Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit
pelaksanan
teknis
kesehatan
kabupaten/kota,
puskesmas
berperan
kesehatan
wajib
dan
program
kesehatan
pengembangan
proses
pengambilan
keputusan
dalam
melaksanakan
manajemen
Terkait
pelaporan
SP2TP,
sesuai
dengan
laporan
sesuai
dengan
kebutuhan,
dengan
memperhatikan
Dalam sebuah
dan
dapat
digunakan
oleh
medis,
puskesmas
dan
untuk
mengelola data
sleman
terkait
strategi
manajemen
kesehatan
yaitu
tentang Faktor
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak
digunakannnya Aplikasi SIMPUS dalam pembuatan laporan bulanan
di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab
tidak digunakannya SIMPUS dalam pembuatan laporan bulanan di
Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui proses pembuatan laporan bulanan secara manual dan
menggunakanan SIMPUS di Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta.
b. Mengetahui faktor penyebab (Man, Money, Materials, Mechines,
Methods) tidak digunakannya SIMPUS dalam pembuatan laporan
bulanan di Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
a. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan usulan dan masukan kepada puskesmas
terkait
dapat
memperoleh
wawasan
dan
kemampuan
serta
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian dapat memberikan masukan ilmu yang berguna sebagai
bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya
penggunaan SIMPUS dalam pembuatan laporan bulanan.
b. Bagi Peneliti Lain
Dapat digunakan sebagai dasar ataupun acuan dalam pendalaman
materi
serta
dalam
sebuah
kelanjutan
penelitian
khususnya
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang faktor penyebab tidak digunakannya SIMPUS
dalam Pembuatan laporan bulanan di Puskesmas Mlati 1 Sleman
Yogyakarta penelitian yang hampir sama pernah dilakukan, antara lain:
1. Prasetya (2011), dengan judul Faktor Penyebab Ketidaklancaran
Pelaksanaan SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) Di Puskesmas
Danurejan II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab
ketidaklancaran pelaksanaan SIMPUS (Sistem informasi Puskesmas) di
Puskesmas Danurejan II. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor
penyebab ketidaklancaran Pelaksanaan SIMPUS (Sistem informasi
Puskesmas). Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunkan
rancangan fenomenologis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
pelaksanaan SIMPUS belum terlaksana pada semua bagian , entry data
SIMPUS dilakukan oleh petugas pendaftaran/registrasi sehingga sering
terjadi
penumpukan
berkas.
Faktor
penyebab
ketidaklancaran
yang
digunakan
masih
belum
lengkap
dan
masalah
tempat
pendaftaran
mengaetahui
sistem
keamanan
umbulharjo I.
puskesmas
aplikasi
umbulharjo
simpus
di
dan
puskesmas
3. Sukendro
(2013)Evaluasi
Penggunaan
Software
Simpus
Kota
yang
mampu
digunakan
dan
F. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat
Sebelum didirikan Puskesmas Mlati I,Sleman Yogyakarta di
wilayah Kecamatan Mlati hanya terdapat satu rumah sakit yang lokasinya
berada di lingkungan perkebunan tebu dan pabrik gula di wilayah
Cebongan (saat ini menjadi Puskesmas Mlati II). Rumah sakit tersebut
merupakan Rumah Sakit Kolonial Belanda yang dibangun pada tahun
1930 dan termasuk dalam cagar budaya, hingga saat ini arsitektur bergaya
belanda masih sangat dominan. Dalam perkembangannya pada tahun
1980, sudah dirasakan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Mlati sudah
selayaknya
mengembangkan
pelayanan
dengan
2P
(prima
dan
10
11
24.292 Jiwa (50,10%) Laki-laki dan 24.194 Jiwa (49,90%) Perempuan atau
Sex Ratio (L/P)=1.
Sedangkan jumlah KK 17.881 dimana 12% atau 1.123 KK
terdaftar sebagai KK miskin atau 7392 Jiwa (15%) sebagai KK miskin atau
7392 Jiwa (15%) sebagai penduduk miskin. Penyebaran penduduk tidak
merata yaitu 68% atau 32.391 Jiwa tinggal di satu desa yaitu Sinduadi.
Sedangkan kepadatan penduduk rata-rata 370/KM2.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi puskesmas mitra keluarga dan masyarakat dengan
pelayanan prima dan professional.
b. Misi
1) Meningkatkan profesinalisme secara berkesinambungan dalam
pengelolaan organisasi dan pelayanan kesehatan
2) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
3) Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya
kesehatan
4) Meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan dalam rangka
pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK)
5) Berkoordinasi dan bekerjasama dengan semua pihak yag terkait
dalam pelayanan dan pembangunan kesehatan.
6) Mengembangkan
sarana
pelayanan masyarakat.
dan
prasarana
sesuai
kebutuhan
12
4. Jenis Pelayanan
a. Pelayanan Klinis
1) BP Umum
2) BP Gigi
3) KIA
4) Pelayanan Tindakan atau Gawat Darurat
5) Laboratorium
6) Pelayanan Obat
7) Puskesmas Keliling
8) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
9) Fisioterapi
b. Pelayanan Masyarakat
1) Promosi Kesehatan
2) Imunisasi
3) Gizi
4) Psikologi
5) Penyelidikan Epidemiologi
6) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Khusus
1) LASS (Layanan Alat Suntik Steril)
2) Klinik IMS (Infeksi Menular Seksual)
3) P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
13
5. Performance
Performance pada Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta
berupa data kunjungan pasien yang menjelaskan jumlah kunjungan
puskesmas selama satu tahun.
Tabel 1.
Data jumlah kunjungan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas Mlati1
Sleman Yogyakarta Tahun 2013
No.
Data
Jumlah
1.
40408
2.
34420
3.
2234
4.
a.
BPU
19423
b.
BPG
4712
c.
KIA
7540
d.
Laboratorium
3754
e.
Konsultasi
f.
Pusling
Sumber : Buku Profil Puskesmas Mlati I tahun 2013
964
4015
14
No.
Tabel 2.
10 Besar Penyakit Puskesmas Mlati I Sleman Tahun 2013
Kode ICD
Jenis Penyakit
Jumlah
Urut
10
1.
J06
3895
K04
2606
3.
I10
Hipertensi primer
2478
4.
M62
1561
5.
E10
988
6.
G44
958
7.
K30
Dyspepsia
932
8.
J00
815
9.
K02
Karies Gigi
810
10.
K00
622
Gigi
Sumber : Buku Profil Puskesmas Mlati I tahun 2013