Professional Documents
Culture Documents
mengkilap. Arsen abu menyublim pada 6150C. Jika uapnya didinginkan dengan
cepat, terbentuk kristal non-logam yang berwarna kuning. Arsen kuning diyakini
merupakan padatan molekuler, As4, analog dengan fosfor putih. Arsen kuning tidak
stabil pada suhu kamar dan kembali membentuk arsen abu. Arsen ini terbakar bila
dipanaskan di udara. Arsen membentuk arsenat (III) oksida, As4O6.
Sifat As :
613
Kerapatan (g/cm )
5,73
Keelektronegatifan
2,0
Afinitas elektron
(kJ/mol)
-77
Jari-jari ion ()
0,72
Jari-jari kovalen
()
1,21
Baca juga
Arsenik secara alami merupakan unsur yang bersifat mobile, artinya konsentrasi besar mungkin
tidak akan ditemukan pada suatu tempat.
Namun, karena kegiatan manusia, terutama melalui pertambangan dan peleburan, arsenik alami
yang tidak mobile menjadi ditemukan di lebih banyak tempat.
Kebanyakan arsenik ditemukan berikatan dengan sulfur dalam mineral seperti arsenopirit
(AsFeS), realgar, orpiment, dan enargite.
Tidak ada bijih arsenik yang ditambang, karena unsur ini umumnya diproduksi sebagai produk
sampingan pemurnian bijih logam lainnya, seperti tembaga dan timah.
Cina adalah negara pengekspor utama arsenik, diikuti oleh Chili dan Meksiko.
Penggunaan Arsenik
Senyawa arsenik digunakan dalam pembuatan kaca jenis khusus, sebagai pengawet kayu, dan
dalam semikonduktor galium arsenade yang memiliki kemampuan mengubah arus listrik
menjadi sinar laser.
Gas arsine AsH3 menjadi gas dopan penting dalam industri microchip, meskipun penggunaannya
memerlukan prosedur ketat karena sangat beracun.
Selama abad ke-18, 19, dan 20, sejumlah senyawa arsenik digunakan sebagai obat.
Efek Kesehatan Arsenik
Arsenik adalah salah satu unsur paling beracun. Untungnya, ikatan arsenik anorganik terjadi di
alam secara alami dalam jumlah kecil.
Manusia dapat terpapar arsenik melalui makanan, air, dan udara. Paparan juga terjadi melalui
kontak kulit dengan tanah atau air yang mengandung arsenik.
Tingkat arsenik dalam makanan umumnya cukup rendah sehingga tidak membahayakan.
Tingkat arsenik dalam ikan dan seafood mungkin tinggi karena mereka menyerap arsenik dari
air.
Untungnya, arsenik dalam ikan terutama dari jenis organik tidak terlalu berbahaya. Namun, ikan
yang mengandung sejumlah besar arsenik anorganik dapat membahayakan kesehatan manusia.
Paparan arsenik mungkin lebih tinggi pada orang yang bekerja dengan arsenik atau yang tinggal
di rumah kayu yang diawetkan dengan senyawa arsenik.
Paparan pada arsenik anorganik akan memicu berbagai efek kesehatan, seperti iritasi lambung
dan usus, penurunan produksi sel darah merah dan putih, perubahan kulit, dan iritasi paru-paru.
Penyerapan sejumlah besar arsenik anorganik juga dikaitkan dengan peningkatan resiko
perkembangan kanker, terutama kanker kulit, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker getah
bening.
Paparan arsenik yang sangat tinggi bisa menyebabkan kemandulan dan keguguran pada
perempuan, gangguan kulit, gangguan jantung, dan kerusakan otak baik pada pria maupun
wanita.
Dosis mematikan arsenik oksida umumnya adalah 100 mg.
Dampak Lingkungan Arsenik
Siklus arsenik semakin diperluas akibat campur tangan manusia.
Arsenik terutama dihasilkan oleh industri pengolahan tembaga, seng, dan timbal.
Arsenik tidak dapat dihancurkan setelah memasuki lingkungan, sehingga jumlah yang
ditambahkan manusia dapat menyebar dan menimbulkan efek kesehatan bagi manusia dan
hewan pada banyak lokasi.
Tanaman mudah menyerap arsenik sehingga akan terserap ke manusia jika dimakan.
Konsentrasi arsenik anorganik yang berada di permukaan air meningkatkan kemungkinan
terjadinya perubahan materi genetik pada ikan.
Burung yang memakan ikan yang mengandung sejumlah tinggi arsenik dapat mati keracunan.[]