You are on page 1of 61

Ika Nur Pratiwi

Organ terbesar yang terletak di sebelah


kanan atas rongga perut di bawah diafragma
Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % berat badan
orang dewasa normal
Fungsi hepar:
A. Fungsi Pembentukan dan Ekskresi
Empedu
B. Fungsi Pertahanan Tubuh
C. Fungsi Metabolik
D. Fungsi Vaskuler

Hepar Disorder
Hepatitis

:
-Viral (A, B , C, D, E, and F, G)
Virus Hep. F dan Hep. G * Sudah dapat
diidentifikasi namun masih dalam penelitian >>
lanjut )
Nonviral (Toxic Hepatitis, Drug Induced Hepatitis)
Fulminant Hepatic Failure

Hepatic

Chirrosis
Abcess Hepatic
Hepatic Carcinoma

Hepatitis dipakai untuk semua jenis


peradangan pada sel-sel hati yang bisa
disebabkan oleh:
infeksi (virus, bakteri, parasit)
obat-obatan (termasuk obat tradisional)
konsumsi alkohol
lemak yang berlebih penyakit autoimmune

Hepatitis A

Disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV)


Golongan enterovirus RNA, Diameter 27
nm
Dideteksi pada akhir masa inkubasi dan
fase pre ikterik
Penularannya melalui fecal oral
Resiko tinggi: Individu yang berpergian
ke daerah yang mengalami kejadian
Hep. A, Tenaga kesehatan dan
Hubungan seksual dengan individu yang
terinfeksi

Masa Inkubasi: 15 50 hari (rerata: 28 hari)


Reaksi Ag-Ab:
1. Ig. M anti HAV : timbul saat muncul ikterus
(penanda infeksi pertama kali)
2. Ig. G anti HAV : dominan setelah masa
akut dan bertahan untuk seterusnya
(penanda individu pernah mengalami HAV
dan timbul kekebalan)
Px Diagnostik:
1. Ig. M anti HAV : infeksi akut
2. Ig. G anti HAV : penanda kekebalan

Low mortality
Jarang menyebabkan fulminating hepatic failure tidak
ada risiko menjadi infeksi kronis
Tata laksana:
1. BEDREST
2. ADEKUASI NUTRISI DIET LUNAK
3. CAIRAN
4. MEDIKASI SESUAI KELUHAN
Pencegahannya:
A. Personal hygiene
B. Universal Precautions
C. Water hygiene
D. Food hygiene restaurant
E. Imunisasi
F. AVOID!!! oral anal sexual

RISIKO TINGGI???
Janin
* Sex partners (single or multi partner)
* Men who have sex with men
* Tenaga kesehatan
* Pasien yang menjalani hemodialisis

Reaksi Ag - Ab

Reaksi Ag - Ab
HBeAg timbul bersamaan atau setelah
HBsAg.
Antibodi anti HBe menunjukkan daya tular
berkurang.
HbsAg timbul setelah infeksi akut,
menunjukkan penderita sangat menular.
Antibodi anti HBs muncul setelah infeksi
membaik, memberikan kekebalan jangka
panjang.

SYMPTOMS: Hep. A
DIAGNOSTIC TEST:
HBsAg : akut & kronis
Ig.M anti HBc : akut
PREVENTION:
Screening dini
Imunisasi
AVOID!!! Sex with multi partner
Medical instrumen sterilisation
Blood product

Tingkat Keparahan:
Dapat menjadi fatal (mortality rate 60%)
1-2% dapat menjadi Hepatitis Kronis
aktif
10% dapat menjadi Shirosis Hepatis

Hepatitis B
1.

Hepatitis B Akut
Etiologi: virus hepatitis B dari golongan virus
DNA
Masa inkubasi 60-90 hari
Penularannya: 95% terjadi masa perinatal
(saat persalinan) dan 5% intrauterine,
melalui tranfusi darah, jarum suntik
tercemar, pisau cukur, tatto, transplantasi
organ.

Gejala tidak khas seperti rasa lesu, nafsu


makan berkurang, demam ringan, nyeri
abdomen bagian kanan, ikterus, air kencing
warna teh.
Diagnosis : tes fungsi hati serum
transaminase (ALT meningkat), serologi
HBsAg dan IgM anti HBC alam serum.
Pengobatan simtomatis, TANPA MEDIKASI,
TH/ SUPPORTIF (BEDREST, ADEKUASI
NUTRISI, CAIRAN)
Pencegahan : Imunisasi dan menghindari
faktor yang menyebabkan penularan.

Hepatitis B Kronik

Dipengaruhi usia saat terjadinya infeksi: bayi


95%, balita 20-30%, dewasa 5%.
Ditandai dengan HBs Ag positif, selain itu perlu
diperiksa HbeAg, HBV DNA, dan biopsi hati.
Pengobatan :MONITORING FUNGSI HEPAR
dan pemberian ANTIVIRAL (interferon alfa- 2a,
peginterferon alfa-2a, lamivudin,
adefovir,entecavir, telbivudin dan tenofoir).
Tujuan pengobatan: memperpanjang harapan
hidup, menurunkan kemungkinan terjadinya
serosis hepatis atau hepatoma.

Hepatitis C
Penularan melalui darah dan cairan tubuh
Parenteral
Sex Contact
Persalinan dari ibu yang terinfeksi Hep. C
Carrier State
RISIKO TINGGI???
A. IDU (injection drug user)
B. Pasien yang menjalani HD dalam jangka waktu lama
C. Penerima donor (baik darah, jaringan, organ) sebelum
tahun 1980-an
D. Tenaga kesehatan
E. Individu yang terinfeksi HIV
F. Janin yang dikandung atau bayi yang dilahirkan oleh
ibu yang terinfeksi Hep. C

Kronisitasnya 80% penderita akan menjadi


kronik
Pengobatan:
AKUT:
- ANTI VIRAL
- TH/ SUPPORTIF (BEDREST, ADEKUASI
NUTRISI,CAIRAN)
KRONIS:
- MONITORING FUNGSI HEPAR
- ANTI VIRAL (kombinasi pegylated interferon
dan ribavirin)
Pencegahan: menghindari faktor resiko (Blood
product, Medical Instrumen Sterilisation) dan
Tidak ada vaksin atau imunisasi untuk

Hepatitis D
Paling jarang ditemukan tetapi paling
berbahaya
Disebut juga delta virus, memerlukan virus
hepatitis B untuk berkembang biak
sehingga hanya ditemukan pada orang
yang telah terinfeksi virus hepatitis B.
Tidak ada vaksin tetapi otomatis akan
terlindungi jika telah imunisasi hepatitis B

Hepatitis D
Karakteristik Virus:
Virus RNA
Diameter 35 nm
Membutuhkan HBsAg untuk berperan
sebagai lapisan luar partikel untuk
melakukan replikasi
Masa Inkubasi: 21-60 hari
Symptoms other Hepatitis
Fase preikterik (3-7 hari) fungsi hepar
abnormal

Fase ikterik (1-7 mgg) kelemahan, mual


disertai BAB dgn warna pucat, urine
berwarna gelap, ikterik (+), serum
Bilirubin mengalami peningkatan
Dapat terjadi pada slrh tingkatan usia
Banyak dijumpai di: Amerika Selatan,
Italia, Rusia, Afrika, China dan beberapa
negara Mediterania

RISIKO TINGGI???
Penderita Hep. B kronik
(carrier)
Individu yang belum pernah terinfeksi
atau diberikan imunisasi Hep. B
IDU

Prevention:
Blood Product
Medical Instrument Sterilisation
Diagnostic Test:
HDAg

Hepatitis E

Dahulu dikenal dengan hepatitis non A-non B


Etiologi termasuk virus RNA Diameter 32 - 34
nm
Masa inkubasi 2-9 minggu
Penularan melalui fecal oral (dengan
penularan HAV zoonotic Infection)
Diagnosis didapatkan IgM dan IgG anti HEV
pada penderita
Gejalanya ringan menyerupai flu, sampai ikterus
Belum ada pengobatan antivirus
Pencegahannya: menjaga kebersihan terutama
makan dan minum.

Hepatitis G

Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang


mirip dengan virus hepatitis C.
Penularan: Kontak dengan darah yang terinfeksi
HGV.
Kebanyakan penderita tidak memiliki gejala
akut. Sebanyak 20 % dari penderita hepatitis C
juga menderita hepatitis ini.
Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV
sangat komplek untuk mengetahui adanya
antibodi HGV. Namun ketika antibodi telah
ditemukan, virus itu sendiri telah menghilang.
Penderita harus banyak istirahat, menghindari
alkohol dan makan makanan bergizi.

FASE-FASE KLINIS

Fase Prodromal (Pre Ikterik):


Timbul 1 mgg sebelum ikterus
Manifestasi klinis:
Malaise
Anoreksia
Sakit kepala
Demam
Athralgia
Arthritis
Ruam kulit
Dyscomfort perut kanan atas
Lemah

2. Fase Ikterik:
Berlangsung 2-4 minggu
Manifestasi klinis:
Jaundice / Ikterik
Demam
Pruritus
Nafsu makan masih menurun
Dark color urine
Clay color stool
Hepatomegali (kadang)
Splenomegali

IKTERUS / JAUNDICE:
Hemolytic

Jaundice
Hepatocelluler Jaundice
Obstructive Jaundice

3. Fase Penyembuhan:
Pada kasus yang tidak mengalami komplikasi
dimulai 1-2 minggu setelah fase ikterus
Berlangsung selama 2-6 minggu
Manifestasi klinis:
Keluhan mudah lelah
True feces color
Ikterus berkurang
Urine berwarna >> muda
Splenomegali mengecil, hepatomegali
normal dalam bbrp mgg kemudian
LFT abnormal menetap selama 3-6 bulan

KOMPLIKASI :

PENGKAJIAN
Sistem Pernafasan:
Tidak ada keluhan, kecuali pada penderita
demam diikuti dengan peningkatan O2
demand
Bau khas (apek manis) karena
pemecahan metionin
Sistem Kardiovaskuler:
Bradikardi (kadang), anemia

Ika Nur Pratiwi

Hepatoma disebut juga kanker hati


atau karsinoma hepatoseluler atau
karsinoma hepato primer adalah
pertumbuhan sel hati yang tidak normal
yang di tandai dengan bertambahnya
jumlah sel dalam hati yang memiliki
kemampuan membelah/mitosis disertai
dengan perubahan sel hati yang
menjadi ganas.

Etiologi
Penyebab karsinoma ini tidak diketahui, tetapi
ada beberapa Faktor risiko utama yang
terlihat :
Virus Hepatitis B (HBV) dan Virus
Hepatitis C (HCV) > diduga melalui
aktivitas nekroinflamasi kronik
Sirosis Hati terutama karena Alkohol
aflatoksin di produksi oleh jamur Aspergillus.

Manifestasi Klinis

sangat bervariasi dari asimtomatik hingga


dengan gejala
Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah
nyeri atau perasaan tak nyaman di kuadran
kanan-atas abdomen
hepatomegali dengan atau tanpa bruit hepatik
Splenomegali
Asites
Ikterus
demam
atrofi otot

Stadium Klinis

Ia : Tumor tunggal diameter 3 cm tanpa


emboli tumor, tanpametastasis kelenjar limfe
peritoneal
Ib : Tumor tunggal atau dua tumor dengan
diameter 5 cm di separuh hati, tanpa emboli
tumor, tanpa metastasis kelenjar limfe peritoneal
IIa : Tumor tunggal atau dua tumor dengan
diameter gabungan 10 cm di separuh hati,
atau dua tumor dengan gabungan 5 cm di
kedua belahan hati kiri dan kanan tanpa emboli
tumor, tanpa metastasis kelenjar limfe peritoneal

IIb : Tumor tunggal atau multiple dengan


diameter gabungan 10 cm di separuh hati,
atau tumor multiple dengan gabungan 5
cm di kedua belahan hati kiri dan kanan
tanpa emboli tumor, tanpa metastasis
kelenjar limfe peritoneal
IIIa : terdapat emboli tumor di pembuluh
utama vena porta atau vena kava inferior,
metastasis kelenjar limfe peritoneal
IIIb : kankernberbagai ukuran, metastasis ke
organ dekat peritoneal.
IV : metastase ke berbagai organ (paru)

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium dilakukan
pemeriksaan Alfa -fetoprotein (AFP).
Rentang normal AFP serum adalah 0 20 ng/ml, kadar AFP meningkat pada
60%-70% pada penderita kanker hati.
Ultrasonografi (USG) Abdomen
Biopsi jaringan liver.

Strategi Skrining Dan Surveilans


pemeriksaan diagnostik berulang pada
populasi yang beresiko
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
AFP serum dan USG abdomen setia 3
hingga 6 bulan bagi pasien sirosis maupun
hepatitis kronik B atau C.

Terapi
Reseksi Hepatik
Transplantasi Hati
Ablasi Tumor Perkutan : Injeksi etanol
perkutan (PEI) dan Radiofrequency
ablation (RFA)
Terapi Paliatif : Terapi Radiasi
dan Kemoterapi

Pencegahan Primer
Memperhatikan menu makanan terutama
mengkonsumsi protein hewani cukup.
Hindari mengkonsumsi minuman alkohol
imunisasi bayi secara rutin
Kurangi makanan yang dibakar, diasinkan,
diasap, diawetkan
Menjaga lingkungan yang sehat dan bersih
Hindari stres

Pencegahan Sekunder

diagnosa dini dengan pemeriksaan


USG dan AFP dan pemberian
pengobatan

PENGKAJIAN
Anamnesa :
keluhan nyeri perut kanan atas, Sifat nyeri ialah
nyeri tumpul, terus-menerus, kadang- kadang
terasa hebat apabila bergerak.
keluhan seperti benjolan di perut kanan atas
tanpa atau dengan nyeri
perut membuncit karena adanya asites
keluhan yang paling umum yaitu merasa badan
semakin lemah, anoreksia, perasaan lekas
kenyang, feses hitam, demam, bengkak kaki,
perdarahan dari dubur

Pemeriksaan fisik
Biasanya hati terasa besar dan berbenjol benjol, tepi tidak rata, tumpul, kadangkadang terasa nyeri bila ditekan.
Bila letak tumor di lobus kiri maka
pembesaran hati terlihat di epigastrium
bila tumor tersebut terletak di lobus kanan
maka pembesaran hati terlihat di
hipokhondrium kanan
Terdapat Ikterus, Hipoalbuminemia,
Splenomegali, Spider nevi, Eritoma
palmaris, Edema.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan
dengan anoreksia, mual, gangguan
absorbsi, metabolisme vitamin di hati.
Nyeri akut/kronis
Intoleransi aktivitas
DLL >> kembangkan sesuai respon
klien

You might also like