You are on page 1of 8

Dengan dirilisnya versi baru RouterOS 6.29, Mikrotik menambahkan sebuah fitur baru yaitu FastTrack.

Fitur ini merupakan sebuah alternatif untuk melakukan speedboost dari trafik data. Fasttrack sendiri
merupakan bagian dari fitur Fastpath yang ada di Mikrotik. Sehingga untuk menggunakan fasttrack,
kita juga harus melihat beberapa ketentuan yang hal itu juga menyangkut pada fitur fastpath itu sendiri.
Salah satunya adalah tidak semua perangkat yang memiliki interface dengan support fastpath. Untuk
pengecekan apakah interface perangkat tersebut support atau tidak, bisa kita lihat
menggunakan Terminal dengan mengetikkan perintah '/interface print detail'. Berikut adalah
beberapa daftar perangkat yang interfacenya support dengan fastpath.
RouterBoard

Interfaces

RB6xx Series

Ether1,2

RB7xx Series

All Ethernets

RB800

Ether1,2

RB9xx Series

All Ethernets

RB1000

All Ethernets

RB1100 Series

Ether1-10,11

RB2011 Series

All Ethernets & SFP

CCR Series Routers

All Ethernets & SFPS

All Devices

Interface Wireless (paket wireless-fp atau wirelesscm2 dengan disetting mode bridge (v6.29)

Lalu, bagaimana cara kerja dari fasttrack? Fastrack bisa disebut sebagai penggabungan
antara Fastpath dan Conection Tracking. Dengan fasttrack mampu mempercepat untuk pemrosesan
paket yang melewati conection tracking dan bahkan performanya bisa 5x lebih cepat dibanding dengan
connection tracking regular. Kita bisa memanfaatkan fitur ini pada menu Firewall Filter/Mangle, sehingga
kita bisa menentukan trafik-trafik tertentu yang akan menggunakan fasttrack.

Fastrack juga sudah support dengan NAT. Namun, untuk saat ini hanya koneksi TCP dan UDP yang dapat
menggunakan fasttrack. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua paket yang koneksinya dapat
diberlakukan fasttrack. Fasttrack juga akan mem-bypass koneksi dari beberapa rule dan juga fitur

diantaranya adalah Firewall, Simple Queue, Queue Tree dengan parameter Parent=Global, ip traffic flow,
ip accounting, ipsec, hotspot universal client, vrf.
Dengan sistem kerja tersebut, kita bisa memanfaatkan untuk memberikan sebuah koneksi prioritas pada
user tertentu. Misal, untuk user umum dibuatkan sebuah koneksi dengan pengaturan queue dan juga
filtering akses dengan firewall. Dan kita menginginkan untuk koneksi Administrator tidak perlu ada
management koneksi baik queue maupun firewall. Nah, untuk kebutuhan tersebut kita bisa
memberlakukan fasttrack pada koneksi tersebut.
FastTrack Connection Rule
Untuk mengaktifkan fasttrack kita tinggal menambahkan rule pada firewall dan fastrack secara otomatis
akan aktif setelah ditambahkan rule tersebut. Misal, implementasi sederhana kita akan mengaktifkan
fasttrack untuk trafik LAN seluruh interface. Maka kita tambahkan rule seperti berikut dan meletakkan
pada urutan paling atas.
/ip firewall filter
add chain=forward action=fasttrack-connection connection-state=established,related
add chain=forward action=accept connection-state=
established,related
add chain=forward action=drop connection-state=invalid

Pada list firewall akan tertampil seperti gambar berikut.

Kemudian kita bisa melakukan pengecekan apakah fasttrack aktif atau tidak pada menu /ip settings.
Pada bagian bawah akan terlihat untuk opsi 'IPv4 Fasttrack Active' terdapat centang.

Studi Kasus
Seperti yang telah kita singgung diatas, kita akan mencoba melakukan studi kasus dengan
memanfaatkan fitur fasttrack untuk implementasi di lapangan. Kali ini kita akan memberikan sebuah
koneksi prioritas untuk user tertentu sehingga koneksi yang didapat tanpa ada management bandwith
maupun rule firewall.

Pada implementasi kali ini terdapat sebuah network dengan segment 192.168.1.0/24. Didalamanya
terdapat beberapa client dan juga sebuah PC untuk administrator dan tersetting sebuah Simple Queue
pada router dengan pengaturan upload-download sebesar 256kbps. Khusus untuk PC administrator
(dengan IP Address 192.168.1.2) akan diberikan prioritas koneksi dengan 'full bandwith' tanpa
terpengaruh dengan rule dari simple queue tersebut.
Nah, dengan memanfaatkan fitur fasttrack kita tinggal membuat sebuah rule pada firewall seperti
berikut.

Kemudian kita akan melakukan test bandwith (Upload dan Download) dengan menggunakan aplikasi
online. Dan ketika test dilakuakan pada PC administrator, besar bandwith yang didapat tidak terlimitasi.
Namun, untuk PC client yang lain besar bandwith terlimitasi.

Test Bandwith PC Administrator (dengan FastTrack)

Test Bandwith PC Client (tanpa FastTrack)

*) Note:
Fitur FastTrack akan dapat diaktifkan dengan ketentuan berikut:

Tidak ada konfigurasi Mesh atau Metarouter

Mac-Ping, Mac-Telnet, dan Mac-Winbox tidak aktif

Fitur semacam Sniffer, Torch dan Traffic Monitor tidak sedang berjalan

/tool mac-scan tidak sedang digunakan

/tool ip-scan tidak sedang digunakan.

Initial configuration
For example, in home routers with factory default configuration, you could Fasttrack all LAN
traffic with this one rule placed at the top of the Firewall Filter. The same configuration accept
rule is required:
/ip firewall filter add chain=forward action=fasttrack-connection
connection-state=established,related
/ip firewall filter add chain=forward action=accept connectionstate=established,related
View of simple FastTrack rules in the firewall, it is important to have other filter or mangle rules to
get the advantage of the FastTrack:

/ip firewall filter

/ip firewall mangle

Warning: Queues, firewall filter and mangle rules will not be applied for
FastTracked traffic.

Connection is FastTracked until connection is closed, timed-out or router is rebooted.

Dummy rules will dissapear only after FastTrack firewall rules will be deleted/disabled
and router rebooted.

FastTrack on RB2011
FastTrack is enabled on RB2011 at chain=forward with the rule from previous example.
Bandwidth test with single TCP stream is sent,

You might also like