Professional Documents
Culture Documents
listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik yang umum digunakan dalam
banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor induksi merupakan salah satu mesin
asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini beroperasi pada kecepatan
dibawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan
magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan
banyaknya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron
karena medan magnet yang dibangkitkan stator akan menghasilkan fluks pada rotor
sehingga rotor tersebut dapat berputar. Namun fluks yang terbangkitkan oleh rotor
mengalami lagging dibandingkan fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga
kecepatan rotor tidak akan secepat kecepatan putaran medan magnet. Berdasarkan
suplai input yang digunakan, motor induksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motor:
induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa. Dalam artikel ini hanya akan dijelaskan
mengenai motor induksi 1 fasa, namun untuk prinsip kerjanya sendiri kedua jenis motor
induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan dari kedua motor
induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa bantuan gaya dari luar
sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan gaya dari luar.
Konstruksi Motor Induksi Satu Fasa
Gambar-bagian
utama
(www.learnengineering.org)
motor
induksi
satu
fasa
Terdapat 2 bagian penting pada motor induksi 1 fasa, yaitu: rotor dan stator. Rotor
merupakan bagian yang berputar dari motor dan stator merupakan bagian yang diam
dari motor. Rotor umumnya berbentuk slinder dan bergerigi sedangkan stator berbentuk
silinder yang melingkari seluruh badan rotor. Stator harus dilengkapi dengan kutubkutub magnet dimana kutub utara dan selatan pada stator harus sama dan dipasang
melingkari rotor sebagai suplai medan magnet dan kumparan stator untuk menginduksi
kutub sehingga menciptakan medan magnet. Stator umumnya dilengkapi dengan stator
winding yang bertujuan membantu putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi
dengan konduktor berupa kumparan. Selain itu, stator juga dilapisi dengan lamina
berbahan dasar silikon dan besi yang bertujuan untuk mengurangi tegangan yang
terinduksi pada sumbu stator dan mengurangi dampak kerugian akibat munculnya arus
eddy (eddy current) pada stator. Rotor umumnya dibuat dari alumunium dan dibuat
bergerigi untuk menciptakan celah yang akan diisi konduktor berupa kumparan. Selain
itu, rotor juga dilapisi dengan lamina untuk menambah kinerja dari rotor yang
digunakan. Masing-masing komponen dipasang pada besi yang ditunjukkan seperti
pada gambar berikut:
Gambar 5-Saat rotor tidak berputar, total gaya akibat masingmasing fluks ialah 0
Gambar
7-Rangkaian
(www.allaboutcircuits.com)
Ekivalen
Split-Phase
ketika motor mulai mencapai kecepatan yang diinginkan. Umumnya belitan pada
winding yang diserikan dengan kapasitor dibuat lebih banyak untuk mencegah panas
berlebihan pada winding tersebut. Motor jenis ini dipakai pada alat elektronik yang
memakan daya tinggi seperti AC.
Gambar
8-Rangkaian
(www.allaboutcircuits.com)
Ekivalen
Capacitor-Start
Gambar
9-Rangkaian
(www.allaboutcircuits.com)
Ekivalen
Capacitor
Run
Gambar
10-Rangkaian
(www.allaboutcircuits.com)
Motor
Induksi
Shaded
Pole
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating Current,
Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang
kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding
impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar ,
hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut.
Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor
arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga
berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet tegak
lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang
bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45 dengan
arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus
sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan
statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batangbatang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk
sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan
Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop
tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran
nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan
kondensator bantu CA.
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil,
dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas
angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua
kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua buah bearing.