Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATA
N
Blog ini berisi tentang tugas-tugas yang pernah
saya kerjakan ataupun teman saya kerjakan
untuk membantu dalam pengerjaan tugas
asuhan keperawatan.
Powered by
Translate
LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN
KEPERAWATAN HOME
CARE PADA Ny. Y dengan
KEHAMILAN RESIKO
TINGGI
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
HOME CARE PADA Ny. Y dengan KEHAMILAN RESIKO TINGGI
Oleh :
POLITEKNIK
KESEHATANKEMENTERIAN
KESEHATANMALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun janin pada kehamilan yang di hadapi. (Manuaba,dkk; 2007:43).
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang disertai dengan faktor-faktor yang
menaikkan kemungkinan terjadinya keguguran, kematian janin, persalinan prematuritas,
retardasi perumbuhan intrauterin, penyakit janin atau neonatus, malformasi congenital,
retardasi mental atau kecacatan (handicaps). (nelson: 2000;543)
Kehamilan resiko tinggi adalah terdapat perkiraan akan terjadi gangguan terhadap outcome pada ibunya atau janinnya sehingga memerlukan pengawwasan lebih intensif dan
mungkin tindakan proaktif. Pengawasan dan tindakan proak tif ini sangat penting dengan
tujuan memperkecil kesulitan komplikasi yang terjadi sehingga hasil mendekati well born
babydan well mother. (Manuaba, 2007:6)
1.2 Faktor yang mempengaruhi kehamilan resiko tinggi
Menurut J.S Lesinski dalam buku manuaba ( 2001 :106) faktor yang mempengaruhi
kehamilan risiko tinggi di kelempokkan berdasarkan waktu kapan faktor tersebut dapat
mempengaruhi kehamilan. Mengelompokkkan factor kehamilan dengan resiko tinggi
berdasarkan waktu kapan factor tersebut dapat mempengaruhi kehamilan
a.
1. Factor genetika
Penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehinggga perlu dilakukan
pemeriksaan sebelum hamil
Bila terjadi kehmailan, maka perlu dilakukan pemeriksaan kelainan bawaan.
2. Factor lingkunagn
Diperhitungkan factor pendidikan dan social ekonomi, kedua factor ini menimbulakan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim mempengaruhi cara pemilihan
tempat dan penolong persalinan, sehingga dapat menimbulkan resiko saat persalinan atau saat
hamil.
b.
sirkulasi retroplasenta merupakan satu kesatuan. Bila terjadi ganguan atau kegagalan salah
satu akan menimbulkan risiko terhadap ibu maupun janin.
1. Faktor keadaan umum menjelang kehamilan
2. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, kecanduan obat)
3. Faktor penyakit yang mempengaruhi kehamilan (hipertensi, gestosis-toksemia gravidarum)
c.
(d). Paru-paru
(e). Hepar.
(f). Pertumbuhan intrauterin
(g). Perdarahan antepartum
(h). Infeksi intrauterin
(i). Gangguan pertumbuhan jiwa atau neurologis
(j). Toksemia (gestosis)
(k). Kelainan kongenital (hidrosefalus, anasefalus, kembar siam)
1.3 Penilaian faktor resiko kehamilan
Dalam menentukan adanya faktor resiko ada 2 cara yaitu:
1). Cara Kriteria
Puji Rochjati (2005) mengemukakan batasan faktor resiko pada ibu hamil ada 3 kelompok
yaitu:
a). Kelompok Faktor resiko I (Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO),
Seperti Primipara muda terlalu muda umur kurang dari 16 tahun, primi tua, terlalu tua,
hamil pertama umur 35 tahun atau lebih, primi tua sekunder, terlalu lama punya anak lagi,
terkecil 10 tahun lebih, anak terkecil < 2 tahun, grande multi, hamil umur 35 tahun atau
lebih,Tinggi badan kurang dari 145 cm, Riwayat persalinan yang buruk, Pernah
keguguran,Pernah persalinaan premature, Riwayat persalinan dengan tindakan (VE, ekstraksi
forcep, opersi S.C)
Deteksi ibu hamil beresiko oleh kader yang bisa di lakukan pada deteksi faktor resiko ibu
hamil kelompok I yaitu Ada potensi Gawat Obstetri (APGO) artinya adalah masalah
kehamilan yang perlu diwaspadai. Deteksi ibu hamil beresiko kelempok I ini dapat
ditemukan dengan mudah oleh petugas kesehatan khususnya kader melalui pemeriksaan
sederhana yaitu wawancara dan periksa pandang pada kehamilan muda atau pada saat kontak.
bulan..
Pada kelempok faktor resiko II, tenaga non kesehatan khususnya kader hanya dapat menduga
adanya faktor resiko pada ibu hamil untuk mendapatkan kepastiannya dilakukan rujukan ke
bidan atau puskesmas terdekat. Ada kemungkinan masih membutuhkan pemeriksaan dengan
alat yang lebih canggih (USG) oleh dokter Spesialis di RS.
Berdasarkan jumlah skor faktor resiko kehamilan di bagi menjadi 3 kel ( Depkes; 2007)
(a). Kehamilan resiko rendah (KRR) dengan jumlah skor 2 kehamilan tanpa masalah atau
faktor resiko, fisiologis dan kemungkinan besar di ikuti oleh persalinan normal dengan ibu
sehat.
(b). Kehamilan Resiko tinggi (KRT) dengan jumlsh skor 6-10.
I II III IV
KEL F-R NO Masalah/faktor Risiko Skor Tanggal Periksa
Skor Awal Ibu Hamil 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1. Terlalu muda, hamil pertama 16 tahun 4
2. a.Terlalu tua, hamil pertama 35 th 4
b.Terlalu lambat hamil pertama 41 th 4
3. Terlalu lama hamil lagi ( 10 th) 4
4. Terlalu cepat hamil lagi ( 2 th) 4
5. Terlalu banyak punya anak, 4/lebih 4
6. Terlalu tua, umur 35 tahun 4
7. Terlalu pendek 145 cm 4
8. Pernah gagal kehamilan 4
9. Pernah melahirkan dengan :
a. Tarikan tang/vakum 4
b. Uri di rogoh 4
c. Diberi infus/tansfusi 4
10. Pernah operasi sesar 4
Kehamilan dengan jumlah skor 2 termasuk kehamilan risiko rendah dengan periksa
kehamilan bidan, rujukan kehamilan tidak di rujuk, tempat persalinan rumah ibu hamil atau
polindes dan penolong bidan.
Kehamilan dengan jumlah skor 6-10 termasuk kehamilan risiko tinggi dengan periksa
kehamilan bidan atau dokter, rujukan kehamilan bidan atau puskesmas, temapat persalinan
rumah, polindes, rumah sakit, penolong bidan.
Kehamilan dengan jumlah skor > 12 termasuk kehamilan risiko sangat tinggi dengan
periksa kehamilan ke dokter, rujukan kehamilan rumah sakit dan penolong persalinan dokter.
Penggunaan sistem scoring cukup cepat, sederhana dan mudah untuk digunakan secara rutin
dalam melakukan skrining antenatal. Sistem ini dalam pelayanan kesehatan ibu dapat
membantu melakukan identifikasi adanya kasus kehamilan risiko tinggi untuk mendapatkan
perhatian lebih khusus. Skor digunakan sebagai sarana KIE yang mudah diterima, di ingat, di
mengerti sebagai ukuran kegawatan kondisi ibu hamil dan menunjukkan adanya kebutuhan
pertolongan untuk rujukan, sehingga berkembang perilaku untuk kesiapan mental, biaya dan
transportasi ke RS untuk mendapatkan penanganan yang intensif. Lebih tinggi jumlah skor di
butuhkan kritis penilaian atau pertimbangan klinis pada ibu risiko tinggi dan lebih intensif
penanganannya.
d. Penanganan
Untuk menghadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus di ambil sikap proaktif, dan
berencana dengan upaya promotif dan preventif sampai pada waktunya harus di amnil sikap
tepat dan cepat untuk menyelamatkan ibu dan bayinya atau hanya di pilih ibunya saja.
1). Penegakan diagnosis kehamilan dan janin dengan risiko tinggi adalah:
a). Melakukan anamnesis yang intensif (baik)
b). Melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
(1). Pemeriksaan laboratorium
(2). Pemeriksaan rontgen.
(3). Pemeriksaan USG
(4). Pemeriksaan lab yang di anggap perlu
2). Berdasarkan waktu, keadaan risiko tinggi ditetapkan pada :
a). Menjelang kehamilan
b). Saat hamil muda
c). Saat hamil pertengahan
d). Saat trimester III
e). Saat persalinan/pasca partus.
3). Pengawasan antenatal bertujuan untuk menegakkan secara dini resiko tinggi.
a). Apakah kehamilan berjalan dengan baik
b). Apakah terjadi kelainan bawaan pada janin
c). Bagaimana fungsi plasenta untuk tumbuh kembang janin
d). Apakah terjadi penyulit pada kehamilan
e). Apakah terdapat penyakit ibu yang membahayakan janin
f). Jika diperlukan terminasi kehamilan
(1). Apakah terminasi untuk menyelamatkan ibu
(2). Apakah janin dapat hidup di luar kandungan
(3). Bagaimana tehnik terminasi kehamilan sehingga tidak menambah penyulit ibu atau
janin.
4). Pengawasan antenatal untuk mengetahui secara dini keadaan risiko tinggi pada ibu dan
janin dapat:
(1). Melakukan pengawasan yang lebih intensif
(2). Memberikan pengobatan sehingga ririko dapat dikendalikan
(3). Melakukan rujukan mendapatkan tindakan yang adekuat
(4). Segera merujuk untuk mendapatkan tindakan yang adekuat
(5). Segera melakukan terminasi kehamilan
5). Wanita akan mengalami risiko kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan
kehamilan paling kecil jika.
a). Menunda saat mulai berkeluarga hingga mereka mencapai umur paling sedikit 20 tahun.
b). Mempunyai anak tidak lebih dari empat.
c). Jarak kelahiran paling tidak 2 tahun.
d). Tidak mempunyai anak lagi setelah berumur 35 tahun. (Erica,1994:191)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Depertemen Kesehatan RI.
Manuaba, IBG, dkk.2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. EGC
Manuaba, IBG. 2007. Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. Jakarta. EGC
Manuaba. IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Bidan. Jakarta. ECG
Meuthia. Ino, 2008 kehamilan resiko tinggi http/www.medicaltrol.com
Rochjati, Poedji. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya. Airlangga Universitas Press.
Royston, Erica, 1994. Pencegahan Kematian Ibu Hamil. Jakarta. Binarupa Aksara.
Wiknjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan.. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal
: 14 Oktober 2014
I. Data Umum
Kepala Keluarag
: Tn. R
Pekerjaan KK
: Tukang Bangunan
Pendidikan KK
: SD
Komposisi Keluarag
No
Nama
J.Klm
Hub. Dg KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status
kes.
Ny. Y
Istri
34 Thn
SD
IRT
Sakit
Ad
Anak
13 Thn
SD
Masih
Sehat
sekolah
3
Dn
Anak
4 Thn
PAUD
Masih
Sehat
sekolah
4
Ag
Keponakan
21 Thn
SMA
Sehat
Genogram
6. Tipe Keluarga
: Keluarga Eksteded
7. Suku / Kebangsaan
: Jawa
8. Agama
: Islam
keturunan yaitu tekanan darah tinggi. Pada saat melahirkan anak pertama dan kedua, Ny. Y
melahirkannya tidak secara normal, karena Ny. Y tidak kuat lagi saat pembukaan 5, sehingga
dilakukan operasi sesar. Pak R saat ini dalam kondisi sehat. Anak-anak juga dalam keadaan
sehat. Status imunisai balitanya semua dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan, begitupun
dengan keponakannya dalam keadaan sehat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
6. Fungsi religius
Keluarga mengatakan selalu mengajarkan kedua anaknya untuk selalu berdoa kepad allah
SWT
7. Fungsi rekreasi
Keluarga mengatakan rekreasi/ hiburannya di rumah menonton TV
8. Fungsi reproduksi
Ny Y mengatakan 2 anak sudah cukup tapi anak ke 3 ini adalah titipan dari allah jadu harus
diterimanaya dan setelah ini beliau akan melakukan operai sesar
9. Fungsi afeksi
Hubungan keluarga baik, saling mendukung dan saling menguatkan
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Sejak 2 bulan terakhir ini, kondisi Ny Y tidak terlalu fit karena lagi hamil muda sedangkan
Ny Y juga haru mengurus rumah dan merawat anak-anaknya
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap tressor
Keluarga merasa kasihan dengan kondisi Ny Y sehingga terkadang Pak R juga membantu
membersihkan rumah
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan Ny Y dengan rasa ikhlas dan tabah dan untuk sementara
keluarga saling membantu agar pekerjaan rumah dapat terselesaikan
4. Strategi adaptasi difungsional
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
VIII. Harapan Keluarga
Ny. Y berharap agar kondisi tubuhnya dapat kembali sehat lagi dan dapat melahirkan dengan
selamat. Ny. Y juga berharap agar anak dan keluarganya sehat selalu
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 82x/menit
RR
: 18x/menit
Suhu
: 36,5 C
BB/TD :
Indeks Masa Tubuh
:
Keadaan Umum
: Baik
Status Mental
: Baik dan Normal
Sistem kardiovakuler
:
Denyut nadi 82x/menit, regular, ictus cordis tak terlihat, bunyi jantung S1 S2 tunggal
Sistem pernapasan
:
Pergerakan dada teratur, pola pernafasan regular 18x/menit
Bunyi nafas normal (vesikular)
Sistem Integumen
:
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit kembali < 2 detik
Suhu kulit normal 36,6 C
Sistem Perkemihan
:
BAK : 5-6x/hari, warna kuning jernih, bau khas urin, tidak ada masalah
Lokasi
:-
Tipe
:-
Durasi
:-
Intenitas
:Riwayat pengobatan
Alergi obat
: Tidak ada
:-
:: Tidak ada
Hb
Colesterol
:-
:-
:-
Nama mahasiswa :
tanggal pengkajian :
NIM :
RS/Ruangan :
I.
Inisial klien
: Ny. R
Usia
: 34 Tahun
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
: SD
Agama
: Islam
Nama suami/usia
: Tn. R
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan terakhir
: SMP
Agama
: Islam
Lama menikah
: 15 tahun
: 15 tahun
Siklus
: 28 hari
Jumlah
: 3 pembalut/hari
Lamanya
: 6 hari
Keteraturan
: teratur
No
Tahun
Jenis Persalinan
Penolongan
Jenis Kelamin
Keadaan Bayi Wa
2001
SC
dokter
normal
2009
SC
dokter
normal
:-
Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : tidak ada
2. Riwayat KB
: implan, KB pil
: 09 Agustus 2014
BB sebelum hamil
: 60 kg
TD
BB / TB
TFU
150/100
60/150
7 cm
Letak /
Presentasi Janin
DJJ
Usia Gestasi
8 minggu
Badan
muntah d
: G3 P2002 Ab000
Usia kehamilan
: 8 minggu
Keadaan Umum
: baik.
Kesadaran
: compos mentis
BB / TB
: 60 kg / 150 cm
Tanda-tanda Vital
TD : 150/100 mmHg
Suhu : 36,7oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 18 x/menit
Kepala
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Jantung
Paru-paru
Payudara
Puting susu
: menonjol
Abdomen
TFU
: 7 cm
Kontraksi
: ya
Leopold I
: ................................................................................................................
Leopold
II
kanan : ................................................................................................................
Kiri
: ...............................................................................................................
.
Leopold III
: ................................................................................................................
Penurunan
kepala
: ................................................................................................................
Leopold IV
: ................................................................................................................
Pigmentasi
: ...............................................................................................................
.
Lineanigra
: ada
Striae
: ...............................................................................................................
.
Fungsi Pencernaan
Masalah khusus
:bersih
Varises
Keputihan
:: tidak ada.
Jenis / warna
:-
Konsistensi
:-
Bau
:-
Hemorrhoid
:-
Masalah khusus
: tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema
: tidak
Varises
: tidak
Ekstremitas bawah
Edema
: tidak
Varises
: tidak
Refflek patella : +
Masalah khusus
: tidak ada
Pola eliminasi
Eliminasi urin
Sebelum hamil: 6x/hari, kuning jernih.
Saat hamil
Eliminasi alvi
Sebelum hamil: 1x/hari, konsistensi lunak, kuning
Saat hamil
Masalah khusus
Keluhan ketidaknyamanan ya
lokasi:perut
sifat ....................................
intensitas: skala 3
Asupan nutrisi
nasi ................................................................................................................
Nafsu Makan
Asupan Cairan
: kurang.
: air putih
Masalah Khusus
Keadaan Mental
Adaptasi Psikologi
Penerimaan terhadap kehamilan :klien menerima kehailan ini meskipun kehamilanya tidak
direncanakan.
Masalah Khusus
: cemas.
Persiapan kehamilan
(-) Senam hamil
() Rencana tempat melahirkan
(-) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
() Kesiapan mental ibu an keluarga
(-) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
(-) Perawatan payudara
ANALISA DATA
DATA
DS:
MASALAH
Ansietas
PENYEBAB
Ketidakmampuan keluarga
Bu Y mengatakan cemas
yang sakit
DO:
TD: 150/90 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36,7 C
Klien terlihat bingung
Mata terlihat sembab
Konjungtiva anemis
Hb : 12.17 gr%
ANALISA DATA
DATA
MASALAH
PENYEBAB
DS:
Ketidakmampuan keluarga
saat persalinan
Bu Y mengeluh badannya
terasa lemas
Bu Y mengatakn ini
kehamilan ke empat
Bu Y mengatakan kehamilan
ini tidak direncanakan.
Bu Y mengatakan punya
riwayat darah tinggi.
Ibu Y pernah operasi 2 kali.
Saat kehamilan ke dua dan ke
tiga.
Bu Y pernah mengalami
keguguran saat kehamilan
pertama.
DO:
TD: 150/90 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36,7 C
Klien terlihat bingung
Mata terlihat sembab
Konjungtiva anemis
Hb : 12.17 gr%
HPHT: 09/08/2014
G4 P2002 Ab 001
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
Kriteria
Sifat masalah ancaman
Skor
a.
2/3 x 1 = 2/3
a.
Masalah sudah te
b. x 2 = 1
mengganggu kese
diubah sebagian.
c.
2/3 x 1 = 2/3
mengurangi rasa m
c.
d. x 1 = 1/2
menghindari bau-
No. dx kep
2.
a.
2 5/6
Kriteria
sifat masalah kurang sehat
Skor
a.
3/3 x 1 = 1
a.
b. x 2 = 1
c.
3/3 x 1 = 1
yang mengancam
b. Keluarga ingin m
terjadi
c.
segera ditangani
Masalah sudah te
d. Ibu mengatakan j
lelah
Total
PRIORITAS MASALAH
Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
Ansietas b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Criteria
dx
1.
Kognitif
Keluarg
keperawatan dengan
(pengetahuan)
kunjungan 3 hari
penatala
kesehatan
diharapkan keluarga
tinggi.
pengerti
Keluarg
keputusa
Afektif (sikap)
-
Keluarg
perawata
tinggi.
Psikomotor (tindakan)
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Criteria
Standart
2.
Ansietas b.d
Setelah dilakukan
Kognitif
ketidakmampuan
tindakan
(pengetahuan)
keluarga merawat
anggota yang sakit.
- Keluarga mampu
1. K
menyebutkan tanda
keperawatan
gejala cemas,
an
dengan kunjungan
pengertian dan
3 hari diharapkan
Afektif (sikap)
2. Je
penyebab cemas.
ansietas klien
berkurang.
an
Psikomotor
3. Je
(tindakan)
h
- Keluarga dapat
mengambil keputusan
yang tepat.
1. S
se
d
- Keluarga dapat
memberikan
2. M
perawatan pada bu Y
mengenai
kecemasannya.
1. M
se
2. A
re
IMPLEMENTASI
Tanggal
15/10/2014
Diagnosa
Implementai
Ansietas b.d
ketidakmampuan
2. Mengkaji TTV
keluarga merawat
N: 82 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
3. Memberikan HE tentang ansietas
4. Mengevaluasi kembali materi yang telah
diberikan.
16/10/2014
Ansietas b.d
1. Mengkaji TTV
ketidakmampuan
keluarga merawat
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36.5 C
2. Mendiskusikan kepada klien tentang penyebab
ansietas.
3. Mengaarkan teknik relaksasi napas dalam
17/10/2014
Ansietas b.d
1. Mengkaji TTV
ketidakmampuan
keluarga merawat
N: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
2. Mengevaluasi hal-hal yang telas diajarkan.
IMPLEMENTASI
TT
Tanggal
15/10/2014
Diagnosa
Resiko terjadinya
penyulit saat
melahirkan b.d
Implementai
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian
kehamilan resiko tinggi.
2. Mengkaji TTV
ketidakmampuan
keluarga mengenal
N: 82 x/menit
masalah kesehatan.
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
3. Mengevaluasi kembali materi yang telah
16/10/2014
17/10/2014
diberikan.
1. Mengkaji TTV
Resiko terjadinya
TD: 150/100 mmHg
N: 80 x/menit
penyulit saat
RR: 20 x/menit
T: 36.5 C
melahirkan b.d
2. Mendiskusikan penyebab dan penatalaksanaan
ketidakmampuan
kehamilan resiko tinggi
3. Menyarankan kepada klien untuk selalu mrutin
keluarga mengenal
periksa kehamilan ke pelayanan kesehatan.
masalah kesehatan.
Resiko terjadinya
1. Mengkaji TTV
penyulit saat
melahirkan b.d
N: 80 x/menit
ketidakmampuan
RR: 18 x/menit
keluarga mengenal
T: 36.5 C
TT
EVALUASI
No. dx kep
Tangga
Tanggal 15/10/2014
1&2
S:
S:
O: hasil TTV
O: hasil TTV
N: 82 x/menit
N: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36.5 C
T: 36.5 C
A:masalah teratasi