Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN
4.1
Umum
Kebutuhan akan perlindungan bangunan akibat sambaran petir sangatlah
penting diperlukan untuk gedung. Oleh sebab itu, sebelum bangunan didirikan
perlu dilakukan perencanaan instalansi proteksi penangkal petir yang teliti.
Dimulai dari perencanaan peralatan hingga perlindungan terhadap bangunan
tersebut. Perencanaan instalansi proteksi penangkal petir harus sesuai klasifikasi
bangunan gedung, apakah bangunan gedung termasuk dalam kriteria yang tidak
perlu, dianjurkan, atau sangat perlu dalam pemasangan instalansi penangkal petir.
Pemasangan instalansi penangkal petir harus sesuai standar PUIPP yang diberikan
oleh pemerintah Indonesia dalam mendirikan bangunan guna menjaga
keselamatan.
4.2
43
Indeks
A
Bangunan dan isinya jarang digunakan, seperti gudang, dan menara
0
Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal orang,
1
seperti toko, rumah tinggal dan ruko
Bangunan yang mempunyai isi cukup penting dan dihuni cukupa
2
banyak orang, seperti pabrik, kantor, dan gedung pemerintahan
Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, stadion
olahraga dan apartemen, bangunan-bangunan bertingkat.
Bangunan dengan tingkat fungsional yang penting, seperti PLTU,
menara kontrol lapangan udara, PLTN dam museum
Instalansi gas,rumah sakit dan pertamina
Bangunan yang mudah meledak
3
4
5
15
44
Indeks
D
0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indeks
E
0
1
2
3
4
5
6
7
Indeks
(PB)
11
11
12
13
14
14
Penggunaan
Tidak perlu
Tidak perlu
Dianjurkan
Dianjurkan
Sangat dianjurkan
Sangat dianjurkan
45
4.3
46
4.4
Semi
Gross
853. 10
853. 10
853. 10
853. 10
853. 10
853. 10
853. 10
853. 10
923. 18
1003.44
1112.17
827.73
1037.71
616.5
405.35
38.26
Utility
Total
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
139.61
257.88
263.13
2327.55
2848.2
992.71
992.71
992.71
992.71
992.71
992.71
992.71
992.71
1062.79
1143.05
1251.78
967.34
1295.59
879.63
2732.9
2886.46
dengan sistem perlindungan (Rolling sphere). Batang finial penangkal petir yang
digunakan terbuat dari tembaga sebanyak 1 buah. Dipasang pada atap gedung
dengan ketinggian 10 meter. Hantaran penyalur yang digunakan kabel coil
tembaga (coex 35mm) yang terhubung lansung pada bak kontrol (grounding), lalu
dihubungkan dengan kawat tembaga yang ditanam pada kedalaman 5 m dengan
luas penampang 60 mm.
47
4.5
Menara Hijau
Besar kebutuhan suatu bangunan akan instalansi penangkal petir
ditentukan oleh besarnya perkiraan bahaya yang terjadi apabila bangunan tersebut
tersambar petir. Untuk memenuhi kebutuhan instalansi penangkal petir pada
PT.Graha Menara Hijau. Dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.1 dan
berdasarkan data-data pada tabel 4.1 sampai 4.5 adalah sebagai berikut :
48
PB = A + B + C + D + E
PB = 3 + 1 + 0 + 6,5 + 6
PB = 16,5
Dari hasil yang diperoleh (16,5) dan merujuk pada tabel 4.6 menujukan
bahwa tingkat akan instalansi penangkal petir pada PT. Graha Menara Hijau
sangat diperlukan. Sesuai dengan PUIPP yang telah ditetapkan oleh Standart
Nasional Indonesia. Apabila bangunan ini tidak dilengkapi dengan sistem
penangkal petir, maka akan menimbulkan bahaya bagi orang-orang dan peralatan
listrik yang berada didalam gedung tersebut.
4.6
/tahun
Dari hasil yang sudah diperoleh dapat diketahui bahwa di Indonesia dengan
intensitas 260 hari guruh/tahun, maka akan terjadi kerapatan sambaran petir
sebanyak 39 Sambaran/
/tahun.
49
4.7
nilai kepadatan sambaran petir ke tanah (Ng), Arus puncak petir (i), Muatan arus
petir (Q), kecuraman arus petir (di/dt)maks.
1. Kepadatan sambaran petir ke tanah/
. Dihitung dengan
menggunakan persamaan 3.3 dan berdasarkan data pada tabel 3.5 sebagai
berikut :
= 0.04 x 12
= 16,8 Sambaran/
/tahun
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa besar nilai kerapatan pada
suatu daerah adalah 16,8 Sambaran/
I = 29,5 x 2,33
I = 68,8 KA
50
Berdasarkan hasil yang sudah diperoleh dapat diketahui nilai arus puncak
petir saat terjadi sambaran petir adalah sebesar 68,8 KA.
3. Muatan Arus Petir
Dari hasil perhitungan arus puncak petir yang sudah diperoleh. Dalam
menentukan besar muatan arus petir dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 3.5 dengan nilai arus puncak petir sebesar 68,8 KA adalah
sebagai berikut :
Q = 1.13 x
(C)
Q = 1.13 x (68,8
(C)
(di/dt
= 1,2 x
(di/dt
= 1,2 x
(di/dt
(di/dt
= 23,2 Ka/s
Ka/s
Dari hasil yang sudah diperoleh dapat diketahui besar arus maksimum
yang menggalir pada penghantar sebesar 23,2 Ka/s.
51
4.8
52
Ne
Ne
Ne
Ne
Ne
]
]
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa besar intensitas sambaran
petir berdasarkan garis lintang bangunan relatif rendah, yaitu sebesar 0,054
0,0274 Sambaran petir/hari/
dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan 3.9 dan hasil yang sudah didapat dari
jumlah sambaran petir berdasarkan garis lintang, yaitu sebagai berikut :
F
= Ne . IKL
= (0,054 0,0274) x 126
F1
= 0,054 x 126
= 6,8 Sambaran petir/tahun/
F2
dan,
= 0,0274 x 126
= 3,4 Sambaran petir/tahun/
dan
53
adalah
seperti berikut :
Np = Fe x
Untuk kemungkinan pertama ( )
Np = Fe x
Np = 0,072855 x 6,8
Np = 0,4954 Sambaran petir/tahun
Untuk kemungkinan kedua (
Np = Fe x
Np = 0,072855 x 3,4
Np = 0,2477 Sambaran petir/tahun
Dari hasil perhitungan yang sudah dilakukan. Diketahui bahwa
dengan intensitas sambaran petir maksimal 6,8 Sambaran petir/tahun/
Kemungkinan pertama gedung tersambar petir sebanyak 0,4954 Sambaran
petir/tahun.
Sedangkan untuk kemungkinan kedua dengan intensitas 3,4
Sambaran petir/tahun/
4.9
54
Jadi luas perlindungan penangkal petir pada atap gedung sebesar 11304 m dan
sudah mampu melindungi atap bangunan gedung dari sambaran petir.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh diketahui luas keliling perlindungan bola
gelinding terhadap gedung sebesar 4521 m. Besar perlindungan penangkal petir
sudah mampu melindungi seluruh area keliling bangunan gedung P.T.Graha
Menara Hijau yang memiliki luas area sebesar 4090 m.
55
4.10
R=
R=
R = 12,5
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa besar tahanan pembumian pada
area bangunan gedung P.T.Graha Menara Hijau sebesar 12,5 .
4.11
D=
.R
D=
x 12,5
D = 2,5 meter.
56
Jadi jarak aman pembumian pada gedung P.T.Graha Menara Hijau minimal
sedalam 2,5 meter. Dan sistem pentanahan yang dilakukan oleh P.T.Graha
Menara Hijau dengan menanam batang elektroda sedalam 5 meter sudah
memenuhi syarat keamanan.