Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR BISNIS
motivasi,kepemimpinan dan hubungan industrial
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. HERU SURONO
2. M.SUPIYAN NOOR
3. YUPEN HELRAPANI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaAllah SWTatas segala
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.judul
yang dalam makalah ini adalah motivasi,kepemimpinan dalam industrial.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen ,serta pihak-pihak yang membantu Penulis, baik langsung maupun
tidak langsung dalam pelaksanaan penulisan. Demikian penulisan
makalah ini sampaikan semoga bermanfaat
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulis....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN..............................................................................................3
A. Motivasi..............................................................................................................4
B. Teori-teori motivasi............................................................................................7
C. Kepemimpinan..................................................................................................10
D. Peran kepemimpinan........................................................................................11
E. Teori-teori kepemimpinan................................................................................13
F. Macam-macam
kepemimpinan.................................................................16
gaya
G. Hubungan Industrial..........................................................................................30
H. Prinsip Industrial...............................................................................................33
BAB III PENUTUP........................................................................................................34
A.
Kesimpulan..............................................................................................
........34
B.
Saran........................................................................................................
........35
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas
dari pembangunan di bidang industrial, yang diarahkan pada tercap
ainya kesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup bagi seluruh
warga Indonesia.Pembangunan indusrtial akan terwujud apabila
faktor-faktor
berkembang
penunjang
secara
motivasi
optimal,
,kepemimpinan
seperti
tersedia
yarakat
dan
mengakibatkan
kondisi
kerja
kurang
baik
akan
dari
motivasi,kepemimpinan
dalam
hubungan industri ?
2. Apa saja teori-teori nya ?
3. Apa prinsip dari hubungan industri?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui motivasi,kepemimpinan dalam hubungan
industri?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MOTIVASI
Motivasi merupakan kekuatan psikologis yang menentukan arah,
intensitas atau tingkat usaha dan tingkat ketekunan seorang
individu
(pegawai)
dalam
mencapai
tujuannya
sehingga
hal
yang
(2008),
menyatakan
pada
dasarnya
terdapat
tiga
karena
motif-motif
adanya
yang
rangsangan
aktif
dari
dan
luar.
tujuan
untuk
menjadi
orang
yang
terdidik,
oleh
F.W.Taylor, Abraham
Maslow,
David
C. KEPEMIMPINAN
kepemimpinan adalah suatu proses memotivasi pihak lain untuk
bekerja sesuai tujuan tertentu. Hal ini menyangkut kemampuan
dalam mempengaruhi perilaku orang lain untuk bertindak sesuai
yang diharapkan.
Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja adalah
kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para
bawahanya dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan
yang penting karena pimpinan itulah yang akan mengerakkan dan
mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus
merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah karena harus
memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda.
Umumnya kekuasaan meliputi sifat-sifat yang berhubungan
dengan orang dan posisi yang didudukinya, yang merupakan dasar
kekuatan bagi pemimpin untuk mempengaruhi orang lain. Dalam
manajemen,
kekuasaan
meliputi
kemampuan
seseorang
10
kemampuan
mengajak,
mengarahkan,
12
E. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Secara garis besar pendekatan teori kepemimpinan dibagi atas tiga
aspek, yaitu teori sifat, teori perilaku dan teori kepemimpinan
situasional.
1. Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)
13
dengan
keberhasilan
kepemimpinan
seseorang.
14
kuesioner
untuk
mengukur
perilaku
yang
dihubungkan
dengan
kriteria
tentang
efektivitas
kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Penelitipeneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau
lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin
mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati,
satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori
perilaku ini adalah bahwa para pemimpin yang penuh perhatian
mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
3. Teori Situasional
Teori situasi mencoba mengembangkan kepemimpinan
sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Dalam pandangan ini, hanya
peminpin yang mengetahui situasi dan kebutuhan organisasi yang
dapat menjadi pemimpin yang efektif. Teori situasi kontingensi
berusaha meramalkan efektivitas kepemimpinan dalam segala
15
16
F.
17
kepemimpinan
demokratis
adalah
kemampuan
18
19
sangat
dipengaruhi
oleh
karakter
pribadinya.
lebih
banyak
memberikan
bawahannya.
4.Gaya Kepemimpinan Birokratis
20
dukungan
kepada
Perilaku
pemimpin
ditandai
dengan
keketatan
21
22
ini
akan
diproyeksikan
dalam
bagaimana
ia
Gaya
Kepemimpinan
kepemimpinan
Demokratis
demokratis
adalah
gaya
Democratic
Gaya
pemimpin
yang
23
selalu
mengadakan
hubungan
dengan
yang
24
hal
inilah
yang
meninggalkan si pemimpin.
25
membuat
para
pengikutnya
Langkah
langkahnya
penuh
perhitungan
dan
26
11.
Gaya
Kepemiminan
Moralis
Kelebihan
dari
gaya
permasalahan dapat di
27
seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan yang telah kita
bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi Continuation, Routine
change, serta Limited change.
13. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical). Dalam gaya
kepemimpinan tipe ini, biasanya pembuatan keputusan didasarkan
pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap informasi
yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan
menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka
panjang. Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika
dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang masuk akal
serta kuantitatif. 14.Gaya kemimpinan asertif (Assertive). Gaya
kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian
yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan
dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih
terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul
dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga
muncul kesimpulan yang memuaskan. 15.Gaya kepemimpinan
entrepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian
28
29
menghasilkan
dan
mempertahankan
kesempurnaan
30
gaya
terus
proses
pembelajaran
karena
dinamika
G. INDUSTRIAL
Hubungan industrial adalah hubungan semua pihak yang terkait
atau berkepentingan atas proses produksi barang atau jasa di suatu
perusahaan Hubungan Industrial atau Ketenagakerjaan mencakup
semua aspek hubungan antara pekerja dengan pemberi kerja dalam
lingkungan kerja. Fokus dari hubungan industrial adalah untuk
menciptakan hubungan efektif antara seorang pekerja dengan
pekerja
secara sederhana Hubungan Industrial dapat diartikan sebagai
suatu corak atau sistem pergaulan atau sikap dan perilaku yang
31
dalam
setiap
perusahaan
(Stakeholders):
1. Pengusaha atau pemegang saham yang sehari-hari diwakili oleh
pihak manajemen
2. Para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh
3. Supplier atau perusahaan pemasok
32
33
terus
meningkatkan
produktivitasnya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan tersebut.
yang
pengusaha
saling
sebagai
menguntungan:
mitra
yang
saling
Pekerja/buruh
dan
tergantung
dan
membutuhkan
3. Hubungan fungsional dan pembagian tugas
4. Kekeluargaan
5. Penciptaan ketenangan berusaha dan ketentraman bekerja
6. Peningkatan produktivitas
7. Peningkatan kesejahteraan bersama
34
35
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini kami menyimpulkan Pembangunan nasional
Indonesia
menuju
negara
maju
tidak
lepas
penunjang
secara
motivasi
optimal,
,kepemimpinan
seperti
tersedia
yarakat
dan
B. SARAN
36
bagi
pembaca.
Makalah
ini
dari
jauh
dari
C.
37
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_industrial
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28234/4/Chapter%20II.pdf
www.wawasanpendidikan.com Artikel Pendidikan
38