You are on page 1of 4

Gambar 1.

1 : Gede Arista Gunawan


Sumber : www.gedearista.com

Gede Arista Gunawan, S.T.,M.M. IAI AA merupakan seorang arsitek dari Bali. Beliau
pernah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Denpasar sampai tahun
1994 dengan dilanjutkan pendidikan S1 ditempuh di Institut Teknologi Nasional Bandung
sampai tahun 1999 jurusan Teknik Arsitektur. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikan S2 di
Universitas Udayana dengan bidang keahlian Magister Manajemen sampai tahun 2004.
Beliau pernah bekerja di Loka Desain, Denpasar sebagai drafter, serta Department of Foreign
Affaris & Trade of Australia sebagai Assistant Project Director untuk proyek Australian
Consulate General dan pada akhirnya beliau mendirikan Bale Design (Gede Arista Gunawan
Architect & Associates) sebagai Principal Architect sekaligus Owner. Tentu beliau juga
memiliki segudang prestasi, salah satunya yaitu sebagai Arsitek Profesional IAI pemegang
lisensi AA (Asean Architect) sejak 2014. Beliau juga pernah menjabat sebagai Pengurus
Daerah IAI Daerah Bali periode 2005-2008 sebagai Anggota Badan Pendidikan.
Salah satu karya Gede Arista Gunawan, S.T.,M.M.,IAI yaitu Villa di Kedungu dengan
luas lahan kurang lebih 1500m2 dan luas bangunan 724m2. Villa ini berlokasi di Desa
Belalang, Kecamatan Braban, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Villa di Kedungu
merupakan rumah peristirahatan yang dibagi atas dua fungsi yang berbeda. Satu compound
rumah sebagai rumah pribadi dan satu lagi untuk tamu atau dapat juga disewakan. Masingmasing compound terdiri dari beberapa massa bangunan yaitu massa publik dan area kamar
tidur.

Gambar 1.2 : Perspektif Villa di Kedungu

Gambar 1.3 : Perspektif Villa di Kedungu

Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

Gambar 1.4 : Villa di Kedungu


Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

Memasuki
area

parkir/pekarangan depan, terdapat dua cabang sirkulasi. Sirkulasi pertama menuju area servis
di bagian depan, agar fungsi privat dapat dihayati dengan lebih sempurna di area belakang.
Selain itu penempatan area servis dibagian depan juga memudahkan untuk menerima
tamu/memantau orang asing yang hendak masuk ke dalam rumah. Sirkulasi yang lain
mengantarkan menuju percabangan rumah utama (paling belakang) dan vila untuk tamu,
dengan pemesuan sebagai tempat masuk masing-masing villa.
Pada villa tamu terdiri atas natah dan kolam renang dengan sebuah bale terbuka.
Paviliun terbuka berfungsi sebagai area bersama, untuk duduk-duduk maupun makan
bersama. Selain itu, terdapat satu massa yang terdiri dari dua buah kamar tidur. Pada bagian
rumah utama, hampir serupa dengan vila tamu. Rumah utama juga terdiri dari natah dan
kolam renang yang dilengkapi bale bengong dan satu massa bangunan yang terdiri atas dua
buah kamar tidur. Keunikan pada rumah utama ini adalah adanya joglo yang difungsikan
sebagai area bersama, dibuat simple dengan material atap sirap. Keunikan lain terletak pada
hadirnya sebuah menara yang menyerupai bale kul-kul yang fungsinya sebagai menara

penyampain informasi untuk warga sekitar. Pada rumah tinggal ini, menara tersebut
diaplikasikan untuk sirkulasi vertikal, serta area duduk-duduk (area santai) di lantai paling
atas. Hadirnya menara ini juga sebagai focal point keseluruhan konfigurasi rumah. Material
pada keseluruhan bangunan dominan menggunakan material alam. Beberapa material alam
yang digunakan antara lain yaitu batu candi, paras kerobokan, atap alang-alang, ijuk, sirap,
dan koral sikat untuk pathway.

Gambar 1.6 : Villa di Kedungu


Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

Gambar 1.5 : Denah Villa di Kedungu


Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

Bangunan ini tergolong arsitektur post modern dilihat dari gaya bangunan yang
memperhatikan lokalitas yang didalamnya termasuk lingkungan, budaya, dan sejarah
menggantikan gaya internasional. Dilihat dari bentuk menara yang mengambil bentuk bale
kul-kul yang merupakan suatu contoh kentalnya regionalisme (lokalitas) yang diterapkan
pada bangunan ini. Dari pemakain material juga menggunakan material lokal seperti penutup
atap berupa alang-alang, serta mengaplikasikan paras kerobokan pada bangunan. Dapat juga
dilihat dari bentuk atap limasan yang merupakan ciri khas arsitektur lokal (Arsitektur Bali).

Gambar 1.7 : Menara Villa di Kedungu

Gambar 1.8 : Villa di Kedungu

Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

Sumber : Buku Rumah Etnik Bali, 2012

You might also like