Mobile-8 Laporan Tahunan 2008

LAPORAN TAHUNAN
MOBILE-8
A N N U A L R E P O RT
2008
Cross Segmentation in
Competitive Market
Daftar isi
Contents
2 Sejarah Perseroan Company history

2 Visi Vision
3 Misi Mission
4 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
6 Ikhtisar Operasional Operational Highlights
7 Ikhtisar Saham Stock Highlights
8 Kilas Balik 2008 2008 Milestones
12 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
16 Prol Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
18 Sambutan Presiden Direktur Message from President Director
24 Prol Direksi Profile of the Board of Directors Profile
26 Tahun Penuh Tantangan Year of Challenges
38 Sumber Daya Manusia Human Resources
42 Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
46 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
54 Manajemen Risiko Risk Management
58 Pembahasan dan Analisa Manajemen Managements Discussion and
Analysis
72 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi PT Mobile-8 Telecom Tbk
Statement of The Board of Commissioners and the Board of Directors
of PT Mobile-8 Telecom Tbk
73 Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
i Data perseroan Corporate Data
ii Dewan Komisaris Board of Commissioners
vi Direksi Board of Directors
viii Komite Audit Audit Commitee
ix Struktur Organisasi Organization Structure
x Pemegang Saham Shareholders
xiii Produk dan Layanan Products and Services
xxiv Mobile-8 Center Mobile-8 Center
xxvi Informasi Perseroan Corporate Information
Beragam Segmentasi dalam

Persaingan Pasar
Cross Segmentation in
Com petitive Mar kets
Kekuatan Mobile-8 terdapat pada lisensi

yang dimiliki, yaitu layanan selular maupun
FWA, yang beroperasi pada satu network
(single platform), sehingga Mobile-8 dapat
beroperasi dengan jaringan yang lebih
esien.
The strength of Mobile-8 lies on the licence

it possess. These are cellular services
and FWA, which operate under a single
platform, thus translating to a more efcient
network.
Oleh karena itu, Mobile-8 dapat

meluncurkan Layanan Selular, Fren, layanan
Selular dengan Mobilitas Terbatas FWA,
Hepi, dan layanan Mobile-Data, Mobi,
yang semuanya tersedia melalui satu buah
jaringan CDMA yang terpadu.
This allows Mobile-8 to launch Cellular

Services, Fren, Fixed Wireless Access
FWA, Hepi, and Mobile-Data services,
Mobi, and everything that is available in a
single integrated CDMA network.
Selain itu, inovasi-inovasi produk Mobile-8

telah menempatkan Mobile-8 sebagai
operator CDMA pertama di dunia yang
menawarkan fasilitas cross-roaming pada
jaringan selular GSM di berbagai penjuru
dunia.
Furthermore, Mobile-8s product innovations

has positioned the Company as the worlds
rst CDMA operator offering cross-roaming
facilities in the GSM cellular network
throughout the world.
Berbagai penawaran ini menjadikan

layanan Mobile-8 sebagai salah satu
layanan yang menarik di pasar dewasa
ini, dimana pelanggan Mobile-8 dapat
menikmati berbagai manfaat di persaingan
pasar yang amat ketat serta dinamis.
These offers has translate Mobile-8s services

as one of the most interesting services
today, whereas Mobile-8s customers could
enjoy many benets in a competitive and
dynamic market.
Mobile-8 Annual Report 2008
Sejarah Perseroan
Com pany Histor y
PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8 atau

Perseroan) didirikan pada bulan Desember 2002.
Pada tahun 2003, Perseroan mengakuisisi dua
operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo
dan Metrosel, dan mulai beroperasi sebagai
penyelenggara jasa selular dengan menggunakan
basis teknologi CDMA. Layanan yang pertama kali
diluncurkan oleh Mobile-8 adalah Layanan Selular
Prabayar dengan brand Fren yang dioperasikan
pada bulan Desember 2003 dengan berbasis
jaringan CDMA 2000-1X.
PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8 or the

Company) was established in December 2002. In
2003, the Company acquired two licensed mobile
phone operators, namely Komselindo and Metrosel,
and began operating as a service provider based
on CDMA technology. The rst service launched by
Mobile-8 was the Mobile Prepaid Cellular Service,
Fren in December 2003 under CDMA 2000-1X
network.
Pada bulan April 2004, Mobile-8 meluncurkan

Layanan Selular Fren Paskabayar pada jaringan yang
sama. Lima bulan kemudian Perseroan mengakuisi
satu lagi operator telepon selular berlisensi, yaitu
Telesera. Perseroan juga serta merta menyelesaikan
peralihan sistem telekomunikasi yang dioperasikan
ketiga operator berlisensi yang diakuisi tersebut dari
sistem selular analog menjadi sistem selular digital
CDMA.
In April 2004, Mobile-8 launched the Fren Mobile

Postpaid Service under the same network. Five months
later the Company acquired another licensed mobile
phone operator, namely Telesera. The Company also
completed the transition of the telecommunications
system previously used by the three licensed operator
from analog cellular system to a digital CDMA
system.
Pada tahun 2006, Mobile-8 memperkenalkan

layanan 3G pada jaringan CDMA EV-DO, serta
melakukan pencatatan perdana saham pada Bursa
Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Langkah
langkah Perseroan di pasar modal terus berlanjut,
di mana pada tahun 2007 Mobile-8 berhasil
menerbitkan Obligasi Rupiah Pertamanya yang
juga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kemudian,
Perseroan juga turut meramaikan pasar modal
regional dengan penerbitan Eurobond Pertamanya
yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura.
In 2006, Mobile-8 introduced 3G services on CDMA

EV-DO network, and offered its share to the public
and became listed through an Initial Public Offering
on the Indonesian Stock Exchange (previously Jakarta
Stock Exchange). The companys move in raising
capital continued in the capital markets, where in
2007 Mobile-8 successfully issued Rupiah bonds for
the rst time, which was also listed in the Indonesia
Stock Exchange. Then, the Company also entered
the regional capital market with its rst Eurobond that
was listed in the Stock Exchange of Singapore.
Visi
Vision
Menjadi Operator Pilihan yang memberikan layanan

yang melampaui harapan pelanggan dengan fokus
pada esiensi dan koneksi untuk memenuhi kebutuhan
gaya hidup masyarakat yang dinamis, kreatif, praktis dan
bermobilitas tinggi.
To be the Operator of Choice by exceeding our

customers expectations with a focus on efciency and
connection with their dynamic, creative, practical and
highly mobile lifestyles.
Pada bulan April 2008, Mobile-8 memperkenalkan

tur baru yaitu World Passport, dimana Perseroan
menjadi operator CDMA pertama di dunia yang
bergabung dengan Asosiasi GSM sehingga
memungkinkan pelanggan Mobile-8 melakukan
roaming ke berbagai penjuru dunia baik di jaringan
selular CDMA maupun GSM. Setelah mendapatkan
ijin penyelenggaraan layanan Selular dengan
Mobilitas Terbatas (FWA - Fixed Wireless Access)
pada tahun 2007, Perseroan mulai meluncurkan
produk FWA dengan brand Hepi pada bulan Mei
2008. Sampai dengan akhir tahun 2008, Perseroan
telah meluncurkan layanan FWA di 12 kota-kota
besar di Indonesia.
In April 2008, Mobile-8 introduced a new feature

called World Passport, in which the Company
became the rst CDMA operator in the world to
join the GSM Association to enable customers of
Mobile-8 to around the world in both the CDMA
mobile network and GSM network. After acquiring
the Fixed Wireless Access (FWA) license in 2007,
the Company launched the FWA product with
Hepi brand in May 2008. By the end of 2008,
the Company has FWA services in 12 major cities
in Indonesia.
Selama kurang lebih enam tahun hingga akhir tahun

2008, Mobile-8 berhasil mengembangkan Layanan
Selular dengan brand Fren, Layanan Selular
dengan Mobilitas Terbatas dengan brand Hepi,
serta layanan Mobile Data dengan brand Mobi.
Pada saat ini, jaringan Perseroan telah mencakup
seluruh wilayah Pulau Jawa, Bali, Batam dan
Lampung; sebagian wilayah Sumatera Utara dan
Sumatera Selatan; sebagian wilayah Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur; sebagian wilayah
Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Pada akhir
tahun 2008, Mobile-8 memiliki basis pelanggan
sebesar 3 juta pengguna layanan Fren, Hepi dan
Mobi.
In the last six years ending in 2008, Mobile-8 has

managed to develop Cellular services -Fren, Fixed
Wireless Access services - Hepi, and Mobile Data
services - Mobi. Currently, the Companys network
covers the whole of Java, Bali, Batam, Lampung,
some areas of North and South Sumatra, some
areas of South and East Kalimantan, some areas
of North and South Sulawesi. At the end of 2008,
Mobile-8 has 3 million subscribers for all Fren, Hepi
and Mobi.
Misi
Untuk memaksimalkan nilai-nilai bagi para stakeholder
dengan terus berinovasi dan mengimplementasikan tata
kelola perusahaan yang kuat secara konsisten.
Mission
To maximize the value for our stakeholders with continued
innovation and strong corporate governance.
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
dalam juta Rupiah (kecuali dinyatakan lain)
2007
2008
2006
2005
2004
in million Rupiah (unless otherwise stated)
Ikhtisar Neraca Konsolidasi
Consolidated Balance Sheets Highlights
Jumlah Aktiva Lancar
743.951
1.474.706
1.069.830
113.7 76
159.540
Total Current Assets
Jumlah Aktiva
4.797.892
4.536.744
3.006.047
2.328.505
1.996.759
Total Assets
Jumlah Kewajiban Lancar
1.122.146
344.97 7
499.253
925.879
323.935
Total Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
4.070.574
2.740.558
1.414.934
1.604.365
1.011.996
Total Liabilities
727.318
1.796.186
1.591.113
724.140
984.763
Total Equity
4.797.892
4.536.744
3.006.047
2.328.505
1.996.759
Total Liabilities and Equity
926.526
1.117.736
751.190
482.600
124.913
Gross Revenues
(194.694)
(235.191)
(162.549)
(131.891)
(48.852)
Interconnection Charges and Discount

Operating Revenues
Jumlah Ekuitas
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Consolidated Statements of Income Highlights
Pendapatan Usaha
Beban Interkoneksi dan Potongan Harga
Pendapatan Bersih
731.832
882.545
588.641
350.709
76.061
(403.051)
169.728
29.132
(179.211)
(385.714)
EBIT(*)
(83.776)
399.513
239.022
11.865
(180.450)
EBITDA(**)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
(1.178.493)
56.842
84.668
(330.049)
(530.012)
Income (Loss) Before Tax
Laba (Rugi) Bersih
(1.068.868)
50.345
34.639
(288.442)
(425.140)
EBIT(*)
EBITDA(**)
Laba (Rugi) per Saham (dalam Rupiah penuh)

Saham Dasar
Saham Dilusian
(52.8)
2.5
2.2
(18.6)
(32.8)
Basic
N.A
2.4
2.2
(18.6)
(32.8)
Diluted
Rasio Keuangan (%)

Marjin EBITDA
Marjin EBIT
Marjin Laba (Rugi) Bersih
Net (Loss) Income

Earnings (Loss) per Share (in full Rupiah)
Financial Ratio (%)

EBITDA Margin
(9.0)
35.7
31.8
2.5
(144.5)
(43.5)
15.2
3.9
(37.1)
(308.8)
EBIT Margin
(115.4)
4.5
4.6
(59.8)
(340.3)
Net (Loss) Income Margin
Imbal Hasil Atas Aktiva(***)
(22.9)
1.3
1.3
(13.3)
(24.1)
Return on Assets(***)
Imbal Hasil Atas Ekuitas(***)
(84.7)
3.0
3.0
(33.8)
(47.1)
Return on Equity(***)
66.3
427.5
214.3
12.3
49.3
Current Ratio
20.236
20.236
19.585
15.617
13.447
Total Issued Shares (in million shares)
Rasio Lancar
Informasi Tambahan
Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar)
Additional Information
Catatan:
Jumlah lembar saham beredar tahun 2005 dan 2004 disajikan dengan asumsi perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi
Rp100 persaham dan kapitalisasi agio saham melalui pengeluaran saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham telah terjadi pada tahun
2005 dan 2004.
Note:
Total issued shares in 2005 and 2004 assuming that change in par value from Rp1,000 per share to Rp100 per share and capitalization of
additional paid up capital through issuance of new shares with par value of Rp100 per share had occcurred in 2005 and 2004.
(*) : Laba Sebelum Bunga dan Pajak
(*) : Earnings Before Interest and Taxes
(**) : Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi
(**) : Earnings Before Interest,Taxes, Depreciation and Amortization
(***) : Imbal hasil atas aktiva/ekuitas dihitung berdasarkan rasio laba

(rugi) bersih terhadap rata-rata aktiva/ekuitas.
(***) : Return on asset/equity represents ratio of net income (loss) on the

averaged asset/equity
Pendapatan Usaha Gross Revenue

dalam juta Rupiah in million Rupiah
EBITDA EBITDA
Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss)

500
250
1000000
400
800000
300
-250
600000
200
-500
400000
200000
-100
-200
1200000
-750
-1.000
-1.250
2004
2005
2006
2007
2008
Kewajiban Liabilities
5.000
2004
2005
2006
2007
2004
2008
2005
2006
2007
Ekuitas Equity
Aktiva Assets
2.000
6.000
2008
5.000
4.000
1.500
4.000
3.000
3.000
1.000
2.000
2.000
500
1.000
1.000
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
Ikhtisar Operasional
Operational Highlights
2008
2007
2006
2005
2004
Basis Pelanggan (000)
Customer Base (000)
Fren - Pascabayar
148.9
92.6
47.7
18.9
17.6
Fren - Postpaid
Fren - Prabayar
2,523.0
2,920.2
1,778.2
776.0
396.7
Fren - Prepaid
Hepi - Prabayar
332.5
Hepi - Prepaid
Jumlah
3,004.4
3,012.8
1,825.9
795.0
414.3
Total
ARPU (dalam 000 Rupiah)

Fren - Pascabayar
ARPU (in 000 Rupiah)

86.4
115.3
140.7
216.7
339.0
Fren - Postpaid
Fren - Prabayar
22.0
37.2
46.0
57.3
71.7
Fren - Prepaid
Hepi - Prabayar
7.9
Hepi - Prepaid
Gabungan
24.0
39.8
48.0
62.3
107.3
Blended
Infrastruktur Jaringan
Network Infrastructures
Base Transceiver Station
1.563
945
440
429
366
Base Transceiver Station
Base Station Controller
55
51
28
23
15
Base Station Controller
Mobile Switching Center
28
16
Mobile Switching Center
Karyawan
Jumlah Karyawan
Employee
865
867
790
846
873
Total Employee
Ikhtisar Saham
S toc k Highlights
Periode
Periode
Volume Perdagangan
(dalam ribuan lembar)
Transaction Volume
(in thousand shares)
Harga Saham / Stock Price

Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
Penutupan (Rp)
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
Q107
2.903.707
320
255
260
Q207
6.953.470
340
255
295
Q307
2.759.068
330
245
285
Q407
1.187.247
320
250
260
Q108
439.292
260
124
151
115
Q208
634.165
154
109
Q308
1.408.205
122
63
74
Q408
238.387
70
50
50
Volume Transaksi Saham/Stock Transaction Volume

(dalam ribuan lembar/in thousand shares)
Harga Saham (Rp) /Stock Price (Rp)

400
8000
350
7000
300
6000
250
5000
200
4000
150
3000
100
2000
50
1000
Q1/07 Q2/07 Q3/07 Q4/07 Q1/08 Q2/08 Q3/08 Q4/08
Q1/07
Q2/07
Q3/07
Q4/07
Q1/08
Q2/08
Q3/08
Q4/08
Tertinggi/Highest
Terendah/Lowest
Penutupan/Closing
Kilas Balik 2008

2008 Milestones
14 / 01/ 2008
Peluncuran tariff termurah ke layanan
GSM Rp 700/menit
14 / 01/ 2008
Launch lowest tariff rate for outgoing
call to GSM, Rp 700/minute
24 / 01 / 2008
Mengadakan program edukasi
ke pasar melalui program FREN
Pencari Fakta di beberapa kota di
Indonesia
24 / 01 / 2008
Educating the market through FREN
Fact Finding program in several
cities in Indonesia
?6CJ6GN
25 / 03 / 2008
Penunjukkan Presiden Direktur &
Chief Executive Ofcer, Direktur
Sales & Marketing dan Direktur &
Chief Finance Ofcer
25 / 03 / 2008
The appointment of President Director
& Chief Executive Ofcer, Sales &
Marketing Director and Director &
Chief Finance Ofcer
27 / 03 / 2008
Meresmikan Mobile-8 Distribution
Center secara serentak di 13 lokasi
di seluruh Jawa dan Sumatera
dan secara simbolis, peresmian
dilakukan di Mobile-8 Distribution
Center Cimone, Tangerang
27 / 03 / 2008
The inauguration of Mobile-8
Distribution Center at 13 locations
throughout Java and Sumatra. The
inauguration was symbolically held
at Mobile-8 Distribution Center
Cimone, Tangerang
B6G8=
;:7GJ6GN
01 / 02 / 2008
Tariff termurah ke sesama FREN untuk
area JABODETABEK dan Jawa Barat
Rp 38/menit
01 / 02 / 2008
Offer lowest tariff among FREN users
in JABODETABEK and West Java
region Rp 38/minute.
Hadirkan solusi komunikasi untuk

komunitas Bisnis dan sosial dengan
FREN milis untuk pelanggan korporat
dan ritel
Provide communication solution for

business and social communities
through FREN mailing list for
corporate and retail customers
6EG>A
8 / 04 / 2008
Tariff baru untuk FREN yaitu Rp 9/
detik untuk 1 menit pertama kemudian
gratis, merupakan tariff termurah ke
sesama pelanggan FREN di Indonesia
16 / 04 / 2008
Fren merupakan satu-satunya operator
CDMA di dunia yang menyediakan
layanan international roaming yang
mampu melakukan roaming ke
jaringan GSM yang dinamakan
World Passport. Mobile-8 merupakan
operator CDMA pertama di dunia
yang bergabung di dalam GSM
Association (GSMA)
27 / 04 / 2008
Mendapatkan 2 penghargaan Selular
Award 2008 untuk kategori operator
CDMA Terbaik dan Produk CDMA
Prabayar Terbaik
8 / 04 / 2008
Offer new tariff for FREN Rp 9/second
for the rst minute, with subsequent
minutes free of charge, the lowest tariff
rate among FREN users in Indonesia
16 / 04 / 2008
FREN is the only CDMA operator
in the world that offers international
roaming services that can roam into
GSM networks called World Passport.
Mobile-8 is the rst CDMA operator in
the world which becomes the member
of GSM Association (GSMA)
27 / 04 / 2008
Receive two awards in Cellular Award
2008 for category of Best CDMA
Operator and Best Prepaid CDMA
Product
03 / 05 / 2008
Peluncuran perdana layanan Fixed
Wireless Access, dengan nama
Hepi, di Bandung
03 / 05 / 2008
First launch of Fixed Wireless Access
service, under the brand Hepi, in
Bandung
15 / 05 / 2008
Hepi hadir di Semarang dan
Surabaya
15 / 05 / 2008
Hepi is available in Semarang and
Surabaya
24 / 05 / 2008
Hepi hadir di Banjarmasin
24 / 05 / 2008
Hepi is available in Banjarmasin
30 / 05 / 2008
Hepi hadir di Bali
30 / 05 / 2008
Hepi is available in Bali
B6N
23-27 / 07/ 2008

Present in the Indonesia Cellular
Show in Surabaya
23-27 / 07/ 2008

Hadir di acara Indonesia Cellular
Show di Surabaya
?JAN
?JC:
6J<JHI
5 / 06 / 2008
FREN hadir di Lampung
5 / 06 / 2008
FREN is available in Lampung
7 / 06/ 2008
FREN hadir di Batam
7 / 06/ 2008
FREN is available in Batam
11-26 / 06 / 2008
Roadshow seminar dan workshop
untuk edukasi mengenai BREW
dan layanan b-live ke 5 universitas:
UI, Bina Nusantara (Binus), ITT
Bandung, UGM ,ITS
11-26 / 06 / 2008
Road show for seminar and
workshop to educate students about
BREW and its b-live service in ve
universities: UI, Bina Nusantara
(Binus), ITT Bandung, UGM, ITS
7 / 08 / 2008
Program loyalitas pelanggan melalui
Program 888 dan Program Hape
Hepi
7 / 08 / 2008
Customer loyalty program via
Program 888 dan Program Hape
Hepi (Handphone Hepi)
14 / 08 / 2008
Memberikan BREW Development
Center sebagai sarana uji coba
aplikasi berbasis BREW di 5
universitas di Indonesia
14 / 08 / 2008
Facilitate BREW Development
Centers for applications development
based on BREW in ve universities
in Indonesia
20 / 08 / 2008
Meluncurkan program Frentetan
Gratizan dengan memfokuskan
tariff murah untuk layanan telepon
interlokal atau SLJJ
20 / 08 / 2008
Launch the program Frentetan
Gratizan by focusing on low tariff
for long-distance telephone calls.
12 / 09 / 2008
Hepi hadir di Medan, Bogor dan
Malang
12 / 09 / 2008
Hepi is available in Medan, Bogor
and Malang
17 / 09/ 2008
Peluncuran Asuransi Mudik dengan
AIG Life
17 / 09/ 2008
Launch travelling insurance with
AIG Life
27 / 09 / 2008
Program Handset bundling ZTE
C306, Nexian, dan Haier C2000
dengan bonus pulsa Rp 125000,-
27 / 09 / 2008
Handset bundling program of ZTE
C306, Nexian, and Haier C2000
with credit bonus Rp 125000,-
30 / 09 / 2008
Perubahan kepemilikan saham
mayoritas kepada Jerash
Investment Ltd
30 / 09 / 2008
Transfer of majority shareholding to
Jerash Investment Ltd
H:EI:B7:G
CDK:B7:G
D8ID7:G
10
06 / 11 / 2008
FREN is available in Manado
06 / 11 / 2008
FREN hadir di Manado
06 / 10 / 2008
Mengeluarkan program handset
bundling Nokia 2505 dengan
Fren memberikan bonus Frentetan
Gratizan kepada pelanggan
06 / 10 / 2008
Offer handset bundling program for
Nokia 2505 with FREN and bonus
Frentetan Gratizan to customers
29 / 10 / 2008
Menerima kunjungan studi dari
Universitas Gadjah Mada
29 / 10 / 2008
Support study tour group from
Universitas Gadjah Mada
9:8:B7:G
04 / 12 / 2008
Hepi hadir di Solo
04 / 12 / 2008
Hepi is available in Solo
19 / 12 / 2008
Ulang tahun Mobile-8 ke-6
dirayakan bersama dengan
pelanggan dengan pemberian
hadiah kepada pelanggan yang
memenangkan program loyalitas
dari Mobile-8
19 / 12 / 2008
Celebrate sixth anniversary of
Mobile-8 jointly with customers
and awarding prizes to winners of
Mobile-8 loyalty program
22 / 12 / 2008
Peluncuran layanan Hepi di Cirebon
dan Makassar
22 / 12 / 2008
Launch of Hepi service in Cirebon
and Makassar
Sambutan Presiden Komisaris

Massages from President Commisioner
AGUM GUMELAR
Presiden Komisaris
President Commissioner
Dengan arah dan langkah yang jelas di bawah kepemimpinan

para anggota Direksi yang sangat berpengalaman, jerih payah serta
dedikasi setiap staf dan karyawan, beserta dukungan segenap pemangku kepentingan Perseroan, mari kita antar Mobile-8 kembali ke
jalur pertumbuhan yang menjanjikan.
With clear direction and the right steps under the leadership
of very experienced members of the Board of Directors, the
efforts and dedication of each staff and employee, along with
the support of the stakeholders of the Company, let us take
Mobile-8 back to a promising growing path.
12
Tahun 2008 merupakan tahun yang amat sulit

bagi PT Mobile-8 Telecom Tbk. Persaingan bisnis
telekomunikasi selular di Indonesia yang sangat ketat,
serta mengetatnya persaingan likuiditas perbankan
dunia akibat runtuhnya pasar subprime mortgage di
Amerika Serikat yang berujung pada krisis nansial
global, telah berdampak baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap hasil-hasil usaha
serta kondisi keuangan Perseroan selama dan pada
akhir tahun yang berakhir 31 Desember 2008.
The year 2008 has proved to be a relatively difcult

year for PT Mobile-8 Telecom Tbk. Heightened
competition in the cellular telecommunication business
in Indonesia, along with the tightening liquidity in
the world banking system due to the collapse of the
subprime mortgage in the USA, has resulted to a
direct and also indirect effect on the productivity and
nancial condition of the Company, throughout the
year ending 31 December 2008.
Persaingan usaha yang sangat ketat di sektor industri

telekomunikasi nasional pada tahun 2008, khususnya
bagi bisnis telekomunikasi selular, diwarnai oleh
perang harga yang dapat dikatakan cenderung
merugikan industri telekomunikasi itu sendiri. Hal ini
sangat dipengaruhi pula oleh jumlah pemain dalam
industri telekomunikasi di Indonesia yang terlampau
banyak. Hal ini terlihat dari rata rata jumlah pemain
di industri telekomunikasi di negara lain.
Heightened
competition
in
the
national
telecommunication industry sector in 2008, especially
in the mobile telecommunications cellular business,
has been colored with unhealthy price wars, which
is detrimental to the telecommunication industry itself.
This is also inuenced by the large number of players
in the telecommunications industry in Indonesia in
comparison to the average number of players in
other countries.
Kondisi yang kurang menguntungkan ini terutama

dirasakan oleh operator jasa telekomunikasi
selular bergerak yang masih berada dalam tahap
pengembangan seperti Mobile-8, sebagian besar
modal maupun utang usahanya masih terikat pada
modal investasi jaringan transmisi yang masih belum
menberi hasil yang optimal.
This less protable condition primarily can be

experienced by the mobile service operators
telecommunication that is still in expansion phase,
like Mobile-8, where the big part of the capital or
loans of the company is still tied to the investment of
transmission network that has yet to attain optimal
level.
Menurunnya tarif percakapan selular per menit

akibat persaingan usaha yang meruncing sudah
tentu mengakibatkan jangka waktu pencapaian titik
impas investasi Perseroan menjadi lebih panjang.
Hal ini terjadi akibat menurunnya pendapatan kotor
dikarenakan oleh tarif percakapan yang menurun
selain juga migrasi pelanggan akibat persaingan
pasar yang sangat kompetitif.
The decrease in price for voice cellular per minute is

due to heightened stiff competition and has resulted
to a delay in achieving the Companys break-even
investment. This situation occurred due to the decrease
in gross revenue as a result of the reduction in price
for voice, as well as migration of the customers, due
to the of market competition.
Kondisi inilah yang dialami oleh Mobile-8 sepanjang

tahun 2008, sehingga mengakibatkan pendapatan
kotor Perseroan menurun sebesar 17.1% dari
Rp1.117,7 miliar pada tahun 2007 menjadi
Rp926,5 miliar tahun 2008. Atas penurunan
pendapatan kotor di satu sisi, dan kenaikan biaya
operasi di sisi lainnya, Perseroan pun membukukan
rugi operasional sebesar Rp 1.068,8 miliar selama
tahun buku 2008, dibandingkan dengan laba bersih
Rp50,3 miliar pada tahun 2007.
These conditions that Mobile-8 experienced

throughout 2008, led to a big drop in gross revenue
by as much as 17.1% from Rp1.117,7 billion in
2007 to Rp926.5 billion in 2008. With a drop
in gross revenue on one side and an increase in
operating costs on the other, the Company booked
an operational loss of Rp 1.068,8 billion for the year
2008, compared to a net income of Rp50.3 bio in
2007.
13
14
Bila hasil-hasil usaha Perseroan terimbas oleh

persaingan harga yang kurang sehat, kondisi
keuangan Perseroan juga terkena imbas krisis
keuangan global yang mengakibatkan ketatnya
likuiditas pasar uang dan pasar modal.
Where the returns of the Company are affected by

unhealthy price competition, the Companys nancial
condition was inuenced by the global nancial
crises which in turn lead to tight liquidity in the money
and capital market.
Pengalihan sejumlah saham Perseroan pada bulan

September 2008 turut menimbulkan tekanan
keuangan bagi Perseroan, sehubungan dengan
hutang obligasi yang diterbitkan Perseroan pada
tahun 2007. Hutang obligasi tersebut jatuh tempo
pada tahun 2013. Namun demikian, pemegang
obligasi memiliki hak untuk mewajibkan Mobile
- 8 B.V atau Mobile-8 untuk membeli kembali
seluruh obligasi yang dimiliki oleh pemegang
obligasi apabila terjadi perubahan pemegang
saham sebagaimana diatur didalam perjanjian
perwaliamanatan
The transfer of shares of the Company in September

2008 gave rise to nancial pressures for the
Company, in relation to bond debts issued in 2007.
The bond debts mentioned are maturing in 2013.
Nevertheless, the bond holder has the right to
require the Issuer which Mobile-8 B.V or Mobile-8
to repurchase all of the bond held by such bond
holder if there are any changes in shareholding of
the Company, as govern in the Indenture
Dalam kondisi likuiditas keuangan yang ketat seperti

dewasa ini, pemodal cenderung mengalihkan
asetnya ke tunai cash is king. Akan tetapi, kondisi
dimana pemegang obligasi melaksanakan haknya
untuk meminta Mobile-8 untuk membeli kembali
obligasinya`, menjadi alasan yang sama mengapa
Perseroan tidak dapat menggalang pendanaan
baru (renancing) guna menutup kewajibannya saat
ini juga. Perseroan berharap masalah ini dapat
diselesaikan secara musyawarah guna mencari solusi
yang kiranya dapat mengakomodasi kepentingan
semua pihak.
Under these current tight nancial conditions,

investors tend to divert their assets to cash cash is
king. However, conditions of which the bond holder
exercise their rights to require Mobile-8 to repuchase
the bond in their holdings, have also been the
same reasons as to why the Company cannot get
support for renancing to cover their liabilities at the
moment. The Company hopes this problem can be
resolved through a consensus of solution that would
accommodate the concerns of all parties.
Dewan Komisaris telah memeriksa laporan keuangan

PT Mobile-8 Telecom Tbk. untuk tahun buku yang
berakhir 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh
KAP Kanaka Puradiredja Suhartono Menurut hemat
Dewan Komisaris, kerugian yang dialami Perseroan
untuk tahun buku yang dilaporkan merupakan hasil
yang wajar. Sekalipun Perseroan telah mencurahkan
segala daya dan upaya untuk mencegah kerugian
usaha yang terjadi, beberapa faktor eksternal, yang
sebagian besar berada di luar kendali Perseroan,
menjadi kendala yang tidak mungkin diatasi dalam
waktu singkat.
The Board of Commissioners have reviewed the

nancial reports of PT Mobile-8 Telecom Tbk. for the
year ended 31 December 2008 which have been
audited by the KAP Kanaka Puradiredja Suhartono. It
is the view of the Board, the loss that was experienced
by the Company for the reported nancial year was
reasonable. Even though the Company has already
devoted much energy and effort to prevent the losses
that has occurred, there are many external factors in
large part that is beyond the control of the Company,
and has become a problem that cannot be tackled
in the short term.
Senantiasa demikian, Perseroan terus berusaha

menegakkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik dan benar, serta menjalankan fungsi-fungsi
pengawasan intern dan pengelolaan risiko sebagai
dasar untuk mencapai tujuan going concern.
As such the Company strives to uphold the principles

of good corporate governance and implements
internal control function and risk management usually
done by companies as an going concern.
Dewan Komisaris telah menerima laporan dari

Direksi baru Perseroan, yang kini dipimpin oleh
Sdr. Wityasmoro Sih Handayanto sebagai Presiden
Direktur, menggantikan Sdr. Hidajat Tjandradjaja,
mengenai langkah-langkah strategis yang sedang
dan akan ditempuh Perseroan dalam rangka
memulihkan kinerja usahanya.
The Board of Commissioners has received reports

from the new Companys Directors, now led by Mr.
Wityasmoro Sih Handayanto as President Director
replacing Mr. Hidajat Tjandradjaja , regarding
strategic and future steps that are going to be
implemented by the Company in order to restore the
business synergy.
Dengan berbagai langkah ini, yang antara lain

mencakup program revitalisasi produk dan layanan
Mobile-8, konsolidasi sumber daya Perseroan,
penghematan belanja modal dan esiensi biaya
disertai dengan suntikan modal tambahan yang
memadai. Perseroan diperkirakan kembali meraih
laba selambat-lambatnya pada tahun buku 2011.
With these varieties of strategies, which inter alia

include, the revitalization product & service of
Mobile-8, consolidation of the Companys human
resources, capital expenditure savings and cost
efciency along with additional capital injection, the
Company is estimated to start earning prots at the
latest by nancial year 2011.
Perkenankan
kami
pada
kesempatan
ini
memperkenalkan anggota Direksi yang telah
ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham sejak
Laporan Tahunan Perseroan yang terakhir, yaitu
Bpk. Wityasmoro Sih Handayanto selaku Presiden
Direktur, Anthony C Kartawiria, Susanto Sosilo dan
Merza Fachys masing-masing selaku Direktur.
We would like to take this opportunity to introduce

the members of the Board of Directors who were
appointed at the Shareholders General Meeting
since the last Companys Annual report. They are Mr.
Wityasmoro Sih Handayanto as President Director,
and Anthony C Kartawiria, Susanto Sosilo and
Merza Fachys as Directors.
Dengan arah dan langkah yang jelas di bawah

kepemimpinan para anggota Direksi yang sangat
berpengalaman, jerih payah serta dedikasi setiap
staf dan karyawan, beserta dukungan segenap
pemangku kepentingan Perseroan, mari kita antar
Mobile-8 kembali ke jalur pertumbuhan yang
menjanjikan.
With clear direction and the right steps under the

leadership of very experienced members of the
Board of Directors, the efforts and dedication of each
staff and employee, along with the support of the
stakeholders of the Company, let us take Mobile-8
back to a promising growing path.
AGUM GUMELAR
Presiden Komisaris
15
Prol Dewan Komisaris

Board of Commisioners Prof ile
Agum Gumelar
Presiden Komisaris /
16
Bambang Hary Iswanto

Tanoesoedibjo
Komisaris / Commissionerr
Negarawan, Ahli Strategi Militer, Diplomat, Mantan

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia, Jenderal
Purnawirawan, Agum Gumelar memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang luar biasa luas, menjadikannya aset
berharga bagi Mobile-8 dalam kedudukannya sebagai
Presiden Komisaris Independen.
Pengusaha, Pendiri Kelompok Usaha Bhakti Investama,

Hary Tanoesoedibjo membawa pembaharuan serta
semangat kewirausahawan dan kepemimpinan sebagai
Komisaris Mobile-8.
Statesman, Military Strategist, Diplomat, Former Chairman

of the Indonesian National Sports Committee, Retired
General, Agum Gumelar has an extraordinary broad
experience and knowledge that makes him a real asset
in his capacity as Independent President Commissioner of
Mobile-8.
Businessman, Founder of the Bhakti Investama Group,

Hary Tanoesoedibjo brings visionary and entrepreneurial
leadership as Commissioner of Mobile-8.
Djoko Leksono Sugiarto

Komisaris / Commissioner
Mohamad S.Hidayat
Eksekutif profesional di bidang otomotif, telekomunikasi

dan media, Djoko Leksono Sugiarto memiliki pengamatan
yang tajam terhadap perkembangan sektor industri strategis
nasional untuk kepentingan Mobile-8 dalam kapasitasnya
sebagai Komisaris.
Pengusaha, mantan anggota Majelis Permusyawaratan

Rakyat dan kini Ketua Kamar Dagang dan Industri
Nasional, Mohamad S. Hidayat melengkapi kedalaman
serta keluasan Dewan Komisaris Mobile-8 sebagai
Komisaris Independen.
Professional executive in the elds of automotive,

telecommunication and media, Djoko Leksono Sugiarto
posseses a keen insight of the progress of strategic national
industries for the benet of Mobile-8 in his capacity as
Commissioner.
Businessman, former member of Parliament, and current

President of the Indonesian Chamber of Commerce and
Industry, Mohamad S. Hidayat rounds up the depth and
breadth of the Board of Commissioners of Mobile-8 as an
Independent Commissioner.
17
Sambutan Presiden Direktur

Massages from President Director
WITYASMORO SIH HANDAYANTO
Presiden Direktur
President Director
Tidak dipungkiri bahwa serangkaian perkembangan yang kurang

menguntungkan tersebut telah menempatkan Perseroan pada posisi
yang sulit. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa Perseroan
tidak memiliki peluang pemulihan di masa depan. Bahkan sebaliknya,
Mobile-8 telah mengambil langkah-langkah konsolidasi dan revitalisasi
untuk memulihkan protabilitas Perseroan..
It is not to be denied that a series of unfortunate

developments has put the company in a difcult position.
However, this does not mean that the Company does not
have any recovery opportunities in the future. On the
contrary, Mobile-8 has taken steps for consolidation and
revitalization to restore protability.
18
Kemampuan Mobile-8 untuk mempertahankan

pertumbuhan usaha yang berkesinambungan
pada tahun 2008 tengah diuji oleh serangkaian
perkembangan yang kurang menguntungkan.
Terutama Perseroan dihadapkan oleh persaingan
bisnis telekomunikasi yang sudah menjurus pada
perang harga yang tidak sehat bagi perkembangan
industri telekomunikasi selular itu sendiri.
Mobile-8s ability to maintain sustainable business

growth in 2008 has been tested by several
unfavorable developments. Especially since the
Company faced competitive telecommunications
business which was heading towards a price war
which is unhealthy for the mobile telecommunications
industry itself.
Tarif percakapan yang semakin rendah menjadi

tidak sepadan terhadap biaya operasional dan
beban bunga yang harus ditanggung Perseroan
sehubungan dengan perluasan jaringan BTS yang
dikembangkan secara agresif dalam dua tahun
terakhir, di Jawa maupun di luar Pulau Jawa.
Dengan peningkatan biaya operasional dan beban
bunga yang disertai dengan kompetisi pasar
yang sangat ketat marjin operasi menjadi semakin
tertekan. Oleh karena itu sulit bagi Mobile-8 untuk
mempertahankan pertumbuhan yang positif seperti
yang berhasil dicapai pada tahun 2007, bahkan
Mobile-8 mencatatat kerugian untuk tahun buku
yang dilaporkan.
Voice tariff were getting cheaper, and it does not

commensurate with operational costs and interest
expense that must be borne by the Company in
relation with aggressive expansion of BTS network
in the past two years, within and outside Java. With
the increased of operational costs and the burden of
interest expense, coupled with a tight and competitive
market, operating margins becomes more depressed.
Thus, it is difcult for Mobile-8 to maintain a positive
growth achieved in 2007, and Mobile-8 reported a
net loss in 2008.
Dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan

ini, Perseroan membukukan pendapatan usaha
sebesar Rp926,5 miliar pada tahun 2008, menurun
sebesar 17,1% dari Rp1.117,7 miliar di tahun
2007. Pendapatan sebelum beban bunga, pajak,
depresiasi serta amortisasi (EBITDA) juga menurun
menjadi minus Rp 83,8 miliar pada tahun 2008 dari
Rp399,5 miliar di tahun 2007, terutama disebabkan
oleh biaya operasi yang meningkat sehubungan
dengan bertambahnya jumlah BTS menjadi 1.563
pada tahun 2008 dari 945 di tahun 2007. Selain
itu, marjin EBITDA pun menciut menjadi -9,0% dari
35,7%. Akibatnya, Perseroan mencatat rugi sebesar
Rp1.068,9 miliar untuk tahun buku yang berakhir 31
Desember 2008 dan tidak mampu mempertahankan
laba bersih sebesar Rp50,3 miliar yang dicapai
pada tahun 2007.
Facing these less favorable conditions, the Company

recorded a revenue of Rp926.5 billion in 2008, a
17.1% decrease from Rp1,117.7 billion in 2007.
Earnings before interest expense, taxes, depreciation
and amortization (EBITDA) also declined to minus
Rp83.8 billion in 2008 from Rp399.5 billion in
2007, mainly due to increased in operating costs
as the number of BTS grew to 1,563 units in 2008
from 945 in 2007. EBITDA margin also shrank to
-9.0% in 2008 from 35.7% in 2007. As a result, the
Company booked a loss of Rp1,068.9 billion for
the year ended 31 December 2008 and unable to
maintain the net income of Rp50.3 billion achieved
in 2007.
Agar dapat memberi gambaran yang lebih jelas

perihal posisi Perseroan pada akhir tahun 2008,
dan prospek usahanya dalam beberapa tahun
mendatang, kita perlu menoleh ke belakang
sejenak. Mobile-8 mencatat pertumbuhan yang
cukup baik selama dua tahun berturut-turut sebelum
ini. Pada tahun 2006 dan 2007, jumlah pelanggan
To better envision the position of the Company at

the end of 2008 and its business prospects for the
coming years, we may need to look back for a
moment. Mobile-8 recorded a good growth in the
past two years. In 2006 and 2007, the number of
subscribers reached 1.83 million and 3.01 million
respectively. This growth occurred in a period
19
20
Mobile-8 meningkat pesat mencapai masing-masing

1,83 juta dan 3,01 juta pelanggan. Pertumbuhan
ini terjadi dalam kondisi perekonomian yang
cenderung menguat, antara lain diwarnai oleh
harga-harga komoditas yang membaik, kegiatan
ekspor-impor yang marak, serta tingginya realisasi
investasi modal asing baik investasi portofolio atau
pun investasi langsung di sektor riil. Pertumbuhan
tersebut, juga ditopang oleh proses desentralisasi,
sehingga perkembangan industri telekomunikasi
juga meningkat sangat pesat.
where economic is growing which is highlighted

by increasing commodity prices, prevalent importexport activities, and high foreign capital investment
in both portfolio investment and direct investment
in the real sector. This growth is also supported by
decentralization, resulting a rapid expansion of the
telecommunication industry.
Perekonomian Indonesia melaju pada tingkat

pertumbuhan yang pesat sejak krisis moneter tahun
1998. Sebagai gambaran maraknya pertumbuhan
tersebut, jumlah pelanggan telepon selular melonjak
dari sekitar 65 juta pelanggan pada tahun 2006
menjadi 152 juta pelanggan lebih di akhir tahun
2008. (sumber: Indonesia Telecommunications
Report Q1 2009 Business Monitor International)
The Indonesian economy has been growing rapidly

since the monetary crisis in 1998. To illustrate, the
mobile phone subscribers soared from approximately
65 million subscribers in 2006 to approximately
152 million by the end of 2008. (Source: Indonesia
Telecommunications Report Q1 2009 - Business
Monitor International)
Dilatarbelakangi pertumbuhan ekonomi yang sehat,

Mobile-8 terus memacu perkembangan usahanya
secara agresif. Beberapa langkah pengembangan
ini diantaranya adalah perluasan jaringan telepon
selular CDMA di Jawa maupun di luar wilayah Pulau
Jawa, sehingga cakupan layanan Mobile-8 telah
mencapai di pulau-pulau utama di Indonesia, yaitu
Jawa & Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Selain itu, Mobile-8 melakukan penjualan towertower yang dimiliki, sehingga Perseroan menyewa
tower-tower, dalam rangka menggalang modal
investasi, disamping juga menerbitkan hutang
obligasi dalam denominasi Rupiah senilai Rp675
miliar dan dalam denominasi USD senilai USD100
juta, masing masing dengan masa jatuh tempo lima
dan enam tahun.
On the back of healthy economic growth, Mobile-8

continue to aggressively spur its business expansion.
Thus, M8 expanded its CDMA mobile phone network
in Java and also outside Java island, such that
currently, Mobile-8s coverage reached all the main
islands in Indonesia, namely Java, Bali , Sumatera,
Sulawesi and Kalimantan. In addition, Mobile-8 sold
its towers and entered into a leasing scheme, ,an
exercise that shore up capital. Mobile-8 also issued
rupiah denominated bonds worth of Rp675 billion
and USD 100 million, with a maturity period of ve
and six years respectively.
Namun tidak semua langkah pengembangan tersebut

bergulir secara lancar. Beberapa setback bahkan
berdampak langsung terhadap kondisi Perseroan
yang kurang menguntungkan di tahun 2008.
However, not all of those steps sailed smoothly. Some

of the setback even has an adverse effect to Mobile8s nancial condition in 2008.
Program pengembangan jaringan selular CDMA,

yang dipercayakan kepada salah satu vendor
yang dimulai pada awal tahun 2007, tidak dapat
memenuhi rencana maupun jadwal penyelesaian
yang telah disepakati. Akibatnya, hingga tahun
2008, jaringan selular Mobile-8 khususnya yang
terpasang di luar wilayah Pulau Jawa pada umumnya
belum menjadi sebuah jaringan yang terpadu dan
menyeluruh. Masih terdapat beberapa wilayah
yang belum tersambungkan secara baik, sehingga
layanan yang dijual oleh Mobile-8 kurang dapat
bersaing secara optimal.
The development of CDMA networks which was

entrusted to one vendor that began in early 2007,
was not completed on schedule. As a result, until
2008, Mobile-8s network in Outside Java regions,
generally is not yet an integrated and comprehensive
network. In some regions, the network were not
connected properly, thus limiting Mobile-8s ability to
compete optimally with its competitors.
Pada saat yang bersamaan, tarif telepon selular yang

menurun tajam akibat persaingan yang semakin ketat
di tahun 2008. Hal tersebut berdampak langsung
pada competitiveness jasa Mobile-8 dan akhirnya
berdampak kepada penurunan pendapatan
Mobile-8. Dengan penurunan ini, kondisi keuangan
Perseroan menjadi lebih sulit akibat biaya operasi
yang meningkat. Penjualan tower Perusahaan yang
menyebabkan Perusahaan harus menyewa tower
disisi lain juga turut menyumbang meningkatnya
biaya operasi Perusahaan.
At the same time, the voice tariff dropped signicantly

due to increasingly tight competition in 2008. This had
a direct impact on the competitiveness of Mobile-8
services and consequently led to a decrease of our
revenue. This led to a detrimental nancial condition
especially as our operating costs is increasing. The
Companys decision to sell its tower thus it has to
enter into a leasing scheme also contributed to the
increasing operating costs.
Selain itu, Perseroan juga dihadapkan oleh

permintaan percepatan pembayaran hutang obligasi
yang baru diterbitkan pada bulan Agutus 2007,
akibat dari perubahan pemegang saham Perseroan
pada bulan September 2008.
In addition, the Company also encountered an

accelerated payment request from bondholders which
was issued in August 2007. This was triggered by
from the change in the shareholders in September
2008.
Tidak dipungkiri bahwa serangkaian perkembangan

yang kurang menguntungkan tersebut telah
menempatkan Perseroan pada posisi yang sulit.
Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa
Perseroan tidak memiliki peluang pemulihan di masa
depan. Bahkan sebaliknya, Mobile-8 telah mengambil
langkah-langkah konsolidasi dan revitalisasi untuk
memulihkan protabilitas Perseroan.
It is undeniable that these series of unfavorable

developments has placed the Company in a
difcult position. However, it does not mean that
the Company cannot turn around its business in the
future. Mobile-8 has taken consolidation steps to
revitalize its protability.
Langkah ini mencakup antara lain (i) mengkaji

kembali cetak biru dari rencana perluasan jaringan
Perusahaan agar terfokus pada daerah cakupan
saat ini, dimana perusahaan menunda perluasan
jaringan ke daerah baru. Namun penambahan BTS
baru hanya akan terfokus untuk peningkatan kualitas
jaringan di Jawa. Disamping itu, Perusahaan akan
terus mengembangkan jaringan FWA maupun
layanan mobile data sesuai dengan respon dari
pasar, karena jaringan tersebut dibangun di atas
basis jaringan CDMA yang saat ini sudah ada,
sehingga dapat dilakukan dengan pembiayaan
yang minimal, (ii) terus mempertajam positioning atas
produk Fren dan Hepi dengan melakukan program
marketing secara berkala dan konsisten. Selain itu
juga terus melakukan program-program pendukung
seperti handset bundling, (iii) mengembangkan
jaringan distribusi Perusahaan, dengan beberapa
program antara lain direct selling dengan
menggunakan armada canvasser, layanan korporat
maupun community dan wholesale, (iv) fokus pada
program-program customer retention agar dapat
mempertahankan tingkat churn, dan (v) tetap focus
pada esiensi biaya.
These steps includes, among others, (i) reevaluate the

blueprint of the Companys, network expansion plan
to focus more on existing coverage and postpone
the expansion plan in new areas. Additional BTS are
to be focused only for the improvement of network
quality within Java Island. In addition, the Company
will continue to develop the Fixed Wireless Access
(FWA) network as well as mobile data services based
on market responses as it is built on existing CDMA
network, thus translating to a minimal capex, (ii)
continuously reinforcing the positioning of Fren and
Hepi products with consistent marketing program.
Mobile-8 will also continue to carry out support
programs such as handset bundling (iii) to expand
the company distribution network, such as direct
selling by using canvasser eet, corporate services,
community selling and wholesale (iv) focus on
Customer Retention Programs to maintain reasonable
churn level, and (v) to focus on cost efciency.
21
Pada intinya, Manajemen meyakini bahwa

Mobile-8 masih memiliki peluang pertumbuhan
dalam jangka panjang, dan bahwasanya industri
maupun pasar jasa telekomunikasi Layanan Selular
maupun Layanan dengan Mobilitas Terbatas di
Indonesia masih menjanjikan peluang pertumbuhan
yang sehat. Menurut Business Monitor International,
dalam laporannya Indonesia Telecommunications
Report Q1 2009, tingkat pertumbuhan pelanggan
diprediksikan 22% untuk 3 tahun ke depan.
Essentially, the management believes that Mobile-8

can still grow its business in the long run, and
that the telecommunications industry, both cellular
service as well as Fixed Wireless Acess (FWA) in
Indonesia can still offer a healthy growth. Business
Monitor International, in of its report Indonesia
Telecommunications Report Q1 2009, projects 22%
subscriber growth over the next 3 years.
Berikut ini adalah faktor-faktor potensial yang dimiliki

Perseroan untuk mendukung bisnis Perseroan:
The following are the key factors owned by the

Company to support its business:
22
Perseroan telah memiliki jaringan CDMA serta

basis pelanggan di Pulau Jawa dalam skala
yang memadai.
Jaringan CDMA Mobile-8 dapat menampung
hingga 10 juta pelanggan. Hal ini cukup untuk
dapat menunjang pertumbuhan pelanggan.
Mobile-8 telah mengantongi izin usaha untuk
penyelenggaraan layanan Fixed Wireless
Access (FWA) atau Layanan dengan Mobilitas
Terbatas sehingga Perusahaan merupakan satusatunya operator di Indonesia yang memiliki izin
usaha FWA dan selular dengan menggunakan
satu platform jaringan CDMA.
Sistem teknologi CDMA dapat melayani baik
Layanan Selular maupun Layanan dengan
Mobilitas Terbatas, karena dibangun dalam
satu platform yang terpadu sehingga memiliki
keunggulan ekonomis. Selain itu, jaringan
layanan data 3G juga dibangun dengan
basis infrastrukur yang sudah ada, sehingga
pengembangan jaringan dapat dilakukan
secara lebih hemat.
Mobile-8 memiliki sumber daya manusia yang
cakap, terlatih dan kompeten di bidangnya,
serta organisasi yang dikelola dan dijalankan
secara penuh tanggung jawab dengan
integritas yang tinggi.
The Company has a decent CDMA network

coverage and sufcient customer base within
Java.
Mobile-8s CDMA network can accommodate
up to 10 million subscribers, which is sufcient
to support subscribers growth.
Mobile-8 has acquired the Fixed Wireless
Access (FWA) license, thus Mobile-8 is the only
operator in Indonesia that has both FWA and
cellular license and offers then in one integrated
CDMA network.
CDMA technology system can serve well both

the Cellular Services and Fixed Wireless Access
(FWA), as they are built on the same integrated
platform thus translating to cheaper network. In
addition, the 3G data service was also built
upon the existing CDMA base.
Mobile-8 has human resources that are skilled,

trained and competent in their eld, as well as
organizations that are managed and run with
full responsibility and high integrity.
Aset Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi

perhatian utama Perseroan di tahun 2008. Perseroan
tidak menambah jumlah karyawan secara berarti
akan tetapi Perseroan lebih mengarahkan kepada
tingkat esiensi kerja karyawan yang lebih tinggi,
sehingga jumlah karyawan tidak berubah banyak
dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari
program esiensi biaya yang sedang digalakkan
oleh Perseroan.
Human Resources (HR) remains one of the main

focuses of the Company in 2008. The Company did
not signicantly increase the number of employees,
but focus more toward higher efciency level. Total
headcount did not change much from the previous
year. This is consistent with Mobile-8s cost efciency
program.
Sekalipun dihadapkan oleh kondisi yang sulit,

Mobile-8 tetap berupaya untuk menyisihkan waktu
dan tenaga dalam pelaksanaan kegiatan Tanggung
Jawab Sosial Perseroan (CSR) sebagai bagian
dari komitmen Perseroan terhadap perkembangan
masyarakat di sekitar lingkungan kerja Perseroan.
Rincian dari program tersebut dapat dilihat pada
bagian sub bab CSR pada Laporan Tahunan ini.
Even when faced with difcult conditions, Mobile-8

is still committed to set aside its resources in
implementing Corporate Social Responsibility (CSR)
programs. This shows the Companys commitment to
the development of the companys community. Details
of the program can be seen in the sub-chapter on the
CSR Annual Report.
Akhir kata, perkenankan kami atas nama Direksi

Perseroan menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas kepercayaan dan dukungan
yang terus diberikan kepada Mobile-8 dalam masamasa yang sulit ini. Kami percaya bahwa berkat
dukungan segenap stakeholder Perseroan, Mobile-8
akan dapat kembali mengenyam pertumbuhan yang
berkesinambungan dimasa yang akan datang.
Finally, on behalf of the companys Board of Directors

we would like to thank you on the trusts and supports
continuously given to Mobile-8 in these difcult times.
We believe that with those blessings and supports
from all stakeholders, Mobile-8 will be able to
attained sustainable continuous growth in the future.
Wityasmoro Sih Handayanto

Presiden Direktur
President Director
23
Prol Direksi
Board of Directors Prof ile
24
Merza Fachys
Presiden Direktur / President Director
Direktur / Director
Eksekutif professional dengan pengalaman di bidang

industri telekomunikasi lebih dari 20 tahun. Ditunjuk
sebagai Presiden Direktur Mobile-8 sejak bulan
Maret 2008.
Eksekutif profesional dengan pengalaman lebih dari

28 tahun di bidang telekomunikasi. Ditunjuk sebagai
Direktur dan Chief Corporate Affair Mobile-8 pada
bulan Mei 2007.
A professional executive with more than 20 years

of experiences in the telecommunications industry.
Appointed as President Director of Mobile-8 since
March 2008.

of experiences in the telecommunications industry.
Appointed as Director and Chief of Corporate Affairs
of Mobile-8 on May 2007.
Anthony Chandra Kartawiria
Susanto Sosilo
Direktur / Director
Direktur / Director
Eksekutif keuangan dengan pengalaman di bidang

investasi perbankan dan pasar modal selama lebih
dari 20 tahun, menjabat sebagai Direktur Keuangan
dan Chief Financial Ofcer Mobile-8 pada bulan
Maret 2008.
Eksekutif professional dengan pengalaman luas

selama 16 tahun di industri telekomunikasi di
Indonesia. Ditunjuk sebagai Direktur Sales dan
Marketing Mobile-8 sejak bulan Maret 2008.
A nancial executive with more than 20 years of

experiences in investment banking and capital
market, presided as Finance Director and Chief
Financial Ofcer of Mobile-8 on March 2008.

of the telecommunications industry experiences
in Indonesia. Appointed as Sales and Marketing
Director of Mobile-8 since March 2008.
25
Tahun Penuh Tantangan

Year of Challenges
26
Walaupun telah melalui segala daya dan upaya,

penyebaran jaringan Mobile-8 di luar Pulau Jawa
yang dijadwalkan selesai tahun 2008 akhirnya
tetap mengalami pengunduran penyelesaian akibat
semakin banyaknya hambatan dan rintangan,
baik dari internal maupun eksternal. Dari internal
antara lain kesulitan pemenuhan para mitra kerja
dalam menyelesaikan pekerjaan instalasi perangkat
jaringan, serta eksternal antara lain semakin sulitnya
mendapatkan ijin membangun dan sulitnya pasokan
tenaga listrik.
Albeit having been through all the resources and

efforts, the network roll out of Mobile-8 outside Java
Island which was scheduled to be completed in
2008 was still delayed due to internal and external
barriers. Internally being the partners difculty in
completing the installation of network device and
externally, difculties in getting construction permits
and electricity supply.
Situasi di atas akhirnya juga menyebabkan dampak

negatif pada upaya pemasaran Mobile-8 di luar
Pulau Jawa selama tahun 2008 karena Perseroan
belum memiliki jaringan yang dapat menawarkan
ketersambungan yang utuh antara satu wilayah
dengan wilayah lainnya, dan antara satu kota
dengan kota lainnya.
The above situation caused a negative impact to

Mobile-8 marketing efforts outside Java throughout
2008 because we do not have an integrated
network that offers full connections from one region
to another, and between cities.
Selain keterlambatan konstruksi jaringan, dan

diperparah oleh kondisi makro ekonomi yang
semakin tidak kondusif di paruh tahun kedua
2008. Hal ini menyebabkan Perseroan membatasi
program-program pengembangan usahanya dan
pengembangan jaringan, serta perluasan jaringan
ke daerah baru.
Delays in network construction were worsened by

non conducive macro-economic conditions in the
second half of 2008. Thus Mobile-8 decided to limit
development programs and network, not to expand
further to new areas.
Hambatan lainnya yang dirasakan Perseroan

adalah menurunnya tarif maupun tingkat ARPU yang
dapat diperoleh Mobile-8 sepanjang tahun 2008,
yang disebabkan oleh tingginya tingkat persaingan
yang telah menjurus ke perang harga di antara para
penyelenggara jasa telekomunikasi selular, yang
saat ini terdapat 11 operator pesaing.
Other obstacles was the decreasing tariff and level

of ARPU throughout 2008, caused by the high level
of competition, which is leading toward a price
wars among the currently 11 telecommunication
operators.
Memadukan Layanan Selular dengan Layanan

Dengan Mobilitas Terbatas (FWA)
Akibat dari beberapa kendala seperti telah dijelaskan
di bagian Tahun Penuh Tantangan, Mobile-8 belum
dapat menggenjot produk Layanan dengan Mobilitas
Terbatas (FWA) secara optimal, walaupun izin
penyelenggaraan FWA telah dimiliki oleh Perseroan
sejak Desember 2007. Hal ini cukup berpengaruh
terhadap pertumbuhan layanan FWA Perseroan,
yang diposisikan sebagai brand kedua Mobile-8
yang diharapkan mampu bersaing head-to-head
dengan tiga penyelenggara jasa telekomunikasi
FWA lainnya. Layanan FWA telah tersedia di 12
kota-kota besar pada akhir tahun 2008 dan akan
terus dikembangkan di kota-kota lainnya sesuai
dengan kondisi pasar di tahun 2009.
Integrating Cellular Service with Fixed Wireless

Access (FWA)
As a consequence of several constraints as explained
in this chapter, Mobile-8 has not been able to market
FWA optimally, despite Mobile-8 has acquired the
FWA license since December 2007. This has been
affecting our FWA growth, which was positioned
as second brand for Mobile-8 and is expected to
compete head-to-head with three other FWA service
providers. At the end of 2008 FWA services are
available in 12 big cities and will further developed
in other cities based on market response in 2009.
Kegiatan pemasaran Mobile-8 selama tahun 2008,

dan akan terus dikembangkan adalah sebagai
berikut:
U Meningkatkan Layanan Selular Fren dalam
rangka memperkuat positioning Fren sebagai
pilihan layanan telepon selular CDMA. Hal
ini dilakukan dengan terus memposisikan Fren
sebagai Layanan Selular yang terjangkau untuk
tarif sambungan langsung jarak jauh antar kota
di Indonesia, penyederhanakan serta penurunan
tarif SMS, serta perluasan komunitas pelanggan
Mobile-8 dengan menawarkan tarif sambungan
on-net khusus antara Fren dan Hepi.
The marketing initiative offered in 2008 and will be

continuously developed are:
U
To improve Fren cellular service in order to

strengthen its positioning as the preferred
CDMA cellular provider. This is done through
positioning Fren as the affordable cellular
provider, especially for its long-distance tariff
between cities in Indonesia, simplifying and
lowering SMS tariffs, and expanding Mobile8s subscriber base by offering a special Onnet tariff between Fren and Hepi.
27
28
Memposisikan Hepi sebagai Layanan dengan

Mobilitas Terbatas - FWA termurah di pasar.
Selain itu juga dipadukan dengan layanan
Fren, dimana voucher Fren dapat digunakan
untuk Hepi.
To position Hepi as the cheapest FWA services

on the market. In addition, Hepis services
will be integrated with Frens, of which Hepis
subscribers can top up using Frens vouchers.
Serentetan Tawaran Menarik yang

Berlangsung Sepanjang Tahun
Dalam tahun yang penuh tantangan sekali pun,
Mobile-8 tetap terus berkomitmen untuk memberikan
yang terbaik bagi para pelanggan Mobile-8.
Contohnya adalah program 888, yaitu customer
loyalty program yang terdiri dari panggilan telepon
gratis kepada seluruh pelanggan Fren selama 888
jam, pengiriman SMS gratis ke seluruh operator
selular sebanyak 88 pesan, serta program undian
bulanan dengan hadiah utama berupa jalan-jalan
ke 8 negara bersama pasangan untuk 8 orang
pelanggan dengan uang saku sebanyak USD 888.
Program jalan-jalan ke 8 negara ini berlangsung
sejak tanggal 8 Agustus 2008 hingga 8 Desember
2008.
Attractive Product Offerings Throughout

the Year
Facing a difcult period, Mobile-8 remains committed
to provide excellent service to its subscribers. For
example the 888 program, a customer loyalty
program which offered free 888 hours of voice calls
for Fren subscribers, 88 free SMS to all providers,
and monthly lucky draw, which offered a tour to 8
countries for 8 customers with USD 888 personal
allowance. The program is valid from 8 August
2008 to 8 December 2008.
Di samping itu, untuk memudahkan pelanggan Fren

dan HEPI dapat dengan aman menikmati perjalanan
mudik di hari Lebaran, mengadakan program
Asuransi Perjalanan bekerjasama dengan AIG
Life. Mobile-8 juga bekerjasama dengan Baznas
menyelenggarakan program Infaq, yang hasilnya
disumbangkan untuk mendukung program Baznas
dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia,
dimana program ini menghasilkan penghargaan
kepada PT Mobile-8 sebagai satu-satunya
operator telekomunikasi yang membantu program
kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
In addition, during the Lebaran holidays, a travel

insurance program, in collaboration with AIG Life,
was offered to Fren and Hepi subscribers. Mobile-8
also worked together with Baznas to organized
an Infaq program, whereby the proceeds were
donated to support Baznas welfare programs for
Indonesian people. Mobile-8 was awarded as the
only telecommunications provider who contributes in
this welfare program for Indonesian.
Paket loyalty isi ulang berhadiah So Klin maupun

Teh Sari Wangi, bekerjasama dengan Alfamart dan
Indomaret, juga termasuk program yang diminati
oleh pelanggan Fren dan HEPI.
Another successful program was the Top Up Loyalty

Package, of which Mobile-8 worked together with
Alfamart and Indomaret supermarkets, to offer free
So Klin and Teh Sari Wangi.
Selain itu, program Fren Ngobrol sampe Dowerr

adalah promosi tarif panggilan murah ke sesama
Fren se-Indonesia yang menawarkan pelanggan
untuk menikmati tarif murah dengan hanya bayar
1 menit pertama untuk berbicara sepuasnya setiap
hari. Tidak hanya promo tarif panggilan, Fren juga
menawarkan program 1 SMS Gratis 5 SMS juga
menjadi tawaran yang amat diminati para pencinta
SMS yang hanya perlu mengirim satu pesan singkat
SMS unruk dapat mengirim lima pesan SMS
berikutnya secara gratis
In addition, the program Fren Ngobrol sampe

Dowerr is a cheap voice promotion offered to all
Fren subscribers in Indonesia, of which subscribers
only pay the rst minute for every call. Fren also
offered 1 SMS FREE 5 SMS program which is an
attractive offer for SMS lovers, of which for every one
SMS sent, subscribers get ve SMS for free.
Setelah menawarkan keuntungan ber-SMS dengan

memakai Fren, agar tarif Fren tetap kompetitif di pasar
diluncurkanlah Fren Memang Dahsyat (Fren is Truly
Awesome) yang menawarkan SMS Murah Rp50/
SMS, promo isi ulang yang disertai dengan bonus
pulsa 25%, serta promo Gratis Panggilan interlokal
hanya dengan membayar sejumlah 3 menit.
To further maintain Frens tariff remain competitive

in the market, we offered Fren Memang Dasyat
program, a cheap SMS tariffs of Rp50/SMS, 25%
bonus top up and free long distance calls, of which
subscribers only pay the rst 3 minutes of each call.
Paket handset kembali menjadi tur menarik bagi

penawaran produk Mobile-8 pada tahun 2008,
melalui Promo 168 yang pada intinya menawarkan
gebrakan handset CDMA murah seharga
Rp168.000,- namun sudah dilengkapi dengan
aplikasi b-live BREW Mobile-8.
Further, handset bundling also serve as an attractive

offer for Mobile-8 in 2008, through Promo 168 - a
low priced CDMA handsets offered at Rp168,000.and equipped with BREW b-live application.
Agar dapat lebih mengetengahkan citra Mobile-8

sebagai operator selular yang memiliki tariff SLJJ
yang paling kompetitif di Indonesia, Mobile-8
melakukan program Frentetan Gratizan. Program
ini menawarkan promo gratis yang dilakukan untuk
panggilan interlokal ke semua nomor PSTN/FWA
di 12 kota, didukung pula oleh promo sms, bonus
pulsa serta promo berbicara ke sesama pelanggan
Fren maupun Hepi.
To further strengthen Mobile-8s image as a service

provider that offers the most competitive long distance
call (SLJJ) rates in Indonesia, Frentetan Gratizan
program was launched. This program offers free
promotional long distance calls to all PSTN / FWA
numbers in 12 cities, which is also supported by
other SMS promotions, bonus top up and special
rates for calls between Fren and Hepi subscribers.
Untuk mereka yang sering melakukan perjalanan

ke luar negeri, Fren menawarkan layanan World
Passport, yaitu layanan roaming internasional ke
seluruh dunia baik di jaringan CDMA maupun jaringan
GSM. Inisiatif ini menjadikan Fren sebagai operator
telepon selular bergerak berbasiskan teknologi CDMA
pertama di dunia yang mampu beroperasi di jaringan
GSM yang membuka layanan ini.
For frequent overseas travelers, Fren offered World

Passport, a service which provides international
roaming in both CDMA and GSM network.
Mobile-8 was the rst CDMA operator in the world
who offered this service.
29
30
Mobile-8 juga memperkuat dua brand lainnya,

yaitu Hepi sebagai Layanan dengan Mobilitas
terbatas (FWA), dan Mobi sebagai layanan MobileData yang setara dengan layanan 3,5G dengan
kecepatan download hingga 3,1 Mbps serta
kecepatan upload sebesar 1,8 Mbps pada aplikasi
Internet.
Mobile-8 also re-strengthen its other brands, namely

Hepi - a Fixed Wireless Access (FWA) service and
Mobi - a Mobile-Data service which offers download
speeds up to 3.1 Mbps and upload speed of 1.8
Mbps, or equivalent to 3.5G service.
Dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan RI,

selama 1 bulan penuh, Hepi membagikan HP gratis
setiap harinya kepada 17 pelanggan yang mengisi
ulang tertinggi pada hari tersebut.
In the month of August, Hepi launched a free handsets

promotion daily to the 17 customers with the highest
top up for 1 full month. This is part of a handset
promotion to commemorate the Independence Day.
Memasuki bulan Puasa sampai dengan Hari Lebaran,

Hepi memberikan GRATIS SMS ke sesama Hepi se
Indonesia. Untuk tarif SMS ke operator FWA lainnya
& Fren se Indonesia hanya Rp.10/SMS. Selain itu
Hepi juga memberikan bonus pulsa sampai dengan
50% selama bulan suci tersebut.
During Ramadhan (Muslim fasting month) leading up

to Lebaran, Hepi offered FREE ON-NET SMS and
lowered its SMS tariff to FWA providers and Fren to
Rp.10/SMS. In addition, Hepi also offered top up
bonus of 50% during the period.
Hepi memberikan solusi layanan komunikasi murah

bagi para mahasiswa dengan, menggelar program
Hepi Masuk Kampus. Program ini memberikan
layanan panggilan gratis ke sesama Hepi seIndonesia pada waktu mahasiswa berada di lokasi
kampus.
Hepi provides cheap communications services

with Hepi Masuk Kampus (Hepi goes to campus)
program. This program offered free on-net calls to
all Hepi subscribers throughout Indonesia, when
subscribers call from its base location in the
campus.
Hepi juga menggelar program panggilan gratis ke

sesama Hepi se Indonesia bagi para pelanggan
Hepi di kota2 baru seperti di Solo, Cirebon dan
Makassar.
Hepi also offered free on-net calls to Hepi subscribers

across Indonesia as a promotional tariff when Hepi
launched its services in a new city, such as Solo,
Cirebon and Makassar.
Sedangkan Mobi dipasarkan dalam dua jenis, yaitu

Mobi pra-bayar dan Mobi pasca-bayar. Kedua
jenis layanan Mobi menawarkan tarif sambungan
Internet yang kompetitif, selain juga paket-paket
berlangganan yang menarik dan eksibel. Paket
Modem Mobi ditawarkan seharga Rp499 ribu untuk
mendapatkan Modem EVDO REV.A (3,5G CDMA)
dengan tarif sambungan Internet murah sebesar Rp
0,1/Kb serta nomor Mobi gratis dengan kuota
kapasitas hingga 1Gb.
On the other hand, Mobi is offered for both pre-paid

and post-paid services. Both Mobi pre-paid and
post-paid offers competitive internet connection tariff
with attractive packages. Mobi package is offered
for Rp499,000, including an EVDO REV.A(CDMA
3.5 G) Modem with low rates of Rp 0.1 / Kb. The
package also include free Mobi starter pack and
free 1Gb data usage.
Salah satu keunggulan dari layanan Mobi ini dapat

digabungkan dengan layanan pasca-bayar Fren
sehingga mengurangi harga langganan bulanan
Mobi.
One of the advantages of Mobi service is that it

can be combined with post-paid Fren service thus
reducing the monthly subscription fee.
Medan
Menado
Batam
Palembang
Banjarmasin
Makassar
Lampung
Jawa
Denpasar
Jangkauan Jaringan 2008

2008 Network Coverage
Mengkaji Ulang Pembangunan Jaringan, dan

Strategi Pemasaran dan Distribusi
Pada tahun 2008, beberapa inisiatif pemasaran
dan distribusi yang dilakukan Mobile-8 antara lain
adalah:
U Program kemitraan untuk Handset Bundling,
dimana distributor mengimpor handset dengan
tur yang sudah terkunci, sementara Mobile-8
menyediakan berbagai insentif melalaui
tawaran voucher yang menarik.
U Peluncuran top-up revenue sharing melalui
berbagai jalur distribusi.
U Pengembangan Direct Sales Team untuk
penetrasi lebih dalam ke tempat-tempat hunian
prospektif di kota-kota besar.
U Penguatan distribusi di Pulau Jawa, terutama di
Jabodetabek dan Jawa Timur.
U
Melakukan community selling dan corporate

sales secara lebih fokus di Jabodetabek,
Surabaya, Semarang dan Bandung.
Reassessing the Network Development and

Sales & Marketing Strategy
In 2008, some of marketing and distribution initiatives
launched by Mobile-8:
U
Partnerships Program for Handset Bundling,

where distributor directly imported handsets
with a locked feature, and Mobile-8 provides
various incentives to the distributors.
Top-up revenue-sharing through various

distribution channels.
Direct Sales Team to further penetrate prospective
residential areas in big cities.
Strengthens sales distribution in Java Island,

especially in Greater Jakarta and East Java
area.
A more focused community selling and corporate
sales in Greater Jakarta, Surabaya, Semarang
and Bandung.
31
32
Dengan ketersediaan jaringan layanan yang masih

terbatas jangkauannya di luar Pulau Jawa, maka
Mobile-8 pun menyesuaikan strategi pemasaran
dan distribusi Fren dan Hepi di tahun 2008.
Sebelumnya, Mobile-8 telah mengembangkan
beberapa jalur pemasaran dan distribusi yang
meliputi para Distributor, M8 Ambassadors, Mobile-8
Center, Direct Sales Team serta Alternative Channels.
Selama paruh pertama tahun 2008, Mobile-8 telah
memperluas jaringan distribusinya melalui seluruh
jalur yang ada. Hingga akhir tahun 2008, Mobile-8
telah memiliki sebanyak 71 Distributor yang didukung
oleh 279 M-8 Ambassador, disamping 41 M-8
Center dan Direct Sales Team yang terdiri dari 200
orang lebih. Pada saat ini, produk-produk Perseroan
telah tersebar di 49,000 ribu gerai.
With limited network coverage outside Java,

Mobile-8 reassessed its marketing and distribution
strategy for both Fren and Hepi in 2008. Previously,
Mobile-8 had expanded several marketing and
distribution channels that include distributors, M8
Ambassadors, Mobile-8 Center, Direct Sales Team
and also Alternative Channels. Throughout 1H 2008,
Mobile-8 expanded its sales distribution throughout
all channels. By the end of 2008, Mobile-8 has 71
distributors, supported by 279 M-8 Ambassadors,
along with 41 M-8 Center and over 200 personnel
Direct Sales Team. Currently, Mobile-8s products are
sold in 49.000 outlets.
Selain itu, Mobile-8 didukung oleh jalur alternatif

seperti ATM perbankan, fasilitas perbankan via
Internet, serta jaringan kartu kredit dengan bankbank anggota VISA melalui SMS yang memfasilitasi
pengisian kembali pulsa secara elektronik untuk
voucher pulsa Prabayar Fren dan Hepi.
In addition, Mobile-8s alternative channel offers

top up services for both Fren and Hepi subscribers
through ATM, Internet Banking and SMS top up
through credit card - VISA.
Perseroan melakukan kaji ulang atas penerapan

strategi pengembangan jaringan, pemasaran
maupun distribusi Mobile-8 diparuh ke dua tahun
2008, dengan pertimbangan pasar yang semakin
kompetitif sehingga performa perseroan menurun.
The company later reassessed its strategies on

network expansion, marketing and distribution of
Mobile-8 in the second half of 2008. This is done
on a base of increasing market competitiveness that
led to weaker performance.
Hasil dari kaji ulang tersebut yaitu merancang ulang

pengembangan jaringan dengan memberi prioritas
lebih besar terhadap:
I)
peningkatan layanan jaringan yang telah
beroperasi di Pulau Jawa,
II) pengupayaan pengoperasian jaringan di luar
Pulau Jawa, khususnya yang mampu menjangkau
wilayah dengan densitas kependudukan yang
tinggi, serta
III) menunda pengembangan jaringan baru
untuk menjangkau wilayah baru selama tahun
2009.
After such exercise, Mobile-8 put more priorities on:
Sampai dengan akhir tahun 2008, jaringan

Mobile-8 telah mencakup seluruh Pulau Jawa dan
Bali, serta sebagian wilayah di dan sekitar Medan,
Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin,
Makassar dan Manado.
By the end of 2008, Mobile-8s network covers the

whole island of Java and Bali, and some areas in
Medan, Palembang, Bandar Lampung, Batam,
Banjarmasin, Makassar and Manado.
Pengembangan Jaringan Next Generation

Network Mobile-8
Pada akhir tahun 2008, Mobile-8 telah mendirikan
1.563 Base Transceivers Station (BTS), 55 Base
Station Controllers (BSC) yang menghubungkan
dan mengendalikan satu BTS dengan yang lainnya,
28 Switching Centers (MSC) yang menyalurkan
hubungan telepon ke tujuan tertentu, dan infrastruktur
transmisi utama berupa, 9 Home Location Registers
(HLR) yang merupakan database yang berisi
informasi prol para pelanggan, 19 Packet Data
Serving Nodes (PDSN) yang berfungsi sebagai
pintu gerbang lalu-lintas data internet bergerak, 4
SMS Centers yang mengendalikan dan menyalurkan
lalulintas SMS, dan peralatan lain, termasuk
intelligent network untuk layanan pelanggan dan
sistem penagihan yang menghitung jumlah tagihan
untuk layanan suara dan penggunaan data.
Development of Mobile-8s Next Generation

Network
At the end of 2008, Mobile-8 has 1,563 Base
Transceivers Station (BTS), 55 Base Station
Controllers (BSC) that connect and control the BTS,
28 Switching Centers (MSC) that transmitted phone
calls to specic destinations, and main transmission
infrastructure including, 9 Home Location Registers
(HLR), which is a database containing subscribers
information, 19 Packet Data Serving Nodes (PDSN),
which functions as a gateway to mobile internet data,
4 SMS Centers which control and distribute SMS
trafc and other instrumentations, including intelligent
network for customer service and billing system that
calculate the total charges for voice services and
data usage.
I)
II)
III)
Improving the network services within Java

Island,
Put priority on areas outside Java with a high
population density, and
Postponed the network expansion to new area

in 2009.
33
Kategori
Category
b-Entertained
b-Fun
b-Genius
SMS
Subscription
b-Updated
EURO 2008
Bangun
Kerajaan
Horoscope
Basketball 123
News - Hai
Love match
Catur Jawa
News - Oke Zone
Ring Tone
Browser
Kuda Nil
Gendut/Hippo
Paradise
Aplikasi
Application
English
Dictionary
b-SMSkatalog
news.detik.com
b-Woman
Cosmopolitan
Zone
Kick n Goal
Kompetisi
Sudoku
Perang Bintang
Sudoku
Tebak Tebakan
Tikus Gila
34
Mobile-8 mengoperasikan infrastruktur transmisi

penunjang berkapasitas tinggi SDH (Synchronous
Digital Hierarchy) serta fasilitas transmisi Fiber optic
leased line yang menghubungkan pusat pengendali
percakapan selular, BSC, dan unit-unit BTS. Jaringan
transmisi penunjang Mobile-8 dirancang dengan
kongurasi Redundance Hot stand by maupun Loop,
sehingga memberikan availability yang tinggi atau
menhindari terputusnya pentransmisian bila terjadi
kerusakan di salah satu element node transmisi.
Mobile-8
operated
supporting
transmission
infrastructure with high-capacity SDH (Synchronous
Digital Hierarchy), and Fiber optic leased-line
transmission facilities that connects the main control
cellular conversation, BSC with BTS units. Mobile8s supporting transmission network is designed with
Redundance Hot stand by conguration and also
Loop, thereby providing high reliability and may
avoid failures when there are damages in one of the
transmission node.
Hingga saat ini, jaringan transmisi SDH Mobile -8

terdiri dari 2 loop redundancy yang mencakup
wilayah Jabodetabek, 1 loop redundance masingmasing di Jawa Barat, Jawa Tengah, Surabaya dan
Jawa Timur, serta SDH 1+1 yang menghubungkan
Jawa melalui utara Jawa dan melalui selatan Jawa.
Mobile-8 juga telah menambahkan beberapa
alternative route melalui leased line Fiber Optic
untuk menjaga kualitas layanan jaringan. Mobile-8
juga dalam proses pemasangan / expansi jaringan
di luar Jawa dengan menggunakan transmisi leased
line Fiber optic.
Currently, the transmission network SDH Mobile-8

consists of a 2 loop redundancy that covers Greater
Jakarta region, 1 loop redundancy each in West
Java, Central Java, Surabaya and East Java, and
SDH 1+1 which connect Java through northern
Java and through southern Java. Mobile-8 has also
added some alternative routes through the Fiber
Optic Leased Line to maintain the quality of network
services. Mobile-8 is also in the process of installing
/ expanding its networks outside Java by using the
Fiber Optic Leased line transmission.
Mobile-8 memiliki Network Operation Center

(NOC) yang memantau dan mengelola jaringan
selama 24 jam nonstop setiap hari. Mobile-8 juga
memiliki sistem manajemen jaringan terpadu, NMS,
Network managemant system yang memungkinkan
pemantauan keseluruhan infrastruktur jaringan.
Mobile-8 has a Network Operation Center (NOC)

which monitors and manages network for 24 hours
every day. Mobile-8 also has an integrated network
management system, NMS, which enables the
monitoring of the entire network infrastructure.
Sejak tahun 2007, Mobile-8 telah mengembangkan

Next Generation Network CDMA 2000 1X (NGN
CDMA 2000 1X), yakni sebuah jaringan yang
berlingkup nasional serta berbasis Internet Protocol
(IP) sehingga sangat menghemat biaya baik dari
segi investasi maupun dari segi pengoperasiannya.
Jaringan berbasis IP ini memungkinkan Mobile-8
menyediakan layanan Coverage dengan investasi
minimal, sehingga juga memungkinkan penyediaan
layanan telepon jarak jauh dengan harga terjangkau.
Pada tahun 2008, pengembangan NGN CDMA
2000 1X telah mencakup seluruh jaringan BTS baik
yang sudah terpasang maupun yang baru didirikan
di tahun tersebut.
Since 2007, Mobile-8 has developed Next

Generation CDMA 2000 1X Network (NGN
CDMA 2000 1X), on a nation wide basis with
Internet Protocol-based (IP), a cost saving in terms
of its investments and operations. IP-based network
allows Mobile-8 to provide Coverage with minimal
investment, which in turn enables the provision of
long distance telephone services with affordable
prices. In the year 2008, the expansion of NGN
CDMA 2000 1X network has covered all the BTS,
including those BTS installed before 2008, or the
legacy network.
BREW
Pada
bulan
September
2007
Mobile-8
memperkenalkan BREW, aplikasi yang memungkinkan
para pelanggan menggunakan handset CDMA
dengan harga yang terjangkau namun mampu
menikmati layanan multimedia yang kaya akan
konten dan mobile Internet berkecepatan tinggi.
Dengan demikian, Mobile-8 menjadi operator seluler
pertama yang mengoperasikan BREW di Indonesia.
Pada bulan Desember 2007, b-Live diluncurkan
secara komersial sebagai One Click Entertainment
dengan aplikasi BREW yang tersedia pada handset
CDMA ZTE C300 dan C330 yang menawarkan
sembilan menu aplikasi termasuk browser nada
dering, berita, horoskop, kamus, permainan, dan
lainnya.
BREW
In September 2007 Mobile-8 introduced BREW,
an application that enables subscribers with entry
level CDMA handsets to enjoy a rich multimedia
service contents and high-speed mobile Internet.
Thus, Mobile-8 was the rst operator to launch
BREW application in Indonesia. In December
2007, b-Live was launched commercially as a One
Click Entertainment with BREW applications that is
available on CDMA ZTE C300 and C330 handsets
which offers nine applications including the browser
for ring tones, news, horoscope, dictionary, games,
and others.
Pada tahun 2008, aplikasi BREW terus dikembangkan

sehingga kini dapat digunakan pada sembilan type
handset dari enam merek ternama yaitu Nokia,
Motorolla. Samsung, Haier, ZTE dan Hisense Kozi.
Selain itu, pengembangan aplikasi BREW juga
semakin lengkap dengan enam macam kategori,
yaitu b-Entertained, b-Fun, b-Genius, b-SMSkatalog,
b-Updated dan b-Woman yang menawarkan lebih
dari 20 menu aplikasi.
In 2008, BREW application were further developed

and is now availbale on nine handsets from six brands
namely Nokia, Motorolla, Samsung, Haier, ZTE and
Hisense kozi. In addition, the development of BREW
application is becoming more comprehensive with
six categories namely b-Entertained, b-Fun, b-Genius,
b-SMS catalogue, b-Updated and b-Woman that
offers more than 20 applications.
35
Peningkatan Sistem Teknologi Informasi

Teknologi informasi memainkan peranan kinci dalam
penyelenggaraan jasa telepon selular bergerak
dan tetap nirkabel seperti Mobile-8. Untuk itu
Mobile-8 terus mengupayakan penyempurnaan
serta peningkatan sistem teknologi informasi sebagai
penunjang operasional sehari-hari yang esien serta
efektif.
Beberapa pencapaian di bidang TI selama tahun
2008 antara lain adalah:
U
36
Menyediakan Service Desk Management;

memastikan bahwa tidak ada permintaan
pengguna sistem (user) yang terabaikan.
Menyediakan ketersediaan serta sistem
keamanan TI yang lebih sempurna dengan
jalan menerapkan penyaringan pada akses
internet dan email dari dan keluar jaringan
perusahaan.
Menjalankan sistem Alert melalui pesan singkat
SMS pada setiap peralatan jaringan agar
dapat mempersingkat waktu respon.
Improvement of Information System Technology

Information technology plays a key role in providing
cellular services and xed wireless access services
such as Mobile-8. For this, Mobile-8 strives to
improve and enhance its information technology
systems to support day-to-day operations effectively
and efciently.
Some achievements in the eld of IT for the year

2008 are:
U
Provide Service Desk Management, ensuring

that users request will not be ignored .
Provide availability and an improved IT system

security by applying ltering on Internet access
and email to and from the company network.
Implementing the Alert system through SMS

for every networks equipment to shorten the
response time.
U
U
Meningkatkan kapasitas server mail, perbaikan

akses, pengamanan sistem TI serta peningkatan
fungsi-fungsinya.
Mengembangkan Interface Web push mail
sehingga personil Mobile-8 dapat menggunakan
teknologi push mail untuk mengirim/menerima
e-mail melalui telepon guna meningkatkan
komunikasi antar karyawan.
Peningkatan
fungsi
intranet
yang
mengintegrasikan nomor panggilan telepon
karyawan ke dalam program pengelolaan
SDM.
Meningkatkan monitoring di setiap titik-titik yang
rawan / high trafc di Integrated Network.
Mempertahankan
kehandalan
Integrated
Network dalam melayani pelanggan (Service
Availability) 99,9%.
Integrasi dengan external sistem untuk
menciptakan inovasi produk-produk baru.
U
U
Increase the capacity of mail servers, access

upgrading, security of IT systems and enhanced
its functions.
Develop a push mail Web Interface so that
Mobile-8 personnel can use this technology to
send/receive e-mail through handset device
in order to improve communications among
employees.
Enhanced intranet function that integrates
employees phone numbers into the HR
management program.
Improvement in monitoring of every vulnerable
spots / high trafc in the Integrated Network.
Maintain reliability of Integrated Network
in servicing customers (Service Availability)
99.9%.
Integration with external systems to creating new
innovative products.
37
Sumber Daya Manusia

Human Resources
Di industri telekomunikasi selular yang dinamis,

Mobile-8 mempunyai nilai-nilai perusahaan yang
dikembangkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Mobile-8 memberikan perhatian besar terhadap
pengembangan nilai-nilai perusahaan dengan
melakukan survey kepada karyawan untuk melahirkan
nilai-nilai perusahaan baru yang sesuai dengan
perkembangan industri telekomunikasi selular. Nilainilai perusahaan tersebut adalah RAPID yaitu Raising
the Bar, Perform as a Team, Profesional Execution,
Integrity, Delight Customers.
38
In a dynamic mobile telecommunications industry,

Mobile-8 has company values that are developed
to achieve its goals. Mobile-8 gives great attention
to the enhancement of values, by conducting a
survey to its employees to deliver new company
values in line with the development of the mobile
telecommunications industry. These values are termed
RAPID, which are Raising the Bar, Perform as a Team,
Professional Execution, Integrity, Delight Customers.
Komposisi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Composition by Education
Komposisi Berdasarkan Usia

Composition by Ages
20-25 Thn / Years
75
8,7%
S2 / Magister Degree
23
2,7%
26-30 Thn / Years
241
27,9%
S1 / Bachelor Degree
583
67,4%
31-40 Thn / Years
447
51,7%
D3 / Diploma
160
18,5%
41-50 Thn / Years
97
11,2%
SMA / High School
99
11,4%
> 50 Thn / Years
0,6%
Mobile-8 juga menyadari bahwa karyawan

merupakan asset yang sangat berharga bagi
perusahaan.
Komitment
Mobile-8
terhadap
pengembangan karyawan diwujudkan mulai dari
proses seleksi karyawan untk mendapatkan sumber
daya manusia yang dapat berkompetisi di industri
selular, program pengembangan karyawan dengan
memberikan kesempatan promosi dari internal
organisasi, program pendidikan dan pelatihan serta
pemberian kompensasi dan benet yang kompetitif.
Mobile-8 is also aware that the employee is a

very valuable asset for the company. Mobile8s commitment to the employees development
is realized starting from the selection process
of employees that can compete in the mobile
industry, development programs for employees by
providing promotion opportunities from the internal
organization, educational and training programs
and also competitive provisions of compensation
and benets.
Seleksi & Assessment

Di tahun 2008, bagian Rekrutmen di Mobile-8 tetap
melanjutkan perekrutan karyawan baik di luar Pulau
Jawa maupun di Pulau Jawa. Strategi yang digunakan
dalam pemenuhan karyawan pada dasarnya tetap
menggunakan metode yang sama dengan tahun
sebelumnya yaitu Employee Referral, iklan, Internal
Opportunity System serta Campus Recruitment.
Sementara itu, sebagai komitmen Mobile-8 untuk
melihat potensi internal, Internal Promotion juga
merupakan salah satu metode yang cukup baik untuk
mendapatkan talent unggul dari dalam perusahaan
sendiri melalui mekanisme assessment. Sebagai
wujud partisipasi Mobile-8 terhadap program
pendidikan nasional, Program Magang masih aktif
dilanjutkan berupa kerjasama dengan beberapa
Selection & Assessment

In line with the direction of the company business in
2008, the Recruitment Department in the Mobile-8,
in addition to continuing their plans of recruiting
employees outside Java, heavily favors recruitment
in provinces of Java. From data on total employees
recruited, as compared to 2007, it shows that
almost all departments have increased, especially
Sales Unit. The strategy used in the enlistment of
employees is basically the same as the previous year,
namely Employee Referral, advertisements, Internal
Opportunity System and Campus Recruitment.
Meanwhile, as the Mobile-8s commitment to see
internal potential, Internal Promotion is also one of
the methods that is sufcient to discover outstanding
talent in the company through its own assessment
39
Komposisi Berdasarkan Jabatan

Composition by Title
BOD
40
Komposisi Berdasarkan Tahun Masa Kerja

Composition by Service Years
<= 3 YOS
335 38,7%
0,6%
Mgr
105
12,1%
>3 - <6 YOS
243 28,1%
Sr. VP
1,0%
SPV
288
33,3%
>7 - <9 YOS
27
VP
23
2,7%
Staff
404
46,7%
>9 - <12 YOS
191 22,1%
3,1%
Sr. Mgr 31
3,6%
>13 - <15 YOS
39
4,5%
>16 - <25 Tahun
30
3,5%
institusi pendidikan. Dibandingkan dengan tahun

2007, terjadi peningkatan peserta magang
sekitar 174%.
Selain daripada itu, Mobile-8
juga meningkatkan kerja sama dengan beberapa
universitas serta institusi sekolah bisnis terkenal,
baik melalui kegiatan kampus rekrutmen maupun
berpartisipasi di berbagai kegiatan yang diadakan
di institusi2 tersebut dengan jumlah peningkatan
150%.
mechanisms. Mobile-8 support of the national

education program is shown through an internship
program (Program Magang) which is still continuing
actively in cooperation of several educational
institutions. Compared to 2007, the participants
increased by 174%. Apart from that, Mobile-8
also increased cooperation with several universities
and well known business schools either through
the campus recruitment activities and participate in
various activities held by the institutions mentioned,
with an increase of 150%.
Pelatihan & Pengembangan

Sejak berdirinya Mobile-8 pada Desember 2003
yang lalu, program pelatihan dan pengembangan
karyawan selalu menunjukan grak peningkatan
dari tiap-tiap tahunnya, antara lain dapat dilihat
dari aktivitas yang telah diselenggarakan, jumlah
angka peserta pelatihan, efektitas biaya training,
pengoptimalisasian pelatihan inhouse, juga angka
pengembangan internal trainer.
Training & Development

Since the establishment of Mobile-8 in December
2003, training and development programs of
employees always shows a graphic increase from
year to year. This can be seen from the activities
that have been carried out, the number of training
participants, the cost effectiveness of training,
optimizing in-house training, and with more internal
trainers.
Di tahun 2008 tercatat 497 aktivitas pelatihan telah

dilakukan dengan jumlah peserta sebanyak 10.827
peserta, dibandingkan dengan tahun 2007 yang
menunjukkan angka 473 pelatihan dengan 7.319
peserta. Peningkatan juga dapat terlihat dari
pertumbuhan angka internal trainer yang melampaui
200% dari 40 orang internal trainer di tahun 2007,
kini Mobile-8 telah memiliki 96 orang internal trainer
yang meliputi training teknik dan juga non teknik.
In 2008, 497 recorded training activities were

conducted with 10,827 participants, compared
with 2007 which had 473 trainers and 7319
participants. The increase can also be seen from the
growth gures of the internal trainer that exceeded
200% from 40 internal trainers in the year 2007;
Mobile-8 now has 96 internal trainers giving
technical and non-technical training.
Selain pendidikan dan pelatihan karyawan,

Mobile-8 juga melakukan program pengembangan
yang disebut Talent Management. Program Talent
Management dibuatkan sebagai bukti komitment
perusahaan terhadap pengembangan karyawan
ke depan dengan memberikan kejelasan terhadap
jenjang karir, kesempatan berkarir di jalur managerial
maupun spesialis serta informasi mengenai
kompetensi dan pelatihan yang harus ada di setiap
posisi.
In addition to education and training of employees,

Mobile-8 has also developed program called Talent
Management. This program is created as evidence
of the companys commitment to their employees
by providing clarity to their career path, career
opportunities in management and also as a specialist,
together with the availability of information regarding
the competency and training of every position.
Proses pengembangan karyawan juga lebih

dipertajam lagi dengan adanya PDP (Personal
Development Plan) yang menelaah lebih dalam
karyawan kekuatan dan area pengembangan
setiap karyawan, program pengembangan yang
akan dilakukan serta persiapan kader-kader untuk
setiap posisi.
The development process of employees is to be

enhanced again with the Personal Development Plan
(PDP), which examines in detail of employee strengths
and their areas of development, development
programs to be conducted in preparation of cadres
for every position.
Compensation & Benet

Sistim kompensasi yang digunakan oleh Mobile-8
diarahkan untuk mengembangkan iklim kerja
yang memacu produktivitas kerja .Perusahaan
juga mengikkuti survey penggajian di industri
telekomunikasi untuk memberikan sistim kompensasi
yang kompetitif.
Compensation & Benet

The compensation system that is used by Mobile-8
is directed to spur the climate of productivity in the
workplace. The Company has also conducted a
survey for the salaries in the telecommunications
industry so as to provide a competitive compensation
system.
41
Tanggung Jawab Sosial

Cor porate Social Responsibility
15 Januari 2008
Mobile-8 Bantu Korban Banjir - Melalui Program
MNC Group Peduli Banjir
Sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan
terhadap korban banjir di wilayah Jabodetabek,
PT Mobile-8 Telecom Tbk. (Mobile-8) bekerjasama
dengan MNC Group berperan aktif meringankan
beban para korban bencana banjir di sekitar wilayah
Jabodetabek, Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui
program bertajuk MNC Group Peduli Banjir.
Program MNC Group Peduli Korban Banjir tersebut
diadakan dalam bentuk serangkaian kegiatan
sosial bersama-sama dengan MNC Group yaitu
berupa pemberian pelayanan kesehatan bergerak,
pembagian sembako, serta bantuan pemulihan
trauma mental kepada anak-anak korban banjir.
42
January 15, 2008

Mobile-8 Helps Flood Victims Through Program
MNC Group Peduli Flood, as part of corporate
social responsibility to ood victims in Jakarta
Metropolitan area (Jabodetabek) region, PT Mobile-8
Telecom Tbk. (Mobile-8) in cooperation with MNC
Group played an active role to alleviate the burden
of ood victims in Jabodetabek area, Central Java
and East Java through a program titled MNC Group
Peduli Flood. This program was held in the form of
social activities series with MNC Group such as
mobile health services to Food Aid division, and
trauma center for the recovery assistance to children
of ood victims.
Dalam melakukan kegiatan ini, MNC Group didukung

oleh berbagai pihak antara lain Rumah Sakit Pusat
Pertamina, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Solo untuk layanan kesehatan, tim Kopassus untuk
kegiatan operasional di lapangan.
The MNC Group is supported by various parties such

as Pertamina Hospital Center, Faculty of Medicine of
University of Indonesia and Faculty of Medicine of
Solo 11 March University for health services and
from the Military (Kopassus ) for eld operational
activities
16 Juni 2008
Mobile-8 menunjukan kepeduliannya terhadap
kesehatan dengan berpartisipasi di acara aksi kerja
sosial yang diadakan oleh FKG UI di Banjarmasin,
Kalimantan. Aksi kerja sosial ini dilakukan
untuk mengurangi penyakit gigi dan mulut untuk
masyarakat umum yang tidak mampu memeriksakan
kesehatan mulut dan gigi. Peduli terhadap kesehatan
merupakan salah satu fokus dari Mobile-8 dalam
melakukan kegiatan tanggung jawab sosialnya
terhadap masyarakat.
June 16, 2008

Mobile-8 participated in a social work event held by
FKG UI in Banjarmasin, Kalimantan. This event was
held to reduce mouth and dental diseases amongst
the general community who can not afford such
health examinations. Concern for health is one focus
of Mobile-8 social responsibility activities.
24 Juli 2008
Mobile-8 terpilih menjadi tuan rumah untuk
mengadakan Intercarrier Golf yang sesasu diadakan
untuk meningkatkan hubungan kerjasama diantara
para operator. Di kesempatan ini, M-8 juga
mengadakan kegiatan kepedulian massyarakat,
dengan memberikan bantuan dana sosial kepada
2 sekolah yang berada disekitar Gnung Putri,
tempat acara tersebut diadakan. Sekolah yang
mendapatkan bantuan tersebut adalah SDN 03
Cikuda & TPA An Nur
July 24, 2008

Mobile-8 was selected to host Intercarrier Golf held
to improve cooperation among the mobile operators.
On this occasion, Mobile-8 also held community
awareness activities by providing funds to 2 schools
located around Gunung Putri, where the event was
held. The schools that received the donations were
SDN 03 Cikuda and TPA An Nur
8 Agustus 2008
Mobile-8 pada tanggal 8 Agustus 2008 bekerjasama
dengan Mal Ciputra untuk memberikan layanan
komunikasi kepada para veteran perang. Program
ini merupakan program penghargaan dari Mobile-8
kepada para veteran perang yang telah berjuang
untuk kemerdekaan bangsa dan negara.
August 8, 2008
Mobile-8, on 8 August 2008 in cooperation with
Ciputra Mall provided communication services
to war veterans. In this program, Mobile-8 gave
appreciations to war veterans who have struggled
for the independence of the nation.
14 Agustus 2008
Mobile-8 bekerjasama dengan Jatis Mobile,
Qualcomm, dan ZTE untuk menyediakan BREW
Development Center kepada 5 universitas di
Indonesia yaitu Universitas Indonesia, Universitas
Bina Nusantara, Universitas Gadjah Mada (UGM
Jogjakarta), ITT Telkom (Bandung) dan Institut
Teknologi Surabaya (ITS Surabaya). Penyediaan
BREW Development Center yang berupa seperangkat
peralatan bertujuan untuk memberikan kontribusi
pada dunia pendidikan sehingga para mahasiswa
lebih mengenal teknologi BREW yang merupakan
salah satu teknologi terbaru di dunia telekomunikasi.
August 14, 2008

Mobile-8 in cooperation with Jatis Mobile,
Qualcomm, and ZTE set up BREW Development
Centers in 5 Indonesian universities, namely
University of Indonesia, Bina Nusantara University,
Gadjah Mada University (UGM- Jogjakarta ), ITT
Telkom (Bandung) and the Institute of Technology
Surabaya (ITS - Surabaya). The BREW Development
Centers provided equipments to students so they can
have deep understanding about BREW technology,
which is one of the latest technologies in the
telecommunications world.
43
44
Tujuan BREW Development Center didirikan selain

menjadi Test Lab & Inject untuk mendukung kompetisi
BREW juga diharapkan dapat berkembang ke taraf
dimana BREW menjadi salah satu mata pelajaran
Programming Language di universitas-universitas
Indonesia, hal ini sejalan dengan konsep untuk turut
mencerdaskan bangsa Indonesia. Salah satu tujuan
dari program ini adalah mendidik dan memiliki
programmer-programmer BREW yang setara
dengan programmer BREW kelas dunia lainnya dan
bisa bersaing dikancah Internasional. Selain bercitacita ingin menjadikan programmer-programmer
Indonesia setara dengan programmer kelas dunia
Mobile-8 juga bertujuan agar para pencipta aplikasi
BREW yang turut serta dalam kompetisi BREW bisa
menumbuhkan jiwa wirausaha kepada generasi
muda Indonesia.
In addition to becoming a Test Lab & Inject, the BREW

Development Center was established to bolster
competition. BREW is also expected in the future will
become one of the subjects in Programming Language
in universities throughout Indonesia. This is in line
with the concept of educating Indonesians. One of
the objectives of this program is to educate and have
BREW programmers who are as procient as other
world-class BREW programmers and can compete
in the international level. More over, this activity is
expected to aspire the growth of entrepreneurship
spirit amongst Indonesian youths.
5 September 2008
Pada awal September, layanan Hepi diluncurkan di
Medan dan Malang. Untuk menandakan dimulainya
layanan Hepi ini, Mobile-8 juga menggelar Program
Peduli Sesama dengan mengundang yayasan
panti asuhan di acara peluncuran tersebut. Di
dalam program peduli sesama tersebut Mobile-8
memberikan bantuan kepada yayasan panti asuhan
tersebut berupa perlengkapan alat tulis untuk
keperluan sekolah beserta dengan uang tunai.
September 5, 2008
In early September, Hepi was launched in Medan
and Malang. To mark the introduction of Hepi,
Mobile-8 staged the Mutual Care Program by inviting
orphanage foundations at the launching event. In this
program Mobile 8 provided school stationeries and
cash donation to the orphanages.
22 September 2008
Mobile-8 bekerjasama dengan Badan Amil Zakat
Nasional menggelar acara bertajuk Food For
Work. Program ini merupakan program peduli
sesama dari Mobile-8 yang diadakan di bulan
Ramadhan dan berbentuk pemberian bantuan
berupa bahan-bahan sembako kepada orang-orang
yang membutuhkan. Sebelum bantuan ini diberikan
orang-orang tersebut diharuskan untuk bekerja
membersihkan area di Stasiun kota. Program Food
For Work ini diadakan selain untuk memberikan
bantuan juga untuk mendidik masyarakat untuk rajin
bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
September 22, 2008

Mobile-8 in cooperation with Badan Amil Zakat
Nasional staged an event entitled Food For Work
. This mutual care program from Mobile-8 was
held in the Muslim fasting month of Ramadhan
and in the form of food aids (sembako) distributed
to the community. Before these aids were given,
these people were required to work, and clean the
areas in Kota Station. Food for Work Program was
also conducted to educate the community to work
diligently so as to fulll their needs.
16 Desember 2008
Mobile-8 melalui layanan Hepi memberdayakan
komunitas di lingkungan kampus perguruan tinggi
dengan menawarkan berbagai solusi yang
bermanfaat bagi kegiatan belajar mengajar dan
sosialisasi di lingkungan kampus. Solusi-solusi
tersebut dikemas dalam program bernama KAMPUS
HEPI. Program Kampus Hepi untuk pertama kali
diluncurkan di Kampus Gunadarma Depok pada
tanggal 16 Desember 2008.
December 16, 2008

Hepi empowered the universitys community by
offering a variety of useful solutions for teaching,
learning and disseminating information about
activities in campus. These solutions are packed
in HEPI CAMPUS program. This program was rst
launched at Gunadarma Campus in Depok on 16
December 2008.
Melalui program Kampus Hepi, Mobile-8

berusaha ikut aktif membantu lembaga pendidikan
(kampus) khususnya dalam hal belajar mengajar,
pengembangan teknologi, pembangunan sumber
daya manusia yang siap pakai, serta sosialisasi
teknologi dan pengetahuan lainnya bagi kalangan
mahasiswa.
Through HEPI CAMPUS, Mobile-8 actively support

the educational institutions (campus), especially for
learning program, teaching, giving out information
on technology development, preparing skilled human
resource as well as sharing technology and other
knowledge for the undergraduates.
Kampus Hepi menyediakan berbagai solusi spesik

yang dibutuhkan oleh komunitas kampus dalam
melakukan kegiatan mereka. Solusi-solusi tersebut
antara lain; SMS Akademik, Specied SMS
Broadcast, Campus Zone, Laboratorium CDMA,
Pengembangan Konten untuk Value Added Services,
Diskon Promo, serta Seminar dan Pameran. Melalui
laboratorium CDMA, Mobile-8 menyediakan
satu wadah dan sarana bagi Mahasiswa untuk
mengetahui lebih dalam tentang teknologi CDMA,
pengembangannya, serta konten-konten apa saja
yang dapat di lakukan dengan teknologi tersebut.
Hasil dari Laboratorium CDMA diaktualisasikan
melaui solusi pengembangan konten VAS oleh para
mahasiswa.
HEPI CAMPUS provides specic solutions for

campus community in doing their activities. These
solutions are: Academic SMS, Specied Broadcast
SMS, Campus Zone, CDMA Laboratories, contents
development for Value Added Services, Special
Discount Promo Program, and also Seminar and
Exhibition. Through CDMA laboratory, Mobile-8
provides one venue and facilities for students to learn
more about CDMA technology, its development and
other contents based on this technology. In addition,
the development in this aboratory will be use to
enrich value added services for Mobile-8s users.
23 Desember 2008
Bersamaan dengan perayaan hari Ibu yang
jatuh pada tanggal 22 Desember, Mobile-8
merayakannya dengan memberikan penghargaan
kepada Ibu teladan yang telah menjadi single
parent. Di dalam acara yang bertajuk Terima Kasih
Bunda tersebut Mobile-8 memberikan bantuan
sebesar Rp Rp 220.942.500,- kepada para Ibu
yang telah menjadi single parent atau orang tua
single di Desa Tulungagung, Indramayu. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan
wanita di desa tersebut sehingga para wanita
tersebut dapat menghidupi keluargannya dengan
baik. Program bantuan ini juga diikutsertai dengan
program pelatihan kepada para Ibu tersebut untuk
dapat mempunyai keterampilan dalam bekerja.
Program pemberdayaan wanita ini merupakan
wujud komitmen dari Mobile-8 untuk meningkatkan
harkat dan kualitas dari wanita Indonesia.
December 23, 2008

In celebrating Mothers Day on December 22,
Mobile-8 gave appreciation to exemplary mothers
who are single parent. In the event titled Thank you
Mother (Terima Kasih Bunda) Mobile-8 provided
funding worth Rp 220,942,500, - to mothers who
are single parents in Desa Tulungagung, Indramayu.
This program aims to increase these womens
competencies in supporting their family. It comes
with training programs for them to attain skills at
work. This empowerment program is Mobile-8s
commitment to develop the dignity and quality of
Indonesian women.
Peduli Veteran dg Mall Ciputra Jakarta (Mall Kerja Sosial dg FKG-UI (Banjarmasin, 16 juni 2008)
Ciputra, 8 Agustus 2008)
Terima Kasih Bunda dg Baznas (Indramayu, 23

Desember 2008)
Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan RI, Aksi kerja sosial mengurangi penyakit gigi dan mulut kepada masyarakat di wilayah Banjarmasin.
selain telah menghadirkan Program 888 dan
promo Hape Merdeka Hepi serta beragam
penawaran menarik lainnya, di kesempatan ini
Mobile-8 memberikan perangkat telekomunikasi
HEPI kepada para Veteran.
Penyaluran dana infaq yang terkumpul melalui

program Terima Kasih Bunda kepada para ibu
teladan di Indramayu. Dana infaq terkumpul
sebesar Rp 220.942.500,-
45
Tata Kelola Perusahaan

Cor porate Gover nance
Sesuai dengan misi Untuk memaksimalkan nilai-nilai

bagi para pihak yang berkepentingan dengan terus
berinovasi dan mengimplementasikan tata kelola
perusahaan yang kuat secara konsisten, Perseroan
menghayati
sepenuhnya
pentingnya
Good
Corporate Governance (GCG) untuk meningkatkan
shareholder value dalam jangka panjang dan
untuk melindungi kepentingan para pemegang
saham minoritas. Perseroan sedang dalam proses
mengembangkan platform GCG sebagai strategi
kunci untuk mencapai sasaran-sasaran usaha.
46
In line with our mission To maximize value for

our stakeholders with continued innovation and
strong corporate governance, the Company fully
understands the critical role of Good Corporate
Governance (GCG) in ensuring long-term
shareholder value growth and to protect the interest
of minority shareholders. The Company is in the
process of building a GCG framework as a key
strategy in achieving its business objectives.
Beberapa hal pokok mengenai kebijakan dan

penerapan tata kelola perusahaan di Perseroan antara
lain adalah pemisahan otoritas dan tanggung jawab
yang jelas antara Dewan Komisaris dan Direksi;
visi dan arah bisnis yang jelas; mengutamakan
pengendalian risiko dan pengawasan internal antara
lain melalui peran Komite Audit dan Audit Internal;
menjalankan usaha secara wajar dan transparan;
penyebarluasan
informasi
yang
material
secara tepat waktu kepada para pihak yang
berkepentingan; dan sikap yang bertanggungjawab
terhadap permasalahan sosial, lingkungan, dan
pembangunan.
Several main points of Mobile-8s corporate

governance policies and implementation are clear
delegation of authorities and responsibilities between
the Board of Commissioners and Board of Directors;
clear vision and business direction; emphasis on
risk management and internal control among other
things through the roles of the Audit Committee
and the Internal Audit Unit; conduct business fairly
and transparently; timely dissemination of material
information to stakeholders; and responsibility to
social, environmental developmental issues.
Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris adalah untuk mengawasi
aktivitas dan manajemen Perseroan yang dilakukan
oleh Direksi. Dewan Komisaris juga berkewajiban
melindungi kepentingan para pemegang saham
minoritas.
Board of Commissioners
The duty of the Board of Commissioners (BOC) is
to oversee the activities and management of the
Company under the Board of Directors. The Board of
Commissioners also has the responsibility to protect
the rights of minority shareholders.
Dewan Komisaris (Dekom) bertanggung jawab

atas pengawasan kepengurusan Perseroan, dan
mengevaluasi efektivitas kerja Direksi atas dasar
kebijakan Perseroan, pengambilan keputusan dan
eksekusi strategi.
The Board of Commissioners (BOC) is responsible for

overseeing the management of the Company, and
evaluates the effectiveness of Directors performance
on the basis of company policies, decision making
process, and execution of strategies.
Tugas dan tanggung jawab Dekom termasuk

memantau kinerja Perseroan terhadap tujuan strategis,
rencana usaha, dan anggaran tahunan/kuartalan;
memberi perhatian terhadap deviasi yang signikan
dari arah maupun sasaran Perseroan yang telah
ditetapkan dan mengusulkan penanggulangannya;
serta melakukan tugas pengawasan lainnya
sebagaimana ditentukan oleh rapat umum pemegang
saham dan atau Anggaran Dasar Perseroan yang
menjabarkan tugas dan tanggung jawab para
Dekom secara komprehensif.
The duties and responsibilities of the BOC include

monitoring the performance of the Company
against strategic goals, business plan, and annual/
quarterly budgets; raise attention to any signicant
deviation of the Company from stated course
and targets and propose countermeasures; and
undertake other supervisory duties as laid out by
the general meeting of shareholders and or the
Companys Articles of Association which sets forth
the duties and responsibilities of the Commissioners
comprehensively.
Hingga 31 Desember 2008, Dewan Komisaris

Perseroan terdiri dari empat Komisaris termasuk
Presiden Komisaris yang juga merupakan Komisaris
Independen dan tiga Komisaris dimana salah
satunya adalah Komisaris Independen.
Mereka adalah:
As of December 31, 2008, the Board of

Commissioners of the Company comprised of four
Commissioners including an Independent President
Commissioner and three Commissioners, in which
one among them is an Independent Commissioner.
They are:
47
48
Agum Gumelar sebagai Presiden Komisaris dan

Komisaris Independen; Hary Tanoesoedibjo
sebagai Komisaris; Djoko Leksono Sugiarto sebagai
Komisaris; Mohamad Suleiman Hidayat sebagai
Komisaris Independen.
Agum Gumelar as President Commissioner and

Independent Commissioner; Hary Tanoesoedibjo
as Commissioner; Djoko Leksono Sugiarto as
Commissioner; Mohamad Suleiman Hidayat as
Independent Commissioner.
Prol dari masing-masing anggota Dewan Komisaris

disajikan pada halaman terpisah Laporan Tahunan ini.
The proles of each Commissioner are presented

separately in this Annual Report.
Direksi
Direksi bertanggung jawab atas kepengurusan
Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan sejalan dengan tujuan Perseroan.
Board of Directors
The Board of Directors (BOD) is responsible for
managing the Company in accordance with
prevailing regulations and in line with the objectives
of the Company.
Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi

mencakup antara lain menetapkan sasaran usaha
Perseroan, strategi dan anggaran periodik, serta
mengukur hasil usaha dan kinerja Perseroan terhadap
sasaran, strategi dan anggaran tersebut; menetapkan
kebijakan Perseroan perihal tata kelola perusahaan
dan manajemen; dan juga kebijakan kepegawaian
termasuk pengangkatan dan pemutusan hubungan
kerja, remunerasi, pensiun dan manfaat lainnya.
Para Direktur juga mewakili Perseroan di setiap acara
Direksi dengan pihak-pihak internal maupun di setiap
kegiatan usaha dengan pihak-pihak eksternal.
The duties and responsibilities of the Directors include

among other things setting the Company objectives,
strategies and periodical budgets, and measure
operating results and performances against those
objectives, strategies and budgets; setting Company
policies with respect to corporate governance and
management; in addition to employment policies on
hiring and ring, remuneration, pension and other
benets. The Directors also represent the Company
in all of BOD activities with internal parties as well as
all business dealings with external parties.
Hingga tanggal 31 Desember 2008, Direksi

Perseroan terdiri dari empat Direktur, termasuk
seorang Presiden Direktur dan tiga Direktur. Prol
masing-masing Direktur tersebut disajikan di halaman
terpisah Laporan Tahunan ini.
As of December 31, 2008, the Board of Directors of

the Company comprised of four Directors, including
a President Director and three Directors. Proles of
each Director are presented separately in this Annual
Report.
Rapat Direksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi mengadakan
pertemuan internal sekurangkurangnya 1(satu) kali
dalam 1(satu) minggu atau sewaktu-waktu bila
diperlukan. Direksi juga mengadakan pertemuan
dengan Dewan Komisaris secara berkala untuk
mengevaluasi sasaran usaha serta mendiskusikan
hal-hal penting berkaitan dengan perkembangan
Perseroan.
Board Meetings
In the course of their duties, the Directors meet
internally at least once a week or as needed from
time to time. The Board of Commissioners and the
Board of Directors also meet regularly in the course
of the year to evaluate business targets and discuss
issues pertinent to the progress of the Company.
Remunerasi Komisaris dan Direksi

Anggota Komisaris dan Direksi menerima gaji dan
remunerasi sebesar Rp 9.421.326.538 di tahun
2008 dibandingkan dengan Rp 6.189.442.619
di tahun 2007 secara kolektif.
Remuneration of BOC and BOD

Members of the Board of Commissioners and Board
of Directors received a collective salaries and
benets amounting to Rp 9.421.326.538 in 2008
compared to Rp 6,189,442,619in 2007.
Komite Audit
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang
Pasar Modal dan Bapepam- LK, dan sejalan dengan
semangat GCG, Dewan Komisaris telah membentuk
Komite Audit yang terdiri dari seorang Komisaris
Independen sebagai Ketua dan dua profesional
yang independen dengan kualikasi yang sesuai
dan pengalaman dalam bidang keuangan.
Audit Committee
Pursuant to the Capital Markets Law and the
regulation of Bapepam-LK, and in line with the spirit
of GCG, the Board of Commissioners has formed
an Audit Committee that comprises an Independent
Commissioner as Chairman and two independent
professionals with suitable qualications and
expertise in the eld of nance.
Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab

kepada Dewan Komisaris berpartisipasi dalam
pemilihan dan penunjukan akuntan publik, menelaah
rencana serta laporan audit internal dan eksternal,
melaporkan kepada Dewan Komisaris hal-hal yang
berhubungan dengan kualitas atau integritas laporan
keuangan Perseroan, mengidentikasikan hal-hal
yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris,
memberikan tanggapan atas pertanyaan para
anggota Dewan Komisaris, dan memberikan
pendapat yang independen mengenai segi
kepatuhan Perseroan terhadap prosedur internal,
hukum dan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku.
The Audit Committee that is formed by, and

is responsible to the Board of Commissioners
participates in the selection and appointment of the
public accounting rm, reviews the plan and ndings
of internal and external auditors, reports to the Board
of Commissioners pertinent matters on the quality
and integrity of the Companys nancial statements,
identies issues that require the attention of the Board
of Commissioners, responds to queries from the
Board of Commissioners, and provides independent
opinions on the Companys compliance to internal
procedures, rules and regulations and the prevailing
laws.
Sepanjang tahun 2008, Komite Audit telah

beberapa kali mengadakan rapat baik dengan
auditor eksternal, auditor internal maupun dengan
Direksi Perseroan dalam rangka:
1. Penyusunan Laporan Keuangan Perseroan untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2007;
2. Penyusunan Laporan Keuangan Perseroan untuk
periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2008;
3. Status perkembangan obligasi perseroan serta
hal-hal yan terkait dengan obligasi
During 2008, the Audit Committee has met several

times with internal and external auditors as well as
with the Board of Directors in connection with:
1.
2.
3.
Compilation of the Company Financial Report

for the period ending December, 31 2007;
Compilation of the Company Financial Report
for the 6 month period ending June 30, 2008;
The merger of the Company with its
subsidiaries;
49
Sampai akhir tahun 2008, Komite Audit

beranggotakan Mohamad Suleiman Hidayat
sebagai Ketua serta Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa dan
Andreas Bahana sebagai anggota.
As of year-end 2008, the Audit Committee comprised

of Mohamad Suleiman Hidayat as Chairman and
Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa and Andreas Bahana as
members.
Prol Komite Audit disajikan pada halaman terpisah

Laporan Tahunan ini. Ketiga anggota Komite Audit
tersebut tidak teraliasi dengan pemegang saham
mayoritas Perseroan.
The proles of each member of the Audit Committee

are presented separately in this Annual Report. All
three members of the Committee are independent of
the majority shareholders of the Company.
Tabel berikut ini menunjukkan jumlah rapat Dewan

Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada
tahun 2008 serta angka kehadiran dari masingmasing Komisaris, Direktur dan Komite Audit.
The following tables set forth the number of meetings

involving the Commissioners, Directors and the Audit
Committee in 2008, and the level of attendance of
each Commissioner, Director and Audit Committee.
Rapat BOC,BOD & Komite Audit 2008
Rapat BOC,BOD & Komite Audit 2008
Rapat Komisaris
BOC Meeting
50
Rapat Direksi
BOD Meeting
Rapat Komite Audit

Audit Committee Meeting
Jumlah Rapat/Total Meeting
28
Agum Gumelar
Hary Tanoesoedibjo
Mohamad S Hidayat
28
Anthony C Kartawiria
25
Merza Fachys
23
Susanto Sosilo
28
Prof.Dr.Wahjudi Prakarsa
Andreas Bahana
Auditor Eksternal
Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik Kanaka
Puradiredja, Suhartono sebagai auditor laporan
keuangan Perseroan untuk tahun buku 2008. Auditor
eksternal telah menjalankan tugas-tugasnya menurut
standar dan etika profesional.
External Auditors
The Company appointed the public accounting rm
of Kanaka Puradiredja, Suhartono as auditors of the
Companys nancial statements for scal year 2008.
The external auditors perform their duties according
to professional standards and ethics.
Audit Internal
Fungsi utama Audit Internal adalah menelaah
efektivitas dan kelayakan sistem pengendalian
internal Perseroan, terutama untuk melindungi aktiva
dan catatan perusahaan, memastikan keandalan
informasi keuangan dan operasional serta kepatuhan
terhadap kebijaksanaan dan peraturan Perseroan.
Internal Audit
The main function of Internal Audit is to assess the
effectiveness and adequacy of the Companys
internal audit system, especially to safeguard
assets, maintain proper records, ensure the integrity
of nancial statements as well as compliance to
Company policies and regulations.
Audit Internal juga berfungsi untuk memastikan

ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Isu-isu yang timbul harus
diidentikasikan, ditelaah dan dikomunikasikan
secara berkala kepada Komite Audit dan Direksi.
Dalam menjalankan fungsinya, Audit Internal
menerapkan risk-based auditing agar dapat
meningkatkan esiensi biaya serta pengendalian
bidang-bidang yang memiliki risiko tinggi.
Audit Internal also functions to ensure compliance

towards prevailing laws and regulations. Pertinent
issues that arise should be identied, assessed and
communicated regularly to the Audit Committee and
the Board of Directors. In discharging its duties,
Internal Audit relies on risk-based auditing with the
aim to increase cost effectiveness, enhance control
and focus on areas that are deemed highly risky.
Pengendalian Internal dan

Manajemen Risiko
Dalam merancang dan menjalankan Sistem
Pengendalian Internal, fungsi Audit Internal
mengacu kepada standar yang dibuat oleh COSO
(the Committee of Sponsoring Organizations of
the Treadway Commission), yang meliputi lima
komponen yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi/Komunikasi
5. Pengawasan
Internal Control and

Risk Management
In designing and implementing the Internal Control
System, the Internal Audit Division adheres to the
standards of COSO (the Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission), which
consist of ve areas of activities, namely:
1.
2.
3.
4.
5.
Control environment
Risk assessment
Control activities
Information/Communication
Monitoring
51
52
Sebagai monitoring tools, Audit Internal juga

melakukan pemeriksaan pengendalian internal.
Semua hasil audit yang dijalankan dilaporkan secara
berkala kepada Direksi dan Komite Audit. Auditor
Internal juga melakukan monitoring dan tindak lanjut
untuk memastikan semua rekomendasi perbaikan
telah diimplementasikan.
As a monitoring tool, Internal Audit also undertakes an

internal control review. All audit ndings are reported
on a regular basis to the Board of Directors and
Audit Committee. The internal auditors also monitors
and undertake follow up actions to ensure that all
recommendations for improvements are carried out
accordingly.
Manajemen Perseroan berkewajiban merancang

dan memelihara sistem pengendalian internal
yang memenuhi syarat guna memberikan tingkat
keyakinan Direksi bahwa aktiva Perseroan telah
dilindungi, risiko bisnis yang dihadapi dapat
diidentikasi, dievaluasi dan dikelola selayaknya,
transaksi penting dilaksanakan sesuai dengan
otorisasi manajemen, dan semua laporan keuangan
layak untuk diterbitkan dan tidak melanggar hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Management of the Company is responsible

for designing and maintaining an adequate internal
control system that provides reasonable assurance
to the Board of Directors that Companys assets
are safeguarded, all of the risks associated with
the Companys business are properly identied,
evaluated and mitigated accordingly, that transactions
are carried out with managements authorization, and
that all nancial statements are published with integrity
and are within prevailing laws and regulations.
Pada tahun 2008, Divisi Internal Audit

mengembangkan aktivitas auditnya dengan
menambahkan aktivitas Information Technology (IT)
Audit yang dimaksudkan untuk lebih memberikan
keyakinan terhadap kontrol internal yang terkait
dengan teknologi. IT Audit pada tahun 2007
mencakup antara lain, IT General Control, IN/
Billing System dan System Electronic Voucher.
In the year 2008, Internal Audit Division has extend

its activities to cover Information Technology (IT) Audit
which is intended to provide assurance for internal
control related with technology. IT audit in 2007 has
covered areas including IT General Control, IN/
Billing System and Electronic Voucher System.
Untuk Non IT Audit, Divisi Internal Audit melakukan

audit termasuk diantaranya, Aktitas Sales,
Collection, Biaya Operasional Cabang dan Biayabiaya Umum.
For Non IT Audit activities, Internal Audit Division has

covered areas including Sales Activities, Collection,
Branch Operational Expenses and General
Expenses.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas
kepatuhan perusahaan, memastikan bahwa Perseroan
mematuhi peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal. Sekretaris Perusahaan juga mengelola
penyebaran informasi bagi para pihak yang
berkepentingan atas Perseroan secara tepat waktu.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary is responsible for corporate
compliance, ensuring that the Company is updated
and complies with all prevailing rules in capital
market. The Corporate Secretary also manages the
dissemination of information to stakeholders in a
timely manner.
Saat ini sekretaris perusahaan perseroan dijabat oleh

Chris Tauk, Sarjana Hukum lulusan Fakultas Hukum
Universitas Trisakti. Beliau bergabung persama
perseroan pada tahun 2005 sebagai Vice President
Legal. Pada bulan Mei 2008, beliau ditunjuk dan
merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan.
Sebelum bekerja di perseroan, beliau bergabung
dengan beberapa perusahaan telekomunikasi
dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang
telekomunikasi.
To date, the Corporate Secretary is served by Chris

Tauk, a Law garduate of the Facuty of Law Universitas
Trisakti. He joined the Company in 2005 as Vice
President, Legal. In May 2008, he was appointed
to serve concurrently as the Companys Corporate
Secreatary. Prior to joining the Company, he served
in several telecommunications company with over
10 years of experience in the telecommunications
company.
Kasus Tuntutan Hukum

Di tahun 2008, Perseroan menghadapi beberapa
kasus hukum yaitu:
1. Gugatan perdata perbuatan melawan hukum
dengan CV Putra Jabar Telekomunikasi yang
masih dalam proses pemeriksaan tingkat
banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta;
2. Gugatan perdata terhadap CV Putra Jabar
Telekomunikasi atas tunggakan pembayaran
penggunaan jasa Perseroan di Pengadilan
Tinggi Jakarta;
3. Dua gugatan perdata perbuatan melawan
hukum dengan mantan karyawan Perseroan
yang sama. Satu gugatan telah diputuskan dan
telah berkekuatan hukum tetap dan gugatan
lainnya masih dalam proses banding di
Pengadilan Tinggi Jakarta;
4. Perkara dengan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha mengenai pelanggaran Undang-Undang
tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang sampai
saat ini masih menunggu Fatwa MARI.
5. Gugatan wanprestasi dari DB Trustee
(Hongkong) Ltd, selaku wali amanat dalam
obligasi dollar yang diterbitkan perseroan pada
tahun 2007. Perseroan mendapat panggilan
sidang dari pegadilan Negeri Jakarta Pusat
untuk hadir pada tanggal 14 April 2009.
Litigation Cases
In 2008, the Company has several pending litigation
cases as described below:
1. A civil court case with CV Putra Jabar
Telekomunikasi is still pending at the High Court
of Jakarta;
Keterbukaan Informasi Keuangan

Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir 31 Desember 2008 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka
Puradiredja, Suhartono telah disusun dengan
memperhatikan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Financial Disclosure
The Annual Financial Statements of the Company for
the year ending December 31, 2007, was audited
by the Public Accounting Firm of Kanaka Puradiredja,
Suhartono and have been prepared in accordance
with the Generally Accepted Accounting Principles
(PSAK) with an unqualied opinion.
2.
3.
A civil court suit brought onto CV Putra Jabar

Telekomunikasi with regard to outstanding
payables for the services of the Company, which
is still pending at the High Court of Jakarta.
Two civil court suits were brought to a former
employee of the same company. One suit
has produced a verdict, while the other is still
pending an appeals process at the High Court
of Jakarta;
4.
The case with the Commission on Fair Business

Practices on the contravention of the Law on Anti
Monopolistic and Unfair Business Practices that
hitherto still awaits a verdict.
5.
A suit on default from DB Trustee (Hongkong) Ltd,

as custodian of the US dollar bonds issued by
the Company in 2007. The Company received
a court summons from the Central Jakarta Distric
Court for a hearing on 14 April 2009.
53
Manajemen Risiko
Risk Management
54
Ada beberapa faktor risiko Utama yang dianggap

dapat menghambat atau menjadi ancaman bagi
Mobile-8 baik dalam kelangsungan usaha maupun
dalam berkompetisi, antara lain:
There are several main risk factors that are considered

a hindrance or a threat for Mobile-8, both in business
sustainability and competition, such as:
1.
1.
Pasar telekomunikasi nasional yang semakin

kompetitif dengan banyaknya produk-produk
yang baru dengan tarif yang semakin bersaing.
Untuk menghadapi tantangan ini, Mobile-8
akan terus memperkenalkan produk maupun
layanan atau tur baru yang inovatif dengan
harga yang kompetitif, seperti layanan tariff
yang baru diperkenalkan di Januari 2009, yaitu
Fren Sobat, maupun layanan data Mobi yang
didukung oleh teknologi EVDO-Rev. A. Selain
itu Perseroan juga akan terus mengembangkan
produk FWA untuk dapat bersaing secara lebih
efektif dengan operator FWA lainnya.
Competition in the national telecommunications

industry grows stronger as more new products
with competitive tariffs are being launched. To
overcome this challenge, Mobile-8 will continue
to introduce new products, services, and
innovative features with competitive prices, such
as the new tariff that was introduced in January
2009, namely Fren, Sobat, and Mobi data
services supported by EVDO-Rev A technology.
In addition, the Company will also continue to
develop FWA products that will enable it to
compete more effectively in the market.
2.
Kondisi perekonomian keuangan global yang

semakin tidak menentu, akan mempengaruhi
melemahnya daya beli masyarakat dan dapat
berdampak pada penurunan ARPU maupun
melemahnya tingkat pertumbuhan penetrasi.
Oleh karena itu, Mobile-8 akan terus memantau
perkembangan dan memperkenalkan produk
yang lebih sesuai dengan kondisi pasar.
2.
The increasingly unstable global economic

condition may weaken the purchasing power of
the subscribers and can further deteriorate ARPU
as well as weakening the growth of penetration.
Thus, Mobile-8 will continue to monitor
developments and will introduce products that
are suitable with market conditions.
3.
Kegiatan usaha Mobile-8 dapat dipengaruhi

oleh uktuasi nilai tukar Rupiah terutama
terhadap mata uang US Dolar akibat hutang
Mobile-8 dan pengeluaran modal untuk
jaringan telekomunikasi berdenominasi US
Dolar. Selain itu, uktuasi nilai tukar Rupiah
juga akan berpengaruh terhadap protabilitas
dimana Mobile-8 memiliki hutang obligasi
senilai USD100.000.000,- dengan tingkat
bunga 11.25% per tahun.
3.
Mobile-8 business activities can be affected by

exchange rate uctuations of Rupiah especially
against U.S. Dollar due to its debt and capital
expenditures for telecommunications network
which is in U.S. Dollars. In addition, the Rupiah
exchange rate uctuations will also affect the
protability of Mobile-8 which has a debt of
USD100.000.000, with an interest rate of
11,25% per year.
4.
Pertumbuhan pelanggan dan penggunaan

jaringan oleh pelanggan yang tidak diimbangi
dengan ketersediaan jumlah kapasitas jaringan
yang memadai dapat berdampak negatif
pada kinerja dan kegiatan usaha Mobile-8.
Untuk itu Mobile-8 akan terus menjaga kualitas
networknya. Selain itu, dengan berkurangnya
kemampuan Mobile-8 dalam mendapatkan
pendanaan untuk memenuhi kebutuhan belanja
modal dapat semakin menghambat perbaikan
kualitas maupun perluasan network coverage.
4.
Customer growth and network usage by

customers that are not supported by the
availability of adequate capacity may have a
negative impact on the business performance of
Mobile-8. For these, Mobile-8 will continue to
maintain the quality of its network. In addition,
with Mobile-8s deteriorating access to acquire
funds to meet the capital expenditure, will hinder
the improvement of quality and expansion of
network coverage.
5.
Kegagalan atas (a) operasi jaringan Mobile-8

secara berkesinambungan, (b) sistem-sistem
utama tertentu, atau (c) titik interkoneksi
(gateway) ke jaringan penyelenggara lainnya,
dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha Mobile-8. Untuk menghindari kegagalan
ini, Mobile-8 terus meningkatkan kualitas
pemeliharaan seluruh jaringan serta perangkat
pendukungnya termasuk memastikan bahwa
kegiatan usaha tidak akan terganggu terlalu
lama pada saat terjadinya suatu gangguan.
5.
The failure (a) to continuously operating

Mobile-8 network (b) in certain mains systems,
(c) in interconnection gateway to other providers
can have a negative impact on Mobile-8
business. To prevent those failures, Mobile-8
continues to improve the quality of maintenance
of all network and supporting infrastructures and
ensure that business activities are not hindered
for long should there be a disturbance.
55
6.
Mobile-8 beroperasi pada teknologi CDMA,

ditengah penggunaan teknologi GSM yang lebih
popular sehingga terdapat risiko perubahan
teknologi yang dapat memperngaruhi kegiatan
usaha Mobile-8. Oleh karena itu Mobile-8
akan terus mengikuti perkembangan teknologi
CDMA dengan mengaplikasikan teknologi EVDO, yang setara dengan teknologi 3G.
6.
Mobile-8 operates on CDMA technology in the

midst of the more popular GSM technology so
there is a risk of technology changes that can
inuence Mobile-8 business activities. Therefore,
Mobile-8 will continue the development of CDMA
with the application of EVDO technology, which
is on par with 3G technology.
7.
Saat ini Mobile-8 memiliki 2 hutang obligasi,

dalam bentuk dollar senilai USD100.000.000,yang tidak didukung dengan jaminan dan dalam
bentuk IDR senilai Rp675.000.000.000. yang
didukung dengan jaminan senilai 110% - 130%
dari nilai terhutang, tergantung dari rating yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat efek.
7.
Currently Mobile-8 has outstanding bonds,

comprising of unsecured Eurodollar bonds
of USD 100.000.000,- and IDR bonds of
Rp 675.000.000.000 that are secured by
collaterals worth 110% to 130% of the nominal
value of the bonds, depending upon the ratings
issued by rating companies.
a.
Untuk obligasi dollar, saat ini Mobile-8

telah menerima gugatan dari DB Trustee
mengenai masalah cidera janji sebagai
akibat tidak dilakukannya penawaran untuk
membeli kembali obligasi tersebut senilai
101% dari nilai pokok, hal ini dipicu oleh
terjadinya penurunan kepemilikan saham
PT Global Mediacom Tbk pada Mobile-8
menjadi dibawah 51%.
Gugatan DB Trustee pada prinsipnya
berisi:
I. Permintaan percepatan pembayaran
- USD 100.000.000,II. Permintaan
pembayaran
bunga
terhutang sampai 23 Desember 2008
- USD3.501.000,III. Permintaan pembayaran biaya lainlain - USD 1.024.849,08
56
a.
For its USD bonds, Mobile-8 is currently

facing a law suit from DB Trustee with
respect to the default on the redemption
of the bonds at 101% of nominal value
as stipulated by certain conditions, which
arose as a result of divestment of the stake
of PT Global Mediacom Tbk in Mobile-8 to
below 51%.
The suit by DB Trustee in principle amounts

to:
I. Request for accelerated payment of
USD 100,000,000.00
II. Request for payment of overdue
interest up to 23 December 2008 of
USD 3,501,000.00
III. Request for other payments of USD
1,024,849.08
b.
8.
Untuk obligasi rupiah, berdasarkan

tanggal laporan keuangan Mobile-8,
31 Maret 2009, Mobile-8 sedang
melakukan serangkaian pembicaraan
untuk restrukturisasi hutang tersebut,
selama proses restrukturisasi sedang
berjalan, Mobile-8 memutuskan untuk
tidak melakukan pembayaran bunga.
Selain itu Mobile-8 memperkirakan
bahwa berdasarkan laporan keuangan
31 Desember 2008, kondisi keuangan
Mobile-8 tidak memungkinkan untuk
memenuhi batasan rasio antara hutang/
EBITDA maupun EBITDA/ beban bunga
sebagaimana
ditentukan
didalam
Perjanjian Wali Amanat.
Status kelanjutan transaksi derivatif antara Lehman

Brothers Special Financing Inc. (LBSF) dengan
Mobile-8, masih menunggu perkembangan
lebih lanjut dari proses permohonan pailit yang
diajukan oleh Lehman Brothers, sebagai induk
perusahaan dari LBSF.
b.
8.
For IDR bonds, based on the date of its

nancial statements 31 March 2009,
Mobile-8 is in the process of negotiations
to restructure the debt, in which Mobile-8
has decided not to make interest payments
during the restructuring process. In addition,
Mobile-8 estimates that on the basis of its
nancial statements on 31 December
2008, the nancial condition of Mobile-8
may not meet the covenants on ratio
limitations of debt-to-EBITDA as well as
EBITDAto- interest expense as stated in the
Custodian Agreement.
The status of derivative transaction between

Lehman Brothers Special Financing Inc.
(LBSF) with Mobile-8, is still subject to further
development of the bankruptcy process of
Lehman Brothers, as the parent company of
LBSF.
57
Pembahasan dan Analisa Manajemen

Management s Discussion and Analysis
58
Penjelasan dalam bagian ini harus dibaca bersama

dengan laporan keuangan konsolidasi PT Mobile-8
Telecom Tbk dan anak perusahaan serta catatan
terkait untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2008 dan 2007, yang terdapat dalam bagian lain
dokumen Laporan Tahunan ini.
The following discussions should be read in

conjunction with PT Mobile-8 Telecom Tbk and its
subsidiary consolidated nancial statements and the
accompanying notes for the years ended December
31, 2008 and 2007, included elsewhere herein.
Hasil Usaha
Pendapatan Usaha - Bersih
Jasa telekomunikasi CDMA kami merupakan
sumber utama pendapatan kami yang terdiri dari
pendapatan layanan jasa telekomunikasi berupa (i)
Percakapan, (ii) Layanan Pesan Singkat (SMS), (iii)
Data, (iv) Abonemen dan (v) Lain-lain. Kami juga
memperoleh pendapatan dari interkoneksi domestik
Results of Operation
Operating Revenues - Net
CDMA telecommunication services are our principal
source of revenue and includes revenue from (i) Voice,
(ii) Short Message Service (SMS) (iii) Data, (iv) Monthly
Service Charges and (v) Others. We also receive
domestic and international interconnection service
revenues from other telecommunication operators.
dan internasional yang diterima dari penyelenggara

telekomunikasi
lainnya.
Jumlah
Pendapatan
Usaha kami disajikan dengan mengurangi Beban
Interkoneksi atas interkoneksi yang dilakukan oleh
pelanggan kami kepada jaringan penyelenggara
lainnya tersebut dan Potongan Harga.
Our Gross Revenues are off-set by Interconnection

Charges from other telecommunication operators for
interconnection to their networks by our subscribers
and Discount.
Tabel berikut menyajikan perincian sumber

pendapatan kami beserta persentase masing-masing
sumber pendapatan terhadap total Pendapatan
Usaha kami untuk tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2008 dan 2007:
The following table shows the breakdown of our

respective sources of revenues and each item as a
percentage of our total Gross Revenue for the years
ending December 31, 2008 and 2007:
in million rupiah
dalam jutaan rupiah

2008
Rp
2007
%
Rp
Telecommunication Services
Jasa Telekomunikasi
Percakapan
665.092
71,8
785.560
70,3
Voice
Layanan Pesan Singkat (SMS)
116.909
12,6
156.485
14,0
Short Message Service (SMS)
27.205
2,9
37.190
3,3
Data
Abonemen
3.235
0,3
2.383
0,2
Monthly Service Charges
Lain-lain
7.925
0,9
10.463
0,9
Others
820.366
88,5
992.081
88,8
Data
Sub Jumlah
Sub Total
Interconnection Services
Jasa Interkoneksi
Domestik
87.354
9,4
109.021
9,8
Domestic
Jelajah Internasional
18.806
2,0
16.634
1,5
International Roaming
Sub Jumlah
106.160
11,5
125.655
11,2
Sub Total
Jumlah Pendapatan - Kotor
926.526
100,0
1,117.736
100,0
Gross Revenues
(163.105)
(17,6)
(193.416)
(17,3)
Interconnection Charges
Beban Interkoneksi
Potongan Harga
Sub Jumlah
(31.589)
(3,4)
(41.775)
(3,7)
Discount
(194.694)
(21,0)
(235.191)
(21,0)
Sub Total
731.832
79,0
882.545
79,0
Operating Revenue - Net
Pendapatan Jasa Telekomunikasi

Pendapatan Jasa Telekomunikasi terdiri dari
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Percakapan
Prabayar dan Pascabayar, SMS, Data, Abonemen,
pulsa dalam voucher tidak terpakai yang
kadaluwarsa dan layanan bernilai tambah lainnya,
sebelum memperhitungkan Potongan Harga.
Revenue from Telecommunication Services

Revenue from Telecommunication Services consist
primarily of revenues from Prepaid and Postpaid
Voice Telecommunication Services, SMS, Data,
Monthly Service Charges, unused portion of vouchers
that have expired and other value-added services,
before Discount.
59
60
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Prabayar terutama

terdiri dari penjualan paket perdana, yang berisi
kartu RUIM beserta pulsa, pendapatan penggunaan
pada saat voucher isi ulang digunakan dan
pendapatan non-penggunaan pada saat voucher
telah kadaluwarsa. Pendapatan penggunaan
diperoleh dari airtime, panggilan lokal, panggilan
jarak jauh domestik, panggilan internasional, SMS,
Data dan Layanan Nilai Tambah lainnya.
Revenue from Prepaid Telecommunication Services

consist principally of the sale of starter packs, which
contains a RUIM card and bundled airtime, usage
revenue as reload vouchers are used and non-usage
revenue when vouchers expire. Usage revenue
is derived from airtime, local calls, domestic long
distance calls, international calls, SMS, Data and
other Value Added Services.
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Pascabayar terdiri

dari airtime, panggilan lokal, panggilan jarak jauh
domestik, panggilan internasional, SMS, Data dan
Layanan Nilai Tambah lainnya.
Revenue from postpaid Telecommunication Services

consist of airtime, local calls, domestic long distance
calls, international calls, SMS, Data and other Value
Added Services.
Pada 2008, pendapatan Jasa Telekomunikasi

menurun sebesar 17,3% dari Rp992,1 miliar
pada 2007 menjadi Rp820,4 miliar pada 2008.
Penurunan tersebut terutama disebabkan jumlah
pelanggan yang relatif sama dengan tahun 2007,
sedangkan ARPU (average revenue per user) tahun
2008 turun dibandingkan tahun 2007 terutama
karena tingkat persaingan yang sangat ketat antar
operator telekomunikasi di Indonesia selama 2008.
In 2008, revenue from Telecommunication Services

decreased by17.3% from Rp992.1 billion in 2007
to Rp820.4 billion in 2008. The decrease was
mainly due to relatively at number of subscribers
as compared to 2007, while average usage per
user (ARPU) has decreased as a result of tough
competition among telecommunication operators in
Indonesia during 2008.
Pendapatan Usaha Bersih Perseroan turun 17,1%

menjadi Rp731,8 miliar pada 2008 dibandingkan
Rp882,5 miliar pada 2007. Penurunan tersebut
diakibatkan oleh penurunan pendapatan yang
signikan dari Percakapan, SMS, Data dan Jasa
Interkoneksi Domestik. Jumlah pendapatan dari
Percakapan memberi kontribusi terbesar yang
meliputi 71,8% dari total Pendapatan Usaha,
sementara sisanya terutama berasal dari kontribusi
layanan SMS dan Data.
Companys Gross Revenue was down 17.1% to

Rp731.8 billion in 2008 as compared to Rp882.5
billion in 2007. The decline was due to a signicant
decrease from Voice, SMS, Data, and Domestic
Interconnection services revenues. Voice revenue was
the largest contribution representing 71.8% of total
Gross Revenue while the remaining mainly comes
from the contribution of SMS and Data services.
Pendapatan Jasa Interkoneksi

Pendapatan Jasa Interkoneksi terdiri dari pendapatan
Layanan Jasa Interkoneksi Domestik dan Jelajah
Internasional.
Revenue from Interconnection Services

Revenue from Interconnection Services comprise of
revenues from Domestic Interconnection Services and
International Roaming.
Pendapatan Jasa Interkoneksi Domestik terdiri dari

pendapatan yang kami terima dari penyelenggara
layanan telekomunikasi domestik lainnya untuk
interkoneksi ke dalam jaringan kami pada saat
pelanggan
penyelenggara
lainnya
tersebut
melakukan panggilan kepada pelanggan kami.
Domestic Interconnection Service revenues comprise

of revenues that we receive from other domestic
operators for interconnecting onto our network when
subscribers of those operators call our subscribers.
Pendapatan Jelajah Internasional merupakan

pendapatan yang kami terima dari jelajah masuk
internasional (inbound international roaming). Kami
menerima Pendapatan Jasa Jelajah Internasional dari
penyelenggara layanan telekomunikasi internasional
lainnya untuk pelanggan mereka yang memanfaatkan
jaringan kami.
International Roaming revenues represent revenues

that we receive from inbound international roaming.
We receive Inbound International Roaming revenues
from other international operators for subscribers
of certain operators in other countries through our
network.
Pada tahun 2008, Pendapatan Jasa Interkoneksi

menurun 15,5% dari Rp125,7 miliar pada 2007
menjadi Rp106,2 miliar pada 2008. Penurunan
ini terutama disebabkan penurunan pendapatan
dari Jasa Interkoneksi Domestik, sebagai akibat
gabungan dari penurunan tarif interkoneksi dan lalu
lintas panggilan masuk.
In 2008, Revenue from Interconnection Services

decreased by 15.5% from Rp125.7 billion in 2007
to Rp106.2 billion in 2008. This decrease was
primarily due to decrease in revenue from Domestic
Interconnection Services, as a result of combination
of decrease in interconnection tariff and incoming
calls trafc.
Beban Interkoneksi dan Potongan Harga

Dengan diterimanya pendapatan Jasa Interkoneksi
dari penyelenggara layanan telekomunikasi lainnya,
kami juga berkewajiban untuk membayar biaya
interkoneksi sehubungan dengan panggilan yang
dilakukan oleh pelanggan kami kepada pelanggan
dari penyelenggara layanan telekomunikasi domestik
dan internasional lain.
Interconnection Charges and Discount

Just as we receive Interconnection Service revenues
from other telecommunication operators, we are
required to pay interconnection charges when our
subscribers place calls to the subscribers of other
domestic and international telecommunication
operators.
Kami mencatat Potongan Harga yang kami berikan

kepada para distributor dan agen untuk penjualan
kartu perdana dan voucher isi ulang sebagai beban
Potongan Harga.
We book the discount that we give to distributors

and agents for the sale of starter packs and reload
vouchers as Discount.
Berdasarkan perjanjian pembagian pendapatan

antara kami dengan rekanan penyedia layanan jasa
nilai tambah (misalnya ring back tones), kami juga
harus membayar pembagian pendapatan kepada
rekanan kami pada saat pelanggan kami mengakses
data dan layanan yang, disediakan oleh rekanan
kami tersebut, dan kami membukukannya sebagai
bagian Beban Interkoneksi dan Potongan Harga.
Based on agreements that we have entered into

with our partners that provide value-added services
(such as ring back tones), we are required to pay
our partners under the revenue sharing arrangement
when our subscribers access such data and other
value-added services, and we recognize this as part
of Interconnection Charges and Discount.
Beban Interkoneksi dan Potongan Harga turun 17,2%

dari Rp235,2 miliar pada 2007 menjadi Rp194,7
miliar pada 2008. Penurunan ini terutama sebagai
akibat gabungan dari penurunan tariff interkoneksi
dan lalu lintas panggilan yang mengakibatkan
penurunan Beban Interkoneksi, serta penurunan
jumlah paket perdana dan voucher yang terjual,
yang dijual dengan Potongan Harga kepada para
penyalur kami sehingga mengakibatkan penurunan
Potongan Harga secara keseluruhan.
Interconnection Charges and Discount decreased by

17.2% from Rp235.2 billion in 2007 to Rp194.7
billion in 2008. The decrease was mainly due to
combination of decrease in interconnection tariff
and call trafc which resulted in a decrease in
Interconnection Charges, and a decrease in the
number of starter packs and vouchers sold, which
are sold at a Discount to our distributors and resulted
in a decrease in the total Discount.
Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih kami menurun 17,1% dari
Rp882,5 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp731,8
miliar pada tahun 2008.
Net Revenues
Our Net Revenues decreased by 17.1% from
Rp882.5 billion in 2007 to Rp731.8 billion in
2008.
Beban Usaha
Beban Usaha kami terdiri dari (i) Penyusutan dan
Amortisasi, (ii) Operasi, Pemeliharaan dan Jasa
Telekomunikasi, (iii) Penjualan dan Pemasaran, (iv)
Karyawan dan (v) Umum dan Administrasi.
Operating Expenses
Our Operating Expenses consists of (i) Depreciation
and Amortization, (ii) Operation, Maintenance
and Telecommunication Services, (iii) Sales and
Marketing, (iv) Personnel and (v) General and
Administrative.
61
Tabel berikut menunjukkan perincian Beban Usaha

dan persentasenya terhadap jumlah Pendapatan
Usaha kami untuk tahun-tahun yang berakhir 31
Desember 2008 dan 2007:
The following table shows the breakdown of our

Operating Expenses and each item as a percentage
of our Gross Revenue for the years ended December
31, 2008 and 2007:
dalam jutaan rupiah
in million rupiah
2008
Rp
2007
%
Rp
319.275
34,5
229.785
20,5
Depreciation and Amortization
307.942
33,2
135.882
12,2
Operation, Maintenance and

Telecommunications Services
Penjualan dan Pemasaran
272.852
29,4
152.224
13,6
Sales and Marketing
Karyawan
160.023
17,3
131.686
11,8
Personnel
74.790
8,1
63.239
5,7
General and Administration
1.134.882
122,5
712.816
63,8
Total Operating Expenses
Penyusutan dan Amortisasi

Operasi,
Pemeliharaan
dan
Jasa Telekomunikasi
Umum dan Administrasi

Jumlah Beban Usaha
62
Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi terdiri dari (i)
penyusutan infrastruktur telekomunikasi, bangunan
dan prasarana, kendaraan, peralatan kantor dan
peralatan penunjang lainnya selama taksiran
masa manfaat ekonomis aset aset tersebut, dan
(ii) amortisasi dari biaya yang berkaitan dengan
perolehan pelanggan melalui program promosi
tertentu, termasuk subsidi yang diberikan kepada
pembeli handset.
Depreciation and Amortization

Depreciation and Amortization expenses consist of
(i) depreciation of telecommunication infrastructure,
building and improvements, vehicles, ofce
equipment and other supporting equipment over
the estimated useful life of the assets, and (ii)
amortization of subscriber acquisition costs under
certain promotional programs, including subsidies
provided to purchasers of handsets.
Beban Penyusutan dan Amortisasi meningkat

38,9% dari Rp229,8 miliar pada 2007 menjadi
Rp319,3 miliar pada 2008. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh penambahan aset terutama dalam
bentuk infrastruktur telekomunikasi dan aset sewa
pembiayaan pada tahun 2008.
Depreciation and Amortization expenses increased

billion in 2008. This increase is caused primarily
by the addition of assets, mainly in the form of
telecommunications infrastructure and nance leased
assets in 2008.
Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami,

Beban Penyusutan dan Amortisasi naik dari 20,5%
pada tahun 2007 menjadi 34,5% pada tahun
2008.
As a percentage of our Gross Revenues, our

Depreciation and Amortization Expenses increased
from 20.5% in 2007 to 34.5% in 2008.
Beban Operasi, Pemeliharaan, dan

Jasa Telekomunikasi
Beban Operasi, Pemeliharaan, dan Jasa
Telekomunikasi terdiri dari (i) sewa tempat untuk
stasiun pengendali dan infrastruktur telekomunikasi,
yang termasuk kontrak sewa kapasitas backbone,
link interkoneksi dan transmisi, sewa menara, (ii) (a)
beban penggunaan frekuensi yang terdiri dari Biaya
Hak Penggunaan Jasa Telekomunikasi (BHP Jastel)
Operations, Maintenance and

Telecommunication Services
Operation, Maintenance and Telecommunication
Service Expenses consist of (i) rental of spaces for base
station and telecommunication infrastructure, including
the lease of backbone capacity, interconnection
links and transmission tower space, (ii) (a) frequency
usage charges, which includes a License Concession
Fee for Telecommunication services (BHP Jastel) of
sebesar 1% dari Pendapatan Usaha yang telah

disesuaikan dengan unsur tertentu termasuk Beban
Interkoneksi dan Potongan Harga, (b) biaya frekuensi
radio yang dihitung dengan menggunakan formula
yang ditetapkan Pemerintah berdasarkan antara lain
jumlah carriers dalam BTS kami, dan (c) biaya USO
sebesar 0,75% dari Pendapatan Usaha disesuaikan
dengan hal-hal tertentu termasuk Beban Interkoneksi
dan Potongan Harga, (iii) listrik dan generator, (iv)
perbaikan dan pemeliharaan dan (vi) transportasi
operasional.
1% of Gross Revenues, adjusted for certain items

including interconnection Charges and Discount,
(b) a radio frequency fee, calculated by applying
a formula set by the Government based on, among
others, the number of carriers in our BTS, and (c) a
USO fee of 0.75% of Gross Revenue, adjusted for
certain items including Interconnection Charges and
Discount, (iii) electricity and generator, (iv) repairs
and maintenance and (vi) operational transportion.
Pada tahun 2008, Beban Operasi, Pemeliharaan

dan Jasa Telekomunikasi naik 126,6% dari Rp135,9
miliar pada 2007 menjadi Rp307,9 miliar
pada 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan
peningkatan sewa tempat untuk stasiun pengendali
dan infrastruktur telekomunikasi dari Rp53,3 miliar
pada 2007 menjadi Rp119,4 miliar pada tahun
2008, beban penggunaan frekuensi dari Rp43,3
miliar pada tahun 2007 menjadi Rp94,6 miliar
pada tahun 2008, biaya listrik dan generator dari
Rp25,2 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp71,1
miliar pada tahun 2008, biaya perbaikan dan
pemeliharaan dari Rp12,6 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp18,5 miliar pada tahun 2008, serta
biaya transportasi operasional dari Rp1,3 miliar
pada tahun 2007 menjadi Rp4,3 miliar pada
tahun 2008. Kenaikan unsur beban-beban tersebut
terutama sejalan dengan ekspansi jaringan selama
tahun 2008.
In
2008,
Operation,
Maintenance
and
Telecommunication Services expenses increased by
billion in 2008. The increase was primarily due
to increases in rental space for base station and
telecommunication infrastructure from Rp53.3 billion
in 2007 to Rp119.4 billion in 2008, frequency
usage charges from Rp43.3 billion in 2007
to Rp94.6 billion in 2008, and electricity and
generator from Rp25.2 billion in 2007 to Rp71.1
billion in 2008, cost of repair and maintenance of
Rp12. 6 billion in 2007 to Rp18.5 billion in the year
2008, operational and transportation costs of Rp1.3
billion in 2007 to become Rp4.3 billion in the year
2008. Such increases are in line with our network
expansion during 2008.
Secara persentase dari Pendapatan Usaha

kami, Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa
Telekomunikasi naik dari 12,2% pada tahun 2007
menjadi 33,2% pada tahun 2008.
As a percentage of our Gross Revenue, our

Operating, Maintenance, and Telecommunication
Services expense increased from 12.2% in 2007 to
33.2% in the year 2008.
Beban Penjualan dan Pemasaran

Beban Penjualan dan Pemasaran terdiri dari (i) iklan
dan promosi, (ii) kartu RUIM dan biaya voucher, (iii)
distribusi, (iv) komisi dan (v) biaya-biaya lain seperti
beban riset pemasaran eksternal.
Sales and Marketing Expenses

Sales and Marketing Expenses consist primarily
of (i) advertising and promotion, (ii) cost of RUIM
cards and physical vouchers, (iii) distribution, (iv)
commissions and (v) other expenses such as external
marketing research.
Beban Penjualan dan Pemasaran kami meningkat

79,2% dari Rp152,2 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp272,9 miliar pada tahun 2008.
Peningkatan ini disebabkan meningkatnya iklan dan
promosi dari Rp111,0 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp237,6 miliar pada tahun 2008 yang
diimbangi oleh penurunan biaya kartu dan biaya
Our Sales and Marketing expenses increased 79.2%

from Rp152.2 billion in 2007 to Rp272.9 billion in
2008. The increase is due to increases in advertising
and promotion of Rp111.0 billion in 2007 to
Rp237.6 billion in 2008 which is compensated
by decreases in the costs of card and voucher from
Rp22.8 billion in 2007 to Rp20.2 billion in 2008,
63
64
voucher dari Rp22,8 miliar pada tahun 2007

menjadi Rp20,2 miliar pada tahun 2008, biaya
distribusi dari Rp11,4 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp9,3 miliar pada tahun 2008 dan biaya
komisi dari Rp6,5 miliar pada tahun 2007 menjadi
Rp4,5 miliar pada tahun 2008.
distribution from Rp11.4 billion in 2007 to Rp9.3

billion in 2008, and commissions from Rp6.5 billion
in 2007 to Rp4.5 billion in 2008.

Beban Penjualan dan Pemasaran naik dari 13,6%
pada tahun 2007 menjadi 29,4% pada tahun
2008.
As a percentage of Gross Revenue, our Sales and

Marketing Expenses increased from 13.6% in 2007
to 29.4% in 2008.
Beban Karyawan
Beban Karyawan terdiri dari (i) gaji dan tunjangan
karyawan, (ii) tenaga kerja outsource, (iii) beban
manfaat pekerja, (iv) perekrutan, pelatihan, dan
pengembangan serta (v) beban karyawan lainnya.
Personnel Expenses
Personnel Expenses consist of (i) salaries and
allowances, (ii) outsourcing of employees, (iii) postemployment benets, (iv) recruitment, training and
development and (v) other personnel expenses.
Beban Karyawan kami naik 21,5% dari Rp131,7

miliar pada tahun 2007 menjadi Rp160,0 miliar
pada tahun 2008. Kenaikan ini terutama disebabkan
oleh peningkatan gaji untuk menyesuaikan dengan
besarnya tingkat inasi yang menyebabkan
kenaikan beban gaji dari Rp97,1 miliar pada tahun
2007 menjadi Rp124,2 miliar pada tahun 2008,
serta tenaga kerja outsource dari Rp16,6 miliar
tahun 2008. Kenaikan tersebut diimbangi dengan
penurunan beban manfaat kerja dari Rp12,3 miliar
tahun 2008 dan biaya perekrutan, pelatihan, dan
pengembangan dari Rp4,7 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp2,9 miliar pada tahun 2008
Our personnel expenses increased 21.5% from

Rp131.7 billion in 2007 to Rp160.0 billion in
2008. This increase is caused mainly by increase in
salaries to adjust to ination rate which caused the
increase in salary expense from Rp97.1 billion in
2007 to Rp124.2 billion in 2008, and outsourcing
of employees from Rp16.6 billion in 2007 to Rp21.9
billion in 2008. The increase is compensated by
decreases in employee benets from Rp12.3 billion
in 2007 to Rp8.8 billion in 2008 and the cost of
recruitment, training, and development of Rp4.7
billion in 2007 to Rp2.9 billion in 2008.

Beban Karyawan naik dari 11,8% pada tahun
2007 menjadi 17,3% pada tahun 2008.
As a percentage of our Gross Revenues, our Personnel

Expenses increased from 11.8% in 2007 to 17.3%
in 2008.
Beban Umum dan Administrasi

Beban Umum dan Administrasi terdiri dari (i) sewa
gedung kantor dan Mobile-8 Centers, (ii) transportasi,
(iii) listrik, air, dan telepon, (iv) biaya perjalanan, (v)
beban penyisihan piutang tak tertagih, (vi) biaya
kantor, (vii) asuransi, (viii) keamanan dan kebersihan,
(ix) biaya profesional, (x) jamuan dan sumbangan,
(xi) pos dan pengiriman, serta (xii) Beban Umum dan
Administrasi lainnya, termasuk biaya yang berkaitan
dengan administrasi penagihan dan pengurusan
izin.
General and Administrative

General and Administrative Expenses consists of (i)
rental of ofce premises and Mobile-8 Centers, (ii)
transportation, (iii) electricity, water and telephone,
(iv) traveling expenses, (v) provision for doubtful
accounts, (vi) ofce expenses,(vii) insurance,
(viii) security and cleaning, (ix) professional fees,
(x) entertainment and donation, (xi) postal and
courier, and (xiii) other General and Administrative
Expenses, including the costs associated with billing
administration and permits.
Beban Umum dan Administrasi kami meningkat

18,3% dari Rp63,2 miliar pada 2007 menjadi
Rp74,8 miliar pada 2008. Kenaikan ini terutama
disebabkan peningkatan dalam beban penyisihan
piutang tak tertagih dari Rp4,3 miliar pada tahun
2007 menjadi Rp9,6 miliar pada tahun 2008,
jumlah sewa gedung kantor dan Mobile-8 Centers
dari Rp16,0 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp20,7
miliar pada tahun 2008 dan biaya keamanan dan
kebersihan dari Rp3,7 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp5,7 miliar pada tahun 2008. Namun,
peningkatan ini diimbangi oleh penurunan biaya
transportasi dari Rp7,2 miliar pada tahun 2007
menjadi Rp4,0 miliar pada tahun 2008.
Our General and Administrative expenses increased

18.3% from Rp63.2 billion in 2007 to Rp74.8 billion
in 2008. This increase is mainly due to an increase
in provision from doubtful accounts from Rp4.3 billion
in 2007 to Rp9.6 billion in 2008, the number of
rental of ofce premises and Mobile-8 Centers from
Rp16.0 billion in 2007 to Rp20.7 billion in 2008
and the cost of security and cleaning from Rp3.7
billion in 2007 to Rp5.7 billion in 2008. However,
this increase is compensated by a decrease in the
cost of transportation from Rp7.2 billion in 2007 to
Rp4.0 billion in the year 2008.

Beban Umum dan Administrasi naik dari 5,7% pada
tahun 2007 menjadi 8,1% pada tahun 2008.
As a percentage of our Gross Revenues, our General

and Administrative Expenses increase from 5.7% in
2007 to 8.1% in 2008.
Jumlah Beban Usaha

Sebagai akibat dari hal-hal yang telah disampaikan
pada paragraf-paragraf sebelumnya, jumlah Beban
Usaha kami naik 59,2% dari Rp712,8 miliar pada
tahun 2007 menjadi Rp1.134,9 miliar pada tahun
2008.

As a result of the explanations presented in the
previous paragraphs, our total Operating Expenses
increased 59.2% from Rp712.8 billion in 2007 to
Rp1,134.9 billion in 2008.

Total Beban Usaha naik dari 63,8% pada tahun
2007 menjadi 122.5% pada tahun 2008.
As a percentage of our Gross Revenues, our Total

Operating Expenses increased from 63.8% in 2007
to 122.5% in 2008.
Laba (Rugi) Usaha

Pada tahun 2008 kami mengalami Rugi Usaha
Rp403,1 miliar dibandingkan Laba Usaha pada
tahun 2007 Rp169,7 miliar.
Operating Income (Loss)

In 2008 we experienced an operating loss of
Rp403.1 billion as compared to operating income
of Rp169.7 billion in 2007.
Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih

Perseroan membukukan Beban Lain - Lain Bersih
sebesar Rp775,4 miliar pada tahun 2008
dibandingkan dengan Rp112,9 miliar pada tahun
2007. Perubahan ini terutama disebabkan oleh
kerugian kurs mata uang asing Rp182,8 miliar pada
tahun 2008 dibandingkan dengan keuntungan
kurs mata uang asing Rp4,4 miliar pada tahun
2007, kenaikan beban bunga dan keuangan
dari Rp202,2 miliar pada tahun 2007 menjadi
Rp367,3 miliar pada tahun 2008, serta pengakuan
kerugian perubahan nilai wajar instrumen keuangan
derivatif sebesar Rp142,0 miliar pada tahun 2008
dibandingkan dengan keuntungan perubahan nilai
wajar instrumen keuangan derivatif sebesar Rp2,8
miliar pada 2007.
Other Income (Charges) - net

We booked a Net Other Charges of Rp775.4 billion
in 2008 as compared to Rp112.9 billion in 2007.
This change is mainly due to foreign exchange loss
of Rp182.8 billion in 2008 as compared to gains
of Rp 4,4 billion in 2007, the increase in interest
expenses and nance charges from Rp202.2 billion
in 2007 to Rp367.3 billion in 2008 and the loss on
change in fair value of derivative nancial instrument
of Rp142 billion in 2008 as compared to gains of
Rp 2.8 billion in 2007.
65
Kenaikan beban bunga dan keuangan terutama

disebabkan kenaikan bunga hutang sewa
pembiayaan dari Rp52,1 miliar pada tahun
2007 menjadi Rp203,1 miliar pada tahun 2008
sehubungan dengan bertambahnya jumlah menara
yang kami sewa melalui hutang sewa pembiayaan
pada tahun 2008.
The increase in interest expense and nance charges

is mainly due to increase in interest relation to
nance lease liabilities from Rp52.1 billion in 2007
to Rp203.1 billion in 2008 in relation to the increase
in the number of towers that we leased in 2008.
Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas,
kami membukukan Rugi Sebelum Pajak sebesar
Rp1.178,5 miliar pada tahun 2008 dibandingkan
Laba Sebelum Pajak sebesar Rp56,8 miliar pada
tahun 2007.
Income (Loss) Before Tax

As a result of the foregoing , we recorded Loss Before
Tax of Rp1,178.5 billion in 2008 as compared to
Income Before Tax of Rp56.8 billion in 2007.
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

Pada tahun 2008, kami mencatat Manfaat Pajak
Tangguhan sebesar Rp109,6 miliar dibandingkan
dengan Beban Pajak Tangguhan sebesar Rp6,5
Deferred Tax Benet (Expense)

In the year 2008, we recorded Deferred Tax Benet
of Rp109.6 billion as compared to the Deferred Tax
Expense of Rp6.5 billion in 2007.
Laba (Rugi) Bersih

Sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas, kami
membukukan Rugi Bersih sebesar Rp1.068,9 miliar
pada tahun 2008 dibandingkan dengan Laba
Bersih sebesar Rp50,3 miliar pada tahun 2007.
Net Income (Loss)

As a result of the foregoing, we recorded a Net Loss
of Rp1,068.9 billion in 2008 as compared to a Net
Income of Rp50.3 billion in 2007.
in million rupiah
dalam jutaan rupiah

2007
Rp
Rp
743.951
1.474.706
Current Asset
Aset Tidak Lancar
4.053.941
3.062.038
Non-Current Asset
JUMLAH ASET
4.797.892
4.536.744
TOTAL ASSET
Kewajiban Lancar
1.122.146
344.977
Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
2.948.428
2.395.581
Non-Current Liabilities
Aset Lancar
Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
66
2008
727.318
1.796.186
Equity
4.797.892
4.536.744
Total Liabilities and Equity
Posisi Keuangan
Tabel berikut menunjukkan ringkasan posisi keuangan
kami pada 31 Desember 2008 dibandingkan
dengan 31 Desember 2007:
Financial Position
The following table shows a summary of our nancial
positions on December 31, 2008, compared to
December 31, 2007:
Aset Lancar
Pada 31 Desember 2008, Aset Lancar tercatat
sebesar Rp744,0 miliar, menurun 49,6% dari
Rp1.474,7 miliar pada tahun lalu. Penurunan
ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan
setara kas serta bank yang dibatasi penggunannya
sebesar Rp849,8 miliar dari Rp873,5 miliar pada
31 Desember 2007, menjadi Rp23,7 miliar
pada 31 Desember 2008, penurunan persediaan
sebesar Rp91,6 miliar, dari Rp173,5 miliar pada
31 Desember 2007 menjadi Rp81,9 miliar pada
31 Desember 2008, serta penurunan pajak dibayar
dimuka sebesar Rp20,3 miliar, dari Rp101,5 miliar
pada 31 Desember 2007 menjadi Rp81,2 miliar
pada 31 Desember 2008.
Current Assets
On 31 December 2008, our Current Assets
amounted to Rp744.0 billion, decreased by 49.6%
from Rp1,474.7 billion a year ago. This is mainly
due to a decrease in cash and cash equivalents
and restricted cash in bank of Rp849.8 billion
from Rp873.5 billion on 31 December 2007, to
Rp23.7 billion on 31 December 2008, a decrease
in inventory of Rp91.6 billion from Rp173.5 billion
on 31 December 2007 to Rp81.9 billion on 31
December 2008, and decrease of prepaid tax
of Rp20.3 billion, from Rp101. 5 billion on 31
December 2007 to Rp81.2 billion on 31 December
2008.
Namun, penurunan ini diimbangi oleh (i) peningkatan

investasi jangka pendek sebesar Rp90,6 miliar
dari Rp198,4 miliar pada 31 Desember 2007,
menjadi R289,0 miliar pada 31 Desember 2008,
(ii) peningkatan aset lancar lainnya yang sebagian
besar berupa uang muka kepada pemasok sebesar
Rp56,6 miliar, dari Rp10,2 miliar pada 31
Desember 2007, menjadi Rp66,8 miliar pada 31
Desember 2008, (iii) peningkatan biaya dibayar
dimuka sebesar Rp87,1 miliar, dari Rp89,8 miliar
pada 31 Desember 2007, menjadi Rp176,9 miliar
pada 31 Desember 2008 dan (iv) peningkatan
piutang usaha bersih sebesar Rp5,0 miliar, dari
Rp18,1 miliar pada 31 Desember 2007, menjadi
Rp23,1 miliar pada 31 Desember 2008.
However, this decline is compensated by (i) increase in

short-term investment of Rp90.6 billion from Rp198.4
billion on 31 December 2007, to Rp289.0 billion
at 31 December 2008, (ii) increase of other current
assets, mostly from advanced payment to suppliers of
Rp56.6 billion from Rp10.2 billion on 31 December
2007, to Rp66.8 billion on 31 December 2008,
(iii) increase in the prepaid expenses of Rp87.1
billion from Rp89.8 billion on December 31 2007,
to Rp176.9 billion on 31 December 2008 and (iv)
increase in net trade receivables of Rp5.0 billion from
Rp18.1 billion on 31 December 2007, to Rp23.1
billion on 31 December 2008.
Aset Tidak Lancar

Pada 31 Desember 2008, Aset Tidak Lancar tercatat
sebesar Rp 4.053,9 miliar, meningkat 32,4%
dari Rp3.062,0 miliar pada tahun lalu. Kenaikan
ini terutama disebabkan oleh peningkatan bersih
Aset Tetap sebesar Rp963,4 miliar, seiring dengan
proyek perluasan jaringan selama 2008. Kenaikan
Aset Tetap tersebut termasuk penambahan bersih aset
tetap sewa pembiayaan sebesar Rp390,0 miliar
yang merupakan menara-menara pemancar yang
disewa dari sejumlah penyedia menara. Transaksi
sewa ini diklasikasi sebagai sewa pembiayaan
karena secara substansial seluruh risiko dan manfaat
terkait dengan pemilikan menara pemancar tersebut
beralih kepada Perseroan.
Noncurrent Assets
On December 31, 2008, Noncurrent Assets
amounted to Rp4,053.9 billion, an increase of
32.4% from Rp3,062.0 billion a year ago. This
increase was primarily due to the net increase of
Property and Equipment of Rp963.4 billion, in line
with the network expansion project during 2008.
The increase of Property and Equipment includes net
addition of nance leased assets of Rp390.0 billion
which represents towers leased from several tower
providers. The leases were classied as nance lease
since substantially all the risks and rewards incidental
to the ownership of the towers were transferred to
the Company.
67
68
Kewajiban Lancar
Pada 31 Desember 2008, Kewajiban Lancar
tercatat sebesar Rp1.122,1 miliar, naik 225,2%
dari Rp345,0 miliar pada tahun lalu. Kenaikan
ini terutama disebabkan (i) kenaikan hutang usaha
sebesar Rp505,7 miliar yang sebagian besar
merupakan hutang atas pembelian peralatan
infrastruktur telekomunikasi, (ii) kenaikan hutang lainlain sebesar Rp145,0 miliar terutama disebabkan
oleh pengakuan hutang atas kerugian nilai wajar
instrumen keuangan derivatif, (iii) kenaikan biaya
masih harus dibayar sebesar Rp161,1 miliar, dan
(iv) kenaikan hutang sewa pembiayaan jatuh tempo
dalam satu tahun sebesar Rp35,6 miliar.
Current Liabilities
On December 31, 2008, our Current Liabilities
225.2% from Rp345.0 billion a year ago. This
increase was primarily due to (i) increase in trade
accounts payables of Rp505.7 billion mostly debts
from the purchase of telecommunication infrastructure
equipment, (ii) increase in other accounts payables
of Rp145.0 billion mainly relating to loss on change
in fair value of derivative nancial instruments, (iii)
increase in accrued expenses of Rp161.1 billion,
and (iv) increase in nance lease liabilities maturing
in one year of Rp35.6 billion.
Kewajiban Tidak Lancar

Pada 31 Desember 2008, Kewajiban Tidak Lancar
tercatat sebesar Rp2.948,4 miliar, meningkat 23,1%
dari Rp2.395,6 miliar pada tahun lalu. Kenaikan ini
terutama disebabkan oleh (i) kenaikan hutang sewa
pembiayaan jangka panjang sebesar Rp393,4
miliar sehubungan dengan sewa menara pemancar,
(ii) kenaikan hutang obligasi akibat depresiasi nilai
Rupiah terhadap nilai US Dolar yang mempengaruhi
nilai Guaranteed Senior Notes sebesar Rp161,9
miliar, (iii) kenaikan kewajiban imbalan pasca kerja
sebesar Rp6,9 miliar dan (iv) terkompensasi atas
penurunan hutang kepada pihak hubungan istimewa
sebesar Rp9,4 miliar.
Noncurrent Liabilities
On December 31, 2008, our Noncurrent Liabilities
23.1% from Rp2,395.6 billion a year ago. This
increase was primarily attributed to (i) increase in
nance lease liabilities of Rp393.4 billion in relation
to lease of towers, (ii) increase in bonds payable
due to depreciation of Rupiah against U.S. Dollar
increasing the value of the Guaranteed Senior Notes
in rupiah of Rp161.9 billion, (iii) increase in postemployment obligations of Rp6.9 billion, and (iv)
compensated by decrease in payable to related
parties of Rp9.4 billion.
Ekuitas
Pada 31 Desember 2008, Total Ekuitas kami sebesar
Rp727,3 miliar, turun 59,5% dari Rp1.796,2 miliar
pada tahun lalu akibat Rugi Bersih tahun 2008.
Equity
On December 31, 2008, our Total Equity amounted
to Rp727.3 billion, a decrease of 59.5% from
Rp1,796.2 billion a year ago due to the net loss
in 2008.
Likuiditas dan Sumber Modal

Penggunaan kas kami yang utama adalah untuk
keperluan operasional, pembayaran bunga atas
hutang obligasi dan hutang sewa guna usaha,
serta keperluan ekspansi jaringan kami. Sedangkan
sumber utama likuiditas sejak kami memulai operasi
seluler CDMA pada tahun 2003 adalah kas yang
diperoleh dari aktivitas pendanaan, termasuk
penerimaan dari penerbitan saham baru, pinjaman
bank, hasil penerbitan wesel bayar, serta penerbitan
obligasi Rupiah oleh Perseroan dan penerbitan
Guaranteed Senior Notes.
Liquidity and Capital Resources

In recent years our principal use of cash has been
for operational activities, interest payments for
bonds payable and nance lease payable, and
for our network expansion. Our main source of
liquidity since we commenced our CDMA mobile
cellular operations in 2003 has been cash provided
by nancing activities, including proceeds from
issuance of capital stock, bank loans, proceeds
from promissory notes, as well as issuance of Rupiah
bonds by the Company and issuance of Guaranteed
Senior Notes.
Tabel berikut ini menunjukkan ringkasan arus kas kami

untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2008 dan 31 Desember 2007:
The following table shows a summary of cash ows

for the years ended 31 December 2008 and 31
December 2007:
dalam jutaan rupiah
in million rupiah
2008
Rp
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)
2007
Rp
(443,998)
155,624
Net Cash Provided by (used in)

Operating Activities
(343,389)
(688,994)
Net Cash Used in Investing Activities
(42,106)
525,978
Net Cash Provided by (used in)

Financing Activities
(829,493)
(7,392)
Total
Aktivitas Operasi
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
Jumlah
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
dibandingkan Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas
Operasi Rp155,6 miliar pada tahun 2007. Kas
Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi terutama
digunakan untuk pembayaran kepada pemasok
dan karyawan sebesar Rp1.001,2 miliar pada
tahun 2008 dibandingkan dengan Rp645,9 miliar
pada tahun 2007, pembayaran beban bunga
dan keuangan sebesar Rp349,5 miliar pada
pada tahun 2007, serta penurunan penerimaan
kas dari pelanggan menjadi Rp837,4 miliar pada
pada tahun 2007 dan penurunan penerimaan
bunga menjadi Rp13,3 miliar pada tahun 2008
dibandingkan dengan Rp55,7 miliar pada tahun
2007.
Cash Flows from Operating Activities

Net Cash Used in Operating Activities was
Rp444.0 billion in the year 2008 as compared
to Net Cash Provided by Operating Activities
of Rp155.6 billion in 2007. Net Cash Used in
Operating Activities were mainly used for payments
to suppliers and employees of Rp1,001.2 billion in
2008 as compared to Rp645.9 billion in 2007,
payment of interest expense and the nancial
charges of Rp349.5 billion in 2008 as compared
to Rp188.6 billion in 2007,along with decrease in
cash receipts from customers to Rp837.4 billion in
2008 as compared to Rp949.0 billion in 2007 and
a decrease in interest received to Rp13.3 billion in
2008 as compared to Rp55.7 billion in 2007.
Kondisi tersebut diimbangi oleh kenaikan penerimaan

restitusi pajak menjadi Rp58,6 miliar pada tahun
2008 dibandingkan dengan Rp6,6 miliar pada
tahun 2007 dan penurunan pembayaran pajak
penghasilan menjadi Rp2,6 miliar pada tahun 2008
dari Rp21,1 miliar pada tahun 2007.
The above conditions partly compensated by

increase in cash received from tax refund to Rp58.6
billion in the 2008 as compared to Rp6.6 billion
in 2007 and a decrease in income tax payments
to Rp2.6 billion in 2008 as compared to Rp21.1
billion in 2007.
69
Cash Flows from Investing Activities

Net Cash Used in Investing Activities decreased from
Rp343.4 billion in 2008 as compared to Rp689.0
billion in 2007. This decline was caused mainly by a
decrease in cash used in acquisition of property and
equipment to Rp267.0 billion in 2008 as compared
to Rp532.8 billion in 2007.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi

menurun menjadi Rp343,4 miliar pada tahun 2008
dibandingkan Rp689,0 miliar pada tahun 2007.
Penurunan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas
Investasi terutama disebabkan oleh penurunan kas
yang digunakan untuk perolehan aset tetap menjadi
Rp267,0 miliar pada tahun 2008 dari Rp532,8
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
dibandingkan Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas
Pendanaan Rp526,0 miliar pada tahun 2007. Kas
Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan pada
tahun 2008 terdiri atas (i) pembayaran hutang
sewa pembiayaan sebesar Rp31,6 miliar dan (ii)
penurunan hutang kepada pihak hubungan istimewa
sebesar Rp10,5 miliar.
Cash Flows from Financing Activities

Net Cash Used in Financing Activities is Rp42.1
billion in 2008 as compared to Net Cash Provided
by Financing Activities of Rp526.0 billion in 2007.
Net Cash Used in Financing activity in 2008 consists
of (i) payment of nance lease of Rp31,6 billion
and (ii) net decrease in accounts payable to related
parties of Rp10.5 billion.
Net Cash Provided by Financing Activities in 2007

primarily from (i) the proceeds from the issuance
of Rupiah bonds by the Company and issuance
of Guaranteed Senior Notes by BV amounting to
Rp1,571.1 billion, (ii) the proceeds from exercise of
warrants amounting to Rp154.8 billion, which were
deducted by payments of liabilities for purchase of
property and equipment and the settlement of longterm loans totalling to Rp1,192.8 billion.
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan

pada tahun 2007 terutama diperoleh dari (i) hasil
penerbitan obligasi Rupiah oleh Perseroan dan
penerbitan Guaranteed Senior Notes oleh BV
sebesar Rp1.571,1 miliar dan (ii) hasil diperoleh dari
pelaksanaan waran sebesar Rp154,8 miliar, yang
dikurangi dengan pembayaran hutang pembelian
aset tetap dan pelunasan pinjaman jangka panjang
dengan total Rp1,192.8 miliar.
Pembelanjaan Modal
Tabel berikut adalah ringkasan Pembelanjaan Modal
kami yang berhubungan dengan jaringan dan aset
tetap kami, termasuk aktiva sewa pembiayaan, pada
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan
2007:
Capital Expenditure
The following table is a summary of our capital
expenditure related to the network and other xed
assets, including nance leased assets, in the years
ended 31 December 2008 and 2007:
dalam jutaan rupiah
Tanah
Telekomunikasi Infrastruktur
Bangunan dan Prasarana
Kendaraan
Peralatan Kantor
Peralatan Penunjang Lainnya
in million rupiah
2008
2007
Rp
Rp
3,032
9,850
Land
518,218
500,018
Telecommunication Infrastructure
1,222
2,761
Building and Improvements
1,704
Vehicles
18,906
24,723
Ofce Equipment
210,982
26,639
Other Supporting Equipment
459,766
812,599
Telecommunication Infrastructure
1,212,126
1,378,294
Total
Leased Assets
Aktiva Sewa Guna Usaha

Telekomunikasi Infrastruktur
Jumlah
70
Penggunaan Dana Yang Diperoleh dari

Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan
dan Obligasi Rupiah
Pada bulan November 2006, kami menerbitkan
saham baru sebanyak 3.900.000.000 lembar
melalui Penawaran Umum Perdana Saham
dengan harga penawaran Rp225 per saham, dan
memperoleh dana sebesar Rp831,9 miliar setelah
dikurangi biaya biaya penerbitan saham. Saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya).
Sebagaimana dinyatakan dalam Prospektus
Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan,
sekitar 57% dana yang diperoleh digunakan untuk
pendanaan proyek ekspansi Perseroan, dan sisanya
sekitar 43% digunakan untuk modal kerja. Pada 31
Desember 2008, Perseroan telah menggunakan
seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum
Perdana Saham Perusahaan sesuai dengan rencana
semula.
Pada bulan Maret 2007, Perseroan menerbitkan
obligasi sebesar Rp675 miliar yang dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek
Surabaya). Sesuai dengan yang dinyatakan dalam
Prospektus Penawaran Umum Obligasi, jumlah
yang diperoleh dari penerbitan ini digunakan
untuk pelunasan pinjaman pembelian peralatan
CDMA2000 1X ke Samsung Corporation sekitar
USD58 juta dan sisa dananya digunakan sebagai
modal kerja Perseroan. Pada 31 Desember 2007,
Perseroan telah menggunakan semua dana yang
diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut sesuai
dengan rencana semula.
Use of Proceeds from Companys Shares Initial

Public Offering and Indonesian Rupiah Bonds
In November 2006, we issued 3,900,000,000

new shares through an Initial Public Offering at
the offer price of Rp225 per share, and obtained
Rp831.9 billion after a deduction of shares issuance
cost. The shares are listed in the Indonesia Stock
Exchange (previously Jakarta and Surabaya Stock
Exchange). As stated in the Prospectus of the Shares
Initial Public Offering, approximately 57% of the
proceeds is for funding of our expansion project,
and approximately 43% for working capital. As of
December 31, 2008, the company had utilized
all the funds raised from its Initial Public Offering in
accordance with the initial plan.
In March 2007, we issued Rp675 billion bond

which was listed in Indonesia Stock Exchange
(previously Surabaya Stock Exchange). As stated
in the Prospectus of the Bonds Public Offerings,
use of proceed from the bond issuance is to repay
our borrowings to Samsung in relation to the
supply of CDMA 2000 1X equipment in 2002 of
approximately USD58 million and the remaining
funds are for working capital. As of December 31,
2007, we have used all the funds obtained from the
bond issuance in line with the initial plan.
71
Pernyataan Dewan Komisaris dan

Direksi PT Mobile-8 Tbk
S tatement of The Board of Commissioners and
t he Board of Directors of PT Mobile-8 Tbk
Dewan Komisaris dan Direksi PT Mobile-8 Telecom

Tbk (Perseroan) dengan ini menyampaikan Laporan
Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2008 (Laporan
Tahunan) dan menyatakan bertanggungjawab
penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
Komisaris Perseroan
Commissioners of the Company
72
The Board of Commissioner and the Board of

Directors of PT Mobile-8 Telecom Tbk (Company)
hereby present the Annual Report of the Company of
Year 2008 (Annual Report) and represent that we
are fully responsible for the correctness of the content
of this Annual Report.
Direksi Perseroan
Directors of the Company
Agum Gumelar
Presiden Komisaris

Presiden Direktur
President Director
Hary Tanosoedibjo
Komisaris
Commissioner

Direktur
Director
Mohamad Suleiman Hidayat

Komisaris
Commissioner
Merza Fachys
Direktur
Director

Komisaris
Commissioner
Susanto Sosilo
Direktur
Director
Laporan Keuangan
Konsolidasi
Consolidated
Financial S tatement
Untuk tahun-tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2008 dan 2007
Beser ta LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
For the years ended

31 December 2008 and 2007
and INDEPENDENT AUDITORS
REPORT
Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank
PT MOBILE 8 TELECOM Tbk

Laporan Keuangan konsolidasian/
Consolidated Financial Statements
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008
dan 2007/
For the years ended 31 December 2008 and 2007
Beserta/ and
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN /
INDEPENDENT AUDITORS REPORT
PT. MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2008 DAN 2007
PT. MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007
Catatan/
Notes
2008
Rp
2007
Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Bank yang dibatasi penggunaannya
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 8.950.704.253 tahun 2008 dan
Rp 3.308.642.253 tahun 2007
Piutang lain-lain
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai persediaan sebesar
Rp 3.168.744.260 tahun 2008 dan 2007
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Jumlah Aset Lancar
ASSETS
23.734.079.923
288.987.187.533
4.144.987.512
3f,4
5
3g,6
3h,7
3d,43
18.999.756.284
1.423.481.805
15.852.343.568
9.674.401.700
81.875.706.246
81.158.313.583
176.861.658.143
66.765.686.835
3i,9
3s,10,38
3j,11
12
173.525.673.587
101.502.862.083
89.782.729.447
10.245.600.742
743.950.857.864
ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 1.192.581.303.846
tahun 2008 dan Rp 1.410.982.712.321
tahun 2007
Goodwill - bersih
Beban tangguhan - bersih
Aset tidak lancar lainnya
3.613.932.169.001
178.364.373.986
5.933.698.473
11.091.696.557
Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET
852.668.943.331
20.869.423.987
198.378.065.771
2.205.649.442
1.474.705.693.658
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Restricted cash in bank
Short-term investments
Trade accounts receivable
Related parties
Third parties - net of
allowance for doubtful accounts of
Rp 8,950,704,253 in 2008 and
Rp 3,308,642,253 in 2007
Other accounts receivable
Inventories - net of allowance
for decline in value of
Rp 3,168,744,260 in 2008 and 2007
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets
Total Current Assets
2.650.483.517.449
189.816.332.238
76.905.596.872
9.838.375.279
NONCURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
Property and equipment - net of accumulated
depreciation of Rp 1,192,581,303,846
in 2008 and Rp 1,410,982,712,321
in 2007
Goodwill - net
Deferred charges - net
Other noncurrent assets
4.053.940.942.785
3.062.037.948.463
Total Noncurrent Assets
4.797.891.800.649
4.536.743.642.121
TOTAL ASSETS
244.619.004.768
3s,38
3k,3n,13
3l,14
3m,15
16
134.994.126.625
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an

integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-1-

NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 - Lanjutan

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 - Continued
Catatan/
Notes
2008
Rp
2007
Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Uang jaminan pelanggan
Hutang sewa pembiayaan jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun
Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY
3.247.566.505
576.002.845.626
160.402.697.770
23.102.969.799
261.922.153.387
23.393.882.804
13.290.396.558
18
3s,19
20,43,45
3r,21
22
1.463.202.001
72.106.900.844
15.417.778.029
7.211.814.491
100.800.193.873
106.100.248.918
16.702.708.204
60.783.204.986
3n,26
25.174.443.320
1.122.145.717.435
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang kepada pihak hubungan istimewa
Hutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang obligasi
Kewajiban imbalan pasca kerja
1.169.013.923.462
1.733.013.170.186
39.222.956.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2.948.427.851.560
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 60.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 20.235.872.427 saham tahun
2008 dan 2007
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
17
3d,43
7.177.801.912
344.977.289.680
3d,23,43
3n,26
3o,25
3q,39
CURRENT LIABILITIES
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Other accounts payable
Taxes payable
Accrued expenses
Unearned revenue
Deposits from customers
Current maturity of long-term
finance lease liabilities
Total Current Liabilities
775.592.054.984
1.571.129.412.665
32.296.622.000
NONCURRENT LIABILITIES
Accounts payable to related parties
Long-term finance lease liabilities net of current maturity
Bonds payable
Post-employment benefits obligation
2.395.580.111.743
Total Noncurrent Liabilities
16.562.022.094
EQUITY
Capital stock - Rp 100 par value per share
Authorized - 60,000,000,000 shares
2.023.587.242.700
533.133.592.379
42.245.424.126
100.000.000
(1.871.748.027.551)
28
3p,29
30
2.023.587.242.700
533.133.592.379
42.245.424.126
100.000.000
(802.880.018.507)
Issued and paid-up - 20,235,872,427

shares in 2008 and 2007
Additional paid-up capital
Difference in value of restructuring transaction
among entities under common control
Retained earnings (deficit)
Appropriated
Unappropriated
727.318.231.654
1.796.186.240.698
Total Equity
4.797.891.800.649
4.536.743.642.121
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY


-2-

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2008
Rp
PENDAPATAN USAHA
Jasa telekomunikasi
Jasa interkoneksi
Jumlah pendapatan
Beban interkoneksi dan potongan harga
BEBAN USAHA
Penyusutan dan amortisasi
Operasi, pemeliharaan dan jasa
telekomunikasi
Penjualan dan pemasaran
Karyawan
Umum dan administrasi
Jumlah Beban Usaha
LABA (RUGI) USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan investasi
Penghasilan bunga
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang
asing - bersih
Keuntungan penjualan dan penghapusan
aset tetap
Amortisasi goodwill - bersih
Beban bunga dan keuangan
Kerugian perubahan nilai
wajar instrumen keuangan derivatif
Lain-lain - bersih
Beban Lain-lain - Bersih
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan
Jumlah
LABA (RUGI) BERSIH
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
Catatan/
Notes
2007
Rp
3r,31
820.364.842.908
106.159.931.757
926.524.774.665
(194.694.127.649)
992.081.662.327
125.654.293.308
1.117.735.955.635
(235.190.471.600)
731.830.647.016
882.545.484.035
OPERATING REVENUES
Telecommunication services
Interconnection services
Total revenues
Interconnection charges and discount
319.275.171.318
3r
3k,13,15,32
229.785.290.011
307.942.137.420
272.851.555.857
160.022.543.562
74.790.116.481
33
34
35,39
36, 50
135.882.422.150
152.224.120.785
131.686.472.562
63.239.421.686
OPERATING EXPENSES
Depreciation and amortization
Operations, maintenance and
telecommunication services
Sales and marketing
Personnel
General and administration
712.817.727.194
169.727.756.841
OPERATING INCOME (LOSS)
1.134.881.524.638
(403.050.877.622)
32.854.289.241
8.980.825.174
6
4
29.086.389.472
27.928.068.899
(182.759.945.197)
3c
4.439.988.434
741.096.354
(11.451.958.252)
(367.252.536.716)
3k,13
3l,14
37
3.797.211.803
(11.451.958.252)
(202.203.126.628)
(142.001.680.062)
(114.552.095.127)
48
45a, 50
35.517.407.225
(775.442.004.585)
(112.886.019.047)
(1.178.492.882.207)
38
(1.068.868.003.999)
(52,82)
3t,41

Other Charges - Net
56.841.737.794
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
(6.496.440.585)
(6.496.440.585)
TAX BENEFIT (EXPENSE)

Current tax
Deferred tax
Total
50.345.297.209
NET INCOME (LOSS)
3s
109.624.878.208
109.624.878.208
OTHER INCOME (CHARGES)

Investment income
Interest income
Gain (loss) on foreign
exchange - net
Gain on sale and disposal of
property and equipment
Amortization of goodwill - net
Interest expenses and financial charges
Loss on change in fair value of derivative
financial instrument
Others - net
2,80
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are

an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
2.023.587.242.700
Saldo per 31 Desember 2008
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasi.
Rugi bersih periode berjalan
2.023.587.242.700
Saldo per 1 Januari 2008
4.304.556.700
60.746.670.000
-
1.958.536.016.000
2.023.587.242.700
1.958.536.016.000
Saldo per 31 Desember 2007
Penerbitan 43.045.567 saham, nilai

nominal Rp 100 per saham ke
pemegang saham minoritas Komselindo
Penerbitan waran
Cadangan umum
Laba bersih periode berjalan
Saldo per 1 Januari 2007

Pengaruh penyajian kembali sehubungan
dengan penggabungan usaha
Saldo per 1 Januari 2007 - Disajikan kembali
Catatan/
Notes
Modal
Disetor/
Paid-up
Capital
Rp
533.133.592.379
533.133.592.379
533.133.592.379
(4.304.556.700)
93.980.583.406
-
1.254.540.742
443.457.565.673
442.203.024.931
Tambahan
Modal Disetor/
Additional paid-up
capital
Rp

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
-4-
42.245.424.126
42.245.424.126
42.245.424.126
42.245.424.126
42.245.424.126
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
-
(1.871.748.027.551)
(1.068.868.003.999)
(802.880.023.552)
(802.880.018.507)
(100.000.000)
50.345.297.209
(517.015.143)
(853.125.315.716)
(852.608.300.573)
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali/
Saldo Laba (Defisit)/Retained
Difference in Value
Earnings (Deficit)
of Restructuring
Transaction Among
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Entities under
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Common Control
Appropriated
Unappropriated
Rp
Rp
Rp
Balance as December 31, 2008
Net loss for the period
Balance as of January 1, 2008
Balance as of December 31, 2007
Net income for the period - As restated
The effect of the restatement in relation

to merger - Minority interest in net loss
of Komselindo
Issuance of warrants
Balance as of January 1, 2007

Effect of the restatement in relation to
of Komselindo
Balance as of January 1, 2007 - As restated
See accompanying notes to consolidated financial statements which

are an integral part of the consolidated financial statements.
727.318.231.654
(1.068.868.003.999)
1.796.186.235.653
1.796.186.240.698
154.727.253.406
50.345.297.209
737.525.599
1.591.113.690.083
1.590.376.164.484
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Rp

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
2008
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
2007
Rp
837.364.252.128
(1.001.200.776.276)
949.015.483.252
(645.943.007.721)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Cash receipts from customers
Cash paid to suppliers and employees
Kas diperoleh dari operasi

Penerimaan restitusi pajak
Penerimaan bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran beban bunga dan keuangan
(163.836.524.148)
58.626.743.765
13.347.208.473
(2.634.043.743)
(349.500.978.202)
303.072.475.531
6.596.014.882
55.743.044.075
(21.148.176.088)
(188.639.537.210)
Cash generated from operations

Cash receipts from tax refund
Interest received
Income tax paid
Interest expenses and financial charges paid

Aktivitas Operasi
(443.997.593.855)
155.623.821.190
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pencairan investasi jangka pendek
Penurunan (peningkatan) bank yang
dibatasi penggunaannya
Hasil bersih penjualan aset tetap
Pembayaran uang jaminan
Pembayaran pajak pertambahan nilai barang moda
Perolehan aset tetap
Penempatan investasi jangka pendek
Net Cash Provided by (Used in)

Operating Activities
1.196.015.871.278
2.762.330.648.451
NET CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Redemption from short-term investment
20.869.423.987
1.114.779.496
(3.412.311.646)
(29.400.819.070)
(266.951.546.501)
(1.261.624.504.641)
(20.869.423.987)
10.254.177.453
(1.493.515.020)
(47.551.830.157)
(532.844.210.371)
(2.858.819.522.148)
Decrease (increase) in restricted cash in bank

Net proceeds from sale of property and equipment
Payment for refundable deposits
Payment of value added tax for capital expenditures
Acquisitions of property and equipment
Placement in short-term investment
(343.389.107.097)
(688.993.675.779)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan (pembayaran) hutang kepada
pihak hubungan istimewa - bersih
Pembayaran atas hutang:
Sewa pembiayaan
Pembelian aset tetap
Penerimaan dari hutang obligasi - bersih
Penerimaan dari pelaksanaan waran
Penerimaan dari penjualan waran
Pelunasan atas pinjaman jangka panjang
Aktivitas Pendanaan
PENURUNAN BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
(10.528.265.182)
4.666.736.710
(31.577.284.189)
-
(11.832.235.662)
(531.274.285.714)
1.571.129.412.665
154.788.000.000
(661.500.000.000)
(42.105.549.371)
525.977.627.999
(829.492.250.323)
(7.392.226.590)
Net Cash Used in Investing Activities

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds (payment) of accounts payable
to related parties - net
Payment of:
Financial lease
Purchase of property and equipment
Proceeds from issuance of bonds - net
Proceeds from excercise of warrants
Proceeds from sale of warrants
Settlement of long-term loan
Net Cash Provided by (Used in)
Financing Activities
NET DECREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
852.668.943.331
557.386.915
859.881.059.264
180.110.657
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING

OF PERIOD
Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
23.734.079.923
852.668.943.331
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

END OF PERIOD
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas:
Penambahan aset tetap melalui
hutang sewa pembiayaan
Penambahan aset tetap dengan hutang
usaha
kapitalisasi biaya pinjaman
kapitalisasi selisih kurs
Penambahan nilai aset bersih investasi
jangka pendek
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
459.765.543.072
429.552.077.306
812.598.733.965
-
22.101.648.057
35.560.884.118
33.754.792.676
2.710.195.658
29.758.313.384
1.271.414.296
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasi.
Noncash investing and financing activities:

Increase in property and equipment through
finance lease obligation
accounts payable
capitalization of borrowing cost
Increase in property and equipment
through capitalization of foreign
exchange difference
Increase in net asset value of short-term
investment

-5-

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL
a. Establishment and General Information
PT Mobile-8 Telecom Tbk (Perusahaan)

didirikan berdasarkan akta No. 11 tanggal
2 Desember 2002 dari Imas Fatimah, S.H.,
notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C-24156.HT.01.01.TH.2002
tanggal 16 Desember 2002, yang dimuat
dalam Tambahan No. 1772, Berita Negara
Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret
2003. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami
beberapa
kali
perubahan.
Perubahan sehubungan dengan penerbitan
607.466.700
saham
baru
Perusahaan
dilakukan dengan akta No.181 tanggal 15
Agustus 2007 dari Aulia Taufani, S.H.,
pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah
diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusannya
No. W7.HT.01.10.12408
tanggal 5 September 2007. Perubahan terakhir
dilakukan dengan akta No. 158 tanggal 24
April 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di
Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran
Dasar dengan Undang-undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan
Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
melalui
Surat
Keputusannya
No. AHU.52716.AH.01.02 tanggal 19 Agustus
2008.
PT. Mobile-8 Telecom Tbk (the Company)

was established based on deed No. 11 dated
December 2, 2002 of Imas Fatimah, S.H.,
notary in Jakarta. The deed of establishment
was approved by the Minister of Justice and
Human Rights of the Republic of Indonesia in
his
Decision
Letter
dated
No.
C-24156.HT.01.01.TH.2002
December 16, 2002, as stated in Supplement
No. 1772 to State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 18, dated March 3, 2003. The
Companys Articles of Association has been
amended
several
times.
Amendment
concerning the issuance of 607,466,700
Companys new shares was made by deed
No. 181 dated August 15, 2007 of Aulia
Taufani, S.H., substitute of Sutjipto, S.H.,
notary in Jakarta. The change in the
Companys Articles of Association was
approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in his
Decision Letter No. W7.HT.01.10.12408 dated
September 5, 2007. Latest amendment has
made by deed No. 158 dated April 24, 2008 of
Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, concerning
the amendment of the Companys Articles of
Association in accordance with the Limited
Liability Company Law No. 40 year 2007. Such
amendment has been approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
No. AHU.52716.AH.01.02 dated Agustus 19,
2008.
Pada tanggal 4 Maret 2003, Perusahaan

memperoleh persetujuan dari Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui
suratnya No. 21/V/PMA/2003 mengenai
perubahan
status
Perusahaan
dari
Perusahaan Non Penanaman Modal Asing/
Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi
Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).
On March 4, 2003, the Company obtained the

approval from the Chairman of the Capital
Investment Coordinating Board (BKPM) in his
Letter No. 21/V/PMA/2003 with regard the
change of the Companys status from non
foreign capital investment/ domestic capital
investment company to become a Foreign
Capital Investment Company(PMA).
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan

kantor pusat beralamat di Menara Kebon Sirih
Lt. 18, Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19, Jakarta
10340. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tanggal 8 Desember 2003.
Jumlah
karyawan
tetap
dan
kontrak
Perusahaan masing-masing 839 dan 26 orang
pada tahun 2008 dan 796 dan 69 orang pada
tahun 2007.
The Company is domiciled in Jakarta and its

head office is located at the 18th Floor of
Menara Kebon Sirih, Jl. Kebon Sirih No. 1719, Jakarta 10340. The Company started its
commercial operations on December 8, 2003.
It has total permanent and contract employees
of 839 and 26 in 2008 and 796 and 69 in 2007,
respectively.
-6-

AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
TANGGAL TERSEBUT Lanjutan
Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran

Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan
Perusahaan adalah melakukan kegiatan usaha
dalam bidang telekomunikasi dan ruang
lingkup kegiatan usaha adalah sebagai berikut:
In accordance with article 3 of the Articles of

Association, the Companys objectives and
purpose is to conduct business in the area of
telecommunication, with the following scope of
activities:
a.
Menawarkan jasa telekomunikasi di dalam

wilayah Republik Indonesia;
a.
Offer telecommunication services in the

Republic of Indonesia;
b.
Menyediakan berbagai produk multimedia

dan jasa terkait lainnya termasuk tetapi
tidak terbatas pada penjualan secara
langsung maupun tidak langsung voice
services, data/image dan jasa-jasa
komersial mobile lainnya;
b.
Provide multimedia products and related

services including but not limited to direct
and indirect sales of voice services, data/
image and mobile commercial services;
c.
Membangun, menyewakan dan memiliki

jaringan telekomunikasi tanpa kabel di
frekuensi 800 MHz yang secara eksklusif
berbasis teknologi Code Division Multiple
Access (CDMA) khususnya teknologi
CDMA 2000 1X dan 1X EVDO;
c.
Develop, lease and own a wireless

telecommunications network in 800 MHZ
band based exclusively on Code Division
Multiple Access (CDMA) technology,
specifically CDMA 2000 1X and 1X EVDO
technology;
d.
Memperdagangkan
barang-barang,
perangkat-perangkat dan/atau produkproduk telekomunikasi, termasuk tetapi
tidak terbatas pada impor atas barangbarang, perangkat-perangkat dan atau
produk-produk telekomunikasi tersebut;
d.
Trading
telecommunication
goods,
equipments and/or products, including but
not
limited
to
import
of
such
telecommunication goods, equipments
and/or products;
e.
Mendistribusikan
dan
menjual
barang-barang,
perangkat-perangkat
dan/atau produk-produk telekomunikasi;
e.
Distribute and sell telecommunication

goods, equipments and/or products;
f.
Menyediakan layanan purna jual atas

barang-barang, perangkat-perangkat dan
atau produk- produk telekomunikasi.
f.
Provide
after
sales
services
for
telecommunication goods, equipments
and/or products.
Previously the Company owned CDMA 2000

1X and CDMA 2000 1X EVDO technology
equipments and was granted with Basic
Telephony Operating License based on the
Minister of Communication Decision Letter No.
KP.309 TAHUN 2003 dated October 23, 2003,
whereby the Company can operate basic
telephony services through mobile cellular
network owned by PT Komunikasi Selular
Indonesia (Komselindo) and PT Metro Selular
Nusantara (Metrosel). Komselindo, Metrosel
and PT Telekomindo Selular Raya (Telesera)
each were granted with mobile cellular network
operating license using the Code Division
Multiple Access (CDMA) technology based on
(i) the Minister of Transportation Decision
Letter No. KP.284/2003 dated September 5,
2003, (ii) the Minister of Transportation
Decision Letter No.KP.282/2003 dated
August 27, 2003 and (iii) the Minister of
Communication and Information Decree No.
82/KEP/M.KOMINFO/8/2006 dated August 25,
2006.
Sebelumnya Perusahaan telah memiliki

perangkat teknologi CDMA 2000 1X dan
CDMA 2000 1X EVDO serta memperoleh Izin
Penyelenggaraan Jasa Teleponi Dasar melalui
Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.309
TAHUN 2003 tanggal 23 Oktober 2003,
dimana Perusahaan dapat menyelenggarakan
jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak
selular milik PT Komunikasi Selular Indonesia
(Komselindo) dan PT Metro Selular Nusantara
(Metrosel).
Komselindo,
Metrosel
dan
PT Telekomindo Selular Raya (Telesera)
memperoleh izin Penyelenggaraan Jaringan
Bergerak Selular dengan menggunakan
teknologi CDMA masing-masing berdasarkan
(i) Surat Keputusan Menteri Perhubungan
No.KP.284 TAHUN 2003 tanggal 5 September
2003, (ii) No. KP.282 TAHUN 2003 tanggal 27
Agustus 2003 dan (iii) Keputusan Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No.82/KEP/M.KOMINFO/8/2006
tanggal
25 Agustus 2006.
-7-

Dengan mengakuisisi Komselindo, Metrosel

dan Telesera, Perusahaan dapat menjadi
penyelenggara jasa telekomunikasi nasional.
By acquiring Komselindo, Metrosel and

Telesera, the Company became a nationwide
telecommunication service provider.
Sebelum memperoleh izin-izin di atas,

Komselindo, Metrosel dan Telesera (anak
perusahaan)
telah
memperoleh
izin
penyelenggaraan jasa bergerak selular dengan
menggunakan teknologi AMPS masing-masing
berdasarkan (i) Surat Keputusan Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi
No. KM.84/HK.501/MPPT-95
tanggal
22 November 1995, (ii) Surat Keputusan
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
No.
PT.102/6/22/MPPT-96
tanggal
1 November
1996
dan
No.KM.22/PT.102/MPPT-97
tanggal
30
Januari 1997 dan (iii) Surat Keputusan Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi
No.KM.81/PT.102/MPPT-97 tanggal 8 Juli
1997. Izin penyelenggaraan jasa bergerak
selular dengan menggunakan teknologi AMPS
berakhir
setelah
masing-masing
anak
perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan
jasa bergerak selular dengan menggunakan
teknologi CDMA
Before being granted with the above licenses,

Komselindo, Metrosel and Telesera were
respectively granted with mobile cellular
network operating license using the AMPS
technology based on (i) the Minister of
Tourism, Post and Telecommunication
Decision Letter No. KM.84/HK.501/MPPT-95
dated November 22, 1995, (ii) the Minister of
Tourism, Post and Telecommunication
Decision Letter No. PT.102/6/22/MPPT-96
dated
November
1,
1996
and
No.KM.22/PT.102/MPPT-97 dated January
30, 1997, and (iii) the Minister of Tourism,
Post and Telecommunication Decision Letter
No.
KM.81/PT.102/MPPT-97
dated
July 8, 1997. The mobile cellular network
operating license using the AMPS technology
was terminated after each of the subsidiaries
received the license to provide mobile cellular
network services using the CDMA technology.
Berdasarkan Surat Menteri Komunikasi dan

Informatika
Republik
Indonesia,
No. 459/M.KOMINFO/XII/2006
tanggal
15 Desember 2006, Pemerintah mendukung
rencana penggabungan usaha (merger)
Metrosel, Komselindo, dan Telesera (anak
perusahaan) ke dalam Perusahaan. Selama
proses merger, Perusahaan dan anak
perusahaan dapat tetap menjalankan usaha
dengan tetap tunduk kepada hak dan
kewajiban
yang
terdapat
dalam
izin
penyelenggaraan masing-masing perusahaan.
Based on the Letter of the Minister of

Communication and Information of the
Republic
of
Indonesia,
No. 459/M.KOMINFO/XII/2006
dated
December 15, 2006 the Government
supported the Companys merger plan of
Metrosel, Komselindo, and Telesera (the
subsidiaries) into the Company. During the
merger process, the Company and its
subsidiaries continued to conduct their normal
business in accordance with the rights and
obligations under their respective licenses.
Setelah Perusahaan memperoleh persetujuan

atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
dalam rangka penggabungan usaha (merger)
dari Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, Perusahaan
memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan
Bergerak Seluler yang meliputi seluruh wilayah
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No. 293/KEP/M.KOMINFO/6/2007
tanggal
15 Juni 2007. Dengan diberikannya izin
penyelenggaraan jaringan bergerak selular ini
maka izin penyelenggaraan jaringan bergerak
selular dan izin penyelenggaraan jasa telepon
dasar yang sebelumnya diberikan kepada
Perusahaan dan anak perusahaan tidak
berlaku lagi.
After the Company obtained the approval upon

the changes of the Companys Article of
Association with regard to such merger from
the Department of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia, the Company was
granted with a Mobile Cellular Network
Operating License with nationwide coverage
based on the Decision Letter of the Minister of
Communication
and
Information
No.293/KEP/M.KOMINFO/6/2007
dated
June 15, 2007. After granted with the mobile
cellular network operating license, then, the
mobile telephone cellular operating license
and basic telephony service operating license
which was previously granted to the Company
and its subsidiaries were terminated.
-8-

Selain izin tersebut di atas, pada tanggal

7
Desember
2007,
Perusahaan
juga
memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas
Terbatas berdasarkan Surat Keputusan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No. 510/KEP/M.KOMINFO/12/2007.
Besides the abovementioned licenses, on

December 7, 2007 the Company also granted
with Local Fixed Wireless Network Services
with Limited Mobility License based on the
Decision
Letter
of
the
Minister
of
Communication
and
Information
No. 510/KEP/M.KOMINFO/12/2007.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha

(grup) Global Mediacom. Pada tanggal
31
Desember 2008 dan 2007, susunan pengurus
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company is part of the Global Mediacom

Group. On December 31, 2008 and 2007, the
Companys management consisted of the
following:
Presiden Komisaris/
Komisaris independen
Komisaris
Komisaris Independen
Presiden Direktur
Direktur
Agum Gumelar
Hary Tanoesoedibjo
Susanto Sosilo
Merza Fachys
President Commissioner/
Independent Commissioner
Commissioners
Independent Commissioner
President Director
Directors
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan

kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008
dan
2007
masing-masing
sebesar
Rp9.421.326.538 dan Rp6.189.442.619.
Total salaries and benefits to commissioners

and directors of the Company for year ended
December 31, 2008 and 2007 amounting to
Rp9,421,326,538
and
Rp6,189,442,619,
respectively.
Berdasarkan
Keputusan
Komisaris
Perusahaan tanggal 10 Oktober 2006,
Komisaris
Perusahaan
menyetujui
pembentukan Komite Audit sesuai dengan
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5. Adapun
susunan Komite Audit Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Based on the Companys Commissioners

Decision dated October 10, 2006, the
Commissioners of the Company had approved
the establishment of an audit committee which
was based on Bapepam-LKs Rule No. IX.1.5.
The composition of the Companys audit
committee is as follows:
Ketua
Anggota

Profesor Wahjudi Prakarsa
Andreas Bahana
Chairman
Members
b. Initial Public Offering of Shares and Bonds
b. Penawaran Umum Perdana Saham dan

Hutang Obligasi
On November 15, 2006, the Company

obtained an Effective Notice from the
Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BAPEPAMLK) in his letter No. S-2777/BL/2006 for the
Companys
initial
public
offering
of
3,900,000,000 shares with Rp100 par value
per share, at an offering price of Rp225 per
share. On November 29, 2006, these shares
were listed in the Indonesia Stock Exchange
(formerly Jakarta and Surabaya Stock
Exchanges).
Pada tanggal 15 November 2006, Perusahaan

memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan
Suratnya
No.S-2777/BL/2006
untuk
melakukan
penawaran
umum
perdana
3.900.000.000 saham Perusahaan kepada
masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per
saham dan harga penawaran sebesar Rp225
per saham. Pada tanggal 29 November 2006,
seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa
Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya).
-9-

On March 2, 2007, the Company obtained an

Effective Notice from the Chairman of the
BAPEPAM-LK in his letter No. S-980/BL/2007
for its public offering of Mobile-8 Telecom
Bond I Year 2007 With Fixed Interest Rate
(the Bonds) with a maximum nominal value of
Rp675 billion at 12.375% fixed interest rate
per annum which will be due on
March 15, 2012. On March 16, 2007, the
bonds were listed in the Indonesia Stock
Exchange
(formerly
Surabaya
Stock
Exchange).

memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari
Ketua
BAPEPAM-LK
dengan
Suratnya
No.S-980/BL/2007
untuk
melakukan
penawaran umum Obligasi I Mobile-8
Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga
Tetap (Obligasi) dengan nilai nominal
maksimum sebesar Rp675 miliar pada tingkat
bunga tetap 12,375% per tahun yang jatuh
tempo pada tanggal 15 Maret 2012. Pada
tanggal 16 Maret 2007, Obligasi ini tercatat di
Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek
Surabaya).
c. Anak Perusahaan
2.
c. Subsidiary
Pendirian Anak Perusahaan
Establishment of a Subsidiary
Pada tanggal 18 Juli 2007, Perusahaan

mendirikan
Mobile-8
Telecom
Finance
Company B.V. (Mobile-8 B.V.), suatu
perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
hukum yang berlaku di Belanda dengan modal
dasar sebesar EUR90.000 yang terbagi atas
900 lembar saham dengan nilai nominal
EUR100 per lembar. Dari modal dasar
tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh
sebesar EUR18.000 oleh Perusahaan.
On July 18, 2007, the Company established

Mobile-8 Telecom Finance Company B.V.
(Mobile-8 B.V.), a private limited liability
Company under the laws of The Netherlands
with authorized capital stock of EUR90,000
which is divided into 900 shares at EUR100
par value per share. Mobile-8 B.V. had issued
and paid-up capital of EUR18,000 are owned
by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Mobile-8

B.V. mempunyai jumlah aset sebesar
USD105.044.757
atau
setara
dengan
Rp1.150.240.089.150.
As of December 31, 2008, Mobile-8 B.V. has

total assets of USD105,044,757 or equivalent
to Rp1,150,240,089,150.
Penawaran Umum Perdana Obligasi Anak

Perusahaan
Initial Bonds Offering of a Subsidiary
Pada tanggal 15 Agustus 2007, Mobile-8 B.V.

menerbitkan 11,25% Guaranteed Senior Notes
(Notes) sebesar USD100 juta, jatuh tempo
pada tanggal 1 Maret 2013. Bunga Notes
terhutang tengah tahunan setiap tanggal 1
Maret dan 1 September, dimulai sejak 1 Maret
2008. Notes ini tercatat di Bursa Efek
Singapura.
On August 15, 2007, Mobile-8 B.V. issued

11.25% Guaranteed Senior Notes (the Notes)
amounting to USD100 million, due on March 1,
2013. Interest of the Notes will be payable
semi-annually in arrears on March 1 and
September 1 of each year, commencing on
March 1, 2008. The Notes were listed at the
Singapore Stock Exchange.
PENGGABUNGAN USAHA
2.
Pada tanggal 2 Mei 2007, Perusahaan

memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
BAPEPAM-LK
dalam
Suratnya
No.
S-2065/BL/2007
sehubungan
dengan
penggabungan usaha Komselindo, Metrosel dan
Telesera ke dalam Perusahaan.
MERGER
On May 2, 2007, the Company obtained an
Effective Notice from the Chairman of the
BAPEPAM-LK in his letter No. S-2065/BL/2007
concerning the merger of Komselindo, Metrosel
and Telesera into the Company.
- 10 -

Sebelum penggabungan usaha, Perusahaan

memiliki 100% saham PT Metro Selular Nusantara
(Metrosel) dan PT Telekomindo Selular Raya
(Telesera), serta 98,57% saham PT Komunikasi
Selular Indonesia (Komselindo). Penggabungan
usaha dilakukan dengan metode penyatuan
kepemilikan (pooling of interest), dimana
Perusahaan tetap berdiri dan Komselindo,
Metrosel serta Telesera bubar demi hukum tanpa
melalui proses likuidasi. Penggabungan usaha
dinyatakan dalam akta No. 152 dan 153 tanggal
22 Mei 2007 dari Aulia Taufani S.H., pengganti
Sutjipto S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan akta
penggabungan usaha, seluruh aktivitas, operasi,
kekayaan, izin, kewajiban serta karyawan
Komselindo, Metrosel dan Telesera beralih secara
hukum kepada Perusahaan. Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan hasil penggabungan usaha
tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat No. W7-HT.01.04-7621 tanggal 29 Mei
2007.
Prior to the merger, the Company owned 100% of

the shares of PT Metro Selular Nusantara
(Metrosel) and PT Telekomindo Selular Raya
(Telesera), and 98.57% of the shares of
PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo).
Accordingly, the merger was accounted for using
the pooling of interest method, wherein the
Company became the surviving entity and
Komselindo, Metrosel and Telesera were legally
dissolved without undergoing liquidation. The
merger was stated in deed No. 152 and No. 153
dated May 22, 2007 of Aulia Taufani S.H.,
substitute of Sutjipto S.H., notary in Jakarta.
Based on the merger deed, all activities,
operations, assets, permits, liabilities and
employees of Komselindo, Metrosel and Telesera
were legally transferred to the Company. The
change of the Articles of Association of the
Company as a result of the merger had been
received by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia in his Letter
No. W7-HT.01.04-7621 dated May 29, 2007.
Pada tanggal 29 Mei 2007, Perusahaan

memperoleh persetujuan atas penggabungan
usaha dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal
(BKPM)
dalam
Suratnya
No. 715/III/PMA/2007.
On May 29, 2007, the Company obtained the

approval for the merger from the Chairman of the
Capital Investment Coordinating Board (BKPM)
in his Letter No. 715/III/PMA/2007.
Pada tanggal 31 Mei 2007, perubahan Anggaran

Dasar Perushaan dalam rangka penggabungan
usaha telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
Departemen Perdagangan Republik Indonesia
dengan agenda No. 1300/RUB.09.05/V/2007.
On May 31, 2007, the amendment of the

Companys Articles of Association pursuant to
the merger was registered in the Companys List
of the Department of Trade of the Republic of
Indonesia
with
agenda
No. 1300/RUB.09.05/V/2007.
Sehubungan dengan penggabungan usaha

tersebut, tidak ada saham baru yang dikeluarkan
untuk Metrosel dan Telesera karena Perusahaan
memiliki seluruh saham Metrosel dan Telesera,
sedangkan untuk Komselindo, terdapat sebanyak
4.319.692 saham dimiliki oleh pemegang saham
minoritas. Sebagai konsekuensi, Perusahaan
mengeluarkan saham baru kepada pemegang
saham minoritas tersebut dengan menggunakan
faktor konversi satu saham Komselindo akan
memperoleh 9.964.962 saham Perusahaan.
Faktor konversi tersebut didasarkan pada laporan
penilaian dari PT Zodiac Perintis Penilai, penilai
independen. Dengan penggunaan faktor konversi
tersebut, seluruh pemegang saham minoritas
Komselindo memperoleh sebanyak 43.045.567
saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp100
per saham, sehingga jumlah modal disetor
Perusahaan
meningkat
menjadi
sebesar
Rp1.962.840.572.700.
In relation to this merger, no new shares were

issued to Metrosel and Telesera since the
Company owned 100% of the shares of these
companies. While for Komselindo, there were
4,319,692 shares owned by the minority
stockholders, consequently, the Company issued
new shares to the minority stockholders, using
conversion factor of one Komselindos share is
equivalent to 9,964,962 of the Companys shares.
This conversion factor is based on the valuation
report of PT Zodiac Perintis Penilai, an
independent appraiser. Using this conversion
factor, all the minority stockholders of Komselindo
received 43,045,567 of the Companys shares,
with par value of Rp100 per share, and the
Companys paid-up capital increased to
Rp1,962,840,572,700.
- 11 -

Setelah
penggabungan
usaha,
komposisi
pemegang saham Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Pemegang saham/Name of stockholders
After the merger, the Companys stockholders

were as follows:
Jumlah Lembar
saham/
Number of
shares
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
%
Jumlah modal
ditempatkan dan
disetor penuh/
Total paid-up capital
Rp
PT Global Mediacom Tbk (d/h/formerly

PT Bimantara Citra Tbk)
Asia Link B.V.
Qualcomm Incorporated
PT Centralindo Pancasakti Cellular
PT TDM Aset Manajemen
KT Freetel Co., Ltd., Korea
Public
11.899.894.294
1.182.053.593
1.013.051.863
716.546.828
477.076.670
404.611.912
3.935.170.567
60,63
6,02
5,16
3,65
2,43
2,06
20,05
1.189.989.429.400
118.205.359.300
101.305.186.300
71.654.682.800
47.707.667.000
40.461.191.200
393.517.056.700
Jumlah/Total
19.628.405.727
100,00
1.962.840.572.700
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No. 22, tentang Akuntansi Penggabungan Usaha
menyatakan bahwa dalam menerapkan metode
penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan
keuangan dari perusahaan yang bergabung untuk
periode terjadinya penggabungan tersebut dan
untuk periode perbandingan yang diungkapkan
harus dimasukkan dalam laporan keuangan
gabungan seolah-olah perusahaan tersebut telah
bergabung sejak permulaan periode yang
disajikan tersebut.
The Statement of Financial Standard (PSAK)

No. 22, Accounting for Business Combination
stated that in applying the pooling of interest
method, the components of the financial
statements of the combined Company for the
period, during which the business combination
occurred and for the periods presented for
comparison purposes, must be presented in such
a manner as if the companies were combined
from the beginning of the earliest period
presented.
Jika
penggabungan
usaha
diasumsikan
dilaksanakan pada awal tahun 2007, saldo awal
hak
minoritas
Komselindo
sebesar
Rp1.254.540.742 akan tereliminasi dan dicatat
sebagai tambahan modal disetor atas penerbitan
saham kepada pemegang saham minoritas
Komselindo.
Assuming that the merger happened at the

beginning of 2007, the beginning balance of the
minority interest of Komselindo amounting to
Rp1,254,540,742 will be eliminated and to be
recorded under additional paid-up capital for the
shares to be issued to minority stockholders of
Komselindo.
Perusahaan memiliki 100% saham Metrosel dan

Telesera serta 98,57% saham Komselindo dan
laporan keuangannya dikonsolidasikan dalam
laporan keuangan Perusahaan.
The Company had 100% shares ownership in

Metrosel and Telesera, and 98.57% shares
ownership in Komselindo and their financial
statements had been consolidated into the
Companys financial statements.
Seluruh perjanjian signifikan yang dilakukan

Telesera, Metrosel dan Komselindo telah dialihkan
secara hukum kepada Perusahaan.
All the significant agreements entered into by

Telesera, Metrosel and Komselindo were legally
transferred to the Company.
- 12 -

3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3.
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES
a. Consolidated
Presentation
Financial
Statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan

menggunakan prinsip dan praktik akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret
2000.
The consolidated financial statements have

been prepared using accounting principles and
reporting practices generally accepted in
Indonesia namely the Statements of Financial
Accounting Standards and Bapepams Rule
No. VIII.G.7 dated March 13, 2000.
Dasar
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas,
adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan
yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasi adalah mata uang
Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi
tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except

for the consolidated statements of cash flows,
are prepared under the accrual basis of
accounting. The reporting currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah, while the
measurement basis is the historical cost,
except for certain accounts which are
measured on the bases described in the
related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are

prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities.
b. Prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan
keuangan
konsolidasi
menggabungkan
laporan
keuangan
Perusahaan dan entitas yang dikendalikan
oleh Perusahaan yang disusun sampai dengan
31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian
dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai
hak untuk mengatur dan menentukan
kebijakan finansial dan operasional dari
investee untuk memperoleh manfaat dari
aktivitasnya.
The
consolidated
financial
statements
incorporate the financial statements of the
Company and entities controlled by the
Company made up to December 31 each year.
Control is achieved where the Company has
the power to govern the financial and operating
policies of the investee entity so as to obtain
benefits from its activities.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak

perusahaan diukur sebesar nilai wajar pada
tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya
perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai
wajar aset dan kewajiban yang dapat
diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of a

subsidiary are measured at their fair values at
the date of acquisition. Any excess of the cost
of acquisition over the Companys interest in
the fair values of the identifiable assets and
liabilities acquired is recognized as goodwill.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian

Perusahaan atas nilai wajar aset dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi yang
diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai
wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus
diturunkan secara proposional.
When the cost of acquisition is less than the

Companys interest in the fair values of the
identifiable assets and liabilities acquired as at
the date of acquisition (i.e. discount on
acquisition), the fair values of the acquired
non-monetary
assets
are
reduced
proportionately.
- 13 -

Sisa selisih lebih setelah pengurangan nilai

wajar aset non-moneter tersebut, diakui
sebagai goodwill negatif.
The excess remaining after reducing the fair

values of non-monetary assets acquired, is
recognized as negative goodwill.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan

sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan
historis aset bersih. Hak minoritas akan
disesuaikan untuk bagian minoritas dari
perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi
bagian minoritas melebihi hak minoritas
dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is

stated at the minoritys proportion of the
historical cost of the net assets. The minority
interest is subsequently adjusted for the
minority's share of movements in equity. Any
losses applicable to the minority interest in
excess of the minority interest are allocated
against the interests of the parent.
Hasil akuisisi anak perusahaan selama tahun

berjalan termasuk dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired during the

year are included in the consolidated
statements of income.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo,

penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income

and expenses are eliminated on consolidation.
Selisih antara biaya perolehan dan bagian

Perusahaan atas nilai wajar aset dan
kewajiban anak perusahaan dalam transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali
dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan
disajikan sebagai unsur ekuitas.
Difference between the acquisition cost and

Companys interest in subsidiaries assets and
liabilities fair value in restructuring transaction
of entities under common control is recorded in
account Difference in value of restructuring
transaction among entities under common
control and presented as part of equity.
c. Foreign
Currency
Balances
c. Transaksi Dan Saldo Dalam Mata Uang

Asing
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan

dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi
selama tahun berjalan dalam mata uang asing
dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs
yang
berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laporan
laba rugi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are

maintained in Indonesian Rupiah except the
foreign subsidiary. Transactions during the
year involving foreign currencies are recorded
at the rates of exchange prevailing at the time
the transactions are made. At balance sheet
date,
monetary
assets
and
liabilities
denominated in foreign currencies are adjusted
to reflect the rates of exchange prevailing at
that date. The resulting gains or losses are
credited or charged to current operations.
Pembukuan anak perusahaan diluar negeri

yang kegiatan usahanya merupakan bagian
integral dari kegiatan usaha Perusahaan
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan prosedur yang sama.
The books of accounts of the foreign

subsididary which is an integral part of the
Companys operations are translated to
Indonesian Rupiah using the same procedures.
- 14 -

d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang
istimewa adalah:
mempunyai
d. Transactions with Related Parties

hubungan
Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun

melalui satu atau lebih perantara,
mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Perusahaan (termasuk
holding companies, subsidiaries dan fellow
subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly

through one or more intermediaries,
control, or are controlled by, or are under
common control with, the Company
(including holding companies, subsidiaries
and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara

langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di Perusahaan
yang berpengaruh secara signifikan, dan
anggota keluarga dekat dari perorangan
tersebut (yang dimaksudkan dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka
yang dapat diharapkan mempengaruhi
atau dipengaruhi perorangan tersebut
dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly,

an interest in the voting power of the
Company that gives them significant
influence over the Company, and close
members of the family of any such
individuals (close members of the family
are those who can influence or can be
influenced by such individuals in their
transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang

mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin
dan mengendalikan kegiatan Perusahaan,
yang meliputi anggota dewan komisaris,
direksi dan manajer dari Perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan
4)
key management personnel who have the

authority and responsibility for planning,
directing and controlling the Companys
activities,
including
commissioners,
directors and managers of the Company
and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan

substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung
oleh setiap orang yang diuraikan dalam
butir (3) atau (4), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan
atas perusahaan tersebut. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki
anggota dewan komisaris, direksi atau
pemegang saham utama dari Perusahaan
dan
perusahaan-perusahaan
yang
mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest

in the voting power is owned, directly or
indirectly, by any person described in (3)
or (4) or over which such a person is able
to exercise significant influence. This
includes
companies
owned
by
commissioners,
directors
or
major
stockholders of the Company and
companies which have a common key
member of management as the Company.
All transactions with related parties, whether or

not made at similar terms and conditions as
those done with third parties, are disclosed in
the financial statements.
Semua transaksi dengan pihak hubungan

istimewa, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan persyaratan dan kondisi yang
sama sebagaimana dilakukan dengan pihak
ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
- 15 -

e. Penggunaan Estimasi
e. Use of Estimates
The preparation of financial statements in
conformity with accounting principles generally
accepted in Indonesia requires management to
make estimates and assumptions that affect
the reported amounts of assets and liabilities,
and disclosure of contingent assets and
liabilities at the date of the financial
statements, and the reported amounts of
revenues and expenses during the reporting
period. Actual results could be different from
these estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
mengharuskan
manajemen
membuat
estimasi
dan
asumsi
yang
mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan
kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Realisasi dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
f. Cash and Cash Equivalents
f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on

hand and in banks and all unrestricted
investments with maturities of three months or
less from the date of placement.
Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh temponya

kurang dari tiga bulan diklasifikasi sebagai kas
dan setara kas dan dinyatakan sebesar harga
perolehan dan disesuaikan dengan premi atau
diskonto yang belum diamortisasi.
Central Bank Certificate (SBI) with maturities

less than three months is classified as cash
and cash equivalents and stated at cost and
adjusted for the unamortized premium or
discount.
g. Investasi
g. Investments
Investasi dalam fund dinyatakan sebesar nilai

wajarnya berdasarkan nilai aset bersih.
Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih
disajikan dalam laporan laba rugi tahun
berjalan.
Investments in funds are stated at net asset

value of the funds. Increase (decrease) in net
asset value of fund is reflected in the
consolidated statements of income for the
year.
h. Allowance for Doubtful Accounts
h. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Allowance for doubtful accounts is provided

based on a review of the status of the
individual receivable accounts at the end of the
period.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan

berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun.
i.
i. Inventories
Persediaan
Inventories are stated at cost or net realizable

value, whichever is lower. Cost is determined
using the weighted average method.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya

perolehan atau nilai realisasi bersih, mana
yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang.
j.
j. Prepaid Expenses
Biaya Dibayar Dimuka
Prepaid expenses are amortized over their

beneficial periods using the straight-line
method.
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai

dengan masa manfaat masing-masing biaya
dengan menggunakan metode garis lurus.
- 16 -

k. Aset Tetap Pemilikan Langsung
k. Property
and
Acquisitions
Equipment
Direct
Pada tahun 2008, Perusahaan menerapkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16
Revisi 2007 Aset Tetap. Perusahaan
menggunakan model biaya untuk pengukuran
aset tetapnya. Dengan model biaya, aset tetap
dinyatakan sebesar biaya perolehannya
setelah
dikurangi
dengan
akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai, jika ada.
In 2008, the Company adopted Statements of

Financial Accounting Standards 16 Revised
2007 Fixed Asset. The Company use the
cost model for measuring its fixed assets.
Under cost model, fixed assets are stated at
cost less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses, if any.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Property and equipment except land, are

depreciated using the straight-line method
based on the estimated useful lives of the
assets as follows:
Tahun/Years
Infrastruktur telekomunikasi
Peralatan telekomunikasi
Menara pemancar
Fasilitas dan perangkat listrik
Bangunan
Prasarana
Kendaraan
Peralatan kantor
Peralatan penunjang lainnya
5, 8, 10,15
8 - 20
8
20
2-8
4
4
4-8
Telecommunication infrastructure
Telecommunication equipment
Relay towers
Electricity equipment and facility
Building
Improvements
Vehicles
Office equipment
Other supporting equipment
Nilai sisa, taksiran masa manfaat, dan metode

penyusutan atas aset tetap dievaluasi dan
disesuaikan setiap tanggal neraca. Dampak
dari revisi tersebut, jika ada, diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya.
The residual values, estimated useful lives and

depreciation method of fixed assets are
reviewed, and adjusted as appropriate, at
each balance sheet date. The effects of any
revision are recognized in the income
statement when the changes arise.
Tanah
dinyatakan
berdasarkan
perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran

jumlah yang dapat diperoleh kembali maka
nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat
diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan
sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto
dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut
diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset
dan dibebankan pada tahun berjalan.
When the carrying amount of an asset

exceeds its estimated recoverable amount, the
asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in use.
Impairment of asset is recognized as loss on
impairment of asset which is charged to
current operations.
Beban
pemeliharaan
dan
perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang
masa manfaat atau memberi manfaat
ekonomis di masa yang akan datang dalam
bentuk
peningkatan
kapasitas
atau
peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset
tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset
tetap berikut akumulasi penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset
tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba
rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is

charged
to
operations
as
incurred;
expenditures which extend the useful life of
the asset or result in increased future
economic benefits such as increase in
capacity and standards of performance are
capitalized. When assets are retired or
otherwise disposed of, their carrying values
and the related accumulated depreciation are
removed from the account and any resulting
gain or loss is reflected in the current
operations.
- 17 -

Construction in progress is stated at cost

which includes borrowing costs during
construction on debts incurred to finance the
construction. Construction in progress is
transferred to the respective property and
equipment account when completed and ready
for use.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut
termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama
masa pembangunan yang timbul dari hutang
yang digunakan untuk pembangunan aset
tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap
yang bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan.
l.
Goodwill
l.
Goodwill
Goodwill positif merupakan selisih lebih antara

biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas
nilai wajar aset dan kewajiban anak
perusahaan yang dapat diidentifikasi. Goodwill
positif diakui sebagai aset dan diamortisasi
secara garis lurus selama 20 tahun.
Perusahaan menetapkan masa manfaat
goodwill positif berdasarkan manfaat ekonomis
yang diperoleh dari akuisisi anak perusahaan
yang memiliki izin jaringan telekomunikasi.
Dengan
akuisisi
tersebut,
Perusahaan
memperoleh manfaat ekonomis sebagai
penyelenggara telekomunikasi meliputi seluruh
wilayah Indonesia.
Positive goodwill represents the excess of the

cost of acquisition over the Companys interest
in the fair value of the identifiable assets and
liabilities of subsidiary. Positive goodwill is
recognized as an assets and amortized on
straight-line method over 20 years. The
Company determined the useful life of goodwill
based on the economic benefits obtained from
acquisition
of
subsidiaries
with
telecommunication network licenses.
Goodwill negatif merupakan selisih lebih

antara bagian Perusahaan atas nilai wajar aset
dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
dengan biaya perolehan anak perusahaan,
setelah pengurangan nilai wajar aset nonmoneter yang diperoleh. Goodwill negatif
diperlakukan
sebagai
penghasilan
ditangguhkan dan diakui sebagai penghasilan
dengan menggunakan metode garis lurus
selama 20 tahun.
Negative goodwill represents the excess of the

Companys interest in fair value of the
identifiable assets and liabilities over the cost
of acquisition of a subsidiary, after reducing
the fair value of non-monetary assets
acquired. Negative goodwill is treated as
deferred income and recognized as income on
a straight-line method over 20 years.
Perusahaan menelaah nilai tercatat goodwill

pada saat terdapat peristiwa atau keadaan
yang menunjukkan bahwa nilai goodwill
menurun. Kerugian penurunan nilai diakui
sebagai beban usaha tahun berjalan.
The Company reviews the carrying amount of

goodwill whenever events or circumstances
indicate that its value is impaired. Impairment
loss is recognized as a charge to current
operations.
m. Beban Tangguhan
m. Deferred Charges
Direct cost incurred in relation to the
subscriber acquisition program is deferred and
amortized based on the subscribers churn
rate, and not exceeding thirty six months.
Churn rate is reviewed periodically to reflect
actual churn rate of subscriber for the year,
and additional impairment losses, if any, are
charged to current operations.
Biaya langsung dalam rangka program

perolehan pelanggan dicatat sebagai beban
tangguhan dan diamortisasi berdasarkan
tingkat penurunan pelanggan dan tidak
melebihi 36 bulan. Tingkat penurunan
pelanggan ditelaah secara periodik untuk
mencerminkan tingkat penurunan aktual tahun
berjalan, dan tambahan penurunan nilai, jika
ada, dibebankan pada tahun berjalan.
- 18 -

n. Sewa Guna Usaha
n. Leases
Sejak
tahun
2007
Perusahaan
telah
menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 30 Revisi 2007 Sewa.
Since 2007, the Company adopted Statement

of Financial Accounting Standards 30
Revised 2007 Leases.
Sewa
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan
apabila
sewa
tersebut
mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
asset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi
kriteriaa tersebut, diklasifikasikan sebagai
sewa operasi.
Leases are classified as finance leases

whenever the terms of the lease transfer
substantially all the risks and rewards of
ownership to the lessee. All other leases are
classified as operating leases.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan

diakui sebagai aset sebesar nilai wajar aset
sewaan pada awal sewa atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar. Kewajiban yang
berkaitan dengan sewa pembiayaan diakui
dalam neraca sebagai kewajiban sewa
pembiayaan.
Assets acquired under finance leases are

initially recognized as assets at the fair value
at the inception of the lease or, if lower, at the
present value of the minimum lease payments.
The corresponding liability to the lessor is
included in the balance sheet as a finance
lease obligation.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara

bagian beban keuangan dan bagian pelunasan
kewajiban untuk menghasilkan tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo
kewajiban. Beban keuangan dibebankan
secara langsung ke laba atau rugi, kecuali
beban tersebut berkaitan langsung dengan
perolehan aset tertentu yang dikapitalisasi
sesuai dengan kebijakan umum biaya
pinjaman. Sewa kontinjen dibebankan pada
periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between

finance charges and reduction of the lease
obligation so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of the
liability. Finance charges are charged directly
to profit or loss, unless they are directly
attributable to qualifying assets, in which case
they are capitalized in accordance with the
general policy on borrowing costs. Contingent
rentals are recognized as expenses in the
periods in which they are incurred.
Jumlah yang dapat disusutkan dari aset

sewaan dialokasikan ke setiap periode
akuntansi selama perkiraan masa penggunaan
dengan dasar yang sistematis dan konsisten
dengan kebijakan penyusutan aset tetap
(Catatan 2k). Jika terdapat kepastian memadai
bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa, perkiraan
masa penggunaan aset adalah umur manfaat
aset tersebut. Jika tidak, maka aset sewaan
disusutkan selama periode yang lebih pendek
antara masa sewa dan umur menfaatnya.
The depreciable amount of a leased asset is

allocated to each accounting period during the
period of expected use on a systematic basis
consistent with the depreciation policy the
lessee adopts for depreciable assets that are
owned (Note 2k). If there is a reasonable
certainty that the Company will obtain
ownership by the end of the lease term, the
period of expected use is the useful life of the
asset; otherwise, the asset is depreciated over
the shorter of the lease term and its useful life.
Sewa operasi diakui sebagai beban dengan

dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa
kontinjen yang timbul dari sewa operasi diakui
sebagai beban pada periode terjadinya.
Operating leases are recognized as an

expense on a straight-line basis over the lease
term.
Contingent rentals arising under
operating leases are recognized as an
expense in the period in which they are
incurred.
- 19 -

o. Debt Issuance Costs
o. Biaya Emisi Hutang
Debt issuance costs are deducted directly

from the proceeds of the related bonds/debt to
determine the net proceeds. The difference
between the net proceeds and nominal value
is amortized using the straight-line method
over the term of the bonds/debt.
Biaya emisi hutang yang timbul sehubungan

dengan
penerbitan
obligasi/hutang
dikurangkan
dari
hasil
penerbitan
obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil
emisi bersih dengan nilai nominal diamortisasi
dengan metode garis lurus selama jangka
waktu obligasi/hutang.
p. Biaya Emisi Saham
p. Issuance Costs of Shares
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian

dari tambahan modal disetor dan tidak
diamortisasi.
Share issuance costs are presented as part of

additional paid-up capital and are not
amortized.
q. Imbalan Pasca Kerja
q. Post-Employment Benefits
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja

imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan
sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Pada tahun 2006 dan sampai dengan tanggal
31 Mei 2007, Komselindo, yang sebelumnya
adalah anak perusahaan, juga memberikan
program pensiun imbalan pasti untuk semua
karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut
dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara
(Danapera).
The Company recognizes defined postemployment benefits in accordance with Labor

Law No. 13/2003. No funding has been made
to these defined benefit schemes. In 2006 and
until May 31, 2007, Komselindo, a former
subsidiary, had a defined benefit pension plan
covering all its local permanent employees in
addition to the defined post-employment
benefits under the Labor Law. The pension
plan is managed by Dana Pensiun Bimantara
(Danapera).
Perhitungan
imbalan
pasca
kerja
menggunakan metode Projected Unit Credit.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui yang melebihi 10%
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa
lalu dibebankan langsung apabila imbalan
tersebut menjadi hak atau vested, dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan
metode garis lurus selama periode rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment

benefits is determined using the Projected Unit
Credit Method. The accumulated unrecognized
actuarial gains and losses that exceed 10% of
the Companys defined benefits obligation is
recognized on a straight-line basis over the
expected average remaining working lives of
the participating employees. Past service cost
is recognized immediately to the extent that the
benefits are already vested, and otherwise is
amortized on a straight-line basis over the
average period until the benefits become
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan

pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan
dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan
biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the

balance sheets represent the present value of
the defined benefit obligation, as adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized past service cost, as reduced by
the fair value of plan assets.
- 20 -

r. Revenue and Expense Recognition
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan jasa prabayar terdiri dari
penjualan paket perdana dan penjualan
voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri
dari kartu Removable User Identification
Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu
RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat
paket perdana diserahkan kepada distributor,
agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana
dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka
dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa
diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan
oleh pelanggan.
Revenue from prepaid services consists of

sale of starter packs and pulse reload
vouchers.
Starter
packs
consists
of
Removable User Identification Module (RUIM)
card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards
is recognized as revenue upon delivery of the
starter packs to distributors, agents or
customers and the preloaded pulse is initially
recorded as unearned revenue and then
proportionately recognized as revenue when
the related service is rendered based on
usage of pulse by customer.
Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada

distributor, agen atau pelanggan dicatat
sebagai pendapatan diterima dimuka dan
diakui sebagai pendapatan pada saat jasa
diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan
oleh pelanggan atau pada saat voucher
tersebut kadaluarsa.
Sale of pulse reload vouchers to distributors,

agents and customers is initially recorded as
unearned revenue and then recognized as
revenue when the related service is rendered
based on usage of pulse by customer or
whenever the unused stored value of the
vouchers has expired.
Pendapatan dari jasa pasca bayar diakui pada

saat jasa diserahkan kepada pelanggan
berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi
hubungan telepon melalui jaringan selular
Perusahaan.
Revenue from postpaid services is recognized

when the services are rendered to customers
based on prevailing tariffs and duration of
successful phone calls and other usage made
through the Companys cellular network.
Pendapatan jasa bulanan (abonemen) dan

jasa layanan nilai tambah diakui berdasarkan
tagihan atas jasa yang diberikan pada bulan
tersebut.
Revenue from monthly service fee and value

added services are recognized based on the
monthly billings during the period.
Pendapatan dan beban interkoneksi yang

didasarkan pada perjanjian interkoneksi
dengan penyelenggara telekomunikasi dalam
negeri dan luar negeri, diakui pada saat
terjadinya.
Revenue from network interconnection and

interconnection charges which are based on
agreements with other domestic and
international telecommunications carriers, are
recognized as incurred.
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa

tersebut diberikan kepada pelanggan.
Revenues from other services are recognized

when the services are rendered.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun

bersangkutan (accrual basis).
Expenses are
(accrual basis).
- 21 -
recognized
when
incurred

s. Income Tax
s. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on

the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui

atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan kewajiban menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak aset dan
kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena pajak
dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang
besar
kemungkinan
dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are

recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statement carrying amounts of assets
and liabilities and their respective tax bases.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for deductible
temporary differences to the extent that it is
probable that taxable income will be available
in future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan

tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba rugi, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that

have been enacted or substantively enacted
as of balance sheet date. Deferred tax is
charged or credited in the statement of
income, except when it relates to items
charged or credited directly to equity, in which
case the deferred tax is also charged or
credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan

di neraca, kecuali pajak tangguhan untuk
entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban
pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in

the balance sheet, except if these are for
different legal entities, in the same manner the
current tax assets and liabilities are presented.
t. Earnings Per Share
t. Laba Per Saham

Laba per saham dasar di hitung dengan
membagi laba bersih residual dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by

dividing net income by the weighted average
number of shares outstanding during the
period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan

membagi laba bersih residual dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek
berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by

dividing net income by the weighted average
number of shares outstanding as adjusted for
the effects of all dilutive potential ordinary
shares.
u. Instrumen Keuangan Derivatif
u. Derivative Financial Instruments
Instrumen
keuangan
derivatif
dinilai
berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal
kontrak dibuat dan selanjutnya dinilai kembali
berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan
keuangan.
Derivative financial instruments are initially

measured at fair value on the contract date,
and are measured to fair value at subsequent
reporting dates.
- 22 -

Instrumen keuangan derivatif ini digunakan

untuk mengelola resiko yang berkaitan erat
dengan mutasi tingkat bunga. Namun
demikian, akuntansi lindung nilai tidak
diperlakukan karena identifikasi lindung nilai
dan dokumentasi yang diperlukan sesuai
dengan standar akuntansi belum dipenuhi.
Oleh karena itu, keuntungan atau kerugian dari
instrument derivatif tersebut diakui pada
laporan laba rugi. Perusahaan dan anak
perusahaan tidak menggunakan instrumen
keuangan derivatif ini untuk tujuan spekulasi.
These derivative financial instruments are used

to manage exposure to interest rate
movement. However, hedge accounting is not
applied as the hedging designation and
documentation
required
by
accounting
standard have not been met. Accordingly,
gains or losses on derivative financial
instruments are recognized in earnings. The
Company and its subsidiary do not use
derivative financial instruments for speculative
purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen

keuangan lainnya atau kontrak lainnya atau
kontrak
utama
non-finansial
lainnya
diperlakukan sebagai derivatif terpisah bila
resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas
dan erat berhubungan dengan resiko dan
karakteristik kontrak utama dan kontrak utama
tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar,
dengan keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi diakui pada laporan laba rugi
konsolidasi.
Derivatives embedded in other financial

instruments or other non-financial host
contracts are treated as separate derivative
when their risk and characteristics are not
closely related to those of host contracts and
the host contracts are not carried at fair value,
with unrealized gain or loss recognized in the
consolidated statement of income.
v. Informasi Segmen
v. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Bentuk primer pelaporan segmen adalah
segmen usaha sedangkan segmen sekunder
adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the

accounting principles adopted for preparing
and presenting the financial statements. The
primary reporting segment information is based
on business segment, while the secondary
reporting segment information is based on
geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan

yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk atau jasa, baik produk atau jasa
individual maupun kelompok produk atau jasa
terkait, dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable

component of an enterprise that is engaged in
producing an individual product or service or a
group of related products or services and that
is subject to risks and returns that are different
from those of other segments.
Segmen
geografis
adalah
komponen
perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan ekonomi tertentu dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan pada komponen
yang beroperasi pada lingkungan ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable

component of an enterprise that is engaged in
providing products or services within a
particular economic environment and that is
subject to risks and returns that are different
from those of components operating in other
economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama

dalam satu segmen atau lebih dialokasikan
kepada setiap segmen jika, dan hanya jika,
pendapatan dan beban yang terkait dengan
aset tersebut juga dialokasikan kepada
segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or

more segments are allocated to their
respective segments, if and only if, their related
revenues and expenses also are allocated to
those segments.
- 23 -

4.
4.
KAS DAN SETARA KAS

2008
Rp
Kas
Bank
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Central Asia
Bank Internasional Indonesia
Bank Permata
Bank Negara Indonesia
Bank Niaga
Bank Danamon Indonesia
Lain-lain
Dollar Amerika Serikat
Standard Chartered Bank
Bank Mandiri
Sumitomo Mitsui Bank
Deutsche Bank
Lain-lain
Euro
Deutsche Bank
Deposito harian
Rupiah
Bank Mandiri
Deposito berjangka
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Rakyat Indonesia
Bank Niaga
Bank Permata
Bank Permata
Deutsche Bank
Euro
Deutsche Bank
Jumlah
Tingkat bunga per tahun
Deposito harian
Deposito berjangka
Rupiah
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS

2007
Rp
918.868.922
974.386.109
9.477.007.165
7.587.967.411
514.834.759
349.584.508
286.890.100
269.597.885
153.760.102
1.517.000
41.025.123.578
26.572.433.515
1.945.150.706
825.727.444
2.270.278.318
531.577.229
246.929.252
2.005.000
1.133.667.297
179.415.088
98.656.544
75.343.665
82.340.277
301.919.357
4.132.962.965
79.099.308
107.254.581
71.981.505
145.875.900
245.147.885
64.000.000.000
400.000.000
-
400.000.000
120.000.000.000
50.000.000.000
10.000.000.000
310.827.000.000
218.109.966.579
2.058.753.300
23.734.079.923
852.668.943.331
4,00%
6,75%
-
6,75% - 8,25%
4,50% - 8,50%
BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5.
Pada tanggal 31 Desember 2007, akun ini

merupakan rekening bank Perusahaan di
Deutsche Bank yang dibatasi khusus digunakan
untuk pembelian handset.
Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Central Asia
Bank Internasional Indonesia
Bank Permata
Bank Negara Indonesia
Bank Niaga
Bank Danamon Indonesia
Others
U.S. Dollar
Standard Chartered Bank
Bank Mandiri
Sumitomo Mitsui Bank
Deutsche Bank
Others
Euro
Deutsche Bank
Call deposit
Rupiah
Bank Mandiri
Time deposits
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Rakyat Indonesia
Bank Niaga
Bank Permata
U.S. Dollar
Bank Permata
Deutsche Bank
Euro
Deutsche Bank
Total
Interest rate per annum
Call deposit
Time deposits
Rupiah
U.S. Dollar
RESTRICTED CASH IN BANK

As of December 31, 2007, this account represents
the Companys bank account in Deutsche Bank
which is restricted and specifically used for
payment for the purchase of handsets.
- 24 -

6.
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
2008
Rp
PT Bhakti Asset Management

TDM Aset Manajemen
Clariden Leu Ltd.
Lehman Liquidity Fund
Jumlah
SHORT-TERM INVESTMENTS
2007
Rp
200.647.490.550
87.480.000.000
859.696.983
288.987.187.533
66.845.304.675
80.000.000.000
47.454.099.375
4.078.661.721
198.378.065.771
PT Bhakti Asset Management

TDM Aset Manajemen
Clariden Leu Ltd.
Total
Pada tahun 2008 dan 2007, penghasilan

investasi
masing-masing
sebesar
Rp32.854.288.241 dan Rp29.086.389.472.
In 2008 and 2007, investment income amounted

to Rp32,854,288,241 and Rp29,086,389,472,
respectively.
PT Bhakti Asset Management (BAM)
PT Bhakti Asset Management (BAM)
Berdasarkan Kontrak Pengelolaan Dana tanggal

15 Desember 2006, Perusahaan menunjuk BAM,
pihak hubungan istimewa, sebagai manajer
investasi,
untuk
mengelola
dana
milik
Perusahaan sesuai dengan arahan investasi
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Based on the Fund Management Contract dated

December 15, 2006, the Company had appointed
BAM, a related party, as fund manager, to
manage the Companys fund in line with the
Companys investment policy and prevailing
regulations.
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2008

Perusahaan melakukan tambahan penyetoran
bersih sebesar USD91.848.427 atau setara
dengan
Rp851.371.502.686
dan
Rp254.115.000.000, serta penarikan dana
sebesar USD66.598.427 atau setara dengan
Rp613.816.802.593 dan Rp339.169.471.613.
For the year ended December 31, 2008, the

Company placed additional fund amounting to
USD91,848,427
or
equivalent
to
Rp851,371,502,686 and Rp254,115,000,000,
and the Company also withdrew its fund
amounting to USD66,598,427 or equivalent
Rp613,816,802,593 and Rp339,169,471,613.
Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset

bersih
dana
kelolaan
BAM
sebesar
Rp200.647.490.550.
As of December 31, 2008, the net asset value of

fund managed by BAM amounting to
Rp200,647,490,550.
TDM Aset Manajemen
TDM Aset Manajemen
Berdasarkan Kontrak Pengelolaan Dana tanggal

14 Desember 2007, Perusahaan menunjuk TDM,
sebagai manajer investasi, untuk mengelola dana
milik Perusahaan sesuai dengan arahan investasi
Perusahaan dan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Based on the Fund Management Contract dated

December 14, 2007, the Company had appointed
TDM, as fund manager, to manage the
Companys fund in line with the Companys
investment policy and prevailing regulations.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2008 Perusahaan tidak melakukan
tambahan penyetoran.
For the year ended December 31, 2008, the

Company do not placed any additional fund.

bersih dana kelolaan sebesar Rp87.480.000.000.

the fund amounting to Rp87,480,000,000.
Clariden Leu Ltd.
Clariden Leu Ltd.
Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember

2008, Perusahaan telah mencairkan
dana
Rp46.000.000.000.
For year ended December 31, 2008, the

Company withdrew its fund amounting to
USD5,000,000
or
equivalent
to
Rp46,000,000,000.
- 25 -

7.

bersih investasi sebesar USD78.511 atau
ekuivalen Rp859.696.983. Pada bulan Maret
2009, seluruh investasi sementara di Clariden
Leu sudah dicairkan.

the fund amounting to USD78,511 or equivalent
to Rp859,696,983. On March 2009, the entire
short-term invesment in Clariden Leu has been
withdrew.
Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan telah

menempatkan dana sebesar USD45.000.000
pada investasi sementara yang dikelola oleh
Lehman Liquidity Fund.
On June 29, 2007, the Company had placed fund

amounting to USD45,000,000 to manage by
Lehman Liquidity Fund.

bersih investasi sebesar USD433.025 atau
ekuivalen Rp4.078.661.721. Pada bulan Maret
2008, Perusahaan telah mencairkan seluruh
dana yang ditempatkan tersebut.

the fund amounting to USD433,025 or equivalent
to Rp4,078,661,721. On March 2008, the
Company withdrew its fund entirely.
PIUTANG USAHA
7.
2008
Rp
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2007
Rp
a. Berdasarkan langganan
(Catatan 43a)
Penyedia content
Agen dan pelanggan
Lain-lain
Sub-jumlah
Pihak ketiga
Agen dan pelanggan
Pelanggan postpaid
PT Selular Prima Sukses Jaya
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Sub-jumlah
Operator dalam negeri
PT Bakrie Telecom Tbk
Sub-jumlah
a. By debtors
1.903.926.753
4.141.428
2.236.919.331
731.830.450
473.368.145
1.000.450.847
4.144.987.512
2.205.649.442
15.464.598.565
5.665.429.000
11.456.925.554
-
3.616.960.791
24.746.988.356
3.350.089.022
14.807.014.576
Related parties (Note 43a)

Content provider
Subscriber and agency
Lain-lain
Sub-total
Third parties
Subscriber and agency
Postpaid subscriber
PT Selular Prima Sukses Jaya
Others (each below
Rp 1 billion)
Sub-total
345.167.620
345.167.620
541.362.767
1.922.017.847
Domestic operator
PT Bakrie Telecom Tbk
Others (each below
Rp 1 billion)
Sub-total
1.413.651.209
1.444.653.352
2.858.304.561
1.455.295.593
976.657.805
2.431.953.398
Overseas operator
SK Telecom Co., Ltd.
Others
Sub-total
Jumlah
Penyisihan piutang
ragu-ragu
27.950.460.537
19.160.985.821
(8.950.704.253)
(3.308.642.253)
Jumlah
18.999.756.284
15.852.343.568
Total
Bersih
23.144.743.796
18.057.993.010
Net
Operator luar negeri

SK Telecom Co., Ltd.
Lain-lain
Sub-jumlah
1.380.655.080
- 26 -
Total
Allowance for doubtful
accounts

2008
Rp
b. Berdasarkan Umur (hari)
Belum jatuh tempo
Sudah jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari
> 120 hari
Jumlah
Penyisihan piutang
ragu-ragu
Bersih
c. Berdasarkan Mata Uang

Rupiah
Jumlah
Penyisihan piutang
ragu-ragu
Bersih
2007
Rp
16.016.620.006
11.228.106.400
695.234.143
1.832.785.747
821.908.652
699.271.403
12.029.628.098
32.095.448.049
1.966.257.335
745.500.895
836.479.906
855.462.792
5.734.827.935
21.366.635.263
(8.950.704.253)
(3.308.642.253)
23.144.743.796
18.057.993.010
29.237.143.488
2.858.304.561
32.095.448.049
18.934.681.865
2.431.953.398
21.366.635.263
(8.950.704.253)
(3.308.642.253)
23.144.743.796
18.057.993.010
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu:
Saldo akhir
Net
c. By Currencies
Rupiah
U.S. Dollar
Total
accounts
Net
The changes in allowance for doubtful accounts

are as follows:
2008
Rp
Saldo awal
Penambahan (Catatan 36)
Penghapusan
b. By Age Category (days)

Not yet due
Past due
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 120 days
More than 120 days
Total
accounts
2007
Rp
3.308.642.253
9.619.326.513
(3.977.264.513)
1.746.624.135
4.309.103.258
(2.747.085.140)
8.950.704.253
3.308.642.253
Beginning balance
Additions (Note 36)
Write-off
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan

piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak
ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang
tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada
pihak hubungan istimewa tidak diadakan
penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen
berpendapat seluruh piutang tersebut dapat
ditagih.
Management believes that the allowance for

doubtful accounts is adequate to cover possible
losses on uncollectible receivables based on a
review of the status of the individual receivable
accounts at the end of the period, while no
allowance for doubtful accounts was provided on
receivables from related parties as management
believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak

terdapat risiko yang terkonsentrasi secara
signifikan atas piutang pihak ketiga.
Management believes that there are no significant

concentrations of credit risk in third party
receivables.
- 27 -

8.
PIUTANG LAIN-LAIN
8.
2008
Rp
Piutang bunga deposito

ZTE Corporation
Lehman Brother Special Financing
(Catatan 48)
Jumlah
9.
2007
Rp
1.006.027
-
1.403.377.402
4.481.734.025
2.818.277.828
1.422.475.778
1.423.481.805
PERSEDIAAN
971.012.445
9.674.401.700
9.
2008
Rp
Telepon genggam dan aksesoris
Kartu perdana dan voucher pulsa
isi ulang
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Jumlah
Deposit's interest receivable

ZTE Corporation
Lehman Brother Special Financing
(Note 48)
Others (each below
Rp 1 billion)
Total
INVENTORIES
2007
Rp
49.134.258.634
141.188.855.056
Handsets and accessories
35.910.191.872
85.044.450.506
(3.168.744.260)
81.875.706.246
35.505.562.791
176.694.417.847
(3.168.744.260)
173.525.673.587
Starter packs and vouchers

Total
Allowance for decline in value
Total
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan

adalah sebagai berikut :
Changes in the allowance for decline in value of

inventories are as follows :
2008
Rp
Saldo awal tahun
Penambahan
Saldo akhir tahun
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
3.168.744.260
3.168.744.260
2007
Rp
979.776.048
2.188.968.212
3.168.744.260
Balance at beginning of year

Addition
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan

penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
Management believes that the allowance for

decline in value of inventories is adequate to cover
possible losses.
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh

persediaan
telah
diasuransikan
kepada
PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia terhadap risiko
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya sebesar
Rp111,5 miliar. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang dialami
Perusahaan.
As of December 31, 2008, inventories are insured

with PT Asuransi AIU Indonesia and PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia against fire, theft and
other possible risks for Rp111.5 billion.
Management believes that the insurance coverage
is adequate to cover possible losses to the
Company.
- 28 -

10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
10. PREPAID TAXES

2008
Rp
2007
Rp
Pajak penghasilan
Pasal 28A
2008
2007
Pasal 26
Pajak pertambahan nilai - bersih
8.543.374.172
12.282.643.739
4.411.287.397
55.921.008.275
12.282.643.739
4.411.287.397
84.808.930.947
Jumlah
81.158.313.583
101.502.862.083
Income tax
Article 28A
2008
2007
Article 26
Value added tax - net
Total
Pada tanggal 28 Agustus 2008, Perusahaan

menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
No.00044/407/07/054/08 untuk masa pajak
tahunan 2007 sebesar Rp57.776.067.796 yang
telah diterima Perusahaan pada bulan September
2008. Perusahaan mengajukan keberatan atas
SKPLB tersebut untuk jumlah PPN sebesar
Rp1.176.574.767, karena menurut Perusahaan
jumlah
kelebihan
bayar
PPN
sebesar
Rp58.952.642.563. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan ini diterbitkan, belum ada
keputusan atas keberatan tersebut.
On August 28, 2008, the Company received

Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) on
Value Added Tax No. 00044/407/07/054/08 for the
fiscal year 2007 amounting to Rp57,776,067,796
in which such amount has been received in
September 2008. The Company objected on such
SKPLB for an amount of Rp1,176,574,767, while
according to the Company total overpayment
amounting to Rp58,952,642,563. As of the
issuance date of the financial statements, the
Company has not received the objection decision.
Pada tanggal 17 Juli 2008, Perusahaan menerima

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No:KEP1293/WPJ.06/BD.06/2008
tentang
keberatan
Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai yang
menetapkan untuk mempertahankan SKPKB
No.00028/207/05/073/07 tanggal 30 April 2007
untuk
tahun
pajak
2005
sebesar
Rp17.897.451.678 yang sudah dibayar oleh
Perusahaan pada bulan Agustus 2007, sementara
menurut Perusahaan adalah nihil. Perusahaan
mengajukan banding atas keputusan tersebut dan
sampai dengan tanggal laporan keuangan ini
diterbitkan, belum ada tanggapan atas keberatan
tersebut.
On July 17, 2008, the Company received a

decision letter No:KEP-1293/WPJ.06/BD.06/2008
from the Director General of Taxation regarding
the Companys objection on Tax Underpayment
Assessment Letter (SKPKB) on the Companys
Value Added Tax wherein defending SKPKB
No.00028/207/05/073/07 dated April 30, 2007 for
the year 2005 amounting to Rp17,897,451,678
which has been paid by the Company on August
2007, while according to the Company is nil. The
Company appealed such decision and as of the
issuance date of the financial statements, the
Company has not received respons on the appeal.
Pada tanggal 5 Pebruari 2007, Perusahaan

menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak No:KEP-116/WPJ.06/BD.06/2007 tentang
keberatan Wajib Pajak atas SKPKB Pajak
Penghasilan pasal 21 yang menetapkan untuk
mempertahankan
SKPKB
No.00005/201/04/073/05 tanggal 30 Desember
2005 untuk tahun pajak 2004 yang menyatakan
bahwa kurang bayar Perusahaan sebesar
Rp1.022.384.685,
sementara
menurut
Perusahaan adalah Rp836.100.935. Perusahaan
mengajukan banding atas keputusan tersebut dan
sampai dengan tanggal laporan keuangan ini
diterbitkan, belum ada tanggapan atas keberatan
tersebut.
On February 5, 2007, the Company received a

the Companys objection on SKPKB on the
Companys Income Tax article 21 wherein
defending SKPKB No.00005/201/04/073/05 dated
December 30, 2005 for the year 2004 which stated
the Company's underpayment amounted to
Rp1,022,384,685, while according to the Company
amounted to Rp836,100,935. The Company
appealed such decision and as of the issuance
date of the financial statements, the Company has
not received respons on the appeal.
- 29 -

Pada tanggal 5 February 2007, Perusahaan

mempertahankan
SKPKB
Rp1.964.940.401,
sementara
menurut
Perusahaan
adalah
Rp1.580.431.014.
Perusahaan mengajukan banding atas keputusan
tersebut dan sampai dengan tanggal laporan
keuangan ini diterbitkan, belum ada tanggapan
atas keberatan tersebut.

December 30, 2005 for the year 2004 which
stated the Company's underpayment amounted to
Rp1,964,940,401, while according to the
Company amounted to Rp1,580,431,014. The
Company appealed to the such decision and as of
the issuance date of the financial statements, the
Company not already received such respons.

mempertahankan
SKPKB
Rp4.411.287.397 yang sudah dikompensasikan
dengan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai
tahun
pajak
2004,
sementara
menurut
Perusahaan adalah nihil. Perusahaan mengajukan
banding atas keputusan tersebut dan sampai
dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan,
belum ada tanggapan atas keberatan tersebut.

December 30, 2005 for the year 2004 which
stated the Company's underpayment amounted to
Rp4,411,287,397 which has been compensated
against overpayment of Value Added Tax for fiscal
year 2004, while according to the Company is nil.
The Company appealed to the such decision and
as of the issuance date of the financial
statements, the Company not already received
such respons.
Pada tanggal 16 Januari 2006, Perusahaan

Pajak tentang Surat Keberatan Perusahaan yang
menyatakan Perusahaan kurang bayar atas Pajak
Pertambahan Nilai untuk masa Januari hingga
Juni 2004 sebesar Rp7.397.617.746 dan sisanya
sebesar Rp939.572.600 dikembalikan pada bulan
Pebruari 2006. Sehubungan dengan Keputusan
Keberatan tersebut, pada tanggal 13 Maret 2006
Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan
Pajak. Pada tanggal 16 Nopember 2006,
Perusahaan
telah
menerima
keputusan
pengadilan pajak yang mengabulkan permohonan
banding Perusahaan sebesar Rp6.724.318.701
(termasuk bunga sebesar Rp2.180.860.119).
Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan telah
menerima
pengembalian
bersih
sebesar
Rp6.596.014.882 setelah dikurangi beban bunga
sebesar Rp128.303.819.
On January 16, 2006, the Company received a

decision letter from the Director General of
Taxation regarding the Companys objection on
Value Added Tax Assessment for the period of
January
to
June
2004
amounting
to
Rp7,397,617,746 wherein the remaining balance
of Rp939,572,600 was refunded in February 2006.
In relation to such decision on March 13, 2006, the
Company filed an appeal to the Tax Court. On
November 16, 2006, the Company received a
decision from the tax court which favored the
Companys appeal amounting to Rp6,724,318,701
(including interest of
Rp2,180,860,119). On
January 26, 2007, the Company received the tax
refund amounting to Rp6,596,014,882 after
deducting the interest expense of Rp128,303,819.
- 30 -

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES

2008
Rp
2007
Rp
Sewa
Penggunaan spektrum frekuensi
radio (Catatan 45c)
Asuransi
Transportasi
Lain-lain
113.733.260.865
57.553.303.637
55.116.153.696
1.319.601.066
1.060.745.310
5.631.897.206
24.960.951.947
2.000.510.408
3.148.552.031
2.119.411.424
Rental
Radio frequency spectrum
usage charge (Note 45c)
Insurance
Transportation
Others
Jumlah
176.861.658.143
89.782.729.447
Total
12. ASET LANCAR LAINNYA
12. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari uang muka atas perluasan

jaringan, perjalanan dinas dan biaya operasional.
This account consists of advances for network

expansion, business travel and operational
expenses.
13. ASET TETAP
13. PROPERTY AND EQUIPMENT

1 Januari/
January 1 ,
2008
Rp
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Kendaraan
Peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian:
Peralatan kantor
Aset sewa guna usaha :
Jumlah
Penambahan/
Additions
Rp
27.997.377.510
3.031.731.707
2.576.943.699.421
24.306.665.807
3.896.856.157
106.603.740.343
170.166.528.726
331.437.628.079
1.222.350.000
13.066.645.552
203.031.252.949
308.241.173.311
13.612.070.429
17.099.384.100
186.780.285.541
5.838.972.034
7.951.112.458
812.598.733.966
459.765.543.072
4.061.466.229.770
1.212.125.521.392
Pengurangan/
Deductions
Rp
Reklasifikasi/
Reclassi fications
Rp
431.584.658.991
6.649.119.544
1.829.916.309
19.384.965.137
7.629.618.334
467.078.278.315
288.829.078.806
1.369.164.711
11.707.271.939
7.444.229.441
(290.198.243.517)
(11.707.271.939)
(7.444.229.441)
31 Desember/
December 31,
2008
Rp
31.029.109.217
2.765.625.747.315
20.249.060.974
2.066.939.848
111.992.692.697
373.012.392.782
204.823.215.335
7.743.770.524
17.606.267.117
1.272.364.277.038
4.806.513.472.847
Akumulasi penyusutan dan

penurunan nilai:
Pemilikan langsung
Kendaraan
Peralatan kantor
Aset sewa guna usaha :
1.239.733.371.789
16.657.781.002
1.766.387.975
75.885.575.222
60.228.911.829
127.802.121.054
573.397.170
827.139.003
13.566.554.394
35.791.409.086
16.710.684.504
69.742.565.991
Jumlah
1.410.982.712.321
248.303.186.698
Jumlah Tercatat
2.650.483.517.449
431.584.658.856
6.649.119.529
1.557.103.804
19.340.110.811
7.573.602.173
466.704.595.173
- 31 -
935.950.833.987
10.582.058.643
1.036.423.174
70.112.018.805
88.446.718.742
Acquisition cost:
Direct acquisitions
Land
Telecommunication
infrastructure
Building and improvements
Vehicles
Office equipment
Construction in progress:
Telecommunication
infrastructure
Office equiment
Leased asset:
Telecommunication
infrastructure
Total
Accumulated depreciation
and impairment loss:
Direct acquisitions
Telecommunication
infrastructure
Vehicles
Office equipment
Leased asset:
Telecommunication
infrastructure
86.453.250.495
1.192.581.303.846
Total
3.613.932.169.001
Net Book Value

1 Januari/
January 1 ,
2007
Rp
Biaya perolehan:
Tanah
Kendaraan
Peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian:
Peralatan kantor
Aset sewa guna usaha:
Jumlah
Penambahan/
Additions
Rp
Pengurangan/
Deductions
Rp
18.387.716.707
9.849.560.803
239.900.000
2.272.266.195.621
21.580.219.337
2.563.374.670
91.299.663.029
129.817.254.368
8.263.280.891
2.396.008.930
1.703.800.000
7.931.237.362
4.170.738.674
11.775.880.991
34.529.300
370.318.513
1.045.938.545
188.000.000
124.676.339.064
5.239.174.828
30.997.226.698
2.696.827.164.322
Reklasifikasi/
Reclassi fications
Rp
308.190.103.900
364.966.840
8.418.778.497
36.366.535.684
364.966.840
(364.966.840)
491.754.938.147
16.791.674.098
22.468.693.086
(308.190.103.900)
(8.418.778.497)
(36.366.535.684)
812.598.733.967
1.378.293.632.797
13.654.567.349
31 Desember/
December 31,
2007
Rp
27.997.377.510
2.576.943.699.421
24.306.665.807
3.896.856.157
106.603.740.343
170.166.528.726
308.241.173.311
13.612.070.429
17.099.384.100
812.598.733.967
4.061.466.229.770
Total
1.239.733.371.789
16.657.781.002
1.766.387.975
75.885.575.222
60.228.911.829
and impairment loss:
Telecommunication
infrastructure
Vehicles
Office equipment
Leased asset:
Telecommunication
infrastructure
Akumulasi penyusutan dan

penurunan nilai:
Kendaraan
Peralatan kantor
Aset sewa guna usaha:
1.122.174.154.055
15.885.079.202
1.884.555.783
64.101.166.766
40.366.109.554
Jumlah
1.244.411.065.360
Jumlah Tercatat
1.452.416.098.962
123.248.726.528
790.829.682
252.150.665
12.830.346.670
19.936.510.611
5.689.508.794
18.127.882
370.318.473
1.045.938.214
73.708.336
16.710.684.502
173.769.248.660
Pengurangan aset tetap berasal dari penjualan

dan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Keuntungan penjualan dan

pelepasan aset tetap
Biaya sehubungan dengan penjualan
aset menara
Keuntungan penjualan dan
pelepasan aset tetap - bersih
16.710.684.502
1.410.982.712.321
Total
2.650.483.517.449
Net Book Value
The deductions in property and equipment due to

sale and disposal are as follows:
2008
Rp
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat
Harga jual
7.197.601.699
Acquisition costs:
Land
Telecommunication
infrastructure
Vehicles
Office equipment
Construction in progress:
Telecommunication
infrastructure
Office equiment
Leased asset:
Telecommunication
infrastructure
2007
Rp
467.078.278.315
(466.704.595.173)
373.683.142
1.114.779.496
741.096.354
-
13.654.567.349
(7.197.601.699)
6.456.965.650
15.835.766.788
9.378.801.138
(5.581.589.335)
741.096.354
Beban
penyusutan
adalah
sebesar
Rp248.303.186.698
dan Rp173.769.248.660
masing-masing untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2008 dan 2007 (Catatan 32).
3.797.211.803
Acquisition cost
Net book value
Sales price
property and equipment
Cost related to sale of tower assets
property and equipment - net
Depreciation
expense
amounted
to
Rp248,303,186,698 and Rp173,769,248,660 for
each of years ended December 31, 2008 and
2007, respectively (Note 32).
- 32 -

Beban bunga dan beban keuangan lain yang

dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian
masing-masing sebesar Rp57.294.540.388 dan
Rp35.560.884.118 untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2008 dan 2007. Kerugian kurs mata
uang asing-bersih yang dikapitalisasi ke aset
dalam penyelesaian masing-masing sebesar
Rp33.754.792.676 dan Rp2.710.195.658 untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007.
Interest and other financial charges capitalized to

construction
in
progress
amounted
to
Rp57,294,540,388 and Rp35,560,884,118 for year
ended December 31, 2008 and 2007,
respectively. The Company capitalized net loss on
foreign exchange to construction in progress
amounting
to
Rp33,754,792,676
and
Rp2,710,195,658 for year ended December 31,
2008 and 2007, respectively.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang

terletak di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Medan, Banda Aceh, Padang, Ujung
Pandang, Palu, Kendari, Manado, Bali, Jambi,
Palembang, Lampung, Mataram, Balikpapan,
Banjarmasin dan Pontianak seluruhnya seluas
2
75.823 m dengan hak guna bangunan (HGB)
atas nama Perusahaan dengan jangka waktu
antara 20 sampai dengan 30 tahun, jatuh tempo
antara tahun 2014 dan 2031 dan tanah seluas 660
2
m masih dalam proses sertifikasi. Manajemen
Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah
dengan sertifikasi dan perpanjangan hak atas
tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung dengan bukti pemilikan yang
memadai.
The Company owns several pieces of land located

in Jakarta, West Java, Central Java, East Java,
Medan, Banda Aceh, Padang, Ujung Pandang,
Palu, Kendari, Manado, Bali, Jambi, Palembang,
Lampung, Mataram, Balikpapan, Banjarmasin dan
Pontianak measuring 75,823 square meters with
Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB)
under the name of the Company with term of 20 to
30 years and will expire between 2014 to 2031
and land measuring 660 square meters is still in
process of certification. Management believes that
there will be no difficulty in the extension and legal
processing of the landrights since these were
acquired legally and supported by sufficient
evidence of ownership.
Aset
dalam
penyelesaian
merupakan
pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan
peralatan penunjang lainnya dalam rangka
ekspansi Perusahaan yang diperkirakan akan
selesai pada tahun 2009.
Construction in progress represents the

development of telecommunication infrastructure
and other supporting equipment under installation
for the expansion of the Company which is
estimated to be completed in 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap

infrastruktur telekomunikasi telah diasuransikan
kepada
PT Asuransi
Export
Indonesia,
PT
Asuransi
Allianz
Utama
Indonesia,
PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana
Tata dan PT Asuransi Mitsui Sumitomo terhadap
risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
dengan
jumlah
pertanggungan
sebesar
USD213.594.324, sedangkan aset tetap lainnya,
kecuali tanah telah diasuransikan kepada
PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Citra
International
Underwriters
dengan
jumlah
pertanggungan
sebesar
USD330.534
dan
Rp4.344.585.086.
Perusahaan
juga
mengasuransikan menara pemancar kepada
PT Zurich Insurance Indonesia terhadap risiko
kerugian publik dengan jumlah pertanggungan
USD5.000.000. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
As of December 31, 2008, the Companys

telecommunication infrastructure were insured
with PT Asuransi Export Indonesia, PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Central
Asia, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi
Mitsui Sumitomo against fire, theft and other
possible
risks
with
total
coverage
of
USD213,594,324, while other property and
equipment, excluding land, were insured with
PT Asuransi AIU Indonesia and PT Citra
International Underwriters with total coverage of
USD330,534
and
Rp4,344,585,086.
The
Company also covered its tower assets against
public liability risk with PT Zurich Insurance
Indonesia for a total of USD5,000,000.
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses on
the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2008, sebagian

infrastruktur telekomunikasi dijadikan jaminan atas
obligasi I (Catatan 25).
As of December 31, 2008, part of the Companys

telecommunication infrastructure were used as
collateral for the Companys Bond I (Note 25).
- 33 -

14. GOODWILL
14. GOODWILL
Akun ini merupakan goodwill positif yang berasal

dari akuisisi Metrosel dan Telesera dan goodwill
negatif yang berasal dari akuisisi Komselindo.
Masing-masing
perusahaan
merupakan
pemegang izin penyelenggaraan jasa bergerak
selular. Dengan akuisisi ini, Perusahaan
memperoleh
manfaat
ekonomis
sebagai
penyelenggara telekomunikasi yang meliputi
seluruh wilayah Indonesia. Selanjutnya pada
tahun 2007, Metrosel, Telesera dan Komselindo
telah dilebur ke dalam Perusahaan. Oleh karena
itu, goodwill positif dan goodwill negatif dari
akuisisi
perusahaan
tersebut
digabungkan
sebagai berikut :
This account represents positive goodwill arising

from the acquisitions of Metrosel and Telesera,
and negative goodwill from the acquisition of
Komselindo. Each company held the license to
provide mobile cellular network services. By
acquiring these companies, the Company obtains
economic
benefits
as
a
nationwide
telecommunication services provider. Furthermore
in 2007, Metrosel, Telesera and Komselindo had
been merged into the Company, and therefore,
positive goodwill and negative goodwill arising
from the acquisitions of the companies were
combined as follows:
2008
Rp
2007
Rp
Jumlah bruto
264.984.073.565
264.984.073.565
Gross amount
Akumulasi amortisasi
Awal tahun
Amortisasi
Akhir tahun
Jumlah tercatat
75.167.741.327
11.451.958.252
86.619.699.579
178.364.373.986
63.715.783.075
11.451.958.252
75.167.741.327
189.816.332.238
Accumulated amortization
Beginning of year
Amortization
Ending of year
Carrying amount
Net amortization of goodwill for each of year

ended December 31, 2008 and 2007 amounting to
Rp11.451.958.252, respectively.
Amortisasi goodwill bersih masing-masing untuk

tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007
masing-masing sebesar Rp11.451.958.252.
15. BEBAN TANGGUHAN - BERSIH
15. DEFERRED CHARGES - NET
Akun ini merupakan biaya subsidi ditangguhkan

dalam rangka program perolehan pelanggan
sebagai berikut:
This account represents deferred charges incurred

in relation to subscribers acquisition programs as
follows:
2008
Rp
Program frensip
Program stylo
Program slimo
Jumlah
Akumulasi amortisasi
Jumlah tercatat
2007
Rp
204.703.678.401
10.776.055.179
8.472.703.800
223.952.437.380
(218.018.738.907)
5.933.698.473
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir 31

Desember 2008 dan 2007 masing-masing
sebesar
Rp70.971.984.620
dan
Rp56.016.041.351 (Catatan 32).
204.703.678.401
10.776.055.179
8.472.703.800
223.952.437.380
(147.046.840.508)
76.905.596.872
Frensip program
Stylo program
Slimo program
Total
Accumulated amortization
Carrying amount
Amortization expense for years ended December

31,
2008
and
2007
amounted
to
Rp70,971,984,620
and
Rp56,016,041,351,
respectively (Note 32).
- 34 -

16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
16. OTHER NONCURRENT ASSETS

2008
Rp
Perangkat lunak (Catatan 43c)

Uang jaminan sewa ruang
Lain-lain
Jumlah
2007
Rp
6.292.544.443
4.155.658.786
643.493.328
3.235.142.282
4.030.598.343
2.572.634.654
Software (Note 43c)

Rental deposits
Others
11.091.696.557
9.838.375.279
Total
17. HUTANG USAHA
17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2008
Rp
a. Berdasarkan pemasok
(Catatan 43a)
PT Freekoms Indonesia
PT Flash Mobile
PT Infokom Elektrindo
Qualcomm Inc.
Sub-jumlah
Pihak ketiga
Operator dalam negeri
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk
PT Indosat Tbk
PT Telekomunikasi Selular
PT Excelcomindo Pratama Tbk
Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar)
Sub-jumlah
Kontraktor dan pemasok
Samsung Electronics Co., Ltd
Huawei Technologies, Co., Ltd
PT Samsung Telecommunication
Indonesia
PT. Huawei Tech. Investment
ZTE Corporation
PT Mora Telematika Indonesia
PT NEC Indonesia
PT Maxima Cipta Integrasi
PT Interindo Internusa
PT Dawamiba Engineering
PT Telehouse Engineering
PT Baktisemangat Purnawirawan
PT Youngwoo Indonesia
Gemalto Pte, Ltd
PT Starion Berlian Indonesia
Comverse Inc.
PT Indonesia Media Exchange
PT Prosys Bangun Persada
Sub-jumlah
2007
Rp
2.180.121.754
644.593.206
265.159.828
157.691.717
3.247.566.505
26.131.926.538
5.195.207.316
2.746.976.754
1.226.297.488
660.735.307
35.961.143.403
180.275.416.848
121.546.116.900
1.102.355.650
360.846.351
1.463.202.001
12.840.712.958
6.693.720.124
4.159.942.110
1.296.625.808
1.483.392.717
26.474.393.717
116.558.902.812
36.152.352.400
23.159.250.000
21.351.553.456
8.434.376.689
1.635.898.187
1.314.038.521
1.074.296.176
495.000.000
379.830.000
251.972.327
153.546.375
-
1.072.155.860
6.249.474.993
1.057.953.676
1.295.224.000
1.045.463.173
1.078.675.301
7.991.251.582
3.628.473.200
3.179.063.204
2.908.433.847
1.270.984.875
23.579.083.982
536.361.634.672
11.708.450.302
42.485.604.013
- 35 -
a. By creditor
Related parties
(Note 43a)
PT Flash Mobile
Qualcomm Inc.
Sub-total
Third parties
Domestic operators
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk
PT Indosat Tbk
PT Telekomunikasi Selular
PT Excelcomindo Pratama Tbk
Others (below Rp 1 billion)
Sub-total
Contractors and suppliers
Samsung Electronics Co., Ltd
Huawei Technologies, Co., Ltd
PT Samsung Telecommunication
Indonesia
PT. Huawei Tech. Investment
ZTE Corporation
PT Mora Telematika Indonesia
PT NEC Indonesia
PT Maxima Cipta Integrasi
PT Interindo Internusa
PT Dawamiba Engineering
PT Telehouse Engineering
PT Baktisemangat Purnawirawan
PT Youngwoo Indonesia
Gemalto Pte, Ltd
PT Starion Berlian Indonesia
Comverse Inc.
PT Indonesia Media Exchange
PT Prosys Bangun Persada
Others (each below Rp 1 billion)
Sub-total

2008
Rp
Penyedia content (masing-masing
2007
Rp
Content providers
(each below Rp 1 billion)
3.680.067.551
3.146.903.115
Jumlah pihak ketiga
576.002.845.626
72.106.900.844
Total third parties
Jumlah Hutang Usaha
579.250.412.130
73.570.102.845
Total trade accounts payable
b. Berdasarkan mata uang

Rupiah
469.356.972.252
109.893.439.879
18.017.125.376
55.552.977.469
579.250.412.130
73.570.102.845
Jumlah
18. HUTANG LAIN-LAIN
b. By currency
U.S. Dollar
Rupiah
Total
18. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
2008
Rp
2007
Rp
Lehman Brothers Special

Financing (Catatan 48)
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation, Ltd.
PT Cipta Reksa Pitama
PT Azec Indonesia Management
Services
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(Catatan 23)
142.001.680.062
14.240.285.446
9.874.039.882
Jumlah
160.402.697.770
15.417.778.029
1.860.081.339
1.246.764.387
1.599.422.369
540.371.746
1.053.886.536
443.944.032
2.960.000.000
19. HUTANG PAJAK
Lehman Brothers Special

Financing (Note 48)
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation, Ltd.
PT Cipta Reksa Pitama
PT Azec Indonesia Management
Services
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(Note 23)
Total
19. TAXES PAYABLE
2008
Rp
2007
Rp
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
7.985.585.747
11.271.640.771
3.845.743.281
3.506.548.329
2.734.598.535
970.667.627
Income taxes
Article 21
Article 23
Article 26
Total
23.102.969.799
7.211.814.491
Total
- 36 -

20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
20. ACCRUED EXPENSES

2008
Rp

(Catatan 43b)
Biaya operasional
Sewa
Sub-jumlah
2007
Rp
17.796.707.461
1.145.518.669
18.942.226.130
7.597.256.186
278.226.845
7.875.483.031
89.001.680.982
70.918.241.780
48.053.778.851
24.096.042.443
Pihak ketiga
Bunga
Biaya operasional
Penggunaan frekuensi
(Catatan 45c)
Sewa
Perbaikan dan pemeliharaan
(Catatan 45a)
Lain-lain
Sub-jumlah
67.064.237.347
10.383.365.651
12.545.658.297
5.573.634.643
2.140.025.843
3.472.375.654
242.979.927.257
570.692.705
2.084.903.903
92.924.710.842
Jumlah
261.922.153.387
100.800.193.873
21. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Total
This account represents revenue from preloaded

voucher sales that had not been used with
unexpired stored values.
22. UANG JAMINAN PELANGGAN
22. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

2008
Rp
2007
Rp
Pembelian voucher
Sewa fasilitas telekomunikasi
(Catatan 45e)
10.190.796.558
3.099.600.000
3.893.400.000
Jumlah
13.290.396.558
16.702.708.204
PIHAK
Third parties
Interest
Operating expenses
Frequency usage charges
(Note 45c)
Rental
Repairs and maintenance
(Note 45a)
Others
Sub-total
21. UNEARNED REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan atas penjualan

voucher pulsa isi ulang prabayar yang belum
digunakan dan belum melewati masa berlakunya.
23. HUTANG
KEPADA
ISTIMEWA
Related parties (Note 43b)

Operating expenses
Rental
Sub-total
HUBUNGAN
12.809.308.204
Vouchers
Telecommunication facility usage
(Note 45e)
Total
23. ACCOUNTS PAYABLE TO RELATED PARTIES
2008
Rp
2007
Rp
PT Rajawali Citra Televisi
Indonesia
PT Usaha Gedung Bimantara
PT Global Mediacom Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 1 miliar)
2.169.808.790
177.750.162
1.657.440.000
1.431.275.000
1.343.282.084
14.452.565.600
513.395.000
1.016.634.059
575.996.038
401.677.273
Jumlah
7.177.801.912
16.562.022.094
- 37 -
PT Rajawali Citra Televisi
Indonesia
Total

Hutang kepada PT Rajawali Citra Televisi

Indonesia (RCTI), PT Cipta Televisi Pendidikan
Indonesia (TPI) dan PT Global Infromasi Bermutu
(Global TV) berasal dari pemasangan iklan.
Payable to PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

(RCTI) , PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
(TPI) dan PT Global Infromasi Bermutu (Global
TV) represents the Companys payable for
advertising expenses.
Selain itu, hutang kepada TPI merupakan hutang

atas pemasangan iklan dan hutang Metrosel atas
pemasangan iklan Telkom sebagai kompensasi
hutang Metrosel ke Telkom. Pada tanggal
22 Agustus
2007,
dilakukan
kesepakatan
penyelesaian hutang ini dimana Perusahaan akan
melakukan pembayaran langsung ke Telkom.
Payable to TPI also represents the Companys

payable for advertising expenses and Metrosels
payable for advertising services rendered for
Telkom to compensate Metrosels payable to
Telkom. On August 22, 2007, there was an
agreement on payable settlement wherein the
Company will directly pay to Telkom.
Hutang kepada PT Usaha Gedung Bimantara dan

PT Global Mediacom Tbk merupakan hutang atas
sewa ruangan kantor dan galeri.
Payable to PT Usaha Gedung Bimantara and PT

Global Mediacom Tbk represents the Companys
payable for warehouse and gallery rentals.
Hutang kepada PT Infokom Elektrindo merupakan

hutang atas berlangganan jasa internet.
Payable to PT Infokom Elektrindo represents the

Companys payable for internet services.
Hutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa

merupakan hutang atas pemasangan iklan kepada
PT Global Informasi Bermutu, PT Media
Nusantara Informasi dan PT MNI Global.
Other payable to related parties represents the

Companys payable for advertising expenses to
PT Global
Informasi
Bermutu,
PT Media
Nusantara Informasi and PT MNI Global.
24. HUTANG PEMBELIAN ASET TETAP
24. LIABILITY FOR PURCHASE OF EQUIPMENT
Berdasarkan perjanjian tanggal 21 Desember

2002 yang terakhir diubah tanggal 7 Juli 2005,
Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman
dengan Samsung Corporation (SC) dengan nilai
pinjaman maksimum sebesar USD102 juta, dalam
rangka pengadaan peralatan CDMA 2000 1X
Celullar Network melalui Supply Agreement
(Catatan 45a).
Based on agreement dated December 21, 2002

as lastly amended on July 7, 2005, the Company
entered into a Credit Agreement with Samsung
Corporation (SC), with a maximum credit limit of
USD102 million to finance the purchase of the
CDMA 2000 1X Cellular Network Equipment
under the Supply Agreement (Note 45a).
Pinjaman ini dibayar kembali dalam 7 (tujuh) kali

angsuran selama 3,5 tahun dimulai sejak
Nopember 2005 dengan tingkat bunga sebesar (a)
1,25% per tahun diatas tingkat bunga pinjaman
Export-Import Bank of Korea untuk saldo pinjaman
sebelum tanggal penyelesaian 13 Juli 2005 dan;
(b) 1% diatas Commercial Interest Reference Rate
terakhir dikeluarkan oleh Organization For
Economic Corporation and Development untuk
saldo pinjaman setelah tanggal Settlement Date.
Perusahaan
diwajibkan
untuk
memenuhi
persyaratan umum dan keuangan tertentu sesuai
dengan perjanjian.
The liability was payable in seven (7) equal

installments for three and a half (3.5) years
commencing in November 2005 and carried
interest at (a) 1.25% per annum over
Export-Import Bank of Korea Prime Lending Rate
for the outstanding balance before Settlement
Date of July 13, 2005 and; (b) 1% over the latest
Commercial Interest Reference Rate published by
the Organization for Economic Corporation and
Development for the outstanding balance after
Settlement Date. The Company was required to
fulfill certain general and financial covenants in
accordance to the agreement.
- 38 -

On March 16, 2007, the Company made an early

repayment of all its liability amounting to
USD58,285,714
or
equivalent
to
Rp531,274,285,662 and interest amounting to
USD1,391,862.86
or
equivalent
to
Rp12,686,829,969. The Company was also
charged
with
penalty
amounting
to
USD291,428.28
or
equivalent
to
Rp2,656,371,415. In relation with the settlement of
loan, the Company obtained statement letter from
SC dated March 20, 2007, which released the
collaterals under the agreement.

melakukan pelunasan lebih awal atas seluruh
hutang sebesar USD58.285.714 atau ekuivalen
Rp531.274.285.662 beserta bunga sebesar
USD1.391.862,86
atau
ekuivalen
Rp12.686.829.969. Perusahaan juga dikenakan
denda sebesar USD291.428,28 atau ekuivalen
Rp2.656.371.415. Sehubungan dengan pelunasan
hutang tersebut, Perusahaan memperoleh surat
pernyataan dari SC tanggal 20 Maret 2007, yang
telah membebaskan seluruh jaminan di dalam
perjanjian.
25. HUTANG OBLIGASI
25. BONDS PAYABLE

2008
Rp
2007
Rp
Obligasi - Rupiah
Guaranteed senior
notes - USD 100 juta
Jumlah
Biaya emisi hutang obligasi
yang belum diamortisasi
675.000.000.000
675.000.000.000
1.095.000.000.000
1.770.000.000.000
941.900.000.000
1.616.900.000.000
Bersih
1.733.013.170.186
(36.986.829.814)
(45.770.587.335)
1.571.129.412.665
Bonds - Rupiah
Guaranteed senior
notes - USD 100 million
Total
Unamortized bonds issuance cost
Net
Obligasi Rupiah
Bonds Rupiah
Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari

Ketua
BAPEPAM-LK
dengan
Suratnya
No. S-980/BL/2007 tanggal 2 Maret 2007 dalam
rangka Penawaran Umum Obligasi I (Obligasi)
sebesar Rp675 miliar. Sehubungan dengan
penerbitan obligasi tersebut, PT Bank Permata
Tbk bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan
Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I
No. 114 tanggal 22 Pebruari 2007 dari Sutjipto
S.H., notaris di Jakarta.
The Company obtained an Effective Notice from

the Chairman of BAPEPAM-LK in his Letter
No. S-980/BL/2007 dated March 2, 2007 for the
Public Offering of Bond I (the Bonds) of Rp675
billion. In relation to the issuance of the Bonds,
PT Bank Permata Tbk acting as Trustee, based
on Trust Deed on the Bond I No. 114 dated
February 22, 2007 of Sutjipto, S.H., notary in
Jakarta.
Hasil penerbitan obligasi digunakan untuk

melunasi seluruh hutang pembelian aset tetap
beserta bunga yang belum dibayar kepada
Samsung Corporation (Catatan 24) dan modal
kerja.
The proceeds were used to pay all amounts

outstanding plus accrued and unpaid interest
under the Companys liability for purchase of
property and equipment to Samsung Corporation
(Note 24) and for working capital.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari

jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 12,375% per tahun. Bunga obligasi
dibayarkan setiap tiga bulan dimana pembayaran
pertama dilakukan pada tanggal 15 Juni 2007 dan
pembayaran terakhir akan dibayarkan pada
tanggal 15 Maret 2012. Obligasi ini berjangka
waktu lima tahun. Perusahaan diperkenankan
untuk membeli kembali sebagian pokok obligasi
sebelum tanggal jatuh tempo pelunasan obligasi,
The Bonds were offered at 100% of the bonds

principal amount, with fixed interest rate of
12.375% per annum. The interest is payable on
quarterly basis where the first payment will be
executed on June 15, 2007 and the last payment
will be on March 15, 2012. The Bonds will mature
in 5 years. The Company is allowed to buy back a
portion or the entire bonds prior to the maturity
date of bond settlement, with a condition that the
buy back is conducted after the first anniversary of
- 39 -

dengan
ketentuan
pembelian
kembali
dilaksanakan setelah hari jadi pertama penerbitan
obligasi (15 Maret 2007), dan Perusahaan
memiliki hak untuk mempertimbangkan obligasi
yang dibeli kembali sebagai obligasi treasury yang
akan dijual setelah itu, atau sebagai pelunasan
atau penebusan obligasi.
the bonds issuance (March 15, 2007), and the

Company has the right to consider the Bonds
buy-back as a treasury bonds which will be sold
afterwards, or as a settlement or redemption of the
Bonds.
Pada saat penerbitan, obligasi Perusahaan

tersebut memperoleh peringkat BBB+ (Stable
Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Obligasi (Pefindo) yang dijamin dengan jaminan
fidusia atas sebagian perangkat infrastruktur
telekomunikasi Perusahaan sebesar 110% dari
seluruh jumlah pokok obligasi yang masih beredar
(Catatan 13) apabila peringkat obligasi adalah
BBB atau lebih baik, apabila tidak, maka jaminan
fidusia menjadi 130% dari seluruh jumlah pokok
obligasi.
At issuance of the bonds, The Company obtained

a bond rating of BBB+ (Stable Outlook) based on
report dated May 21, 2008 from PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo). The bonds are secured
by fiduciary guarantee over the Companys
infrastructure
telecommunication
equipments
amounting to 110% of the total outstanding bonds
principal (Note 13) if the bond rating is idBBB or
above, otherwise the fiduciary guarantee is 130%.
Pada laporan terakhir tertanggal 18 Maret 2009

Pefindo melakukan revisi terhadap peringkat
obligasi tersebut menjadi idD (Default)
On its latest report, dated March 18, 2009, Pefindo

revised such bond rating to idD (Default).
Perusahaan
disyaratkan
untuk
memenuhi
beberapa batasan keuangan dan umum sesuai
dengan kondisi obligasi. Pada tanggal 16 Maret
2007, obligasi tersebut didaftarkan pada Bursa
Efek Indonesia.
The Company is required to fulfill certain general

and financial covenants in accordance with the
Bonds conditions. On March 16, 2007, the bonds
were listed at the Indonesia Stock Exchange
(Formerly Surabaya Stock Exchange).
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan

obligasi sebesar Rp11.225.194.490 dicatat
sebagai biaya emisi pinjaman dan diamortisasi
selama periode pinjaman. Biaya emisi pinjaman
belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang
pinjaman.
The costs incurred in relation to the issuance of

the bonds amounting to Rp11,225,194,490 were
recorded as debt issuance cost and amortized
over the term of the bonds. Unamortized debt
issuance cost is deducted from the face value of
the bonds.
Sampai dengan tanggal

laporan keuangan,
Perusahaan belum membayar bunga obligasi
yang jatuh tempo tanggal 15 Maret 2009 (untuk
periode 15 Desember 2008 15 Maret 2009)
sebesar Rp20.882.812.500.
As of the issuance date of the financial

statements, the Company has not paid the interest
due on March 15, 2009 (for the period December
15, 2008 March 15, 2009) amounted to
Rp20,882,812,500.
Guaranteed Senior Notes USD100 juta
Guaranteed Senior Notes USD100 million
Pada tanggal 15 Agustus 2007, Mobile-8 Telecom

Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.), anak
Perusahaan, menerbitkan 11,25% Guaranteed
Senior Notes (Notes) sebesar USD100 juta, jatuh
tempo pada tanggal 1 Maret 2013. Notes ini
tercatat di Bursa Efek Singapura.
On August 15, 2007, Mobile-8 Telecom Finance

Company B.V (Mobile-8 B.V.), a subsidiary, issued
11.25% Guaranteed Senior Notes (the Notes)
amounting to USD100 million, due on March 1,
2013. The notes are listed on the Singapore Stock
Exchange.
Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees

(Hong Kong) Limited bertindak sebagai wali
amanat dan agen penjamin. Notes ini ditawarkan
pada nilai nominal dengan tingkat bunga tetap
sebesar 11,25% per tahun. Bunga obligasi
dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan
1 September dimulai sejak 1 Maret 2008.
In relation to the issuance of the Notes, DB

Trustees (Hong Kong) Limited acting as Trustee
and Collateral Agent. The Notes were offered at
face value with fixed interest rate of 11.25% per
annum. The interest of the Notes is payable on
March 1 and September 1 of each year, starting
from March 1, 2008.
- 40 -

Setiap saat pada atau setelah tanggal 15 Agustus

2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus Notesnya,
secara keseluruhan atau sebagian, pada harga
tebusan yang sama dengan persentase dari nilai
pokok yang telah ditetapkan, ditambah bunga
yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal
tebusan, jika ditebus selama masa 12 bulan sejak
tanggal 15 Agustus dari tahun berikut: tahun 2010
sebesar 105,625%, tahun 2011 sebesar
102,813% dan tahun 2012 dan seterusnya
sebesar 100%. Setiap saat sebelum tanggal
15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. mempunyai opsi
untuk menebus Notes, secara keseluruhan tetapi
tidak secara sebagian, dengan harga tebusan
100% dari nilai pokok Notes, ditambah premi yang
berlaku saat itu, dan bunga yang belum dibayar,
jika ada, pada saat tanggal tebusan.
At any time on or after August 15, 2010, Mobile-8

B.V. may redeem the Notes, in whole or in part, at
a redemption price equal to the percentage of
determined principal amount already set, plus
accrued and unpaid interest, if any, on the
redemption date, if redeemed during the 12 month
period commencing on August 15 of any year set
forth as follows: year 2010 at 105.625%, year
2011 at 102.813% and year 2012 and years there
after at 100%. At any time prior to August 15,
2010, Mobile-8 B.V. may at its option redeem the
Notes, in whole but not in part, at a redemption
price equal to 100% of the principal amount of the
Notes plus the applicable premium as of, and
accrued and unpaid interest, if any, to, the
redemption date.
Selain itu, setiap saat saja sebelum 15 Agustus

2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus sampai
dengan 35% dari nilai pokok Notes, ditambah
dengan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada
saat tanggal tebusan; asalkan setidaknya 65%
dari nilai pokok agregrat Notes yang diterbitkan
pada tanggal penerbitan awal, tetap beredar
setelah tebusan tersebut dan tebusan tersebut
dilakukan dalam 60 hari setelah penutupan
penawaran saham di masa datang.
In addition, at any time prior to August 15, 2010,

Mobile-8 B.V. may redeem up to 35% of the
aggregate principal amount of the Notes, plus
accrued and unpaid interest, if any, to the
redemption date; provided that at least 65% of the
aggregate principal amount of the Notes originally
issued on the original issue date remains
outstanding after each such redemption and any
such redemption takes place within 60 days after
the closing of any future equity offering.
Hasil penerbitan Notes digunakan untuk melunasi

seluruh pinjaman dan bunga yang belum dibayar
dari fasilitas Lehman Commercial Paper Inc.
(Catatan 27) dan untuk pembelian perlengkapan
jaringan serta untuk tujuan umum Perusahaan.
The proceeds were used to pay all amounts

outstanding plus accrued and unpaid interest
under the Companys loan facility with Lehman
Commercial Paper Inc. (Note 27) and the balance
for the purchase of network equipment and for
general corporate purpose.
Perusahaan dan Mobile-8 B.V. diwajibkan untuk

memenuhi persyaratan umum dan keuangan
tertentu.
The Company and Mobile-8 B.V. are required to

fulfill certain general and financial covenants.
Notes ini dijamin oleh Perusahaan dan Mobile-8

B.V.,
dimana
Perusahaan
menjaminkan
sahamnya di Mobile-8 B.V. dan Mobile-8 B.V.
mengalihkan seluruh haknya atas pinjaman antar
perusahaan. Pinjaman antar perusahaan dibuat
pada tanggal penerbitan Notes merupakan
pinjaman dalam US Dollar yang diberikan oleh
Mobile-8 kepada Perusahaan sebesar jumlah
yang sama dengan penerimaan Mobile-8 B.V. dari
penawaran Notes sesuai dengan perjanjian
pinjaman antar perusahaan awal yang dibuat
antara Mobile-8 B.V. dan Perusahaan.
The Notes are guaranteed by the Company and

Mobile-8 B.V. where the Company pledged its
shares in Mobile-8 B.V. and an assignment by
Mobile-8 B.V. of all of its interest and rights under
the Intercompany Loan. Intercompany loan
represents the loan in US Dollars made on the
original issue date by Mobile-8 B.V. to the
Company in the amount equal to the amount of
the gross proceeds received by Mobile-8 B.V.
from the offering of the Notes pursuant to the
intercompany loan agreement entered on the
original issue date between Mobile-8 B.V. and the
Company.
- 41 -

Pada saat penerbitan, Notes ini telah memperoleh

peringkat B dari Standard & Poors Rating Group
(Standard & Poors), yang merupakan divisi dari
Mc Graw-Hill Companies Inc, dan B2 dari
Moodys Investors Service, Inc. (Moodys).
At the issuance, the Notes have been rated B by

Standard & Poors Rating Group (Standard &
Poors), a division at McGraw-Hill Companies, Inc.
and B2 by Moodys Investors Service, Inc.
(Moodys).
Pada laporan terakhir tertanggal 2 Desember

2008, Standard & Poors melakukan revisi
terhadap peringkat Notes tersebut menjadi D.
Sedangkan Moodys tidak lagi memberikan
peringkat terhadap Notes tersebut sejak 20
Pebruari 2009.
On its latest report, December 2, 2008, Standard

& Poors has downgraded its rating to D on
December 2nd 2008 while dan Moodys has
withdrawn its rating as per February 20, 2009.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan

Notes sebesar Rp40.603.730.631, dicatat sebagai
biaya emisi pinjaman dan diamortisasi selama
periode pinjaman. Biaya emisi pinjaman belum
diamortisasi dicatat sebagai pengurang pinjaman.
The costs incurred in relation to the issuance of

the Notes amounting to Rp40,603,730,631, were
recorded as debt issuance cost and amortized
over the term of the bonds. Unamortized debt
issuance costs are deducted from the face value
of the bonds.
Sampai dengan tanggal

laporan keuangan,
Perusahaan belum membayar bunga obligasi
yang jatuh tempo tanggal 1 Maret 2009 (untuk
periode 1 September 2008 1 Maret 2009)
sebesar
USD5.625.000
atau
ekuivalen
Rp61.593.750.000.
As of the issuance date of the financial

statements, the Company has not paid the interest
due on March 1, 2009 (for the period September
1, 2008 March 1, 2009) amounted to
USD5.625.000 or equivalent Rp61,593,750,000.
26. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN
26. FINANCE LEASE LIABILITIES
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan

beberapa penyedia menara pemancar (lessor)
untuk jangka waktu 11 12 tahun. Perusahaan
mempunyai opsi untuk memperpanjang selama 10
tahun. Transaksi ini diklasifikasi sebagai sewa
pembiayaan karena secara substansial seluruh
risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan
menara pemancar tersebut beralih kepada
Perusahaan. Kewajiban Perusahaan atas sewa
pembiayaan ini dijamin dengan hak pemilikan
lessor atas menara pemancar yang disewa.
The Company entered into lease agreements with

several tower providers (lessor) with lease terms
of 11 to 12 years. The Company has options to
extend for further 10 years. The leases were
classified as finance leases since substantially all
the risks and rewards incidental to the ownership
of the towers were transferred to the Company.
The Companys obligations under the finance
leases are secured by the lessors title to the
leased towers.
- 42 -

The total of future minimum lease payments and

present value of future minimum lease payments
are as follows:
Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan

dan nilai kini pembayaran minimum sewa
pembiayaan adalah sebagai berikut:
Pembayaran minimum
sewa pembiayaan di masa depan/
Future minimum lease
payments
2008
2007
Rp
Rp
Tidak lebih dari 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai
dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Dikurangi beban keuangan
di masa depan
Nilai kini pembayaran minimum
sewa pembiayaan dimasa depan
Nilai kini pembayaran minimum

sewa pembiayaan di masa depan/
Present value of future minimum
lease payments
2008
2007
Rp
Rp
273.246.426.482
218.044.133.042
60.783.204.986
25.174.443.320
1.321.258.756.534
1.028.210.749.681
843.743.211.422
807.535.121.955
431.409.344.195
737.604.579.267
233.240.731.438
542.351.323.546
2.622.715.932.697
1.869.322.466.419
1.229.797.128.448
800.766.498.304
(1.392.932.178.716)
(1.068.555.968.115)
1.229.797.128.448
800.766.498.304
Total
Less future finance
charges
Present value of future
minimum lease payments
60.783.204.986
1.169.013.923.462
25.174.443.320
775.592.054.984
Presented as
Current liabilities
Noncurrent liabilities
1.229.797.128.448
800.766.498.304
1.229.783.753.981
800.766.498.304
Disajikan sebagai
Kewajiban lancar
Kewajiban tidak lancar
Jumlah
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG
No later than 1 year

Later than 1 year but not
later than 5 years
Later than 5 years
Total
27. LONG-TERM LOAN
Pada tanggal 20 September 2006, Perusahaan

memperoleh Fasilitas Pinjaman dari Lehman
Commercial Papers Inc. (LCPI), sebagai pengatur
dan kreditur pertama, sebesar USD70 juta, yang
telah diamandemen pada tanggal 29 Nopember
2006. Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik sekaligus
pada tanggal penggunaaan dana (utilisasi), dan
dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar USD
LIBOR ditambah 6% dengan periode bunga tiga
bulanan. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam
satu kali pembayaran dimana batas waktu
pelunasan adalah paling lama 36 bulan setelah
tanggal utilisasi.
On September 20, 2006, the Company obtained a

Loan Facility from Lehman Commercial Papers
Inc. (LCPI) as the Arranger and Original Lender of
USD70 million which was amended and restated
on November 29, 2006. This facility has a one
time drawdown on the utilization date, and will
bear interest at US Dollar LIBOR plus 6% margin
per annum, with interest period of 3 months.
Principal repayment should be made in one lump
sum payment at the latest is 36th months after
utilization date.
Pada tanggal 5 Desember 2006, Perusahaan

telah merealisasi fasilitas pinjaman dari LCPI
sebesar USD70 juta. Sebagian dana dari
pinjaman ini digunakan untuk melunasi seluruh
wesel bayar sebesar Rp130,5 miliar dan
USD27.155.931 dan biaya bunga wesel bayar
sebesar
Rp271.875.000
dan
USD29.062.
Sehubungan dengan fasilitas ini, Perusahaan
membayar arrangement fee dan biaya legal
sebesar USD2,2 juta yang dicatat sebagai biaya
pinjaman dan diamortisasi selama periode
pinjaman.
On December 5, 2006, the Company drew down

the loan amounting to USD70 million. The
Company used part of the loan proceeds to repay
notes
payable
of
Rp130.5
billion
and
USD27,155,931 and interest on the notes payable
of Rp271,875,000 and USD29,062. In relation to
the loan facility, the Company was charged
arrangement and legal fees amounting to USD2.2
million which were recorded as debt issuance
costs and amortized over the period of the loan.
Pada tanggal 20 Agustus 2007, Perusahaan telah

melunasi seluruh pinjaman sebesar USD70 juta
dan bunga sebesar USD1,6 juta atau ekuivalen
Rp676.879.010.868
dan
mencatat
beban
keuangan sebesar Rp15.138.750.001 atas
pelunasan pinjaman lebih awal tersebut.
On August 20, 2007, the Company fully repaid the

loan amounting to USD70 million and interest of
USD1.6
million
or
equivalent
to
Rp676,879,010,868 and recognized financial
charge of Rp15,138,750,001 on the early
extinguishment of the loan.
- 43 -

28. MODAL SAHAM
28. CAPITAL STOCK

Jumlah
saham/
Number of
Shares
Nama Pemegang Saham/

Name of Stockholder
Jerash Investment Ltd.

UOB Kay Hian Private Limited
Masyarakat/Public, pemilikan kurang dari 5%/
less than 5% ownership
6.475.479.000
3.844.815.988
2.690.118.600
1.013.051.863
404.611.912
Jumlah/Total
32,00
19,00
13,29
5,01
2,00
Jumlah
modal disetor/
Total paid-up
capital
Rp
647.547.900.000
384.481.598.800
269.011.860.000
101.305.186.300
40.461.191.200
5.807.795.064
28,70
580.779.506.400
20.235.872.427
100,00
2.023.587.242.700
Jumlah
saham/
Number of
Shares
Nama Pemegang Saham/

Name of Stockholder
2008
Persentase
pemilikan/
Percentage
of ownership
%
2007
Persentase
pemilikan/
Percentage
of ownership
%
Jumlah
modal disetor/
Total paid-up
capital
Rp

Masyarakat/Public, pemilikan kurang dari 5%/
less than 5% ownership
13.519.895.988
1.013.051.863
404.611.912
66,81
5,01
2,00
1.351.989.598.800
101.305.186.300
40.461.191.200
5.298.312.664
26,18
529.831.266.400
Jumlah/Total
20.235.872.427
100,00
2.023.587.242.700
Based on the Shareholders Resolution upon

amendment of the Articles of Association of the
Company as stated in deed No. 168 dated
December 15, 2006 of Aulia Taufani, SH.,
substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the
Companys
Stockholders
approved
the
participation of public to own 3.9 billion of the
Companys shares of stock. Those changes had
been received by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in his Decision
Letter No. W7.HT.01.04-441 dated January 11,
2007.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para

Pemegang Saham atas perubahan Anggaran
Dasar No. 168 tanggal 15 Desember 2006, dari
Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H.,
notaris di Jakarta, para pemegang saham
menyetujui masuknya masyarakat sebagai
pemegang
saham
Perusahaan
dengan
kepemilikan saham sebanyak 3,9 miliar saham.
Perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusannya No.W7.HT.01.04-441
tanggal 11 Januari 2007.
- 44 -

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para

Pemegang Saham atas perubahan Anggaran
Dasar No. 153 tanggal 22 Mei 2007, dari Aulia
Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di
Jakarta, para pemegang saham menyetujui
pengeluaran saham baru kepada pemegang
saham minoritas Komselindo dalam rangka
penggabungan usaha sebanyak 43.045.567
saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
melalui
Surat
Keputusannya
No. W7.HT.01.04-7621 tanggal 29 Mei 2007.
Based on the Shareholders Resolution upon

amendment of the Articles of Association of the
Company as stated in deed No. 153 dated May
22, 2007 of Aulia Taufani, SH., substitute of
Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the Companys
stockholders approved the issuance of 43,045,567
new shares of the Company with Rp100 par value
per share for the minority stockholders of
Komselindo in relation to the merger. Those
changes had been received by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in
his Decision Letter No.W7.HT.01.04-7621 dated
May 29, 2007.
Berdasarkan
Akta
Pernyataan
Keputusan
Komisaris No. 181 tanggal 15 Agustus 2007 dari
Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H.,
notaris di Jakarta, para anggota komisaris
Perusahaan, berdasarkan kewenangan yang
diberikan oleh pemegang saham Perusahaan,
menyetujui penerbitan saham baru sebesar
607.466.700 saham dengan nilai nominal Rp100
per saham atau sebesar Rp60.746.670.000 yang
diambil bagian oleh pihak yang secara sah
memiliki hak atas waran berdasarkan Exercise
Notice yang diterima oleh Perusahaan. Akta
perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
Suratnya No. W7.HS.01.10-12408 tanggal 5
September 2007.
Based on the Decision of the Companys

Commissioners as stated in deed No. 181 dated
August 15, 2007 of Aulia Taufani, SH., substitute
of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the Companys
commissioners, with the authority from the
Companys Stockholders, approved the issuance
of 607,466,700 new shares of the Company with
par value per share of Rp100 or a total of
Rp60,746,670,000 which were subscribed by the
party that has legal ownership of the warrant
based on the Exercise Notice received by the
Company. Those amendment had been received
by the Minister of Law and Human Rights of the
Republic
of
Indonesia
in
his
Letter
No. W7.HT.01.10-12408 dated September 5,
2007.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat

Perubahan Anggaran Dasar No.158 tanggal 24
April 2008, para pemegang saham Perusahaan
menyetujui penyesuaian dan penyusunan kembali
seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan
dengan diberlakukannya undang-undang No.40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan
No.AHU52716.AH.01.02 tanggal 19 Agustus 2008.
Based on the Shareholders Resolution Upon

Amendment
of the Companys Articles of
Association as stated in deed No.158 dated April
24, 2008, The Companys stockholders approved
the amendment and restatement of the Note
Articles of Association of the Company (to comply
with the terms of the) Limited Liability Company
Law no. 40 year 2007. Such amandment in the
Companys Articles of Association was approved
by the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
No.52716.AH.01.02 dated Agustus 19, 2008.
Pada tahun 2007, PT Centralindo Pancasakti

Celular, Asia Link B.V. dan PT TDM Aset
Manajemen (sebagai pemegang saham pendiri)
telah menjual seluruh sahamnya di Perusahaan.
In 2007, PT Centralindo Pancasakti Celular, Asia

Link B.V. and PT TDM Aset Manajemen (as
founders stockholders) had sold their shares in
the Company.
- 45 -

29. TAMBAHAN MODAL DISETOR
29. ADDITIONAL PAID-UP CAPITAL
Tambahan modal disetor merupakan selisih

setoran modal dari pemegang saham dengan nilai
nominal saham setelah dikurangi dengan biaya
penerbitan saham, sebagai berikut:
Additional paid-up capital represents the

difference between the total paid-up capital
received from the stockholders and par value of
shares issued less share issuance cost, as
follows:
2008
Rp
Agio saham atas pengeluaran
saham
Tahun 2006
Tahun 2005
Tahun 2004
Tahun 2003
Dikurangi biaya penerbitan saham
Konversi tambahan modal disetor
(Catatan 28)
Jumlah
Agio saham atas penawaran
umum saham kepada masyarakat
setelah dikurangi dengan biaya
emisi saham sebesar
Rp 45.594.340.944
Tambahan modal disetor atas
hak minoritas pemegang saham
Komselindo sehubungan
dengan merger (Catatan 2)
Penurunan agio saham atas
penerbitan saham baru kepada
pemegang saham minoritas
Komselindo
Penjualan dan pelaksanaan
waran (Catatan 28 dan 45g)
Jumlah Agio Saham
2007
Rp
6.098.943.125
182.853.121.214
347.050.077.429
486.874.188.119
(10.915.145.012)
6.098.943.125
182.853.121.214
347.050.077.429
486.874.188.119
(10.915.145.012)
(1.011.663.819.000)
(1.011.663.819.000)
297.365.875
297.365.875
441.905.659.056
441.905.659.056
1.254.540.742
1.254.540.742
(4.304.556.700)
(4.304.556.700)
93.980.583.406
93.980.583.406
533.133.592.379
533.133.592.379
Additional paid-up capital from

shares issued
In 2006
In 2005
In 2004
In 2003
Less shares issuance costs
Conversion of additional
paid-up capital (Note 28)
Total
Additional paid-up capital from
initial public offering net of share issuance
costs of Rp 45,594,340,944
Additional paid-up capital
from minority interest of
Komselindo's stockholders
in relation to merger (Note 2)
Decrease in additional paid-up
capital from the issuance of new
shares to minority stockholders
of Komselindo
Sale and exercise of warrants
(Notes 28 and 45g)
Total Additional Paid-up Capital
30. SELISIH
NILAI
TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
30. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING

TRANSACTION AMONG ENTITIES UNDER
COMMON CONTROL
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali merupakan selisih antara nilai
transaksi dengan jumlah tercatat atas perolehan
saham Komselindo dalam rangka restrukturisasi
entitas sepengendali.
Difference in value of restructuring transaction

among entities under common control represents
difference in transaction price over book value of
Komselindos shares purchased by the Company,
which is considered as a transaction among
entities under common control.
- 46 -

31. PENDAPATAN USAHA
31. OPERATING REVENUES

2008
Rp
Jasa telekomunikasi
Percakapan
Pesan singkat (SMS)
Data
Abonemen
Lain-lain
Sub-jumlah
Jasa interkoneksi
Domestik
Jelajah Internasional
Sub-jumlah
2007
Rp
665.091.691.093
116.908.570.746
27.205.100.783
3.234.761.804
7.924.718.482
785.559.837.828
156.485.446.100
37.190.432.066
2.383.037.276
10.462.909.057
820.364.842.908
992.081.662.327
87.353.980.804
18.805.950.953
109.020.726.252
16.633.567.056
106.159.931.757
125.654.293.308
Jumlah Pendapatan
926.524.774.665
1.117.735.955.635
Beban interkoneksi
Potongan harga
(163.105.159.887)
(31.588.967.762)
(193.415.692.309)
(41.774.779.291)
Sub-jumlah
(194.694.127.649)
(235.190.471.600)
731.830.647.016
882.545.484.035
32. BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Jumlah
248.303.186.698
Interconnection charges
Discount
Sub-total
173.769.248.660
70.971.984.620
56.016.041.351
319.275.171.318
229.785.290.011
AND
AMORTIZATION
Depreciation of property and

equipment (Note 13)
Amortization of deferred charges
(Note 15)
Total
33. OPERATIONS,
MAINTENANCE
AND
TELECOMMUNICATION SERVICES EXPENSES
2008
Rp
Jumlah
Sub-total
Gross Revenues
2007
Rp
33. BEBAN OPERASI, PEMELIHARAAN DAN JASA

TELEKOMUNIKASI
Sewa tempat untuk stasiun

pengendali dan infrastruktur
telekomunikasi
Beban penggunaan frekuensi
(Catatan 45c)
Listrik dan generator
Transportasi operasional
Lain-lain
Sub-total
Interconnection services
Domestic
International Roaming
32. DEPRECIATION
EXPENSES
2008
Rp
Penyusutan aset tetap

(Catatan 13)
Amortisasi beban tangguhan
(Catatan 15)
Telecommunication services
Voice
Short messaging service (SMS)
Data
Monthly service charges
Others
2007
Rp
119.405.761.655
53.317.977.177
94.606.472.016
71.078.051.613
18.518.397.139
4.333.454.997
-
43.304.154.624
25.179.294.996
12.640.043.979
1.341.556.539
99.394.835
307.942.137.420
135.882.422.150
- 47 -
Rental of spaces for base station

and telecommunication
infrastructure
Frequency usage charges
(Note 45c)
Electricity and generator
Operational transportation
Others
Total

34. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
34. SALES AND MARKETING EXPENSES

2008
Rp
2007
Rp
Iklan dan promosi

Kartu dan biaya voucher
Distribusi
Komisi
237.552.736.622
20.194.711.231
9.290.302.934
4.467.489.608
1.346.315.462
502.661.846
Jumlah
272.851.555.857
152.224.120.785
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan

2007, masing-masing sebesar 52,73% dan
24,39% beban penjualan dan pemasaran
dilakukan dengan pihak hubungan istimewa
(Catatan 43b).
111.013.191.944
22.829.690.614
11.388.814.220
6.489.762.161
35. PERSONNEL EXPENSES

2008
Rp
2007
Rp
Gaji dan tunjangan karyawan

Tenaga outsource
Imbalan kerja (Catatan 39)
Perekrutan, pelatihan dan
pengembangan
124.246.311.809
21.875.637.986
8.778.778.000
97.087.831.339
16.602.561.262
12.342.452.000
2.858.222.895
4.725.381.905
2.263.592.872
928.246.056
Jumlah
160.022.543.562
131.686.472.562
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Salaries and allowances

Outsourcing of employees
Post-employment benefits (Note 39)
Recruitment, training and
development
Total
36. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2008
Rp
Jumlah

Total
For years ended December 31, 2008 and 2007,

52.73% and 24.39% of total sales and marketing
expenses was rendered by related parties,
respectively (Note 43b).
35. BEBAN KARYAWAN
Sewa
Perjalanan dinas
Keamanan dan kebersihan
Listrik, air dan telepon
Asuransi
Transportasi
Penyisihan piutang ragu-ragu
(Catatan 7)
Beban kantor
Jasa profesional
Jamuan dan sumbangan
Pos dan pengiriman
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 1 miliar)
Advertising and promotion

Card and voucher cost
Distribution
Commissions
2007
Rp
20.695.418.385
6.037.175.679
5.735.059.918
5.569.944.828
4.241.193.507
4.028.388.364
15.954.078.826
5.377.197.124
3.735.496.015
5.804.315.760
3.865.804.443
7.163.271.141
9.619.326.513
3.400.318.870
2.532.797.933
1.423.160.862
450.147.788
4.309.103.258
3.995.834.620
2.884.796.765
1.879.129.065
1.415.642.184
Rental
Travelling expenses
Security and cleaning
Electricity, water and telephone
Insurance
Transportation
Provision for doubtful accounts
(Note 7)
Office expenses
Professional fees
Entertainment and donation
Postal and courier
11.057.183.835
6.854.752.485
74.790.116.481
63.239.421.686
- 48 -
Total

37. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
37. INTEREST
CHARGES
2008
Rp
Hutang sewa pembiayaan

(Catatan 26)
Hutang obligasi (Catatan 25)
Lehman Commercial Papers Inc.
(Catatan 27)
Samsung Corporation (Catatan 24)
Lain-lain
Jumlah
EXPENSES
AND
FINANCIAL
2007
Rp
203.131.277.693
145.587.651.430
52.082.397.246
90.883.016.569
18.533.607.593
52.117.113.285
7.005.032.548
115.566.980
367.252.536.716
202.203.126.628
38. PERPAJAKAN
Lease liabilities (Note 26)

Bonds payable (Note 25)
Lehman Commercial Papers Inc.
(Note 27)
Samsung Corporation (Note 24)
Others
Total
38. TAXATION
Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan

dan anak perusahaan terdiri dari:
Deferred tax benefit (expense) of the Company

and its subsidiaries consist of the following:
2008
Rp
2007
Rp
Pajak kini:
Perusahaan
Anak perusahaan
Current tax:
The Company
Subsidiaries
Jumlah beban pajak kini
Total current tax expense
Pajak tangguhan:
Perusahaan
Anak perusahaan
109.624.878.208
-
(6.496.440.585)
-
Deferred tax:
The Company
Subsidiaries
Jumlah manfat (beban) pajak tangguhan
109.624.878.208
(6.496.440.585)
Total deferred tax benefit (expense)
- 49 -

Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut

laporan laba rugi konsolidasi dengan lasba fiskal
A reconciliation between income before tax

expense per consolidated statements of income
and taxable income is as follows:
2008
Rp
Laba (rugi) sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi
Laba sebelum pajak
anak perusahaan
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
Perbedaan temporer:
Beban tangguhan
Penyusutan aset sewa
pembiayaan
Beban imbalan pasca kerja
Beban piutang ragu-ragu
Beban penurunan nilai persediaan
Pembayaran sewa pembiayaan
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal
Lain-lain
Jumlah
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Amortisasi goodwill
Beban pajak
Kesejahteraan karyawan
Perjamuan dan sumbangan
Transportasi
Penghasilan bunga dikenakan
pajak final
Lain-lain
Jumlah
Laba (rugi) sebelum rugi fiskal
Perusahaan tahun sebelumnya
Akumulasi rugi fiskal tahun-tahun
sebelumnya - setelah penyesuaian
dengan surat ketetapan pajak dan
surat keberatan Perusahaandan dan
keputusan pengadilan pajak
2006
2005
2004
2003
Akumulasi rugi fiskal
2007
Rp
(1.178.492.882.207)
56.841.737.794
(2.423.790.217)
(23.643.966.815)
(1.180.916.672.424)
33.197.770.979
70.971.898.399
56.016.041.351
69.742.652.212
6.926.334.000
5.642.062.000
-
16.710.684.503
3.416.693.000
4.294.941.471
2.188.968.212
(39.954.066.555)
(8.969.979.044)
(81.322.246.248)
1.501.636.647
(64.405.963.432)
33.508.270.455
9.251.386.061
11.451.958.252
9.868.600.850
1.630.578.987
1.423.160.862
11.451.958.252
12.815.670.846
2.827.896.963
1.878.436.053
1.401.563.928
3.211.302.514
(7.491.194.243)
(298.645.477)
(11.235.800.039)
1.416.509.252
17.986.023.159
22.365.973.841
(1.129.422.378.810)
64.815.130.881
Income (loss) before tax per

consolidated statements of income
Income before tax
of subsidiaries
Income (loss) before tax expense
of the Company
Temporary differences:
Deferred charges
Depreciation of finance
leased assets
Post-employment benefits
Provision for doubtful accounts
inventory
Payments of finance lease
Difference between commercial
and fiscal depreciation expenses
Others
Total
Permanent differences:
Goodwill amortization
Tax expenses
Personnel expenses
Transportation
Interest income subjected
to final tax
Others
Total
Income (loss) before fiscal loss
carryforward of the Company
(57.513.281.809)
(283.403.865.286)
(347.166.993.354)
(8.257.890.849)
(207.684.324.782)
(460.823.419.814)
-
Fiscal loss carryforward - net of

adjustment per tax assessment
letter and the Company's
objection letter and tax
court decision
2006
2005
2004
2003
(1.825.764.410.108)
(603.692.613.715)
Fiscal loss carryforward
- 50 -

Laba bersih sebelum pajak dari anak perusahaan

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008
merupakan
laba
Mobile-8
B.V.
sebesar
Rp2.423.790.217.
The net income before tax of subsidiaries for

years ended December 31, 2008 include the
income of Mobile-8 B.V. amounting to
Rp2,423,790,217.
Untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2008
dan 2007, Perusahaan mengakui rugi pajak
sehingga tidak terdapat taksiran pajak kini untuk
periode tersebut.
For years ended December 31, 2008 and 2007,

the Companys recorded tax loss, hence, there
was no estimated current income tax for those
periods.

menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan
tahunan 2007 milik Perusahaan yang menyatakan
bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan tahun
2007 sebesar Rp12.239.025.011 dan laba fiskal
Perusahaan
sebesar
Rp61.218.176.523.
Sementara Perusahaan juga menerima SKPKB
Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 4 ayat 2 dan 26
dengan jumlah Rp1.490.868.666. Sampai dengan
tanggal laporan keuangan ini diterbitkan,
Perusahan belum menerima pengembalian bersih
kelebihan pembayaran pajak tersebut.
On March 18, 2009. the Company received

SKPLB on Corporate Income Tax No.
00059/406/07/054/09 for the fiscal year 2007,
which stated that the Companys corporate
income tax overpayment for fiscal year 2007
amounted to Rp12,239,025,011 and tax income
amounted to Rp61,218,176,523. While, the
Company also received Underpayment Tax
Assessment Letter (SKPKB) on Income Tax
article 21, 23, 4 (2) and 26 totalling to
Rp1,490,868,666. As of the issuance date of the
financial statements, the Company has not
received proceed of the overpayment.

menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB)
Pajak
Penghasilan
Badan
tahunan 2007 milik anak Perusahaan sebelum
merger, PT Komunikasi Selular Indonesia (KSI),
yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak
penghasilan
badan
tahun
2007
sebesar
Rp2.347.189.369 dan laba fiskal Perusahaan
sebesar Rp110.473.929.831. Pada bulan Maret
2009 Perusahaan telah menerima pengembalian
lebih bayar tersebut sebesar Rp2.137.035.481 dan
sisanya sebesar Rp210.153.888 digunakan untuk
penyelesaian hutang Pajak Penghasilan pasal 23,
4 ayat 2 dan Pajak Pertambahan Nilai
Perusahaan.
On January 30, 2009. the Company received

Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) on
Corporate Income Tax No.00014/406/07/014/09
for the fiscal year 2007 on behalf of the prior
merger Companys subsidiary, PT Komunikasi
Selular Indonesia (KSI), which stated that the
Companys corporate income tax overpayment for
fiscal year 2007 amounted to Rp2,347,189,369
and tax income amounted to Rp110,473,929,831.
On March 2009 the Company already received
such overpayment amounted to Rp2,137,035,481
and the remaining balance of Rp210,153,888 was
compensated against the Companys tax payable
of Income Tax article 23, 4(2) and Value Added
Tax.

tahunan 2006 milik anak Perusahaan sebelum
merger, PT Telekomindo Selular Raya (TSR),
yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak
penghasilan
badan
tahun
2007
sebesar
Rp4.885.435 dan rugi fiskal Perusahaan sebesar
Rp10.770.510.718. Pada bulan Pebruari 2008
Perusahaan telah menerima pengembalian
tersebut sebesar Rp3.465.346 dan sisanya
sebesar
Rp1.420.089
digunakan
untuk
penyelesaian hutang Pajak Penghasilan pasal 21
Perusahaan.
On January 12, 2008, the Company received

SKPLB on Corporate Income Tax No.
00007/406/06/901/08 for the fiscal year 2006, on
behalf of the prior merger Companys subsidiary,
PT Telekomindo Selular Raya (TSR), which
stated that the Companys corporate income tax
overpayment for fiscal year 2007 amounted to
Rp4,885,435 and fiscal loss amounted to
Rp10,770,510,718. On February 2008 the
Company has received such overpayment
amounted to Rp3,465,346 and the remaining
balance of Rp1,420,089 was compensated
against the Companys tax payable of Income Tax
article 21.
- 51 -

Pada tanggal 15 Oktober 2008, Perusahaan

No.00175/406/06/054/08 dan Pajak Pertambahan
Nilai No.00058/407/06/054/08 untuk masa pajak
tahunan
2006
masing-masing
sebesar
Rp868.055.309 dan Rp6.065.736.163 yang telah
diterima Perusahaan pada bulan Nopember 2008
sebesar Rp5.145.150.360 dan sisanya sebesar
Rp1.788.641.112 digunakan untuk penyelesaian
hutang Pajak Penghasilan pasal 23, 26 dan Pajak
Pertambahan Nilai Perusahaan.
On October 15, 2008, the Company received

SKPLB on Corporate Income tax No.
00175/406/06/054/08 and Value Added Tax No.
00058/407/06/054/08 for the fiscal year 2006
amounting
to
Rp868,055,309
and
Rp6,065,736,163, respectively,
which was
received in November 2008 amounting to
Rp5,145,150,360 and remaining balance of
Rp1,788,641,112 was compensated against the
Companys tax payable of Income Tax article 23,
26 and Value Added Tax.
Pada tanggal 8 Juli 2008, Perusahaan menerima

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No:KEP1079/WPJ.06/BD.06/2008
tentang
keberatan
Wajib Pajak atas SKPLB Pajak Penghasilan
Badan yang menetapkan untuk mempertahankan
SKPLB No.00028/406/05/073/07 tanggal 30 April
bahwa peredaran usaha Perusahaan sebesar
Rp413.244.435.394,
sementara
menurut
Perusahaan
adalah
Rp321.694.453.611.
tersebut dan sampai dengan tanggal laporan
keuangan ini diterbitkan, belum ada keputusan
atas gugatan tersebut.
On July 8, 2008, the Company received a decision

letter No:KEP-1079/WPJ.06/BD.06/2008 from the
Director General of Taxation regarding the
Companys objection on SKPLB on the
Companys Income Tax wherein defending SKPLB
No.00028/406/05/073/07 dated April 30, 2007 for
fiscal year 2004 which stated the Companys
revenue amounted to Rp413,244,435,394, while
according to the Company amounted to
Rp321,694,453,611. The Company appealed on
such decision and as of the issuance date of the
financial statements, the Company has not
received response on such appeal.
Sehubungan dengan penggabungan usaha, pada

tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan mengajukan
surat permohonan kepada Kantor Pelayanan
Pajak untuk pengunaan nilai buku atas pengalihan
harta dalam rangka merger sehingga Perusahaan
dapat menggunakan akumulasi rugi fiskal anak
perusahaan. Pada tanggal 16 Agustus 2007,
Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak
No.30/PJ.03/2007
tentang
penolakan permohonan penggunaan akumulasi
rugi fiskal anak perusahaan. Pada tanggal
12 September 2007, Perusahaan mengajukan
gugatan kepada pengadilan pajak. Pada tanggal
30 April 2008, Perusahaan menerima Surat
Keputusan
Pengadilan
Pajak
No.Put.13799/PP/M.VII/99/2008 tertanggal 17
April
2008,
yang
mengabulkan
gugatan
Perusahaan.
Dengan
adanya
keputusan
Pengadilan Pajak ini, maka rugi fiskal anak
perusahaan yang yang dapat diperhitungkan
dalam Perusahaan berjumlah Rp251.126.636.375,
terdiri dari masing-masing Rp8.257.890.849 dari
rugi fiskal 2003, Rp66.141.656.045 dari rugi fiskal
2004, Rp119.213.807.672 dari rugi fiskal 2005,
dan Rp57.513.281.809 dari rugi fiskal 2006.
In relation to the merger, on June 25, 2007, the

Company filed a request to the Tax Service Office
to allow the Company to transfer tax loss
carryforwards of the former subsidiaries to the
Company. On August 16, 2007, the Company
received the Director General of Taxation
Decision Letter No.30/PJ.03/2007 rejecting the
request to transfer the former subsidiaries
accumulated fiscal loss carryforwards to the
Company in relation to the merger. On
September 12, 2007, the Company had appealed
to the Tax Court. On April 30, 2008, the Company
received the Tax Court Decision Letter
No.Put.13799/PP/M.VII/99/2008 dated April 17,
2008, approving the Companys appeal. With such
court
decision,
accumulated
fiscal
loss
carryforwards which were transferred to the
Company
totaling
to
Rp251,126,636,375,
comprises of Rp Rp8,257,890,849 from tax loss of
2003, Rp66,141,656,045 from tax loss of 2004,
Rp119,213,807,672 from tax loss of 2005, and
Rp57,513,281,809 from tax loss of 2006.
- 52 -


keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
Badan yang menetapkan untuk mempertahankan
SKPKB No.00001/406/04/073/05 tanggal 30
Desember 2005 untuk tahun pajak 2004 yang
menyatakan bahwa rugi fiskal Perusahaan
sebesar Rp463.515.783.060, sementara menurut
Perusahaan
adalah
Rp466.766.718.031.
tersebut dan sudah menerima Surat Keputusan
Pengadilan Pajak No.Put.17019/PP/M.VII/15/2009
tanggal 18 Pebruari 2009 yang mengabulkan
gugatan Perusahaan.

the Companys objection on Tax Underpayment
Assessment Letter (SKPKB) on the Companys
Income Tax
wherein defending SKPKB No.
00001/406/04/073/05 dated December 30, 2005
for fiscal year 2004 which stated the Companys
fiscal loss amounted to Rp463,515,783,060, while
according to the Company amounted to
Rp466,766,718,031. The Company appealed to
the such decision and received Tax Court
Decision Letter No.Put.17019/PP/M.VII/15/2009,
dated February 18, 2009 approving the
Companys appeal.
Pada tanggal 29 Juni 2005, Perusahaan

No. 00028/406/03/073/05 dari Direktorat Jenderal
Pajak yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak
penghasilan badan Perusahaan tahun 2003
adalah Rp557.753.145 dan rugi fiskal tahun 2003
adalah Rp62.062.457.743. Atas lebih bayar
tersebut dilakukan pemindahbukuan dengan
hutang pajak PPh pasal 23 dengan jumlah yang
sama sebesar Rp557.753.145. Pada tanggal
6 September 2005, Perusahaan mengajukan
keberatan atas rugi fiskal tahun 2003 berdasarkan
SKPLB tersebut. Berdasarkan surat keberatan
Perusahaan tersebut, rugi fiskal 2003 menurut
Perusahaan adalah Rp80.506.410.717. Sampai
dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan,
belum ada keputusan atas gugatan tersebut. Pada
tanggal 6 September 2006, Perusahaan menerima
Keputusan
Dirjen
Pajak
No.KEP1073/WPJ.06/BD.06/2006
yang
menolak
Keberatan Perusahaan. Pada Tanggal 5 Oktober
2006, Perusahaan mengajukan banding atas
KEP-1073/WPJ.06/BD.06/2006. Pada tanggal 22
Agustus 2008, Perusahaan menerima Surat
Keputusan
Pengadilan
Pajak
No.Put.14694/PP/M.VII/15/2008,
yang
mengabulkan gugatan Perusahaan.
On June 29, 2005, the Company received SKPLB

No. 00028/406/03/073/05 from the Director
General of Taxation which stated that the
Companys corporate income tax overpayment for
fiscal year 2003 amounted to Rp557,753,145 and
tax loss for fiscal year 2003 amounted to
Rp62,062,457,743. The overpayment had been
compensated against withholding tax article 23 in
the same amount totaling to Rp557,753,145. On
September 6, 2005, the Company filed an
objection letter against the fiscal loss amount for
fiscal year 2003 as stated in the SKPLB. Based on
the objection letter, the 2003 fiscal loss per
Companys
calculation
amounted
to
Rp80,506,410,717. On September 6, 2006, the
Company received the Director General of
Taxation
Decision
Letter
No.KEP1073/WPJ.06/BD.06/2006 which rejected the
Companys objection. On October 5, 2006, the
Company filed an appeal of
KEP1073/WPJ.06/BD.06/2006. On August 22, 2008,
the Company received Tax Court Decision Letter
No.Put.14694/PP/M.VII/15/2008, approving the
Companys appeal.
- 53 -

Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (kewajiban) pajak

tangguhan
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan
laba rugi/
Credited
(charged)
to income
statement
Rp
31 Desember
2008/
December31,
2008
Rp
181.107.784.116
4.467.283.200
2.634.321.803
(23.071.679.062)
(63.699.568.111)
5.013.205.351
(2.690.993.713)
950.623.278
-
101.247.810.587
1.731.583.500
1.410.515.500
17.742.974.600
(20.330.561.562)
17.435.663.053
(9.988.516.639)
375.409.170
282.355.594.703
6.198.866.700
4.044.837.303
(5.328.704.462)
(84.030.129.738)
22.448.868.404
(12.679.510.352)
950.623.278
375.409.170
104.710.976.862
109.624.878.208
214.335.855.005
1 Januari
2008/
January 1,
2008
Rp
Aset (kewajiban) pajak tangguhan:
Rugi fiskal
Imbalan pasca kerja
Beban tangguhan
Depresiasi aset sewa pembiayaan
Pembayaran aset sewa pembiayaan
Lain-lain
Sub-jumlah
Pajak tangguhan anak perusahaan
sebelum merger
Jumlah
30.283.149.763
134.994.126.625
1 Januari
2007/
January 1,
2007
Rp
Aset (kewajiban) pajak tangguhan:
Rugi fiskal
Biaya masih harus dibayar:
Beban bunga
Imbalan pasca kerja
Beban tangguhan
Depresiasi aset sewa pembiayaan
Pembayaran aset sewa pembiayaan
Sub-jumlah
Pajak tangguhan anak perusahaan
sebelum merger
Jumlah
The details of the Companys deferred tax assets

(liabilities) are as follows:
30.283.149.763
109.624.878.208
244.619.004.768
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan
laba rugi/
Credited
(charged)
to income
statement
Rp
31 Desember
2007/
December31,
2007
Rp
200.552.323.378
(19.444.539.262)
181.107.784.116
8.100.849.873
3.214.826.479
3.442.275.300
1.345.839.362
(39.876.491.467)
(44.377.779.083)
293.932.814
(8.100.849.873)
(3.214.826.479)
1.025.007.900
1.288.482.441
16.804.812.405
(19.321.789.029)
5.013.205.351
(2.690.993.713)
656.690.464
4.467.283.200
2.634.321.803
(23.071.679.062)
(63.699.568.111)
5.013.205.351
(2.690.993.713)
950.623.278
132.695.776.656
(27.984.799.795)
104.710.976.862
8.794.790.553
141.490.567.209
21.488.359.210
30.283.149.763
(6.496.440.585)
134.994.126.625
- 54 -
Deferred tax assets (liabilities):

Fiscal loss
Allowance for doubtful accounts
Deferred charges
Depreciation of fixed assets
Depreciation of leased assets
Payments of finance leases
Allowance for decline in value of inventory
Others
Sub-total
Deferred tax of subsidiaries
before merger
Total
Deferred tax assets (liabilities):

Fiscal loss
Accrued expenses:
Interest expense
Allowance for doubtful accounts
Deferred charges
Depreciation of fixed assets
Depreciation of leased assets
Payments of finance leases
Allowance for decline in value of inventory
Sub-total
Deferred tax of subsidiaries
before merger
Total

Pada
31
Desember
2008,
Perusahaan
mempunyai akumulasi rugi fiskal sebesar
Rp1.825.764.410.108
yang
dapat
dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa
datang. Pada 31 Desember 2008, Perusahaan
mengakui aktiva pajak tangguhan atas rugi fiscal
sebesar
Rp1.129.422.378.810.
Sisa
pajak
tangguhan
atas
rugi
fiskal
sebesar
Rp696.342.031.298
tidak
diakui
karena
Perusahaan belum memiliki dasar memadai untuk
memperkirakan laba kena pajak di masa
mendatang yang dapat dikompensasikan dengan
akumulasi rugi fiscal tersebut.
At December 31, 2008, the Company has

accumulated
tax
loss
carryforward
of
Rp1,825,764,410,108 available for offset against
future tax income. A deferred tax assets has been
recognized in respect of Rp1,129,422,378,810 of
such tax losses. No deferred tax of tax losses has
been recognized in respect of the remaining
Rp696,342,031,298 due to unpredictability of
future profit stream of which the tax loss can be
utilized.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil

perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and

the amounts computed by applying the effective
tax rates to income before tax is as follows:
2008
Rp
Laba (rugi) sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi
Laba anak perusahaan
sebelum pajak
Laba (rugi) sebelum beban pajak Perusahaan
Pajak penghasilan dengan tarif
yang berlaku
Pengaruh pajak
Perbedaan tetap:
Amortisasi goodwill
Beban pajak
Kesejahteraan karyawan
Perjamuan dan sumbangan
Transportasi
Penghasilan bunga
dikenakan pajak final
Lain-lain
2007
Rp
(1.178.492.882.207)
56.841.737.794
(2.423.790.217)
(23.643.966.815)
(1.180.916.672.424)
33.197.770.979
(295.229.168.106)
9.959.331.182
2.862.989.563
2.467.150.213
407.644.747
355.790.216
350.390.982
3.435.587.476
3.844.701.254
848.369.089
563.530.816
963.390.754
(1.872.798.561)
(74.661.377)
(3.370.740.012)
424.952.775
4.496.505.782
6.709.792.152
181.107.784.116
181.107.784.116
8.100.849.983
11.315.676.462
Beban (manfaat) pajak - Perusahaan

Beban (manfaat) pajak anak perusahaan
(109.624.878.208)
27.984.799.795
Jumlah
(109.624.878.208)
Jumlah
Penyesuaian atas aset pajak
tangguhan tahun sebelumnya
Rugi fiskal
Biaya perbaikan dan pemeliharaan
Beban bunga
Jumlah
3.214.826.479
(21.488.359.210)
- 55 -
6.496.440.585
Income (loss) before tax expense per

consolidated statements of income
Income before tax
of subsidiaries
Income (loss) before tax expense the Company
Income tax at effective tax rate
Tax effect of
Permanent differences:
Goodwill amortization
Tax expense
Personnel expenses
Transportation
Interest income subjected
to final tax
Others
Total
Derecognition of prior year's deferred
tax assets
Fiscal loss
Repair and maintenance expense
Interest expense
Total
Tax (benefit) expense - the Company
Tax expense (benefit) subsidiaries
Total

39. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
39. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Beban imbalan kerja yang dibebankan ke beban

karyawan (Catatan 35) adalah sebagai berikut :
The employee benefit expenses which were

charged to personnel expenses (Note 35) are as
follows:
2008
Rp
2007
Rp
Program pensiun imbalan pasti

Imbalan pasca-kerja lain
8.778.778.000
12.342.452.000
Defined benefit pension plan

Other post-employment benefits
Jumlah
8.778.778.000
12.342.452.000
Total
Kewajiban imbalan kerja yang tercatat di neraca

konsolidasi yang timbul adalah sebagai berikut:
The amounts of employee benefits obligations

included in the consolidated balance sheets are
as follows:
2008
Rp
Program pensiun imbalan pasti
Imbalan pasca-kerja lain
Kewajiban bersih
2007
Rp
39.222.956.000
39.222.956.000
32.296.622.000
32.296.622.000
Defined benefit pension plan

Other post-employment benefits
Net Liability
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Komselindo menyelenggarakan program pensiun

imbalan pasti untuk semua karyawan tetap. Dana
pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara
(Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan
Surat Keputusannya No. 382/KM.17/1996 tanggal
15 Oktober 1996. Komselindo merupakan mitra
pendiri.
Komselindo provided a defined benefit pension

plan covering all of its employees. The pension
fund was managed by Dana Pensiun Bimantara
(Danapera) which deed of establishment was
approved by the Minister of Finance in his Decision
Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15,
1996. Komselindo was one of the founding
partners.
Sehubungan dengan penggabungan usaha

Komselindo ke dalam Perusahaan, program
pensiun tersebut dihentikan, dan saldo kewajiban
Komselindo sehubungan dengan program pensiun
ini telah diselesaikan.
In relation to the merger of Komselindo with the

Company, this pension plan had been terminated,
and Komselindos liability in relation to the pension
plan had been settled.
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan juga membukukan imbalan pasca

kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
undang-undang yang berlaku. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan
imbalan pasca-kerja ini. Jumlah karyawan yang
berhak atas imbalan pascakerja pada tanggal 31
Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah
832 karyawan dan 724 karyawan.
The Company also calculates and records

estimated defined post-employment benefits for its
qualifying employees in accordance with the Labor
Law. No funding has been made to these defined
benefit plan. The number of employees entitled to
the benefits are 832 and 724 on December 31,
2008 and 2007, respectively.
- 56 -

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam

laporan laba rugi adalah:
Amounts recognized in income with respect to

these post-employment benefits are as follows:
2008
Rp
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Biaya pemutusan kontrak kerja
Jumlah
Mutasi
kewajiban
bersih
dalam
konsolidasi adalah sebagai berikut:
2007
Rp
5.847.392.000
3.875.903.000
(2.172.796.000)
1.228.279.000
4.799.129.000
2.954.317.000
2.005.000
4.587.001.000
8.778.778.000
12.342.452.000
neraca
Current service cost

Interest cost
Past service cost
Contract termination cost
Total
Movements in the net liability recognized in the

consolidated balance sheets are as follows:
2008
Rp
2007
Rp
Saldo awal
Pembayaran manfaat
Beban tahun berjalan
32.296.622.000
(1.852.444.000)
8.778.778.000
28.033.244.000
(8.079.074.000)
12.342.452.000
Beginning of the year

Benefit payments
Amount charged to income
Saldo akhir
39.222.956.000
32.296.622.000
End of the year
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan

penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tingkat pensiun normal
The actuarial valuation was carried out using the

following key assumptions:
12% tahun/in 2008 dan/and

10% tahun/in 2007
9% tahun/in 2008 dan/and
2007
55 tahun/years
40. SEWA OPERASI
Discount rate per annum

Salary increase rate per annum
Normal pension rate
40. OPERATING LEASES
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa operasi

menara pemancar dengan beberapa penyedia
menara pemancar untuk masa sewa 10 tahun.
Perjanjian tersebut juga memuat ketentuan yang
dapat mengakibatkan pengakhiran perjanjian
sebelum masa sewa berakhir.
The Company entered into operating lease

agreements with several tower providers in
relation to the rentals of transmitter towers with
the lease terms of 10 years. The lease
agreements include certain conditions that may
cause the leases to be terminated prior to the
expiry of the lease periods.
Tanah atas aset sewa pembiayaan diklasifikasi

sebagai sewa operasi karena hak pemilikan atas
tanah tidak akan beralih pada akhir masa sewa
dan tanah tersebut mempunyai manfaat tidak
terbatas.
Land related to the leased asset is classified as

operating lease since the title of ownership on the
land does not transfer to the Company at the end
of the lease term and land has an indefinite
economic useful life.
Beban sewa operasi atas perjanjian sewa operasi

menara pemancar, biaya jasa dan tanah atas
aset sewa pembiayaan untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2008 sebesar Rp61.037.931.367
(Catatan 33).
Operating lease expenses relating to such

operating lease agreements, service charge and
land related to the finance leased assets
amounted to Rp61,037,931,367 for years ended
December 31, 2008 (Note 33).
- 57 -

41. LABA PER SAHAM
41. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk

perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
The calculation of basic and diluted earnings per

share are based on the following data:
2008
Rp
Laba (rugi) bersih untuk perhitungan
laba per saham
2007
Rp
(1.068.868.003.999)
50.345.297.209
Net income (loss) for computation

of earnings per share
Jumlah Saham
The Number of Shares
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,

jumlah saham beredar Perusahaan sebanyak
20.235.872.427 saham dengan nilai nominal per
saham Rp100.
As of December 31, 2008 and 2007, the

Companys outstanding shares totalled to
20,235,872,427 shares, with Rp100 par value per
share.
Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para

Pemegang Saham No. 111 tanggal 18 September
2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H.,
pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, nilai
nominal Rp1.000 per saham diubah menjadi
Rp100 per saham dan tambahan modal disetor
sebesar Rp1.011.663.819.000 dikonversi menjadi
modal disetor sebanyak 10.116.638.190 saham
dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Based on Deed of Decision of the Companys

Stockholders No. 111 dated September 18, 2006
of Aulia Taufani, S.H., substitute of Sutjipto, S.H.,
notary in Jakarta, the Companys par value per
share was changed from Rp1,000 to Rp100 and
additional
paid-up
capital
stock
of
Rp1,011,663,819,000
was
converted
into
10,116,638,190 shares of stock with par value per
share of Rp100.
Perubahan nilai nominal dan konversi tambahan

modal disetor menjadi modal disetor tersebut
merupakan penambahan jumlah saham tanpa
disertai perubahan sumber daya Perusahaan.
Oleh karena itu, untuk tujuan perhitungan jumlah
rata-rata tertimbang saham beredar, perubahan
nilai nominal dan konversi modal disetor tersebut
dianggap sudah terjadi pada awal periode laporan
keuangan disajikan.
The change in par value and conversion of

additional paid-up capital to paid-up capital
represents an increase in the number of shares
which do not involve the change in the Companys
resources. Accordingly, for the purspose of
calculating weighted average number of
outstanding shares, the change in the par value
and the conversion into the paid-up capital were
considered to have occurred in the earliest period
of the financial statements presented.
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar

(penyebut) untuk perhitungan laba per saham
adalah sebagai berikut:
The weighted average number of outstanding

shares (denominator) for the computation of
earnings per share are as follows:
2008
Jumlah saham awal tahun
Penerbitan saham baru dalam
tahun berjalan (Catatan 28)
Jumlah rata-rata tertimbang saham,
nilai nominal Rp 1.000 per saham
Penerbitan saham baru untuk pemegang
saham minoritas Komselindo
(Catatan 2)
Penerbitan saham dari pelaksanaan waran
Jumlah rata-rata tertimbang saham
untuk perhitungan laba
per saham dasar
Jumlah saham yang seolah-olah
diterbitkan karena pelaksanaan waran
pada Lehman Brothers Opportunity Ltd
(LBOL) dan pihak ketiga
Jumlah rata-rata tertimbang saham
untuk perhitungan laba
per saham dilusian
2007
20.235.872.427
-
19.585.360.160
-
20.235.872.427
19.585.360.160
25.119.742
347.837.078
20.235.872.427
19.958.316.980
1.275.402.618
20.235.872.427
- 58 -
21.233.719.598
Beginning Balance
Issuance of new shares during
the year (Note 28)
Weighted average number of shares Rp 1,000 par value per shares
Issuance of new share to the minority
shareholders of Komselindo
(Note 2)
Issuance of shares from exercise of warrants
Total weighted average number
of shares to compute basic
earnings per share
Number of shares that would have been
issued due to exercise of warrants
issued to Lehman Brothers Opportunity Ltd
(LBOL) and other third party
Total weighted average number
of shares to compute diluted
earnings per share

Perusahaan tidak menghitung rugi per saham

dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2008 karena pengaruh efek berpotensi saham
biasa terhadap perhitungan rugi per saham
bersifat anti dilutif.
The Company did not compute the diluted loss per

share for year ended December 31, 2008 because
the effect of potential shares is anti-dilutive.
42. PROGRAM OPSI SAHAM MANAJEMEN DAN

KARYAWAN
42. MANAGEMENT
OPTION PLAN
AND
EMPLOYEE
STOCK
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa pada tanggal 8 Mei 2007,
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris
No. 60 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto,
S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham
menyetujui pengeluaran 587.560.805 saham atau
3% dari jumlah saham beredar Perusahaan tanpa
hak memesan efek terlebih dahulu sehubungan
dengan Program Opsi Saham Manajemen dan
Karyawan Perusahaan (Program).
Based on the minutes of the extraordinary general

meeting of stockholders dated May 8, 2007, as
stated in Notarial Deed No. 60 of Aulia Taufani,
S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., notary in
Jakarta, the stockholders approved the issuance
of 587,560,805 shares or equal to 3% of the
Companys total issued shares of stock which will
be made without pre-emptive rights in relation to
the Companys Management and Employees
Stock Option Plan (the Plan).
Manajemen dan karyawan Perusahaan yang

memenuhi kriteria Program (peserta) akan
menerima penghargaan dalam bentuk opsi saham
dalam tiga periode, dimana sepertiga dari opsi
merupakan penghargaan yang menjadi hak
peserta pada setiap periode penghargaan.
Program opsi saham diberikan dalam lima tahap
yang dimulai pada tahun 2008 dan berakhir pada
2014 (20% dari jumlah opsi saham yang dapat
dikeluarkan berdasarkan program tersebut
dialokasi untuk setiap tahap).
The Companys management and employees

qualified to avail of the Plan (participants) will
receive awards in the form of stock options which
will vest over a three-year period, with one-third of
the options which are the subject of the award
vesting on each anniversary of the award. The
Stock option plan will be granted in five phases
commencing in 2008 and ending in 2014 (with
20% of the total stock options issuable under the
Plan allocated in each phase).
Harga pelaksanaan opsi saham untuk setiap

tahap adalah harga rata-rata penutupan harga
saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
dalam kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut
sebelum
tanggal
pemberitahuan
rencana
pelaksanaan opsi saham kepada Bursa Efek
Indonesia.
The exercise price of the stock option granted

under any phase of the Plan will be the weighted
average of the closing price per share for 25
consecutive trading days prior to the date on
which the participant notifies the Indonesia Stock
Exchange of the exercise of such stock option.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, tidak

ada opsi saham yang telah diberikan untuk
manajemen dan karyawan Perusahaan.
As of December 31, 2008, no shares option have

been granted to the Companys management and
employees.
- 59 -

43. SIFAT
DAN
ISTIMEWA
TRANSAKSI
HUBUNGAN
43. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a. PT Bhakti Investama Tbk (Bhakti) merupakan
a. PT Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the
pemegang saham induk PT Global Mediacom

Tbk (Mediacom).
ultimate stockholder of PT Global Mediacom

Tbk (Mediacom).
b. Mediacom,
Qualcomm
Incorporated
(Qualcomm), dan KT Freetel Co., Ltd., Korea
(KTF)
merupakan
pemegang
saham
Perusahaan.
b. Mediacom,
c.
PT Infokom Elektrindo (IE), PT MNC Sky

Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI), PT Media Nusantara Citra Tbk
(MNC), PT Media Nusantara Informasi (MNI),
PT Global Informasi Bermutu (Global TV),
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI),
PT Freekoms Indonesia (Freekoms), PT MNI
Global (MNI Global), PT Telesindo Media
Utama
(Telesindo),
PT Flash
Mobile,
PT Bhakti Asset Management (BAM),
PT Bhakti Securities (Bsec), PT Bhakti Share
Registrar, PT Global Land Development Tbk.,
PT Usaha Gedung Bimantara (UGB) dan
PT Cross Media International merupakan
pihak hubungan istimewa karena pemegang
sahamnya sama atau pada akhirnya sama
dengan pemegang saham induk Perusahaan
atau mempunyai pengurus yang sama.
c.
Qualcomm
Incorporated
(Qualcomm), and KT Freetel Co., Ltd., Korea
(KTF) are stockholders of the Company.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
PT Infokom Elektrindo (IE), PT MNC Sky

Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI), PT Media Nusantara Citra Tbk
(MNC), PT Media Nusantara Informasi (MNI),
PT Global Informasi Bermutu (Global TV),
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI),
PT Freekoms Indonesia (Freekoms), PT MNI
Global (MNI Global), PT Telesindo Media
Utama (Telesindo), PT Flash Mobile,
PT Bhakti
Asset
Management
(BAM),
PT Bhakti Securities (Bsec), PT Bhakti Share
Registrar, PT Global Land Development Tbk,
PT Usaha Gedung Bimantara (UGB) and
PT Cross Media International are related
parties which have the same stockholder or
ultimate stockholder as the Company or the
same management.
Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan

pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara
lain:
The Company has certain transactions with

related parties, among others, as follows:
a. Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama
a. The Company entered into agreements with
dengan
pihak
hubungan
istimewa
sehubungan dengan penyelenggaraan jasa
telekomunikasi kepada pelanggan. Rincian
pendapatan jasa telekomunikasi dan piutang
usaha, beban interkoneksi dan potongan
harga, serta hutang usaha kepada pihak
hubungan istimewa sebagai berikut:
related parties regarding telecommunication

services for their customers. The details of
revenue from telecommunication services,
trade accounts receivable, interconnection
charges and discount and trade accounts
payable to related parties are as follows:
- 60 -

2008
Pendapatan
Usaha/
Operating
Revenue
Rp
Jasa content
PT Flash Mobile
Lain-lain
Qualcom Inc.
PT Media Nusantara Informasi
PT Flash Mobile
PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia
Jumlah
Persentase dari pendapatan
usaha
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari beban
interkoneksi dan potongan
harga
Persentase dari jumlah
kewajiban
Beban
interkoneksi dan
potongan harga/
Interconnection
charges and
discount
Rp
Piutang
Usaha/
Trade Accounts
Receivable
Rp
Hutang
Usaha/
Trade Accounts
Payable
Rp
7.215.039.000
1.441.570.250
646.136.020
492.376.041
1.415.692.140
6.718.634.873
840.946.475
605.310.918
2.180.121.754
265.159.828
644.593.206
614.129.001
689.751.491
1.841.048.902
1.161.093.847
1.860.000
375.095.344
2.538.623.616
-
157.691.717
-
805.336.140
698.870.140
13.253.010.804
4.144.987.512
10.703.515.883
3.247.566.505
Content provider
PT Flash Mobile
Others
Qualcom Inc.
PT Flash Mobile
PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia
Total
Percentage to operating
revenues
Percentage to total assets
1,81%
0,09%
Percentage to interconnection
charges and discount
5,50%
0,08%
Percentage to total liabilities
2007
Pendapatan
Usaha/
Operating
Revenue
Rp
Jasa content
PT Flash Mobile
Jasa VoIP
PT Telesindo Media Utama
Lain-lain
PT Flash Mobile
PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia
Jumlah
Persentase dari pendapatan
usaha
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari beban
interkoneksi dan potongan
harga
Persentase dari jumlah
kewajiban
29.251.821.406
12.378.957.300
2.883.983.239
7.248.455.187
683.695.491
13.877.400
176.727.273
Piutang
Usaha/
Trade Accounts
Receivable
Rp
731.830.450
473.368.145
Beban
interkoneksi dan
potongan harga/
Interconnection
charges and
discount
Rp
2.107.931.544
11.681.864.500
1.454.830.734
603.727.819
722.542.847
1.860.000
194.400.000
136.080.000
81.648.000
52.773.597.296
2.205.649.442
15.848.354.597
Hutang
Usaha/
Trade Accounts
Payable
Rp
1.102.355.650
360.846.351
1.463.202.001
Content provider
PT Flash Mobile
VoIP services
PT Telesindo Media Utama
Others
PT Flash Mobile
PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia
Total
Percentage to operating
revenues
Percentage to total assets
5,87%
0,05%
Percentage to interconnection
6,74%
0,05%
- 61 -

b. Perusahaan
b. The Company entered into a space rental
juga melakukan transaksi

dengan
pihak
hubungan
istimewa
sehubungan
dengan
sewa
ruangan,
pemasangan iklan dan promosi serta operasi
dan pemeliharaan (Catatan 20 dan 23).
Hutang yang timbul dari transaksi ini tidak
dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu
pembayaran tertentu. Rincian beban usaha,
hutang kepada pihak hubungan istimewa dan
biaya masih harus dibayar adalah sebagai
berikut:
Beban
usaha/
Operating
expenses
Rp
Sewa ruangan
PT Global Land Development Tbk
PT Bhakti Investama Tbk
Sub-jumlah
Pemasangan iklan
PT Cross Media Internasional
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
PT Global Informasi Bermutu
PT Media Nusantara Citra Network
PT Media Nusantara Informasi Global
PT Media Nusantara Citra
PT MNC Sky Vision
Sub-jumlah
Operasi dan pemeliharaan
Biaya pemeliharaan infrastruktur
teknologi informasi
Lainnya
PT Bhakti Share Registrar
Sub-jumlah
Jumlah
Persentase dari beban usaha
Persentase dari jumlah kewajiban
agreement, advertising, and operation and

maintenance transactions with related parties
(Notes 20 and 23). Payable from these
transactions are interest free and have no
definite terms of payment. The details of
operating expenses, accounts payable to
related parties and accrued expenses are as
follows:
2008
Hutang kepada
pihak hubungan
istimewa/
Accounts payable
to related parties
Rp
Biaya masih
harus dibayar/
Accrued
expenses
Rp
4.071.291.148
785.941.605
353.878.800
190.867.170
90.749.997
5.492.728.720
1.431.275.000
2.169.808.790
1.343.282.084
4.944.365.874
89.397.456
680.133.463
185.550.000
190.437.750
1.145.518.669
58.549.840.339
51.806.924.000
15.287.504.565
11.691.623.936
3.748.166.000
1.378.857.668
313.632.000
86.100.000
17.500.000
142.880.148.508
252.528.838
1.657.440.000
82.500.000
53.835.300
170.631.900
16.500.000
2.233.436.038
7.034.670.369
61.706.667
330.000.000
4.526.687.906
2.500.787.502
1.698.645.835
222.210.000
449.046.881
16.823.755.160
865.057.741
149.237.934.969
947.952.301
25.000.000
25.000.000
7.177.801.912
18.942.226.130
13,18%
0,18%
- 62 -
0,47%
Space rental
PT Global Land Development Tbk
Sub-total
Advertising placement
PT Cross Media Internasional
PT Media Nusantara Citra Network
PT MNC Sky Vision
Sub-total
Operation and maintenance
Information technology infrastructure
maintenance
Others
Sub-total
Total
Percentage to operating expenses

Beban
usaha/
Operating
expenses
Rp
Sewa ruangan
Sub-jumlah
Pemasangan iklan
PT MNC Sky Vision
Sub-jumlah
Operasi dan pemeliharaan
Biaya pemeliharaan infrastruktur
teknologi informasi
Lainnya
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
Persentase dari beban usaha
Persentase dari jumlah kewajiban
c.
2007
Hutang kepada
pihak hubungan
istimewa/
Accounts payable
to related parties
Rp
Biaya masih
harus dibayar/
Accrued
expenses
Rp
3.550.625.000
721.875.000
646.171.295
105.249.999
5.023.921.294
513.395.000
1.016.634.059
82.378.500
1.612.407.559
185.550.000
92.676.845
278.226.845
26.557.516.000
5.369.420.000
3.675.688.255
1.373.175.000
165.000.000
14.452.565.600
6.600.000
2.201.365.410
4.358.750.838
196.320.000
27.000.000
37.140.799.255
14.256.604
14.473.422.204
813.819.938
7.597.256.186
367.552.575
95.371.662
1.420.404.988
1.420.404.988
364.995.669
15.825.000
380.820.669
43.952.678.112
16.562.022.094
7.875.483.031
5,68%
0.58%
0,28%
c.
Perusahaan mengadakan perjanjian BREW

Carrier Agreement dengan Qualcomm.
Berdasarkan perjanjian, Qualcomm akan
menyediakan perangkat lunak BREW dan
beberapa jasa pelatihan serta pendukung
integrasi, termasuk pendukung on-site, untuk
set-up,
pengoperasian,
integrasi
dan
memelihara BREW Distribution System.
Sesuai dengan perjanjian, Perusahaan harus
membayar kepada Qualcomm atas biaya setup awal dan pengoperasian perangkat lunak
tersebut sebesar USD300.000. Pada tanggal
31 Desember 2008, peralatan tersebut telah
terpasang dan dibukukan sebagai aset tidak
lancar lainnya (Catatan 16).
Perusahaan juga sepakat membayar dalam
jumlah tertentu kepada Qualcomm untuk
setiap aktivasi perangkat lunak BREW
beserta akses datanya oleh pelanggan
melalui pola Revenue Share.
Space rental
Sub-total
Advertising placement
PT MNC Sky Vision
Sub-total
Operation and maintenance
Information technology infrastructure
maintenance
Others
Others
Sub-total
Total
Percentage to operating expenses
The Company entered into a BREW Carrier

Agreement with Qualcomm. Based on the
agreement, Qualcomm will provide the
Company with BREW software, certain
training and integration support services,
including on-site support, set-up, deployment,
integration and maintenance of the BREW
Distribution System. As stated in the
agreement, the Company shall pay
Qualcomm for the initial set-up and
deployment of the software amounting to
USD300,000. As of December 31, 2008, the
software was installed, and was presented as
other noncurrent assets (Note 16).
The Company also agreed to pay Qualcomm

on behalf of each activation BREW software
and its data content by subscriber through
Revenue Share method.
- 63 -

d. Saham Perusahaan milik pemegang saham
d. The Companys shares owned by the
yang dijadikan jaminan sehubungan dengan

hutang pembelian aset tetap dengan
Samsung Corporation adalah sebagai berikut:
stockholders were pledged in relation with the

liability for purchase of property and
equipment from Samsung Corporation are as
follows:
Nama pemegang saham

Asia Link B.V.
Jumlah saham/
Number of shares
2006
365.109.802
31.474.546
26.947.536
21.890.291
15.349.601
e. Perusahaan
mengadakan
perjanjian
Consulting
Services
Agreement
No. 091.M8/091.KTF.06/TEK/V/06 tanggal
18 Mei 2006 dengan KTF Korea untuk
penyediaan jasa konsultasi dengan service
fee sebesar USD315.000 yang berakhir
sampai dengan Desember 2006. Perusahaan
telah memperpanjang perjanjian ini untuk
periode selama 12 bulan sampai dengan 30
Juni 2008 dengan service fee sebesar
USD198.000.
e. The
f.
Perusahaan
menunjuk
BAM
sebagai
pengelola dana, untuk mengelola dana
Perusahaan
sesuai
dengan
kebijakan
investasi Perusahaan dan peraturan yang
berlaku (Catatan 6).
f.
Name of Stockholders

Asia Link B.V.
Company
entered
into
a
Consulting
Services
Agreement
No. 091.M8/091.KTF.06/TEK/V/06 dated
May 18, 2006 with KTF Korea for consultation
service with service fee amounting to
USD315,000 which was completed in
December 2006. The Company had extended
the agreement for another 12 months period
until June 30, 2008 with service fee
amounting to USD198,000.
g. Perusahaan
The Company had appointed BAM, as fund

manager, to manage the Companys fund in
line with the Companys investment policy
and prevailing regulations (Note 6).
g. The Company engaged Bsec to perform
menunjuk
Bsec
sebagai
penjamin untuk penerbitan hutang obligasi
dalam mata uang Rupiah. Biaya-biaya yang
terjadi dalam kegiatan tersebut merupakan
bagian dari biaya penerbitan obligasi.
underwriting activities in relation to the

issuance of the Rupiah bonds payable. Such
costs incurred were considered as part of the
bonds issuance cost.
44. INFORMASI SEGMEN
44. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segments
Perusahaan
menjalankan
dan
mengelola
usahanya dalam satu segmen yaitu menyediakan
jasa
selular
CDMA
dan
jasa
jaringan
telekomunikasi untuk para pelanggannya.
The Company operates and maintains its business

in one segment, that is, providing CDMA cellular
service and telecomunication network service for
subscribers.
- 64 -

Pendapatan berdasarkan pasar geografis
Revenue by geographical market
Berikut ini adalah jumlah pendapatan Perusahaan

berdasarkan pasar geografis:
The following table shows the distribution of the

Companys revenues by geographical market:
Jasa
telekomunikasi/
Telecommunication
services
Rp
2008
Beban interkoneksi
dan potongan harga/
Interconnection
Rp
Jakarta, Bogor, Tangerang

dan Bekasi
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sumatera
Sulawesi
Bali
Kalimantan
328.765.972.082
239.574.848.642
228.204.112.625
76.049.779.071
24.271.669.527
15.044.672.906
7.334.781.063
7.278.938.748
84.596.504.678
38.156.766.277
32.369.606.464
11.516.487.663
13.098.611.409
7.621.423.275
3.385.311.748
3.949.416.134
244.169.467.404
201.418.082.365
195.834.506.161
64.533.291.408
11.173.058.118
7.423.249.631
3.949.469.316
3.329.522.613

and Bekasi
East Java
Central Java
West Java
Sumatera
Sulawesi
Bali
Kalimantan
Jumlah
926.524.774.665
194.694.127.649
731.830.647.016
Total
Area
Area
dan Bekasi
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sumatera
Sulawesi
Bali
Kalimantan
Jumlah
Area
Jasa
telekomunikasi/
Telecommunication
services
Rp
2007
Beban interkoneksi
dan potongan harga/
Interconnection
Rp
429.134.511.421
298.226.889.194
265.110.409.284
101.042.189.767
10.476.584.686
8.419.740.337
2.894.444.799
2.431.186.147
101.468.511.505
58.064.912.765
42.223.383.754
17.964.536.019
5.846.734.804
4.819.641.396
2.350.400.704
2.452.350.653
327.665.999.916
240.161.976.429
222.887.025.530
83.077.653.748
4.629.849.882
3.600.098.941
544.044.095
(21.164.506)

and Bekasi
East Java
Central Java
West Java
Sumatera
Sulawesi
Bali
Kalimantan
1.117.735.955.635
235.190.471.600
882.545.484.035
Total
45. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN
a.
Pendapatan
usaha - bersih/
Operating
revenues - net
Rp
Pendapatan
usaha - bersih/
Operating
revenues - net
Rp
45. COMMITMENTS
AGREEMENTS
a.
Pada
tanggal
21
Desember
2002,
Perusahaan
menandatangani
Supply
Agreement dengan Samsung Electronics Co.,
Ltd (SEC) dan Samsung Corporation (SC)
terutama untuk penyediaan perangkat CDMA
2000 1X Cellular Network dan penyediaan
jasa tertentu yang terkait dengan Initial
Network dan Expansion Network.
Pada
tanggal
23
Desember
2005,
Perusahaan menandatangani After Warranty
Service Agreement dengan PT Samsung
Telecommunication Indonesia (STIN) untuk
jasa pemeliharan perangkat lunak dan
AND
Area
SIGNIFICANT
On December 21, 2002, the Company

entered into a Supply Agreement with
Samsung Electronics Co., Ltd (SEC) and
Samsung Corporation (SC) mainly to provide
the CDMA 2000 1X Cellular Network and
perform certain services with respect to the
Initial Network and Expansion Network
On December 23, 2005, the Company

entered into an After Warranty Services
Agreement
with
PT
Samsung
Telecommunication Indonesia (STIN) for
maintenance services of software and
- 65 -

perangkat keras CDMA 2000 1X dari Initial

Network yang dibeli berdasarkan Supply
Agreement. Pada tanggal 31 Desember 2007,
jumlah taksiran biaya jasa yang masih harus
dibayar sebesar Rp17.101.273.085 dicatat
sebagai biaya masih harus dibayar (Catatan
20), sedangkan biaya jasa yang telah
disepakati sebesar Rp899.407.231 pada
tanggal 31 Desember 2007 dicatat sebagai
hutang usaha (Catatan 17).
hardware of CDMA 2000 1X from Initial

Network which were purchased based on the
Supply Agreement. On December 31, 2007,
the estimated service cost amounting to
Rp17,101,273,085 was recorded as accrued
expenses (Note 20), while, the agreed service
fee amounting to Rp899,407,231 as of
December 31, 2007 was recorded as
accounts payable (Note 17).
Pada tanggal 28 Pebruari 2007, Perusahaan

menandatangani Network System and
Equipment Supply, Installation and Support
Agreement dengan SC dan STIN untuk
implementasi
sistem
dan
penyediaan
peralatan baru untuk area Jawa dan luar
Jawa
dengan
nilai
kontrak
sebesar
USD372.939.071 untuk jangka waktu 9 tahun
dari tanggal kontrak sebagaimana terakhir
dirubah dengan amandemen perjanjian
tanggal 8 Agustus 2008.
On February 28, 2007, the Company entered

into the Network System and Equipment
Supply, Installation and Support Agreement
with SC and STIN for new systems
implementation and equipment supply for
Java and non Java sites with contract value of
USD372,939,071 for nine years from the date
of the contract as last amended by
Amendment Agreement dated August 8,
2008.
Perjanjian ini termasuk penyediaan jasa

warranty atas perangkat yang dibeli
sebelumnya oleh Perusahaan berdasarkan
Supply Agreement dan After Warranty
Service Agreement. Berdasarkan perjanjian
ini, sejak 1 April 2006, Perusahaan tidak
dikenakan biaya atas penyediaan jasa
warranty yang dilakukan oleh STIN dan pada
tanggal 28 Pebruari 2007, tidak terdapat
hutang atas jasa yang sudah diberikan
kepada Perusahaan.
This aggrement include warranty services of

the equipment bought by the Company based
on Supply Aggrement and After Warranty
Service Agreement. Under this agreement,
since April 1, 2006, the Company was not
charged for the warranty services delivered by
STIN and as at February 28, 2007, the
Company is under no obligation to make any
payment to STIN with respect of warranty
services.
b.
Pada tanggal 10 April 2003, Perusahaan

mengadakan Perjanjian Pembelian dan
Lisensi dengan Comverse Inc. (Comverse).
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan
membeli dan mendapatkan lisensi dari
Comverse atas IN Real-Time Billing and
Customer Relationship Management System
dan jasa yang terkait. Selanjutnya, Comverse
menyediakan jaminan pemeliharaan tanpa
dikenakan biaya untuk tahun pertama dan
akan dikenakan biaya dengan persentase
tertentu untuk tahun-tahun berikutnya.
b.
On April 10, 2003, the Company entered into

a Purchase and License Agreement with
Comverse Inc. (Comverse). Based on this
agreement, the Company purchased a license
from Comverse for IN Real-Time Billing and
Customer Relationship Management System
and related services. Moreover, Comverse
will provide free maintenance warranty for the
first year of service and will charge at certain
percentage for the following years.
c.
Perusahaan sebagai operator telekomunikasi

mempunyai kewajiban kepada pemerintah
sebagai berikut:
c.
The Company as telecommunication operator

has obligations to government as follows:
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No. 22/PER/M.Kominfo/10/ 2005 tanggal
6 Oktober 2005, setiap operator
telekomunikasi dikenakan BHP Jastel
sebesar
1%
dari
pendapatan
telekomunikasi.
- 66 -
Based on Minister of Communication and

Information
Technology
Regulation
No. 22/PER/M.Kominfo/10/2005
dated
October
6,
2005,
each
of
telecommunication operators is charged
with 1% of its telecommunication
services revenue for Frequency Fee
(BHP Jastel).

Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No.15/PER/M.Kominfo/9/ 2005 mengenai
kontribusi kewajiban Pelayanan Universal
Telekomunikasi,
setiap
operator
telekomunikasi
dikenakan
biaya
Pelayanan Universal Telekomunikasi
sebesar
0,75%
dari
pendapatan
telekomunikasi yang berlaku sejak
Januari 2005.
Based on the Minister of Communication

and Information Technology Regulation
No. 15/PER/M.Kominfo/9/2005 regarding
Universal Services Obligation (USO),
each of telecommunication operators is
charged 0.75% of its telecommunication
services revenue for USO starting from
January 2005.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No. 19/PER/M.Kominfo/10/ 2005, setiap
operator telekomunikasi dikenakan BHP
Spektrum
Frekuensi
Radio
Jastel
berdasarkan formula sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Based on the the Minister of

Communication
and
Information
Technology
Regulation
No.19/PER/M.Kominfo/10/2005, each of
telecommunication operators is charged
with Radio Frequency Spectrum Usage
Charges (BHP Spektrum Frekuensi
Radio Jastel) based on formula
determined under the prevailing laws and
regulations.
Beban sehubungan dengan ketentuan ini

dicatat sebagai beban penggunaan frekuensi
(Catatan 33).
The related expenses arising from these

regulations were recognized under frequency
usage charges (Note 33).
d.
Sebelum penggabungan usaha, Komselindo,

Metrosel dan Telesera memiliki perjanjian
kerjasama dengan Telkom untuk penggunaan
alat dan fasilitas komunikasi pendukung.
Setelah penggabungan usaha, perjanjian
anak perusahaan ini secara hukum beralih
kepada Perusahaan. Biaya atas penggunaan
alat dan fasilitas komunikasi pendukung
berdasarkan tarif yang disepakati (Catatan 2).
d.
Prior to merger, Komselindo, Metrosel and

Telesera have agreements with Telkom for
the utilization of equipment and supporting
telecommunication facilities. After the merger,
these subsidiaries agreements were legally
transferred to the Company. Charges for the
utilization of the equipment and supporting
telecommunication facilities are based on the
agreed tariffs (Note 2).
e.
Pada tanggal 3 September 2005, M8T

menandatangani
perjanjian
kerjasama
dengan PT Natrindo Telepon Seluler
(Natrindo) untuk penggunaan ruangan,
menara dan fasilitas komunikasi pendukung
yang dimiliki M8T. Biaya atas penggunaan
ruangan, menara dan fasilitas komunikasi
pendukung didasarkan pada perjanjian tarif
yang disetujui kedua belah pihak. Pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo
deposit dari Natrindo masing-masing sebesar
Rp3.099.600.000
dan
Rp3.893.400.000
dicatat sebagai uang jaminan pelanggan
(Catatan 22).
e.
On September 3, 2005, M8T entered into a

cooperation agreement with PT Natrindo
Telepon Seluler (Natrindo) for the utilization of
rooms,
tower
and
supporting
telecommunication facilities owned by M8T.
Charges for the utilization of the equipment
and supporting telecommunication facilities
are based on the tariff agreed by both parties.
At December 31, 2008 and 2007, the deposit
from Natrindo amounted to Rp3,099,600,000
and Rp3,893,400,000, respectively, were
recorded as deposit from customers
(Note 22).
f.
Perusahaan menandatangani persetujuan

roaming internasional dengan provider jasa
telekomunikasi di beberapa negara seperti
Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand,
China, Korea, New Zealand, Singapura, India,
Malaysia, Amerika Serikat, Vietnam, Guam,
Filipina dan Saudi Arabia.
f.
The Company entered into international

roaming agreements with telecommunication
operators/service providers on several
countries such as Australia, Hong Kong,
Taiwan, Thailand, China, Korea, New
Zealand, Singapore, India, Malaysia, United
States of America, Vietnam, Guam,
Philippines and Saudi Arabia.
- 67 -

g.
g.
Sehubungan dengan perjanjian fasilitas

pinjaman pada tanggal 20 September 2006
(Catatan 27), Perusahaan dan Lehman
Brothers
Opportunity
Ltd
(LBOL)
mengadakan perjanjian waran yang kemudian
diamandemen tanggal 29 Nopember 2006,
dimana Perusahaan akan menerbitkan 70 juta
waran kepada LBOL dengan memberikan hak
untuk
memesan
saham
sebanyak
2.834.844.444 saham dengan nilai nominal
Rp100 per saham dan harga pelaksanaan
Rp225 per saham. Waran tersebut tidak akan
dicatatkan atau diperdagangkan pada Bursa
Efek Jakarta. Pelaksanaan Waran dapat
dilakukan setelah enam bulan sejak tanggal
penerbitan waran atau jangka waktu lain yang
ditetapkan oleh BAPEPAM LK. Dana yang
diperoleh dari pelaksanaan waran akan
digunakan untuk membayar pinjaman kepada
LCPI.
In relation to the credit facility agreement on

September 20, 2006 (Note 27), the Company
and Lehman Brothers Opportunity Ltd
(LBOL), entered into a Warrant Agreement
which was amended and restated on
November 29, 2006, in which the Company
will issue 70 million warrants to LBOL, thereby
giving rights to subscribe the Companys
shares for up to 2,834,844,444 shares with
Rp100 par value per share, at an exercise
price of Rp225 per share. The warrants would
not be listed or traded on the Jakarta Stock
Exchange. The warrants could be exercised
six months after from the issuance date of
the warrants or otherwise as may be imposed
by Bapepam LK. Proceeds from the
exercise of the warrants would be used to
prepay loan to LCPI.
Perusahaan juga mempunyai hak opsi untuk

membeli waran maksimum sebanyak 15 juta
waran dengan harga beli keseluruhan
sebesar USD1. Pada tanggal 29 Nopember
2006, Perusahaan telah melaksanakan hak
opsi beli tersebut dan sertifikat atas 15 juta
waran tersebut telah diterima pada tanggal
5 Desember 2006. Pada tanggal 12 Juli 2007,
Perusahaan menjual 15 juta waran yang
dibeli kembali dari LCPI sebesar USD2 juta
kepada pihak ketiga. Penerimaan atas
penjualan waran sebesar Rp18.108.000.000
dicatat sebagai tambahan modal disetor.
(Catatan 29)
The Company has an option to purchase the

15 million warrants for a purchase price of
USD1. On November 29, 2006, the Company
had exercised the option and the certificates
of 15 million warrants were received on
December 5, 2006. On July 12, 2007, the
Company sold to a third party the 15 million
warrants, which was bought back from LCPI,
for USD2 million. The proceeds from sale of
warrants, in the amount of Rp18,108,000,000
was recorded as additional paid-up capital
(Note 29).

dan Lehman Brothers Opportunity Ltd (LBOL)
merubah perjanjian waran tanggal 29
November
2006
sehubungan
dengan
perpanjangan batas waktu pelaksanaan
sampai dengan tanggal 29 Juli 2008. Pada
tanggal yang yang sama Perusahaan
menerbitkan 20 sertifikat waran atas nama
LBOL sebanyak 2.750.000 waran untuk
setiap sertifikat. Tiap waran dapat ditukar
dengan 40,49778 saham dengan harga
Rp225 per saham. Setiap sertifikat dapat
ditukar
dengan
111.368.887
saham
Perusahaan.
On January 25, 2008, the Company and

Lehman Brothers Opportunity Ltd (LBOL)
amended the warrants agreement dated
November 29, 2006, to extend the exercise
date to July 29, 2008. On the same date, the
Company issued 20 warrant certificates on
behalf of LBOL, each represents 2,750,000
warrants. Each warrant can be exercised for
40.49778 shares at Rp225 per share. Each
certificate is exchangeable to 111,368,887 of
the Companys shares.
- 68 -

Pelaksanaan atas waran wajib memenuhi

ketentuan hukum yang berlaku dan setelah
menerima
pemberitahuan
pelaksanaan,
Perusahaan wajib mengambil langkahlangkah yang diperlukan untuk pelaksanaan
tersebut, yaitu :
The warrants must be exercised in accordance to

the prevailing regulation.
After receiving the
exercise notice, the Company must take the
following steps to exercise:
Modal Dasar Perusahaan mencukupi

untuk
penerbitan
saham
atas
pelaksanaan waran (warrant share)
kepada pemegang waran sesuai dengan
pemberitahuan pelaksanaan;
The Companys authorized capital stock

shall be sufficient to issue the shares for
warrant holders in accordance with the
exercise notice;
Persetujuan
pemegang
saham,
korporasi, Pemerintah dan persetujuan
lain yang diperlukan berdasarkan hukum
yang berlaku untuk penerbitan saham
kepada pemegang waran sesuai dengan
pemberitahuan pelaksanaan dan untuk
tujuan pencatatan saham di bursa efek;
dan
Accuring
shareholders,
corporate,
governmental
and
other
approval
required under the prevailing laws to
issue the shares to the warrant holders in
accordance with the exercise notice and
for the purpose of listing the shares; and
Saham
yang
diterbitkan
kepada
pemegang
waran
sesuai
dengan
pemberitahuan
pelaksanaan
harus
dicatatakan pada bursa efek sehingga
dapat diperdagangkan di bursa efek.
The shares issued to the warrant holders

must be listed at the stock exchange, as
such the shares can be traded at the
stock exchange.
Hingga berakhirnya tanggal pelaksanaan,

tidak terdapat waran yang ditukarkan.
As of the exercise date, no warrants were

exercised.
h.
Pada
tanggal
19
Desember
2006,
Perusahaan telah menandatangani Perjanjian
System
Implementation,
License
and
Maintenance Agreement dengan Huawei
Technology Co., Ltd (Huawei) untuk
pembelian billing system dengan nilai kontrak
sebesar USD49 juta untuk jumlah pembelian
selama lima tahun, dimana pada tahun
pertama sebesar USD21 juta, sedangkan
tahun kedua dan seterusnya pembelian billing
system akan sepenuhnya tergantung pada
pertumbuhan pelanggan.
h.
On December 19, 2006, the Company signed

the System Implementation, License and
Maintenance
Agreement
with
Huawei
Technology Co., Ltd (Huawei) for the
purchase of billing system with the contract
value of USD49 million for the total purchase
for five years, wherein purchases for the first
year amounted to USD21 million, while in the
second and subsequent years, the purchase
of billing system will depend on the growth of
subscribers.
i.
Perusahaan
mengadakan
perjanjian
pembangunan/penyediaan dan penyewaan
menara pemancar dengan 28 penyewa sewa
menara pemancar. Jangka waktu perjanjian
sewa berkisar antara 10 12 tahun dengan
opsi perpanjangan 10 tahun. Harga sewa
menara pemancar bervariasi tergantung pada
ketinggian dan lokasi menara pemancar.
i.
The Company entered into Build-to-Suit

Agreements and Transmitter Tower Rental
Agreement with 28 third parties The lease
term is for 10 to 12 years with further 10 years
option to extend. Rent for such towers
generally varies depending on the height and
location of the tower transmitter.
- 69 -

j.
Pada tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan dan

ZTE Corporation (ZTE) menandatangani
perjanjian pengadaan. Perusahaan setuju
untuk membeli produk dengan jumlah tertentu
dari
ZTE.
Perjanjian
berlaku
sejak
ditandatanganinya perjanjian ini dan akan
terus berlanjut sampai tahun berikutnya atau
sampai kadaluarsanya setelah perjanjian
purna jual, mana yang lebih lama, kecuali bila
perjanjian ini diputus oleh Perusahaan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008,
jumlah pembelian dari ZTE berdasarkan
perjanjian ini sebanyak 1.370.000 unit.
j.
On June 25, 2007, the Company and ZTE

Corporation (ZTE) entered into a supply
agreement. The Company agreed to
purchase specific product with specific
volume from ZTE. The term of this supply
agreement commences with effect from the
date of signing of the agreement and
continues until the first anniversary date or
until the expiry of the after sales agreement
whichever is the latest, unless terminated
earlier by the Company. As of December 31,
2008, total purchases from ZTE under this
agreement amounted to 1,370,000 units.
k.
Pada tanggal 2 Juli 2007, Perusahaan dan

Haier Telecom (Haier) menandatangani
perjanjian pengadaan. Perusahaan setuju
untuk membeli handset dengan kustomisasi
dalam jumlah tertentu. Perjanjian ini berlaku
sejak ditandatangani dan berlanjut sampai
ulang tahun berikutnya atau sampai
berakhirnya perjanjian purna jual, mana yang
lebih lama, kecuali bila perjanjian ini diputus
oleh Perusahaan. Perjanjian ini dapat
dihentikan lebih awal oleh Perusahaan.
Perjanjian ini dapat diputuskan oleh salah
satu pihak apabila terdapat kejadian tertentu
yang telah disepakati. Sampai dengan 31
Desember 2008, jumlah pembelian dari Haier
berdasarkan perjanjian ini sebanyak 225.000
unit.
k.
On July 2, 2007, the Company and Haier

Telecom (Haier) entered into a Supply
Agreement. The Company agreed to
purchase specified units of handset with
specific customization. The term of this supply
agreement commences with effect from the
date of signing of the agreement and
continues until the first anniversary date or
until the expiry of the after sales agreement
whichever is the latest, unless terminated
earlier by the Company. The supply
agreement may be terminated immediately by
the Company. As of December 31, 2008, total
purchases from Haier under this agreement
amounted to 225,000 units.
Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan dan

Haier mengakhiri perjanjian tersebut melalui
amandemen perjanjian pengadaan.
l.
On July 3, 2008 the Company and Haier

terminate the agreement through Amendment
of Supply Agreement.
l.
Pada
tanggal
28
Nopember
2007,
Perusahaan dan PT Mora Telematika
Indonesia
(Moratel)
menandatangani
perjanjian berlangganan sirkit, dimana
Moratel menyewakan saluran jaringan milik
PT Excelcomindo Pratama Tbk kepada
Perusahaan. Perjanjian tersebut terutama
meliputi pengaturan tentang biaya sirkit dan
jangka waktu pembayaran, perhitungan hak
dan kewajiban dari kedua belah pihak, sanksi,
dan penghentian perjanjian.
m. Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perusahaan

telah menanda tangani Network System &
Equipment
Supply,
Installation
and
Maintenance Agreement dengan ZTE (H.K)
limited untuk implementasi system dan
penyediaan peralatan baru dengan nilai
kontrak USD32.709.770.
On November 28, 2007, the Company and PT

Mora Telematika Indonesia (Moratel) had
signed the circuit subscription agreement,
wherein Moratel lease the circuit owned by PT
Excelcomindo Pratama Tbk to the Company.
The agreement includes among others the
circuit lease cost and term, rights and
obligation of each party, penalty, and
agreement termination.
m. On August 11, 2008, the Company entered

into a Network System & Equipment Supply,
Installation and Maintenance Agreement with
ZTE (H.K) limited for new systems
implementation
with
contract
value
USD32,709,770.
- 70 -

46. SISTEM TARIF

a.
46. TARIFF SYSTEM

a.
Pada
tahun
2008
Pemerintah
mengimplementasikan Peraturan Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No.09/Per/M.KOMINFO/04/2008 tertanggal 7
April 2008 tentang tata cara penetapan tarif
jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui
jaringan bergerak selular, dan Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
No. 15/Per/M.KOMINFO/04/2008 tertanggal
30 April 2008 tentang tata cara penetapan
tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan
melalui jaringan tetap. Sebelumnya, tarif jasa
sambungan telepon bergerak selular diatur
dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika No. 12/Per/M.KOMINFO/02/2006
tanggal 28 Pebruari 2006 tentang tarif dasar
jasa telepon jaringan bergerak seluler.
In 2008, the Government implemented

Regulation No.09/Per/M.KOMINFO/04/2008
of the Minister of Communication and
Information dated April 7, 2008 regarding the
determination
procedures
of
the
telecommunication service tariff for cellular
mobile network services, and Regulation
No. 15/Per/M.KOMINFO/04/2008 of the
Minister of Communication and Information
dated April 30, 2008 regarding the
determination procedure of the basic
telephony service tariff for fixed network
services. Previously, the tariff for cellular
providers is set on the basis of the Decree of
Communication
and
Information
No. 12/Per/M.KOMINFO/02/2006
dated
February 28, 2006 regarding the basic tariff
of cellular network based telephone.
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi

dan Informatika No.12/Per/M.KOMINFO/02/
2006 tersebut, struktur tarif jasa teleponi
dasar melalui jaringan bergerak selular
lainnya terdiri dari:

and Information Regulation Technology
Regulation No. 12/Per/M.KOMINFO/02/
2006, the tariff structure of cellular services
consisted of the following elements:

Biaya aktivasi
Biaya berlangganan bulanan
Biaya penggunaan
Biaya fasilitas tambahan
Activation fee
Monthly fee
Usage fee
Value added fee
Biaya penggunaan telepon bergerak selular

terdiri dari:
Usage fee of cellular services are grouped

into 3 categories:

Biaya Penggunaan Jasa teleponi Dasar

Biaya Penggunaan Jelajah
Biaya Penggunaan Jasa Multimedia
Usage fee for basic telephony services

Usage fee for roaming services
Usage fee for multimedia services
Sedangkan biaya penggunaan pada telepon

melalui jaringan tetap lokal dengan mobilitas
terbatas merupakan biaya yang dibebankan
oleh penyelenggara kepada pengguna atas
penggunaan suatu jenis layanan.
As for the usage fee of local fixed wireless is

the fee charged to customer by the provider
from the usage of certain type of service.
Formula tarif yang ditetapkan dalam

Peraturan Menteri tersebut merupakan
formula tarif maksimium. Adapun tarif pungut
jasa teleponi dasar dan fasilitas tambahan
SMS untuk telepon bergerak selular dihitung
dengan formula sebagai berikut:
Formula of retail tariff as stipulated in the

Decree of Minister of Communication and
Information is set as maximum price. The
retail tariff for basic telephony and additional
facility SMS in cellular network is calculated
with the formula as follows:
Tarif Pungut = Biaya Elemen Jaringan +

Biaya Aktivitas Layanan Retail + Profit
Margin
- 71 -
Retail Tariff = Network Element Cost +

Retail Service Activities Cost + Profit
Margin

Sedangkan besaran tarif jasa teleponi dasar

yang disalurkan melalui jaringan tetap dan
atau fasilitas tambahan SMS ditetapkan
penyelenggara dengan menggunakan formula
perhitungan tarif berbasis biaya.
b.
As for the retail tariff for basic telephony and

additional facility SMS in fixed wireless
network is stipulated by the provider using
the cost based tariff formula.
b.
Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian

bilateral dengan operator telekomunikasi
domestik lainnya mengenai pembagian tarif
interkoneksi
untuk
setiap
percakapan
interkoneksi. Perjanjian tersebut sesuai
dengan peraturan serta undang-undang yang
berlaku.
The Company entered into several bilateral

agreements
with
other
domestic
telecommunication
operators
regarding
interconnection tariff sharing for each call
sent from or terminated on the Companys
network. These agreements are in
accordance with the prevailing regulation.
and Information Technology Regulation
No. 8/Per/M.KOMINFO/02/2006
dated
February 8, 2006, the interconnection tariff is
determined
using
the
cost
based
interconnection tariff which should be
included in the Interconnection Offering
Document of each operator. The regulation
is implemented by all operators effective on
January 1, 2007.
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi

dan Informatika No. 8/Per/M.KOMINFO/02/
2006 tanggal 8 Pebruari 2006, tarif
interkoneksi ditetapkan berdasarkan biaya
yang harus dicantumkan dalam Dokumen
Penawaran Interkoneksi dari masing-masing
operator. Peraturan tersebut diterapkan oleh
seluruh operator terhitung sejak 1 Januari
2007.
- 72 -

47. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM

MATA UANG ASING
47. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,

Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2008 and 2007, the Company

had monetary assets and liabilities in foreign
currencies as follows:
2008
Mata uang
asing/
Foreign
currency
Aset
Kas dan setara kas
USD
SGD
THB
EUR
142.308
1.135
8.000
142.861
2007
Ekuivalen/
Equivalents
Rp
1.558.270.191
8.632.680
2.520.000
2.204.629.200
Mata uang
asing/
Foreign
currency
Ekuivalen/
Equivalents
Rp
56.653.638
1.128
8.000
17.816
533.620.619.041
7.333.254
2.232.000
245.147.885
Assets
Cash and cash equivalents
Bank yang dibatasi

penggunannya
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Uang jaminan
Lain-lain
USD
USD
USD
USD
USD
261.032
98.834
180.593
Jumlah aset
Kewajiban
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya masih harus

dibayar
Hutang obligasi
Hutang kepada pihak
hubungan istimewa
2.858.304.561
1.082.236.899
1.977.493.569
2.215.673
20.869.423.987
12.568.008
258.197
50.800
76.734
118.378.067.352
2.431.953.398
478.489.156
722.757.546
Short-term investment
Trade accounts receivable
Refundable deposits
Others
676.756.023.619
Total assets
9.692.087.100
USD
USD
SGD
THB
42.863.650
13.355.946
18.373
400
469.356.972.252
146.247.608.591
139.766.986
126.000
1.912.849
1.703.021
14.249
400
18.017.125.376
16.040.755.364
92.650.592
111.600
USD
USD
942.347
100.000.000
10.318.696.256
1.095.000.000.000
396.521
100.000.000
3.734.829.038
941.900.000.000
USD
154.541
1.692.223.950
43.091
405.874.129
Restricted cash in bank
Liabilities
Trade accounts payable
Accrued expense
Bonds payable
Accounts payable to
related parties
Jumlah kewajiban
1.722.755.394.034
980.191.346.099
Total liabilities
Kewajiban - Bersih
(1.713.063.306.934)
(303.435.322.480)
Liabilities - Net
Kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan

anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company and

its subsidiary were as follows:
31 Desember/December 31,
2008
2007
Rp
Rp
1
1
1
1
USD
SGD
THB
EUR
10.950
7.607
315
15.432
- 73 -
9.419
6.502
279
13.760
USD 1
SGD 1
THB 1
EUR 1

48. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
48. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
Pada tanggal 8 Agustus 2007, Perusahaan

mengadakan perjanjian swap dengan Lehman
Brothers Special Financing (LBSF) yang berlaku
efektif tanggal 15 Agustus 2007 sampai dengan
1 Maret 2013 untuk mengelola risiko pergerakan
tingkat bunga dengan nilai notional sebesar
USD100 juta.
On August 8, 2007, the Company entered into a

swap agreement with Lehman Brothers Special
Financing (LBSF) effective August 15, 2007 until
March 1, 2013 with a notional amount of USD100
million to manage the exposure to interest rate
movement.
Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan

membayar tingkat bunga tetap sebesar 10,45%
per tahun secara enam bulanan dan menerima
tingkat bunga floating maksimum 11,25% dikalikan
dengan Range Accrual per tahun sebagaimana
didefinisikan dalam perjanjian swap.
Based on the agreement, the Company will pay

fixed interest rate of 10.45% per annum semiannually and will receive floating interest rate of f
11.25% multiplied by Range Accrual as defined in
the swap agreement per annum.
Berdasarkan kutipan dari penilaian dengan

menggunakan data pasar Bloomberg yang
digunakan sebagai acuan oleh Perusahaan, pada
tanggal 31 Desember 2008, posisi mark to market
(MTM) menunjukkan kerugian bagi Perusahaan
Rp119.580.723.300 . Pada tanggal
26
Agustus 2008, Perusahaan menerima tagihan
penyelesaian transaksi swap dari LBSF untuk
periode perhitungan sejak tanggal 3 Maret 2008
sampai dengan 2 September 2008 sebesar
USD2.047.576,03. Pada tanggal 15 September
2008, Lehman Brothers Holding Inc, yang
merupakan holding dari LBSF mengajukan
pemohonan kepailitan di Amerika Serikat.
Based on the valuation technique using

Bloombergs market data, the mark to market
(MTM) position as at December 31, 2008
represents loss of the Company amounting to
USD10,920,614
or
equivalent
to
Rp119,580,723,300. On August 26, 2008, the
Company received settlement claim of swap
transaction from LBSF for calculation period from
March 3, 2008 to September 2, 2008 amounting
to USD2,047,576.03. On September 15, 2008,
Lehman Brothers Holding Inc, the holding
company of LBSF filed for bankruptcy in USA.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, Manajemen

Perusahaan
beranggapan
bahwa
terdapat
ketidakpastian akan kelanjutan perjanjian swap ini
dan jumlah yang harus diselesaikan akibat
transaksi tersebut.
With respect to those conditions, the Companys

Management believe there was an uncertainty on
the swap transaction and the settlement amount.
Namun, sesuai dengan ketentuan prinsip

akuntansi Perusahaan, pada tanggal 31
Desember 2008, Perusahaan
mencatat baik
kerugian karena posisi MTM maupun tagihan yang
diterima dari LBSF sejumlah total USD12.968.190
atau setara dengan Rp142.001.680.500
However, to be in accordance with the accounting

principle, as at December 31, 2008, the Company
recorded the loss on MTM position and claim
received from LBSF totalling to USD12,968,190 or
equivalent to Rp142,001,680,062.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MTM berdasarkan

kutipan dari Bloomberg menunjukkan keuntungan
bagi Perusahaan sebesar USD1.108.223.
On March 27, 2009, MTM position based on

Bloomberg market data represents gain for the
Company of USD1,108,223.
- 74 -

KEGIATAN
49. EFFECTS OF ECONOMIC CONDITION ON THE

ACTIVITIES OF THE COMPANY
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial

pada bulan Desember 2003. Untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2008 dan 2007, fokus
Perusahaan untuk meningkatkan jumlah basis
pelanggan agar dapat menghasilkan pendapatan
yang memadai untuk menutupi beban usaha.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008,
Perusahaan memperoleh rugi usaha sebesar
Rp403.050.877.622 dan rugi bersih sebesar
Rp1.068.868.003.999, sedangkan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2007, Perusahaan
mencatat laba usaha sebesar Rp169.727.756.841
dan laba bersih sebesar Rp50.345.297.209. Pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, defisit
Perusahaan tercatat masing-masing sebesar
Rp1.871.648.027.551 dan Rp802.780.018.507.
The Company started its commercial operations in

December 2003. For years ended December 31,
2008 and 2007, the Company focuses its effort to
increase its subscriber base to generate adequate
revenues to cover its operating expenses. For
years ended December 31, 2008, the Company
posted
loss
from
operations
of
Rp403,050,877,622
and
net
loss
of
Rp1,068,868,003,999, and for years ended
December 31, 2007, the Company posted income
from operations of Rp169,727,756,841 and net
loss of Rp50,345,297,209. On December 31, 2008
and 2007, the Company posted deficits of
Rp1,871,648,027,551 and Rp802,780,018,507,
respectively.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, Perusahaan

telah dan akan tetap focus mengambil langkahlangkah sebagai berikut:
In response to such condition, the Company has

and will remain focus to the following subjects:
Fokus
dalam
upaya
merestrukturisasi
instrumen
hutang
Perusahaan,
baik
Guaranteed Senior Notes sebesar USD100
juta maupun Obligasi Rupiah sebesar Rp675
miliar, di mana Perusahaan telah dan terus
melakukan diskusi yang intens dan regular
dengan para pemegang obligasi Rupiah.
Sedangkan, walaupun pemegang Guaranteed
Senior Notes sudah melakukan tuntutan
melalui pengadilan di bulan Januari 2009,
Perusahaan tetap terbuka untuk melakukan
diskusi tentang restrukturisasi dengan para
pemegang obligasi tersebut.
The company will focus to restructure its debt

instrument, both USD100million Guaranteed
Senior Notes and Rp675billion bond, of which
we maintain an intense discussion with the
bondholders for the later. On the other hand,
although the USD100m Guaranteed Senior
Notesholders has filed for a petition in the
local court in January 2009, ,the Company
still welcome for further restructuring
discussion with them.
Fokus
untuk
mendapatkan
tambahan
pendanaan baru melalui penerbitan saham
untuk mendukung rencana Perusahaan.
Focus to raise additional new equity to

finance the companys business plan.
Melakukan pembaharuan dalam rencana

usaha Perusahaan untuk dapat focus pada
hal-hal berikut:
Revisit business plan to focus on the

following:
49. DAMPAK KONDISI EKONOMI

USAHA PERUSAHAAN
(i) Re-design network to focus on existing

areas and to delay expansion into new areas.
Further, the Company will expand the
coverage of Hepi product into new cities. The
cost to rollout Hepi is incremental as Hepi
operate under existing CDMA network;
(i) Melakukan perubahan dalam design

jaringan, dimana Perusahaan akan lebih
fokus di daerah-daerah dimana kami sudah
beroperasi dan menunda perluasan jaringan
di daerah baru. Selain itu Perusahaan juga
akan memperluas jaringan dari produk Hepi
kami di beberapa kota baru, dimana produk
Hepi akan beroperasi di jaringan yang telah
ada, sehingga penambahan biaya modal
sangat minimal;
- 75 -

(ii) Melakukan beberapa inisiatif pemasaran,

dimana Perusahaan akan mempertegas
positioning dari Fren maupun Hepi, termasuk
jasa layanan data kecepatan tinggi Mobi,
dan produk hybrid, yang merupakan
kombinasi dari Fren (selular) dan Hepi
(layanan mobilitas terbatas) dengan tariff
interkoneksi yang lebih rendah;
(ii) Re-strengthen our product positioning for

Fren and Hepi through creative marketing
initiatives, including high speed data services
Mobi and hybrid product, a combination of
Fren full mobile services and Hepi limited
mobile services but with lower interconnect
tariff;
(iii) Memperluas jaringan penjualan dan

distribusi.
Perusahaan
juga
akan
mengembangkan armada direct selling
Perusahaan agar dapat lebih mengontrol
penyebaran produk;
(iii) Expand sales coverage and distribution.

The Company plan to increase direct selling
team to control product penetration;
(iv) Fokus pada pengembangan CRM

(Customer Relationship Management) untuk
dapat mengontrol level churn.
(iv) Focus on developing CRM (Customer

Relationship
Management)
to
control
subscriber churn.
Dengan langkah-langkah tersebut, Manajemen

Perusahaan
berkeyakinan
akan
dapat
mempertahankan
kelangsungan
hidup
Perusahaannya.
With the abovementioned actions, the Companys

management believes that the Company would be
able to continue as a going concern entity.
50. REKLASIFIKASI AKUN
50. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan konsolidasi tahun 2007 telah

direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan konsolidasi tahun 2008,
sebagai berikut:
The 2007 consolidated financial statements have

been reclassified to be consistent with the
presentation of the 2008 consolidated financial
statements, as follows:
2007
Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification
Rp
Kewajiban
Hutang lain-lain
Hutang kepada pihak hubungan
istimewa
Beban operasi
Umum dan administrasi
Penghasilan lain-lain
Penghasilan lain-lain - bersih
Jumlah
Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification
Rp
15.931.173.029
15.417.778.029
16.048.627.094
16.562.022.094
65.428.389.898
63.239.421.686
(37.706.375.437)
(35.517.407.225)
59.701.814.584
59.701.814.584
- 76 -
Liabilities
Hutang kepada pihak hubungan
istimewa
Operating expenses
General and administration
Other income
Other income - net
Total

51. PERISTIWA SESUDAH TANGGAL NERACA
51. SUBSEQUENT EVENT
a. Pada tanggal 19 Pebruari 2009, Perusahaan
a. On February 19, 2009, the Company and PT
dan PT Bank Permata Tbk (Permata), selaku

wali amanat dalam Obligasi I Perusahaan,
telah
menandatangani
Addendum
Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas
Peralatan No.104 yang dibuat di hadapan
notaris Aulia Taufani, SH., notaris pengganti
dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta atas Akta
Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas
Peralatan No.131 tanggal 27 Maret 2007,
sehubungan dengan kewajiban Perusahaan
untuk menambah jaminan menjadi 130% dari
jumlah terutang berdasarkan ketentuan dalam
Perjanjian
Perwaliamanatan
antara
Perusahaan
dan
Permata
apabila
Perusahaan mengalami penurunan peringkat
obligasi.
Bank Permata Tbk (Permata), acting as

trustee in Bond I, entered into Amendment of
Fiduciary Over the Companys Equipments
No.104 of Aulia Taufani, SH., substitute of
Sutjipto, SH., notary in Jakarta of Fiduciary
Over the Companys Equipments No.131
dated March 27, 2007, due to the Companys
obligation to increase the guarantee to 130%
of the total outstanding bonds based on
Deed of Trustee Agreement between the
Company
and
Permata
where
the
Companys bond rating is decreased.
b. Pada tanggal 20 Januari 2009, Perusahaan
b. On January 20, 2009, the Company received
telah menerima panggilan dari Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat untuk sidang gugatan
perdata Wanprestasi yang diajukan oleh DB
Trustee (Hong Kong) limited atas kegagalan
Perusahaan untuk melakukan percepatan
pembayaran pokok hutang obligasi sebagai
akibat tidak dilakukannya offer to purchase
oleh Perseroan sebagai konsekwensi atas
terjadinya penurunan saham PT Global
Mediacom Tbk dibawah 51% yang terjadi
pada
tahun
2008.
Sidang
pertama
direncanakan dilakukan pada tanggal 14 April
2009.
civil case summon from Centre of Jakarta

Indonesia court of justice with DB Trustee
(Hong Kong) limited due to company fail to
conduct offer to purchase as the
consequences of PT Global Mediacom Tbk
reduction less than 51% of their voting power
during 2008. It is expected that the first court
hearing to be held on April 14, 2009.

mengadakan perjanjian pengikatan jual beli
atas tanah dan bangunan milik Perusahaan
yang berlokasi di Jalan Patimura, DenpasarBali dengan PT Investasi Hasil Sejahtera
dengan harga Rp3.100.000.000. Perjanjian ini
dimuat dalam akta notaris Perjanjian
Pengikatan Jual Beli No. 56 tanggal 16 Maret
2009 dari I Wayan Sugitha, SH, notaris di
Denpasar.
c. On March 16, 2009, the Company entered
d. Pada tanggal 19 Maret 2009, Perusahaan
d. On March 19, 2009, the Company entered
mengadakan perjanjian pengikatan jual beli

atas tanah dan bangunan milik Perusahaan
yang berlokasi di Jalan Galaxi, Surabaya
dengan PT Investasi Hasil Sejahtera dengan
harga Rp26.000.000.000. Perjanjian ini
dimuat dalam akta notaris Perjanjian
Pengikatan Jual Beli No. 101 tanggal 19
Maret 2009 dari Noor Irawati, SH, notaris di
Surabaya.
into a promise-to-sale agreement on the

Companys land and building located at Jalan
Galaxi, Surabaya with PT Investasi Hasil
Sejahtera at a price of Rp26,000,000,000.
Such agreement is stipulated in the Deed of
Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 101
dated March 19,2009 of Noor Irawati, SH, a
notary in Surabaya.
c.
into a promise-to-sale agreement on the

Companys land and building located at Jalan
Patimura, DenpasarBali with PT Investasi
Hasil
Sejahtera
at
a
price
of
Rp3,100,000,000. Such agreement is
stipulated in the Deed of Perjanjian
Pengikatan Jual Beli No. 56 dated March
16,2009 of I Wayan Sugitha, SH, a notary in
Denpasar.
- 77 -

52. PERNYATAAN
STANDAR
KEUANGAN (PSAK) BARU
AKUNTANSI
52. NEW
STATEMENTS
OF
FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia telah merevisi dan menerbitkan
beberapa
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan (PSAK) sebagai berikut:
The Financial Accounting Standards Board of the

Indonesian Institute of Accountant revised and
issued several Statements of Financial Accounting
Standards (PSAK), as follows:
PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi

Efektif untuk laporan keuangan yang
mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2008.
PSAK 13 (Revised 2007), Investment

Property Effective for financial statements
beginning on or after January 1, 2008.
PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap Efektif

untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah
PSAK 16 (Revised 2007), Property, Plant and

Equipment Effective for financial statements
beginning on or after January 1, 2008.
PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Efektif untuk

laporan keuangan yang mencakup periode
yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2008.
PSAK 30 (Revised 2007), Leases Effective

for financial statements beginning on or after
January 1, 2008.
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:

Penyajian dan Pengungkapan - Efektif untuk
PSAK 50 (Revised 2006), Financial

Instruments: Presentation and Disclosures Effective for periods beginning on or after
January 1, 2010.
PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran - Efektif untuk
PSAK 55 (Revised 2006), Financial

Instruments: Recognition and Measurement Effective for periods beginning on or after
January 1, 2010.
Pada tahun 2007, Perusahaan telah menerapkan

PSAK revisi tersebut, (Catatan 3k dan 3n).
In 2007, the Company adopted the Revised

PSAK, (refer Note 3k and 3n).
53. KONTINJENSI
53. CONTINGENCIES
Berdasarkan Keputusan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU) perkara No.26/KPPUL/2007, yaitu sebagai berikut :
The Commission for the Supervision of Business

Competition
(KPPU)
issues
decision
No. 26/KPPU-L/2007, for the following:
Bahwa KPPU telah memberikan laporan

Pemeriksaan Perkara No.26/KPPU-L/2007,
yang menyimpulkan PT Mobile-8 Telecom
Tbk terbukti melanggar pasal 5 Undangundang No.5 tahun 1999.
- 78 -
KPPU had given the investigation report case

No.26/KPPU-L/2007,
conclude
that
PT Mobile-8 Telecom Tbk proved to violating
the Law No. 5 year 1999 act 5.

Bahwa selanjutnya, pada tangal 18 Juni 2008,

perkara aquo telah diputus oleh KPPU,
dengan putusan yaitu:
Furthermore, on June 18, 2008, the aquo

case has been decided by KPPU, with
decision:
PT Mobile-8 Telecom Tbk terbukti

melanggar pasal 5 Undang-undang No
5 tahun 1999.
PT Mobile-8 Telecom Tbk proved

violating the Law No. 5 year 1999 act
5.
PT Mobile-8 Telecom Tbk dikenakan

denda sebesar Rp5.000.000.000 dan
dituduh
mengakibatkan
kerugian
konsumen periode tahun 2004 sampai
dengan
2007
sebesar
Rp52.300.000.000.
PT Mobile-8 Telecom Tbk was fined to

pay Rp5,000,000,000 and being
suspected of creating customers loss
for the years 2004 to 2007 amounting
to Rp52,300,000,000.
LAPORAN
54. APPROVAL TO ISSUE THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS
Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan

keuangan konsolidasi 27 Maret 2009.
The consolidated financial statements were

approved by the Companys directors and
authorized for issue on March 27, 2009.
54. PERSETUJUAN
PENERBITAN
KEUANGAN KONSOLIDASI
***********
- 79 -
Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank
Data Perseroan
Cor porate Data
Dewan Komisaris
Board of Commisioners
Agum Gumelar
Presiden Komisaris / President
Commissioner
Warga Negara Indonesia, 63 tahun, lulus Akademi
Militer Nasional (AMN) (1968). Meraih gelar Master
of Science in Management dari American World
University, USA. Mengawali karirnya di bidang
militer sebagai Dan Ton Yonif 323/SLW (1969),
Wadan Team Khusus Satgas Intel Kopkamtib (1974),
Waka Perwakilan Taipei di Taiwan (1976), As Intel
Dan Kopassus (1987), As Intel Kasdam Jaya (1989),
Dan Rem 043/Gatam Lampung (1992), Dir A
BAIS ABRI (1993), Dan Kopassus (1993), Kasdam
I/BB (1994), Staf Ahli Pangab (1996), Pangdam
VII Wirabuana (1996), Gubernur Lemhanas (1998).
Selain aktif di kemiliteran, pernah menjabat Ketua
Umum PSSI (1999 2003), Ketua Umum KONI,
(2003 sekarang) dan Pembina Srimulat (1994
sekarang). Beberapa jabatan Menteri yang telah
dipegang yaitu Menteri Perhubungan, (1999),
Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan,
(2001), Menteri Perhubungan (2001 2004). Saat
ini menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan
(2004 sekarang).
Indonesian Citizen, 63 years old, graduated from

the National Military Academy (AMN) (1968). He
has a Master of Science degree in Management
from the American World University, USA. Started
his military career as Commander Platoon Yonif
323/SLW (1969), Vice Commander of Special
Intelligence Task Force (1974), Vice Emissary of
he Indonesian Embassy in Taipei Taiwan (1976),
as Intelligence and Special Intelligence Army
(Kopassus 1987), as Intelligence Kasdam Jaya
(1989), and Rem 043/Gatam Lampung (1992),
as Director of Military Intelligence and Strategy
(1993), Commander of Kopassus (1993), Kasdam
I / BB (1994), Specialist Staff to Indonesian Army
General (1996), Commander of Military Region
VII Wirabuana (1996), Governor of National
Defense Institute (Lemhanas) (1998). Apart from
being actively involved in the military, he has served
as Head of Indonesian Soccer Association/PSSI
(1999 - 2003), Head of the Indonesian National
Committee of Sports KONI, (2003 - present) and
honorary member of Srimulat (1994 - Present). He
has also held several ministerial positions including
Minister of Transportation, (1999), Coordinating
Minister of Politics, Social, and Security, (2001),
Minister of Transport (2001 - 2004). He is currently
serving as President Commissioner of the Company
(2004 - present).
Hary Tanosoedibjo
Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Meraih
gelar Bachelor of Commerce, with honours di
bidang Corporate Finance, dari Carleton University,
Ottawa, Kanada (1988), dan meraih gelar
Master of Business Administration bidang Portfolio
Management, dari Ottawa University, Ottawa,
Kanada (1989). Dosen pada beberapa lembaga
pendidikan dan kursus antara lain: Pension fund
Management Course Program, Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, Capital Market Educational
Program, The Accounting Finance & Management
Training Academy, Departemen Keuangan, PPMs
30th Wijawiyata Management Program, Magister
Manajemen Universitas Indonesia (1990-1997).
Pembicara pada beberapa seminar Pasar Modal
(1990 1997), Anggota Trading Committee
Bursa Efek Jakarta (1992 1996), Komisaris Bursa
Efek Surabaya (1993 1995). Anggota Asosiasi
Penjamin Emisi Efek Indonesia (1993 1998),
ii
Indonesian Citizen, 43 years old. He has a Bachelor

of Commerce degree, with Honors in Corporate
Finance, from Carleton University, Ottawa, Canada
(1988), and a Master of Business Administration
degree in Portfolio Management, University of
Ottawa, Ottawa, Canada (1989). Lecturer in
several education institutions and courses, including:
Pension Fund Management Program Course, Faculty
of Economics, University of Indonesia, Capital
Market Educational Program, The Accounting
Finance & Management Training Academy ,
the Ministry of Finance, PPMs 30th Wijawiyata
Management Program, Master of Management,
University of Indonesia (1990-1997). Speaker at
several seminars for Capital Markets (1990 - 1997),
a member of the Trading Committee for the Jakarta
Stock Exchange (1992 - 1996), Surabaya Stock
Exchange Commissioner (1993 - 1995). Member
of The Association of Indonesian Underwriter
Anggota Komite Manajer Investasi, APEI (1997

1998), Ketua Komite Investasi Reksadana BIG yang
dikelola oleh PT Bhakti Asset Management (1997
2002), Komisaris Bursa Efek Surabaya (1998
2000), Anggota Trading & Settlement of Committee
Bursa Efek Jakarta (1998 1999), Konsultan
Prakarsa Jakarta (1998 1999), Komisaris PT Bentoel
Internasional Investama Tbk. (2000), Komisaris
Utama Perseroan (2002 2004), Komisaris PT
Global Informasi Bermutu (2002 2004), Komisaris
Utama PT Musik Televisi Indonesia (MTV Indonesia)
(2002 2004). Saat ini menjabat Komisaris
Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (1999
sekarang), Komisaris Utama PT Datakom Asia (2001
sekarang), Komisaris Utama PT Matahari Lintas
Cakrawala (2001 sekarang), Komisaris Utama
PT Agis Tbk. (2001 2006), Direktur Utama PT
Media Nusantara Citra (2002 sekarang), Wakil
Komisaris Utama PT Bhakti Investama Tbk. (2002
sekarang), Direktur Utama Bimantara (2002
sekarang), Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi
Indonesia (2003 sekarang), Komisaris PT Cipta
Televisi Pendidikan Indonesia (2003 sekarang),
Bendahara Komite Olahraga Indonesia (KONI Pusat)
(2003 sekarang), Komisaris Utama PT Global
Informasi Bermutu (2004 sekarang), Komisaris
Utama PT Bhakti Securities (2004 sekarang),
Komisaris Perseroan (2004 sekarang).
Representatives (1993 - 1998), Member of

Investment Manager Committee, Indonesian Securities
Companies Association or Asosiasi Perusahaan Efek
Indonesia (APEI) (1997 - 1998), Chairman of the
Mutual Funds Investment Committee BIG, which is
managed by PT Bhakti Asset Management (1997
- 2002), Surabaya Stock Exchange Commissioner
(1998 - 2000), member of the Trading & Settlement
Committee of the Jakarta Stock Exchange (1998 1999), Jakarta Initiative Consultant (1998 - 1999),
Commissioner of PT Bentoel Investama International
(2000), President Commissioner of the Company
(2002 - 2004), Commissioner of PT Global
Information Quality (2002 - 2004), President
Commissioner of PT Music Television Indonesia
(MTV Indonesia) (2002 - 2004). Currently, President
Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia
Tbk. (1999 - present), President Commissioner
of PT Datakom Asia (2001 - present), President
Commissioner of PT Matahari Lintas Cakrawala
(2001 - present), President Commissioner of PT Agis
Tbk. (2001 - 2006), President Director of PT Media
Nusantara Citra (2002 - present), Vice President
Commissioner of PT Bhakti Investama Tbk. (2002
- present), President Director of Bimantara (2002present), President Director of PT Rajawali Citra
Television Indonesia (2003 - present), Commissioner
of PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (2003
- present), Treasurer Indonesian National Sports
Committee (KONI head ofce) (2003 - present),
President Commissioner of PT Global Informasi
Bermutu (2004 - present), President Commissioner of
PT Bhakti Securities (2004 - present), Commissioner
of the Company (2004 - present).

Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Meraih gelar
sarjana teknik dari University of Munich tahun 1971.
Mengawali karirnya di perusahaan mobil BMW dan
Daimler Benz di Munich, Jerman (1968 1969),
Central Service Department Daimler Benz AG,
Stuttgart, Jerman (1972), Central Service Department
PT Star Motors Indonesia (1972 1979). General
Manager of NV. MASS (1979 - 1986), Kepala
Divisi Automotif PT Bimantara Citra Tbk. (19861992), Komisaris PT Intirub (1990-1999), Presiden
Komisaris PT Autolive Indonesia (1995-1999),
Direktur PT Indonesia Republic Motor Company
(1989-1999). Presiden Direktur PT Bimantara Cakra
Nusa (1992 2000), Presiden Direktur PT Tricitra
Karya (1996-2001), Presiden Direktur Citrakarya
Pranata (1998-2001), Komisaris PT Cardig Air
(2002-2003), Komisaris PT Jasa Angkasa Semesta
(2002-2003), Ketua Steering Committee APEC
Indonesian Citizen, 59 years old. Graduated as

a Technical Engineer from the University of Munich
in 1971. He started his career in the automobile
industry namely BMW and Daimler Benz in
Munich, Germany (1968 - 1969), Central Service
Department - Daimler Benz AG, Stuttgart, Germany
(1972), Central Service Department PT Star Motors
Indonesia (1972 - 1979). General Manager of
NV. Mass (1979 - 1986), Head of the Automotive
Division PT Bimantara Citra Tbk. (1986 - 1992),
Commissioner of PT Intirub (1990-1999), President
Commissioner of PT Autolive Indonesia (1995-1999),
Director of PT Indonesia Republic Motor Company
(1989-1999). President Director of PT Bimantara
Cakra Nusa (1992 - 2000), President Director of
PT Tricitra Karya (1996-2001), President Director
of Citrakarya Pranata (1998-2001), Commissioner
of PT Cardig Air (2002-2003), Commissioner of
iii
Automotive Dialog (2003-2004), Presiden Komisaris

PT Arthacakra Multinance, Leasing and Consumer
Finance Company (1995-2004), Komisaris PT
Bimantara Citra Tbk. (2001-2004), Presiden
Komisaris PT Daikin Clutch Indonesia (19942005). Saat ini menjabat Presiden Direktur PT Panji
Rama Otomotif (1992-sekarang), Presiden Direktur
PT Hyundai Indonesia Motor (1993-sekarang),
Komisaris PT Kawasaki Motor Indonesia (1994sekarang). Komisaris PT Aisin Indonesia (1995sekarang). Komisaris PT Senantiasa Makmur (1995sekarang), Wakil Ketua Gaikindo (1999-sekarang),
Komisaris PT Batamindo Investment Cakrawala
(2000-sekarang), PT Batamindo Executive Village
(2000-sekarang), Direktur PT Herwindo Rintis
(2000-sekarang), Presiden Komisaris PT Bina Cakra
Niaga (2000-sekarang), Komisaris PT Batam Bintan
Telecommunication
(2000-sekarang),
Presiden
Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (2002-sekarang),
Komisaris PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
(2003-sekarang), Komisaris PT APAC INTI Corpora
(2003-sekarang), Komisaris PT PAC Citra Centertex
(2003-sekarang), Presiden Direktur PT Bumipertiwi
Tatapradipta (2003-sekarang), Komisaris PT Media
Nusantara Citra (2004-sekarang), PT Bima Kimia
Citra (2004-sekarang), Wakil Presiden Komisaris PT
Redeco Petrolin Utama (2004-sekarang), Direktur PT
Jawa Power (2004-sekarang), Presiden Komisaris
PT Bima Intan Kencana (2005-sekarang), Wakil
Komisaris Utama PT Media Nusantara Informasi
(2005-sekarang), Direktur PT Asri Jimbaran Indah
(2005-sekarang), Presiden Direktur PT Bintang Inti
Persada (2005-sekarang). Komisaris Perseroan
(2004-sekarang).
PT Jasa Angkasa Semesta (2002-2003), Head of

the Steering Committee APEC Automotive Dialog
(2003-2004), President Commissioner of PT
Arthacakra Multinance, Leasing and Consumer
Finance Company (1995-2004), Commissioner of
PT Bimantara Citra Tbk. (2001-2004), President
Commissioner of PT Daikin Clutch Indonesia (19942005). Currently, President Director of PT Panji
Rama Otomotif (1992-present), President Director PT
Hyundai Motor India (1993-present), Commissioner
of PT Kawasaki Motor Indonesia (1994-present).
Commissioner of PT Aisin Indonesia (1995-present).
Commissioner of PT Sanantiasa Makmur (1995present), Vice Chairman of Gaikindo (1999present), Commissioner of PT Batamindo Investment
Cakrawala (2000-present), PT Batamindo Executive
Village (2000-present), Director of PT Herwindo
Rintis (2000-present), President Commissioner of PT
Bina Cakra Niaga (2000-present), Commissioner of
PT Batam Bintan Telecommunication (2000-present),
President Director of PT Hyundai Mobil Indonesia
(2002-present), Commissioner of PT Bhuwanatala
Indah Permai Tbk. (2003-present), Commissioner of
PT APAC Inti Corpora (2003-present), Commissioner
of PT PAC Citra Centertex (2003-present), President
Director of PT Bumipertiwi Tatapradipta (2003present), Commissioner of PT Media Nusantara
Citra (2004-present), PT Bima Kimia Citra (2004present), Vice President Commissioner of PT Redeco
Petrolin Utama (2004 - present) , Director of PT Jawa
Power (2004-present), President Commissioner of PT
Bima Intan Kencana (2005-present), Vice President
Commissioner of PT Media Nusantara Informasi
(2005-present), Director of PT Asri Jimbaran Indah
(2005-present), President Director of PT Bintang
Inti Persada (2005-present). Commissioner of the
Company (2004-present).
Mohamad S.Hidayat
Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Meraih gelar
Sarjana Ekonomi, dari Universitas Padjajaran,
Bandung dan mengikuti Property Management
Course Tokyo Foundation, Tokyo, Jepang. Aktif
di berbagai organisasi yaitu sebagai Ketua APMI
(Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia) Jawa Barat
(1980 1983), Ketua Deputi Pertama Asosiasi
Pengusaha Muda Nasional (1983 1986),
Ketua REI Jawa Barat (1985 1993), Presiden
FIABCI Indonesian Chapter (1989 1992), Ketua
Honorarium Dewan Direksi REI (Real Estate Indonesia)
(1992 sekarang), Wakil Presiden Asia Pacic Real
Estate Federation (APREF) (1996 - 1998), Wakil
Presiden CCI, Coordinating Construction dan Real
iv
Indonesian Citizen, 64 years old. He has a Bachelor of

Economics degree, from the University of Padjajaran,
and followed the Bandung Property Management
Course Tokyo Foundation, Tokyo, Japan. Active
in various organizations, such as Chairman of the
APMI (Association of young entrepreneurs Indonesia)
West Java (1980 - 1983), First Deputy Chairman
of the Young Entrepreneurs National Association
(1983 - 1986), Chairman of REI West Java (1985
- 1993), President of FIABCI Indonesian Chapter
(1989 - 1992), Chairman of the Board of Directors
Honorarium REI (Real Estate Indonesia) ( 1992 present), Vice President of Asia Pacic Real Estate
Federation (APREF) (1996 - 1998), Vice President
Estate (1997 - 2003), Deputi Bendahara Partai

Golkar (1999 - 2002), Anggota Komisi 9 Parlemen
(1999 - 2004), Bendahara Partai Golkar (2002
sekarang), Presiden IKADIN (2004 - 2008)
dan kegiatan sosial lainnya yaitu sebagai Presiden
Rotary Club Bandung Dago (1982 1983), Ketua
Deputi 4 Komite Sport Nasional Jawa Barat (1991
1992), Ketua Klub Renang Seluruh Indonesia Jawa
Barat (1995 2002), Dewan Gubernur Financial
Club Jakarta (1999 sekarang), Anggota Jakarta
Property Club (2002 - sekarang). Saat ini menjabat
sebagai Presiden Komisaris Puteraco Group
Bandung (Real Estate, Properti, Industri), Presiden
Direktur PT Putra Alvita Pratama (Kota Legenda, Kota
Baru) Bekasi, Presiden Direktur PT Graha Niaga Tata
Utama, Presiden Komisaris PT Abadi Guna Papan
(Mega Kuningan Diplomatic Center), Presiden
Komisaris PT Merdeka Wirastama, Kawasan Industri
Terboyo, Semarang, Komisaris PT Mandara Jasindo
Sena (Hotel Sheraton Bandara, CengkarengTangerang), Ketua PT Mandiri Sejahtera Hutama
(Holding Company), Komisaris Perseroan (2005
sekarang).
of CCI, Coordinating Construction and Real Estate

(1997 - 2003), Deputy Treasurer for Golkar Party
(1999 - 2002), Member of Komisi 9 (1999 - 2004),
Golkar Party Treasurer (2002 - present), President of
IKADIN (Indonesian Lawyers [Advocat] Association
) (2004 - 2008) and other social activities such as
as the President of the Rotary Club Bandung - Dago
(1982 - 1983), Deputy Chairman of the National
Sport Committee West Java (1991 - 1992),
Chairman of the Swimmimg Club Indonesia West
Java (1995 - 2002), Board of Governors Financial
Club Jakarta (1999 - present), Member of the Jakarta
Property Club (2002 - present). Currently serves as
President Commissioner Puteraco Group Bandung
(Real Estate, Property, Industrial), President Director
of PT Putra Alvita Pratama (Legenda City, New
City) Bekasi, President Director of PT Graha Niaga
Tata Utama, President Commissioner of PT Abadi
Guna Papan (Mega Kuningan Diplomatic Center),
President Commissioner of PT Merdeka Wirastama,
Terboyo Industrial Area, Semarang, Commissioner
of PT Mandara Jasindo Sena (Sheraton Airport
Hotel, Cengkareng-Tangerang), Chairman of PT
Mandiri Sejahtera Hutama (Holding Company),
Commissioner of the Company (2005 - Present).
Direksi
Board of Director
Presiden Direktur / President Director
Warga negara Indonesia, 51 tahun, menjabat
menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak bulan
Maret 2008 sampai dengan sekarang. Sebelumnya
pernah menjabat Presiden Direktur Sep 2007 Feb
2008, PT. Infokom Elektrindo (PT Global Mediacom
Group) Presiden Direktur, 2002 - 2007 PT Indosat
Tbk Menjadi salah satu anggota Direksi Indosat dan
menjabat berbagai posisi penting di Indosat, antara
lain sebagai: Direktur Pengembangan Perusahaan,
Direktur Network Planning & Project Development,
Direktur Regional Sales Menjabat sebagai anggota
Komisaris di beberapa perusahaan aliasi dan
anak perusahaan Indosat antara lain: Asian
Cableship Private Limited (ACPL),
International
Cableship Private Limited (ICPL), Indosat Multimedia
Mobile (IM3), Satelindo, Aplikanusa Lintasarta
dan Cambodia Telecommunication Corporation.
2000 2002 General Manager Pengembangan
Bisnis PT Indosat, 1994 2000 PT Lintasarta (Anak
Perusahaan Indosat) Direktur Sales, Marketing &
Business Development, 1992 - 1993 PT Sisindosat
(Anak Perusahaan Indosat) Direktur, 1982 PT Indosat
Memulai karier di PT Indosat sebagai engineer.
Meraih Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1982, serta Pasca Sarjana di
bidang Business Administration (MBA) pada tahun
1989 dari Institut Pengembangan Manajemen
Indonesia (IPMI)
Indonesian citizen, 51 years old, he became

President of the Company since March 2008 up
to now. Previously, he was President Director in
Sep 2007-Feb 2008, President Director of PT.
Information Elektrindo (PT Global Mediacom Group)
2002 2007 was one of the members of the Board
of Directors of PT Indosat Tbk and held several
important positions in Indosat, such as: Director
of Corporate Development, Director of Network
Planning & Project Development, the Director of
Regional Sales, Commissioner in several afliated
companies and subsidiaries of Indosat, such as:
Asian Cableship Private Limited (ACPL), International
Cableship Private Limited (ICPL), Indosat Multimedia
Mobile (IM3), Satelindo, Aplikanusa Lintasarta and
Cambodia Telecommunication Corporation. 2000 2002 General Manager of Business Development
PT Indosat, 1994 - 2000 PT Lintasarta (a subsidiary
of Indosat ) Director of Sales, Marketing & Business
Development, 1992 - 1993 PT Sisindosat (a
subsidiary of Indosat ) Director, 1982 PT Indosat.
He started his career in PT Indosat as an engineer.
Has a Bachelor degree in Electrical Engineering from
the Institute of Technology Bandung in 1982, and
Postgraduate MBA degree in 1989 from the Institute
of Management Development Indonesia (Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia IPMI)
Merza Fachys
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Menjabat
sebagai Direktur dan Chief Corporate Affair sejak
bulan Mei 2007. Beliau pernah bekerja di PT
Siemens Indonesia dengan jabatan sebagai General
Manager untuk Indosat Account Management (20042007) General Manager untuk Mobile Business
Development (2001-2004), General Manager
untuk PT TELKOM Account Management (19981999), Regional Accounts Manager di Siemens
Telecommunication (1996-1998) serta menjabat
berbagai posisi dalam 16 tahun masa dedikasinya
di PT INTI. Meraih gelar Sarjana di bidang teknik
Elektro dari Institut Teknologi Bandung, tahun 1980
serta MBA di bidang General Management dari
IPMI Business School di tahun 2006.
vi
Indonesian Citizen, 53 years old. Served as Director

and Chief Corporate Affair since May 2007. He has
worked for PT Siemens Indonesia as General Manager
for Indosat Account Management (2004 - 2007)
General Manager for Mobile Business Development
(2001-2004), General Manager for PT TELKOM
Account Management (1998-1999), Regional
Accounts Manager at Siemens Telecommunication
(1996-1998) and also served various positions
during his 16-year dedication to PT INTI. He
obtained his Bachelor degree in Electrotechnics from
the Bandung Institute of Technology, in 1980 and an
MBA in General Management from the IPMI Business
School in 2006.

Direktur / Director
Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat
sebagai Direktur dan Chief Financial Ofcer sejak
bulan Maret 2008. Beliau telah bekerja di Bhakti
Group (perusahaan induk PT Global Mediacom Tbk)
selama 4 tahun dan telah menunjukan pengalaman
luas di bidang pasar modal dan investasi perbankan.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur di
PT Bank Century Tbk selama 8 tahun dan sebagai
Direktur di PT Indo Citra Finance Tbk selama 10
tahun. Meraih gelar Bachelor of Commerce (Honours)
Carleton pada University Ottawa, Canada.
Indonesian Citizen, 53 years old, served as

Director and Chief Financial Ofcer since March
2008. He has been working in Bhakti Group (the
parent company of PT Global Mediacom Tbk) for
4 years and has broad experience in the area of
capital markets and investment banking. Previously,
he served as Director of PT Bank Century Tbk for
8 years and as Director of PT Indo Citra Finance
Tbk for 10 years. He obtained a Bachelor degree of
Commerce with Honors from Carleton University in
Ottawa, Canada.
Susanto Sosilo
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat
sebagai Direktur Sales dan Marketing sejak bulan
Maret 2008 dengan pengalaman luas selama
16 tahun di industri telekomunikasi di Indonesia.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur
Penjualan & Pemasaran di Ericsson Indonesia
dan sebagai Country Head di Sony Ericsson
Indonesia. Saat bergabung dengan Sony Ericsson,
beliau berhasil membawa Sony Ericsson menjadi
pemain dominan di pasar selular di Indonesia
dan menjadikan Ericsson Indonesia yang terdepan
sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi
di Indonesia. Meraih gelar Sarjana Teknik Mesin
tahun 1980 dari Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga serta MBA di Institut Pengembangan
Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta tahun 1991.
Indonesian Citizen, 51 years old, served as

Director of Sales and Marketing since March
2008 with 16 years of extensive experience in the
telecommunications industry in Indonesia. Previously,
he served as Director of Sales & Marketing at
Ericsson Indonesia and as the Country Head of Sony
Ericsson Indonesia. When he joined Sony Ericsson,
he successfully brought the Company to be the
lead player in the mobile market in Indonesia and
furthermore, made Ericsson the forefront of Indonesian
telecommunication network in Indonesia. He has a
Bachelor degree in Mechanical Engineering in 1980
from the Satya Wacana Christian University and an
MBA at the Institute of Management Development
Indonesia (IPMI) Jakarta in 1991.
vii
Komite Audit
Audit Commitee
viii
Mohamad S. Hidayat
Ketua Komite Audit
(lihat prol di halaman sebelumnya)
Mohamad S. Hidayat
Chairman of Audit Committee
(see prole in the previous page)
Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa

Anggota Komite Audit
Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa

Audit Committee Member
Profesor Dr. Wahjudi Prakarsa, 71 tahun, adalah

Profesor pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
dimana beliau adalah pendiri dan Ketua Program
Studi Magister Akuntansi (1997) dan juga pendiri
dan Ketua Program Studi Magister Manajemen
(1988-1996). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi
pada tahun 1968, dengan pendalaman studi di
bidang Akuntansi, dari Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Beliau meraih gelar MBA dari University
of Wisconsin pada 1974 dan gelar Ph.D di bidang
Akuntansi dari University of Missouri pada 1980.
Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa, age 71, is a Professor

at the Faculty of Economics at the University of
Indonesia, where he was the founder and Chairman
of the Magisterial Accounting Study Program
since 1997 and the founder and Chairman of the
Magisterial Management Study Program from 1988
to 1996. He graduated with an Economics degree
in 1968, majoring in Accounting, from the Faculty
of Economics in the University of Indonesia. He
obtained a MBA at the University of Wisconsin in
1974 and a Ph.D in Accountancy at the University
of Missouri in 1980.
Andreas Bahana
Anggota Komite Audit
Andreas Bahana
Audit Committee Member
Andreas Bahana, 67 tahun, sebelumnya menjabat

di beberapa perusahaan, antara lain sebagai
konsultan untuk PT Optik Melawai Prima Jakarta
(2003-2005), representative ofcer di PT Pastika
Bhinna Ekapaksa di Jakarta, pelaksana proyek di
PT Ciputra Development, Jakarta (1996-1998) dan
Direktur PT Goldstar ASTRA dan PT Graha Kartita
Kencana, Jakarta (1990-1996). Beliau meraih gelar
Sarjana di bidang Teknik Listrik dari Institut Teknologi
Bandung pada 1972 serta gelar MBA dari Prasetiya
Mulya Institute of Management pada 1986.
Andreas Bahana, age 67, previously held position

in other companies, including as Consultant of PT
Optik Melawai Prima Jakarta from 2003 to 2005,
as a representative ofcer of PT Pastika Bhinna
Ekapaksa in Jakarta, a project ofcer at PT Ciputra
Development, Jakarta from 1996 to 1998 and a
Director at PT Goldstar ASTRA and PT Graha Kartita
Kencana, Jakarta from 1990 to 1996. He obtained
a degree in Electrical Engineering from the Bandung
Institute of Technology in 1972 and a MBA from the
Prasetiya Mulya Institute of Management in 1986.
Struktur Organisasi
Organization S tr ucture
Board of
Commissioner
Audit
Committee
Chief Executive
Ofcer
Corporate
Secretary
Finance
Director
Sales &
Marketing Director
Internal
Audit
Corporate Affair
Director
Chief of Technical
Ofcer
Chief of Network
Development
ix
Pemegang Saham
Shareholders
Jerash Investment Limited
32.00
PT Global Mediacom Tbk.
19.00
UOB Kay Hian Pte. Ltd.
13.29
PT. Bakti Asset Management
7.28
5.01
KT Freetel Co Ltd.
2.00
Masyarakat / Public
21.42
Di penghujung tahun 2008, modal ditempatkan

Mobile-8 terdiri dari 20.235.872.427 lembar
saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar,
dimana 4,334,567,553 lembar saham atau
21.42%, dimiliki publik. Berikut ini adalah pemegang
saham Mobile-8:
As at year-end 2008, the issued capital of

Mobile-8 comprised of 20,235,872,427 shares
with a nominal value of Rp100 each, of which
4,334,567,553 shares, or 21.42%, were held by
public shareholders. The shareholders of Mobile-8
are as follows:
1.
1.
2.
Jerash Investment Limited (32 %)

Jerash Investment Limited adalah suatu private
equity fund yang berkegiatan usaha di Rakoi
FZE P.O.Box. 182398, Dubai, United Arab
Emirate
PT Global Mediacom Tbk (19%) (d/h PT
Bimantara Citra Tbk.) Mediacom adalah suatu
perusahaan media dan telekomunikasi terbuka
dengan 2 lini usaha, yaitu:
I. Multimedia dan Penyiaran, yang terdiri
dari media berbasis konten dan iklan serta
media berbasis langganan; dan
II. Telekomunikasi dan Tekhnologi Informasi.
Dalam bidang media berbasis konten
dan iklan, Mediacom secara tidak
langsung melalui PT Media Nusantara
Citra Tbk memiliki PT Rajawali Citra
Televisi Indonesia, PT Global Informasi
Bermutu, PT Cipta Televisi Indonesia, PT
Media Nusantara Informasi, PT MNI
Global, PT MNC Networks dan PT Cross
Media International. Dalam bidang media
Jerash Investment Limited (32%)

Jerash Investment Limited is a private equity
fund management company operating in Rakoi
FZE P.O. Box. 182398, Dubai, United Arab
Emirates.
2. PT Global Mediacom Tbk (19%)
(previously PT Bimantara Citra Tbk) Mediacom
is a listed media and telecommunication
company, operating in two main businesses,
which are as follow:
I. Multimedia and Broadcasting, including
content and commercial based media, as
well as subscription based media;
and
Information
II. Telecommunication
Technology. In the content and commercial
based media, Mediacom through PT
Media Citra Nusantara Tbk indirectly owns
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, PT
Global Informasi Bermutu, PT Cipta Televisi
Indonesia, PT Media Nusantara Informasi,
PT MNI Global, PT MNC Networks
and PT Cross Media International. In
subcriptionbased media, Mediacom owns
PT Sky Vision Networks and PT MNC Sky

Vision (Indovision). In Telecommunication
and Information Technology, Mediacom
owns PT Mobile-8 Telecom Tbk and PT
Infokom Elektrindo.
berbasis langganan, Mediacom memiliki

PT Sky Vision Networks dan PT MNC
Sky Vision (Indovision). Dalam lini usaha
Telekomunikasi dan Tekhnologi Informasi,
Mediacom memiliki PT Mobile-8 Telecom
Tbk dan PT Infokom Elektrindo.
3.
UOB Kay Hian Pte Ltd. (13.29%)

UOB Kay Hian berdiri sejak tahun 2000
dari penggabungan antara Kay Hian
Holdings dengan UOB Securities, yang mana
merupakan perusahaan perdagangan saham
dari sebuah bank besar United Overseas Bank.
Sejak itu, UOBKH telah menjadi penyedia
jasa regional perdagangan saham dan pasar
ekuitas terkemuka. Selain mengembangkan
usaha UOB Securities perdagangan saham di
Asia, merjer tersebut menuntut posisi pasar dan
produk di regional dan juga dapat menambah
keunggulan kompetitif bank & produk dan jasa
penjualan silang seperti pengelolaan dana,
unit trusts, perdagangan derivatif dan corporate
nance. Kehati-hatian dan agresivitas akan
terus mendominasi gaya manajemen UOBKH
sebagai upaya untuk memajukan teknologi dan
memberikan pelayanan konsumen yang esien
dengan serangkaian produk dan jasa.
3.
UOB Kay Hian Pte Ltd. (13.29%)

UOB Kay Hian was formed in 2000 from
the merger of Kay Hian Holdings and UOB
Securities, the stockbroking arm of banking
giant United Overseas Bank. Since then,
UOBKH has established itself as a leading
regional provider of stockbroking and equity
market services. Besides leveraging on UOB
Securities stockbroking business in Asia, the
merger has reinforced market and product
positioning in the region and are also able to
capitalise on the banks competitive strengths
and cross-sell products and services such
as fund management, unit trusts, derivatives
trading and corporate nance. Prudence
and aggressiveness will continue to dominate
UOBKHs management style as striving to
harness technology and deliver efcient
customer service with wide range of products
and services.
4.
PT Bhakti Asset Management ( 7,28 %)

PT Bhakti Asset Management adalah Manajer
Investasi yang telah memperoleh izin usaha
sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM pada
tanggal 25 Mei 2000 dengan Surat Keputusan
BAPEPAM No. 05/PM/MI/2000. PT Bhakti
Asset Management mengimplementasikan
loso VIP dalam setiap kegiatan usahanya.
VIP adalah Vision, yaitu memiliki arah
bisnis yang fokus dan jelas yang dilandasi
oleh kemampuan melihat kesempatan yang
ada, Integrity, yang berarti selalu memberikan
yang terbaik dengan membangun kepercayaan
terhadap semua mitra usaha, dan Persistence,
yaitu melakukan segala sesuatu dengan ulet
dan pantang menyerah untuk memperoleh
hasil maksimal. Kesemuanya itu direalisasikan
dengan menempatkan kebutuhan investasi
nasabah sebagai fokus kegiatan perseroan
yang dijabarkan melalui komunikasi antara
nasabah dan perseroan mengenai transparansi
strategi dan hasil investasi.
4.
PT Bhakti Asset Management ( 7,28 %)

PT Bhakti Asset Management is an Investment
Manager that has received its license to operate
as an Investment Manager from BAPEPAM on
25 May 2000 with Decision Letter No. 05/
PM/MI/2000. PT Bhakti Asset Management
espouses the philosophy of VIP in all of its
business activities. VIP stands for Vision,
that points to a clear focus and direction for its
business that is founded upon the ability to see
opportunities that arise, Integrity, that refers
to a commitment to always provide the best
in order to build trusts among all stakeholders,
and Persistence, that compels us to perservere
in our efforts to achieve maximum results. All
this is pursued by placing the investment needs
of customers as the focus of the companys
business activities, facilitated through clear
communications between the company and
its customers on the transparency of investment
strategies and their results.
xi
xii
5.
Qualcomm Incorporated (5,01%)

Qualcomm didirikan pada tahun 1985 dan
kantor pusatnya berkedudukan diSan Diego,
California, Amerika Serikat. Memimpin di
bidang pengembangan dan merupakan
pionir serta penyelenggara produk dan jasa
komunikasi nirkabel digital yang inovatif.
Qualcomm adalah sebuah perusahaan
terbuka yang terdaftar dalam S&P indeks serta
merupakan salah satu dari 500 perusahaan
terkemuka versi Fortune di tahun 2006, dengan
saham yang diperdagangkan melalui Nasdaq
Stock Market. Qualcomm menciptakan
chipsets, perangkat lunak sistem, produk dan
sarana pengembangan 3G. Solusi teknologi
ini memudahkan penggunaan handset 3G dan
perangkat nirkabel terbaru yang menyediakan
tur-tur seperti multimedia, letak posisi,
konektivitas, keamanan, dan aplikasi konten
yang beragam.
5.
Qualcomm Incorporated (5.01%)

Qualcomm Incorporated was established in
1985 and has headquarters ofce in San
Diego, California, United States. It is a leader
in developing and delivering innovative
digital wireless communications products and
services based on CDMA and other advanced
technologies. Qualcomm is listed in the S&P 500
Index as well as 2006 Fortune 500 companies,
with share being traded on The Nasdaq Stock
Market. Qualcomm creates state-of-the-art 3G
chipsets, system software, development tools
and products. These technology solutions are
responsible for enabling many of the worlds
latest 3G handsets and wireless devices that
provide users with powerful features such as
multimedia, position location, connectivity,
security and content-rich applications.
6.
KT Freetel Co Ltd. (2,00%)

KT Freetel adalah anak perusahaan milik
Korea Telecom dan penyedia Personal
Communications Service (PCS) di Korea
Selatan. Perusahaan ini memiliki lisensi 3G
di Korea berdasarkan platform CDMA2000
1X dan EV-DO, dan juga memegang rekor
dunia untuk menghasilkan satu juta pelanggan
hanya dalam waktu 6 bulan saja dan 4 juta
pelanggan dalam kurun waktu dua tahun.
6.
KT Freetel Co Ltd. (2.00%)

KT Freetel is a subsidiary company of Korea
Telecom and the leading provider of the
Personal Communication Service (PCS) in South
Korea. The company holds the 3G license in
Korea based on the CDMA2000- 1X and EVDO platforms. KT Freetel has the world record
for surpassing one million subscribers in just six
months time and four million subscribers in two
years time.
7.
Masyarakat (21,42%)
Di penghujung tahun 2008, Biro Administrasi
Efek dari Mobile-8 mencatat 5,046 pemegang
saham dimana tidak satupun dari pemegang
saham tersebut yang memiliki lebih dari
5% jumlah saham yang dikeluarkan oleh
Perseroan.
7.
Public (21,42%)
As at year-end 2008, the shares registry of
Mobile-8 listed 5,046 shareholders of whom
not a single shareholder held more than 5% of
the Companys total outstanding shares.
Produk dan Layanan

Products and Ser vices
Produk
Products
FREN Prabayar
Produk ini menawarkan keuntungan bagi
pelanggannya dengan bebas biaya aktivasi,
bebas roaming, dengan tarif yang kompetitif.
Kartu perdananya, Fren, dipasarkan di
lebih dari 27.000 gerai. Mobile-8 juga
bekerja sama dengan beberapa bank untuk
kemudahan isi ulang, menggunakan lebih
dari 5.000 ATM, Internet Banking, Phone
Banking, dan bahkan lewat VISA.
FREN Prepaid
Some of the benets for using this service are
free activation fee, free roaming along with
the competitive tariff. Fren is also marketed
in over than 27,000 independent outlets.
Cooperating with several national banks,
Mobile-8 provides convenient ways to
reload, using more than 5,000 ATMs, Internet
Banking, Phone Banking, and also by VISA.
FREN Pascabayar Basic

Fren Pascabayar memberikan kemudahan
bebas biaya bulanan dengan biaya minimum
yang sangat rendah. Pelanggan kami dapat
dengan mudah berpindah ke layanan
Pascabayar dengan kemudahan proses
berlangganan dan bebas tanpa beban
tambahan menjadi kunci sukses pertumbuhan
Pascabayar ini.
FREN Postpaid
Postpaid Fren gives free monthly subscription
with low minimum fees. Our prepaid
customers can easily switch to post paid with
ease and no administration fee, a key driver
of postpaid growth.
FREN Pascabayar Bonus Berlipat

Produk ini menawarkan FREN Pascabayar
yang memberikan bonus berlipat kepada
pelanggannya yaitu bonus gratis telpon ke
sesama, gratis telpon ke semua operator
dan gratis SMS ke semua operator. Terdapat
3 pilihan paket untuk pelanggan yaitu
paket 50.000, paket 100.000 dan paket
250.000
FREN Postpaid multiple Bonus

FREN Postpaid offers multiple bonuses to
customers in example, free charging for
Fren to Fren calls and SMS service to all
operators. There are 3 options package for
customers, 50.000, 100.000 and 250.000
packages.
Bolaholic
Produk ini merupakan kartu perdana yang
menawarkan keuntungan bagi bola mania
dengan menawarkan promo gratis SMS
ke sesama fren setiap hari, dan dilengkapi
dengan info-info bola terkini. Produk ini juga
menawarkan hadiah langsung berupa Jam
Tangan Football edition dari Puma Time.
Bolaholic
Bolaholis is specically designed for soccer
fans with special benets for them. This
product offers free SMS daily to other FREN
subscribers, and is equipped with the latest
football information. This product also offers
direct gifts such as football edition watches
from Puma Time.
xiii
xiv
FREN Mobile Internet

Layanan ini dikembangkan dengan dukungan
teknologi CDMA2000 1X dan CDMA2000
1XEV-DO, untuk memenuhi kebutuhan
akses internet berkecepatan tinggi, seperti
browsing, e-mail, chatting, video streaming
ataupun on-line game. Selain stabil, layanan
ini 40 kali lebih cepat dari kecepatan transfer
data menggunakan GPRS dengan biaya
yang sangat terjangkau.
FREN Mobile Internet

This service is based on CDMA2000 1X
and CDMA2000 1XEV-DO technology,
to provide high speed internet access for
browsing, e-mail, chatting, video streaming
and also online game. Beside stable and
inexpensive, this service is 40 times faster
than the speed of GPRS capability.
World Passport
Layanan internasional roaming ke seluruh
dunia, baik di jaringan GSM maupun CDMA.
Dengan adanya layanan ini maka seluruh
pelanggan Mobile-8 dapat menggunakan
nomor Fren pada saat berada di luar negeri
dan saling berkomunikasi melalui panggilan
telepon maupun berkirim-kiriman SMS. Untuk
saat ini, layanan internasional roaming
Mobile-8 hanya terbatas bagi pelanggan
pascabayar
World Passport
This service is an international roaming
capability to both GSM networks and CDMA
networks in all parts of the world. All Mobile-8
customers can use Fren when they are
abroad and communicate with each other by
voice, SMS and data. Currently, international
roaming services Mobile-8 is only limited to
post-paid customers.
Fren SOBAT
Produk yang menawarkan solusi komunikasi
terbuka tanpa adanya syarat dan ketentuan
menjebak
yang
didedikasikan
bagi
pelanggan untuk berkomunikasi dengan
orang-orang terdekatnya. Sesama sahabat
dekat ataupun keluarga dapat berkomunikasi
dengan tarif Fren ke Fren gratis dan tarif SMS
yang murah ke semua operator sebesar Rp
88/SMS. Fren Sobat menawarkan 4 nomer
yang berurutan dan menawarkan fasilitas call
conference yang sangat murah. 50% bonus
pulsa isi ulang untuk 8X isi ulang pertama
Fren SOBAT
Product that offers open communication
solutions, without having strict terms and
conditions, is dedicated for customers to be
connected with the close ones such as, best
friends and family with free tariff for outgoing
call Fren to Fren and low SMS tariff to all
operators, Rp 88/SMS. Fren Sobat presents
4 numbers in sequence with very affordable
tariff for conference call facilities as well as
50% bonus credits for the rst 8X reloads.
Program Fren
Program Fren
Program 888
Merupakan program loyalitas pelanggan
yang diadakan mulai tanggal 8 - 16 Agustus
2008. Program ini menawarkan gratis
menelepon ke semua pelanggan fren selama
888 jam, gratis kirim 88 sms ke seluruh
operator, gratis ring back tone dan menikmati
tarif murah telpon ke luar negeri. Penawaran
menarik lainnya, mulai 8 Agustus sampai
dengan 8 Desember 2008. Selain itu juga
Mobile-8 memberikan hadiah menarik setiap
tanggal 8 di tiap bulannya seperti: Home
Theater, DVD Player,MP3, HP merk Nokia
Samsung dan Motorolla dan juga Voucher
Belanja. Puncaknya terjadi di bulan desember
yang juga merupakan ulang tahun Mobile-8,
akan ada paket liburan gratis ke delapan
kota wisata Asia Tenggara dan ditambah
uang saku sebesar US$ 888.
Program 888
This is a customer loyalty program held from
8 - 16 August 2008. This program offers
free calls to all Fren customers for 888 hours,
88 free SMS to all operators, free ring back
tone and enjoy cheap rates for overseas
calls. Other attractive offers start on August
to December 2008 that on the date of 8 in
every month, Mobile-8 will provide interesting
prizes such as: Home Theater, DVD Player,
MP3, HP brand Nokia, Samsung and also
Motorola and Shopping Vouchers. Peak offers
given in 8th of December which happens to
be the anniversary day of Mobile-8, where
there will be a free vacation package tour to
eight cities in Southeast Asia with the addition
of pocket money of US $ 888.
Fren Memang Dashyat

Program ini merupakan program akhir tahun
Fren yang menawarkan SMS Murah Rp.
50/ SMS, promo isi ulang 25%, dan promo
Gratis panggilan interlokal hanya dengan
membayar 3 menit.
Fren Memang Dashyat

This is a year-end program that offers cheap
tariffs for SMS Rp. 50, 25% additional for
every reload voucher, and free for long
distance calls by only paying for the rst 3
minutes.
Kirim 1 Gratis 5
Program yang didedikasikan bagi para
pecinta SMS, dengan hanya mengirimkan 1
SMS Gratis 5 SMS langsung tanpa syarat
dan ketentuan yang menjebak.
Send 1 Free 5
This program is dedicated for SMS fans, by
sending only 1 SMS they will get free of 5
SMS with no terms and condition applied.
Bonus Pulsa 25%

Program yang memberikan bonus langsung
25% bagi pelanggan Fren di seluruh Indonesia
yang melakukan pengisian ulang dengan
nominal berapapun. Sementara khusus untuk
pelanggan yang berada di Jadetabek tidak
hanya mendapatkan bonus pulsa tersebut
tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk
memenangkan BBM Gratis senilai puluhan
juta rupiah.
25% Bonus Credits

A program that gives automatically 25% bonus
for Fren customers throughout the country who
reloads regardless of the nominal. Specically
for customers in Jabotabek area will not only
get credit bonus mentioned but also get
the chance to win free fuel BBM, worth ten
millions of rupiah.
Promo 168
Program ini adalah gebrakan penawaran
handset CDMA termurah dengan harga
Rp. 168.000,- tidak hanya murah namun
tersedia juga beragam aplikasi b-live yang
memperkaya handset ini.
Promo 168
This program offers CDMA handset at very
low price of Rp. 168,000, - and enables
users to enjoy a variety of b-live applications
that enrich this handset.
xv
xvi
FREN Tarif Dower

Merupakan produk FREN prabayar yang
menawarkan tarif Rp 9,-/ detik dan
pelanggan hanya dikenakan biaya 1 menit
pertama saja yaitu Rp 540,- untuk dapat
melakukan panggilan selama apapun.
Tariff ini merupakan tariff termurah ke semua
pelanggan FREn se- Indonesia.
FREN Tarif Dower

Is a FREN product that offers prepaid tariff Rp
9, - / second and customers are only charged
for the rst 1 minute at the price of Rp 540, for unlimited calls. This is the cheapest tariff to
all FREN subscribers throughout Indonesia.
Frentetan Gratizan
Program ini menawarkan promo gratis
bertubi-tubi yaitu Gratis Bicara untuk
panggilan luar kota/ interlokal ke semua
nomor PSTN/ FWA yang berada di 12 kota,
yang bertujuan untuk memperkuat positioning
Fren sebagai Operator Seluler yang memiliki
tariff SLJJ paling kompetitif. Didukung dengan
promo sms, bonus pulsa, dan promo bicara
ke sesama Fren dan Hepi.
Frentetan Gratizan
This program offers free tariff for long distance
calls to all PSTN / FWA numbers located in
12 cities to strengthen the positioning of Fren
as the Operator cellular that has the most
competitive SLJJ tariffs. This is complemented
with low tariff SMS, credit bonus, and special
tariff promotion for outgoing calls among Fren
and Hepi users
FrenZone
Merchant-merchant yang bekerjasama untuk
memberikan penawaran menarik berupa
diskon hingga 50% bagi para pelanggan
Fren di tempat-tempat makan maupun distro
yang biasa digunakan untuk anak muda
berkumpul.
FrenZone
This is a merchant collaboration program to
give privileges for the users to enjoy attractive
offers such as 50% discounts for Fren users
at selected caf_ and restaurants of which the
young people hang out.
Sudoku Kompetisi
Program ini adalah kompetisi International
Sudoku yang dipertandingkan secara online
melalui aplikasi B-live. Permainan Sudoku ini
dapat dinikmati pelanggan melalui layanan
b-live dari Mobile-8.
Sudoku Competition
This is an online international Sudoku
competition
using
Mobile-8s
B-live
application. Sudoku games is one of the
b-live services provided for the users.
Bonus Pulsa 125 Ribu

Merupakan program handset bundling
dengan Haier C2000, ZTE C306, dan
Nexian 81. Selain mendapatkan handset
yang trendy, pelanggan juga mendapatkan
bonus pulsa sebesar 125 Ribu yang diberikan
kepada pelanggan sebesar 25 Ribu selama
5 bulan. Program ini berlangsung mulai dari
bulan Juli hingga Desember.
Bonus Credits 125 Thousand

This is a handset bundling program with
Haier C2000, ZTE C306, and Nexian
81. In this program, users will not only get
a trendy handset but also receive a bonus
of 125 thousand credits broken down to 5
months for 25 thousand in each month. This
program takes place from July to December.
PRODUK HEPI
PRODUCT HEPI
Hepi Pra Bayar

Merupakan produk berlangganan prabayar
yang menawarkan pilihan tarif yang sangat
murah kepada pelanggannya baik panggilan
ke sesama ataupun ke operator selular.
Pelanggan dapat menikmati tarif 1000 sehari
untuk melakukan panggilan berkali-kali.
Hepi Pre-Paid
This is a prepaid subscription product that
offers a choice of very low rates to users for
making calls to other Hepi subscribers or to
other service providers. Customers can enjoy
a daily rate of Rp1,000 to make unlimited
calls.
Hepi Pasca Bayar

Hepi Pasca Bayar merupakan produk Hepi
yang memberikan bebas abonemen dengan
minimum pemakaian Rp 25,000 per bulan.
Hepi Post Paid

Hepi Post Paid is a product that provides free
subscription fees with minimum usage of Rp
25,000 per month.
Hepi Pasca Bayar Paket Komunitas

Produk ini menawarkan kepada pelanggan
untuk dapat menikmati layanan telpon
gratis dan SMS ke sesama anggota group
yang terdaftar. Produk ini ditujukan kepada
pelanggan yang memiliki komunitas / group
yang memiliki kesamaan pekerjaan, hobi,
dan lain sebagainya.
Hepi Community Post Paid Package

This product offers customers to be able to
enjoy free telephone services and SMS to
respective registered group members. This
product is aimed for customers who have
a community / group that have similar
occupations hobbies, and so forth.
Hepi Pasca Bayar Paket Diskon

(khusus perumahan & Small Ofce)
Program ini merupakan paket diskon yang
diperuntukkan pelanggan di perumahan
dan small ofce. Dalam paket diskon ini
pelanggan yang terdaftar akan mendapatkan
diskon tagihan per bulan maksimum Rp.
25,000. Diskon tagihan akan dikenakan
setelah minimal pembayaran (minimum
payment) sebesar Rp. 25,000 tercapai.
Hepi Post Pay Package Discount

(Specically for housing estates & Small
Ofce)
This is a package discount program for
customers in housing estates and small ofces.
In this program, registered subscribers will
receive a discount on their monthly billing for
Rp. 25.000. This discount will apply after the
minimum payment of Rp. 25.000 is made.
Hepi 168 Ribu

Program Hape Hepi merupakan program
hape bundling dengan Haier C2000.
Dengan handset ini, pelanggan Hepi dapat
menikmati layanan b-live
Hepi 168 ribu

Haier C2000 mobile phone which enables
Hepi customers to enjoy B-live services.
xvii
xviii
Program Hepi
Program Hepi
Kampus Hepi
Merupakan program Hepi masuk kampus.
Dengan solusi komunikasi Hepi, kegiatan
belajar dan mengajar di kampus dapat
didukung dengan baik serta gratis untuk
melakukan panggilan ke sesama HEPI.
Mahasiswa/i bisa mendapatkan semua
informasi tentang kuliah mulai dari jadwal
kuliah, nilai, IPK, seminar,lowongan kerja.
Kerjasama untuk Kampus Hepi ini untuk
pertama kali diadakan dengan Universitas
Gunadharma
Campus Hepi
This is program from Hepi for the university.
With Hepi communication solution, learning
activities and teaching in campus can be
well supported as well as providing free calls
to other HEPI users. Students can get all the
information about the course starting from the
lesson schedules, scores, GPA, seminars, and
job vacancies. This program was rst held in
Gunadharma University.
Hape Merdeka HEPI

Promo menyambut Hari kemerdekaan RI.
Setiap hari bagi-bagi HP gratis, dengan cara
mengisi ulang tertinggi pada hari tersebut
Hand phone Freedom (Merdeka) HEPI

This Promotion was to celebrate the
Independence Day of Indonesia. On daily
basis customers will have opportunity to win
hand phones and given for the highest reload for that day.
Ramadhan HEPI
Promo menyambut bulan ramadhan dengan
memberikan GRATIS SMS SEHARIAN ke
pelanggan HEPI selama bulan Ramadhan . Rp.
10,-/SMS untuk kirim SMS ke semua operator
FWA (se-Indonesia) dan ke pelanggan Fren
selama bulan Ramadhan. Kesempatan Untuk
Pulsa Berlipat _ Bonus pulsa s/d 50 % bagi
isi ulang selama September
Ramadhan HEPI
Promotion for celebrating the month of
Ramadhan by giving FREE daily SMS to Hepi
customers, cheap tariff Rp.10, -/SMS to all
FWA operators and Fren customers throughout
the country during Ramadhan. More over,
customers will also get opportunities for
multiplying Bonus credits up to 50% for reload
during September.
Sudoku Kompetisi
Program ini adalah kompetisi International
Sudoku yang dipertandingkan secara online
melalui aplikasi B-live. Permainan Sudoku ini
dapat dinikmati pelanggan melalui layanan
b-live dari Mobile-8.
Sudoku Competition
This is an online international Sudoku
competition
using
Mobile-8s
B-live
application. Sudoku games is one of the
b-live services provided for the users.
Bonus Pulsa 125 Ribu

Merupakan program handset bundling
dengan Haier C2000, ZTE C306, dan
Nexian 81. Selain mendapatkan handset
yang trendy, pelanggan juga mendapatkan
bonus pulsa sebesar 125 Ribu yang diberikan
kepada pelanggan sebesar 25 Ribu selama
5 bulan. Program ini berlangsung mulai dari
bulan Juli hingga Desember.
Bonus Credits 125 Thousand

Haier C2000, ZTE C306, and Nexian
81. In this program, users will not only get
a trendy handset but also receive a bonus
of 125 thousand credits broken down to 5
months for 25 thousand in each month. This
program takes place from July to December.
PRODUK MOBI
PRODUCT MOBI
Mobile Broadband Internet / Mobi

Layanan
Mobile
Broadband
Internet
berbasis teknologi CDMA EVDO Rev. A
yang setingkat dengan layanan 3.5G yang
dapat dinikmati oleh pelanggan di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
dan Bandung. Dengan kecepatan download
hingga 3.1 Mbps serta upload hingga 1.8
Mbps, Mobi mendukung berbagai aplikasi
yang memerlukan bandwidth besar sehingga
memungkinkan proses pengiriman dan
penerimaan le berukuran besar dengan
cepat dan mudah
Mobile Broadband Internet / Mobi

Mobile Broadband Internet service based on
technology CDMA EVDO Rev. A which is
equal to 3.5G services that can be enjoyed
by customers in Jakarta area, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi and Bandung. With
download speeds up to 3.1 Mbps and
upload up to 1.8 Mbps, Mobi supports
various applications that require large
bandwidth to enable sending and receiving
large les quickly and easily.
Mobi Pra bayar

Produk ini menawarkan keuntungan bagi
pelanggannya antara lain produk prepaid
yang menawarkan banyak pilihan dan
keuntungan dimana untuk harga Starter Pack
MOBI, pelanggan dapat membelinya dengan
harga Rp 15,000 dan mendapat Preload
Balance Rp 10,000 serta juga penawaran
Harga Modem EVDO Rev A yang murah
habis, dengan Rp 499,000 sudah termasuk
1 GB free data. Tidak hanya itu, MOBI juga
menawarkan tarif yang kompetiif, Rp 0.1/KB
pada jam online (00.00-12.00) dan di luar
jam itu Rp 0.25/KB. Selain itu, mereka tidak
perlu harus mengisi pulsa senilai nominal
tertentu untuk tetap bermain internet.
Mobi Prepaid
This is a prepaid product that offers benets
and more choices. With MOBI starter pack
worth Rp 15000 customers receive Preload
Balance Rp 10,000, and MOBI also offers
a low-price EVDO Rev A Modem, worth Rp
499,000 which includes 1 GB free data
and furthermore, it also offers competitive
rates, Rp 0.1/KB online (00.00-12.00), and
the rest hour will be charged Rp0.25/KB.
In addition, they do not need to reload at a
nominal xed amount for internet use.
Mobi Pasca Bayar

MOBI pascabayar memberikan kemudahan
untuk pelanggan untuk menikmati tariff
murah MOBI tanpa di batasi oleh waktu
dan mereka tidak perlu repot untuk mengisi
ulang MOBI. Pelanggan dapat berubah ke
layanan Pascabayar dengan kemudahan
proses berlangganan dimana mereka tidak
harus berlangganan 12 bulan dan selain
itu pelanggandapat berganti ganti paket
setiap bulannya. Ketiga paket yang di
tawarkan akan membuat pelanggan dengan
leluasa mengatur kebutuhan internet setiap
bulannya.
Mobi Postpaid
Mobi postpaid facilities give simplicity for
customers to enjoy cheaper tariff without time
limits and reload requirements. Customers
can change to postpaid services with easy
subscription process where they do not have
to subscribe for 12 months and more over
they can change packages every month. The
three packages offer customers the freedom
to manage their monthly internet needs.
Paket Modem MOBI

Mobi memberikan penawaran yang sangat
terjangkau untuk mendapatkan paket Modem
Mobi yaitu hanya dengan Rp 499 Ribu.
Pelanggan akan mendapatkan Modem
EVDO REV.A (3,5G CDMA), tariff murah
yaitu Rp 0,1/Kb dan nomer MOBI gratis dan
memberikan bebas quota hingga 1 Gb.
Mobi Modem Package

This is a very affordable offer to obtain
Mobi Modem package for Rp 499 Ribu.
Customers will get EVDO Modem REV.A (3.5
G CDMA), with cheap tariff, Rp 0.1 / Kb
and free MOBI number and free quota up to
1 Giga byte.
xix
LAYANAN
xx
LAYANAN
SERVICES
Layanan Korporasi
Pada saat ini, Perseroan menawarkan
suatu konsep total solusi komunikasi untuk
pelanggan korporasi, baik untuk komunikasi
percakapan maupun data, seperti: Mobile
Access Hunting, Data Access Services,
Mobile Virtual Private Network, dan Layanan
VoIP (Voice over Internet Protocol) dan
Corporate Millis.
Corporate Service
The service offers a total solution concept for
corporate customers, both for voice and data,
such as: Mobile Access Hunting, Data Access
Services, Mobile Virtual Private Network, and
VoIP Services (Voice over Internet Protocol).
Sambungan Internasional 01068

Pelanggan Fren dapat menghemat biaya
sambungan internasional hingga 80% apabila
melakukan panggilan internasional melalui
layanan SLI 01068. Pelanggan Prabayar
dan Pascabayar dapat menggunakan
01068 [Kode Negara] [Nomor Tujuan]
untuk berkomunikasi dengan sanak saudara,
sahabat maupun relasi usaha di luar negeri.
International Call 01068

Fren subscribers can save up to 80% of their
IDD call by using IDD 01068. For prepaid
and postpaid subscribers just simply dial
01068 [Country Code] [Destination Phone
Number] to get in touch with their relatives,
friends, or their business partners overseas.
Trafc Monitoring
Layanan nilai tambah (Value Added Services)
yang memungkinkan pelanggan untuk melihat
kondisi jalan raya.
Trafc Monitoring
Value-added services (Value Added Services)
that allows customers to monitor trafc
conditions.
Mobile TV
Layanan nilai tambah (Value Added Services)
yang memungkinkan pelanggan Mobile-8
untuk melihat channel-channel video streaming
pilihan (on demand) melalui handset-nya.
(Type handset harus mendukung streaming)
Mobile TV
A Value-added service that allows Mobile-8
customers to view video channels using
streaming option (on demand) through their
handset. (NB. Hand phones must have
streaming capabilities)
SMS Millis
Layanan ini disediakan untuk mendukung
pengiriman informasi ke banyak nomer.
Pelanggan dapat menggunakan SMS milis
ini untuk membuat komunitasnya sehingga
mempermudah untuk berbagi berita ataupun
pesan kepada sesama anggota komunitas.
Layanan ini bisa digunakan untuk personal
maupun korporat serta dapat digunakan
untuk pelanggan FREN dan HEPI
SMS mailing list (Millis)

This service is provided to support the delivery
of information to many numbers. Customers
can use the SMS mailing list to make a
community so that makes it easier to share
news and message to fellow community
members. This service can be used for
personal and corporate, as well as HEPI and
FREN subscribers.
M-Call Me
A service offered if customers do not have
credit but want to be contacted. Customers
only need to type # 83 + FREN number and
the message will be sent to the destination
number and request that number to call
back.
M-Talk
Fasilitas dimana pelanggan dapat mengirim
dan menerima pesan pendek dalam bentuk
suara ( voice ). M-Talk merupakan salah satu
alternative untuk mengirimkan pesan. Biaya
untuk mengirimkan pesan suara melalui
M-Talk selama 30 detik sama dengan
biaya mengirimkan satu kali SMS. Cara
mengirimkan SMS hanya dengan mengetik
#81 + Nomer Fren.
M-Talk
This is a short voice message system where
customers send and receive messages
through voice. M-Talk is an alternative to send
messages. The cost to send a voice message
through the M-Talk for 30 seconds is the same
as the cost of sending one SMS. It is done by
just sending an SMS and typing # 81 + Fren
Number.
Data-ku
Fasilitas ini mendukung pelanggan untuk
menyimpan nomer telpon sehingga pelanggan
tidak perlu khawatir bila kehilangan telpon
atau mengganti handset. Pelanggan dapat
download / mengunduh nomer telpon dari
server bila pelanggan memerlukannya.
My Data (Data-ku)
This facility helps customers to store phone
numbers so they do not need to worry when
they lose their phone or replace their handset.
Customer can download phone numbers from
the server when needed.
RingGo
Mobile-8 menawarkan Melodi Sambung
Pribadi sebagai layanan bernilai tambah
yang memungkinkan pelanggan Fren memilih
berbagai macam melodi sambung pribadi
sebagai ungkapan ekspresi kepribadian.
Fren RingGo juga menyediakan tur
menarik lainnya seperti pengelompokkan
berdasarkan waktu, penelepon, serta bisa
juga memberikan melodi sambung sebagai
hadiah kepada pengguna Fren lainnya.
RingGo
Mobile-8 offers a Personal Ring Back Tone as
a value added service whereby subscribers
can choose a variety of personal ring tones
as an expression of their personality. Fren
RingGo also provides other attractive features
such as grouping by time, by caller and
the ability to give melodies to other Fren
subscribers as gifts.
b-Live
Sebuah layanan kaya isi baru berbasis
aplikasi BREW telah diluncurkan oleh
Mobile-8 dengan tajuk b-Live. Layanan yang
disebut sebagai One Click Entertainment
ini dapat dinikmati melalui handset-handset
low-end hingga handset high-end.
b-Live
A variety of rich content applications which
are offered to the users under b-live has
been launched by mobile-8 entitled b-Live.
The service, referred to as One Click
Entertainment, has been brewing using lowend handset to high-end handset.
LAYANAN
M-Call Me
Merupakan layanan yang ditawarkan bila
pelanggan tidak memiliki pulsa tetapi hendak
dihubungi. Pelanggan hanya mengetik
#83+nomer FREN dan pesan akan terkirim
ke nomer tujuan dan meminta nomer tersebut
untuk menghubungi.
xxi
LAYANAN
Fren Geger atau Fren Gesek-GesekGrreengg

FREN Geger adalah program rewards yang
ditunjukan untuk pelanggan Fren Prabayar.
Dengan mengikuti program ini pelanggan
prabayar dapat memenangkan jutaan hadiah
yang spektakuler
xxii
Fren Geger or Gesek-Gesek Grreengg
FREN Geger Rewards program is targeted

for the Fren Prepaid customers. By joining
this program prepaid subscribers will have
the opportunity to win millions of spectacular
prizes.
Voice Mail Service

Fasilitas ini memungkinkan seseorang yang
menelepon dapat meninggalkan pesan, baik
dalam bentuk suara, nomor telepon kembali
ataupun berupa faksimili. Bila telepon sedang
aktif, maka telepon akan dialihkan ke fasilitas
call waiting dan apabila masih tidak diterima
maka panggilan tersebut akan dialihkan ke
voice mail service.
Voice Mail Service

This facility allows the caller to leave a
message in voice form, call back number
or facsimile. When the telephone is active,
the caller will be directed to call waiting
facility and if unanswered then the call will
be directed to voice mail service.
Short Message Service

Fasilitas yang memungkinkan untuk mengirim
dan menerima pesan-pesan teks lewat telepon
seluler Fren hingga 160 karakter.
Short Message Service

This facility allows all users to send and
receive text messages using Fren cellular
phone up to 160 characters.
Calling Number Identication Restriction

Fasilitas untuk menyembunyikan dan tidak
menampilkan nomor Fren pada telepon
seluler penerima.
Calling Number Identication Restriction

This facility allows all users to hide their
Fren phone numbers in the receivers phone
screen.
Call Forward Unconditional

Fasilitas untuk mengalihkan semua panggilan
yang masuk ke telepon seluler Fren ke
manapun juga tanpa kondisi tertentu.
Call Forward Unconditional

This facility allows all Fren users to divert all
incoming calls to other phone numbers with
no specic conditions.
Call Forward Default

manapun juga apabila sedang sibuk, tidak
ada jawaban, ataupun berada di luar
jangkauan.
Call Forward Default

This facility allows all Fren users to divert
all incoming calls to other phone numbers
whenever they are busy, unable to answer,
or out of reach.
Call Forward Busy

manapun juga apabila sedang sibuk.
Call Forward Busy

whenever they are busy.
Call Forward No Answer

manapun juga apabila tidak menjawab
panggilan.
Call Forward No Answer

whenever they are not able to answer the
call.
Call Waiting
Fasilitas untuk menjawab panggilan lain
yang masuk pada saat sedang melakukan
percakapan.
Call Waiting
This facility allows all users to accept other
incoming call during a conversation.
Call Hold
Fasilitas untuk menahan percakapan dengan
satu orang tanpa terputus untuk menerima
panggilan lain yang masuk.
Call Hold
This facility allows all users to hold a
conversation without being disconnected
when accepting other incoming call.
Mobile Internet Data Access

Fasilitas untuk akses internet dengan
kecepatan transfer data yang cepat baik
melalui telepon seluler yang telah dilengkapi
kabel network atau dengan notebook yang
dilengkapi dengan modem data nirkabel, di
wilayah jaringan Perseroan.
Mobile Internet Data Access

This facility allows all users to access high
speed internet both through cellular phone
and network cable as well as notebook
and wireless data card, using companys
networks.
Roaming
Fasilitas untuk menggunakan nomor Fren di
luar wilayah asal, memungkinkan layanan
Fren digunakan di mana saja di dalam
wilayah jangkauan Perseroan.
Roaming
This facility allows all users to use Fren number
out of town, within companys network.
Kemudahan Pembayaran
Sebagai bagian dalam memberikan
kemudahan kepada pelanggan, Mobile-8
pembuka berbagai jalur pembayaran untuk
pembelian isi ulang pulsa Prepaid maupun
pelunasan tagihan Postpaid. Didukung oleh
jaringan ATM, internet banking, kartu kredit
dan SMS banking dari berbagai bank
ternama di Indonesia, pelanggan Mobile-8
akan mendapatkan kemudahan dalam hal
ini.
Flexibility of Payment
In order to make payment easier for customer,
Mobile-8 opens several payment channels
for buying Prepaid reload voucher, as well as
paying postpaid invoice. Supported by ATM
Network, Internet Banking, Credit Cards
and SMS Banking from established Banks in
Indonesia, Mobile-8 subscriber will enjoy an
easy way to pay.
xxiii
Mobile-8 Center
JABODETABEK SEKAR
JAWA BARAT
M-8 Center ANNEX

Jl. Kebon Sirih Kav. 25, Jakarta Pusat 10340
M-8 Center BANDUNG - BEC

Jl. Purnawarman No. 13-15,
Lower Ground G01
Bandung 40116
M-8 Center GRAHA CEMPAKA MAS

Jl. Yos Sudarso, Rukan Blok C No.31,
Jakarta Timur 10640
M-8 Center BANDUNG - SUCI

Jl. Surapati No.233, Bandung 40123
M-8 Center ITC FATMAWATI

Jl. Fatmawati No. 39, Ruko No. 22,
Jakarta Selatan 12150
M-8 Center CIREBON

Jl. Dr. Cipto No. 89, Cirebon 45131
M-8 Center ROXY MAS

Komplek Pertokoan ROXY MAS,
Rukan Blok E1 No.7
Jakarta Barat
M-8 Center TASIKMALAYA

Ruko Permata Regency Kav.4,
Jl.KHZ Mustofa No.343
Tasikmalaya 46115
M-8 Center DEPOK

Ruko Pesona Khayangan No.2,
Jl. Margonda Raya No.45, Depok
JAWA TENGAH
M-8 Center BEKASI

Jl. A. Yani. Blok A-8 No. 16, Bekasi 17144
M-8 Center SEMARANG

Jl. Gajah Mada No. 152A, Semarang
M-8 Center BOGOR

Jl. Raya Pajajaran No. 5, Ruko No. 28E,
Bogor 16153
M-8 Center KUDUS

Ruko Sudirman No.7
Jl.Jendral Sudirman, Kudus
M-8 Center KARAWANG

Sentral Niaga Galuh Mas, Ruko No.26.
Jl. Akses Interchange, Karawang, 41361
M-8 Center PEKALONGAN

Jl. Gajah Mada No.21, Pekalongan
M-8 Center SERANG

Jl. Ahmad Yani, No.45 A Serang
Banten 42117
M-8 Center SERPONG
WTC Matahari Serpong, Ruko 5853,
Jl. Raya Serpong No.39,
Tangerang 15322
M-8 Center TEGAL

Ruko No.5 Bani Saleh,
Jl.Wahid Hasyim No.9, Tegal
M-8 Center SOLO GRAND MALL
Jl. Slamet Riyadi 273 Solo
Lantai 3. Blok M-8, Solo 57141
M-8 Center SOLO - MEGALAND
Megaland, Jl. Slamet Riyadi No. 351,
Solo 57142 Jawa Tengah
M-8 Center PURWOKERTO
Jl. HR Bunyamin No 133, Purwokerto 53122
M-8 Center YOGYAKARTA
Jl. Adi Sucipto No. 155, Yogyakarta 55281
xxiv
JAWA TIMUR
SUMATERA
M-8 Center SURABAYA GALAXY

Jl. Raya Kertajaya Indah No. 79,
Surabaya 60116
M-8 Center MEDAN

Jl. Palang Merah No. 110, Medan 20111
M-8 Center SURABAYA WTC

Jl. Pemuda No. 27-31,
Lt. 2 R8.1 dan 8.2, Surabaya 60271
M-8 Center BLITAR
Jl. Veteran No. 123, Blitar 66137
M-8 Center JEMBER
Jl. A. Yani No. 123. JEMBER 68118
M-8 Center KEDIRI
Jl. Achmad Dahlan No.30A
M-8 Center MALANG
Jl. A Yani No 10, Malang 65130
M-8 Center MADIUN
Jl. Letjen S.Parman no 36, Madiun 63132
M-8 Center MEDAN FAIR

Plaza Medan Fair Lt. IV No.70,
Jl. Jenderal Gatot Subroto No.30, Medan
M-8 Center PEMATANG SIANTAR
Ruko Megaland Jl. Asahan Blok A No. 40
Pematang Siantar
M-8 Center BATAM
Komplek Orchid Business Park B1 No. 5
Batam Center, Batam
M-8 Center LAMPUNG
Jl. Raden Intan No. 138 C-D
Tanjung Karang Pusat , Bandar Lampung
M-8 Center PALEMBANG
Ruko Palembang Trade Center,
Jl R. Sukamto Blok G No 8B-8C
Palembang
BALI
SULAWESI
M-8 Center BALI - DENPASAR
Jl. Diponegoro No. 109, Denpasar
M-8 Center BALI - KUTA
Jl. Sunset Road, Banjar Abianbase Kuta
M-8 Center MAKASSAR

Jl. Urip Sumoharjo 168, Makassar
M-8 Center MAKASSAR - MTC
Makassar Trade Center Karebosi
Jl Ahmad Yani no 38 A LT 3 Blok L1-L2
Makassar
M-8 Center MENADO
Manado Mall Blok N 14 Bahu
Manado 95111
KALIMANTAN
M-8 Center BANJARMASIN
Jl. A. Yani Km 4,5 No 56
Banjarmasin
xxv
Informasi Perseroan
Cor porate Inf or mation
xxvi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

PT Mobile-8 Telecom Tbk Tahun 2009
Annual General Meeting
RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6

(enam) bulan setelah tahun buku berakhir.
Annual GMS will be held at the latest 6 (six) months

of ended year book.
Pencatatan Saham
Saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
(dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya)
pada tanggal 29 November 2006 dengan kode
saham FREN
Share Listing
Companys shares was listed in Indonesia Stock
Exchange (previously Jakarta Stock Exchange and
Surabaya Stock Exchange) on November 29, 2006
with ticker code FREN.
Akuntan Publik
Kanaka Puradiredja, Suhartono
Public Accountants, Tax &
Business Advisory Services
The Royal Palace
Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 178A
C29 Jakarta 12810
Independent Auditors
Kanaka Puradiredja, Suhartono
Public Accountants, Tax & Business Advisory
Services
The Royal Palace
Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 178A C29
Jakarta 12810
Konsultan Hukum
Makes & Partners Law Firm
Menara Batavia Lantai 7
Jl. KH. Mas Mansyur Kav.126
Jakarta 10220
Legal Advisor
Makes & Partners Law Firm
Menara Batavia 7th Floor
Jl. KH. Mas Mansyur Kav.126
Jakarta 10220
Notaris
Kantor Notaris Sutjipto, SH
Menara Sudirman Lantai 18
Jl.Jend Sudirman Kav. 60
Jakarta 12190
Notary
Kantor Notaris Sutjipto, SH
Menara Sudirman 18th Floor
Jl.Jend Sudirman Kav. 60
Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek

Kompleks Perkantoran ITC Roxy Mas
Blok E 1 No. 10-11
Jl. KH Hasyim Ashari,
Jakarta 10150
Share Registrar
Kompleks Perkantoran ITC Roxy Mas
Blok E 1 No. 10-11
Jl. KH Hasyim Ashari,
Jakarta 10150
Wali Amanat
PT Bank Permata Tbk
Permata Bank Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta 12920
Custodian Bank
PT Bank Permata Tbk
Permata Bank Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta 12920
PT. MOBILE-8 TELECOM Tbk

Menara Kebon Sirih, 18th Floor
Jl. Kebon Sirih Kav 17-19
Jakar ta 10340, Indonesia
Phone : 6221 392 0218
Fax
: 6221 392 0219
www.mobile-8.com

Mobile-8 Laporan Tahunan 2008

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Mobile-8 Laporan Tahunan 2008

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

LAPORAN TAHUNAN

2 Sejarah Perseroan Company history

Beragam Segmentasi dalam

Kekuatan Mobile-8 terdapat pada lisensi

The strength of Mobile-8 lies on the licence

Oleh karena itu, Mobile-8 dapat

This allows Mobile-8 to launch Cellular

Selain itu, inovasi-inovasi produk Mobile-8

Furthermore, Mobile-8s product innovations

Berbagai penawaran ini menjadikan

These offers has translate Mobile-8s services

Mobile-8 Annual Report 2008

PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8 atau

PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8 or the

Pada bulan April 2004, Mobile-8 meluncurkan

In April 2004, Mobile-8 launched the Fren Mobile

Pada tahun 2006, Mobile-8 memperkenalkan

In 2006, Mobile-8 introduced 3G services on CDMA

Menjadi Operator Pilihan yang memberikan layanan

Mobile-8 Annual Report 2008

To be the Operator of Choice by exceeding our

Pada bulan April 2008, Mobile-8 memperkenalkan

In April 2008, Mobile-8 introduced a new feature

Selama kurang lebih enam tahun hingga akhir tahun

In the last six years ending in 2008, Mobile-8 has

Mobile-8 Annual Report 2008

dalam juta Rupiah (kecuali dinyatakan lain)

in million Rupiah (unless otherwise stated)

Ikhtisar Neraca Konsolidasi

Consolidated Balance Sheets Highlights

Jumlah Aktiva Lancar

Total Current Assets

Jumlah Kewajiban Lancar

Total Current Liabilities

Total Liabilities and Equity

Interconnection Charges and Discount

Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Consolidated Statements of Income Highlights

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Income (Loss) Before Tax

Laba (Rugi) Bersih

Laba (Rugi) per Saham (dalam Rupiah penuh)

Rasio Keuangan (%)

Net (Loss) Income

Financial Ratio (%)

Net (Loss) Income Margin

Imbal Hasil Atas Aktiva(***)

Imbal Hasil Atas Ekuitas(***)

Total Issued Shares (in million shares)

(*) : Laba Sebelum Bunga dan Pajak

(*) : Earnings Before Interest and Taxes

(**) : Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi

(**) : Earnings Before Interest,Taxes, Depreciation and Amortization

(***) : Imbal hasil atas aktiva/ekuitas dihitung berdasarkan rasio laba

(***) : Return on asset/equity represents ratio of net income (loss) on the

Mobile-8 Annual Report 2008

Pendapatan Usaha Gross Revenue

Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss)

Mobile-8 Annual Report 2008

Basis Pelanggan (000)

Customer Base (000)

ARPU (dalam 000 Rupiah)

ARPU (in 000 Rupiah)

Base Transceiver Station