You are on page 1of 2

Sekilas Tentang AlImam Malik

Dikirim oleh Kontributor Siroh || Ahad, 23 Juli 2006 - Pukul: 09:34 WIB
Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Al Harits
Al Ashbahi (silsilah beliau berakhir sampai pada Yarub bin Al Qaththan al
Ashbahi). Abu Amir adalah seorang sahabat yang selalu mengikuti peprangan yang
terjadi pada zaman Nabi. Sedang kakeknya, Malik, adalah seorang tabiin besar dan
fuqoha kenamaan dan salah seorang dari 4 tabiin yang jenazahnya dibawa sendiri
oleh Khalifah Utsman. Gelar beliau adalah Imam Darul Hijrah.
Lahir pada tahun 93 H di kota Madinah al Munawarah, setelah selama 3 tahun berada
dlam kandungan ibunya.
Di antara guru beliau adalah Nafi bin Abi Nuaim, Nafi al Muqbiri, Naimul
Majmar, Az Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin
Dinar, dll.
Di antara murid beliau adalah Ibnul Mubarak, Al Qoththon, Ibnu Mahdi, Ibnu Wahb,
Ibnu Qosim, Al Qonabi, Abdullah bin Yusuf, Said bin Manshur, Yahya bin Yahya
al Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah Abu Mushab, Al AuzaI, Sufyan Ats Tsaury,
Sufyan bin Uyainah, Imam Syafii, Abu Hudzafah as Sahmi, Az Aubairi, dll.
PENILAIAN ULAMA (TENTANG BELIAU)
Berkata Imam Syafii, Jika disebut-sebut nama ulama, maka Imam Malik adalah
bintangnya. Imam SyafiI juga berkata, Kalau bukan karena (perantara) Imam
Malik dan Ibnu Uyainah, niscaya akan hilang ilmu yang ada di Hijaz.. Hingga
seluruh penduduk Hijaz memberi beliau gelar Sayyidi Fuqohal Hijaz
Imam Yahya bin Said al Qahthan dan Yahya bin Main memberi beliau gelar
Amirul Muminin Fil Hadits. Ibnu Wahb berkata, Kalau bukan karena
(perantara) Imam Malik dan Al Laih niscaya kita akan sesat.
Berkata Abdurrahman bin Waqid, Aku melihat pintu Malik di Madinah sperti pintu
Amir. Berkata Al Lanabi, Ketika aku bersama Uyainah (telah sampai kepadanya
berita tentang kematian Malik), dalam keadaan sedih beliau berkata, Tidak ada
seorang pun di muka bumi yang seperti beliau.
Berkata Syubah, Saya datang ke Madinah setelah kamatian Nafi (ternyata sudah)
ada halaqah Malik. Berkata Imam SyafiI, Tidak kitab ilmu di bumi yang paling
benarnya daripada kitab Al Muwaththo Imam Malik.
Imam Bukhari mengatakan bahwa sanad yang dikatakan ashahhul asanid adalah sanad
itu terdiri dari Malik, Nafi, dan Ibnu Umar.
PERKATAAN-PERKATAAN BELIAU ANTARA LAIN
Allah ada di langit dan mengetahui setiap tempat. stiwa (bersemayanm) itu malum

(diketahui), dan kaifiyah (bagaimana bersemayamnya Allah) itu majhul (tidak


diketahui).
Beriman (bahwa Allah bersemayam) adalah wajib. Bertanya bagaimana Allah
bersemayam hukumnya bidah.
Aku tidak akan berfatwa sehingga ada 70 saksi yang mempersaksikan bahwa aku ahli
(mengetahui) masalah tersebut.
Tidak ada seorang pun setelah Nabi yang berhak diambil dan ditinggalkan
perkataannya kecuali Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
KARYA BELIAU
Kitab yang sangat terkenal karya beliau adalah Al Muwaththo (ditulis tahun 144 H)
atas anjuran Khalifah Jafar bin Manshur. Menurut penelitian yang dilakukan
olehAbu Bakar al Ahbary, jumlah atsar yang tercantum di dalamnya sebanyak 1720
buah, dll.
WAFAT
Beliau meninggal 10 Rabiul awal 177 H
(Ditulis Oleh Ummu Ibaadurrahmaan binti Abaz Zahra )

You might also like