Dodoh Sutarsih*, Mahardika Prasetya Aji, Agus Yulianto, Ayu Shaleha Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semaran Jalan Raya Sekaran Gunungpati Semarang 50229 *Email: dodohsutarsih@gmail.com Abstrak Saat ini batu alam merupakan salah satu kebutuhan material bahan bangunan yang semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pembuatan suatu bangunan haruslah menggunakan bahan yang berkualitas agar bangunan yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu masyarakat perlu mengetahui suatu material yang layak untuk dijadikan bahan bangunan. Uji konduktivitas termal dilakukan dengan memvariasikan lama pemanasan lalu mengukur perbedaan suhu di setiap titik batu alam dengan menggunakan termokopel. Sedangkan uji kapasitas kalor dilakukan dengan memvariasikan volume air dingin serta mengamati temperatur air dingin dan air berisi batu alam panas pada kalorimeter. Berdasarkan analisis data, batu andesit memiliki rata-rata nilai konduktivitas termal sebesar 0. 024 W/cm.C, nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan batu marmer dan candi, semakin besar nilai konduktivitas termal batu alam maka semakin layak dijadikan bahan bangunan karena memiliki daya hantar panas yang tinggi, kekuatan tinggi dan tahan terhadap korosi. Batu putih Kupang memiliki rata-rata nilai kapasitas kalor 0.744 kal/kgC, nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan batu merah sakit dan hitam Sumba, semakin kecil nilai kapasitas kalor maka panas tidak mudah terakumulasi.
Kata kunci: batu alam, kapasitas kalor, konduktivitas termal.