You are on page 1of 3

MACAM SISTEM AIR

PENDINGIN
Ilham Anugrah Permata
Teknik Kimia
FTI-ITS
ilhamanugrahpermata@yahoo.
co.id

pentransfer
panas
di
berbagai
industri maupun alat pendingin pada
mesin-mesin.
Akhir-akhir
ini,
penggunaan air untuk pendinginan
meningkat
dari
titik
kewajaran
lingkungan maupun konservasinya,
hal ini menyebabkan perubahan
mekanisme

ABSTRAK

Dalam industri banyak digunakan


sistem pendinginan (Cooling System)
dalam
prosesnya.
Sistem
pendinginan ini merupakan proses
untuk mengurangi panas dalam
suatu proses atau alat. Panas ini
dikurangi dengan menransferkannya
dari suatu medium ke medium lain.
Medium
palingumum
yang
digunakan untuk mentransferkan
panas ini adalah air. Air banyak
digunakan karena memiliki kapasitas
panas yang besar, selain itu juga
kesediannya yang melimpah. Sistem
pendingin ini selanjutnya terbagi
menjadi beberapa macam indirect
CWS (Cooling Water System) dan
direct CWS. Dari dua macam ini
terbagi
lagi
menjadi,
Open
Recirculating
CWS,
Closed
Recirculating
CWS,
dan
Once
Through CWS untuk indirect dan
Open Recirculating CWS dan Once
Through CWS untuk direct. Masingmasing dari tipe tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masingmasing.

Kata Kunci
SIstem Air Pendingin, Cooling Water
System, sistem pendinginan

1. PENDAHULUAN
Kebanyakan air yang ada digunakan
untuk tujuan proses produksi di
industri. Kesedian dan kapasitas
panasnya yang besar membuat air
diminati industri sebagai media

pendingin air hingga lebih efektif


lagi. Contohnya, kebanyakan sistem
aliran air digunakan hanya sekali
jalan dan kembali ke penampungan
air (watershed). Ini menghasilkan
kebutuhan air yang besar dan panas
yang tertransferkan ke aliran akan
semakin besar. Sebaliknya, tower
pendingin (cooling tower) dapat
menggunakan kembali air dalam
sebuah mekanisme evaporasi yang
paling modern sehingga mengurangi
kebutuhan
air
hingga
90%
dibandingkan
pendinginan
sekali
jalan. Hal ini pastinya mengurangi
jumlah
transfer
panas
tetapi
berdampak
positif
terhadap
lingkungan
karena
panas
tertransferkan ke udara. Hal ini
mengubah
desain
sistem
air
pendingin (cooling water system)
pada
umumnya
dan
dalam
operasinya
ditemukan
adanya
pengaruh
kimia
air
yang
menghasilkan korosi, deposisi, dan
fouling (pengotoran). Oleh karena
itu, akan dibahas tipe-tipe sistem air
pendingin
yang
masing-masing
memiliki desain dan spesifikasi yang
berbeda sehingga menghasilkan efek
yang
berbeda
pada
proses

pendinginannya,
dampaknya
terhadap lingkungan, dan masalah
yang akan timbul, sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam
pemilihan sistem pendingin industri
yang sesuai dengan prosesnya.

secara langsung juga menambah


jumlah mineral pada air, sehingga
konsentrasi
mineral
ini
harus
dikontrol (melalui blowdown water).
Sistem ini biasa ditemui di kilang
minyak dan industri petrokimia.

2. INDIRECT DAN DIRECT CWS

4. CLOSED
CWS

Perbedaan indirect dan direct CWS in


terletak
pada
teknik
transfer
panasnya. Jika pada indirect CWS,
process fluid yang panas tidak
kontak
medium
(air)
secara
langsung. Misalnya, process fluid
berada dalam suatu wadah dan air
dialirkan melalui pipa yang mampu
menghantarkan panas, seperti pada
heat exchanger. Jika pada direct
CWS,
process
fluid
mengalami
kontak langsung dengan medium.
Misalnya pendinginan pada cooling
tower yang membiarkan process
fluid
kontak
dengan
udara
lingkungan.

3. OPEN RECIRCULATING CWS

RECIRCULATING

Sistem closed ini menggunakan


tempat
tertutup
untuk
mentransferkan panas dari medium
(air), sehingga mediumnya bisa
digunakan lagi. Biasanya digunkan
fluida lain sebagai medium transfer
dari air yang panas. Kelebihannya
adalah kehilangan air lebi sedikit
karena prosesnya yang tertutup.
Sistem ini biasa dijumpai pada
sistem pendingin mesin, bearing,
dan AC.

5. ONCE THROUGH CWS

Cooling Tower
Blowdown water (B)
Seperti pada gambar, air yang telah
diteransferi
panas
selanjutnya
didinginkan oleh udara pada sistem
terbuka,
sehingga
dinamakan
opened. Recirculating berarti air
digunkan berkali-kali melalui sistem
cooled and reused. Kekurangan dari
proses ini adalah adanya air yang
lolos (windage loss dan evaporation
loss) sehingga harus ada make-up
water. Kontaknya dengan udara

Sistem ini merupakan sistem yang


paling boros air karena air hanya
digunakan sekali jalan dan dibuang.
Sistem ini biasa digunakan pada
industri yang dekat dengan sumber
air yang melimpah, contoh pada
sistem distilasi air laut.

5. KESIMPULAN

Dalam proses pendinginan di


industri
kebanyakan
digunakan
air
karena
jumlahnya yang melimpah dan

kapasitaspanasnya
yang
tinggi.
Sistem air pendingin terdiri
dari
berbagai
jenis
dan
masing-masing
memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Jenis tersebut dipilih agar
efektif dan ramah lingkunga
sesuai
spsifikasi
proses
masing-masing industri.

DAFTAR PUSTAKA

Kemmer, N. Frank. 1988. The NALCO


Water Handbook. New York :
McGraw Hill Book Company.
Wibawa, Gede. 2011. Power Point
Presentation : Sistim Air Pendingin
(Cooling Water System).
GE Power & Water : Water & Process
Technology. Chapter 23-Cooling
Water
System-Heat
Transfer.
www.gewater.com/handbook/cooli
ng_water_systems/ch_23_heat.jsp

You might also like