You are on page 1of 5

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI PADA PASIEN

SPONDILITIS TUBERKULOSIS

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan. Pengkajian di
lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar dapat memeri arah
kepada tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung
pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian. Tahap pengkajian terdiri dari
tiga kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengelompokan data, perumusan diagnosa
keperawatan.
1. Identitas
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, alamat, tanggal/jam MRS dan
diagnosa medis.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri pada punggung
bagian bawah, sehingga mendorong klien berobat kerumah sakit. Pada awal dapat
dijumpai nyeri radikuler yang mengelilingi dada atau perut. Nyeri dirasakan
meningkat pada malam hari dan bertambah berat terutama pada saat pergerakan
tulang belakang. Selain adanya keluhan utama tersebut klien bisa mengeluh,
nafsu makan menurun, badan terasa lemah, sumer-sumer (Jawa) , keringat dingin
dan penurunan berat badan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tentang terjadinya penyakit Spondilitis tuberkulosa biasany pada klien di dahului
dengan adanya riwayat pernah menderita penyakit tuberkulosis paru.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada klien dengan penyakit Spondilitis tuberkulosa salah satu penyebab
timbulnya adalah klien pernah atau masih kontak dengan penderita lain yang
menderita penyakit tuberkulosis atau pada lingkungan keluarga ada yang
menderita penyakit menular tersebut.
5. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Akibat dari proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya menjadi lemah dan
amnesia. Sedangkan kebutuhan metabolisme tubuh semakin meningkat,
sehingga klien akan mengalami gangguan pada status nutrisinya.
b. Pola Eliminasi
Klien akan mengalami perubahan dalam cara eliminasi yang semula bisa ke
kamar mandi, karena lemah dan nyeri pada punggung serta dengan adanya

penata laksanaan perawatan imobilisasi, sehingga kalau mau BAB dan BAK
harus ditempat tidur dengan suatu alat. Dengan adanya perubahan tersebut
klien tidak terbiasa sehingga akan mengganggu proses aliminasi.
c. Pola Aktivitas
Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik dan nyeri pada punggung serta
penatalaksanaan perawatan imobilisasi akan menyebabkan klien membatasi
aktivitas fisik dan berkurangnya kemampuan dalam melaksanakan aktivitas
fisik tersebut.
d. Pola Tidur dan Istirahat
Adanya nyeri pada punggung dan perubahan lingkungan atau dampak
hospitalisasi akan menyebabkan masalah dalam pemenuhan kebutuhan tidur
dan istirahat.
e. Pola Hubungan dan Peran
Sejak sakit dan masuk rumah sakit klien mengalami perubahan peran atau
tidak mampu menjalani peran sebagai mana mestinya, baik itu peran dalam
keluarga ataupun masyarakat. Hal tersebut berdampak terganggunya
f.

hubungan interpersonal.
Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien dengan Spondilitis tuberkulosa seringkali merasa malu terhadap bentuk

tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi diri.


g. Pola Sensori dan Kognitif
Fungsi panca indera klien tidak mengalami gangguan terkecuali bila terjadi
komplikasi paraplegi.
h. Pola Reproduksi Seksual
Kebutuhan seksual klien dalam hal melakukan hubungan badan akan
terganggu untuk sementara waktu, karena di rumah sakit. Tetapi dalam hal
curahan kasih sayang dan perhatian dari pasangan hidupnya melalui cara
merawat sehari - hari tidak terganggu atau dapat dilaksanakan.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury biologis
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan pada korteks epifises
& discuss vertebra
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk memasukkan nutrisi oleh karena factor biologis
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
C. Intervensi Keperawatan
NO

DX

TUJUAN DAN KRITERIA

INTERVENSI

HASIL
Dx : Nyeri Akut berhubungan 1. Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen injury biologis
Tujuan : setelah dilakukan asuhan
keperawatan

nyeri

klien

berkurang

dari ketidaknyamanan
3. Bantu pasien dan keluarga
untuk

Kriteria Hasil
1. Melaporkan

secara komprehensif
2. Observasi reaksi nonverbal

bahwa

mencari

dan

menemukan dukungan
nyeri 4. Control lingkungan yang

berkurang dngan menggunakan


managemen nyeri
2. Mampu mengenali nyeri (skala,

dapat mempengaruhi nyeri


5. Kurangi factor presipitasi

nyeri
6. Kaji tipe dan sumber nyeri
intensitas, frekuensi, dan tanda
7. Ajarkan tentang teknik non
nyeri)
farmakologi
3. Menyatakan rasa nyaman setelah
8. Tingkatkan istirahat
nyeri berkurang
9. Monitor vital sign
4. Tanda vital dalam rentang 10. Kolaborasi dengan dokter
normal
5. Tidak mengalami gangguan tidur
2

dalam pemberian analgesik

Dx : Gangguan mobilitas fisik 1. Memonitor


berhubungan
Kerusakan

pada

sign

dengan

sebelum dan sesudah latihan

korteks

dan lihat respon klien saat

epifises & discuss vertebra


Tujuan : setelah dilakukan asuhan
keperawatan

diharapkan

klien

mengalami

tidak

vital

latihan
2. Konsultasikan dengan terapi
fisik
ambulasi

tentang
sesuai

rencana
dengan

kebutuhan
gangguan mobilitas
3. Bantu
klien
untuk
Kriteria Hasil :
1. Klien meningkat dalam aktivitas
menggunakan tongkat saat
fisik
2. Mengerti tujuan dari peningkatan
mobilitas
3. Memverbalisasikan

berjalan dan cegah terhadap


cedera
4. Ajarkan

pasien

tentang

perasaan

teknik ambulasi
dalam meningkatkan kekuatan 5. Kaji kemampuan klien dalam

dan kemampuan berpindah


mobilisasi
4. Memperagakan penggunaan alat 6. Latih
pasien
bantu untuk mobilisasi

dalam

pemenuhan kebutuhan ADL


secara

mandiri

sesuai

kebutuhan
7. Damping dan bantu pasien

saat mobilisasi dan bantu


penuhi

kebutuhan

ADL

pasien
8. Berikan alat bantu jika pasien
memerlukan
9. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
3

bantuan jika diperlukan


Dx : Nutrisi kurang dari kebutuhan 1. Kaji adanya alergi makanan
2. Koalborasi dengan ahli gizi
tubuh berhubungan dengan
untuk menentukan jumlah
ketidakmampuan
untuk
kalori dan nutrisi yang
memasukkan
nutrisi
oleh
dibutuhkan pasien
karena factor biologis
3. Monitor adanya penurunan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan
BB dan gula darah
keperawatan diharapkan nutrisi 4. Monitor lingkungan selama
pasien tidak terganggu

makan
5. Monitor turgor kulit
Kriteria Hasil :
6. Monitor mual dan muntah
1. Albumin serum dalam batas 7. Monitor intake nutrisi
8. Atur posisi semi fowler atau
normal
2. Hematokrit dalam batas normal
fowler selama makan
3. Hemoglobin dalam batas normal 9. Anjurkan banyak minum
10. Pertahankan terapi IV line
Dx : Gangguan citra tubuh 1. Kaji secara verbal dan
berhubungan

dengan

perubahan bentuk tubuh


Tujuan : Seteah dilakukan asuhan
keperawatan

diharapkan

pasien tidak mengalami

noverbal

respon

klien

terhadap tubuhnya
2. Monitor frekuensi mengkritik
dirinya
3. Jelaskan tentang pengobatan,
perawatan,

kemajuan, dan

gangguan citra tubuh

prognosis penyakit
Kriteria Hasil :
4. Dorong klien mngungkapkan
1. Body Image positif
perasaannya
2. Mampu
mengidentifikasi
5. Identifikasi arti pengurangan
kekuatan personal
melalui pemakaian alat bantu
3. Mendiskripsikan secara factual
6. Fasilitasi kontak dengan
perubahan funsi tubuh
individu
lain
dalam
4. Mempertahankan interaksi social
kelompok kecil
Dx : Ansietas berhubungan dengan 1. Gunakan pendekatan yang
perubahan status kesehatan

menenangkan
2. Nyatakan
dengan

jelas

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan


keperawatan

diharapkan

ansietas pasien berkurang


1. Klien mampu mengidentifikasi
mengungkapkan

gejala

cemas
2. Mengidentifikasi,
mengungkapkan
menunjukkan

terhadap

perilaku

pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama

Kriteria Hasil :
dan

harapan

pasien

untuk

memberikan keamanan dan


mengurangi takut
5. Berikan informasi

dan
teknik

prosedur
4. Temani

factual

mengenai diagnosis, tindakan

untuk

prognosis
mengontrol cemas
6. Libatkan keluarga
3. Vital sign dalam batas normal
mendampingi klien
4. Postur tubuh, ekspresi wajah,
7. Instruksikan pada
bahasa tubuh dan tingkat
untuk menggunakan
aktivitas
menunjukkan
relaksasi
berkurangnya kecemasan
8. Dengarkan dengan
perhatian
9. Identifikasi
kecemasan
10. Bantu pasien

untuk
pasien
teknik
penuh
tingkat

mengenal

situasi yang menimbulakan


kecemasan
11. Bantu pasien

mengenal

situasi yang menimbulkan


kecemasan

You might also like