Professional Documents
Culture Documents
: Mohammad Syarifudin
NPM
: 230110150229
Kelompok
: 14 / Perikanan C / 2015
menutupnya operculum ikan akan lebih cepat daripada suhu awal (suhu kamar). Selain itu,
pada suhu yang tinggi juga jumlah oksigen yang tersedia pada air panas/ bersuhu tinggi lebih
sedikit dibandingkan pada suhu normal sehingga ikan tersebut akan lebih sering mengambil
oksigen, karena saat suhu naik ikan tersebut kekurangan oksigen. Hal ini menandakan bahwa
saat suhu diturunkan, gerakan operculum ikan akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan
saat suhu turun proses metabolisme akan berjalan lambat mengakibatkan kebutuhan O
menurun, sehingga gerakannya melambat. Penurunan O juga dapat menyebabkan kelarutan
O di lingkungannya meningkat.
SUMBER :
Effendie, M.I.1978. Biologi Perikanan I. Studi Natural History. Fakultas Perikanan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Lagler, K.F, J.E. Bardach and R.R Miller. 1977. Ichtyology. John willey and Sons,Inc. New
York.
Affandi R dkk. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Riau Ikhtiology, Rahardjo,. M.F dkk,
Bandung : Lubuk Agung, 2011
Sutandar, Z. 1992. Petunjuk Praktikum Ikhtiologi. Fakultas Pertanian. Universitas
Padjadjaran. Bandung