Professional Documents
Culture Documents
Tipe Halte
Halte adalah tempat menaikan dan menurunkan penumpang dari angkutan
umum yang dapat berupa bangunan kokoh ataupun bangunan sementara.
Berikut adalah tipe halte untuk angkutan umum berdasarkan data dar Arlington
Transit.
1. Basic Bus Stop
Halte ini merupakan tipe halte tanpa atap untuk calon penumpang saat
menunggu bus tiba. Pada tipe ini, elemen halte yang tersedia adalah:
Rambu bus berhenti.
Landasan halte berupa aspal atau pavingblock.
Informasi jadwal kedatangan bus.
Terkoneksi dengan jalur pejalan kaki.
Untuk pembangunan dari halte ini memakan biaya sebesar $3000 - $10.000.
Tipe
halte
ini
digunakan
untuk
daerah
dengan
pengangkutan
Sumber: http://www.arlingtontransit.com
calon
Halte ini merupakan tipe halte atap dan memiliki kursi tunggu untuk calon
penumpang saat menunggu bus tiba. Pada tipe ini, elemen halte yang
tersedia adalah:
Rambu bus berhenti.
Landasan halte berupa aspal atau pavingblock.
Informasi jadwal kedatangan bus.
Terkoneksi dengan jalur pejalan kaki.
Bangunan beratap dan kursi tunggu
Tempat pembuangan sampah
Jalur henti bus (bus lane)
Jam & Lampu Penerangan
Untuk pembangunan dari halte ini memakan biaya sebesar $10.000 $30.000. Tipe halte ini digunakan untuk daerah dengan pengangkutan calon
penumpang kurang dari 40 100an orang calon penumpang setiap harinya.
Sumber: http://www.arlingtontransit.com
Sumber: http://www.arlingtontransit.com
Sumber: http://www.arlingtontransit.com
Jenderal
tentang
Perhubungan
Pedoman
Teknis
Darat
Perekayasaan
Nomor:
Tempat
(kaki);
Diarahkan dekat dengan pusat kegiatan atau permukiman;
Dilengkapi dengan rambu petunjuk;
Tidak mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.
Keterangan :
N = jumlah kebutuhan teluk bus
P
= jumlah penumpang maksimal yang menunggu di halte
(orang/jam)
S = kapasitas angkutan umum (orang/kendaraan)
B = waktu pengisian/boarding time (detik)
C = waktu pengosongan teluk bus/clearance time (detik).
c. Tata letak Halte dan/atau TPB terhadap ruang lalu lintas, yakni:
o Jarak maksimal terhadap fasilitas penyeberangan pejalan
o
sesudah
persimpangan
(farside)
dan
sebelum
Membelakangi
badan
jalan.
Tata
letak
lindungan
ini
dilakukan
perhentian
proses
kendaraan
untuk
menentukan
penumpang
umum
jenis
kelompok
dengan
maksud
tempat
untuk
halte
yang
bersangkutan.
Untuk
menentukan
c.
Halte yang sama dengan butir (a), tetapi tidak dilengkapi dengan
teluk bus.
d. TPB yang sama dengan butir (b), tetapi tidak dilengkapi dengan
teluk bus.
f.
g.
i.
halte pada lebar jalan yang terbatas (< 5,75 m), tetapi mempunyai
tingkat permintaan tinggi.
j.
Dari segi daya tamping, halte dan TPB harus dapat menampung calon
penumpang yang akan naik dari aera tersebut sesuai dengan kapasitasnya.
Dimana standar rancang bangun untuk daya tampung Halted an TPB adalah
sebagai berikut:
Halte
Halte dirancang dapat menampung penumpang angkutan umum
20 orang per halte pada kondisi biasa (penumpang dapat
menunggu dengan nyaman).
dalam kota 30 cm
antar kota 60 cm
TPB
Tempat perhentian bus mempunyai daya tampung yang bervariasi.
Untuk tipe dari teluk bus dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 44 Standar Jalur Henti Bus Tunggal (single - bus lay by)
Gambar 45 Standar Jalur Henti Bus Ganda (multi - bus lay by)
Gambar 47 Standar Jalur Henti Bus Terbuka (open -ended lay by)
Gambar 49 Standar Jalur Henti Bus untuk lahan yang terbatas (lay by
with sub - standard depth)
kaki;
Memiliki lebar sekurang-kurangnya 2,00 meter, panjang sekurangKurangnya 4,00 meter dan tinggi bagian atap yang paling bawah
paling
Depan dari halte sekurang-kurangnya 1,00 meter dari tepi jalur lalu
lintas.
dalam
kota,
dilengkapi
sebagaimana dimaksud
dengan
fasilitas
halte
yang
memiliki
durabilitas
tinggi
seperti
metal.