Professional Documents
Culture Documents
KELAS
NO
: NUR KHADIS
: XI IPS 1
: 23
Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara
sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor,
maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan.
Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan Neraca Jasa
adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan
penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan
dengan pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam
kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu
negara, Yang meliputi : a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset
berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
a. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga dari pihak
asing (luar negeri).
b. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau jangka
pendek.
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto
menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk
membeli barang-barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah
ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar
negeri dan investasi dalam sekuritas.
3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan
suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan
dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari
cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :
a) Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan.
b) Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
c) Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
B. Ciri-ciri Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran
berikut :
1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan ekonomis valuta.
Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak
mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-perubahan dalam suku
bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang
lebih panjang pada neraca pembayaran.
2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic balance
ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and omission. Neraca
Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta
domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium
tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and
omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).
3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang akan dibuat
untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan
yang tidak dapat ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih
yang belum dapat diperhitungkan).
2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi:
(i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang
diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun
irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan
amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi
portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah
pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk
negara-negara lain.
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang, jasa,
dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital account mencatat transaksi internasional
yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi.
Sebagai contoh, investor Amerika membeli asetluar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian
yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara
tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan
sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti
saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam
pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila
orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi
bila luar negeri membeli aset Amerika.
Bentuk Suatu Neraca Pembayaran
(dalam triliun rupiah)
Passive (pembayaran)
Aktiva (penerimaan)
Rp 320
2. Impor jasa
40 2. Ekspor Jasa
30
jumlah
310 Jumlah
350
20 5. Modal swasta
40
Jumlah
40 Jumlah
90
+2
Rp 92
Susunan neraca pembayaran ini dapat di bedakan menjadi 3 golongan mutasi keuangan, yaitu transaksi
berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan.
a. Transaksi berjalan
Memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan
jasa. Dengan demikian data yang di tunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak,
hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan) yang di perdagangkan.
b. Transaksi modal
Transaksi ini dibedakan menjadi dua kelompok nilai neto aliran modal kepada pemerintah dan nilai
neto aliran swasta.
c. Selisih perhitungan
Nilai selisih perhitungan meningkat dari US$ 701 juga menjadi lebih dari US$ 3,8 milyar. Pertambahan
ini menggambarkan aliran modal yang tak dicatat semakin meningkat.
Neraca Keseluruhan
Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang di catat di ketiga kelompok transaksi,
yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan.
Sebagai contoh: Aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan ekonomi dan prospek keteguhan
sector moneter, tapi juga bergantung kepada kestabilan politik dan sosial masyarakat, seterusnya neraca
perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat.
Neraca Pembayaran Indonesia, Tahun Terpilih
Di antara 1969-1993
Jenis transaksi
A. Transaksi Berjalan
1969 1980
995 17.489
1985
49.901
1990
26.807
1993
37.186
995
9.962
14.427
29.198
10.875
a. Ekspor
425
-5.537
-7.663
-8.592
__
b. Impor
__
20
__
__
748
284
1.773
4.783
633
5.583
71
-1.315
1.191
4.113
3.443
-70
2.478
1.823
1.506
-2.716
50
-788
247
293
-727
+20
-1.690
-2.070
-2.099
1. Barang
1. Jasa-jasa
2. Pemberian
B. Lalu lintas modal
1. Modal pemerintah
2. Modal swasta
C. Jumlah (A) + (B)
D. Selisih perhitungan
Kedudukan neraca pembayaran
defisit (+)/Surplus (-)
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang
didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang
modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi
peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin
saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang
dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari
sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi
para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan
jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang
dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap
ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan),
dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Penghitungan
Jasa perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga,
dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan
mentah atau barang setengah jadi).
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan
dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Kesimpulan :
Pentingnya neraca pembayaran bagi suatu Negara untuk mengetahui tingkat pembangunan suatu
Negara banyak data yg dapat kita ambil dari neraca pembayaran dan penghitungan pendaptan nasional :
1.mengetahui tingkat kedejahteaan suatu Negara
2.tingkat penggaguran dalam suatu Negara
3.corak pendapatan suatu Negara
4.pendistribusian pendapatan
5.pembangunan Negara itu sendiri
Maka itu penghitungan neraca pembayaraan harus transparan dan benar supaya menjadi koreksi kinerja
suatu Negara setiap tahunnya.