Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Lahan lebak merupakan salah satu sumber lahan yang potensial untuk
dikembangkan menjadi kawasan pertanian khususnya padi dan sayuran. Kendala utama
pengembangan lahan lebak saat ini yakni belum optimalnya pengelolaan sumberdaya yang
tersedia, dengan permasalahan tersebut penelitian ini ingin mengetahui usahatani padi dan
sayuran yang ditanam petani pada di desa Kayu Abang yang termasuk katagori lahan lebak
dangkal di Kabupaten Hulu Sungai Selatan provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian
dilakukan dengan observasi lapangan yang difokuskan pada permasalahan dan peluang
pengembangan usahatani di lahan rawa lebak. Data dikumpulkan dengan metode PRA
(Participatory Rural Appraisal), Data yang terkumpulkan dianalisis secara diskreptif dan
analisis kelayakan Finansial (R/C ratio) Hasil penelitian usahatani padi dengan tingkat
produktivitas 4,7 ton per Hektar memperoleh penerimaan sebesar Rp 10.440,000,- dengan
biaya produksi sebesar Rp 2.500.000,- ( R/C Ratio : 4,1 ), Untuk usahatani sayuran seperti
terong, labu dan lombok besar. Untuk terong dengan produktivitas 10 ton perHektar
dengan nilai penerimaan sebesar Rp 20.000.000,- dengan biaya produksi Rp 5,000,000,(R/C Ratio : 4), Sedangkan untuk labu dengan tingkat produktivitas 2,1Ton per Hektar
dengan tingkat penerimaan sebesar Rp 21.000.000,- dengan biaya produksi sebesar Rp
6.000.000.- ( R/C Ratio : 3,5) dan untuk lombok besar produktivitasnya mencapai 30 ton
per Hektar dengan penerimaan mencapai Rp 60,000,000,- , Biaya produksi sebesar Rp
35,000.000,- ( R/C Ratio : 1,7)
Jadi usahatani padi, terong, labu dan lombok besar produktivitas nya di lahan lebak cukup
tinggi dan R/C Ratio > 1 berarti layak untuk diusahakan dan berprospek baik untuk
peningkatan pendapatan petani,
Kata kunci : Lahan rawa lebak , usahatani padi, sayuran.