You are on page 1of 5

NAMA

KELAS
NO

: NUR KHADIS
: XI IPS 1
: 23

Artikel Ketenagakerjaan
A. Konsep Dasar Dalam Ketenagakerjaan
Secara garis besar penduduk dapat di bedakan dalam dua golongan. Yaitu
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong sebagai tenaga kerja ialah
penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja.
1. Tenaga Kerja
Menurut Undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa.
Batasan usia kerja untuk tiap-tiap Negara berbeda. Akan tetapi pada umumnya
yang dijadikan pertimbangan adalah tingkat perekonomiandan situasi tenaga kerja.
Makin maju perekonomian suatu daerah, batas umur yang ditentukan untuk usia
kerja minimumnya makin tinggi
Di indonesia yang termasuk dalam tenaga kerja menurut Badan Pusat Statistik
adalah penduduk usia 18 tahun ke atas, sedangkan penduduk di bawah 18 tahun
tidak termasuk dalam tenga kerja. Tabel 1.1
Bagan Pengelompokan Tenaga Kerja
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia Tahun 1997-2001
Tahun
Jumlah
Tenaga
Kerja

1997
135.070.3
50

1998
138.556.1
98

1999
141.096.4
17

2000
141.170.8
05

2001
144.033.8
32

2. Ankatan Kerja
Angkatan kerja merupakan bagian dari tenga kerja yang bekerja atau mencari
pekerjaan, yaitu penduduk baik perempuan naupu laki-laki pada usia produktif,
sedang bekerja ataupun yang sedang mencari pekerjaan.
Angaktan kerja di bedakan pula menjadi dua subkelompok, yaitu pekerja dan
menganggur. Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, memcakup
orang mempunyai pekerjaan dan saat disensus atau di survei memang sedang
bekerja. Menurut BPS yang termasuk orang bekerja adalah orang melakukan
pekerjaan dengan maksud memperoleh upah atau membantu memperoleh
pendapatan/keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam
Adapun yang termasuk dalam pengangguran adalah orang yang tidak
mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak menvari pekerjaa.
Tabel 1.2 Kategori Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 1997-2001
N
o
1

Kategori
Ketenaga
Kerjaan
Ankatan Kerja

1997

1998

1999

2000

2001

89.602.83

92.734.9

95.847.1

95.650.9

98.812.4

5
2

Pengangguran

4.197.306

Tingkat
Pengangguran

4.68%

32
5.062.48
3

78
6.030.31
9

61
5.813.33
1

48
8.605.03
1

5.46%

6.36%

5.80%

8.10%

3. Bekerja ( working
Orang yang bekerja untuk mandapatkan penghasilan atau keuntungan minimal
satu jam dalam seminggu sebelum pencacahan disebut kerja
Pada umumnya sector formal memiliki jam kerja yang teratur sedangkan sector
informal umumnya memiliki jam kerja yang kurang teratur
Penggolongan kerja menurut jam kerjanya
dibedakan sebagai berikut,
a. Bekerja penuh
Orang digolongkan bekerja penuh jika selama satu
minggu
bekerja 35 jam atau lebih
b. Setengah pengangguran
Orang digolongkan setengah nganggur jika
selama satubekerja
kurang dari 35 jam
c. Setengah pengangguran kritis
Orang digolongkan setengah pengangguran kritis
jika selama
satu minggu bekerja kurang dari 14 jam
4. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja ( employment ) merupakan jumlah lowongan kerja yang
tersedia di dunia kerja. Di Indonesia masalah kesempatan kerja dijamin di dalm UUD
1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi Tiap-tiap Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak .
Pemerintah maupun masyarakat telah melakukan berbagai cara untuk memperluas
keempatan kerja misalnya :
a. Menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan, baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelaksanaan wajib belajar 9
yahun
c. Mendrikan berbagai macam usaha seperti usaha, idustri, agraris, jasa, maupun
perdagangan
5. Pengangguran

Masalah pengangguran berawal dari tingkat pertambahan penduduk


A. Macam-macam pengangguran
1. Pengangguran sturuktural adalah pengangguran yang terjadi karna perubahan
dalam sturuktur perekonomian. Untuk mengurangi jumlah pengangguran ini
dapat dilakukan dengan cara memberi keterampilan sesuai dengan yang
dibutuhkan di dunia kerja.

2. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan


struktur perekonomian. Pengangguran ini dapat dikurangi dengan penyediaan
informasi kerja
3. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi Karena pergantian
musim. Mereka sering disebut juga dengan istilah setengah pengangguran.
4. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan teknologi
seperti mesin-mesin modern
5. Pengangguran konjungtur adalah yang disebabkan oleh adanya siklus
konjungtur
6. Pengangguran normal , pengangguran ini disebabkan karena memang blum
mendapat pekerjaan karena pendidikandan keterampilan yang tidak memadai

Menurut aktivitas subjeknya, pengangguran dibedakan menjadi berikut

1.

Pengangguran terselubung

2.

Pengangguran terbuka

3.

Setengah menganggur

Penyebab Terjadinya Pengangguran adalah sebagai berikut,


1. Aspek Kependudukan
2. Aspek ekonomi
3. Aspek pendidikan

Dampak Pengangguran
1. Pertumbuhan ekonomi terhambat
2. Penghasilan pajak Negara menurun
3. Kerawanan social
4. Standar kehidupan menurun
5. Kemunduran mental
6. Terjadinya tindakan kriminal

Tabel 1.3 Angkata Kerja, Pekerja, dan Pengangguran Terbuka terlihat dari

tingkat pendidikan
N
o

Tingkat Pendidikan

SD & SD ke bawah

SMP

SMA

4
5
6

SMK
DIPLOMA
Universitas
JUMLAH

Angkatan
Kerja
Juta
%
59,0
58,6
5
17,4
17,4
9
12,2
12,1
1
7,12
7,1
2,21
2,2
2,16
2,7
100, 100,
77
0

Pekerja
Juta

Juta

55,84

60,9

3,22

35,3

15,34

16,7

2,15

23,5

10,07

11,0

2,14

23,4

6,0
1,96
2,42

6,6
2,1
2,6

1,11
0,25
0,26

12,2
2,7
2,8

91,65

100,6

9,13

6. Permasalah Pasar Kerja


Pasar kerja adalah seluruh aktivitas dari seluruh pelaku-pelaku yang
mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja.
Permasalahan ketenagakerjaan dapat menimbulkan permasalahan lain, seperti
masalah ekonomi, sosial, kejahatan, dan politik. Hal ini akan menyebabkan
rendahnya kualitas sumber daya manusia enjadi rendah. Rendahnya kualitas
sumber daya manusia menyebabkan kemampuan mengelola perekonomian menjadi
tidak baik.

7. Peranan Pemerintah Dalam Mengatasi Permasalahan Tenaga Kerja


Menurut undang-undang no.13 Tahun 2003 pemerintah mempunyai kewajiban
untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang dialami Negara kita. Untuk
mengatasi permasalahn tenaga kerja, pemerintah telah melakukan hal-hal berikut :

1. Pengadaan perangkat hukum yang mengatur


tentang
ketenagakerjaan ( aspek hukum )
2. Pengaturan pemerintah untuk pembangunan dan
3. Peningkatan mutu tenaga kerja ( aspek
pendidikan )
investasi baru ( aspek hukum )

4. Melaksanakan program transmigrasi


5. Menciptakan program padat karya
6. Melakukan Pembina kewirahusaan
7. Penetapan upah minimum provinsi (UMP )
8. Peningkatan pengiriman tenaga kerja ke luar
negeri

You might also like