You are on page 1of 45

asuhan keperawatan

Menyajikan Informasi Seputar Ilmu Keperawatan dan Asuhan Keperawatan

Minggu, 02 September 2012


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI KB DI
RUMAH SAKIT BERSALIN SITI FATIMAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI KB DI RUMAH SAKIT
BERSALIN SITI FATIMAH
1. Initial Klien

: Ny. A

2. Umur

: 26 tahun.

3. Status perkawinan

: Kawin 1 tahun

4. Tanggal Pengkajian : Kamis, 23 Mei 2002


5. Jumlah anak
No
1

: 1 orang

Tgl. Lahir / Umur


30 hari

Tipe Persalinan
Spontan

Keadaan Sekarang
Sehat

Ket
Laki-laki

6. Alasan datang ke klinik : ingin menjarangkan anak


7. Yang mengajak : Klien sendiri
8. Menstruasi terakhir : post partum hari ke 30
9. Lama perkawinan : 1 tahun
10. Masalah untuk hamil : Tidak ada
11. Masalah dalam kehamilan : tidak ada
12. Masalah setelah melahirkan : ingin menjarangkan anak/menunda kehamilan
13. Apakah sudah pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya ? belum pernah
14. Adakah masalah dengan menggunakan metode tersebut ? tidak ada
15. Riwayat sosial hubungan dengan tetangga baik

Apakah ibu merokok

: tidak

Apakah ibu minum alkohol : tidak

16. Riwayat kesehatan :

Masalah kesehatan lainnya : tidak ada

Apakah dalam pengobatan : tidak ada

Pernahkah menderita infeksi pada vagina/panggul ? tidak pernah


PASIEN RESUME
Ny. A. umur 26 tahun, datang ke poli KB Tgl. 23 Mei 2002 post partum hari ke 30. Alasan
datang ke klinik adalah ingin menjarangkan anak, datang sendiri, lama perkawinan

1 tahun.

Saat pengkajian ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya. Ibu
mengatakan tidak mengerti tentang KB, Ibu tidak ada masalah kesehatan, Ibu tidak merokok, Ibu
tidak minum alkohol, Ibu sering menanyakan tentang efek dari KB jenis suntik, cara
penanggulangan serta manfaat, apakah tidak beresiko terhadap ASI/ada pengaruh terhadap ASI,
karena klien ingin memakai cara KB suntik. Pendidikan Ibu SMA tamat.
KLASIFIKASI DATA
-

Data Subyektif
Ibu mengatakan tidak mengerti tentang KB

Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya

Ibu sering menanyakan tentang manfaat, keuntungan dan efek dari KB jenis suntik.

Data Obyektif
-

Klien umur 26 tahun

Post partum hari ke- 30

Pendidikan klien SMA

Klien baru pertama kali ber KB

ANALISA DATA

DATA

PENYEBAB

MASALAH

DS :
- Ibu mengatakan tidak

Post partum

Kurang pengetahuan

mengerti tentang KB
- Ibu mengatakan belum
pernah memakai alat
kontrasepsi sebelumnya
- Ibu sering menanyakan

Kurang informasi tentang


KB suntik

tentang manfaat,
keuntungan, dan efek dari
KB suntik.
DO :
- Klien umur 26 tahun

Tidak mengerti tentang KB


suntik

- Post portum hari ke- 30


- Pendidikan klien SMA
- Klien baru pertama kali berKurang pengetahuan

KB.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang cara ber-KB
Hari/
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Tgl
Kamis, Kurang pengetahuan tentang KB Ibu akan mengerti tentang1. Kaji pengetahuan 1. Dasar / pedoman
23/5-02 suntik berhubungan dengan

KB setelah diberi

kurangnya informasi tentang cara informasi dan kriteria :


ber-KB ditandai :
DS :

- Ibu mengerti tentang KB


suntik

IM
00

09

Ibu tentang KB

dalam ketakutan

suntik

intervensi

Ibu ten

selanjutnya

Ibu me
pakai

1. Meng

- Ibu mengatakan tidak mengerti


tentang KB suntik

- Ibu memakai KB suntik

memb
Kalau
bisa k
2. 0910

sesuai yang diinginkan.

- Ibu mengatakan belum pernah


memakai alat kontrasepsi
sebelumnya.
- Ibu sering menanyakan tentang
manfaat, keuntungan, dan

2. Beri penjelasan

2. Dengan menjelaskan Menje

tentang metode KB, tentang metode KB


keuntungan serta

Ibu bisa mengerti

kerugiannya.

tentang KB, sehingga

kerugian dari KB suntik

ibu bisa memilih cara

DO :

KB yang diinginkan

- Umur 26 tahun
- Post Partum hari ke 30

3.

- Pendidikan SMA

3. Ibu merasa dihargai

- Baru pertama kali ber KB

metod
Metod
metod
mekan
dan m
tentan
efek s
usia.
Hasil
0930

Menje

tentang pendapatnya, tentan


dan tidak ada
pernafasan dipaksa

3. Biarkan Ibu untuk


memilih cara ber KB
yang diinginkan

untuk memilih
metode KB yang
diinginkan.

kontra
kerugi
penan
sampi
KB su
Keunt

- Pembe

4. Ibu mengerti tentang 8-12 m


metode KB suntik

- Tingka

dan membuat ibu

- Hubun

semakin mantap

suntika

untuk memilih
4. Jelaskan pada Ibu
tentang keuntungan

metode tersebut.

- Penga
ringan
- Dapat

kontra indikasi,

pasca p

kerugian, serta cara

kegugu

penanggulangan

menstr

akibat samping

- Tidak

penggunaan KB

pengel

suntik.

tumbuh

- Untuk

Cyclof

bulan p

menda

Kerugi

- Perdar

menen
darah)

- Terjad

datang

- Masih

kemun

- Berat b

- Perasa

- Timbu

- Menur
seks)

Kontra

Adany

hiperte

jantung

Cara p

- Jika pe

teratur
darah)

kombin

hari ata

dosis r

- Jika be

bertam
diet.

- Jika lib

cara de

non ho

- Jika tim

berlebi

kontras

- Bila be

anjurka

memer
Sakit/

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI KB DI RUMAH SAKIT


BERSALIN SITI FATIMAH
1. Initial Klien

: Ny. A

2. Umur

: 26 tahun.

3. Status perkawinan

: Kawin 1 tahun

4. Tanggal Pengkajian : Kamis, 23 Mei 2002


5. Jumlah anak
No
1

: 1 orang

Tgl. Lahir / Umur


30 hari

Tipe Persalinan
Spontan

Keadaan Sekarang
Sehat

6. Alasan datang ke klinik : ingin menjarangkan anak


7. Yang mengajak : Klien sendiri
8. Menstruasi terakhir : post partum hari ke 30
9. Lama perkawinan : 1 tahun
10. Masalah untuk hamil : Tidak ada
11. Masalah dalam kehamilan : tidak ada

Ket
Laki-laki

12. Masalah setelah melahirkan : ingin menjarangkan anak/menunda kehamilan


13. Apakah sudah pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya ? belum pernah
14. Adakah masalah dengan menggunakan metode tersebut ? tidak ada
15. Riwayat sosial hubungan dengan tetangga baik

Apakah ibu merokok

Apakah ibu minum alkohol : tidak

: tidak

16. Riwayat kesehatan :

Masalah kesehatan lainnya : tidak ada

Apakah dalam pengobatan : tidak ada

Pernahkah menderita infeksi pada vagina/panggul ? tidak pernah


PASIEN RESUME
Ny. A. umur 26 tahun, datang ke poli KB Tgl. 23 Mei 2002 post partum hari ke 30. Alasan
datang ke klinik adalah ingin menjarangkan anak, datang sendiri, lama perkawinan

1 tahun.

Saat pengkajian ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya. Ibu
mengatakan tidak mengerti tentang KB, Ibu tidak ada masalah kesehatan, Ibu tidak merokok, Ibu
tidak minum alkohol, Ibu sering menanyakan tentang efek dari KB jenis suntik, cara
penanggulangan serta manfaat, apakah tidak beresiko terhadap ASI/ada pengaruh terhadap ASI,
karena klien ingin memakai cara KB suntik. Pendidikan Ibu SMA tamat.
KLASIFIKASI DATA
-

Data Subyektif
Ibu mengatakan tidak mengerti tentang KB

Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya

Ibu sering menanyakan tentang manfaat, keuntungan dan efek dari KB jenis suntik.

Data Obyektif
-

Klien umur 26 tahun

Post partum hari ke- 30

Pendidikan klien SMA

Klien baru pertama kali ber KB

ANALISA DATA

DATA

PENYEBAB

MASALAH

DS :
- Ibu mengatakan tidak

Post partum

Kurang pengetahuan

mengerti tentang KB
- Ibu mengatakan belum
pernah memakai alat
kontrasepsi sebelumnya
- Ibu sering menanyakan

Kurang informasi tentang


KB suntik

tentang manfaat,
keuntungan, dan efek dari
KB suntik.
DO :
- Klien umur 26 tahun

Tidak mengerti tentang KB


suntik

- Post portum hari ke- 30


- Pendidikan klien SMA
- Klien baru pertama kali berKurang pengetahuan

KB.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang cara ber-KB
Hari/
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Tgl
Kamis, Kurang pengetahuan tentang KB Ibu akan mengerti tentang1. Kaji pengetahuan 1. Dasar / pedoman
23/5-02 suntik berhubungan dengan

KB setelah diberi

kurangnya informasi tentang cara informasi dan kriteria :


ber-KB ditandai :
DS :

- Ibu mengerti tentang KB


suntik

IM
00

09

Ibu tentang KB

dalam ketakutan

suntik

intervensi

Ibu ten

selanjutnya

Ibu me
pakai

1. Meng

- Ibu mengatakan tidak mengerti


tentang KB suntik

- Ibu memakai KB suntik

memb
Kalau
bisa k
2. 0910

sesuai yang diinginkan.

- Ibu mengatakan belum pernah


memakai alat kontrasepsi
sebelumnya.
- Ibu sering menanyakan tentang
manfaat, keuntungan, dan

2. Beri penjelasan

2. Dengan menjelaskan Menje

tentang metode KB, tentang metode KB


keuntungan serta

Ibu bisa mengerti

kerugiannya.

tentang KB, sehingga

kerugian dari KB suntik

ibu bisa memilih cara

DO :

KB yang diinginkan

- Umur 26 tahun
- Post Partum hari ke 30

3.

- Pendidikan SMA

3. Ibu merasa dihargai

- Baru pertama kali ber KB

metod
Metod
metod
mekan
dan m
tentan
efek s
usia.
Hasil
0930

Menje

tentang pendapatnya, tentan


dan tidak ada
pernafasan dipaksa

3. Biarkan Ibu untuk


memilih cara ber KB
yang diinginkan

untuk memilih
metode KB yang
diinginkan.

kontra
kerugi
penan
sampi
KB su
Keunt

- Pembe

4. Ibu mengerti tentang 8-12 m


metode KB suntik

- Tingka

dan membuat ibu

- Hubun

semakin mantap

suntika

untuk memilih
4. Jelaskan pada Ibu
tentang keuntungan

metode tersebut.

- Penga
ringan
- Dapat

kontra indikasi,

pasca p

kerugian, serta cara

kegugu

penanggulangan

menstr

akibat samping

- Tidak

penggunaan KB

pengel

suntik.

tumbuh

- Untuk

Cyclof

bulan p

menda

Kerugi

- Perdar

menen
darah)

- Terjad

datang

- Masih

kemun

- Berat b

- Perasa

- Timbu

- Menur
seks)

Kontra

Adany

hiperte

jantung

Cara p

- Jika pe

teratur
darah)

kombin

hari ata

dosis r

- Jika be

bertam
diet.

- Jika lib

cara de

non ho

- Jika tim

berlebi

kontras

- Bila be

anjurka

memer
Sakit/

Diposkan oleh haeril anwar di 01.22


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
susiss!!

Arsip Blog

2012 (262)
o September (36)

Laporan PendahuluanASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DE...

Laporan Pendahuluan Kista Ovarium

Laporan PendahuluanKista Ovarium

asuhan keperawatan Perilaku kekerasan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATANPADA


KLIEN I...

ASKEP IBU DENGAN LETAK SUNGSANG

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN...

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN...

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN


LI...

PERENCANAAN KALA II PERSALINAN FISIOLOGIS

ANALISA DATA KALA II PERSALINAN FISIOLOGIS

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KALA I PERSALINAN FISI...

PERENCANAAN KALA I PERSALINAN FISIOLOGIS

LAPORAN PERSALINAN PERSALINAN FISIOLOGIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN PERSALINAN


FISIOLOG...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI K

ASKEP ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONI / laporan pendah...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI KB...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST NATAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI KB...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST NATAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST NATAL

asuhan keperawatan natal care

PENGKAJIAN ANTE NATAL

LAPORAN PARTUS

LAPORAN PARTUS

LAPORAN PARTUS

pengkajian intranatal

pengkajian antenatal

PENATALAKSANAAN KEPERAWATANDIAGNOSA &


INTERVENSI ...

asuhan keperawatan trauma abdomen

asuhan keperawatan bayi baru lahir / neonatus

ASUHAN KEPERAWATAN PADAKLIEN DENGAN


HYPERALDOSTERO...

contoh kasus bayi baru lahir

asuhan keperawatan bayi baru lahir / neonatus

asuhan keperawatan bayi baru lahir

o Agustus (226)

Mengenai Saya

haeril anwar
tunggu tgl mainx
Lihat profil lengkapku
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.

Home

About

Contact

Dummy Page

Erfansyah. HR

Blog Kumpulan Asuhan Keperawatan Program Profesi STIKes ALMA ATA YOGYAKARTA
Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Aplikasi NANDA, NIC, NOC
Erfan Syah | Rabu, 21 November 2012 | 0 komentar

Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Aplikasi NANDA, NIC, NOC

A. Masalah Yang lazim muncul pada klien


1. Defisit Volume Cairan
2. Pola Nafas tidak efektif
3. Resiko Infeksi
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Cemas
6. Kurang pengetahuan
B. Discharge Planning
1. Berikan penjelasan secara lisan dan tulisan tentang perawatan dan pengobatan yang diberikan.
2.

Ajarkan dan evaluasi untuk mengenal gejala syok dan asidosis diabetik dan penanganan
kedaruratan

3. Simulasikan cara pemberian terapi insulin mulai dari persiapan alat sampai penyuntikan dan
lokai
4. Ajarkan memonitor atau memeriksa glukosa darah dan glukosa dalam urine
5. Perencanaan diit, buat jadwal
6. Perencanaan latihan, jelaskan dampak latihan dengan diabetik
7. Ajarkan gabaimana untukmencegah hiperglikemi dan hipoglikemi daninfomasikan gejala gejala
yang muncul darikeduanya.
8.

Jelaskan komplikasi yang muncul

9.

Ajarkan mencegah infeksi : keberihan kaki, hindari perlukaan,gunakan sikat gigi yang halus.

N
o
1

Diagnosa Keperawatan
Defisit Volume Cairan

Itujuan Dan Kriteria


Hasil
NOC:

Definisi : Penurunan cairan Fluid balance


intravaskuler, interstisial,
Hydration
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan Nutritional Status : Food and
Fluid Intake
pengeluaran sodium
Kriteria Hasil :

Batasan Karakteristik :
- Kelemahan
- Haus

Mempertahankan urine output


sesuai dengan usia dan BB,
BJ urine normal, HT normal

- Penurunan turgor kulit/lidah Tekanan darah, nadi, suhu


tubuh dalam batas normal
- Membran mukosa/kulit kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi

Tidak ada tanda tanda


dehidrasi, Elastisitas turgor
kulit baik, membran mukosa
lembab, tidak ada rasa haus
yang berlebihan

- Pengisian vena menurun

- Konsentrasi urine meningkat

Fluid management
Timbang popok/pembalut jika
diperlukan
Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
Monitor
status
hidrasi
( kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik ), jika diperlukan
Monitor vital sign
Monitor masukan makanan / cairan
dan hitung intake kalori harian
Kolaborasikan pemberian cairan IV
Monitor status nutrisi

Dorong masukan oral

- Temperatur tubuh meningkat

Berikan penggantian nesogatrik


sesuai output

- Hematokrit meninggi

Dorong keluarga untuk membantu


pasien makan

- Kehilangan berat badan


seketika (kecuali pada third
spacing)

Tawarkan snack ( jus buah, buah


segar )

Faktor-faktor yang
berhubungan:

Kolaborasi dokter jika tanda cairan


berlebih muncul meburuk

- Kehilangan volume cairan


secara aktif

Atur kemungkinan tranfusi

- Kegagalan mekanisme
pengaturan
Pola Nafas tidak efektif

NIC :

Berikan cairan IV pada suhu


ruangan

- Perubahan status mental

Intervensi

Persiapan untuk tranfusi


NOC :

NIC :

Definisi : Pertukaran udara Respiratory status :


inspirasi dan/atau ekspirasi
Ventilation
tidak adekuat
Respiratory status : Airway
Batasan karakteristik :
patency
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi

Vital sign Status


Kriteria Hasil :

- Penurunan pertukaran udara

per menit
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea

Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips)

Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan
pasien
memaksimalkan ventilasi

untuk

Identifikasi pasien perlunya


pemasangan alat jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction

Menunjukkan jalan nafas


yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)

Auskultasi suara nafas, catat


adanya suara tambahan

- Assumption of 3-point position


Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
- Pernafasan pursed-lip
darah, nadi, pernafasan)

Berikan pelembab udara Kassa


basah NaCl Lembab

- Orthopnea
- Perubahan penyimpangan
dada
- Nafas pendek

- Tahap ekspirasi berlangsung


sangat lama

Bayi : < 25 atau > 60


Usia 1-4 : < 20 atau > 30
Usia 5-14 : < 14 atau > 25
Usia > 14 : < 11 atau > 24
- Kedalaman pernafasan
Dewasa volume tidalnya 500 ml
saat istirahat
Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg

Berikan bronkodilator bila perlu

Atur intake untuk cairan


mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2

- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan rata-rata/minimal

Lakukan suction pada mayo

Terapi oksigen
Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
Pertahankan jalan nafas yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien

Onservasi adanya tanda tanda


hipoventilasi

Monitor adanya kecemasan pasien


terhadap oksigenasi

- Timing rasio

Vital sign Monitoring

- Penurunan kapasitas vital

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR

Catat adanya
tekanan darah

Monitor VS saat pasien


berbaring, duduk, atau
berdiri

Auskultasi TD pada kedua


lengan dan bandingkan

Monitor TD, nadi,


sebelum, selama,
setelah aktivitas

Posisi tubuh

Monitor kualitas dari nadi

Kelelahan otot pernafasan

Monitor frekuensi dan irama


pernapasan

Nyeri

Monitor suara paru

Kecemasan

Monitor pola pernapasan


abnormal

Monitor suhu, warna, dan


kelembaban kulit

Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing


triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)

Identifikasi penyebab dari


perubahan vital sign

Faktor yang berhubungan :


Hiperventilasi
Deformitas tulang
Kelainan bentuk dinding
dada
Penurunan energi/kelelahan
Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
Obesitas

Hipoventilasi sindrom

fluktuasi

RR,
dan

Disfungsi Neuromuskuler
Kerusakan persepsi/kognitif
Perlukaan pada jaringan
syaraf tulang belakang
Imaturitas Neurologis

Resiko Infeksi

NOC :

Definisi : Peningkatan resiko Immune Status


masuknya organisme patogen
Knowledge : Infection control
Faktor-faktor resiko :
Risk control
Prosedur Infasif
Kriteria Hasil :
Ketidakcukupan

NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi

pengetahuan untuk
Klien bebas dari tanda dan
menghindari paparan patogen gejala infeksi
Trauma
Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
Ruptur membran amnion
Agen farmasi
(imunosupresan)
Malnutrisi
Peningkatan paparan
lingkungan patogen
Imonusupresi
Ketidakadekuatan imum
buatan

Batasi pengunjung bila perlu

Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
infeksi

Instruksikan pada pengunjung


untuk
mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien

Jumlah leukosit dalam batas


normal

Gunakan sabun antimikrobia untuk


cuci tangan

Menunjukkan perilaku hidup


sehat

Cuci tangan setiap sebelum dan


sesudah tindakan kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum

Tidak adekuat pertahanan


sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)

Gunakan kateter intermiten untuk


menurunkan infeksi kandung kencing

Tidak adekuat pertahanan


tubuh primer (kulit tidak utuh,
trauma jaringan, penurunan
kerja silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)

Berikan terapi antibiotik bila perlu

Penyakit kronik

Tingktkan intake nutrisi

Infection Protection
terhadap infeksi)

(proteksi

Monitor tanda dan gejala infeksi


sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor
infeksi

kerentanan

terhadap

Batasi pengunjung
Saring pengunjung
penyakit menular

terhadap

Partahankan teknik aspesis pada


pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p

Berikan perawatan kuliat pada area


epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
4

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

NOC :

NIC :

Nutritional Status : food and


Fluid Intake

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Definisi : Intake nutrisi tidak
Nutritional Status : nutrient
cukup untuk keperluan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Intake
metabolisme tubuh.
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
Kriteria Hasil :
yang dibutuhkan pasien.
Batasan karakteristik :
- Berat badan 20 % atau lebih Adanya peningkatan berat Anjurkan pasien untuk meningkatkan
badan sesuai dengan tujuan intake Fe
di bawah ideal
- Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari
RDA (Recomended Daily
Allowance)
- Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
- Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah

Beratbadan ideal sesuai


dengan tinggi badan

Anjurkan pasien untuk meningkatkan


protein dan vitamin C

Mampumengidentifikasi
kebutuhan nutrisi

Berikan substansi gula

Tidk ada tanda tanda


malnutrisi

Yakinkan diet yang dimakan


mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi

Menunjukkan peningkatan Berikan makanan yang terpilih


fungsi pengecapan dari
( sudah dikonsultasikan dengan ahli

- Luka, inflamasi pada rongga


mulut
- Mudah merasa kenyang,
sesaat setelah mengunyah
makanan

menelan

gizi)

Tidak terjadi penurunan berat Ajarkan pasien bagaimana membuat


badan yang berarti
catatan makanan harian.

- Dilaporkan atau fakta adanya


kekurangan makanan
- Dilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan


kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi

- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan atau
tanpa patologi

Kaji kemampuan pasien untuk


mendapatkan
nutrisi
yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan berat
badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua
selama makan
Monitor lingkungan selama makan

- Kurang berminat terhadap


makanan

Jadwalkan pengobatan dan tindakan


tidak selama jam makan

- Pembuluh darah kapiler mulai


rapuh

Monitor kulit kering dan perubahan


pigmentasi

- Diare dan atau steatorrhea

Monitor turgor kulit

- Kehilangan rambut yang


cukup banyak (rontok)

Monitor kekeringan, rambut kusam,


dan mudah patah

- Suara usus hiperaktif

Monitor mual dan muntah

- Kurangnya informasi,
misinformasi

Monitor kadar albumin, total protein,


Hb, dan kadar Ht

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor

Monitor makanan kesukaan

Monitor
pertumbuhan
perkembangan

Monitor pucat, kemerahan, dan


kekeringan jaringan konjungtiva

dan

Monitor kalori dan intake nuntrisi

biologis, psikologis atau


ekonomi.

Catat adanya edema, hiperemik,


hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet

Cemas
Definisi :

NOC :
Anxiety control

Perasaan gelisah yang tak


jelas dari ketidaknyamanan

atau ketakutan yang disertai


respon autonom (sumner tidak
spesifik atau tidak diketahui

oleh
individu);
perasaan
keprihatinan disebabkan dari
antisipasi terhadap bahaya.
Sinyal
ini
merupakan

peringatan adanya ancaman


yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk
mengambil langkah untuk
menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan

Gelisah

Insomnia

Resah

Ketakutan

Sedih

Fokus pada diri

Kekhawatiran

Cemas

Coping
Impulse control
Kriteria Hasil :
Klien mampu mengidentifikasi
dan mengungkapkan gejala
cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk
mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah,


bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
Gunakan
menenangkan

pendekatan

yang

Nyatakan dengan jelas harapan


terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa
yang dirasakan selama prosedur
Pahami prespektif pasien terhdap
situasi stres
Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut
Berikan informasi faktual mengenai
diagnosis, tindakan prognosis
Dorong keluarga untuk menemani
anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan
perhatian

dengan

penuh

Identifikasi tingkat kecemasan


Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi

Barikan obat untuk mengurangi


kecemasan
6

Kurang pengetahuan
Definisi :

NOC :

NIC :

Kowlwdge : disease process

Teaching : disease Process

Tidak adanya atau kurangnya Kowledge : health Behavior 1.


Berikan penilaian tentang tingkat
informasi kognitif sehubungan
pengetahuan pasien tentang proses
Kriteria
Hasil
:
dengan topic spesifik.
penyakit yang spesifik
Pasien dan keluarga
Batasan karakteristik :
2.
Jelaskan patofisiologi dari penyakit
menyatakan pemahaman
memverbalisasikan adanya
dan bagaimana hal ini berhubungan
tentang penyakit, kondisi,
masalah, ketidakakuratan
dengan anatomi dan fisiologi,
prognosis
dan
program
mengikuti instruksi, perilaku
dengan cara yang tepat.
pengobatan
tidak sesuai.
3.
Gambarkan tanda dan gejala yang
Faktor yang berhubungan : Pasien dan keluarga mampu
biasa muncul pada penyakit, dengan
melaksanakan prosedur yang cara yang tepat
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi dijelaskan secara benar
4.
Gambarkan proses penyakit,
yang salah, kurangnya
Pasien dan keluarga mampu
dengan cara yang tepat
keinginan untuk mencari
menjelaskan kembali apa
informasi, tidak mengetahui
yang dijelaskan perawat/tim 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
sumber-sumber informasi.
dengna cara yang tepat
kesehatan lainnya.
6.

7.

Sediakan informasi pada pasien


tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
Hindari jaminan yang kosong

8.

Sediakan bagi keluarga atau SO


informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat

9.

Diskusikan perubahan gaya hidup


yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit

10.

Diskusikan pilihan terapi atau


penanganan

11.

Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan

12.

Eksplorasi kemungkinan sumber


atau dukungan, dengan cara yang

tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi
di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
14. Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat
Label: Serba Serbi Asuhan Keperawatan Nanda NIC NOC, Standar Operasional
Prosedur KMB
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini

Buat sebuah Link


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Another Templates
Program Profesi Alma Ata Yogyakarta

logo baru Alma Ata


STIKes Hangtuah Tanjungpinang

Program S1 Keperawatan
Followers
Blog Archive

2013 (11)

2012 (61)
o

November (23)

Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Aplikasi NAND...

Asuhan Keperawatan Atresia Anii Aplikasi NIC, NOC,...

Asuhan Keperawatan Atresia Anii Aplikasi NIC, NOC,...

Asuhan Keperawatan Morbili Aplikasi NIC, NOC, NAND...

Asuhan Keperawatan Idiopatik Trombo Purpura (ITP) ...

Asuhan Keperawatan Asfiksia Neonatorum Menggunakan...

Asuhan Keperawatan Asfiksia Neonatorum Menggunakan...

Asuhan Keperawatan Febris / Demam Aplikasi NANDA, ...

Asuhan Keperawatan Diare Menggunakan NANDA, NIC, N...

Asuhan Keperawatan AIDS Aplikasi NANDA, NIC, NOC

Asuhan Keperawatan Vomitus Aplikasi NANDA, NIC, NO...

Asuhan Keperawatan CytoMegaloVirus Aplikasi NANDA,...

Asuhan Keperawatan BBLR Aplikasi NANDA, NIC, NOC

Asuhan Keperawatan Penurunan Kesadaran Aplikasi NA...

Asuhan Keperawatan Meningoencephalitis Aplikasi NI...

Asuhan Keperawatan Asma Aplikasi NANDA, NIC, NOC

Asuhan Keperawatan Anemia Aplikasi NANDA, NIC, NOC...

Asuhan Keperawatan Gagal Jantung Aplikasi NANDA, N...

Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Aplikasi NAND...

Asuhan Keperawatan Hipertensi Aplikasi NANDA, NIC,...

Asuhan Keperawatan Hipertensi Aplikasi NANDA, NIC,...

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN


ISI...

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASI...

Oktober (13)

Juni (4)

Maret (2)

Januari (19)

2011 (332)

2010 (80)

2009 (8)

Wisuda Sarja

Terimakasih Ayah Bunda yang selama ini membimbingku,


ners & brother

praktek leb klinik

Categories

ALL About HEALTH (141)

Friend At Community Apatis (COMIT'S) (28)

Keperawatan Anak (80)

Keperawatan Gawat Darurat (15)

Keperawatan ICU (18)

Keperawatan Jiwa (32)

Keperawatan Komunitas (9)

Keperawatan Medikal Bedah (80)

Kumpulan Video Keperawatan (5)

Nanda NIC NOC (22)

Standar Operasional Prosedur Kep. Maternitas (5)

Standar Operasional Prosedur KMB (37)

likez
Lencana Facebook
Ervan Albuspercival Wulfric

Buat Lencana Anda

Diberdayakan oleh Blogger.


About Me

Erfan Syah
Lihat profil lengkapku

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Erfansyah. HR | Design by Dynamicwp | Blogger Template by Blogger Template Place &


Blogger Tutorial

About

Contact Us

Privacy Policy

Disclaimer

Portal Perawat
Kumpulan Informasi Keperawatan, Kesehatan dan Kebidanan

Home

Menu 1
o
o
o

Menu 2
o
o
o

Menu 3

Menu 4

Search...

Home Askep KMB Askep DM Aplikasi Nanda NIC NOC

Askep DM Aplikasi Nanda NIC NOC


Ana Nurkhasanah Askep KMB

Askep DM aplikasi nanda NiC NOC merupakan sebuah asuhen keperawatan yang
diberikan kepada klien yang mengalami diabetes mellitus.
Didalam dunia keperawatan, diabetes mellitus juga dapat dilakukan perawatan untuk
mengatasi dan menanggulangi penyakit diabetes mellitus.

Baca juga Laporan Pendahuluah Diabetes Mellitus


Berikut adalah konsep asuhen keperawatan pada pasien diabetes mellitus
menggunakan konsep NANDA NIC NOC.
Keluhan Utama
DS:
Klien biasanya mengeluh badannya sering lemas, sering kencing pada malam hari,
mudah lapar dan haus.
DO:
Hasil pemeriksaan Gula darah lebih dari 200 mg/dl baik pada saat puasa atau tidak.

Riwayat penyakit masa lalu


Hipertensi, obesitas dan lain-lain sesuai dengan kondisi klien
Data fokus pengkajian berdasarkan 13 Domain Nanda
Promosi kesehatan
DS:
Klien mengatakan biasanya belum mengerti tentang penyakitnya dan biasanya juga
ada yang sudah mengerti tentang penyakitnya
DO:
Klien biasanya tampak tidak faham dengan kondisinya
Nutrisi
DS:
Klien biasanya mengatakan perutnya mual dan ingin muntah, berat badan turun.
DO:
BB klien biasanya tampak turun, turgor kulit klien jelek dan biasanya klien
mengalami mual dan muntah
Eliminasi
DS:
Klien biasanya mengatakan sering kencing, mudah lapar dan haus.
DO:
Klien tampak sering kencing dan mudah lapar dan haus, kulit tampak pucat dan
perut biasanya tampak kembung
Aktivitas dan istirahat
DS:
Klien biasanya mengeluh badannya lemas, sering susah tidur dan mudah lelah.
DO:
Klien tampak lemas
Seksualitas

DS:
Biasanya klien mengeluh mengalami penurunan dalam masalah reproduksi
Keamanan
DO:
Jika sudah terjadi ulkus diabetikum biasanya akan rentan sekali infeksi.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien diabetes mellitus
1. Kelelahan berhubungan dengan perubahan status nutrisi
2. Kurangpengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
3. Risikoinfeksi

Intervensi (NIC NOC)


Dx Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
1
Setelah
dilakukan
perawatan
pasien akan:
Beradaptasi dengan keletihan yang

Intervensi keperawatan (NIC)


Pengkajian
Kaji dampak keletihan pada kualitas
hidup

dibuktikan oleh toleransi aktivitas, Manajemen energy (NIC):


ketahanan,

dan

status

nutrisi- Pantau bukti adanya keletihan fisik

(energy dan energy psikomotor)


dan emosi yang berlebihan pada
Menunjukkan penghematan energy
pasien
yang dibuktikan dengan indicatorPantau respon kardiorespirasi
sebagai berikut:

terhadap aktivitas missal takikardi,


disritmia, dyspnea pucat dan sesak

Indikator
Mempertahanka
n nutrisi
Keseimbangan
antara

aktivitas

dan istirahat
Menggunakan

1 2 3 4 5

napas)
- Pantau dan catat pola tidur pasien
dan jumlah jam tidurnya
Pantau
lokasi
dan
ketidaknyamanannya

atau

sifat
nyeri

selama bergerak dan beraktivitas


- Tentukan persepsi pasien pada

teknik

orang

penghematan

penyebab keletihan

terdekat

pasien

tentang

energy
Mengadaptasi
gaya
dengan

asupan

menjamin

hidup
tingkat

Pantau

nutrisi

keadekuatan

energy
Pantau

pemberian

efek

pasien

dan

stimulant dan depresan

ketahanan yang

Penyuluhan

adekuat

keluarga

aktivitas

untuk

sumber

dan

energy
Melaporkan

untuk

untuk

- Jelaskan hubungan antara keletihan


dan proses penyakit
Manajemen energy:
-

Ajarkan

pasien

dan

orang

terdekatnya untuk mengenali tanda


dan

gejala

keletihan

yang

memerlukan pengurangan aktivitas


- Ajarkan pengaturan aktivitas dan
teknik

manajemen

waktu

untuk

lain

untuk

mencegah keletihan
Aktivitas kolabiratif
-

Ingatkan

praktisi

menyadari dampak keletihan


Lakukan perujukan ke terapi
keluarga

jika

keletihan

telah

mengganggu fungsi keluarga


- Lakukan perujukan ke perawatan
psikiatrik

jika

keletihan

sangat

mengganggu hubungan klien


Manajemen
energy
(NIC):
konsultasikan

dengan

ahli

gizi

tentang cara untuk emningkatkan


asupan makanan yang berenergi
tinggi
Aktivitas lain

- Dukung pasien dan keluarga untuk


mengungkapkan
sehubungan
hidup

perasaan

dengan

yang

perubahan

disebabkan

oleh

keletihan
- Bantu pasien dalam mengidentifikasi
tindakan yang dapat meningkatkan
konsentrasi
- Dukung pembatasan iteraksi social
-

pada saat interaksi tinggi


Dukung pasien untuk melaporkan
aktivitas serta awitan nyeri yang
meningkatkan

dan

keletihan
Rencanakan

menimbulkan

aktivitas

yang

mengurangi keletihan yang meliputi:


- Bantu aktivitas ADLs sesuai dengan
-

kebutuhan
Kurangi aktivitas yang prioritasnya
rendah
Manajemen energi:

- Kurangi ketidaknyamanan fisik yang


dapat mengganggu fungsi kognitif
dan pemantauan atau pengaturan
aktivitas diri
- Bantu pasien dan orang terdekatnya
untuk

membuat

tujuan

yang realistis
- Berikan aktivitas
-

menenangkan
Tingkatkan tirah

kegiatan

hiburan

yang

baring

dan

pembatasan aktivitas
- Cegah aktivitas perawatan selama
periode istirahat terjadwal
- Batasi stimulus lingkungan
- Batasi jumlah pengunjung jika perlu
Perawatan dirumah

Diskusikan bersama pasien dan


keluarga tentang cara memodifiksi
lingkungan

rumah

mempertahankan

untuk

aktifitas

dan

meminimalkan keletihan
- Kaji lingkungan rumah untuk adanya
factor yang dapat meningkatkan
keletihan
- Jika nyeri kronik merupakan etiologi
keletihan
-

rujuk

ke

program

manajemen nyeri di komunitas


Bekerja sama dengan klien dan
keliarga untuk emnetukan prioritas
aktivitas

berdasarkan

harapan

realitas kemampuan klien


Dorong
keluarga
mempertahankan

klien

untuk
terlibat

didalam rutinitas keluarga seoptimal


-

mungkin
Bantu klien menjadi asertif dalam
menetapkan batasan pada tuntutan

orang lain
- Rujuk pada layanan bantuan rumah
tangga

dan

layanan

bantuan

kesehatan keluarga
Untuk lansia
- Kaji kondisi ko-morbid seperti artritis
- Kaji apakah keletihan disebabkan
oleh depresi, rujuk pada profsional
-

kesehatan jiwa jika perlu


Pantau efek samping obat yang
dapat menyebabkan keletihan

Contoh diagnosis defisiensi


pengetahuan diet.
Memperlihatkan pengetahuan:diet;

Pengkajian
periksa keakuratan umpan balik
untuk memastikan bahwa pasien

yang dibuktikan oleh indicator


1
2
3
4
5

sebagai sebagai berikut:


tidak ada
terbatas
cukup
banyak
luas
Indicator
Deskripsi
diet
Deskripsi

1 2 3 4 5

memahami program terapi dan


informasi lainnya yang relevan
penyuluhan individual (NIC):
tentukan kebutuhan belajar pasien
lakukan penilaian pasien terhadap
materi
tentukan tingkat kemampuan pasien
untuk mempelajari informasi khusus
tentukan motivasi pasien untuk
mempelajari informasi tertentu
kaji gaya belajar pasien

rasiona
untuk diet
Deskripsi
bahan
makanan
yang
dianjurkan
dalam diet
Deskripsi
strategi
untuk
mengubah
kebiasaan
diet
Deskripsi
aktivitas
pemantaua
n diri

Penyuluhan untuk pasien/keluarga


berikan penyuluhan sesuai tingkat
pemahaman pasien. Ulangi
informasi jika perlu
gunakan pendekatan berbagai cara,
redemonstrasi dan berikan umpan
balik verbal dan tulisan
Penyuluhan individu (NIC):
BHSP
Bangun kredibilitas sebagai guru,
jika perlu
Terapkan tujuan pembelajaran
bersama yang realistis dengan
pasien
Ciptakan lingkungan yang kondusif
untuk belajar
Pilih metode dan strategi
penyuluhan yang sesuai
Pilih materi pengajaran yang sesuai
Beri penguatan terhadap perilaku
yang sesuai
Anjurkan pasien untuk bertanya dan
diskusi
Dokumentasikan penyuluhan
Ikutsertakan keluarga atau orang
terdekat, jika perlu

Aktivitas kolaboratif
beri informasi tentang sumbersumber komunitas yang dapat
menolong pasien dalam
mempertahankan program terapi
buat rencana pengajaran
multidisipliner yang terkoordinasi,
sebutkan perencanaannya
rencanakan penyesuaian dalam
terapi bersama pasien dan dokter
untuk memfasilitasi kemampuan
pasien mengikuti program terapi
Aktivitas lain
berinteraksi dengan pasien dengan
cara yang tidak menghakimi untuk
memfasilitasi pembelajaran
Perawatan dirumah
penyuluhan penting dilakukan, baik
ditataran perawatan dirumah
maupun ditatanan rumah sakit.
Semua intervensi diatas dapat
diadaptasi untuk perawatan dirumah
cari ruang yang sesuai didalam
rumah untuk proses belajar
mengajar
kaji tingkat melek huruf, sesuaikan
materi dan strategi yang diberikan
pertimbangkan penggunaan
videoconference atau
teleconference dalam program
computer
Untuk lansia
kaji keterbatasan fisik dan mental
untuk belajar dan sesuaikan cara
penuluhan sesuai kebutuhan

pastikan bahwa kacamata dan alat


bantu dengar dapat berfungsi
dengan baik, jika ada
berikan materi tertulis, sehingga
pasien dapat menggunakannya
nanti ditatanan yang lebih santai
berikan informasi secara berulang
dan beri penekanan serta persingkat
waktu pertemuan
gunakan materi audiovisualisasi
gunakan bahasa dan tulisan yang
mudah dipahami oleh pasien
Setelah diberikan perawatan pasien Pengkajian
pantau tanda dan gejala infeksi
akan menunjukkan:
Factor resiko infeksi akan hilang
yang dibuktikan dengan

penampilan luka, sekresi,

pengendalian resiko komunitas,

penampilan urin, suhu kulit, lesi kulit,

penyakit menular, status imun,


keparahan infeksi, keparahan
infeksi bai baru lahir, pengendalian
resiko PMS, dan penyembuhan
luka primer dan sekunder.
Pasien akan memperlihatkan
pengendalian resiko PMS yang
dibuktikan oleh indicator sebagai
1
2
3
4
5

(suhu, denut jantung, drainase,

berikut:
tidak pernah
jarang
kadang-kadang
sering
selalu

keletihan dan malaise)


kaji factor yang dapat meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi
pantau hasil laboratorium (hitung
darah lengkap, hitung granulosit,
absolute, hitung jenis, protein
serum, albumin)
amati penampilan praktek hygiene
personal untuk perlindungan
terhadap infeksi
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
jelaskan pada ppasien dan keluarga
mengapa sakit atau terapi

Indicator
meningkatkan resiko terhadap
Memantau perilaku seksual terhadap resiko
infeksi
pajanan PMS
instruksikan untuk menjaga
Mengikuti strategi pengendalian pemajanan
personal
hygiene
Menggunakan metode pengendalian
penularan
jelaskan manfaat dan rasional serta
PMS
efek samping imunisasi

Contoh lain: pasien dan keluarga


akan:
terbatas dari tanda dan gejala
infeksi
memperlihatkan hygiene personal
yang adekuat
mengindikasikan status GI,

berikan pasien dan keluarga metode


untuk mencatat imunisasi
pengendalian infeksi (NIC):
ajarkan pasien tehnik mencuci

mencuci tangan sewaktu masuk dan

pernapasan, genitourinaria dan


imun dalam batas normal
menggambarkan factor yang
menunjang penularan infeksi
melaporkan tanda atau gejala
infeksi serta mengikuti prosedur
skrining dan pemantauan

tangan yang benar


ajarkan kepada pengunjung untuk
meninggalkan ruang pasien

Aktivitas kolaboratif
ikuti protocol institusi untuk
melaporkan suspek infeksi atau
kultur positif
pengendalian infeksi (NIC): berikan
terapi antibiotic, bila diperlukan
Aktivitas lain
lindungi pasien terhadap
kontaminasi silang dengan tidak
menugaskan perawat yang sama
untuk pasien lain yang mengalami
infeksi dan memisahkan ruang
perawatan pasien dengan pasien
yang terinfeksi
pengendalian infeksi (NIC):
bersihkan lingkungan dengan benar
setelah dipergunakan masing

masing pasien
pertahankan tehnik isolasi, bila

diperlukan
terapkan kewaspadaan universal
batasi jumlah pengunjung, bila
diperlukan

Perawatan dirumah
Ajarkan tindakan hygiene dasar
seperti mencuci tangan, tidak
berbagi handuk, gelas , dll
Ajarkan metode mengolah,

menyiapkan, dan menyimpan


makanan yang aman
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi factor dilingkungan
mereka, gaya hidup atau praktik
kesehatan yang meningkatkan risiko
infeksi
Ajarkan keluarga bagaimana
membuang balutan luka yang kotor
dan sampah biologis lainnya
Jangan melakukan kunjungan
rumah jika saudara sedang sakit
Rujuk pasien dan keluarga
kelembaga sosial untuk membantu
menjaga kebersihan rumah dan
nutrisi
Pengendalian infeksi: ajarkan
pasien dan keluarga mengenal
tanda dan gejala infeksi serta kapan
harus melaporkan ke layanan
kesehatan
Untuk lansia
Dengan mengetahui bahwa system
imun mengalami penurunan individu
lansia mungkin tidak mengeluarkan
gejala, bahkan pada kasus infeksi
serius sekalipun. Lakukan
pengamatan untuk suhu yang
rendah dan konfusi
Rujuk ke ahli perawatan geriatric
untuk kasus kuku yang tumbuh
Rekomenasikan untuk mendapat
imunisasi influenza dan pneumonia
Kaji adanya factor yang
meningkatkan resiko pasien

terhadap infeksi
Catatan:
Silahkan pilih intervensi keperawatan yang paling cocok untuk anda aplikasikan
terhadap klien anda dan jangan paksakan menggunakan intervensi keperawatan
sesuai dengan yang di artikel ini.
Sumber:
Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti
Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.

0
inShare
Silahkan submit email anda untuk mendapatkan update artikel dari portal perawat:

Related Posts :

Askep Efusi Pleura Aplikasi Nanda NIC NOC Askep efusi pleura aplikasi
Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang
diberikan kepada pasien dengan masalah Read More...

Askep Gastritis Aplikasi Nanda Nic Noc Askep Gastritis Aplikasi Nanda
NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang diberikan
kepada pasien dengan masalah Read More...

Askep Meningitis Aplikasi Nanda NIC NOC Askep meningitis aplikasi


Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang
diberikan kepada pasien dengan masalah Read More...

Askep Apendisitis Aplikasi Nanda NIC NOC Askep Apendisitis Aplikasi


Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang
diberikan kepada pasien dengan masala Read More...

Askep Asma Bronkhial Aplikasi Nanda NIC NOC Askep Asma Bronkhial
Aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis
yang diberikan kepada pasien dengan masal Read More...

Newer Post Older Post Home

Artikel Populer

Anatomi Tubuh Manusia Lengkap


Anatomi Tubuh Manusia Anatomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur
tubuh. Kata anatomi berasal dari kata ana dan tome, y...

Kekurangan Volume Cairan - Nanda NIC NOC


Definisi Penurunan cairan intravaskuler, interstisial atau intrasel. Diagnosis ini
menunjuk pada dehidrasi yang merupakan kehila...

Penurunan Curah Jantung - Nanda NIC NOC

Definisi Ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan


metabolism tubuh Factor yang berubungan Ga...

Panduan Penggunaan APD di Unit Rumah Sakit


Pengertian Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja
untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya d...

Perubahan Perfusi Jaringan Perifer - Nanda NIC NOC


Definisi Penurunan oksigen yang mengakibatkan kegagalan pengiriman nutrisi
kejaringan pada tingkat kapiler Faktor yang berubu...

Kerusakan Integritas Kulit - Nanda NIC NOC


Definisi Perubahan epidermis dan dermis Factor yang berubungan Eksternal
(lingkungan) Zat kimia Kelem...

Label

Alat Kesehatan

Anatomi Sistem Reproduksi

Anatomi Sistem Sirkulasi

Askep Gawat Darurat

Askep KMB

Askep Maternitas

Diagnosa Nanda NIC NOC

Diagnosa Nanda NIC NOC Versi I

Farmakologi

Gadar

Ilmu Dasar Keperawatan

Kumpulan Panduan

Kumpulan SOP Perawat

Pengantar Anatomi Tubuh Manusia

Penyakit A - Z

Skill Keperawatan

Tips Kehamilan

Arsip Blog

2016 (199)
o October (3)
o September (97)
o August (10)
o July (28)
o June (13)
o May (3)
o April (2)
o March (2)
o February (13)
o January (28)

Anatomi Tubuh Manusia Lengkap

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tu...

HIV AIDS, Penyebab, Gejala dan Penyebarannya Di In...

Mual - Nanda NIC NOC

Perubahan Perfusi Jaringan Perifer - Nanda NIC NOC...

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas - Nanda NIC ...

Kelebihan Volume Cairan - Nanda NIC NOC

Kelelahan - Nanda NIC NOC

Askep DM Aplikasi Nanda NIC NOC

Diabetes Mellitus

Kekurangan Volume Cairan - Nanda NIC NOC

Perubahan Perfusi Jaringan Serebral, Pulmonal, Gas...

Ketidakefektifan Pola Napas - Nanda NIC NOC

Penurunan Curah Jantung - Nanda NIC NOC

Kerusakan Integritas Kulit - Nanda NIC NOC

Risiko Infeksi - Nanda NIC NOC

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan ...

Panduan Penggunaan APD di Unit Rumah Sakit

Hipotermia - Nanda NIC NOC

Hipertermia - Nanda NIC NOC

Hambatan Mobilitas Fisik - Nanda NIC NOC

Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh - Nanda NIC NO...

Hambatan Mobilitas Ditempat Tidur - Nanda NIC NOC

Gangguan Pertukaran Gas - Nanda NIC NOC

Kurang Pengetahuan - Nanda NIC NOC

Intoleransi Aktivitas - Nanda NIC NOC

Ansietas - Nanda NIC NOC

Nyeri Akut - Nanda NIC NOC

Mengenai Saya

Ana Nurkhasanah
View my complete profile

Google+ Followers
Copyright 2014 Portal Perawat
Powered by Blogger.com

You might also like