Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU
ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
Rahma Purnamasari
NIM : B10.163
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By.
Ny.S dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSU Assalam Gemolong Sragen.
Karya tulis ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk perkenankan penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Dheny Rohmantika, S.SiT selaku Ketua Prodi D III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
3. Dr.Wiwiek Irawati, M.Kes selaku Direktur RSU Assalam Gemolong
Sragen yang telah memberikan ijinuntuk melaksanakan pengambilan data
awal di tempat praktek
4. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes selaku pembimbing yang telah
memberikan pengarahan kepada penulis
5. Dosen dan staf prodi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan dorongan dan bantuan
kepada penulis
INTISARI
Latar belakang : AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 10,34/1.000
kelahiran hidup. AKB yang disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di
Jawa Tengah pada tahun 2011 sebanyak 21,184 meningkat banyak apabila
dibandingkan tahun 2010 yang sebanyak 15.631. Bayi berat badan lahir rendah
adalah bayi yang ketika dilahirkan mempunyai berat kurang dari 2500 gram. Data
di RSU Assalam Gemolong Sragen Jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir
rendah 769 kelahiran (10,8%)
Tujuan : Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan berat badan lahir rendah sesuai dengan menejemen kebidanan Hellen
Varney
Metode penelitian : Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus
pada bayi dengan berat badan lahir rendah dengan menggunakan metode
deskriktif, lokasi studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Assalam
Gemolong Sragen dengan subyek seorang bayi baru lahir By.Ny. S dengan berat
badan lahir rendah yang dilakukan pada tanggal 14-17 Februari 2013. Teknik
pengumpulan data meliputi data primer yang terdiri dari wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik yang terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan data
sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil studi kasus : mengobservasi keadaan umum dan vital sign, menjaga
kehangatan bayi,kolaborasi dengan dokter untuk terapi injeksi logafox 2 x 100 g
per 12 jam secara IM, injeksi dexametason 2 x 1/8 mg per 12 jam secara IM,
biofos 2x1/3 mg per oral dan memberikan nutrisi yang adekuat melalui ASI dan
PASI, perawatan tali pusat, member rasa aman dan nyaman, observasi BAK dan
BAB, timbang berat badan setiap hari
Kesimpulan : setelah dilakukan perawatan selama 4 hari untuk menggetahui
perkembangan dari bayi. Hasilnya keadaan umum bayi baik, gerakan aktif, reflek
hisap kuat, vital sign, Nadi 140 x/mnt, suhu : 36,5o C, berat badan bayi mengalami
penurunan 100 gram pada hari ke 2, dan menggalami kenaikan 50 gram pada hari
ke 4
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Bayi Baru Lahir, Bayi Berat Lahir Rendah
Kepustakaan :22 buku (2003-2012)
vi
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
CURICULUM VITAE
Nama
: Rahma Purnamasari
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Kaliwowo,
Riwayat pendidikan :
1. SD N 01 Kedunggalar, Ngawi
Angkatan 2010
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGATAR ................................................................................. iv
INTISARI .................................................................................................. vi
CURICULUM VITAE ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Manfaat Studi kasus ............................................................... 4
D. Tujuan Studi Kasus ............................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ............................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ................................................................................... 10
1. Bayi Baru Lahir (BBL) ..................................................... 10
2. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) ................................. 14
B. Teori Menejemen Kebidanan ........................................................ 23
ix
ix
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Apgar Score Pada Bayi Baru Lahir ............................................. 13
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belangkang
Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia, terdapat kematian ibu
sebesar 500.000 jiwa per tahun dan angka kematian khususnya neonatus sebesar
10.000000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan neonatal terutama terjadi
terutama di Negara berkembang (Manuaba, 2010).
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11
bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi
ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti
status kesehatan di wilayah tersebut rendah (Dinkes, 2011).
AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 10,34/1.000
kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar
10,62/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target Millenium
Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17/1.000 kelahiran
hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sudah cukup baik
karena telah melampaui target (Dinkes, 2011).
AKB yang disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Jawa
Tengah pada tahun 2011 sebanyak 21,184 meningkat banyak apabila
Oktober 2012 sebanyak 769 kelahiran. Jumlah bayi lahir dengan berat badan
normal sebanyak 628 kelahiran (89,2%). Jumlah bayi lahir dengan berat badan
lahir rendah 76 kelahiran (10,8%). Jumlah bayi patologi 65 kelahiran (9,2%).
Berdasarkan tinggi angka kelahiran BBLR, maka penulis tertarik
mengambil kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir pada bayi
Ny.S dengan Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSU Assalam
Gemolong Sragen.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah
dalam penyusunan kasus ini adalah : Bagaimana Pelaksanaan Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSU Assalam
suhu,
pemenuhan
kebutuhan
makanan
dan
cairan,
suhu,
pemenuhan
kebutuhan
makanan
dan
cairan,
F. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB meliputi :
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan gambaran karya tulis ilmiah
secara menyeluruh tentang bayi dengan BBLR yang terdiri dari
latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan
penulisan yang meliputi tujuan umum dan tujuan kusus, keaslian
studi kasus serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis menjelaskan gambaran teori medis tentang
bayi dengan barat badan lahir rendah (BBLR) yang meliputi :
Pengertian BBL dan BBLR, ciri-ciri BBL dan BBLR, golongan
BBLR, klasifikasi BBLR, etiologi BBLR, gambaran klinis BBLR,
komplikasi BBLR, Tindakan bidan, teori menejemen kebidanan
pada bayi dengan BBLR meliputi: pengkajian, implementasi dan
evaluasi, catatan perkembangan serta kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI
Dalam bab ini
ilmiah,
pengambilan
lokasi
kasus,
subyek
kasus,
waktu
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari
pembahasan kasus BBLR, sedangkan saran merupakan alternative
pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1.
b.
10
11
c.
2) Matur
3) Postmatur
d.
12
13
Badan merah
Ekstremitas
biru
Seluruh tubuh
kemerahmerahan
Tidak ada
Kurang dari
100/menit
Lebih dari
100/menit
Tidak ada
Gerakan
sedikit
Batuk atau
bersin
Tidak ada
Ekstrimitas
fleksi sedikit
Gerakan aktif
Tidak ada
Lemah atau
tidak teratur
Menangis kuat
atau baik
(Frekuensi nadi)
c. Grimace
(Reaksi
rangsangan)
d. Activity
(Tonus otot)
e. Respiration
Pucat
(Warna kulit)
b. Pulse rate
(Pernafasan)
14
c.
Klasifikasi BBLR
Berdasarkan umur kehamilan atau masa gestasi menurut Surasmi
(2010), yaitu :
15
1) Bayi premature yaitu bayi baru lahir pada umur kehamilan tidak
mencapai 37 minggu.
2) Bayi cukup bulan yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan
dari pada 37 42 minggu.
3) Bayi lebih bulan yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan
sesudah 42 minggu.
d.
16
d) Sebab lain
(1) Ibu yang perokok
(2) Ibu yang peminum alcohol
(3) Ibu pencandu narkotik
2. Faktor janin
a) Hidramnion
b) Kehamilan ganda
c) Kelainan kromoson
d) dll
3. Faktor lingkungan
a) Tempat tinggal dataran tinggi
b) Radiasi
c) Zat-zat racun
d) Karakteristik (keadaan yang dijumpai)
e.
17
3) Reflek tonik leher lemah dan reflek moro positif, daya hisap
lemah terutama pada hari-hari pertama.
f.
18
19
jam pertama
20
21
i.
Reflek BBLR
1.
Reflek moro:
Reaksi kejutan dentan menimbulkan perasaan jatuh pada bayi.
Caranya: bayi pada posisi telentang kepalanya dibiarkan jatuh
dengan cepat beberapa centimeter dengan hati-hati ke tangan
pemeriksa. Bayi akan terkejut, lengan direntangkan dalam posisi
abduksi ekstensi dan tangan terbuka diikuti dengan gerakan
lengan adduksi dan fleksi. Pada bayi BBLR tidak selalu diikuti
oleh gerakan fleksi (Matondang, 2003).
2.
Reflek rooting
Reflek walking
22
keadaan kedua tungkai abduksi, sendi lutut dan sendi kaki dalam
fleksi (Hassan, 2005).
4.
Reflek sucking
kasus
bayi
prematur
reflek
tonik
leher
lemah
(Wiknjosastro, 2007).
23
yang logis untuk pengambilan satu keputusan yang berfokus pada pasien
(Varney, 2007)
Proses manajemen menurut Varney (2007) ada 7 langkah dimulai dari
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah
tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Langkah 1 : Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal yang dipakai dalam menerapkan
asuhan kebidanan pada pasien (Varney, 2007). Pada tahap ini semua data
dasar dan informasi tentang pasien dikumpulkan dan dianalisa untuk
mengevaluasi keadaan pasien yang meliputi :
a.
Data Subyektif
Yaitu data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2009).
1) Biodata menurut Nursalam (2009), meliputi :
a) Nama bayi
b) Umur bayi
24
badan
kehamilan.
Panjang
dengan
umur
badan
BBLR
kurang dari 45 cm
(Winkjosastro, 2007)
f)
Nama ayah/ibu
g) Umur
h) Suku/bangsa
i)
Agama
j)
Pendidikan
: Untuk
mengetahui
keadaan
sosial
ekonomi keluarganya
k) Alamat
2) Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus dinyatakan dengan
singkat dan menggunakan bahasa yang dipakai oleh pemberi
keterangan (Varney, 2004). Keluhan utama pada BBLR adalah
25
mengetahui
adanya
penyakit
yang
dapat
26
d) Riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan
operasi (Nursalam, 2009).
b.
Data Obyektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam, 2009).
1) Pemeriksaan Khusus
Dilakukan dengan pemeriksaan apgar score pada menit pertama,
kelima dan kesepuluh.
2) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
Dikaji untuk mengetahui keadaan umum mencangkup
keadaan umum baik, sedang, lemah (Matondang, 2003).
b) Kesadaran
Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,
apatis, somnolen, spoor, delirium (Matondang, 2003).
c) Tanda-tanda vital, meliputi :
(1) Pernafasan (Respirasi Rate)
Pemeriksaan harus mencakup frekuensi pernapasan,
irama atau keteraturan, kedalaman, dan tipe atau pola
pernapasan (Matondang, 2003). Pada bayi dengan
BBLR pada hari pertama frekuensi pernafasan 40 50
per menit, hari-hari berikutnya 35 45 menit per menit
(Wiknjosastro, 2005).
27
(2) Suhu
Pada umumnya yang diukur adalah suhu aksila. Dapat
pula diukur di rektum, lipat paha, atau bawah lidah.
Pada umumnya suhu aksila 1oC lebih rendah dari pada
suhu rektum, sedangkan suhu mulut 0,5oC lebih rendah
dari pada suhu rektum. Dalam keadaan normal suhu
aksila adalah 36-37oC (Matondang, 2003).
Pada bayi dengan BBLR suhu tubuh berkisar 34oC
37oC (Wiknjosastro, 2005).
(3) Denyut Jantung
Dinilai pada keempat ekstremitas. Penilaian mencakup
frekuensi atau laju nadi, irama, kualitas nadi, dan
ekualitas nadi (Matondang, 2003). Pada bayi normal
frekuensi nadi 100-160 kali per menit (Kosim, 2004).
Pada bayi BBLR nadi seperti bayi normal, yaitu 100140 kali per menit (Wiknjosastro, 2005).
3) Pemeriksaan Fisik Sistematis
Pemeriksaan fisik secara sistematis adalah sebagai berikut :
a) Kepala
b) Rambut
: Bersih/tidak,
mudah
dicabut/tidak,
28
c) Muka
d) Mata
dan
warna
merah
muda
: Adakah
nafas
cuping,
kotoran
yang
Telinga
daun
telinga
pertumbuhannya,
belum
sehingga
sempurna
seolah-olah
kelainan
labioskisis
atau
labiopalatoskisis
(Surasmi, 2003).
h) Leher
: Adakah
pembesaran
kelenjar
thyroid,
29
i)
Dada
j)
Abdomen
k) Kulit
: Adakah
lanugo
sedikit
atau
berlebih,
Genetalia
m) Ekstremitas
atrogiposis
(pergerakan
sendi
yang
30
4) Pemeriksaan Refleks
a) Reflek Moro
b) Reflek Rooting
c) Reflek Suching
pada
BBLR
(Wiknjosastro, 2007).
reflek
lemah
31
d) Reflek Plantar
reflek
tonic
leher
lemah
(Wiknjosastro, 2006).
f)
Reflek Palmar
seketika
bila
jari
32
c) Panjang badan
d) Berat badan
7) Data Penunjang
Data yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium (Doengoes,
2001). Pada BBLR dilakukan pemeriksaan penunjang antara lain
darah rutin, glukosa darah, foto dada, USG kepala
(Proverawati dan Ismawati, 2010).
2.
33
a.
Diagnosa kebidanan
Yaitu diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek
kebidanan (Varney, 2007).
Diagnosa : Bayi baru lahir By Ny X umur dengan Berat Badan
Lahir Rendah.
Dasar
: Data Subyek
Data Objektif
b.
Masalah
Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman pasien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa
(Varney, 2007). Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru
34
Kebutuhan
Yaitu hal-hal yang dibutuhkan atau diperlukan pasien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah (Varney, 2007).
Kebutuhan-kebutuhan yang harus diberikan pada Berat Badan Lahir
Rendah yaitu : mengkaji reflek hisap, mempertahankan kehangatan,
member nutrisi sesuai dengan kebutuhan bayi (Wiknjosastro, 2007)
3.
4.
Langkah 4 : Antisipasi
Antisipasi adalah masalah yang mencerminkan kesinambungan dari
proses manajemen kebidanan. Beberapa data mengidentifikasikan situasi
yang gawat dimana bidan harus segera bertindak atau untuk dikonsultasi
dengan dokter atau untuk dikonsultasikan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai kondisi pasien (Varney, 2007).
35
a.
b.
c.
Antisipasi Hipoglikemi
BBLR membutuhkan ASI atau PASI sesegera mungkin setelah lahir
dan minum sangat sering setiap 2 jam pertama pada minggu pertama
(Proverawati dan ismawati, 2010).
36
5.
Langkah 5 : Perencanaan
Adalah suatu tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah atau
kebutuhan pasien. Berfungsi untuk menuntun perawatan yang diberikan
kepada pasien sehingga tercapai tujuan dan hasil yang optimal atau
diharapkan (Varney, 2007).
Rencana asuhan pada bayi berat badan lahir rendah menurut
Wiknjosastro (2007), antara lain :
a.
b.
6.
c.
d.
Pertahankan kehangatan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Langkah 6 : Implementasi
Merupakan
pelaksanaan
dari
rencana
asuhan
menyeluruh
dari
37
7.
c.
d.
Mempertahankan kehangatan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Langkah 7 : Evaluasi
Sebuah perbandingan antara hasil yang aktual dengan hasil yang
diharapkan. Dilakukan penilaian apakah rencana asuhan yang telah
disusun dapat terlaksana dan terpenuhi kebutuhannya seperti yang telah
diidentifikasikan dalam masalah dan diagnosa (Varney, 2007).
Pada kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ini yang ingin dicapai
adalah terjadi kenaikan berat badan pada bayi, bayi terhindar dari
hipotermi, keadaan umum bayi baik, kebutuhan cairan terpenuhi, reflek
hisap bayi baik (Varney, 2007).
38
: Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
: Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan pasien, hasil
laboratorium dan tes diagnostik yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan sebagai langkah I
: Analisa/Assesmen
Menggambarkan pendokumentasian analisa dan interpretasi data
subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi
a.
Diagnosa masalah
b.
c.
: Planing
Menggambarkan pendokumentasian, perencanaan (P) dan evaluasi (E)
berdasarkan analisa
39
D. Landasan Hukum
Menurut Permenkes Nomor HK.02.02/MENKES/1464/2010 Pasal 9 ayat
3 tentang pelayanan kebidanan pada bayi meliputi : pemeriksaan pada bayi,
perawatan tali pusat, perawatan bayi, resusitasi pada bayi baru lahir,
pemberian imunisasi bayi dalam rangka menjalankan tugas pemerintah dan
pemberian penyuluhan (Kepmenkes, 2010).
E. Informed Consent
Informed Consent merupakan hal yang sangat penting. Yang dimaksud
informed consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh klien
atau pasien atau walinya (bagi bayi, anak di bawah umur dan klien atau
pasien yang tidak sadar) kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
kebutuhan (Mustika, 2005).
BAB III
METODOLOGI
suatu kasus
yang terdiri
dari unit
tunggal
(Notoatmodjo, 2010).
40
41
D. Waktu Pelaksanaan
Dalam studi kasus ini waktu adalah saat yang dibutuhkan peneliti untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Pelaksanaan
asuhan kebidanan dilakukan pada Tanggal 14 17 Februari 2013 di Rumah
Sakit Umum Assalam Gemolong Sragen.
Data Primer
Data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya (Hasan, 2005).
a.
Wawancara
Yaitu suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara
lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakapcakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)
(Notoatmodjo, 2010). Pada kasusu ini wawancara atau tanya jawab
42
Observasi
Yaitu suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2010).
Dalam kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) penulis
melakukan observasi untuk mengetahui hal-hal yang perlu di
observasi, meliputi : keadaan umum, suhu, respirasi, nadi, kenaikan
berat badan .
Untuk mengetahui perkembangan bayi, reflek bayi, out take
bayi, intake bayi dan pemberian terapi dengan menggunakan lembar
status pasien.
c.
Pemeriksaan Fisik
Menurut Nursalam (2009), pemeriksaan fisik dipergunakan
untuk mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan
cara:
1) Inspeksi
Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis
dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan
penciuman sebagai suatu alat atau pengumpulan data (Nursalam,
2009). Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala
sampai kaki. Pada bayi Berat Badan Lahir Rendah kepala relatif
43
lebih besar, pergelangan kaki dalam fleksi atau lurus dan kepala
mengarah ke satu sisi (Wiknjosastro, 2007)
2) Palpasi
Suatu teknik yang menggunakan indera peraba, tangan dan jari.
Dalam hal ini dilakukan untuk memeriksa keadaan turgor kulit
bayi (Wiknjosastro, 2007). Pada bayi Berat Badan Lahir Rendah
kulit tipis, transparan, lanugonya banyak.
3) Perkusi
Suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau membandingkan
kiri kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan
menghasilkan suara (Wiknjosastro, 2007). Perkusi bertujuan
untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi
jaringan. Pada kasus bayi Berat Badan Lahir Rendah
pemeriksaan dilakukan pada daerah abdomen.
4) Auskultasi
Pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop (Nursalam, 2009).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi frekuensi jantung.
2.
Data Sekunder
Data yang diperoleh atau yang dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2005)
44
a.
Studi Dokumentasi
Dokumentasi merupakan semua bentuk sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumen, baik dokumen-dokumen resmi
maupun tidak resmi (Notoatmodjo, 2010). Dokumentasi ini didapat
dengan melihat catatan rekam medis (RM) pasien di Rumah Sakit
Umum Assalam Gemolong Sragen.
b.
Studi Kepustakaan
Bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam
menunjang
latar
belakang
teoritis
dari
suatu
penelitian
2.
b.
b.
Stetoskop
c.
Termometer
d.
Timbangan
e.
Metline
45
3.
f.
g.
Minyak telon
h.
Plester
i.
Gunting
j.
Jam tangan
Alat-alat penunjang
a. Sendok
b. Plester
c. Gunting
4.
Dokumentasi
Alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi :
a.
Alat tulis
b.
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal 14 Februari 2013. Pukul : 10.15 WIB di RSU Assalam
Gemolong.
Analisa dilakukan pada ibu bayi
a. Data Subyektif
1) Biodata
Nama bayi
: By.Ny. S
Umur bayi
: 1 jam
Tgl/Jam Lahir
Jenis Kelamin
: Laki-laki
BB/PB
: 2.400 gr /46 cm
Identitas ibu:
Identitas ayah :
Nama Ibu
: Ny. S
Nama Ayah
: Tn. S
Umur
: 32 th
Umur
: 31 th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
46
47
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 14 Februari 2013
pukul 09.15 WIB dan khawatir Berat Badan bayinya 2.400 gram.
3) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Kehamilan Sekarang
(1) HPMT : 01 Juni 2012
HPL
: 08 Maret 2013
48
: Spontan
(2) Penolong
: Dokter
: Kala I
: BB 2400 gr
: 500 cc
b) Reflek rooting
: Bila
pipi
bayi
disentuh,
ia
sedikit
yang
d) Reflek plantar
49
: 31 cm
b) Lingkar dada
: 31 cm
c) Panjang badan
: 46 cm
d) Berat badan
: 2400 gr
: 9 cm
b. Data Obyektif
1) Riwayat pemeriksaan khusus ( APGAR SCORE)
Yang Dinilai
Nilai
0
Jumlah
Mnt
Mnt
Mnt
10
1.
Denyut jantung
Teraba
<100/mnt
> 100/mnt
2.
Pernafasan
Tdk bernafas
Lambat,tak teratur
Teratur, menangis
3.
Tonus otot
Terkulai
Sikap anggota
Menggerakkan
ditekuk
anggota
Tdk ada
Muka menyeringai
Badan pucat
Anggota badan
Merah jambu
4.
Reaksi
pengisapan
5.
Warna kulit
50
ditekuk
Jumlah :
2) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
: Cukup
b) Kesadaran
: Composmentis
c) Tanda-tanda vital :
N :140 kali/mnt
R: 45 kali/mnt,
S : 36,5o C
Rambut
Muka
Mata
Telinga
Hidung
Tidak
ada
nafas
cuping,
kotoran
yang
51
Leher
Dada
Abdomen
Kulit
Genetalion
Ekstremitas
Anus
Tulang punggung :
(+) berlubang
Tidak ada pembengkaan atau cekungan.
: 14 Februari 2013
a. Diagnosa kebidanan:
Bayi Ny. S umur 1 jam dengan Berat Badan Bayi Lahir Rendah
52
Data Dasar :
1) Data Subyektif :
Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 14 Februari 2013 Pukul :
09.15 WIB dengan Berat Badan 2400 gram
2) Data obyektif :
Vital sign :
(1) N :140 kali/menit
R: 45 kali/menit
S : 36,5o C
(2) Antropometri :
BB : 2400 gram
LK : 31 cm
LD : 31 cm
PB : 46 cm
LILA : 9 cm
(3) Reflek Hisap
b. Masalah
: Lemah
53
IV. ANTISIPASI
a. Beri pemenuhan nutrisi berupa ekstra gula 1 kali dengan sendok
b. Jaga kehangatan bayi dengan perawatan di dalam inkubator suhu
35C
V. PERENCANAAN
Tanggal : 14 Februari 2013
0,5 mg
2. Logafox
2 x 100 g
3. Dexametason
2 x 1/8 mg
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 14 Februari 2013
54
0,5 mg
2. Logafox
2 x 100 g
3. Dexametason
2 x 1/8 mg
VII. EVALUASI
Tanggal 14 Februari 2013
a. Pukul 10.50 Keadaan umum baik, gerak aktif, vital sign : Nadi : 140
x/mnt,
suhu : 36,5 o C, Respirasi :45 x/menit
b. Pukul10.55 Bayi sudah dirawat di dalam inkubator suhu 35C
c. Pukul 11.00 Bayi sudah diberi injeksi
1. Neo K
0,5 mg
2. Logafox
2 x 100 g
55
3. Dexametason
2 x 1/8 mg
56
DATA PERKEMBANGAN I
S : Data Subyektif
1. ibu mengatakan bayinya berumur 1 hari
2. ibu mengatakan belum menyusui bayinya
3. ibu mengatakan asinya belum keluar
4. ibu mengatakan bayinya sudah dimandikan tadi pagi
O : Data Obyektif
1. Berat Badan 2300 gram
2. Keadaan umum baik, gerakan aktif
3. Vital sign : Nadi : 140 x/mnt, Suhu : 36o C, Respirasi : 48 x/menit
4. Reflek hisap: lemah
A : Assesment
Bayi Ny. S umur 1 hari dengan Berat Badan Lahir Rendah
P : Planning
1. pukul 10.40 Mengobservasi keadaan umum dan vital sign tiap 12 jam
2. pukul 10.50 Menjaga kehangatan bayi dengan cara membungkus
dengan kain kering dan bersih
57
EVALUASI
Tanggal
: 15 Februari 2013
1. pukul 10.50 Keadaan umum baik, gerakan aktif, vital sign : Nadi 140
x/mnt, Respirasi : 48 x/mnt, suhu : 36 o C
2. pukul 10.55 Bayi sudah dibungkus/digedong dengan kain bersih dan
kering
58
59
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal : 16 Februari 2013
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan asinya sudah keluar
2. Ibu mengatakan bayinya mau menyusu ASI dengan kuat
O : Data Obyektif
1. Pukul 10.40 Keadaan umum : baik, gerakan aktif, vital sign :
Nadi : 140 x/menit, Respirasi : 40 x/menit, suhu 36,5 o C
2. Pukul 10.50 Berat Badan : 2300 gram
3. Tali pusat bersih
4. Reflek isap kuat
A : Asessment
Bayi Ny. S umur 2 hari dengan berat bayi lahir rendah
P : Planning
1. Pukul 10.40 Mengobservasi keadaan umum dan vital sign
2. Pukul 10.50 Menjaga kehangatan bayi dengan cara membungkus
dengan kain kering dan bersih
3. Pukul 10.55 Memberi injeksi logafok 2x100 g, Hb unijeck dan biofos
secacara oral 2x1/3 mg
60
EVALUASI
Tanggal
: 16 Februari 2013
1. Pukul 10.50 Keadaan umum baik, gerakan aktif, Vital sign : Nadi : 140
x/mnt, Suhu : 36,5o C, Respirasi :40 x/menit
2. Pukul 10.55 Bayi sudah dibungkus/digedong dengan kain bersih dan
kering
3. Pukul 11.00 Injeksi logafok, Hb unijeck dan biofos secacara oral sudah
diberikan
4. Pukul 11.30 Bayi sudah diberi pasi 36 cc dengan sendok
5. Pukul 14.00 Pakaian bersih dan tidak basah
6. Pukul 14.20 Tali pusat bersih dan kering
7. Pukul 14.30 Ibu sudah menyusui banyinya
8. Pukul14.40 Berat badan 2300 gram
9. Pukul 14.50 BAB 3 kali/hari, BAK : 5 kali/hari
61
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan bayinya bisa menghisap dengan kuat.
2. Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif .
3. Ibu mengatakan ingin segera membawa pulang bayinya.
O : Obyektif
1. Keadaan umum baik, gerakan aktif
2. Vital sign : Nadi 140 x/mnt, suhu : 36,5 o C, Respirasi :46 kali/menit
3. Berat badan 2350 gram
4. Tali pusat bersih dan kering
5. Reflek hisap kuat
A : Asessment
Bayi Ny. S umur 3 hari dengan berat bayi lahir rendah
P : Planing
1. Pukul 10.40 Mengobservasi keadaan umum dan vital sign
2. Pukul 10.50 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
3. Pukul 11.00 Melakukan penimbangan berat badan
62
EVALUASI
Tanggal
: 17 Februari 2013
1. Pukul 10.50 Keadaan umum baik, vital sign : Nadi 140 x/mnt, suhu : 36,5o
C, Respirasi 46x/menit
2. Pukul 11.00 Ibu bersedia untuk menyusui bayinya.
3. Pukul 11.05 Berat Badan : 2350 gram berarti ada peningkatan 50 gram
4. Pukul 11.10 Tali pusat bersih, kering dan terbungkus kassa steril
5. Pukul 11.30 Ibu mengerti tentang perawatan bayi baru lahir
6. Pukul 11.35 Ibu bersedia untuk selalu memberi ASI pada bayinya di
rumah tanpa dijadwal
7. Pukul 11.45 Ibu bersedia untuk tidak mengurutkan bayinya pada dukun
dan menjemur bayinya kurang lebih 1jam saat matahari terbit
8. Pukul 12.00 Bayi BAK 3x, dan BAB 1x.
63
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas Asuhan Kebidanan pada Bayi
Ny. S dengan berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Umum Assalam
Gemolong Sragen menggunakan menejemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu pengkajian, interpretasi data,
diagnose potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Adapun urutannya sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian pada bayi dengan berat badan lahir rendah dilakukan
dengan penggumpulan anamnesa, data subyektif, data obyektif dan data
penunjang. Keluhan utama pada BBLR adalah keluarga mengatakan
bayinya sangat kecil atau kurang dari 2.500 gram (Surasmi, 2003).
Berdasarkan penggumpulan data di atas, tanda-tanda bayi BBLR yang
sesuai yaitu Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gr, panjang
badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan
atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30
cm dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu. Pada BBLR reflek
hisapnya lemah (Wiknjosastro, 2005). Pemeriksaan penunjang meliputi
darah rutin, glukosa darah, foto dada, USG kepala (Proverawati dan
Ismawati, 2010).
Berdasarkan pada kasus data subyektifnya adalah ibu menggatakan
khawatir dengan keadaan bayinya yang lahir dengan berat badan kurang.
Bayi Ny. S hasil pengkajian usia kehamilan 37 minggu dengan hamil
64
aterm berat badan 2400 gram, lingkar kepala 31 cm, lingkar dada 31 cm,
reflek hisap lemah, dan gerakan aktif, vital sign nadi : 140 x/menit,
respirasi : 45 x/menit, suhu 36,5C. pada kasus pemeriksaan
laboratorium meliputi glukosa sewaktu : 61 mg/dl. Pada kasus ini
terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang ada yaitu pada teori
pemeriksaan penunjang meliputi darah rutin, glukosa darah, foto dada,
USG kepala. Sedangkan pada kasus ini hanya dilakukan pemeriksaan
laboratorium glukosa sewaktu.
2. Interpretasi data
Pada langkah interpretasi data ini dilakukan identifikasi yang benar
terhadap diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan klien (Varney,
2007). Diagnosa : Bayi baru lahir By Ny X umur dengan Berat Badan
Lahir Rendah. Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir
dengan Berat Badan Lahir Rendah adalah terjadi hipotermi, sindrom
gawat nafas, dan reflek yang lemah (Surasmi, 2003). Kebutuhan yang
harus diberikan pada Berat Badan Lahir Rendah yaitu : mengkaji reflek
hisap, mempertahankan kehangatan, memberi nutrisi sesuai dengan
kebutuhan bayi (Wiknjosastro, 2007)
Sedangkan diagnosa dari kasus ini adalah bayi Ny. S umur 1 jam
dengan berat badan lahir renda. Reflek yang timbul pada kasus ini adalah
reflek hisap bayi rendah. Sedangkan kebutuhan pada kasus ini adalah
merangsang reflek hisap bayi dengan cara pemberian nutrisi yang
adekuat dengan menggunakan sendok.
65
Hipotermi
66
l.
Pertahankan kehangatan
o.
p.
q.
r.
s.
t.
b.
c.
d.
e.
67
f.
g.
h.
dalam
keadaan hangat didalam box bayi, nutrisi terpenuhi, reflek hisap kuat,
sudah diberikan injeksi logafok 2 x 100mg per 12 jam secara IM,
68
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan studi kasus dan pembahasan pasa
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir bayi Ny.S dengan berat badan lahir rendah
di RSU Assalam gemolong Sragen, maka penulis dapat menggambil kesimpulan
dan saran yang mungkin dapat berguna untuk meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan khususnya pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah.
A. Kesimpulan
a.
2.
Diagnosa dari kasus ini adalah bayi Ny.S umur 1 jam dengan berat
badan lahir rendah, masalah yang dialami bayi adalah reflek hisap
lemah. Kebutuhan merangsang reflek hisap bayi dengan cara
pemberian nutrisi yang adekuat dengan menggunakan sendok.
3.
69
70
4.
Antisipasi pada kasus ini memberi pemenuhan nutrisi ektra gula, dan
menjaga kehangatan bayi dengan perawatan didalam inkubator
35CPerencanaan pada kasus ini adalah observasi KU dan vital sign,
menjaga kehangatan
bayi,
6.
b.
Kesenjangan
Pada kasus ini ditemukan kesenjangan yaitu : pada pengkajian, antisipasi,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yaitu pada pemeriksaan penunjang,
pemberian ektra gula, dan tidak memberikan informasi pada orang tua
atau keluarga tentang keadaan bayinya.
71
c.
Alternative
Alternative pemecahan masalah yaitu jika keadaan umum bayi baik tidak
perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yang detail, dan pemberian ektra
gula sebaiknya diganti dengan ASI atau susu formula, dan memberikan
informasi kepada ibu tentang keadaan bayinya yang sehat
B. Saran
1. Bagi rumah sakit
Disarankan agar rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan terutama
dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir
rendah secara optimal melalui penanganan segera setelah lahir
2. Bagi pasien
Diharapkan ibu mampu merawat bayinya sendiri di rumah dengan baik
dan mampu menyusui bayinya dengan ASI eklusif.
3. Pendidikan
Diharapkan agar institusi pendidikan dapat lebih meningkatkan atau
menambah referensi, sehingga dapat membantu penulis atau mahasiswa
yang akan menggambil kasus yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Ning Estri R. 2006. Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. W Dengan Berat Badan
Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSUD Karanganyar, Surakarta,
STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.
Jakarta : Media Aesculapius.
Proverawati, Ismawati. 2010. BBLR. Yogyakarta : Nuha Medika.
Surasmi, AStrining. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC.
Stright, Barbara. 2005. Panduan Belajar : Perawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.
Jakarta : EGC.
Varney, Hellen. 2007. Varneys Midwifery Third Edition. Baston : Jones and
Bartles.
Wong, D. 2004. Pedoman Klinis Perawatan Pediatrik, Jakarta : EGC.
Winkjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Yoedia Nurprima P. 2011. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By Ny. A
dengan Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Panti Waluyo
Surakarta, Surakarta, STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.