You are on page 1of 19

LABORATORIUM FARMASETIK

JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN 1


PERCOBAAN

TABLET MODERN
(TABLET EFFERVESCENT)
FORMULA

PAVESSA TABLET

OLEH:
NAMA

: AYU TRY SARTIKA

NIM

: 70100111016

KELAS

: FARMASI A

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)


ASISTEN

: REZKIYANA MULYA HALIM

SAMATA-GOWA
2013

FORMULA TEKNO I
I.

Formula Asli
Tablet Effervescent

II.

Rancangan Formula
Nama Produk
: Pavessa Tablet
Jumlah Produk
: 10 tablet @ 1000 mg
Tanggal Formulasi : 7 Mei 2013
Tanggal Produksi
: 7 Mei 2014
Nomor Registrasi
: DTL 1430001810 A1
Nomor Batch
: 05141018
Komposisi
: Tiap 1000 mg mengandung:
Parasetamol
500 mg
Asam sitrat monohidrat
203,12 mg
Natrium bikarbonat
243,63 mg
Natrium siklamat
0,2%
Red cherry
0,02%
PVP
5%
PEG 8000

III.

Master Formula
Diproduksi

Tanggal

Tanggal

Dibuat

Disetujui

Oleh
Sartika
Farma
Kode

Formula

Produksi

7 Mei 2013

7 Mei 2014

Oleh
Ayu Try

Oleh
Rezkyana

Sartika

Mulya Halim

Nama Bahan

Kegunaan

Per Dosis

Per Batch

500 mg

5000 mg

203,12 mg
243,63 mg
2 mg

2031,2 mg
2436,3 mg
20 mg

0,2 mg
50 mg
20 mg

2 mg
500 mg
200 mg

Bahan
01-Pct
02-As
03-Nb
04-Ns
05-Rc
06-Pvp
07-P8

IV.

2%

Paracetamol
Asam sitrat
Natrium
bicarbonat
Natrium siklamat
Red cherry
PVP
PEG 8000

Alasan Pembuatan Produk

Zat aktif
(antipiretik)
Agen asam
Agen basa
Pemanis
Pewarna dan
Perasa
Pengikat
Lubrikan

Tablet effervescent adalah tablet tidak bersalut, umumnya


mengandung bahan asam dan karbonat atau bikarbonat, yang bereaksi
dengan cepat dalam air dengan membebaskan karbondioksida (Agoes,
2008: 304). Tablet effervescent merupakan tablet biasa, sebelum ditelan
dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin membentuk larutan jernih
(Arsul, 2010: 59).
Tablet effervescent merupakan kombinasi antara senyawa asam
dapat berupa asam sitrat atau asam tartrat atau kombinasinya dengan
senyawa basa berupa natrium karbonat atau natrium bikarbonat. Ke dalam
tablet effervescent dapat ditambahkan bahan obat berupa serbuk aspirin,
kalsium asetil salisilat dan lain-lainnya yang umumnya mempunyai
kelarutan cukup baik di dalam air dingin atau air hangat (Arsul, 2010: 60).
Dalam perdagangan tablet analgesik yang dibuat alkalis sering
dibuat berbuih untuk mendorong lebih cepat hancur dan melarutnya tablet
ketika ditambahkan ke dalam air atau minuman berair (Ansel, 2008: 249).
Keuntungan yang dimiliki tablet effervescent, antara lain: bekerja
lebih cepat; lebih mudah untuk dikonsumsi karena tablet dilarutkan
terlebih dahulu dalam air baru diminum.; lebih aman pada saluran
pencernaan; rasa menyenangkan karena karbonisasi membantu menutup
rasa zat aktif yang tidak enak; tablet biasanya cukup besar dan dapat
dikemas

secara

individual

sehingga

bias

menghindari

masalah

ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan; bentuk sediaan dengan dosis


terukur tepat; dan sediaan diberikan dalam bentuk larutan diharapkan
bioavaibilitas obat baik (Mayang, 2007:76).
Asetaminofen (parasetamol) merupakan

metabolit

fenasetin

dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak 1893. Efek
antipiretik ditibulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia
lebih dikenal dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas
(Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2011: 238).
Efek analgesik parasetamol serupa dengan asam salisilat yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya
menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan
efek sentral seperti salisilat. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung

tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga pernapasan dan
keseimbangan asam basa (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2011:
238).
Resorpsinya dari usus cepat dan praktis tuntas. PP-nya ca 25%,
plasma t nya 1-4 jam. Dalam hati zat ini diuraikan menjadi metabolitmetabolit toksis yang diekskresi dengan kemih sebagai konyugatglukuronida dan sulfat (Tjay dan Kirana, 2010: 318).
Ada sedikit perbedaan mekanisme aksi parasetamolsebagai
analgesik dan antipiretik. Selain cox-1 dan cox-2, ada cox-3 yang lebih
banyak terdapat di otak dan sistem saraf pusat. Dan ternyata lebih spesifik
menghambat cox-3 yang ada di otak, sehingga menghambat produksi
prostaglandin yang akan mengacaukan thermostat di hipotalamus
menghasilkan efek menurunkan demam. Selain itu, karena prostaglandin
juga terlibat dalam menurunkan ambang rassa nyeri maka dapat
memberikan efek anti nyeri (Ikawati, 2010:26-27).
Di Indonesia, parasetamol banyak digunakan secara bebas dalam
obat generik maupun obat paten yang dikombinasikan dengan zat aktif
lainnya. Parasetamol dipasaran umumnya merupakan tablet yang cukup
besar dengan bau dan rasa yang tidak tertutupi. Karena beberapa
pertimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya, dibuatlah tablet
parasetamol effervescent untuk memudahkan dalam mengonsumsi obat
terutama

bagi

anak-anak

dan

mempercepat

pelarutan

obat

dan

meningkatkan bioavaibilitas obat.


V.

Alasan Penambahan Bahan


1. Zat aktif
Zat aktif yang digunakan pada tablet Effervescent ini adalah
Parasetamol, dengan beberapa alasan:
a. Parasetamol agak sukar larut dalam air (British Pharmacopeia,
2008: 4549) Parasetamol larut dalam air mendidih dengan
perbandingan 1:20 (Sweetman, 2009: 108), merupakan syarat
tablet effervescent yaitu kelarutan yang baik dalam air.

b. Berbentuk kristal (British Pharmacopeia, 2008: 4549), sehingga


sifat alirnya baik.
c. Efek analgesik dan antipiretik dengan efek iritasi, erosi, dan
perdarahan lambung tidak terlihat, demikian juga gangguan
pernapasan

dan

keseimbangan

asam

basa

(Departemen

Farmakologi dan Terapeutik, 2011: 238).


2. Zat tambahan
a. Asam Sitrat Anhidrat
Berikut adalah alasan penggunaan asam sitrat anhidrat:
1) Sebagai sumber asam, mengabsorbsi kelembaban pada RH
65%-75% asam sitrat mengabsorbsi kelembaban dalam jumlah
yang tidak signifikan (Agoes, 2008: 306).
2) Sangat larut dalam air (British Pharmacopeia, 2009: 1397).
3) Molekul air yang terikat pada bentuk hidrat yang stabil karena
air dibutuhkan sedikit untuk kebutuhan mengikat granul karena
granul yang terlampau kering tidak dapat dikempa (Mayang,
2007: 77).
b. Natrium Bikarbonat
Berikut ini beberapa alasan penggunaan natrium bikarbonat:
1) Sebagai sumber karbondioksida (Agoes, 2008: 308).
2) Formulasi tablet mengandung natrium bikarbonat telah
dibuktikan meningkatkan absorbsi parasetamol (Rowe dkk,
2009: 630).
3) Stabil pada RH di bawah 76% dan suhu 25C (Rowe dkk,
2009: 630).
c. Natrium Siklamat
Alasan penggunaan natrium siklamat:
1) Pemanis yang 30 kali lebih manis daripada sukrosa (Rowe dkk,
2009: 643)
2) Meningkatkan rasa sehingga bisa menutupi rasa yang kurang
enak (Rowe dkk, 2009: 643)
3) Mudah larut dalam air (Rowe dkk, 2009:643)
d. Red Cherry
Alasan menggunakan red cherry:
1) Sebagai pewarna dan perasa (Sweetman, 2009: 1472)
2) Pewarna organic, toksisitas rendah (Rowe dkk, 2009: 189)

3) Pewarna organik digunakan dengan baik pada formulasi, dan


pilihan warna yang banyak pada praktiknya (Rowe dkk, 2009:
189)
e. PVP
Alasan menggunakan PVP:
1) Sebagai pengikat (Rowe dkk, 2009: 581)
2) Untuk mengatasi sifat aliran kompresibilitasnya yang buruk
digunakan teknik kering-beku (Agoes, 2008: 308)
3) Pengikat tablet effervescent yang efektif, biasanya ditambahkan
pada granulasi kering (Lieberman dkk, 1989: 291)
f. PEG 8000
Beberapa alasan pemilihan PEG 8000:
1) Lubrikan ideal untuk sediaan effervescent bila larut air (Agoes,
2007: 309).
2) Semua jenis polietilen glikol larut dalam air (Rowe dkk, 2009:
519).
3) PEG 8000 efektif dan merupakan lubrikan yang larut air
(Lieberman dkk, 1989: 292)
VI.

Uraian Bahan
1. Parasetamol (Martindale, 2009: 108)
Nama Resmi
: ACETAMENOPHENUM
Nama Lain
: Acetaminofeno, Acetaminophen,
aminophenol,

Paracetamol,

N-Acetyl-pParacetamolis,

Nama Kimia
Rumus Molekul
Rumus Struktur

Paracetamolum, Parasetamol, Parasetamoli,


: 4-Hydroxyacetanilide
: C8H9NO2
: N-(4-Hydroxyphenyl)acetamide

Berat Molekul
Pemerian
Kelarutan

: 151,2
: Berwarna putih, serbuk kristal.
: Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam
alcohol, sedikit larut dalam diklorometana.

Kestabilan

: Mudah tidak stabil dengan kelembapan yang


tinggi

Farmakologi

dan

paparan

cahaya

langsung

atau

berlebihan.
: Farmakodinamik. Efek analgesik parasetamol
serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau
mengurangi

nyeri

ringan

sampai

sedang.

Keduanya menurunkan suhu dengan mekanisme


yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti
salisilat. Farmakokinetik. Parasetamol diabsorbsi
sepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam
waktu jam dan masa paruh plasma antara 1-3
jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh.
Dalam plasma, 25% parasetamol terikat protein
plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim
mikrosom hati. Obat ini diekskresi melalui ginjal,
sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan
sebagian

besar

dalam

bentuk

terkonjugasi

(Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2011:


Kontra Indikasi

238).
: Pasien gangguan ginjal, gangguan hati, dan

Dosis

ketergantungan alkohol.
: Parasetamol bersedia sebagai obat tunggal,
bentuk

tablet

500

mg

atau

sirup

yang

mengandung 120 mg/5 ml. dosis parasetamol


untuk dewasa: 300 mg-1 g per kali, dengan
maksimum 4 g per hari; untuk anak: 6-12 tahun
150-300 mg/kali, dengan maksimum 1,2 g/hari.
Untuk anak 1-6 tahun: 60-120 mg/kali dan bayi
di bawah 1 tahun: 60 mg/kali; pada keduanya
Penyimpanan
Kegunaan

diberikan maksimum 6 kali sehari.


: Terlindung dari cahaya, kelembapan, dan udara.
: Analgesik, antipiretik

2. Asam Sitrat Monohidrat (Excipients, 2009: 181-182)


Nama Resmi
: ACIDUM CITRICUM MONOHYDRICUM
Nama Lain
: E330, 2-hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylic acid
Nama Kimia

monohydrate
: 2-Hydroxy-1,2,3-propanetricarboxylic

Rumus Molekul
Rumus Struktur

monohydrate
: C6H8O7.H2O
:

Berat Molekul
Pemerian

: 210,14
: Tidak berwarna, kristal berair atau kristal putih,

acid

serbuk pengembang. Tidak berasa dan memiliki


Kelarutan

rasa asam yang kuat. Struktur kristal amorf.


: Larut dalam 1:1,5 bagian etanol (95%) dan
kurang dari satu bagian air, agak sukar laut dalam

Range
Penyimpanan

ether.
: 0,3-2%
: Serbuk monohidrat atau anhidrat sebaiknya
disimpan pada ruang dengan udara dingin, tempat

Inkompatibilitas

kering.
: Asam sitrat inkom dengan natrium tartrat, basa
dan basa bumi karbonat dan bikarbonat, asetat,
dan

sulfida.

Inkom

juga

dengan

agen

oksidator,basa pengurang agen, dan nitrat. Dapat


meledak dengan kombinasi metal nitrat. Sukrosa
berbentuk kristal pada sirup dengan adanya asam
sitrat.
Kegunaan
: Agen asam
3. Natrium Bikarbonat (Excipients, 2009: 629-631)
Nama Resmi
: NATRII HYDROGEN CARBONAS
Nama Lain
: Baking soda, E500, Effer-Soda, Mmonosodium
carbonate, natrii hydrogenocarbonas, Sal de

Vichy, sodium acid carbonate, sodium hydrogen


Nama Kimia
Rumus Molekul

Na+

carbonate.
: Carbonic acid monosodium salt
: NaHCO3

OH

-O

Rumus Struktur

Berat Molekul
Pemerian

: 84,01
: Tidak berasa, putih, serbuk kristal dengan salin,
berasa asam. Struktur kristal adalah prisma
monoklinik. Tingkatan dengan perbedaan ukuran
pertikel, dari serbuk halus sampai aliran bebas

Kelarutan

berbentuk granul.
: Larut dalam air, praktis tidak larut dalam alcohol

Range
Stabilitas

dan eter.
: 25-50%
: Ketika dipanaskan
bikarbonat

sekitar

memulia

50C,

berdisosiasi

natrium
menjadi

karbondioksida, natrium karbonat, dan air; pada


pemanasan 250-300C, untuk waktu singkat,
natrium bikarbonat berkonversi menjadi natrium
Penyimpanan
Inkompatibilitas

karbonat anhidrat.
: Disimpan pada wadah tertutup, dingin dan kering.
: Natrium bikarbonat bereaksi dengan asam, garam
asam, dan banyak garam alkaloid, dengan evolusi
karbon dioksida. Natrium bikarbonat dapat juga
memperkuat

penggelapan

salisilat.

Pada

campuran serbuk, kelembapan atmosfer atau air


kristalisasi dari komposisi lain adalah cukup
untuk

natrium

bikarbonat

bereaksi

dengan

senyawa seperti asam borat atau alumunium.


Pada

campuran

cair,

mengandung

bismuth

subnitrat, natrium bikarbonat bereaksi dengan


asam dibentuk oleh hidrolisis dari garam bismuth.
Pada larutan, natrium bikarbonat dilaporkan
inkom dengan banyak bahan obat seperti
ciprofloxaon,

amiodorano,

nicardipin,

dan

levofloxacin.
Kegunaan
: Agen basa
4. PVP (Excipients, 2009: 581-583)
Nama Resmi
: POVIDONUM
Nama Lain
: E1201, kollidon, Plasdone, poly(1-(2-oxo-1pyrrolidinyl)ethylene), polyvidone,
polyvinylpyrrolidone, Povipharm, PVP, 1-vinylNama Kimia
Rumus Molekul
Rumus Struktur

2-pyrrolidinone polymer.
: 1-Ethenyul-2-pyrrolididone homopolymer
: (C6H9NO)n
:

Berat Molekul
Pemerian

: 2500-3000000
: Povidon halus, berwarna putih sampai krem,
tidak berbau atau hamper tidak berbau, serbuk

Kelarutan

higroskopik,
: Mudah larut dalam asam, kloroform, etanol
(95%), keton, methanol, dan air praktis tidak larut
dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral.
Dalam air, konsentrasi larutan dibatasi oleh
viskositas dari larutan hasil, yang merupakan

Range
Stabilitas

fungsi dari K-value.


: 0,5-5%
: Povidon gelap dengan pemanasan pada 150C,
dengan reduksi dalam larutan berair. Povidon
dengan pemanasan berkisar 110-130C. sterilisasi

uapdari larutan berair tidak merubah sifatPenyimpanan

sifatnya.
: Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik,

Inkompatibilitas

dingin, dan tempat yang kering.


: Povidon kompatibel dalam larutan dengan range
luas dari garam anorganik, resin buatan dan alam,

dan bentuk kimia lainnya.


Kegunaan
: Zat pengikat
5. Natrium Siklamat (Excipients, 2009: 634-644)
Nama Resmi
: NATRII CYCLAMAS
Nama Lain
: Cyclamate sodium, garam cyclohexysulfamic
acid monosodium, E952, sodium
Nama Kimia
Rumus Molekul
Rumus Struktur

cyclohexanesulfamate.
: Sodium N-cyclohexysulfamaye
: C6H12NNaO3S
:

Berat Molekul
Pemerian

: 201,22
: Berwarna putih, tidak berasa atau hamper tidak
berasa kristal, atau serbuk kristal dengan rasa

Kelarutan

manis yang kuat.


: Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam

Range
Stabilitas

benzene, kloroform, etanol (95%), dan ether.


: 0,17-0,5%
: Natrium siklamat dihidrolisis oleh asam sulfat
dan sikloheksilamin pada jumlah yang sangat
rendah yang proporsional pada konsentrasi ion

Penyimpanan

hydrogen.
: Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik,

Inkompatibilitas

dingin, dan tempat yang kering.


: Stabil dengan pemanasan, cahaya, dan udara

melebihi range pH.


Kegunaan
: Pemanis
6. Red Cherry (Martindale, 2009: 1472)

Nama Lain

: Cerasus, Cerise Rouge, Rojo cereza, Sour

Cherry
Deskripsi

: Pharmacopoeias. Jus ceri. Tangkai ceri apakah


asam, Prumus cerasus atau dari ceri manis P.
avium.
USNF 26 (Jus ceri). Cairan yang merupakan
buah masak dari Prumus cerasus (Rosaceae).
Tidak mengandung kurang dari 1% asam malat,

Penyimpanan

pH 3,0-4,0.
: Simpan pada tempat yang kedap udara dan

terlindung dari cahaya matahari.


Kegunaan
: Sebagai pewarna dan perasa.
7. PEG 8000 (Excipients, 2009: 592)
Nama Resmi
: POLYETHYLENE GLYCOL
Nama Lain
: Magrogols, Carbowax, Carbowax

Sentry,

Lipoxol, Lutrol E, macrogola, PEG, Pluriol E,


Nama Kimia
Rumus Molekul
Rumus Struktur

polyoxyethylene glycol.
: -Hydro--hydroxypoly(oxy-1,2-ethanediyl)
: HOCH2(CH2OCH2)181,4CH2OH
:

Berat Molekul
Pemerian

: 7000-9000
: Berwarna putih atau tidak berwarna dan jarak
konsistensi dari pelekat ke bahan lilin megelupas.
Bau manis. Tingkat PEG 6000 ke atas bias

Kelarutan

sebagai serbuk giling aliran bebas.


: Larut dalam air dan dapat bercampur dengan jenis

Range
Stabilitas

polietilen glikol lain.


: 1-5%
: Secara kimia stabil dalam air dan dalm larutan,
meskipun tingkat dengan berat molekul kurang
dari 2000 bersifat higroskopik. Polietilen glikol
tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan tidak

menjadi tengik. Sterilisasi dari bentuk padat


dengan pemanasan kering 150C selama 1 jam,
mengakibatkan
formasi

oksidasi,

degradasi

penggelapan,

produk

asam.

dan

Idealnya

sterilisasi seharusnya padat udara yang inert.


Oksidasi dapat dihambat dengan penambahan
Penyimpanan

antioksidan yang sesuai.


: Disimpan dalam wadah tertutup rapat, dingin dan

Inkompatibilitas

kering.
: Polietilen glikol cair maupun padat mungkin
inkompatibel dengan beberapa agen pewarna.
Aktivitas antibakteri dari antibiotik dikurangi
dalam

basis

polietilen

glikol.

Perpindahan

polietilen glikol bisa terjadi dari tablet salut,


Kegunaan
VII.

akibat interaksi dengan bahan inti.


: Zat pelincir obat.

Reaksi
H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2

VIII. Perhitungan Bahan


1. Per Tablet (1000 mg)
Parasetamol
Asam sitrat monohidrat
Natrium bikarbonat

= 500 mg

Natrium siklamat 0,2%

0,2
100

x 1000

= 2 mg

Red cherry 0,02%

0,02
100

x 1000

= 0,2 mg

PVP 5%

5
100

x 1000

= 50 mg

PEG 8000 2%

2
100

x 1000

= 20 mg

a) Fase dalam 98%

98
100

x 1000

= 980 mg

b) Fase luar 2%

2
100

x 1000

= 20 mg

c) Fase dalam terdiri dari parasetamol, asam sitrat monohidrat,


natrium bikarbonat, natrium siklamat, red cherry, dan PVP
Bobot asam dan basa = 1000 mg - (500+2+0,2+50)mg
= 447,8 mg
d) Penentuan bobot asam dan basa
As. sitrat monohidrat= BM
= 210,14

Bilangan ekivalen

=3

Bobot Ekivalen

Natrium bikarbonat = BM
Bilangan ekivalen
Bobot ekivalen

210,14
3

= 84,01
=1
84,01
=
1

70,04 mol ekivalen+84,01 mol ekivalen

= 447,8 mg

154,05 mol ekivalen

= 447,8 mg

mol ekivalen

= 2,9

Bobot as.sitrat monohidrat


Bobot natrium bikarbonat
2. Per Batch (10 tablet)
Parasetamol
Asam sitrat monohidrat
Natrium bikarbonat
Natrium siklamat 0,2%
Red cherry
PVP 5%
PEG 8000 2%

= 70,04

= 84,01

= 70,04 x 2,9 = 203,12 mg


= 84,01 x 2,9 = 243,63 mg
= 500 mg x 10
= 203,12 mg x 10
= 243,63 mg x 10
= 2 mg x 10
= 0,2 mg x 10
= 50 mg x 10
= 20 mg x 10

= 5000 mg
= 2031,2 mg
= 2436,3 mg
= 20 mg
= 2 mg
= 500 mg
= 200 mg

IX.

Cara Kerja
Metode pembuatan Pavessa Tablet ini adalah dengan metode
kering atau peleburan. Langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ditimbang zat aktif dan zat tambahannya.
3. Asam sitrat monohidrat dijadikan serbuk, kemudian dicampurkan
dengan serbuk lainnya (setelah disalurkan melewati ayakan no. 60
mesh) agar pencampurannya homogen.
4. Diaduk secara cepat dan dalam lingkungan yang kelembapannya
rendah, kelembapan relatif maksimal 25% untuk mencegah terhisapnya
uap udara oleh bahan kimia sehingga terjadi reaksi dini.
5. Setelah diaduk, serbuk diletakkan di atas nampan dan dipanaskan
dalam oven pada suhu 34-40C. Dibolak-balik dengan memakai spatel
tahan panas.
6. Saat pemanasan berlangsung, serbuk menjadi seperti spon dan setelah
mencapai kepadatan yang tepat (seperti adonan roti), serbuk
dikeluarkan dari oven dan dilewatkan pada suatu ayakan tahan asam
untuk membuat granul yang diinginkan.
7. Granul dicampur dengan lubricant (PEG 8000), kemudian dikempa
sesuai ukuran.
8. Dimasukkan ke dalam wadah yang kedap udara dan tidak mudah
lembab serta tertutup rapat.
9. Diberi etiket dan dimasukkan ke wadah serta dimasukkan brosur.

Daftar Pustaka
Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.
Arsul, Muh. Ikhlas, 2010. Teknologi Sediaan Farmasi Padat. Makassar: Haikal
Press.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2011. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
FK-UI.
Ikawati, Zulies. 2010. Cerdas Mengenali Obat. Kanisius: Yogyakarta.
Lieberman, Herbert A dkk. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms Tablets Vol.1
Marcel Dekker: New York.
Mayang, Dewi. 2007. Teori Sediaan Apoteker. ITB: Bandung.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Rowe, Raymond C dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth
Edition. Great Britain: RPS Publishing.
Swarbick, James.2007. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third
Edition Volume 1. USA: PhamaceuTech Inc.
Sweetman, Sean C.2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth
Edition. Great Britain: RPS Publishing.
The Departement of Health, 2009. British Pharmacopeia. London: Crown
Copyright.

Lampiran 3. Brosur

PAVESSA Tablet
Isi 10 tablet @ 1000 mg
Komposisi: Tiap PAVESSA Tablet mengandung Parasetamol 500 mg
Indikasi: Menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.
Kontraindikasi: Penderita gangguan fungsi hati, ginjal, dan ketergantungan alkohol.
Efek samping: Reaksi hipersensitivitas dan kelainan darah, serta gangguan fungi hati pada penggunaan berlebihan dalam jangka
Aturan pakai: Dewasa: 1 tablet, 2-3 kali sehari
Anak-anak: tablet, 2-3 kali sehari
Masukkan 1/ tablet dalam setengah gelas air, aduk 15 detik, dan segera minum.
Peringatan dan Perhatian:
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
Wanita hamil dan ibu menyusui dapat menggunakan parasetamol dengan aman (namun harus berhati-hati).
Penggunaan bersama barbiturat, antikonvulsi lain atau alkoholik kronis meningkatkan hepatoksisitas.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hepatoksisitas atau kerusakan hati.
Kemasan: 10 tablet @ 1000 mg
No. Reg: DTL 1430001810A1

SIMPAN DI TEMPAT KERING DAN SEJUK, TERLINDUNG CAHAYA SERTA JAUH DARI ANAK-ANAK

Diproduksi Oleh:
PT. SARTIKA FARMA
Makassar - Indonesia

Lampiran 2. Etiket

Tiap 1000 mg tablet mengandung:


Parasetamol500 mg
Zat tambahan..q.s
Aturan Pakai:
Simpan di tempat kering dan sejuk, tutup rapat wadah setelah penggunaan.
Dewasa: 1 tablet, 2-3 kali sehari
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Anak-anak: tablet 2-3 kali sehari
Masukkan dalam setengah gelas air, aduk 15 detik, dan segera minum.
Indikasi:
Menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

BACA ATURAN
PAKAI

Lampiran 1. Wadah

PAVESSA

Tablet

Tablet Effervescent
Tiap 1000 mg tablet mengandung:
Rasa Ceri
Parasetamol500 mg
Zat tambahan..q.s

PAVESSA

Tablet

Tablet Effervescent
Rasa Ceri

Penyimpanan
Aturan Pakai:
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya, dan jangkauan anak-anak
Dewasa: 1 tablet, 2-3 kali sehari
Anak-anak: tablet 2-3 kali sehari
Masukkan dalam setengah gelas air, aduk 15 detik, dan segera minum.
Indikasi:
Menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Isi : 10 tablet

Diproduksi Oleh:
PT. SARTIKA FARMA
Makassar -Indonesia

BACA ATURAN
PAKAI
Isi : 10 tablet

Diproduksi Oleh:
PT. SARTIKA FARMA
Makassar -Indonesia

No. Reg: DTL 1430001810A1


No. Batch: 05141017

You might also like