Professional Documents
Culture Documents
a) Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung
lokasi batu (batu ginjal menimbulkan nyeri dangkal konstan).
b) Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi.
c) Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit.
d) Nyeri abdomen, nyeri tulang rusuk dan tulang panggul, gelisah,
distraksi tergantung derajat keparahan.
f. Keamanan
a) Penggunaan alcohol.
b) Demam/menggigil.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernapasan
Anamnesa: Pada pasien dengan diagnose hidroureter, pola nafas tidak akan
terganggu.
Inspeksi: Pola pergerakan dada simetris kiri dan kanan.
Palpasi: Tidak ada keluhan saat dilakukan palpasi pada klien dengan hidroureter.
Perkusi: Tidak ada gangguan saat dilakukan perkusi pada klien dengan
hidroureter.
Auskultasi: Saat dilakukan auskultasi, nafas pasien normal.
Masalah keperawatan: Tidak ada gangguan pada sistem pernapasan.
b. Sistem Pencernaan
Anamnesa: Pada pasien hidroureter ada keluhan mual dan muntah.
Inspeksi: Saat inspeksi tidak ada gangguan.
Auskultasi: Bising usus >15.
Palpasi: Terdapat nyeri tekan pada CVA.
Perkusi: Terdengar suara tympani pada seluruh bagian abdomen.
Terdapat nyeri ketuk pada bagian CVA.
Masalah keperawatan: Adanya masalah terhadap sistem pencernaan.
c. Sistem Perkemihan
Anamnesa: Pada klien yang menderita hidroureter urine akan berwarna pekat.
Inspeksi: Warna urin akan kemerahan.
Palpasi: Ada distensi pada kandung kemih.
Perkusi: Terdapat nyeri ketuk di bagian CVA.
Masalah keperawatan: Adanya masalah pada sistem perkemihan.
d. Sistem Integumen
Anamnesa: Kulit pada penderita hidroureter akan terasa gatal-gatal.
Inspeksi: Terdapat lesi pada kulit akibat garukan.
Palpasi: Tidak ada gangguan saat dilakukan palpasi.
Masalah keperawatan: Gangguan citra diri karena kulit kemerahan akibat dari
garukan.
B. Diagnosa Keperawatan
Rasional
Peningkatan berat badan berlebih
Observasi TTV
dan ureum.
Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan obstruksi akut.
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang
Kriteria hasil :
Meningkatkan pemahaman.
Teknik
distraksi
relaksasi
dapat
Kriteria hasil :
Masukan per oral meningkat
Berat badan dalam rentang normal.
Intervensi
Rasional
Jelaskan pentingnya nutrisi yang Nutrisi yang adekuat dapat mempercepat
adekuat.
penyembuhan px.
Meminimalkan anoreksia.
Ciptakan
suasanya
menyenangkan.
Dukung klien untuk makan bersama Mengurangi anoreksia dan meningkatkan
anggota keluarga.
nutrisi.
Gangguan perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kemih.
Tujuan : dapat berkemih dengan jumlah normal dewasa -1 ml/KgBB/jam.
Kriteria hasil : Tidak mengalami tanda obstruksi.
Intervensi
Rasional
Dorong meningkatkan pemasukan Peningkatan hidrasi membilas bakteri darah
cairan.
Tentukan pola berkemih normal dan Biasanya frekuensi meningkat bila kalkulus
perhatikan variasi.
sisa
berkemih
dan
Catat
pemeriksaan
laboratorium, Peningkatan
ureum, kreatinin.
ureum,
kreatinin
Amati keluhan, palpasi untuk distensi Retensi urine dapat terjadi, menyebabkan
suprapubik,
pertahankan
keluaran urine.
ginjal.
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
Tujuan : suhu tubuh pasien normal.
Kriteria hasil : Pasien menunjukkan suhu normal.
Intervensi
Rasional
Monitoring TTV
Memantau suhu setiap saat apakah normal
atau terjadi peingkatan.
Beri kompres air hangat.
Menurunkan
suhu
tubuh
sampai
batas
normal.
Jaga lingkungan sekitar pasien.
sehingga
berangsur-angsur turun.
D. Evaluasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
panas
panas
tubuh