You are on page 1of 18

LAPORAN PENILAIAN PERKEMBANGAN An.

D
DENGAN MENGGUNAKAN KPSP
Di PUSKESMAS KEDUNG KANDANG, MALANG
06 Desember 2005

Oleh :
NALIN LUTFINA
Nim. 202100135

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN MALANG
2005

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL :
LAPORAN PENILAIAN PERKEMBANGAN An. D
DENGAN MENGGUNAKAN KPSP
DI PUSKESMAS KEDUNG KANDANG, MALANG
06 Desember 2005

Mahasiswa

Nalin Lutfina
Nim. 202100135

Mengetahui,
Pembimbing institusi,

Pembimbing Klinik,

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Penilaian Perkembangan An D dengan Menggunakan
KPSP ini dengan lancar.
Penulisan Laporan ini dapat berjalan baik dan lancar tak lepas dari bimbingan serta saran dari
berbagai pihak. Atas bantuan dan bimbingan tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.

Hartati, AMK. S.Pd, selaku Ka. Prodi Kebidanan Malang

2. Luluk , AMd. Keb. Selaku pembimbing klinik di PKM Kedung Kandang


3. Bp. Wandi ,S.Kep.Ners, selaku pembimbing praktik klinik dari institusi yang

membimbing di

puskesmas Kedung Kandang , Malang


4.

rekan rekan kelompok VII, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan Asuhan
Kebidanan ini.

kami menyadari bahwa laporan kami ini masih jauh dari sempurna . oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan bantuan untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan Laporan Perkembangan dengan KPSP pada An. D ini.
Semoga laporan kami ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
khususnya.

Malang, Desember 2005


Penyusun

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK
Istilah tumbuh kembang tak dapat dipisahkan , karena mengandung 2 makna yang saling berkaitan,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
a. Pertumbuhan / growth
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran, dimensi tingkat sel, organ, maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat(gram, pounds, Kg), ukuran panjang, umur tulang dan
keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
b. Perkembangan / development
Adalah perkembangan kemampuan/skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan seebagai hasil dari proses pematangan.
( Soetjiningsih , 1994 : 1)
Faktor- factor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat 2 faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang

anak :

1. Genetik
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak, melalui instruksi
genetic yang terkandung dalam selatelur yang sudah dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertubuhan, missal, kelainan kromosom dapat berakibat seperti sindrom down.
2. Lingkungan
Lingkungan yang baik akan menunjang tercapainya potensi bawaan sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya .
factor lingkungan secara garis besar terbagi 2 :
A. Faktor Pre natal
B. Factor post natal
Keterangan :

Faktor prenatal

Meliputi :
2. Gizi ibu saat hamil
Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami
hambatan. Untuk mencapai itu, maka ibu hamil dianjurkan untuk meningkatkan kalori yang
dibutuhkan . gizi ibu yang jelek sebelum terjadi hamil maupun waktu hamil dapat berakibat
BBLR, anemia,mudah terkena infeksi, abortus, lahir mati, cacat bawaan , dll.
3. Mekanis
Kelainan posisi janin dan kekurangan cairan ketuban dapat cacat bawaan , misalnya : kelainan
talipes, mikrognatia , dsb. Kesalahan implantasi dari ovum dapat mengakibatkan gangguan
nutrisi sehingga terjadi retardasi pertumbuhan janin.
4. Toksin/zat kimia
Pengaruh obat yang diberikan pada ibu hamil terhadap janin tergantung pada umur kehamilan,
jumlah obat, waktu dan lama pemberian. Bila pada trimester I ibu minum obat yang teratogenik,
maka akan terjadi keguguran atau cacat bawaan . obat yang punya efek sinergestik dengan yang
lainnya mungkin punya efek teratogenik, contoh, anestesi yang menguap dapat mengakibatkan
depresi SSP, aspirin menyebabkan perdarahan pada bayi serotinus, oksitosin bisa bilirubinemia.
5. Endokrin

Bayi dari ibu yang menderita DM dapat menderita organomegali, BBL diatas 4000 g, hipertrofi,
hiperplasia, sel B pancreas janin dan gangguan metabolic pada neonatus . pada ibu DM yang
tidak terpantau dapat menyebabkan janin mati dalam kandungan bahkan cacat bawaan .
6. Radiasi
Sebelum fase organogenesis radiasi pada dosis 10 rad dapat mengakibatkan kematian janin.
Hindari penyinaran pada waktu hamil muda karena dapat mengakibatkan malformasi, dari janin
seperti mikrosefali, spina bifida, dan retardasi mental.
7. Infeksi
Beberapa mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan infeksi pada janin, bahkan cacat bawaan.
Infeksi yang sering mengakibatkan cacat bawaan yang terkenal adalah Torch.
8. Stress
Keadaan kejiwaan ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya , suatu
kehamilan sebaiknya adalah kehamilan yang benar-benar dikehendaki.
9. Imunitas
Setelah plasenta terbentuk pada Trimester II , pada usia 16 minggu kehamilan , pada rhesus
antagonisme antibody yang berbentuk ukuran kecil 7-5 globulin, sehingga mudah menembus
plasenta dengan akibat terjadi crythoroblastosis .
10.

Anoksida embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta dan tali pusat dapat
mengakibatkan BBLR. Keadaan iniA terdapat pada ibu hamil dengan hipertensi kehamilan
serotinus,kehamilan dengan penyakit jantung, ginjal, ashma, DM. Ibu yang menderita toksemia
gravidarum akan melahirkan bayi KMK, premature, dan kematian intra uterin.

Faktor lingkungan post natal

Meliputi :
11.

Lingkungan biologis

Ras/suku bangsa
Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatic lebih tinggi dari pada ras

ASIA.

Jenis kelamin
Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita , karena pada masa itu anak mudah sakit dan
mudak kekurangan gizi , sehingga diperlukan perhatian khusus.
Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak
berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Perawatan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan akan menunjang tumbuh
kembang anak.
Kepekaan terhadap penyakit
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit yang
sering menyebabkan cacat atau kematian. Gizi juga memegang peranan penting dalam
kepekaan terhadap penyakit.
Penyakit kronis
Penyakut menahun akan mengganggu tumbuh kembang dan pendidikan anak.
Fungsi metabolisme

Adanya perbedaan yang mendasar pada proses metabolisme pada berbagai umur , kebutuhan
nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang tepat.
Hormon
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain growth hormon,
tiroid, hormon seks, insulin, IGFs dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.
12.

Faktor fisik

Cuaca,

musim, keadaan geografis suatu daerah

Musim kemarau yang panjang / bencana alam dapat berdampak pada tumbuh kembang anak,
misalnya : gagal panen bisa menyebabkan anak kurang gizi.
Sanitasi

Sanitasi lingkungan memilki peran yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang
mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya .
Keadaan

rumah

Struktur bangunan , ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian.


Radiasi

13.

Faktor Psikologis
Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akanlebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang / tidak mendapat stimulasi
Motivasi belajar

Dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar
Ganjaran / hukuman yang wajar

Ganjaran akan menumbuhkan motivasi yang kuat bagi anak untuk tidak mengulangi tidak
mengulangi tingkah lakunya .
Kelompok sebaya

Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya

Stress

Sekolah

Cinta dan kasih saying

Kualitas interaksi anak dengan orang tuanya

14.

Faktor keluarga dan adat istiadat

a.

pekerjaan / pendapatan keluarga

b.

pendidikan orang tua

c.

jumlah saudara

d.

jenis kelamin dalam keluarga

e.

stabilitas rumah tangga

f.

kepribadian orang tua

g.

adat-istiadat, norma

h.

agama

i.

organisasi

j.

kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak,


anggaran , dll.

Skala yaumil mimi (perkembangan mental gerakan gerakan kasar dan halus, emosi, sosial,
perilaku, bicara)
1)

lahir sampai 3 bulan

belajar mengangkat kepala

belajar mengikuti objek dengan matanya

melihat muka orang dengan tersenyum

bereaksi terhadap suara / bunyi

mengenal ibunya dengan penglihatan , penciuman, pendengaran, dan kontak

menahan barang yang dipegangnya

mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

2)

3 bulan sampai 6 bulan

mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan

mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar jangkauannya.

Menaruh benda-benda di mulutnya

Berusaha memperluas lapangan pandangannya

Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main

Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

3)

6 bulan sampai 9 bulan


o

dapat duduk tanpa dibantu

dapat tengkurap dan berbalik sendiri

dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang

memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain

memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

bergembira dengan melempar benda-benda

mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti

mengenal muka/muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing

mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

4)

9-12 bulan
o

dapat berdiri sendiri

dapat berjalan dengan dituntun

menirukan suara

mengulang bunyi yang didengarnya

belajar mengatakan 1 atau 2 kata

mengerti perintah sederhana dan larangan

memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan
memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya

berpartisipasi dalam permainan

5)

6)

12-18 bulan
o

berjalan dengan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah

menyusun 2 / 3 kotak

dapat mengatakan 5-10 kata

memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing


18-24 bulan

naik dan turun tangga


menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun 2 kata
belajar makan sendiri
menggambar baris dikertas / pasir
mulai belajr mengontrol buang air besar dan BAK
menaruh minat pada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat pada anak yang lain dan bermain-main dengan mereka
7)

2 tahun- 3 tahun
belajar meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki
membuat jembatan dengan 3 kotakmampu menyusun kalimat
menggunakan kata kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
menggambar lingkaran
bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar keluarganya

8)

3-4 tahun

berjalan sendiri mengunjungi tetangga

berjalan pada jari kaki

belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

menggambar garis silang

menggambar orang hanya kepala dan badan

mengenal 2 /3 warna

bicara dengan baik

menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya

banyak bertanya , bertanya bagaimana anak dilahirkan

mengenal sisi atas , bawah, muka , dan sisi belakang

mendengar cerita

bermain dengan anak lain

dapat melakukan tugas tugas sederhana

9)

4-5 tahun

melompat dan menari

maenggambar terdiri dari kepala , lengan dan badan , menggambar segitiga dan segiempat

pandai bicara

dapat menghitung jari-jarinya , menyebut hari-hari dalam smeinggu

mendengar dan mengulang hal yang penting dan cerita

minat pada kata baru dan artinya

memprotes bila dilarang apa yang diingininya

mengenal 4 warna

memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil

minat pada aktifitas orang dewasa

10)

pendidikan / stimulasi yang perlu diberikan

akademik sederhana : pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung

pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat

bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman

menyanyi, dan menggambar

bahas : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana

melatih daya ingat dengan antara lain: bermain jualan, menyampaikan berita

membuat permainan dari kertas

bermain musik

mengenal tugas , larangan

aktivitas sehari-hari (makan , minum sendiri, kontrol BAB,BAK)

Penilaian Pertumbuhan Fisik Anak


1.Ukuran antropometrik

BB terhadap umur ( BB/U )

TB terhadap umur ( TB/U )

Lingkar Kepala /LK terhadap umur

LLA terhadap umur

BB terhadap TB

2. Gejala atau tanda pada pemeriksaan fisik


o

keseluruhan fisik

bentuk tubuh , perbandingan bagian kepala , tubuh dan anggota , perhatikan ada oedem/tidak

jaringan otot
lengan atas , pantat, paha ; cubitan tebal

jaringan lemak, kulit dibawah trisep dan subskapular ; cubitan tipis

rambut . pertumbuhannya , warna , diameter/ tebal tipisnya , sifat (kriting/lurus, akar rambut
( mudah di cabut atau tidak)

gigi geligi
saat erupsi gigi susu, saat tanggal dan erupsi gigi permanen.

Penilaian Perkembangan Anak


Tahap penilaian perkembangan anak :
1.

anamnesis

2.

skrining gangguan perkembangan anak : DDST, test IQ , dll.

3.

evaluasi lingkungan anak

4.

evaluasi penglihatan dan pendengaran

5.

evaluasi bicara dan bahasa anak

6.

pemeriksaan fisik

7.

pemeriksaan neurology

8.

evaluasi penyakit dan metabolic

B.TEST SKRINING PERKEMBANGAN MENURUT DENVER (DDST)


1.

Definisi
Merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak , bukan tes
diagnostik atau test IQ.

2.

Empat sector perkembangan


A. sosial personal (perilaku sosial)
kemampuan mandiri , bersosialisasi, berinteraksi dengan lingkungannya .

B. Fine motor adaptif


Kemampuan untuk mengamati sesuatu, melakukan tindakan / gerakan yang memperlihatkan
bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
C. Language
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah

dan berbicara

sopan .
D. Gross motor / motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
3.

Alat yang digunakan


a.

Alat peraga
Benang wol merah, manik-manik, kubus warna : merah, kuning, hijau, biru, permainan anak,
botol kecil, bola tennis, bel kecil, kertas, dan pensil.

b.

Lembar formulir DDST

c. Buku petunjuk
4.

Prosedur DDST
a.

Tahap Pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang beerusia :

b.

3 - 6 bulan

3 tahun

9 - 12 bulan

4 tahun

18-24 bulan

5 tahun

Tahap Kedua
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan

pada tahap pertama

, yaitu evaluasi diagnostik lengkap.


5.

Penilaian
P (passed)

: lulus

F (failed)

: gagal

No (No opportunity)

: tidak dapat kesempatan melaksankan tugas

Dihitung dan diklasifikasikan.


a.

Abnormal
- 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih
- 1 sektor atau lebih didapat 2 keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan
dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia .

b.

Meragukan
- 1 sektor terdapat 2 keterlambatan atau lebih
- 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang
lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia

c.

Tidak dapat di test


Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau

d. Normal
Semua yang tidak tercantum pada kriteria diatas
6.

Pelaksanaan
a.

Menetapkan umur anak

b.

Menarik garis usia secara vertikal

c.

Memperhatikan tanda / kode yang ada

d.

Menyimpulkan hasil

meragukan

B. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)


I. DEFINISI
KPSP adalah daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk
melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan 6 tahun.
II. KEGUNAAN
KPSP berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan pada perkembangan anak
III. CARA PENGGUNAAN
A. Cara menggunakan KPSP adalah :
- petugas membaca KPSP
- orang tua diberi kesempatan untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak.
Hasilnya dicatat pada kartu data tumbuh kembang anak
B. Cara menghitung usia anak
Usia ditentukan menurut tahun dan bulan, kelebihan 16 hari dihitung 1 bulan.
Contoh : usia 3 bulan 16 hari = 4 bulan
Usia 3 bulan 15 hai = 3 bulan
C. Cara memilih pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan pada orang tua sesuai dengan usia anak .
D. Cara menilai
- teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
- hitung jumlah jawaban ya
- apabila jumlah jawaban ya= 9/10, berarti normal
- apabila jumlah jawaban ya <9, berarti perlu diteliti kembali mengenai :
a. cara menghitung usia anak
b. cara memilih pertanyaan, sudahkah sesuai dengan usia anak
c. jawaban orang tua / pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksud
- apabila jumlah jawaban ya = 7 / 8, berarti harus tentukan jadwal untuk pemeriksaan ulang,
yaitu :
a. 1 minggu lagi
b. bila jawaban ya tetap 7 / 8, pemeriksaan lebih lanjut / rujuk

Tidak norma /TN

- apabila jumlah jawaban ya = 6 /kurang,berarti pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN)


IV. CARA PEMERIKSAAN ULANG
Pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP dilaksanakan pada 3 keadaan, yaitu :
a. pemeriksaan KPSP (-) atau jawaban ya = 9 atatu 10, pemeriksaan ulang dapat dilakukan
- tiap 3 bulan untuk usia < 12 bulan
- tiap 6 bulan untuk usia 12-72 bulan . pemeriksaan yang lebih sering akan lebih baik.
b. hasil KPSP dengan jumlah ya = 7 / 8, pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu kemudian setelah
pemeriksaan pertama
c. hasil KPSP dengan jawaban ya = kurang / pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak perlu dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap
V. CARA MENCATAT HASIL KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam kartu data tumbuh kembang anak . tulis jawaban ya atau tidak pada kotak
yang telah disediakan untuk tiap pertanyaan menurut golongan umur anak. Lalu hitung jawaban ya.
Apabila hasilnya 9 / 10, berarti perkembangan anak baik(kode N), jika jumlah ya 7 / 8 berarti meragukan

dan anak perlu diperiksa ulang 1 minggu lagi. Jika penilaian hasil KPSP kurang dari 7, berarti (+) anak perlu
dirujuk (kode TN)
VI. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK ANAK USIA 14 BULAN
1.

PERTANYAAN
Dapatkah anak anda membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia
dapat menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan
bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.

2.

Jka anak anda memungut benda kecil sepeti kacang, apakah ia mengambilnya
dengan meremas diantara ibu jari seperti terlihat pada gambar ?

3.

Dpatka anak anda duduk sendiri tanpa bantuan ?

4.

Sebutkan 2 atau 3 kata yang dapat ditiru oleh anak anda (perlu kata-kata yang
lengkap). Menurut pendapat anda, apakah ia mencoba meniru kata-kata tadi ?

5.

Tanpa anda menggerakkan tangan anda, dapatkah ia mempertemukan 2 balok


kecil-kecil? Kerincingan bertangkai dan tutp panci ikut dinilai.

6.

dapatkah anak anda berjalan sendiri atau jalan dengan pegangan ?

7.

Tanpa bantuan, dapatkah anak anda bertepuk tangan atau melambai-lambai?


Jawablah TIDAK jika ia membutuhkan bantuan .

8.

Dapatkah anak anda mengatakan pa-pa jika ia memanggil atau melihat


ayahnya? Atau dapatkah anak anda mengatakan ma-majika ia memanggil atau
melihat ibunya? Jawablah ya jika anak anda mengatakn salah satu
diantaranya.

9.

Dapatka anak anda berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?

10. Dapatkah anak anda berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau
lebih ?

BAB III
TINJAUAN KASUS
i.

PENGKAJIAN DATA
Pengkajian dilakukan pada hari selasa 6-12-2005 jam 10.30 WIB
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Nama anak

: An. D

umur

: 14 bulan

tanggal lahir

: 27-9-2005

jenis kelamin : laki-laki


anak ke
b. Nama Ibu

:2
: Ny N

umur

: 29 tahun

Agama

: islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

:-

YA

TIDAK

Alamat
c. Nama Ayah

: Jl. Muharto, Gg. 5 Kedung kandang


: Tn T

Umur

: 30 tahun

Agama

: islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: swasta (sopir)

Penghasilan

: tidak tentu, Rp. 600.000,-/bulan

Alamat

: Jl. Muharto Gg. 5 Kedung kandang

2. Alasan datang
Ibu mengatakan datang sendiri karena anaknya sakit
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa anaknya panas sejak 2 hari yang lalu
4. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa anaknya sedang sakit sejak 2 hari lau. Ibu sudah mngompresnya dan
memberikan obat penurun panas, tapi belum ada perubahan. Akhirnya hari selasa 6 des 2005 ibu
mmbawanya ke PKM untuk periksa
5. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatajkan bahwa anaknya pernah mengalami infeksi paru saat usia 9 bulan selam sekitar 3 hari
akhirnya sembuh setelah diperiksakan ke dokter untuk dirontgen dan diberi obat-obatan.
6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu
Kehamilan :
Ibu mengatakan selam 2 bulan awal kehamilan mengalami mual, muntah dan sering pusing hingga
menjelang persalinan. Ibu periksa di bidan 6 kali didaerah mergosono, mendapatkan imunisasi TT
2x,tablet tambah darah, dan vitamin tiap kali periksa.
Persalinan :
Ibu melahirkan dengan usia kehamilan genap 9 bulan dan sesuai dengan perkiraan tanggal persalinan.
Bayi lahir normal lewat jalan lahir ditolong dukun, BB lahir 3500 gram, PBL 50 cm, bayi lahir
langsung menangis
Nifas :
Ibu dan bayi dalam keadaan sehat, ibu mengalami pendarahan selam sekitar 1 bulan, darah tidk
bergumpal-gumpal, bau biasa/seperti mens. Ibumeneteki ASI penuh hingga 5 bulan. ASI sejak hari
pertama keluar lancar dan langsung diberikan bayi dengan isapan kuat sehingga BB cepat naik saat
itu
7. Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar sudah lengkap, namun ibu lupa kapan imunisasi diberikan. Seingat ibu KMS sudah
terisi lengkap dengan jadwal imunisasi (ibu lupa tidak membawa kartu KMS). Setelah imunisasi BCG
, daerah sekitar suntikan terlihat merah, anak merasa sakit dan rewel selama 2 hari sembuh setelah
diperiksakan ke PKM dan mendapatkan obat. Setelah imunisasi DPT anak panas 2 hari sembuh
setelah minum obat penurun panas yang diberikan bidan saat imunisasi di PKM.
8. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : anak masih menetek pada ibu. Selain itu juga diberikan susu botol dan bubur tiap hari sejak
uisa 6 bulan
Eliminasi : anak BAB 1x/hr, konsistensi lembek, BAK lancar. Tidak ada gangguan BAB maupun
BAK
Pola istirahat :

Tidur siang 1-2 jam. Malam 9-10 jam, tidaka ada gangguan sebelum sakit. Setelah sakit ini anak tidur
siang tidk tentu, malam hari sering rewel dan terbangun tiba-tiba saat tidur
Personal higiene :
Mandi 2x/hr, ganti baju dan celana dalam setiap kali kotor dan basah
Rekreasi : anak suka bermain dengan anak tetangga, kadang dengan ayahnya setelah pulang kerja.
Aktivitas :
Anak mulai diajari berkata ibu dan bapak serta mengenal anggota keluarga yang lain
10.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan :
BB lahir 3500 gram, PB 50 cm, sekarang 15,1 kg PB : - (tidak terkaji)
Perkembangan :
- usia 2 bulan anak mulai tersenyum dengan orang yang sudah didengarnya
- usia 4 bulan mulai bisa tengkurap
- usia 7-8 bulan bisa duduk sendiri
- usia 9 bulan anak mulai berdiri dengan sedikit bantuan pegangan
- usia 1 tahun anak sudah bisa jalan sendiri tanpa dibantu
- usia 1 tahun lebih, anak masih bisa mengatakan maem dan mulai dilatih meniruan kata-kata yang
mudah
11.riwayat penyakit keluarga
dalam keluarga baik dari ayah maupun ibu tiak ada yang menderita penyakit menular (batuk lama, penyakit
kuning) dan penyakit menurun sepeti jantung , sesak napas, darah tinggi, kencing manis, dll
11. Riwayat psikososial
Klien adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Hubungan dengan kakaknya, ibu dan bapaknya baik. Klien tinggal
bersama orang tua di rumah neneknya, klien diasuh oleh kedua orang tuanya.
12. Latar belakang sosial budaya
Klien berasal dari suku jawa asli, keluarga selalu mengadakan selamatan sesuai adat jawa bila ada peristiwa
tertentu. Bila sakit, klien biasa diperiksakan ke PKM atau ke bidan .
B. Data Objektif
1.pemeriksaan umum :
Keadaan umum : baik
Kesadaran

: CM

Td : Nadi : Napas : Suhu : 2.pemeriksaan fisik


- kepala

: bentuk bulat, tidak terdapat benjolan abnormal, rambut hitam, bersih, tidak
rontok

- wajah

: bersih, tidak pucat dan tidak udem

- mata

: simetris, sclera putih , konjungtifa merah

- hidung

: simetris, tidak ada secret, tidak ada polip

- mulut

: bibir lembab, mulut bersih, gigi tumbuh sebanyak 20 , tidak ada karies gigi

- telinga

: simetris, bersih, tidak ada serumen

- leher

: tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis

- dada

: simetris, nafas teratur , tidak ada retraksi os sternum

- abdomen : turgor baik, perut datar,

- ekstremitas : simetris, tidak ada ruam


3.aariksaan Antropometri
BB

: 15,1` kg

TB

: -

LK

:-

LD

:-

LLA

:-

Hasil pemeriksaan DDST :


(lembar penilaian terlampir )
Tanggal test

Tanggal lahir

Perhitungan umur

Jadi umur anak

Sektor-sektor yang dinilai :


1. Personal sosial
2. Motorik halus
3. Bahasa
4. Motorik kasar
II. KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN
III. INTERVENSI
IV.IMPLEMENTASI
V. EVALUASI

BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Metode Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Tumbuh Kembang
B. Test Skrining Perkembangan Menurut Denver (DDST)
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di saat bangsa Indonesia memasuki tahap 25 II pembangunan jangka panjang , yang merupakan
suatu momentum yang teramat penting sebagai tahapan penentu jati dirinya didalam kancah
perkembanangan dunia.
Pada tahap I pembangunan bangsa Indonesia telah mencapai suatu tahapan yang cukup
menggembirakan , yaitu dengan menyiapkan berbagai macam sarana dan prasarana guna peningkatan
taraf hidup bangsa kita sehingga telah tampak kemajuan-kemajuan yang menggembirakan .
Namun setelah kita teliti dengan seksama , ternyata masih banyak masalah yang perlu diperhatikan
secara khusus, yaitu masalah ANAK Indonesia yang seharusnya kita persiapkan dalam tahapan berikut
ini menjadi sosok manusia yang sehat, cerdas, handal dan berkualitas prima untuk dapat melanjutkan
pembangunan bangsanya menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur.
Setiap TRIAS PHENOMENA dapat kita lihat di negara kita, yaitu masalah laju pertumbuhan
penduduk, gizi, dan masih tingginya morbiditas dan mortalitas anak yang merupakan suatu lingkaran
setan yang sulit untuk diputus.
Salah satu jalan pintas yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak secara seksama , salah satunya adalah dengan menggunakan
DDST (Denver Development Screening Test) , sehingga dapat terhindar dari rintangan-rintangan yang
mungkin terjadi selama perjalanan hidupnya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan Penilaian Perkembangan
An dengan menggunakan metode DDST.

BAB IV
PEMBAHASAN
Tugas perkembangan yang terdiri dari personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar
yang

dilakukan

penilaian

pada An

dapat

dilakukan

dengan

baik,

hanya

pada

sector..masih mengalami kegagalan , tapi hal ini bukan berarti


suatu keterlambatan pada tersebut karena pada tugas tersebut masih berada pada kotak yang
berpotongan dengan garis usia, mungkin pada kontrol selanjutnya masih mungkin terdapat
perkembangan lagi.
Menurut teori, An termasuk kategori normal, karena :
a.

pada sector personal sosial , motorik halus..dapat dikerjakan dengan


baik

b.

hanya ada ..kegagalan pada sector kegagalan ini


masih dalamgaris usia sehingga, masih dlam batas normal.

c.

Tidak terdapat 2 keterlambtan atau lebih pada 2 sektor atau lebih.

d.

Tidak didapatkan 1 sektor 2 keterlambatan atau lebih.


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
DDST ( Denver Development Screening Test ) adalah salah satu dari metode skrining test
terhadap perkembangan anak, test ini bukan tes diagnostik ataupun tes IQ.
Tugas perkembangan terdiri dari 4 kelompok besar yang disebut sector perkembangan :
1.

Sektor personal sosial/perilaku sosial

2.

Fine motor adaptif / motorik halus

3.

Language / bahasa

4.

Gross motor / motorik kasar

Sedangkan hasil penilaian perkembangan yang dilakukan terhadap An didapatkan :


2.

personal sosial ada tugas perkembangan yang lulus

3.

motorik halus ada . Yang lulus

4.

bahasa ada yang lulus .

5.

motorik kasar ada .. yang lulus dan ..

jadi semuanya ada .. tugas perkembangan dan hampir semuanya dapat dilakukan dengan baik.
B. SARAN
1.

memberikan dorongan dan motivasi pada ibu untuk tetap memberikan stimulus/rangsangan pada
anak di rumah untuk perkembangan anak berikutnya

2.

menyarankan orang tua untuk segera memerikssakan anaknya bila terdapat kelainan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anaknya
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih, 1994. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

You might also like