You are on page 1of 15

MOTOR 3 PHASE HIDUP SENDIRI DAN

BERSAMAAN

Di susun Oleh :
Nama

: Muhammad Faruq ( 141341001)

Nama

: Satya Indrawan ( 141341001 )

Jurusan

: D-3 Teknik Elektro

Fakultas : Fakultas Teknologi Industri

LABORATORIUM LISTRIK ARUS KUAT


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat
dan hidayah-Nya yang diberikan sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah dengan judul MOTOR 3 PHASE BEKERJA SENDIRI
DAN BERSAMAAN ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Instalasi
Listrik. Dalam penyelesaian makalah ini, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan karena itu, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ir. Muhammad Suyanto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
AKPRIND dan sebagai Dosen mata kuliah Instalasi Listrik.
2. M. Basri, selaku Kepala Laboratorium Listrik Arus Kuat.
3. Asisten Laboratorium Listrik Arus Kuat.
4. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat positif,
guna menambah wawasan yang lebih luas dan mendalam lagi di masa yang akan
datang. Harap kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
.

Yogyakarta 2 juni 2016

Tim Penulis

DAFTAR ISI
MOTOR 3 PHASE HIDUP SENDIRI DAN BERSAMAAN..................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1

Pengenalan Motor Induksi 3 Phase.......................................................2

2.2

Prinsip Kerja motor induksi...................................................................5

2.3

Komponen control panel.......................................................................6

2.4

Rangkaian Kerja....................................................................................8

2.5

Keuntungan..........................................................................................10

2.6

Kerugian..............................................................................................10

BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang
paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor
ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana
arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif
antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang
dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak digunakan di
dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Hal
ini disebabkan karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan
dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena
harganya yang relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta
karakteristik kerja yang baik.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan
motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri
dengan kapasitas yang besar dan biasanya motor di hidupkan sendirisendiri. Motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan
banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor
induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah ini yaitu :
1. Mengerti dan memahami konsep untuk analisis motor induksi 3
fasa secara sendiri maupun bersamaan.
2. Bagaimana aplikasi motor induksi 3 fasa di dalam dunia industri.
3. Bagaiman cara agar motor induksi berumur panjang .

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Motor Induksi 3 Phase
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi
energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip
antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada
sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
industri dengan kapasitas yang besar. Bentuk gambaran motor induksi 3
fasa diperlihatkan padagambar dan contoh penerapan motor induksi ini di
industri diperlihatkan pada gambar

a) bentuk fisik

b. motor induksi dilihat ke dalam


2

Data-data motor induksi mengenai daya, tegangan dan data lain


yang berhubungan dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama
(name plate) motor induksi. Contoh data yang ditampilkan pada plat nama
motor induksi ini diperlihatkan pada gambar

Gambar name plate


Motor induksi 3 phase memiliki keunggulan diantaranya handal,
tidak ada kontak antara stator dan rotor kecuali bearing, tenaga yang besar,
daya listrik rendah dan hampir tidak ada perawatan. Akan tetapi motor
induksi 3 phase memiliki kelemahan pada pengontrolan kecepatan.
Kecepatan putar motor induksi bergantung pada frekuensi input,
sedangkan sumber listrik memiliki frekuensi konstan. Untuk mengubah
frekuensi input lebih sulit daripada mengatur tegangan input. Dengan
ditemukannya teknologi inverter maka hal tersebut menjadi lebih mudah
dan mungkin dilakukan.
Dalam

beberapa

tahun

yang

lalu

F.

Blaschke

telah

mempublikasikan mengenai field oriented control (FOC) untuk motor


induksi. Teori ini telah lengkap dikembangkan dan banyak digunakan
dalam proses industri. Kemudian teknik baru telah dikembangkan yaitu
teknik kontrol torsi dari motor induksi oleh I. Takahashi yang dikenal
dengan Direct Torque Control (DTC). Dengan DTC dimungkinkan

mengontrol torsi dengan performi yang baik tanpa menggunakan tranduser


mekanik pada poros motor, sehingga DTC dapat dikatakan sebagai teknik
kontrol type sensorless . Dengan menggunakan sensor putaran rotor
motor akan mengakibatkan stabilitas yang rendah dan ada noise, sehingga
dalam

pengemudian

motor

induksi

dengan

pemakaian

khusus

menggunakan sensor mekanik akan menyulitkan.


Untuk mengontrol kecepatan motor induksi 3 phase menggunakan metode
Direct Torque Control memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah :
1. Tidak membutuhkan transformasi koordinat.
2. Tidak membutuhkan pembangkit pulsa PWM.
3. Tidak membutuhkan regulator arus.
4. Kurang bergantung pada parameter mesin.
Metode Direct Torque Control merupakan tipe kontrol close loop. Kontrol
close loop umum digunakan di dalam pengaturan kecepatan motor induksi
karena memberikan respon kecepatan yang lebih baik dari pada open loop.
Kontrol close loop disebut juga kontrol umpan balik yang menjadikan
output sebagai perbandingan dengan input (referensi) untuk memperoleh
suatu error. Didalam suatu sistem yang handal, adanya error merupakan
suatu kerugian. Oleh karena itu, digunakan control PI yang diharapkan
dapat menekan error sampai nilai minimal. Namun hal ini membutuhkan
perhitungan matematik yang rumit dan komplek dalam menentukan Kp
dan Ki yang sesuai, agar diperoleh kinerja motor yang bagus.

2.2 Prinsip Kerja motor induksi


Secara umum motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik yang berupa tenaga putar. Dalam motor dcenergi
listrik diambil langsung dari kumparan armature (jangkar) dengan melalui
sikat dan komutator. Oleh karena itu motor DC disebut motor konduksi.
Lain halnya dengan motor AC, pada motor AC kumparan rotor tidak
menerima energi listrik langsung tetapi secara induksi seperti yang terjadi
pada kumparan sekunder transformator. Oleh karena itu motor AC dikenal
dengan motor induksi. Sebenarnya motor Induksi diidentikkan dengan
transformator yang kumparan primer sebagai kumparan stator atauarmature
dan kumparan sekunder sebagai kumparan rotor. Jika sumber listrik 3 fasa
dihubungkan ke kumparan stator, maka pada kumparan tersebut timbul
medan putar.
Medan putar ini, memotong batang-batang konduktor dari kumparan rotor
yang mengakibatkan pada ujung-ujung dari masing- masing kumparan
rotor timbul gaya listrik induksi sebesar :
Er = 4,44 . f r . Nr. (1)
dimana,
Er = tegangan induksi saat motor start (volt) fr = frekuensi sumber listrik
(Hz) 9m = Fluks putar maksimum (Weber) Nr = Jumlah belitan rotor
Pada motor induksi rotor sangkar, kumparan rotor merupakan rangkaian
tertutup, sehingga dengan adanya gaya gerak listrik (ggl) Induksi rotor
(Er) akan menghasilkan arus rotor Ir. Dengan adanya Ir, yang terdapat
didalam medan magnet putar, maka pada rotor timbul Gaya Lorentz (F)
sebesar :
F = B . I. L
dimana,

F = Gaya Lorentz (Newton) B = kerapatan fluks( Wb/m2) L = Panjang


kumparan rotor (m) I = Kuat arus rotor (Amp)
Jika jari-jari kumparan rotor sebesar r, maka pada rotor timbul momen
putar sebesar :
Tr = F . r
2.3 Komponen control panel
1. Main Circuit Breaker (MCB) 16 A,
berfungsi sebagai pemutus hubungan listrik secara otomatis
bilamana daya/tegangan melampaui standar yang ditentukan. Gunanya
untuk

mencegah

terjadinya

korsleting/hubungan

pendek

ataupun

kerusakan peralatan listrik akibat melonjaknya tegangan listrik.


2. Push Button tipe NOdanNC,
merupakan suatu jenis saklar yang banyak dipergunakan dalam
rangkaian pengendali dan pengaturan.Tipe ini kontak memiliki 4 buah
terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak
akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak
tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.Push
button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan saklar ini akan
memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas
maka kontak akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas.
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak
bergerak dan kontak tetap.
3. Kontaktor220 V/20 A
Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas
dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan
muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan
menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi
terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik.Kontaktor magnet atau
6

sakelar magnet merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan prinsip


kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada
penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan sebagai pelepas
kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong
4. Over load Relay, 4 A
Overload relay merupakan pengaman peralatan listrik terhadap
gangguan beban lebih. Prinsip kerja dari overload relay ini adalah
berdasarkan perubahan panas karena adanya arus yang melebihi batas
dari harga nominalnya. Apabila ada suatu arus yang mengalir terlalu besar
pada motor melebihi batas arus nominal dari overload relay tersebut
maka pada lempengan bimetalnya melalui arus tersebut akan timbul
panas sehingga lempengan bimetal itu akan mengembang dan akan
menggeser plat 1 dan plat 2,karena ujung plat akan menggeser tuas yang
akan memutuskan hubungan kerangkain utama. Hal tersebut akan
melindungi motor dari kerusakan karena suhu yang terlalu tinggi akan
melebihi batas kemampuan yang disebabkan adanya beban lebih. Tuas
tersebut akan menggerakkan atau merubah kedudukan. Kedudukan dari
kontak- kontak NO dan NC pada overload relay yang dipergunakan pada
rangkaian kendali.
2.4

Rangkaian Kerja

GAMBAR 1 RANGKAIAN HIDUP SENDIRI-SENDIRI

Khusus untuk foto gambar rangkaian ini, saya mengadaptasikan


kerja rangkaian lampu flip-flop seperti pada artikel saya sebelumnya yang
berjudul Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop Menggunakan TDR
(Timer), dengan hanya menggunakan 2 timer saja pada kerja
rangkaiannya. Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian kerja
motor sirkulasi, atau kerja motor induksi 3 phasa yang bekerja secara terus
menerus. Pada sistem kerja seperti itulah rangkaian ini sangat dibutuhkan,
agar motor induksi dapat diistirahatkan kerjanya.
Prinsip kerjanya adalah, ketika tombol On ditekan maka motor 1
akan bekerja sesuai waktu yang diinginkan. Ketika telah mencapai
waktunya, maka motor 1 akan mati dan bersamaan itu juga motor 2 akan
bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dan begitu telah
mencapai waktunya, maka motor 2 akan mati dan motor 1 akan menyala
lagi sesuai ketetapan waktunya.. begitu seterusnya. Dan untuk mematikan
kerja rangkaian ini, cukup dengan menekan tombol Off. Rangkaian ini
menggunakan

tegangan

220V

pada

rangkaian

pengendalinya,

artinya Timer, Relaydan Kontaktor menggunakan koil bertype 220V


(perhatikan pengabelan yang berwarna hijau terang)

GAMBAR 2 RANGAKAIAN HIDUP SECARA BERSAMAAN

Pada sistem kerja seperti itulah rangkaian ini sangat dibutuhkan


agar effesiensi dalam skala target besar tapi berisiko

Prinsip Kerjanya
1. Ketika tombol NO 1 ditekan maka memicu kontaktor 1 sehingga
motor 1 akan hidup. Dan ketika tombol NC 1 ditekan maka akan
mematikan kontaktor 1 sehingga motor 1 mati.
2. Ketika tombol NO 2 ditekan maka memicu kontaktor 2 sehingga
motor 2 akan hidup. Dan ketika tombol NC 2 ditekan maka akan
mematikan kontaktor 2 sehingga motor 2 mati.
3. Ketika tombol NO 3 ditekan maka memicu kontaktor 1 dan 2
sehingga motor 1 dan 2 akan hidup. Dan ketika tombol NC 3
ditekan maka akan mematikan kontaktor 1 dan 2 sehingga motor 1
dan 2 mati.
2.5

Keuntungan

1. Bisa di gunakan sekaligus


2. Di gunakan untuk menghidupkan motor secara bersamaan dari 1
tempat hanya dengan 1 tombol
3. Efisiensi
4. Tidak perlu menghidupkan satu persatu motor
2.6

Kerugian
1. Cepat rusak kerena bekerja tanpa bergantian jika bersamaan dan
apabila bergatian efesiensi kerja kurang maksimal
2. Biaya perawatan mahal

10

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Bahwa di dalam industri yang menggunakan motor induksi tidak harus

menekan tombol motor satu - persatu misalnya jaraknya berjauhan cukup


dengan satu tombol saja bisa menghidupkan beberapa motor secara
bersamaan jika itu di butuhkan jika ingin sendiri sendiri cukup tekan
tombol mana yang anda butuhkan untuk menghidupkan motor yang anda
inginkan
3.2

Saran
Sebaiknya di industry menggunakan system ini karena effesiensi waktu

dan praktis

11

DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M. (2012, Desember 25). Margiono Abdil Berbagi. Retrieved
Mei 10, 2016, from
http://margionoabdil.blogspot.co.id/2012/12/pengasutan-motor-3-fasasecara-bintang.html
Admin. (2016, Januari 2016). Belajar Elektronika. Retrieved Mei 10,
2016, from http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/
Fatma. (2016). Elektronika Dasar. Retrieved 05 10, 2016, from
http://elektronikadasar.info/rangkaian-star-delta.htm
Hakim, A. R. (n.d.). Academia. Retrieved Mei 10, 2016, from
https://www.academia.edu/12524051/Starting_Motor_Induksi_3_Fasa
Jimmy, R. (n.d.). Academia. Retrieved Mei 10, 2016, from
https://www.academia.edu/6772366/Pengoperasian_motor_3_fasa_dengan
_starting_bintang_dan_segitiga
Prassami. (2012, Oktober 29). Blog Prassami. Retrieved Mei 10, 2016,
from http://prassami.blogspot.co.id/2012/10/pertanyaan-dan-jawabansircuit-3-fasa.html
Setyadi, P. (2013, Juni 3). PLC Droid. Retrieved Mei 10, 2016, from
http://www.plcdroid.com/2013/06/rangkain-star-delta.html
Syafriyudin, & waluyo, j. (2012). Pengantar mesin-mesin listrik.
yogyakarta : AKPRIND Press.
ty0link60. (2013-2016). Komponen Elektronika. Dipetik Mei 10, 2016,
dari http://komponenelektronika.biz/rangkaian-star-delta.html

12

You might also like