Professional Documents
Culture Documents
=>
=>
=>
=>
=>
2. Perubahan utama
Perbedaan utama dalam peraturan baja yang lama dan yang baru adalah dalam penerapan Tekuk
Lokal (Local Buckling), Tekuk Lateral (Lateral Buckling) dan Tekuk Torsional (Torsional
Buckling), yang pada peraturan lama hanya diterapkan pada girder pelat, sedangkan pada peraturan
baru harus diperiksa terhadap semua penampang.
Pada peraturan baru juga digunakan jenis material profil, baut dan las dengan pilihan yang lebih
luas.
Perencanaan Sambungan juga menggunakan konsep Limit State dan kapasitas sambungan adalah
kapasitas minimum dari semua limit state atau kondisi failure yang mungkin terjadi.
Dalam peraturan ini juga diterapkan konsep Disain Kapasitas untuk perencanaan tahan gempa,
dimana :
1. Kolom harus lebih kuat dari balok
2. Sambungan harus lebih kuat dari batang yang disambung
3. Kekuatan geser harus lebih kuat dari kekuatan lentur
Dalam SANS, konsep disain kapasitas ini masih dalam pengembangan dan akan dimasukkan dalam
versi mendatang. Demikian juga perencanaan sambungan portal belum terintegrasi, masih berupa
program terpisah.
3. Layout Oriented Building Model
Pemodelan gedung dalam SANS sejak tahun 1992 telah menggunakan konsep Typical Floor
Layout, dimana gedung tersusun dari beberapa layout kolom, wall, balok+pelat yang berulang pada
beberapa lantai. Dengan prinsip ini, suatu model 3D yang rumit dapat diubah menjadi beberapa
layout 2D yang sederhana. Konsep ini sekarang ada juga pada ETABS V.8.x dengan nama Similar
Story namun tidak identik.
Floor
No.
1
2
3
4
Column
Layout
1
1
1
2
Wall
Layout
0
0
0
0
Beam+Floor
Layout
1
2
2
3
Koordinat titik yang digunakan adalah projeksi dari semua titik pada setiap lantai.
Contoh: Bila seluruh lantai memiliki konfigurasi kolom dan balok yang sama, walaupun pada suatu
konfigurasi boleh ada beberapa jenis kolom/balok, maka gedung tersebut dikatakan memiliki hanya
satu layout balok dan satu layout kolom saja, tanpa melihat jumlah lantainya.
Material
1
1
1
Section
1
2
3
Design
1
2
3
5. Pemodelan Struktur
Pemodelan struktur dalam SANS dapat dilakukan dalam beberapa cara:
1. Dengan menggunakan Building Model Generator
- Untuk bangunan gedung dengan denah beraturan (sederhana) dan
berbentuk orthogonal
- Sangat cepat dan mudah
- Dapat diedit untuk menghasilkan bangunan yang kurang beraturan
2. Dengan Garis Sumbu
- Cukup Mudah dan cepat
- User cukup mendefinisikan garis sumbu X dan Y
- Titik nodal akan dihasilkan dari perpotongan sumbu-sumbu X dan Y
3. Dengan menggunakan Import Mesh dan Mesh Generator
Pada denah arsitektur format AutoCad ditarik garis-garis sumbu balok dan
kolom pada layer bernama SANSMODEL. Kemudian file di save dalam format
DXF. File ini dapat diimport ke dalam SANS sebagai:
- Construction Lines
- Garis-garis diatas diubah menjadi garis bantu (construction lines)
- Garis bantu ini dapat digunakan untuk menghasilkan titik-titik
nodal sebagai hasil perpotongan garis tersebut.
- Beam Layout
- Properties beam diambil dari warna garis
- Tabel korelasi warna garis dapat diubah sesuai keperluan
4. Interaktif manual
- Titik nodal dimasukkan satu per satu secara interaktif
Contoh Kasus
Bila diatas balok terdapat pelat lantai maka Lu = 0
Balok dan kolom pada Open Frame
Open Frame dengan pengaku lateral ditengah balok
Untuk kolom digunakan Lux, Luy, sedangkan untuk balok hanya Lu saja.
Nilai Lu ini sangat berpengaruh terhadap rasio tegangan yang ada. Kesalahan dalam memilih nilai
Lu akan sangat mempengaruhi hasil disain.
Metode disain cara lama dengan Teg ijin = M/W adalah mirip dengan bila digunakan Lu = 0.
Mutu Material dan Baut
Untuk Mutu baja digunakan minimal ST-37 atau ST-41.
Untuk mutu las digunakan E-70XX.
Dipersyaratkan untuk menggunakan mutu baut A325-N atau X.
7. Perencanaan Batang
Untuk mengakomodir kekakuan pada pertemuan balok-kolom yang tidak rigid penuh, maka momen
lapangan yang didapat pada balok induk harus diperbesar dengan faktor perbesaran 15-20%.
Perencanaan balok dan kolom baja dilakukan dengan cara yang sama, hanya saja pada balok
biasanya didapati gaya aksial yang kecil. Dari perencanaan didapat nilai stress ratio yang
merupakan kombinasi pengaruh gaya normal dan momen biaksial.
8. Perencanaan Sambungan
Perencanaan sambungan pada SANS sampai saat ini masih dilakukan terpisah.
Ada beberapa sambungan yang dapat didisain:
1. Sambungan Beam-Girder
2. Sambungan Beam-Column: Rigid End Plate
3. Sambungan Beam-Column: Split Tee
4. Sambungan Roof Beam
5. Sambungan Base Plate
9. Disain Kapasitas
Untuk menjamin bahwa prinsip disain kapasitas dapat dipenuhi, maka pada suatu titik pertemuan,
kapasitas penampang kolom pada suatu arah harus lebih besar dari jumlah kapasitas penampang
balok pada arah tersebut.
Sans pro.exe
3. Klik Menu Building, lalu pilih Building Generator, Jawab dengan Yes
Sekarang model Gedung Baja 4 Lantai sudah selesai dibuat secara otomatis.
Beban lantai dan beban gempa juga akan dibuat secara otomatis.
Klik Ok empat kali untuk melihat modelnya.
Akan terlihat Lantai terbawah (lokasi tumpuan) dari Model Gedung Baja 3D:
Klik Icon [Plan] untuk melihat dalam floor plan view (tampak atas suatu lantai) :
Klik [X] di kanan atas window untuk kembali ke model view [Plan]
Sekarang model sudah siap untuk di-analisis dan di-disain dengan langkah-langkah sbb:
1. Menyimpan model terlebih dahulu
(model dapat disimpan kapan saja pada setiap step pemodelan, dianjurkan untuk menyimpan
model sesering mungkin dan dengan nama berbeda pada setiap perubahan yang signifikan agar
riwayat disain dapat tersedia)
1. Klik File-Save atau tekan tombol F2
2. Berikan nama file: gedung1.mdl dan klik OK
3. Jika ditanya Overwrite Existing File? jawab dengan OK
Sekarang model sudah tersimpan dan dapat dibuka kalau diperlukan.
2. Membuat data file untuk analisis (Export Data)
1. Klik File-Export atau tekan F4
2. Klik tombol Export dan klik Ok
3. Sebelum Export Data, SANS akan memanggil Modul Model Advisor untuk memeriksa
konsistensi dari model anda. Bila terdapat error atau warning maka harap dibaca dulu
pesan yang diberikan dan model diperbaiki bila diperlukan sebelum melanjutkan proses
export.
Terlihat rasio tegangan dalam kode warna: Hijau berarti terlalu aman, Ungu berarti aman untuk
beban sementara, Merah berarti tidak aman, Biru berarti OK.
Melihat model yang telah dibuat:
Model yang telah dibuat dengan Building Model Generator sekarang dapat kita lihat beberapa
parameternya sbb:
1. Parameter Title
Untuk mengubah judul projek dan catatan serbaguna
Klik Parameter Title and Notes
Isi dengan judul projek, lokasi, dan catatan penting
Digunakan untuk mencatat progress perencanaan struktur dan perubahan pada model
2. Parameter Struktur
Untuk memilih parameter utama struktur Klik Parameter Structural Parameter
Pada bagian ini kita dapat menentukan jenis sistem struktur dan material utama yang
digunakan, juga Design Code dan Peraturan Gempa yang digunakan.
Untuk mengubah Design Code menjadi LRFD pilih menu Design Code, pilih LRFD-98
Ubah tampilan menu diatas agar sama dengan pada hand-out ini.
Untuk mengubah beban gempa menjadi SNI-1726-2001, klik pilihan pada Spectrum Type
Lalu Klik SNI-1726-2001 lalu klik Ok.
Kemudian Pilih Kurva Gempa pada menu Load Spectrum Response:
- Pilih Zone = Zone 3
- Pilih Soil Type = Soft Soil
Akan terlihat kurva gempa rencana untuk Zone 3, Soft Soil sesuai SNI-1726-2001.
Sekarang kita perlu menyesuaikan Koefisien Gempa untuk Beban Gempa Statik Ekivalen agar
sesuai dengan peraturan SNI-1726 yang baru:
- Klik Load Static Equivalent Load
- Ubah Cx = 0.75, Cz = 0.75
- Klik Generate
- Klik Ok
Akan ditanyakan apakah perlu diberikan tambahan beban lateral berupa persentase dari V di lantai
teratas pada arah X dan Z, yang pada kasus ini dijawab dengan 0.
3. Building Parameter
Parameter utama suatu model gedung ada pada menu Building Parameter.
Disini kita dapat merubah jumlah lantai, jumlah layout balok/wall/kolom dan jumlah tipe pelat.
Bila diperlukan tambahan layout balok, kita dapat meningkatkan dulu jumlah layout balok
maksimum yang dapat diberikan pada gedung.
5. Metode Analisis
Untuk mengubah parameter dan pilihan metode analisis, kilik Parameter Analysis Option
Tersedia halaman untuk analisis statik, analisis dinamik spektrum respons, dan analisis Time
History Direct Integration. Disini kita dapat juga mengubah stiffness reduction untuk penampang
beton (penampang baja tidak perlu direduksi).
6. Sifat penampang
Untuk mengubah data penampang yang digunakan, dapat dilakukan melalui ke tiga tabel: Material,
Section dan Design, dan tabel Elset.
a. Material
Klik Prop Material
Terlihat digunakan dua jenis material: Beton K-225 dan Baja
Program SANS hanya dapat menangani material linear elastik untuk penampang beton dan
baja, dan material linear elastik dan juga orthotropic untuk penampang bidang.
Untuk mengubah material yang digunakan, klik baris yang berisi material tersebut dan klik tombol
Generate, lalu pilih material yang tersedia dalam tabel.
b. Section
Penampang baja dapat diubah dengan memilih Prop Section lalu klik baris yang berisi
WF200X100.
c. Design
Parameter disain baja dapat diubah dengan memilih Prop Design dan memilih baris data disain
yang akan diubah. Ukuran penampang pada data disain dapat dicopy dari data Section dengan
tombol [Copy Sect]. Disini kita dapat juga merubah sifat material, panjang tekuk, dan parameter
disain lainnya. Panel General berisi data disain yang umum untuk baja dan beton.
d. Elset
Tabel elset berisi kombinasi dari tabel Material, Section dan Design.
Klik Prop Elset untuk mengubah tabel ini. Mengubah isi tabel ini otomatis akan merubah semua
elemen yang menggunakan entri tabel ini.
7. Beban lantai
Beban laintai didefinisikan dalam tabel pelat lantai, yang berisi beberapa jenis pelat dan beban dead
load dan live load diatasnya. Klik Building Floor slab untuk menampilkan tabel pelat. Beban
merata pelat dinyatakan dalam kg/cm2, dengan tanda (-) kearah bawah pelat.
Tabel pelat juga menggunakan Elset untuk mendapatkan tebal pelat dan mutu beton dan baja
tulangan untuk disain pelat.
8. Beban gempa
Beban gempa ekivalen pada pelat dihitung pada menu Load Static Equivalent Earthquake
Load. Disini yang perlu dimasukkan adalah panjang dan lebar bangunan, dan koefisien gempa dasar
Cx dan Cz. Karena perhitungan beban gempa ekivalen menggunakan berat tiap lantai, maka berat
tiap lantai harus dihitung dulu bila ada perubahan, dengan mengklik tombol Compute Floor
Weight atau menu Building Floor Weight All Floors.
9. Kombinasi Beban
Beban yang telah didefinisikan, yaitu berat sendiri, beban mati, beban hidup dan beban gempa
dikombinasikan pada menu Load Combination sbb:
Berat sendiri
Dead Load
Live Load
EQX Load
EQZ Load
= Load Case 0
= Load Case 1
= Load Case 2
= Load Case 3
= Load Case 4
Objek Koordinat
- Klik Objek [NodeXY]
- Klik Icon [Edit]
- Klik koordinat titik yang mau diubah
- Masukkan koordinat titik X,Y dan visibility nya untuk menentukan apakah suatu titik
terlihat pada semua lantai atau hanya lantai tertentu saja.
- Klik Ok
Objek Beam
- Pergi ke lantai yang memiliki Beam Layout yang akan diedit
(semua lantai dengan beam layout yang sama akan terpengaruh)
- Klik Objek Beam Layout
- Klik Icon [Edit]
- Klik di tengah-tengah beam yang akan diedit
- Ubah parameter beam, klik Elset untuk merubah penampang
- Klik Ok
Objek Column
- Pergi ke lantai yang memiliki Column Layout yang akan diedit
(semua lantai dengan column layout yang sama akan terpengaruh)
- Klik Objek Column Layout
- Klik Icon [Edit]
- Klik kolom yang akan diedit
- Ubah parameter kolom, klik Elset untuk merubah penampang
- Klik Ok
Object Generator
Pada menu Object tersedia pilihan untuk melakukan penambahan, editting atau menghapus banyak
objek sekaligus, seperti diatas, untuk objek Support, Beam, Column, Wall, Region, dan Shell. Lihat
Manual SANS for Windows untuk petunjuk pemakaiannya.
Window Load Combination akan ditampilkan kembali karena pada metode Dinamik, beban gempa
tidak dihitung sebagai load case, jadi jumlah load casenya hanya 2 bukannya 4, tetapi load factor
untuk gempa tetap diberikan untuk kolom 3 dan 4.
Klik Ok untuk terus.
Kemudian Klik menu Load - Mass Contribution Factor, ubah isinya menjadi:
Self-weight = 1.0
Dead Load = 1.0
Live Load = 0.3
Data
File
Output File
Project Name
No. of Eigen
Gravity Accel
Damping Ratio
= C:\DOKTOR\paper\Semarang2005\Gedung2.DAT
= C:\DOKTOR\paper\Semarang2005\Gedung2.BSH
=
= 6
=
981.000
= 0.050 =
5.0 %
= NO
3.8833E+002
3.8833E+002
1.6336E+008
=
=
=
0.088
3.883305E+02
3.809522E+05
Vdz
586.53803
369.32557
216.47670
Tangent
0.033160
0.021358
0.012326
Vd1
Vd2
Vd3
Vs
r
=
=
=
=
=
1.768802E+04 (ABS)
1.729182E+04 (SSR)
1.756196E+04 (CQC)
3.361343E+04
0.5225 = 52.25 %
Vd1
Vd2
Vd3
Vs
r
=
=
=
=
=
1.769774E+04 (ABS)
1.729577E+04 (SSR)
1.756330E+04 (CQC)
3.361343E+04
0.5225 = 52.25 %
=
=
=
0.088
3.883305E+02
3.809522E+05
Vdx
586.53993
369.32565
216.47684
Tangent
0.034835
0.027280
0.015958
Vd1
Vd2
Vd3
Vs
r
=
=
=
=
=
1.683767E+04 (ABS)
1.353838E+04 (SSR)
1.356580E+04 (CQC)
3.361343E+04
0.4036 = 40.36 %
Vd1
Vd2
Vd3
Vs
r
=
=
=
=
=
1.684789E+04 (ABS)
1.354342E+04 (SSR)
1.356753E+04 (CQC)
3.361343E+04
0.4036 = 40.36 %
Topik Lanjutan:
Beberapa topik lanjutan dibawah ini dapat dipelajari dari manual SANS (softcopy ada dalam CD):
1. Pemodelan
- Menggunakan Sumbu Struktur
- Menggunakan Import Mesh/Construction Lines
2. Analisis
- Koreksi Eksentrisitas
3. Disain
- Penampang Komposit
- Disain Fundasi
4. Penggambaran
- Generate gambar detail
5. Volume dan Biaya