You are on page 1of 19

KLINIK KEBUN BANGELAN

Alamat : PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)


KEBUN BANGELAN
Bangelan, Wonosari, Malang
0341-384261

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kemajuan zaman di era globalisasi ini masyarakat indonesia semakin


perduli dan sadar akan pentingnya kesehatan dan tingkat pemanfaatan unit
pelayanan kesehatan semakin meningkat pula. Masyarakat di daerah inipun juga
sadar akan pentingnya kesehatan itu sehingga memerlukan tempat pelayanan
kesehatan yang mudah, murah, cepat dalam pelayanan, bermutu dan profesional.
Namun sayangnya di daerah ini belum terdapat tempat pelayanan kesehatan yang
di tangani secara langsung oleh dokter. Sehingga masyarakat mengandalkan
tenaga kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan,
melahirkan, konsultasi kesehatan dan KB, kesehatan anak, khitan bahkan
perawatan pasca rawat inap.
Seiring dengan mulai diberlakukannya kebijakan pemerintah tentang Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 sehingga memerlukan pemerataan
pelayanan kesehatan ke pelosok daerah.

Oleh karena itu saya ingin

mengembangkan tempat pelayanan kesehatan yang semula hanya di peruntukkan


bagi tenaga kerja perusahaan menjadi tempat pelayanan untuk umum agar warga
masyarakat lebih mudah menjangkau tempat pelayanan kesehatan dan di harapkan
warga dapat mencegah kemungkinan penyakitnya menjadi lebih parah atau untuk
mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan. Tingkat kesehatan
warga akan meningkat dan seiring dengan itu kesejahteraannya juga akan
meningkat.

BAB II
MATERI

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha


Klinik ini berdiri sejak tahun 1970 yang pada saat itu masih bernama
Polikinik Kebun, yang mempunyai tujuan untuk mengelola kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.
Sesuai Permenakertrans No.: Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja, poliklinik perusahaan sebagai salah satu bentuk Pelayanan Kesehatan melaksanakan aspek promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif
sesuai kondisi dan karakteristik perusahaan.
Aspek promotif dan preventif dapat menekan angka kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, sedang aspek kuratif dan rehabilitatif dapat menangani
kecelakaan dan penyakit akibat kerja tersebut secara cepat tepat sehingga
kapasitas kerjanya dapat dipulihkan atau dioptimalkan.
Pada tahun 1990 an Poliklinik ini berubah nama menjadi Balai Pengobatan,
dan pada tahun 1998 Balai Pengobatan ini lebih banyak mengedepankan
upaya kuratif dan rehabilitatif sehingga melalui surat keputusan Direksi
dirubah menjadi Balai Kesehatan, sehingga tujuan utama pendirian Balai
Kesehatan ini sebagai bagian Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3) untuk menjamin kesehatan tenaga kerja secara optimal dengan
memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin terhadap tenaga kerja disertai
pengelolaan lingkungan dan peralatan kerja yang baik.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 028/MENKES/PER/I/2011 tentang
klinik, maka Balai Kesehatan ini berubah status menjadi Klinik Kebun
Bangelan. Pada awal didirikan klinik ini, pelayanan kesehatan bersifat non
provit yang mana pelayanan hanya diberikan khusus pada tenaga kerja.
Namun seiring dengan kebutuhan masyarakat akan kesehatan dengan
pelayanan kesehatan terintegrasi secara menyeluruh, maka pihak manajemen
memandang untuk mengelola klinik ini secara mandiri sehingga akan
diperoleh provit diluar usaha pokok/perkebunan.
Seiring dengan pemberlakuan sistem jaminan kesehatan untuk masyarakat,
atau Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014, Klinik Kebun Bangelan
bekerjasama dengan BPJS untuk melayani kebutuhan peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) JKN dan bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam hal
pelayanan kesehatan, sehingga menjadikan Klinik Kebun Bangelan sebagai
Falisitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.

2.2 Visi Dan Misi


Visi
MENJADI KLINIK KESEHATAN YANG MAMPU MEMBERIKAN
PELAYANAN TERBAIK,BERKUALITAS DAN PROFESIONAL.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
2. Menumbuh kembangkan Klinik dengan layanan prima.
3. Memberikan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja perusahaan dan
keluarga khususnya, serta masyarakat pada umumnya.
4. Memberikan nilai tambah kepada perusahaan, karyawan, dan pemangku
kepentingan.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Gambaran Umum Pasar
Masih sedikitnya instansi pelayanan kesehatan berupa di daerah Wonosari dan
sekitarnya, membuat pendirian Klinik ini menjadi prospek usaha yang
cemerlang dan mampu berkembang di ranah instansi kesehatan. Apalagi klinik
ini akan menjadi satu-satunya rujukan untuk pengelolaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) di wilayah Wonosari Malang. Selain itu pengobatan dan
perawatan ke rumah sakit akan membutuhkan biaya yang cukup besar karena
biaya-biaya lain di luar biaya perawatan (biaya menginap, biaya transportasi,
dan lain-lain), serta akan menyita waktu yang tidak sedikit bagi keluarga yang
menunggunya.
Untuk menjaring kepesertaan JKN bagi tenaga kerja, Klinik ini juga akan
melayani masyarakat umum baik yang mempunyai JKN maupun tidak. Klinik
ini juga menyediakan layanan berupa homecare yaitu pelayanan kesehatan di
rumah. Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada
dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah
satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta
menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan
Kesehatan di rumah atau home care. Berbagai faktor yang mendorong
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Segmen pasar
: semua masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan baik
di klinik dan rumah.
: Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan, Kepanjen Malang
: Rumah Sakit Umum Wava Husada, Kepanjen Malang
: Rumah Sakit Umum Hasta Husada, Kepanjen Malang

: Rumah Sakit Umum Saiful Anwar, Malang


: Rumah Sakit Umum Mardi Waluyo, Wlingi-Blitar.
Target pasar

Sasaran yang dipilih Klinik Kebun Bangelan dalam menawarkan jasa


diantaranya :
Tenaga Kerja, Karyawan dan keluarga yang bekerja di perkebunan
Pasien yang jauh dari Klinik pelayanan kesehatan
Pasien dengan kasus penyakit terminal yang memerlukan pendampingan
(misal pasca stroke, sakit kronis, dll) dimana sudah tidak memerlukan
tindakan medis yang rumit
Pasien dengan indikasi perawatan luka (post operasi, luka terbuka, luka
bakar, luka dekubitus, dll)
Pasien pasca rawat inap yang memerlukan pemeriksaan lanjutan.
Ibu yang akan melahirkan
Ibu yang memerlukan alat kontrasepsi
Pasien dengan bayi baru lahir
Pasien dengan kebutuhan terapi khusus
Pasien yang memerlukan Khitan
Positioning
: Klinik Kebun Bangelan berada di lingkungan
perumahan PTPN XII (Persero) Kebun Bangelan desa Bangelan Kecamatan
Wonosari, yang berbatasan dengan Kecamatan Kromengan.
Secara demografi, Klinik ini berada di antara dua kecamatan Wonosari dan
kecamatan Kromengan di Kabupaten Malang sehingga masyarakat bias
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Klinik Bangelan.
Saat ini praktek pelayanan kesehatan untuk masyarakat masih di dominasi
oleh tenaga perawat dan bidan, yang merupakan perawat dan bidan desa
setempat. Sedangkan praktek oleh dokter umum masih belum ada.

3.2 Permintaan
Proyeksi Jumlah Kunjungan pasien berobat ke pertahun :
a. Pasien Khusus (Tenaga kerja dan keluarga) 10 orang X 290 hr
= 2.900
b. Pasien Umum (Masyarakat)
45 Orang X 290 hr
= 13.050
c. Jumlah 1 tahun
= 15.950
d. Rata-rata kunjungan per hari 55 Orang

Proyeksi jumlah permintaan kunjungan pasien :

3.3 Penawaran
Penawaran dari produk pesaing

Rata-rata penawaran kunjungan dari produk pesaing adalah 41 orang/hari


Proyeksi Penawaran dari produk pesaing pada tahun yang akan datang

3.4 Rencana Penjualan dan pangsa pasar

3.5 Strategi Pemasaran


3.5.1 Produk
Klinik Bangelan Melayani :
1. Pemeriksaan Umum
2. Sirkumsisi
3. Bedah Minor
4. Pelayanan KB
5. Persalinan
6. Konsultasi kesehatan
7. Laboratorium sederhana
8. Perawatan Rumah
9. Perawatan Luka
3.5.2

Price
Tarif Pelayanan Kesehatan Klinik Bangelan
A. Klinik Care
1. Pemeriksaan Kesehatan
Rp. 30.000,2. Sirkumsisi
Rp. 300.000,3. Pelayanan KB
3.1 Pil KB
(mulai Rp. 8.000,- s/d Rp. 18.000,-)
3.2 Suntik KB 1 bulan
Rp. 25.000,3.3 Suntik KB 3 bulan
Rp. 20.000,3.4 Pemasangan Implan + Alat
Rp. 300.000,3.5 Pemasangan IUD + Alat
Rp. 500.000,3.6 Kontrol IUD dan Implan
Rp. 50.000,4. Pertolongan Persalinan Normal
Rp. 500.000,5. Imunisasi dasar
Rp. 30.000,6. Laboratorium Sederhana
6.1 Asam Urat
Rp. 20.000,5.2 Gula darah
Rp. 20.000,5.3 Cholesterol
Rp. 40.000,5.4 Golongan Darah
Rp. 15.000,5.4 Reduksi
Rp. 7.500,7. Nebulizer
Rp. 50.000,B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

3.5.3

Home Care
Perawatan Luka Operasi (tanpa obat)
Perawatan Luka Gangren Konvensional (tanpa obat)
Perawatan Luka Gangren Modern (tanpa obat)
Perawatan Luka bakar (tanpa obat)
Transportasi < 5 KM
Tarif tambahan per KM

Rp. 75.000,Rp. 100.000,Rp. 300.000,Rp. 150.000,Rp. 10.000,Rp.


3.000,-

Promotion
Media promosi yang akan diterapkan melalui :
1. Iklan pada media cetak dan elektronik berupa : Brosur, Spanduk,
Radio.
2. Kerjasama dengan perawat dan bidan praktek swasta.
3. Kerjasama dengan pihak RSU dan dokter di wilayah kerja

3.5.4

Placement
Dengan kondisi lokasi tempat pelayanan kesehatan yang terintegrasi
dengan lokasi perkebunan maka sangat memungkinkan konsumen untuk
memilih pelayanan kesehatan yaitu dengan cara :
1. Konsumen datang ke secara langsung ke tempat pelayanan
2. Kunjungan rumah dengan mendatangi ke lokasi konsumen.

3.5.5

People
Tenaga Kerja Klinik Bangelan terdiri dari :
1. Tenaga Medis
Melakukan pemantauan kesehatan klien secara langsung serta
memberikan resep obat
2. Tenaga Perawat 3 Orang ( Manajer Kasus = 1 dan pelaksana = 2)
Mengelola, mengkolaborasikan, melaksanakan pelayanan, dengan cara:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan
Tenaga Bidan
1 Orang (Pelaksana)
Melaksanakan pelayanan kesehatan khususnya mencakup ibu dan
balita.
3. Tenaga Administrasi
2 Orang
Receptionist : 1 orang
Melakukan registrasi klien yang masuk
Melakukan pengelolaan data medis
Keuangan : 1 orang
Melakukan audit keuangan perusahaan, dari pembayaran klien,
merancang anggaran belanja perusahaan, dan lain-lain.
4. Pemeliharaan 2 Orang
Melaksanakan kegiatan pemeliharaan alat dan sarana.
Melaksanakan kegiatan kebersihan di dalam dan luar gedung.
Membantu kegiatan pelayanan di luar gedung.
Membantu perencanaan pengembangan usaha.

3.5.6

Process

PP
H
ee
o
a
nn
m
s
dg
e
i
ao
c
e
fb
a
n
ta
r
at
e
ra
an
n
Mekanisme pelayanan Home Care
1. Proses penerimaan kasus
a) Resepsionis menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana
lain, keluarga
b) Reseosionis mengidentifikasi kasus untuk mengelola kasus
c) Resepsionis melakukan pembagian kasus Pengobatan dan KIA
d) Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan
kasus
e) Manajer kasus melakukan konsultasi dg dokter
f) Manajer kasus melaksanakan intervensi keperawatan
2. Proses pelayanan home care
a) Persiapan
- Pastikan identitas pasien
- Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
- Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
- Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
- Siapkan file asuhan keperawatan
- Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b) Pelaksanaan
- Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
- Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan
perawat
- Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
- Membuat rencana pelayanan
- Lakukan perawatan langsung
- Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
- Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang
akan dilakukan
- Dokumentasikan kegiatan
c) Monitoring dan evaluasi
- Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
- Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
- Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
d) Proses penghentian pelayanan home care, dengan kriteria :

3.5.7

Tercapai sesuai tujuan


Kondisi pasien stabil
Program rehabilitasi tercapai secara maximal
Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
Pasien di rujuk
Pasien menolak pelayanan lanjutan
Pasien meninggal dunia

Physical Evidence

4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


4.1 Aspek Organisasi
Nama Usaha

: Klinik Kebun Bangelan

Nama Pemilik
Kebun Bangelan

: PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)


: Ir. Hendro Purnomo
: PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)

Alamat Kantor
Kebun Bangelan

Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari


: Perorangan
:

Bentuk Badan Hukum


Struktur Organisasi

KPA
n
edn
pmg
ii
ann
J
li
w
asa
Mt
e
Kri
la
iis
i
n
ii

a
b
k

k
Jabatan, Uraian Tugas, Upah

4.2 Perijinan

a
g
u
g

4.3 Inventaris Kantor dan Supply Kantor


A) Non Medis

B) Medik

Supply Kantor

ASPEK PRODUKSI
Klinik Bangelan Melayani :
1. Pemeriksaan Umum
2. Sirkumsisi
3. Bedah Minor
4. Pelayanan KB
5. Persalinan
6. Konsultasi kesehatan
7. Laboratorium sederhana
8. Perawatan Rumah/Homecare
Jadwal Buka pelayanan :
Setiap hari kerja Senin s/d Sabtu kecuali hari minggu dan libur nasional
Jam Pelayanan
Pagi
Sore

: Jam 08.00 s/d 12.00 WIB


: Jam 16.00 s/d 20.00 WIB

Pelayanan Khusus
Apabila sudah ada perjanjian.
5
ASPEK KEUANGAN
5.5 Strategi Pendanaan Usaha
Pendanaan Klinik Kebun Bangelan dengan modal dari PTPN XII (Persero)
5.6 Proyeksi Keuangan
A. Sumber Pendanaan

Keterangan :
a).
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal kerja

D. Analisa Biaya Tetap

E. Analisa Biaya Tidak Tetap

F. Analisa Pembiayaan

G. Proyeksi Aliran Kas Usaha


1. Pendapatan usaha Pelayanan Kesehatan
Kunjungan minimal pasien per hari 15 orang :

2. Proyeksi Laba rugi per bulan dengan jumlah kunjungan pasien minimal =
15 orang/ hari.
Dan diharapkan ada kenaikan jumlah kunjungan sebesar 15-20 %
setiap bulan

3. Proyeksi Laba rugi per tahun:


Kenaikan Biaya Operasional :
- UMK setiap tahun sebesar
- Kenaikan harga obat-obatan
- Kenaikan pemeliharaan bangunan
- Kenaikan Transportasi
- Rata2 Kenaikan biaya operasional

= 20 %
= 15 %
= 10 %
= 10 %
= 11% - 12%

Kenaikan Pelayanan :
-

Kenaikan Tarip Pelayanan


Kenaikan Jumlah kunjungan
Kenaikan Jumlah penduduk
Rata2 Kenaikan Tarip Pelayanan

= 15 %
= 30 %
= 1-2 %
= 18 %

BAB III
KESIMPULAN

Untuk mewujudkan program pemerintah mulai tanggal 1 Januari 2014 di bidang


kesehatan maka perlu dilakukan terobosan yang saling menguntungkan antara
pemerintah dan PTPN XII (Persero) melalui kerjasama di bidang kesehatan
dengan memberikan pelayanan kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dalam hal ini perusahaan PTPN XII (Persero) Kebun Bangelan yang mengelola
perkebunan dan mempunyai tenaga kerja yang cukup besar, dapat memberikan
pelayanan kesehatan secara mandiri kepada seluruh tenaga kerja sehingga dapat
meningkatkan produktifitas dan kinerja perusahaan. Sedangkan pemerintah
melalui BPJS dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal, merata dan
terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat menggunakan fasilitas untuk
memperoleh pelayanan kesehatan di Klinik Kebun Bangelan, hal ini diharapkan
dapat menjadi pelayanan terdepan dalam mewujudkan kebijakan pemerintah di
bidang kesehatan. Pelayanan Klinik Kebun Bangelan dikelola secara pasif (pasien
datang ke klinik) merupakan hal yang lazim untuk memperoleh pelayanan
kesehatan namun dengan terobosan berupa pelayanan secara aktif/homecare akan
mampu untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien akibat perawatan di Rumah
Sakit. Dengan cara pelayanan secara pasif (pasien datang ke Klinik) dan

aktif/homecare (petugas datang ke rumah pasien) diharapkan mampu untuk


memberikan pelayanan yang lebih baik, berkualitas dan profesional bagi
masyarakat yang membutuhkan.

You might also like