You are on page 1of 3

Minyak Astiri adalah Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut minyak atsiri, misalnya

dalam bahasa Inggris disebut essential oils. Dalam bahasa Indonesia ada yang menyebutnya
minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut minyak kabur. Minyak atsiri juga dikenal
dengan nama minyak mudah menguap atau minyak terbang.

Sifat-sifat minyak atsiri


Sifat-sifat minyak atsiri tersusun bermacam-macam komponen senyawa yang memiliki bau
khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya. Bau minyak atsiri satu dengan yang
lain berbeda-beda, sangat tergantung dari macam dan intensitas bau dari masing-masing
komponen penyusunnya. Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam, menggigit,
memberi kesan hangat sampai panas, atau justru dingin ketika terasa di kulit, tergantung dari
jenis komponen penyusunnya. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar
Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

Dalam keadaan murni (belum tercemar oleh senyawa lain) mudah menguap pada suhu kamar.
Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar
matahari (terutama gelombang ultra violet) dan panas, karena terdiri dari berbagai macam
komponen penyusun. Bersifat optis aktif dan memutar bidang polarisasi dengan rotasi yang
spesifik karena banyak komponen penyusunnya memiliki atom C asimetrik, juga mempunyai
indeks bias yang tinggi. Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air, dapat larut
walaupun kelarutannya sangat kecil, tetapi sangat mudah larut dalam pelarut organik.(Gunawan
D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

Golongan Minyak atsiri


Komponen minyak atsiri adalah senyawa yang bersifat kimia, fisika serta mempunyai bau
dan aroma yang khas, demikian pula peranannya sangat besar sebagai obat. Komponen
penyusun minyak atsiri dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
1. Minyak atsiri hidrokarbon
Minyak atsiri kelompok ini komponen penyusunnya sebagian besar terdiri dari senyawasenyawa hidrokarbon, misalnya minyak terpentin diperoleh dari tanaman-tanaman golongan
pinus (famili Pinaceae). Komponen terpentin sebagian besar berupa asam-asam resin (hingga
90%), ester-ester dari asam-asam lemak, dan senyawa inert yang netral disebut resena.
Terpentin larut dalam alkohol, eter, kloroform, dan asam asetat glasial dan bersifat optis aktif.
Kegunaannya dalam farmasi adalah sebagai obat luar, melebarkan pembuluh darah kapiler,
dan merangsang keluarnya keringat. Terpentin jarang digunakan sebagai obat dalam.(Gunawan
D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

2.Minyak atsiri alkohol


Minyak pipermin dihasilkan oleh daun tanaman poko atau Mentha piperita
Linn. Daun poko segar mengandung minyak atsiri sekitar 1%, juga mengandung resin dan
tanin. Sementara daun yang telah dikeringkan mengandung 2% minyak permen. Sebagai
penyusun utamanya adalah mentol. Pada bidang farmasi digunakan sebagai anti gatal, bahan
pewangi dan pelega hidung tersumbat. Sementara pada industri digunakan sebagai pewangi

pasta gigi. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta,
2004:106-27 )

3. Minyak atsiri fenol


Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri fenol. Minyak ini diperoleh dari tanaman cengkeh
yang memiliki nama latin yaitu Eugenia caryophyllata atau
Syzigium caryophyllum (famili Myrtaceae). Bagian yang dimanfaatkan bunga dan daun.
Namun demikian bunga lebih utama dimanfaatkan karena mengandung minyak atsiri sampai
20%. Minyak cengkeh tersusun eugenol yaitu sampai 95% dari jumlah minyak atsiri
keseluruhan. Selain eugenol, juga mengandung aseton-eugenol, beberapa senyawa dari
kelompok seskuiterpen, serta bahan-bahan yang tidak mudah menguap seperti tanin, lilin, dan
bahan serupa damar. Kegunaan minyak cengkeh antara lain obat mulas, menghilangkan rasa
mual dan muntah. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya :
Jakarta, 2004:106-27 )

4. Minyak atsiri eter fenol


Minyak adas merupakan minyak atsiri eter fenol. Minyak adas berasal dari hasil penyulingan
buah Pimpinella anisum atau dari Foeniculum vulgare (famili Apiaceae atau Umbelliferae).
Minyak yang dihasilkan, terutama tersusun oleh komponen-komponen terpenoid seperti
anetol, sineol, pinena dan felandrena. Miyak adas digunakan dalam pelengkap sediaan obat
batuk, sebagai korigen odoris untuk menutup bau tidak enak pada sediaan farmasi dan bahan
farfum. (Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta,
2004:106-27 )

5. Minyak atsiri oksida


Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri oksida. Diperoleh dari isolasi daun Melaleuca
leucadendon L (famili Myrtaceae). Komponen penyusun minyak atsiri kayu putih paling
utama adalah sineol (85%).(Gunawan D, Mulyani S. Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar
Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

6. Minyak atsiri ester


Minyak gondopuro merupakan atsiri ester. Minyak atsiri ini diperoleh dari isolasi daun dan
batang Gaultheria procumbens L (famili Erycaceae). Komponen penyusun minyak ini adalah
metil salisilat yang merupakan bentuk ester. Minyak ini digunakan sebagai korigen odoris,
bahan farfum, dalam industri permen, dan minuman tidak beralkohol. (Gunawan D, Mulyani S.
Ilmu obat alam (Farmakognosis) jilid 1. Penebar Swadaya : Jakarta, 2004:106-27 )

Kelarutan minyak atsiri


Banyaknya minyak atsiri yang larut dalam alkohol dan jarang yang larut dalam air, maka
kelarutannya dapat mudah diketahui dengan menggunakan alkohol pada berbagai tingkat
konsentrasi. Menentukan kelarutan minyak, tergantung juga kepada kecepatan daya larut dan
kualitas minyak. Biasanya minyak yang kaya akan komponen oxygenated lebih mudah larut
dalam alkohol dari pada yang kaya terpen.13

Metode Isolasi minyak Atsiri


Menurut Gunawan dan Mulyani, minyak Atsiri umumnya diisolasi dengan empat metode,
yaitu metode destilasi (kering dan air), metode penyaringan, metode pengepresan, dan
metode enfleurage. Menurut Rochim Armando, minyak Atsiri umumnya diisolasi dengan tiga
metode yaitu metode penyulingan dengan air, penyulingan dengan air uap dan penyulingan
dengan uap. Dalam penelitian ini menggunakan metode destilasi air dan uap dimana bahan
coba dimasukkan ke dalam bejana dan dipanaskan di atas hot plate, lalu air sebagai sumber
uap panas terdapat dalam boiler yang letaknya terpisah dipanaskan sehingga menghasilkan
uap panas. Uap panas ini akan mengalir ke bejana yang berisikan bahan coba dan
menguapkan minyak lalu dibawa dalam bentuk suspensi ke kondensor. Disini uap akan
terpisah kembali menjadi air dan minyak. Minyak akan mengapung pada permukaan air dan
akan mengalir untuk dipisahkan menggunakan corong pisah.(Guenther, E. Minyak Atsiri. Ketaren,
R.S. Terjemahan. Jilid I. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, 2000:448-93 )

Fungsi Minyak Atsiri


Dalam industri farmasi minyak atsiri digunakan sebagai antibakteri, antifungi, antiseptik,
pengobatan lesi, antinyeri, dapat digunakan sangat luas dan spesifik, khususnya dalam
berbagai bidang industri. Banyak contoh kegunaan minyak atsiri, antara lain dalam industri
kosmetik (sabun, pasta gigi, sampo dan losion) dalam industri makanan digunakan sebagai
bahan penyedap atau penambah cita rasa dalam industri parfum sebagai pewangi dalam
berbagai produk minyak wangi, dalam industri bahan pengawet bahkan digunakan pula
sebagai insektisida. Oleh karena itu, tidak heran jika minyak atsiri banyak diburu berbagai
negara.(Lutony T.L.,Rahmayati Y. Produksi Dan Perdagangan Minyak Atsiri. Penerbit Penebar Swadaya :
Jakarta, 2000:4-73) , (Guenther, E. Minyak Atsiri. Ketaren, R.S. Terjemahan. Jilid I. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia, 2000:448-93 )

You might also like