Professional Documents
Culture Documents
(tegangan).
Sama
seperti
multimeter,
pengetahuan
dan
teknik
penggunaan
osiloskop
sangat penting guna menghindari
kesalahan yang dapat merusak alat
serta membahayakan pengguna.
Maka untuk lebih memahami
tentang
teknik
penggunaan
masing-masing
alat
tersebut
dengan tepat dilakukanlah suatu
praktikum, tujuan dari kegiatan
praktikum
ini
yaitu
untuk
multimeter, dapat mengenal cara
penggunaan multimeter dengan
benar, dapat memahami mengenai
teknik pengukuran besaran listrik,
serta
mempelajari
mengenai
berlakunya hukum Ohm dalam
rangkaian
listrik
sederhana.
Sedangkan untuk osiloskop, dapat
mengenal
cara
penggunaan
osiloskop dengan benar, serta
memahami metode perhitungan
untuk memperoleh hasil yang tepat
pada osiloskop.
Landasan teori
Multimeter sering kita sebut
dengan AVOmeter atau multitester,
alat ini biasa dipakai untuk
mengukur
harga
resistensi(tahanan),
tegangan
AC(Alternating Current), tegangan
DC (Direct Current), dan arus DC.
Dilihat dari ciri fisiknya, bagian-
bagian
multimeter
seperti
ditunjukan pada gambar dibawah
ini
:
ketelitian
paling
tinggi
akan
didapatkan bila jarum penunjuk
multimeter
pada
kedudukan
maksimum. Untuk mendapatkan
kedudukan maksimum, skalar pilih
diputar setahap demi setahap
untuk mengubah batas ukurnya
dari 500 mA; 250 mA; dan 0,25 mA.
Yang perlu diperhatikan adalah bila
jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas
ukurnya diperkecil lagi, karena
dapat
merusak
multmeter.
Osiloskop, secara umum osiloskop
berfungsi
untuk
menganalisa
tingkah laku besaran yang berubah
ubah
terhadap
waktu
yang
ditampilkan pada layar, untuk
melihat bentuk siyal yang sedang
diamati. Dengan osiloskop maka
kita dapat mengetahui berapa
frekuensi, priode dan tegangan dari
suatu
sinyal.
Dengan
sedikit
penyetelan
kita
juga
bisa
mengetahui beda fasa antara
sinyal
masukan
dan
sinyal
penuh
kearah
jarum
jam.
Perpindahan
Chop-ALT-TVV-TVH,
secara
otomatis
dari
sini.
Pembacaan
kalibrasi
sweep
time/div juga dari sini dengan cara
variabel diputar penuh se arah
jarum jam. 14. Mode, untuk
memilih mode yang ada. 15.
Variabel, untuk kalibrasi waktu
periode
dan
frekuensi,
untuk
mengontrol
sensitifitas
arah
vertical pada CH 1 (Y) pada putaran
maksimal ke arah jarum jam (CAL)
gunanya
untuk
mengkalibrasi
mengecek apakah tegangan 1 volt
tepat 1 cm pada skala layar CRT,
dan untuk menyetel sweeptime
pada posisi putaran maksimum
arah jaru jam. (CAL) tiap tingkat
dari 19 posisi dalam kaedaan
terkalibrasi.
16.
Level,
untuk
menghentikan gereak tampilan
layar. Exi Triger, untuk triger dari
luar.
18.
Power,
untuk
menghidupkan osiloskop. 19. Cal
0,5 vp-p, untuk kalibrasi awal
sebelum osiloskop digunakan. 20.
Ground, untuk melihat letak poisisi
ground di layar, ground osiloskop
dihubungkan dengan groun yang
akan diukur. 21. CH2 (input Y),
untuk memasukan sinyal atau
geloambang yang akan diukur atau
pembacaan vertikal, jika signal
yang diukur menggunakan CH 2,
maka posis switch pada CH 2 dan
berkas yang nampak pada layar
hanya satu. Osiloskop terdiri dari
dua bagian utama yaitu display dan
panel kontrol. Display menyerupai
tampilan layar televisi hanya saja
tidak berwarna warni dan berfungsi
sebagai
tempat
sinyal
uji
ditampilkan. Pada layar ini terdapat
garis-garis
melintang
secara
vertikal
dan
horizontal
yang
membentuk
kotak-kotak
dan
disebut
div.
Arah
horizontal
mewakili sumbu waktu dan garis
vertikal mewakili sumbu tegangan.
Panel kontrol berisi tombol-tombol
yang
bisa
digunakan
untuk
menyesuaikan tampilan di layar.
Pada umumnya osiloskop terdiri
dari dua kanal yang bisa digunakan
Osiloskop
'Dual
Trace'
dapat
memperagakan dua buah sinyal
sekaligus pada saat yang sama.
Cara ini biasanya digunakan untuk
melihat bentuk sinyal pada dua
tempat yang berbeda dalam suatu
rangkaian elektronik. Terkadang
sinyal osiloskop juga dinyatakan
dalam tiga dimensi. Dimana sumbu
vertikal(Y)
merepresentasikan
tegangan
V
dan
sumbu
horisontal(X) menunjukkan besaran
waktu t. Dan untuk tambahan
sumbu
Z
mempresentasikan
intensitas
tampilan
osiloskop.
Namun biasanya hal ini diabaiakan
karena tidak dibutuhakan dalam
pengukuran.
Kegiatan
praktikum
alat
ukur dasar modul II mengenai
kelistrikin dilakukan di laboratorium
Fisika Mipa pada tanggal 23
Agustus 2012. Tujuan dari kegiatan
praktikum
ini
yaitu
untuk
memahami mengenai penggunaan
alat ukur kelistrikan dengan benar
dan dapat mengerti mengenai
perhitungan untuk memperoleh
hasil pengukuran pada masingmasing alat. Untuk penggunaan
multmeter, alat dan bahan yang
digunakan
adalah
satu
buah
multmeter, tahanan geser, catu
daya, kabel penghubung, kawat
tahanan,
dan
resistor.
Dalam
praktikum ini dilakukan beberapa
kegiatan
pengukuran
menggunakan multimeter, yaitu :
pengukuran arus AC dan DC.
Langkah kerja praktikum diawali
dengan mempersiapakan alat dan
bahan,
kemudian
melakukan
kegiatan merangkai alat dalam
praktikum ini rangakaian alat yang
di gunakan berdasarkan gambar
dibawah
ini
:
berdasarkan
gambar,
pada
percobaan
dilakukan
dengan
menghubungkan kedua ujung kabel
sambungan osiloskop pada daerah
catu
daya,
dan
kemudian
menghubungkan steker catu daya
pada sumber. Kemudian melakukan
pengukuran
menggunakan
osiloskop dan mencatat hasil
pengukuran
pada
tabel
hasil
pengukuran.
Hasil dan pembahasan
No
Arus (A)
DC
AC
Strip 1
0,075 A
15 A
Strip 2
0,165 A
45 A
Penjelasan :
Pada
pengukuran
arus
menggunakan
multimeter
(amperemeter)
pada
suatu
rankaian, maka amperemeter harus
diletakan dan disusun seri terhadap
rangkaian yang arusnya ingin
diukur. Hal ini disebabkan karena
pada susunan seri arus yang
mengalir
tidak
akan
berubah
sehingga susunan seri sangat
memungkinkan untuk mengukur
arus
menggunakan
multimeter/amperemeter
serta
mendapatkan hasil pengukuran
No
Strip 1
Strip 2
Tegangan (V)
DC
AC
2,9
3 Volt
Volt
5,8
6 volt
Volt
Penjelasan :
Pada
percobaan
tegangan
mengunakan
multimeter
(voltmeter) pada suatu rangkaian,
maka voltmeter harus diletakan
dan disusun paralel terhadap
ranngkaian yang ingin diukur
voltasenya. Hal ini dikarenakan
voltase akan sama pada setiap
rangkaian paralel, maka dari itu
Hambatan
Multimeter
Hambatan gelang
Gelang 1
Biru
Oren
Kuning
Oren
Gelang 2
Abu-abu
Putih
Ungu
Oren
Gelang 3
Hitam
Merah
Hitam
Cokelat
Gelang 4
Emas
Emas
Emas
Emas
Penjelasan :
Pada
percobaan
nilai
hasil
percobaan
terjadi
sedikit
perbedaan
antara
perhitungan
menggunakan rumus warna pada
resistor
dengan
percobaan
menggunakan multimeter, hal ini
dikarenakan
mungkin
karena
kamampuan
alat
ukur
yang
mungkin berkurang, dan atau cara
pembacaan pada pengukuran yang
kurang tepat atau sedikit keliru.
Namun, pada dasarnya pengukuran
Nilai hambatan
68
3900
47
330
66
3896
45
329
No
Strip
1
Div
Volt/
Div
Vpp
(vol
t)
Vma
Vef
ks
(volt
(volt
)
)
Div
Time/Di
v
(sekon/
Div)
Period
e
(sekon
)
Frekue
nsi
(Hz)
10-2
100
2,5
5
10
Penjelasan :
Berasarkan percobaan setiap nilai
diperoleh
melalui
perhitugan
sebagai berikut, pada daerah
vertikal untuk Vpp (tegangan
puncak-puncak ) diperoleh dengan
rumus, nilai Volt/Div dikalikan
dengan nilai Div yang diperoleh
berdasarkan percobaan, yaitu : 5
Div
1
2 ) dikalikan dengan nilai Vpp
yang
diperoleh
perhitungan
pada
yaitu :
1
2
berdasarkan
percobaan,
10 Volt maka
1 2
2 2
maka
persamaannya
1
2 ,
2
adalah
Vmaks
sehingga
pada
percobaan, 5 Volt
1
2
2
maka
103
sekon/Div,
untuk
nilai
5 103
103
10
Media Komputindo.
Cooper, W D. Trans. Sahat
Pakpahan .(1985). Instrumentasi
Elektronik dan
Teknik
Pengukuran.
Jakarta
Penerbit Erlangga.
11