You are on page 1of 7

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Inisial Klien

: IR

Nama Mahasiswa

: Devi Oktavia Utami

Status Interaksi

: Fase I (perkenalan)

Tangal Interaksi

: 21 Desember 2013

Umur

: 30 Tahun

Waktu

: 09.00 WIB

Lingkungan

: Duduk di kursi taman, perawat duduk disamping klien dan suasana sekitar tenang.

Deskripsi klien

: Penampilan klien rapi, rambut disisir, pakaian dan wajah bersih, klien tampak murung dan melamun serta sesekali
menunduk

Tujuan Interaksi

No
1

: Klien dan perawat dapat membina hubungan saling percaya dank lien dapat membicarakan permasalahannya

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON
VERBAL

ANALISA

ANALISA

BERPUSAT

BERPUSAT

RASIONAL

P : Selamat pagi Mas, boleh

P: Memandang K dan

PADA PERAWAT
P : Ingin membuka

PADA KLIEN
K masih ragu terhadap

Salam merupakan

saya duduk di sini?

tersenyum,

percakapan dengan

orang baru yang

kalimat pembuka

mengangguk

klien dan berharap

masuk ke

untuk memulai suatu

K: Ekpresi datar

dengan sapaan

lingkungannya

percakapan sehingga

K : diam

sederhana P bisa

dapat terjalin rasa

diterima oleh K.

percaya.

K: Ekpresi datar

P merasa senang ada

K : ragu terhadap

P: Memandang K

tanggapan atas salam

orang baru

walaupun belum
diekpresikan secara
2

P : Mas kenapa kok diam

P : Memandang ke K

tulus
P ingin memulai

K memberikan respon

Topik ringan akan

saja?

K : Sambil

percakapan dengan

sepintas dan

memudahkan

K : Malas mbak, Mengantuk

membetulkan posisinya topic ringan sebelum

menunjukkan

interaksi lebih lanjut

K : Menunduk

masuk ke kondisi K

perhatian cukup

P : Oh ya, perkenalkan saya Okta,

P : Memandang ke K
P: Memandang K

P merasa bahwa K

terhadap P
K masih memberikan

saya mahasiswa praktek disini

sambil menjulurkan

harus diberikan

tanggapan secara ragu- dapat menciptakan

yang akan merawat Mas selama 2

tangan ke K

penjelasan tentang

ragu

minggu

K : Menjulurkan

kedatangan P

K : (diam)
P : Nama Mas siapa ?

tangan ke P
P : Masih menjabat

P ingin tahu nama

K : Irwan

tangan pasien dan

pasien

Memperkenalkan diri
rasa percaya klien
terhadap perawat

K ragu-ragu

Mengenal nama
pasien akan

mendekatkan diri ke-K

Memudahkan

K : Menatap mata P

interaksi

K : Menyebut nama

P merasa K tidak

K merasa perkenalan

sambil mengusap

ingin lama-lama

hanya formalitas

kepala

berbicara

belaka

P ingin menjalin

K mencoba mengingat

P : Tetap sambil
5

P : Mas senangnya dipanggil

berjabat tangan
P : Memandang K

Nama panggilan

dengan nama apa

K : Memandang ke

kedekatan

K : Wawan

bawah

dengan pasien

K : Melihat ke arah P

P senang walaupun

K mulai tertarik

menciptakan rasa

dan menjawab singkat

jawaban singkat

dengan perkenalan

senang akan adanya

dengan P

pengakuan atas

lalu memandang ke

nama yang disukainya

merupakan nama
akrab klien sehingga

bawah lagi

namanya

P : Masih
memperhatikan dengan
seksama
6

P : Wah, kedengarannya

P : Memandang K

P mencoba

K berpikir sejenak,

Pujian berguna untuk

enak kalau saya manggil

sambil

mengakrabkan

mengngingat nama

mendekatkan perawat

Mas Wawan

tersenyum

suasana

yang disukainya

menjalin hubungan

K : Iya

K : Tersenyum

P merasa pertanyaan

K mulai merasa bahwa terapeutik dengan

K : Menoleh ke P

mendapatkan respon

P datang untuk

klien

P : Mas asalnya dari mana

P : Memperhatikan
P : Memandang K

P masih berusaha

membantu K
K berpikir dan

Topik sederhana

Mas Wawan?

K : Menunduk dan

membangun

mengingat-ingat

membantu

K : Jogja

berpikir

keakraban dengan

K senang karena ingat

menjalin kedekatan

K : Menoleh ke P dan

topik sederhana P

daerah asalnya dan

dengan klien

mengalihkan

senang karena K

kembali

pandangan lagi

member respon

membayangkan

P : Memperhatikan K
8

daerah

P : Wah, jauh ya. Mas Wawan asli

P : Memandang K

P mulai mengkaji data

asalnya tersebut
K berpikir dan

Mengidentifikasi

sana?

sambil tersenyum

umum pasien P

berusaha mengingat

keluarga sebagai

K : Iya

K : Mengangguk

khawatir kalau

K membayangkan

sistem pendukung

K : Bicara tanpa

pertanyaan membuat

daerah aslinya

menoleh P

K tersinggung

P : Mas, Mas bersedia kan ngobrol

P : Memandang K
P : Berbicara dengan

P memulai kontrak

K menyetujui kontrak

Kontrak waktu perlu

sama saya? 10 menit saja

jelas

waktu dengan K

waktu yang diajukan

dilakukan agar waktu

K : ya

K : memperhatikan

P memulai kontrak

K menyetujui kontrak

lebih efisien dan tidak

dengan seksama

waktu dengan K

waktu

mengganggu istirahat

K : mengangguk

klien

sambil menjwab
10

P : Mas tadi bilang malas

P : tersenyum
P : Memandang K

P mulai mengkaji

K sambil berfikir

Mengidentifikasi pola

kenapa Mas?

sambil tersenyum

pasien P mulai

K masih tetap sambil

istirahat dan keluhan

K : malas aja, mbak.

K : Menunduk

menggali informasi

berfikir

fisik pasien

K : Menunduk

dari K

K sambil mengingat

Pengkajian lebih

P : memperhatikan
11

P : Mas Wawan juga diam saja,

dengan seksama
P : Bertanya dengan

P menggali lebi dalam

tidak mengobrol sama

hati-hati

lagi

dalam diperlukan

12

13

14

15

temannya. Kenapa Mas?

K : Tersenyum

K : menyita waktu,mbak
P : Dulu sebelum masuk sini Mas

P : Menunjukkan

P berhati-hati karena

K mengingat-ingat

Pengkajian lebih

juga diam saja kalau diajak bicara?

keseriusan

pertanyaan tsb sangat

K menjawab dengan

dalam diperlukan

K : diam

K : Menerawang ke

spesifik dan takut

tegas

untuk kevalidan

atas

menyinggung pasien

K : Mengangguk

P lega karena K tidak

P : menunjukkan

tersinggung

P : Kalau boleh saya tahu

keseriusan
P : Bertanya perlahan

P mengkaji lebih jauh

K mengingat-ingat

Pengkajian lebih

kenapa Mas bisa dirawat

K : Melihat ke P

alasan pasien dirawat

K tidak menyadari

dalam diperlukan

disini?

K : Melihat ke P

P mencoba menggali

sakitnya

untuk mengetahui

K : Tidak tahu, mbak.

P : Memperhatikan

lebih dalam

Kakak saya yang membawa

respon pasien

ke sini, katanya untuk berobat


P : Selain kakak Mas punya

P : Bertanya perlahan

P mencoba menggali

K sambil mengingat-

Dengan diam di saat

keluarga lain?

K : Menunduk

lebih

ingat

yang tepat,

K : Punya. Saya anak ke-4

K : Melihat P sambil

dalam penyebab

masa lalunya

klien merasa

dari 5 bersaudara. Tapi

terus bercerita

P berpikir tentang

K teringat kondisinya

didengarkan dan

yang tinggal sama saya

P : Memperhatikan K

faktor penyebab

dahulu

bercerita tentang

P berusaha mengkaji

K membayangkan

keadaannya
Isolasi sosial bisa

data yang terkait kata-

Keadaannya K mulai

timbul dari

cuma ibu, bapak dan adik.


P : Mas lulus SMA bekerja?

P : Mendekatkan diri

K : Saya lulus SMP langsung kerja, K : Memandang

untuk kevalidan data

data

alasan masuk

16

tidak melanjutkan sekolah karena

kosong ke bawah

katanya tadi P

mengingat-ingat lagi

pengalaman buruk di

tidak ada biaya

K : Melihat P sambil

menemukan adanya

kenangan terdahulu

masa lalunya

bercerita

kemungkinan

P : Memperhatikan

penyebab dari isolasi

P : Mas bekerja apa?

P : Memperhatikan

sosialnya
P memvalidasi

K membayangkan

Memvalidasi

K : bekerja di sawah

K : Mengubah posisi

perkataan K

kehidupan yang lalu

pernyataan untuk

K : Berbicara lirih

Sebelumnya P

K mulai mengingat-

mengetahui masalah

P : Mendengarkan

menemukan adanya

ingat lagi kenangan

ada perubahan data

dengan serius

Kemungkinan

terdahulu

penyebab dari isolasi


17

18

P :-

P : Terkejut

sosialnya
P kurang senang

P mulai tidak nyaman

Pasien mengantuk

K : Mbak sudah ya, saya

P : Mulai gelisah

membicarakan hal-hal

dengan obrolan

sehingga mengakhiri

ingin tidur
P : Oh, baik Mas ini

P : Tersenyum

ringan
P memberikan

K senang diberikan

pembicaran
Kontrak berikutnya

memang sudah 10 menit.

K : Memandang P

reinforcement pada K

reinforcement

harus ditentukan dan

Senang sekali Mas mau

sambil mengeser posisi

P senang karena K

K ikut menentukan

harus mendapatkan

ngobrol dengan saya

badan sedikit

mau menentukan

kontrak

persetujuan klien agar

Bagaimana kalau besok jam

K : Memandang P

kontrak berikutnya

10 sebelum sarapan kita

P : Tersenyum

ngobrol lagi?
K : Boleh

klien ingat terhadap


kontrak

19

P : Nah kalau Mas setuju nanti kita

P : Memandang K

P menentukan topik

K memikirkan tentang

Kegiatan yang akan

ngobrol tentang bagaimana cara

K : Menutup mata

dan aktivitas pada

kegiatan yang

dilaksanakan harus

berkenalan ya. Mas mau?

dengan lengan

kontrak berikutnya

ditawarkan

mendapat persetujuan

K : Ya

K : Mengangguk

P senang karena K

K setuju tentang

K sehingga bila K

P : Tersenyum

setuju dengan

kegiatan yang akan

keluar dari kegiatan

kegiatan yang akan

dilaksanakan

dimaksud, bisa

dilaksanakan

diingatkan tentang
batasan kegiatan

20

P : Terimakasih atas kesediaan Mas P : Menepuk bahu K

P menutup fase I

K menunjukkan rasa

sesuai kontrak
Salam penutup

ngobrol dengan saya, selamat pagi

dan mengulurkan jabat

P senang karena K

percaya pada P

merupakan akhir fase

K : pagi

tangan

mau berinteraksi

K menyambut salam P

yang harus

K : Menoleh, menjabat

dengan P

dilakukan untuk

tangan P

mencegah tidak

K : menunduk

percaya pada klien

P : Tersenyum
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun klien sering menunduk dan terdiam. Data
yang didapat adalah data mengenai isolasi sosial dan harga diri rendah. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak
tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

You might also like