Professional Documents
Culture Documents
44
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik penting produk pascapanen hortikultura
adalah bahan tersebut masih hidup dan masih melanjutkan
fungsi metabolisme, akan tetapi metabolismenya tidak sama
dengan tanaman induknya. Aktivitas metabolismenya dicirikan
dengan antara lain proses respirasi (Rokhani, 2008; Utama,
2001). Kerusakan produk pascapanen umumnya proporsional
mengikuti laju respirasi Semakin tinggi laju respirasi, biasanya
disertai dengan umur simpan yang pendek; laju respirasi
produk hortikultura selain dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban juga dipengaruhi oleh komposisi gas terutama O2
dan CO2 di sekitar produk (Rokhani, 2008; Kader, 1993).
Respirasi adalah pemecahan bahan-bahan organik yang
dikandung oleh produk hortikultura (karbohidrat, protein,
lemak) menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana dengan
melepaskan energi (panas), dimana dalam prosesnya
digunakan O2 dan dilepaskan CO2 (Kader, 1993).
Brokoli (Brassica oleraceae L. var. italic) merupakan
salah satu komoditi hortikultura yang mudah rusak
(perishable) karena memiliki kandungan air yang tinggi (90%),
dan kelas laju respirasi yang sangat tinggi. (Utama, 2001;
Rokhani, 1995). Kondisi paparan suhu 25oC dan RH 96%
menyebabkan kehilangan berat (weight loss) brokoli setelah
dipanen semakin meningkat sampai mencapai 7% selama
penyimpanan sekitar 3 hari; sementara kandungan klorofilnya
menurun sampai 30% (Finger, et al., 1999). Kerusakan
lainnya yang berhubungan dengan brokoli setelah panen
adalah perubahan kandungan pati, gula non reduksi, total gula
terlarut dan kandungan gula reduksi (Finger, et al., 1999).
Rukmana (1994) dalam Bafdal (2007) menyebutkan kualitas
brokoli dapat dilihat dari kekompakan bunga (curd density),
45
Komoditas
Suhu (oC)
RH (%)
Brokoli
0
90-95
Bit
0
95
Bunga kol
0
90-95
Selada daun
0
95
Tomat matang
7,2-10
85-90
Tomat hijau
12,81-21,1
85-90
Wortel
0
90-95
Sumber: Hardenburg, Watada dan Wang (1968)
Umur simpan
10-14 hari
3-5 bulan
2-4 minggu
2-3 minggu
4-7 hari
1-3 minggu
4-6 minggu
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji pola
respirasi brokoli pada beberapa tingkatan suhu penyimpanan;
dan (2) mengkaji hubungan antara laju respirasi brokoli
dengan mutu brokoli selama penyimpanan.
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
suatu sistem penyimpanan brokoli yang terbaik sebagai
langkah lanjutan dalam penanganan pasca panen brokoli.
A.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi
Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen
Taknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Penelitian
dilakukan dari tanggal 1 30 Maret 2010.
C. Metode
Pengukuran respirasi dengan sistem tertutup (closed
system) mengikuti Deily dan Rizvi (1981) dan Rokhani (2007),
yaitu: tutup stoples yang digunakan dilubangi dengan
diameter 1 cm sebanyak dua buah dan pada lubang tersebut
dimasukkan selang plastik sepanjang 30 cm. Pada pertemuan
selang plastik dengan penutup stoples diberi lem, cat dan
malam untuk menghindari kebocoran gas.
Brokoli segar dibersihkan dan dipilih bunga (floret)
yang memiliki bentuk fisik yang baik dan seragam, kemudian
ditimbang dan dimasukkan ke dalam stoples dan ditutup
rapat. Untuk menghindari kebocoran gas, antara penutup dan
leher stoples diberi malam dan selang plastiknya ditekuk dan
dijepit.
Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Lengkap
dengan 5 perlakuan suhu penyimpanan (5 oC, 10 oC, 15 oC,
20 oC dan 27 oC) masing-masing 2 ulangan, sehingga akan
diperoleh 5 x 2 = 10 unit percobaan. Perubahan konsentrasi
gas (O2 dan CO2) dalam stoples diukur dengan Continous
Gas Analyzer untuk mengukur konsentrasi CO2 dan Portable
Oxygen Tester untuk mengukur konsentrasi O2. Pengukuran
dilakukan setiap 3 jam selama 6 jam pada setiap harinya
sampai dengan 7 hari.
Tabel 2. Perlakuan-perlakuan Penelitian
Perlakuan
1
2
3
4
5
Suhu
(oC)
5
10
15
20
27
Ulangan
2
2
2
2
2
Berat per
sampel (g)
250
250
250
250
250
Jumlah
brokoli (g)
500
500
500
500
500
48
Analisis Mutu
kuning/biru (range = (-128) - 127; + warna lebih kuning; warna lebih biru) (Utama, 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pola Respirasi Brokoli
Brokoli merupakan jenis sayuran yang memiliki tingkat
laju respirasi yang sangat tinggi. Komoditas dengan laju
respirasi tinggi akan memiliki umur simpan lebih pendek
dibanding yang memiliki laju respirasi rendah (Saltveit, 1996).
Berdasarkan hasil penelitian pada pengukuran laju respirasi
dengan berbagai tingkatan suhu penyimpanan menunjukkan
bahwa laju respirasi brokoli pada umumnya tinggi. Namun
demikian, pada suhu yang rendah laju respirasinya dapat
dihambat atau berkurang dibandingkan pada suhu ruang.
Gambar 2 dan Gambar 3 di bawah ini menunjukkan pola laju
respirasi brokoli pada tingkatan suhu penyimpanan yang
berbeda (khusus untuk suhu 27 oC pengukuran sampai hari
keempat dan untuk suhu 15 oC serta 20 oC pengukuran
sampai hari keenam).
53
55
56
3.
4.
5.
B. Saran
Untuk
mempertahankan
kesegaran
brokoli,
sebaiknya brokoli disimpan dalam wadah atau kontainer
dengan suhu rendah; hasil lebih baik apabila dikontrol pula
dengan pengendalian komposisi gas di sekitar produk.
DAFTAR PUSTAKA
Bafdal N. 2007. Packaging Optimization for Transporting Broccoli
at Low Temperatur. Joint Research Between The
Padjadjaran University and The Korea Research Institute
Bandung, Indonesia December, 2007. [8 Sep 2009].
Deschene A, G Paliyath, EC Lougheed, EB Dumbroff dan JE
Thompson. 1991. Membrane Deterioration During Postharvest
Senescene of Broccoli Florets: Modulation by Temperature
and Controlled Atmosphere Storages. Postharvest Biol. and
Tech. 1:19-31.
Finger FL, L Endres, P.R. Mosquim dan M. Puiatti. 1999.
Physiological Changes During Postharvest Senescence of
Broccoli
in
Pesquisa
Agropecuria
Brasileira
57
Pesq.
agropec.
bras. vol.
58
Rokhani H. 1995. Disain Sistem Pengukuran Laju Transpirasi Buahbuahan/Sayuran pada Ruang Atmosfir Terkendali [Laporan
Penelitian]. Bogor: Jurusan Mekanisasi Pertanian FATETA
Institut Pertanian Bogor.
_________. 2007. Teknik Pengukuran Laju Transpirasi Produk
Hortikultura pada Kondisi Atmosfir Terkendali, Bagian I:
Metode Sistem Tertutup. Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21
No. 4, Desember 2007.
_________. 2008. Teknik Pengukuran Laju Transpirasi Produk
Hortikultura pada Kondisi Atmosfir Terkendali, Bagian II:
Metode Sistem Terbuka. Jurnal Keteknikan Pertanian (jTEP)
Vol. 22, No. 1, April 2008.
Saltveit, ME. 1996. Physical and Physiological Change in Minimally
Processed Fruits and Vegetables in Phytochemistry of Fruits
and Vegetables. F.A. Thomas-Barberan (ed), Oxford Univ.
Press. USA.
Utama IM. 2001. Penanganan Pascapanen Buah dan Sayuran
Segar. Di dalam : Forum Konsultasi Teknologi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. Denpasar, 21
Nopember 2001. http://www.google.co.od/5-PenangananPascapanen.pdf [3 Sep 2009].
_________. 2009. Efektifitas Pengemasan Individu Menggunakan
Beberapa Jenis Plastik terhadap Karakteristik Mutu dan
Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana l.)
Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian pada Seminar
Nasional dan Gelar Teknologi PERTETA: Peran Teknik
Pertanian dalam Pengembangan Agroindustri Berbasis
Bahan Baku Lokal, Mataram 8 9 Agustus 2009. pdf [5
Pebruari 2010].
Winarno, FG. 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. MBrio Press. Bogor.
59