Professional Documents
Culture Documents
PERENCANAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA
: ASEP SUPRIYANTO
NPM
: 13520016
PRODI
: TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
ASEP SUPRIYANTO
NPM :13520016
Mengetahui
Dosen Pembimbing
ii
: ASEP SUPRIYANTO
NPM
: 13520016
JURUSAN
: TEKNIK MESIN
ALAMAT
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Dosen Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
selaku
Dekan
Fakultas
Teknik
Universitas
Muhammadiyah Metro.
2. Untung Surya Dharma,M.Eng selaku Wakil Dekan II dan selaku Dosen
Pembimbing tugas Perencanaan
3. Dwi Irawan,ST.,M.T selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Metro
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Perencanaan
ini
Dalam penyusunan tugas Perencanaan ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunannya, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
kami mohon maaf, kritik dan saran kami harapkan untuk memotivasi penulis
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Metro, 12 Oktober 2016
ASEP SUPRIYANTO
NPM.13520016
iv
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah .........................................................
2.5 Poros......................................................................................... 11
2.6 Flat belt/ sabuk datar .............................................................. 14
2.7 flat belt puley ........................................................................... 17
2.8 Perhitungan ............................................................................ 18
23
23
26
BAB IV PERHITUNGAN
4.1 Perhitungan .............................................................................. 30
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 37
5.2 Saran ........................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR
10
12
15
16
17
24
24
25
26
vii
DAFTAR TABEL
14
16
18
viii
BAB I
PENDAHULUAN
bagian-bagian kulit dengan butir padi yang tidak dapat dimakan dengan
seminimal mungkin, membuang bagian utama beras dan sesedikit mungkin
merusak butiran beras.
komponen yaitu, poros merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah mesin
fungsi poros adalah meneruskan daya bersama-sama dengan putaan , transmisi
(Pemindah daya) yang memakai sistem sabuk penggerak yang bersifat tali, yang
menghubungkan antar puli dari satu poros ke poros lainya. Dan dalam sabuk
penggerak pada mesin pengiling padi biasa dikatakan transmisi yang berarti
pemindah daya dari mesin ke poros yang digerakan Pemindahan daya dapat juga
dibuat dengan arah putaran, perubahan kecepatan putaran dan perubahan atau
pengecilan momen puntir pada poros yang menerima daya.
Dari definisi diataslah penulis menyimpulkan dalam penulisa tugas
perencanaan ini akan memmbahas perhitungan poros dan sabuk penggerak pada -
mesin pengiling padi Digunakanya poros dan sabuk penggerak ini karena pada
mesin pengiling padi bagian yang menerima kerja paling berat oleh karena itu
sabuk dan poros harus kuat dan aman selama di gunakan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
2.2
2.3
Pengertian transmisi
Transmisi adalah untuk memindahkan daya dari sumber daya (motor
diesel, bensin, turbin gas, motor listrik, dll) ke alat yang membutuhkan
daya (mesin bubut, pumpa, kompresor, mesin produksi, mesin perkakas
kayu, dll) atau suatu alat penghubung dua buah poros atau lebih untuk
memindahkan daya dari poros yang satu keporos yang lainya.
2.4
Macam-macam transmisi
2.4.1
Mesin
mempunyai
keuntungan-keuntungan
seperti:
2.2.2
10
Poros
Poros adalah komponen alat mekanis yang mentransmisikan gerak
berputar dan daya. Poros merupakan satu kesatuan dari sebuah sistem
mekanis dimana daya ditransmisikan dari penggerak utama kebagian lain
yang berputar dari sistem dalam proses memindahkan daya pada
kecepatan putar yang diketahui poros dikenai beban puntir/torsi. Tegangan
geser torsial dikembangkan dalam poros. Poros biasanya membawa
komponen yang mentransmisikan daya seperti roda gigi, puli sabuk,
sproket rantai, yang menghasilkan gaya pada poros dalam arah melintang
(tegak lurus pada sumbu) gaya lintang menyebabkan momen lengkung
terjadi dalam poros yang memerlukan analisis tegangan akibat
perlengkungan.
11
mempunyai kekuatan
yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar
akan mengakibatkan ke tidak telitian (pada mesin perkakas) atau
getaran dan suara (misalkan pada turbin dan kotak roda gigi) oleh
karena itu disamping kekuatan poros, kekakuan juga harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan di
layani poros tersebut .
12
3. Putaran kritis, bila putaran suatu mesin dinaikan maka pada suatu
harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa
besarnya .putaran ini disebut putaran kritishal, kritishal ini dapat
terjadi pada turbin, motor bakar torak, dan dapat mengakibatkan
kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainya jikamungkin poros
harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih
rendah dari putaran kritisnya .
4. Korosi,bahan-bahan tahan korosi
propeler dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif .
demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi , dan
poros-poros yang berhnti lama .
5. Bahan poros, untuk bahan poros mesin biasanya di buat dari baja
yang di fenis dinggin baja karbon konruksi mesin yang di sebut
bahan S-C yang di hasilkan dari igot yang di kill( baja yang di
oksidasi dengab ferrosillikon dn cor kadar karbon terjamin)
2.3.1
13
Lambang
Perlakuan panas
Kekuatan tarik
Keterangan
macam
(kg/mm )
Batang baja
S35C-D
53
Ditarik dingin
yang difinis
S45C-D
60
digerinda,
dingin
S55C-D
72
dibubut atau
gabungan
antara hal-hal
tersebut
Baja karbon
S30C
Penormalan
48
kontruksi mesin
S35C
52
(JIS G 4501)
S40C
55
S45C
58
S50C
62
S55C
66
2.4
Sabuk (belt)
Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah puli
yang digunakan untuk mentransmisikan daya sabuk dengan dengan
pertimbangan jarak antar poros yang jauh dan biasanya digunakan untukdaya yang tidak terlalu besar, kelebihan transmisi sabuk jika dibandingkan
dengan transmisi rantai dan roda gigi adalah :
14
Kelebihan nya ;
1. Harganya murah.
2. Perawatan mudah.
3. Tidak berisik.
Kekurangan nya ;
1. Umur nya pendek, mudah aus.
2. Terjadi sliding atau tidak akurat.
3. Efisiensi rendah.
4. Kapasitas daya kecil
15
2.4.1
Flat Belt
Flat belt/sabuk adalah bagian yang yang menghubungkan antara
mesin pengerak dan heller pengiling padi, sabuk ini lebih tenang dan
efisien pada kecepatan tinggi dan juga mampumentransmisikan sejumlah
daya yang besar pada jarak pusat pulley yang panjang.
Woven
Woven
Interstitched
woolen
rubber
woven
canvas
semi
cotton
Lebar b (mm)
20-300
20-500
3-5,5;
Tebal h (mm)
30-250
linen
50-500
20-135
15-55
6-9-11
1,75-2,5-3,3
1,75
4,5-6,52,5 -13,5
7,5-10
8,5
Kekuatan tarik
200
370-440
350-405
300
300
500
Dianjurkan
35
40
30-40
30
40
30
Diijinkan
25
30
25-35
25
30
25
(kg/cm2)
Dmin
h
16
Kecep. Maksimum
40
20-30
25
30
50
50
0,98
1,25-1,5
0,75-1,0
0,9-1,24
1,2
1,0
29
25
21
18
23
21
300
100
150
150
200
150
1000-1500
800-1200
300-600
1000-1200
Vmak (m/det)
Berat jenis bahan
belt (kg/dm3)
Konstanta
Mudulus elastisitas
Et (kg/cm2)
mesin yang memiliki satu sumber tenaga. Walaupun terlihat datar, flat belt
pulley sebenarnya
di
buat
sedikit
miring
dan
17
bekerja
bersamaan
Penampang
65
115
175
300
450
95
145
225
350
550
2.6 Perhitungan
a) Daya Rencana
p d = fc.p( kW)
(sumber: sularso1983)
fc = factor koreksi
p = daya nominal (kW)
b) Momen Puntir
1. Momen Puntir puly Penggerak
T1 = 9,74.10 5.
pd
n1
( kg.mm)
T 2 = 9,74.10 5.
Pd
n2
(kg.mm)
b = 58(kg / mm 2 )
.2 Tegangan geser yang diizinkan pada poros
a = b /( sf 1 sf 2 )
(kg/.mm 2 )
(sumber: sularso 1983 hal.8)
19
d) Diameter Poros
1. Diameter poros penggerak
5,1
ds =
.k t .cb .T1 1 / 3 (mm)
a
d s2 =
.k t .c b .T2 1 / 3 (mm)
a
20
e) Diameter Lingkaran
1. Jarak bagi puli penggerak
d p = d m (mm)
i = perbandingan putaran
3. Diameter puli penggerak
d k = d p + 2.k (mm) (sumber: sularso 1983 hal.168 )
f)
Panjang Keliling
L = 2.c + 1.57( D p + d p ) +
(D p d p ) 2
4.c
(mm)
(sumber:sularso1983 hal.170 )
21
g) Kecepatan Sabuk
v=
.d p .n1
60.1000
c=
b + b 2 8( D p d p ) 2
8
b = 2L (D p + d p )
(mm)
Sudut Kontak
= 180 0
j)
57( D p d p )
c
Jumlah Sabuk
N=
pd
p 0 .k
p 0 = Daya nominal
k = Faktor koreksi
22
BAB III
PENGUMPULAN DATA
Poros
Poros adalah bagian yang di putarkan di dalam mesin
penggiling padi, poros berfungsi untuk meggilas padi yang masuk
kedalam ruang penggilasan. Poros akan memisahkan antara sekam
23
padi, bekatul dan beras. Sehingga beras, bekatul, dan sekam akan
keluar secara terpisah.
b)
Flat Belt
Flat belt/sabuk adalah bagian yang yang menghubungkan
antara mesin pengerak dan mesin penggiling padi, sabuk ini lebih
tenang dan efisien pada kecepatan tinggi dan juga mampu
mentransmisikan
sejumlah
daya
yang
24
besar
pada
jarak
c)
25
Nama
: DONGFENG S-1115
Tipe
Kategori
: Mesin Diesel
Diameter x Langkah
: 150148 mm
Jumlah Silinder
:1
Tenaga Kontinyu
: 19.5/2400 HP/rpm
Isi Silinder
: 1110 CC
26
Torsi Maksimum
: 9.0/2200 Kgf.m/rpm
Tenaga Maksimum
: 24/2400 HP/rpm
Penyeimbang
Sistem Pembakaran
: Pembakaran Langsung
Jenis BBM
Starter
: Engkol Starter
Sistem Pelumas
Isi Pendingin
: 14 Liter
Pemakaian BBM
: 170 gr/HP.Jam
Isi Pelumas
: 5 Liter
Berat
: 180 Kg
: 24 Liter
Diameter pulley
:14 cm
27
Nama
: Yanmar
Tipe
: N70D
Kapasitas/putaran
: 1500Kg/h/1200rpm
: Kipas blower
Diameter pulley
: 28 cm
Arah gerakan
Berat
: 275 kg
Tinggi
: 130cm
Panjang
: 200 cm
28
Mulai
Identifikasi masalah
Studi literatur
Survei lapangan
Perhitungan
Hasil
Kesimpulan
Selesai
29
<
BAB IV
PERHITUNGAN
4.1 Perhitungan
a) SPESIFIKASI MESIN
Daya Motor Penggerak
= 24 HP
= 2400 rpm
= 1200 rpm
= 24 (HP)
1 (HP)
= 745,7 (Watt)
yang dihasilkan
pada mesin
T1 = 9,74.10 5.
= 9,74.10 5.
17,89kW
2400rpm
= 9,74.10 5.0,0074
= 974000.0,0074
= 7207,6 kg.mm
T 2 = 9,74.10 5.
= 9,74.10 5.
Pd
n2
17,89kW
1200rpm
= 9,74.10 5.0,0149
= 974000.0,0149
= 14512,6 kg.mm
31
d) Bahan Poros
1. Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik ini terjadi pada poros yang digunakan, kekuatan
tarik dapat diketahui dengan melihat tabel 2.1. Bahan yang dipilih
dalam poros ini adalah baja kontruksi mesin S45C.
b = 58(kg / mm 2 )
a = b /( sf1 xsf 2 )
= 58 kg/mm 2 /(6x2)
= 58 kg/mm 2 / 12
= 4,83 kg/mm 2
32
e) Diameter Poros
1. Diameter poros pengerak
Dari data perhitungan ini maka diketahui bahwa tegangan geser
izin sangat mempengaruhi diameter poros, semakin tinggi tingkat
kekerasan poros semakin besar diameternya.
5,1
.k t .c b .T1
d s1 =
a
1/ 3
5,1
.2.1,5.7207,6kg.mm 1 / 3
=
2
4,83kg / mm
5,1
.k t .c b .T2 1 / 3
d s2 =
a
5,1
.2.1,5.14512,6kg.mm 1 / 3
=
2
4,83kg / mm
= (1,055kg / mm 2 .43537,8.mm )
1/ 3
= (45932,379 )1 / 3
= 35,81mm = 36mm
33
f) Diameter Lingkaran
1.
Dari data diatas jarak bagi puli penggerak dapat dihitung sebagai
berikut.
d p = d m (mm)
.i
= 115.1.2
= 138 mm
2.
= 145 mm.1.8
=261 mm
3.
= 138 mm+2.5,5
= 149 mm
4.
= 261 mm +2.55
= 272 mm
34
g) Kecepatan Sabuk
Setelah melakukan perhitungan dibawah ini maka kecepatan sabuk
datar sebesar 17.33 m/s. kecepatan ini cukup aman digunakan karena tidak
melebihi kecepatan pengunaan sabuk datar sebesar 30 m/s.
.d p .n1
v=
60.1000
(mm/s)
3,14.138mm.2400rpm
60.1000
1039968m / s
60000
L = 2.c + 1.57( D p + d p ) +
(D p d p ) 2
4.c
(mm)
2
(
261mm 138mm )
= 2.2000mm+1,57(261mm+138mm)+
8000mm
= 4000mm+400,57mm+ 6,21mm
= 5021,57 mm
i) Sudut Lilit
b = 2L (D p + d p )
= 2.5021,57mm-3,14(261mm+138mm)
= 8790,28mm
35
c=
b + b 2 8( D p d p ) 2
8
(mm)
17573.67 mm
8
= 2197 mm
k) Sudut Kontak
= 180 0
= 180 0
57( D p d p )
c
57(261mm 138mm)
2197 mm
= 180 0 3,19
= 176,81 0
k=1
l) Jumlah Sabuk
N=
pd
p0 .k
17,89kW
17,89kW .1
= 1 buah
36
BAB V
PENUTUP
5.1 . Kesimpulan
Data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada BAB IV, maka dapat
diambil kesimpulan mengenai perencanaan mesin pengiling padi kapasitas
1500 kg/ jam degan daya 24 HP sebagai berikut:
A. Hasil Perhitungan
1. Daya rencana
= 17,89 kW
2. Momen puntir
T1
= 7207,6 (kg.mm)
T2
= 14512,6(kg.mm)
3. Kekuatan tarik
= 58 kg/mm 2
4. Tegangan geser
= 4,83kg /mm 2
= 29 mm
= 36 mm
= 65 mm
= 138 mm
= 261 mm
= 149 mm
= 272 mm
= 17,233m/s
37
= 2005,5 mm
= 500 mm
= 176,4%
= 1 buah
5.2. Saran
Didalam mengerjakan tugas perencanaan ini, saran penulis sebelum
mengajukan judul, sebaiknya menganalisa terlebih dahulu mana judul yang
kira-kira dalam perhitungannya mudah dan dapat diselesaikan dengan cepat,
sehingga tidak mengganggu tugas-tugas yang lainnya.
Untuk menyelesaikan tugas perencanaan ini dengan mudah dan cepat
harus didukung pula sumber-sumber atau literatur dari buku atapun internet.
Selain itu juga dalam mengerjakan tugas perencanaan ini harus ada
keseriusan dan tekat yang kuat untuk lebih cepat dalam menyelesaikannya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, MAME dan SUGA. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.
PT Pradiya Paramita. Jakarta : 1983.