You are on page 1of 48

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
PENGGUNAAN MICROSOFT WORD
PADA KELAS XII MIA 2 SMAN 1 PANGKALPINANG

Oleh:
JULIANTA MANALU,S.T
198107062009031006

SEKOLAH MENENGAH ATAS 1 PANGKALPINANG


TAHUN PELAJARAN 2016 2017
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini dinyatakan bahwa


Nama

: Julianta Manalu,S.T

NIP

: 198107062009031006

Tempat/Tanggal Lahir : Sibolga / 6 Juli 1981


Pangkat/Gol. Ruang/TMT

: Penata Muda Tk I / III b /

Jabatan

: Guru TIK

Sekolah
telah

: SMA Negeri 1 Pangkalpinang

mengajukan

proposal

Penelitian

Tindakan

Kelas

dengan

judul

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGGUNAAN MICROSOFT
WORD PADA KELAS XII MIA 2 SMAN 1 PANGKALPINANG
Beri
Tanda

Rekomendasi Kepala Sekolah

Keterangan

Dapat diteruskan
Tidak dapat diteruskan
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pangkalpinang, ........................2016
Kepala SMAN 1 Pangkalpinang,

Kamiludin,S.Pd.,M.M
NIP. 196705081990031005

KATA PENGANTAR

Puji

dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

pertolongan Nya maka laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul:


Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Keterampilan Penggunaan Microsoft Word pada Kelas XII Mia 2 SMAN 1
Pangkalpinang, telah diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini dilaksanakan tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan ini perkenankan
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kamiludin S.Pd., M.M, sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Pangkalpinang.
2. Ibu Dra. Anis Faridah sebagai guru sejarah dan pembina ekstra kurikuler
Karya Ilmiah Remaja yang telah melaporkan masalah tentang TIK pada
siswa sehingga digunakan sebagai dasar penelitian ini sekaligus sebagai
rekan kolaborator 1.
3. Ibu Meryani,S.Pd. sebagai rekan kolaborator 2 dalam penelitan ini.
4. Rekan guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 1 Pangkalpinang.
5. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian
ini.
6. Seluruh siswa/i kelas XII MIA-2 SMA Negeri 1 Pangkalpinang.
Kami berharap semoga laporan hasil penelitian ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk bimbingan TIK yang di
anggap sulit di sampaikan kepada siswa.
Pangkalpinang, Oktober 2016
Penulis,
Julianta Manalu,S.T
NIP. 198107062009031006
3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................vii
BAB I................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN.............................................................Error! Bookmark not defined.
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................Error! Bookmark not defined.

B.

RUMUSAN MASALAH...........................................Error! Bookmark not defined.

C.

TUJUAN PENELITIAN............................................Error! Bookmark not defined.

D. MANFAAT PENELITIAN........................................Error! Bookmark not defined.


BAB II...............................................................................................................................5
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS.........Error! Bookmark not defined.
A. KAJIAN TEORI........................................................Error! Bookmark not defined.
B.

PENELITIAN YANG RELEVAN.............................Error! Bookmark not defined.

C.

KERANGKA BERPIKIR..........................................Error! Bookmark not defined.

D. HIPOTESIS TINDAKAN..........................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................6
METODE PENELITIAN...................................................................................................6
A. SUBJEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN...................................................6
B.

PROSEDUR PENELITIAN.......................................................................................6

C.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA...........................................................................6

D. TEKNIK ANALISA DATA........................................................................................6


ANGGARAN.....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................6

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian...................................................................................................6

DAFTAR GAMBA
Gambar 1. Prosedur Penelitian...........................................................................................6
Y

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Proses pembelajaran kurikulum 2013 adalah berpusat pada siswa, guru
memiliki peran sebagai fasilitator bagi siswa. Guru TIK dalam kurikulum 2013
tidak lagi menjadi guru mata pelajaran biasa tetapi memiliki peran sebagai
pembimbing siswa dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.45 tahun 2015,dengan
jumlah siswa bimbingan minimal 150. Sebagai siswa SMA Negeri 1
Pangkalpinang, tidak pernah lepas dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Salah satu tugas siswa adalah pembuatan laporan kegiatan atau makalah atau
karya tulis, tergantung pada mata pelajaran. Secara umum penulisan tugas siswa
baik laporan kegiatan, makalah atau proposal di tingkat SMA sudah menggunakan
perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word atau disingkat Ms-Word. Dalam
penulisan tugas tersebut ada acuan penulisan yang biasa diberikan oleh guru mata
pelajaran sesuai acuan penulisan karya ilmiah umumnya. Beberapa acuan yang
diberikan oleh guru seperti : perataan teks dalam paragraf, batas pengetikan, jenis
dan ukuran huruf, penomoran, pengaturan gambar, catatan kaki dan sebagainya.
Sehingga diperoleh laporan kegiatan, makalah atau karya ilmiah yang baik.
Berdasarkan

laporan

rekan

guru

sejarah

yang

sekaligus

pembina

ekstrakurikuler Karya Tulis Remaja (KIR) di SMAN 1 Pangkalpinang, terdapat


sejumlah anak di kelas XII Mia 2 yang belum mampu membuat karya tulis
1

dengan Microsoft Word sesuai dengan acuan penulisan yang telah diberikan. Guru
TIK segera melakukan observasi terhadap tugas-tugas sejarah yang dilaporkan.
Hasil observasi, penulisan karya tulis ilmiah siswa dengan menggunakan
Microsoft Word di kelas XII Mia 2, belum memenuhi kriteria atau acuan penulisan
karya tulis ilmiah dengan menggunakan Microsoft Word. Dari 29 peserta didik
hanya 6 orang atau 20% yang telah mampu membuat karya tulis ilmiah sesuai
dengan acuan penulisan menggunakan Microsoft Word, hal ini menyebabkan guru
harus melakukan bimbingan TIK secara klasikal.
Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya keterampilan siswa dalam
penggunaan Microsoft Word dalam membuat karya tulis ilmiah sesuai acuan
penulisan, disebabkan oleh: (1) Siswa belum pernah dibimbing dalam penggunaan
Microsoft Word; (2) Pembelajaran penggunaan

Microsoft Word belum

menggunakan media pembelajaran yang bervariasi;(3) interaksi pembimbingan


TIK belum berpusat pada siswa sehingga siswa tidak mampu berpikir secara kritis
dan nalitis;(4)rancangan dan penerapan model pembelajaran yang digunakan oleh
guru TIK belum menyajikan masalah sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Kondisi seperti diuraikan di atas, apabila terus dibiarkan akan berdampak
tidak baik terhadap kualitas pembelajaran TIK kelas XII MIA 2 tersebut
khususnya, dan di SMAN 1 Pangkalpinang secara keseluruhan. Padahal ,
penggunaan Microsoft Word sebagai perangkat lunak pengolah kata sangat
penting dalam kehidupan seorang pelajar hingga nantinya mereka melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atau bekerja di perkantoran.

Salah satu alternatif pemecahan masalah yang mungkin untuk dilaksanakan


oleh guru TIK adalah melaksanakan tindakan berupa penerapan model
pembelajaran

Problem

Based

Learning.

Menurut

Duck(1995)

dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yaitu pembelajaran


mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok
untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah
digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari
suatu subjek. Problem Based Learning menyiapkan siswa untuk berpikir secara
kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara
tepat sumber-sumber pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan Problem
Based Learning secara tepat dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
penggunaan perangkat lunak pengolah kata kelas XII SMAN1 Pangkalpinang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, diajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
Apakah melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan keterampilan penggunaan perangkat lunak pengolah kata
Microsoft Word bagi peserta didik kelas XII Mia 2 SMAN 1 Pangkalpinang?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum untuk meningkatkan keterampilan penggunaan Microsoft Word
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
penggunaan Microsoft Word menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning bagi guru TIK di kelas XII MIA 2 SMAN 1 Pangkalpinang
semester ganjil tahun 2016
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang meningkatkan keterampilan
penggunaann Microsoft Word melalui penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning bagi siswa kelas XII MIA 2
Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat Bagi Siswa
Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan
pengembangan keterampilan siswa dalam pemanfaatan Microsoft Word
untuk membuat karya tulis sesuai dengan acuan penulisan secara umum.
Memberikan bekal kecakapan berpikir ilmiah melalui keterlibatan siswa
dalam kegiatan PTK yang dilakukan oleh guru.
Manfaat bagi Guru:
Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui
suatu kajian yang medalam terhadap apa yang terjadi di kelas
Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang secara profesional.
Manfaat bagi Sekolah :
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah
Menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelola sekolah yang
sudah berjalan
Menumbuhkembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah. Untuk
proaktif

dalam

melakukan

perbaikan

berkelanjutan.

mutu

pembelajaran

secara

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI
1. Problem Based Learning
Pada PTK ini digunakan model Problem Based Learning (PBL) atau
pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran PBL bertujuan mengenalkan
siswa terhadap sebuah masalah atau kasus yang relevan dengan materi ajar yang

akan dibahas dan didalamnya siswa dituntut melakukan segala bentuk aktivitas
yang mengarah pada pemecahan masalah yang disajikan guru.
Menurut Kamdi (2007: 77) Model Problem Based Learning diartikan sebagai
sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha
memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode ilmiah sehingga
siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memiliki ketrampilan
dalam memecahkan masalah.
Menurut Ibnu Fajar (https://ibnufajar75.wordpress.com) Problem Based Learning
merupakan suatu model pengajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada
masalah autentik. Masalah autentik dapat diartikan sebagai suatu masalah yang
sering ditemukan siswa dalam kehidupan sehari hari.
Problem Based Learning menjadi sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha
menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai sebuah konteks bagi
para siswa dalam berlatih bagaimana cara berpikir kritis dan mendapatkan
keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak terlupakan untuk mendapatkan
pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar yang dibicarakan.
Model PBL secara umum dapat dikenali dengan adanya enam ciri yang
dimilikinya, adapun keenam ciri tersebut adalah :
1. Kegiatan belajar dengan model PBL dimulai dengan pemberian sebuah
masalah
2. Masalah yang disajikan berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa

3. Mengorganisasikan Pembahasan seputar masalah, bukan membahas seputar


disiplin ilmu.
4. Siswa diberikan tanggung jawab yang maksimal dalam membentuk maupun
menjalankan proses belajar secara langsung.
5. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil
6. Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan produk atau kinerja yang telah
mereka pelajari.
Langkah-langkah Model Problem Based Learning
1.

Orientasi siswa kepada masalah


Kegiatan yang pertama dilakukan dalam model ini adalah dijelaskannya
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru, selanjutnya
disampaikannya penjelasan terkait logistik yang dibutuhkan, Diajukannya
suatu masalah yang harus dipecahkan siswa, memotivasi para siswa agar
dapat terlibat secara langsung untuk melakukan aktivitas pemecahan

2.

masalah yang menjadi pilihannya.


Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru dapat melakukan perannya untuk membantu siswa dalam
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang terkait dengan

3.

masalah yang disajikan.


Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru melakukan usaha untuk mendorong siswa dalam mengumpulkan
informasi

4.

yang

relevan,

mendorong

siswa

untuk

melaksanakan

eksperimen, dan untuk mendapat pencerahan dalam pemecahan masalah.


Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu para siswa-siswinya dalam melakukan perencanaan dan
penyiapan karya yang sesuai misalnya laporan, video atau model, serta

guru membantu para siswa untuk berbagi tugas antar anggota dalam
5.

kelompoknya
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu para siswa dalam melakukan refleksi ataupun evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dalam setiap proses yang mereka gunakan.
2. Keterampilan
Menurut Gordon (1994), keterampilan merupakan sebuah kemampuan
dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. Defenisi
keterampilan menurut Gordon ini cenderung mengarah pada aktivitas
psikomotor.
Menurut

Dunette

(1976),

keterampilan

berarti

mengembangkan

pengetahuan yang didapat melalui training dan pengalaman dengan


melaksanakan beberapa tugas.
Menurut Iverson (2001), keterampilan tidak hanya membutuhkan training
saja, tetapi kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih
membantu menghasilkan sesuatu yang bernilai dengan lebih cepat.
Menurut Robbins (2000), Keterampilan dibagi menjadi 4 kategori yaitu:
Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh

setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.


Technical Skill : Keahlian secara teknis yang didapat melalui
pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan

alat digital lainnya


Interpersonal Skill : Keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi
satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan

bekerja secara tim.


Problem Solving : Keahlian seseorang dalam memecahkan masalah
dengan menggunakan loginya.

Dari pendapat para ahli diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa
keterampilan penggunaan Microsoft Word setiap orang harus diasah melalui
program latihan atau bimbingan yang didukung oleh kemampuan dasar yang
sudah dimiliki seseorang dalam dirinya. Jika kemampuan dasar digabung dengan
bimbingan secara intensif tentu akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain

3. Melakukan format dokumen pada aplikasi MICROSOFT WORD


Salah satu perangkat lunak pengolah kata buatan perusahaan Microsoft.
Perangkat lunak pengolah kata yang sering digunakan untuk membuat laporan,
karya tulis dan sebagainya.
a. Membuat header and footer.
Header merupakan teks yang selalu diulang pada bagian atas tiap halaman
sedangkan Footer adalah teks yang selalu diulang pada bagian bawah tiap
halaman. Ini berguna untuk memberikan penomoran halaman atau tulisan
lainnya. Berikut langkah-langkah membuat Header and Footer :

b.

Click menu View lalu click pada menu Header and Footer
Selanjutnya akan ditampilkan area untuk menuliskan Header atau Footer
Ketiklah teks yang diinginkan sebagai Header atau Footer
Membuat Footnote dan Daftar Pustaka otomatis.

Footnote merupakan tulisan pada bagian bawah halaman dengan ditandai angka
sesuai dengan angka yang diberikan pada suatu akhir kalimat yang diberi footnote
Tanda (dalam bentuk superscript) yang terletak dalam dokumen. Tanda bisa
berupa angka, simbol, atau huruf.
9

Isi untuk keterangan footnote/endnote yang terletak di akhir halaman atau


dokumen/section.

Gambar 3.3 Ilustrasi penggunaan footnote pada dokumen


Sebelum membuat daftar pustaka (bibliografi), kita harus memiliki sumber (kutipan)
terlebih dahulu (minimal 1).
1. Klik pada bagian halaman dokumen untuk membuat daftar pustaka (bibliografi).
Bila perlu gunakan Section Break untuk membuatnya di section yang baru.
2. Pada References tab, in the Citations & Bibliography group, klik Bibliography.

3. Klik pada Bibliography yang tersedia untuk menyisipkannya pada dokumen.


4. Klik pada daftar pustaka (bibliografi) untuk memberi format yang diinginkan
(mengubah tipe dan ukuran font, warna dan sebagainya).
10

5. Bila ada perubahan data, klik pada daftar pustaka (bibliografi) sehingga muncul
tampilan seperti pada gambar berikut.
6. Klik Update Citations and Bibliography

c. Melakukan Format Gambar dan Daftar Gambar Otomatis


1. Format Gambar
Langkah-langkah untuk melakukan format gambar pada pengolah kata Microsoft
Word adalah:
Tambah/sisipkan gambar melalui menu insert > picture.
Format gambar dengan melakukan Klik kanan pada gambar lalu klik menu
text wrapping
Pada pilihan Layout, pilih opsi Square .
Klik OK maka gambar akan otomatis berada di antara text dengan susunan
yang cukup rapi
2. Membuat Daftar Gambar Otomatis
Dalam pembuatan sebuah karya tulis ilmiah biasanya terdapat halaman berisi

daftar gambar yang terdapat dalam karya tulis tersebut. Berikut langkahlangkah membuat daftar gambar otomatis:
Pilih gambar/tabel dengan mem-blok gambar lalu klik kanan insert caption
untuk memberikan judul gambar/tabel
Pada kotak dialog caption, berikan nama pada gambar/tabel kemudian
pilih label yang diinginkan dan posisi dari caption. Kita dapat

11

menambahkan label baru sesuai dengan keinginan kita dengan mengklik


New Label
Lakukan pemberian caption untuk gambar/tabel lainnya dengan cara yang
sama.
Untuk membuat daftar gambar/tabel, tempatkan kursor pada halaman yang
akan digunakan untuk membuat daftar gambar/tabel, lalu pilih menu
References>Table of Figures.
Pada kotak dialog Table of Figures lakukan pengaturan daftar gambar yang
akan dibuat (nomor halaman, alinea nomor halaman, hiperlink, dsb.) dan
pilih label caption yang akan digunakan (tabel/gamber/label lain) lalu klik
OK.

3. KERANGKA BERPIKIR
Kondisi awal saat penelitian tindakan kelas ini dilakukan, keterampilan
penggunaan Microsoft Word pada siswa kelas XII MIA 2 SMAN1 Pangkalpinang
masih rendah dan guru masih belum menggunakan penerapan model PBL.
Agar keterampilan siswa dalam penggunaan Microsoft Word meningkat, maka
perlu

adanya

tindakan

yang

dilakukan

oleh

guru

yaitu

dengan

mengimplementasikan model Project Based Learning. Model PBL dengan


menggunakan dua siklus. Siklus 1 dengan menerapkan PBL tanpa alat peraga,

12

sedangkan pada siklus 2 menerapkan PBL dengan menggunakan alat peraga


berupa perangkat Komputer dan Perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word.
Diharapkan melalui penerapan Project Based Learning dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam penggunaan Microsoft Word.

4. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti uraian di atas, diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui penerapan model Problem Based
Learning dapat meningkatkan keterampilan dalam penggunaan perangkat lunak
pengolah kata bagi siswa.

BAB III
METODE PENELITIAN

A SUBJEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pangkalpinang yang beralamat di
jalan Usman Ambon Kelurahan Kejaksaan Kecamatan Taman Sari Kota
Pangkalpinang. Jumlah tenaga pendidik sebanyak 43 orang yang terdiri dari 40
PNS dan 3 guru honor, selain itu terdapat 14 orang tenaga kependidikan. Di SMA
ini terdapat 25 rombongan belajar (rombel) yang terdiri dari kelas X sebanyak 9
rombel dan XI dan XII masing-masing sebanyak 8 rombel.
Peneliti adalah tenaga pendidik yang membimbing TIK di sekolah ini, sehingga
peneliti mengetahui kondisi peserta didik di sekolah tersebut. Kelas yang dipakai
untuk penelitian adalah kelas XII yang terdiri dari jurusan IPA sebanyak 6 kelas

13

dan IPS sebanyak 2 kelas. Peneliti memilih kelas XII MIA 2 dari jurusan IPA
kerena rendahnya keterampilan siswa dalam penggunaan Microsoft Word dalam
membuat karya tulis ilmiah sesuai acuan penulisan. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Agustus hingga Oktober, semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017

Tabel 1. Waktu Penelitian

N
JENIS KEGIATAN
o
1
2
3

Menyusun Proposal PTK


Menyusun Instumen PTK
Pengumpulan data dan

tindakan siklus 1
Pengumpulan data dan

5
6

tindakan siklus 2
Analisa data PTK
Pembahasan dan diskusi

PTK
Menyusun laporan hasil

8
9

PTK
Seminar dan Perbaikan
Penyelesaian Akhir

TAHUN 2016
Agustus

14

September

Oktober

November

Pengumpulan data dengan cara melakukan tindakan tidak dapat dilakukan pada
waktu libur sekolah.
B PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian diuraikan berupa langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan metoda yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas
2. Menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus dalam hal ini 2
(dua) siklus.
3. Menentukan tahapan-tahapan dalam siklus, terdiri dari 4 tahapan yaitu :
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahapan yang dilaksanakan
pada setiap siklus diuraikan sebagai berikut:
Siklus 1
Pada proses tindakan kelas siklus ini dilakukan empat tahap, yaitu tahap
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Rencana tindakan
Setelah mengidentifikasi masalah yang diperoleh dari laporan guru sejarah dan
hasil pengamatan terhadap tugas siswa pada mata pelajaran sejarah tentang
membuat karya tulis sejarah di Kelas XII MIA 2, peneliti melakukan
persiapan:
a. Menentukan jadwal pelajaran yang digunakan untuk penelitian, karena
TIK dalam kurikulum 2013 di SMAN 1 Pangkalpinang tidak terjadwal
(pada penelitian ini digunakan 1 JP BK dam 1 JP Sejarah)
b. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari rencana pembelajaran dan
mengembangkan skenario pembelajaran

15

c. Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan


yaitu memformat dokumen (format paragraf, format gambar, membuat dan
menampilkan header and footer, dan membuat catatan kaki).
d. Menyusun LKS sebagai media pembelajaran
e. Menyusun format penilaian pengetahuan dan unjuk kerja
f. Membagi kelompok dan menjelaskan maksud pembagian kelompok dan
rencana pembelajaran yang akan dilakukan
g. Menyusun lembar observasi.
2. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap pembelajaran problem solving di lakukan tindakan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan yaitu :
a. Tahap memahami masalah yaitu mengelompokkan siswa menjadi beberapa
kelompok kecil yang terdiri dari empat siswa, kemudian guru menjelaskan
materi memformat dokumen dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi.
b. Tahap menyusun rencana penyelesaian yaitu siswa berdiskusi dan melakukan
format dokumen (format paragraf, format gambar, membuat dan menampilkan
header and footer, dan catatan kaki), kemudian siswa mempersentasikan
secara bergiliran, sementara kelompok lain memberi tanggapan atau komentar.
c. Tahap melaksanakan rencana penyelesaian yaitu siswa menunjukkan cara
melakukan format dokumen (format paragraf, format gambar, membuat dan
menampilkan header and footer, dan catatan kaki) secara bergiliran
berdasarkan petunjuk guru
d. Tahap mengecek kembali hasil penyelesaian yaitu guru mengecek kembali
keterampilan penggunaan Microsoft Word dengan memberikan pekerjaan
rumah tentang melakukan format dokumen (format paragraf, format gambar,
membuat dan menampilkan header and footer, dan catatan kaki) yang tepat.
3. Observasi

16

Melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan


rencana pembelajaran yang di buat termasuk ketepatan siswa dalam
menunjukkan menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil observasi siklus satu
dan merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih dianggap sulit
oleh siswa terkait dengan tindakan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
Siklus II
Pelaksanaan siklus II sama seperti siklus 1. hasil yang diperoleh pada siklus 1
digunakan sebagai refleksi untuk menindak lanjuti pelaksanaan penelitian pada
siklus II dengan upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan
kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1. Siswa yang belum dapat
menggunakan Microsoft Word yang telah dilakukan pada siklus I. siklus II terdiri
atas revisi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Rencana tindakan.
Pada tahap ini peneliti menentukan jadwal pertemuan, mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran, media
pembelajaran, lembar observasi. Dalam siklus II ini, indikator pencapaian
yang harus dicapai dalam tujuan instruksional khusus adalah 75%. Setelah
mencapai indikator pencapaian tersebut maka penelitian tidak dilanjutkan.
2. Pelaksanaan tindakan Guru melaksanakan pembelajaran menggunakan
perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word berdasarkan rencana
pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
3. Observasi

17

Melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran termasuk ketepatan


siswa dalam menggunakan perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word
4. Refleksi
Pada siklus ini dievaluasi mengenai tindakan-tindakan yang sudah dilakukan.
Hal-hal yang dicatat adalah seberapa besar perubahan atau peningkatan
keterampilan penggunaan Microsoft Word dengan model pembelajaran
Problem Based Learning.
Gambar 1. Prosedur Penelitian

Per
Obseen
ca
rvasiPer
na
/Evalenc
Obsean
uasiana
rvasiRe
I tin
an
/Evalko
da
tind
uasime
ka
aka
II nd
n I
n
II
asi

Pel
ak
sa
Pel
na
ak
an
sa
tin
na
da
an
ka
tin
S
n I
da
II Diadaptasi dari Kemmis dan ka
Taggart dalam Sukardi, 2003
n II
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

SI
K
L
SI
U
K
S
L
IU

B.

Ref
lek
si
Ref
aw
lek
alI
si
Ref
lek
si
II

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, digunakan dua teknik pengumpulan
data yaitu observasi dan tes.
a. Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas siswa pada saat
pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampai tahap akhir.
Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana peneliti

18

ikut turut serta mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran


berlangsung melalui lembar pengamatan aktivitas siswa. Observasi juga
dilakukan peneliti dalam hal ini untuk mengamati guru mata pelajaran
selama pembelajaran berlangsung melalui lembar pengamatan guru.
b. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan siswa
dalam menggunakan pengolah kata Microsoft Word.
C. TEKNIK ANALISA DATA
Menurut Sugiyono (2010:335) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Untuk menganalisa
data dalam penelitian ini digunakan teknik analisa data kualitatif dan data analisa
kuantitatif.
1. Teknik analisa data kuantitatif
Untuk menganalisa data, peneliti mengumpulkan dan mengolah data secara
kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja) dari setiap
siklus sehingga dapat mengetahui prosentase peningkatan keterampilan yang
kemudian dideskripsikan untuk diambil suatu kesimpulan.
Analisis data dilakukan dalam menerjemahkan jenis data dari hasil observasi
dan tes menjadi data kualitatif dalam bentuk deskriptif kualitatif.
Data tersebut adalah:
a. Data hasil pengamatan tentang aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas
siswa dalam belajar

19

b. Data hasil belajar siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam


keterampilan menggunakan pengolah kata Microsoft Word.
Analisis data hasil tes belajar secara deskriptif bertujuan

untuk

mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa. Data ini diperoleh dari hasil
tes praktik menggunakan perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word yang
meliputi format paragraf, format gambar, membuat dan menampilkan header
and footer, dan catatan kaki yang tepat. Untuk menentukan ketuntasan hasil
belajar TIK siswa kelas XII MIA 2 SMAN 1 Pangkalpinang dapat digunakan
rumus:
P=

F
x 100
N

Keterangan

P : % ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal


F : jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75
N : jumlah siswa
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menetapkan keberhasilan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75% dengan harapan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti mempunyai tingkat
keberhasilan minimal sama bahkan jika mungkin peserta didik memiliki
tingkat keberhasilan lebih dari ketentuan yang ditentukan sekolah mencapai
75%. (Sudjana, 1989:109) menyatakan bahwa untuk menghitung rata-rata
kelas dihitung dengan menggunakan rumus :
X
X=
N
Keterangan :
X
= rata rata (mean)
X = Jumlah seluruh skor
N

= banyaknya subjek

20

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XII MIA 2 SMA Negeri
1 Pangkalpinang, pada bimbingan TIK secara klasikal tentang format paragraf,
format gambar, membuat dan menampilkan header and footer, dan catatan kaki,
semester ganjil tahun pelajaran 2016 2017 melalui model pembelajaran Problem
Based Learning. Model pembelajaran ini mengenalkan kasus yang berkaitan
dengan materi bimbingan dan merupakan cara dalam menyediakan pengalaman
belajar. Pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan partisipasi siswa dan
belajar dalam semua subjek. Pemanfaatan pembelajaran Problem Based Learning
menjadikan solusi untuk peningkatan hasil belajar siswa.
Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian terhadap peningkatan hasil
belajar siswa tentang format paragraf, format gambar, membuat dan menampilkan
header and footer, dan catatan kaki melalui Problem Based Learning. Hasil
penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan yang terdiri dari siklus-siklus
pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.Data yang
diperoleh antara lain tentang data tes hasil belajar siswa setiap siklusnya, data
hasil observasi aktifitas guru dan data hasil observasi aktifitas siswa. Berikut ini
21

data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pelaksanaan Pra PTK
Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data tugas sejarah tentang makalah Biografi Pahlawan Daerah
Kepulauan Bangka Belitung yang dilaporkan oleh guru sejarah (terlampir),
kemudian tugas-tugas siswa tersebut dianalisa sesuai dengan acuan penulisan
dengan menggunakan pengolah kata Microsoft Word yang telah diberikan
oleh guru. Adapun hasil keterampilan siswa dalam menggunakan Microsoft
Word untuk membuat makalah Biografi Pahlawan Daerah Kepulauan Bangka
Belitung sesuai acuan penulisan adalah:
Tabel 4.1
Hasil Keterampilan Microsoft Word Pada Tugas Sejarah Pra Siklus

No

No.
Induk

16.21
1 5
16.12
2 4
16.90
3 8
16.21
4 9
16.25
5 3
16.09
6 9
16.19
7 5

Aspek Penilaian/ Skor Nilai


L/P A1 A2 A3 A4 A5
12
2
2
4
2
2

Nama Siswa

ACHMAD HUSEIN S.

1.5

54

ALDHO JUPITERIONO

50

ANDHIKA RADITYA R.

50

ANISA MELYANA

67

ANNISA

50

DITA APRILLIA

67

EMILDA THUNDER

1.5

54

22

16.19
8 6
16.20
9 0
16.10
10 5
16.22
11 8
16.20
12 1
16.10
13 8
16.22
14 9
16.23
15 0
16.14
16 2
16.14
17 4
16.23
18 4
19 16.113
16.23
20 5
16.14
21 6
16.21
22 0
16.23
23 6
16.23
24 7
16.26
25 6
26 16.211
16.24
27 1
16.12
28 0
16.21
29 2
16.21
30 3
31 16.21

ERIKA DWI PERMATA

75

GHISFARANTI

1.5

63

HAFIZH MAHARDIKA

1.5

54

HAJAR HUJJATUL M.

67

HASTI RAHMASARI

67

IMAM SYAHBANI

50

INDAH SUCI

83

INTAN RETNO

83

MELYA SEPTIANI

1.5

71

MUHAMMAD AZHARI

67

M. BAGASKARA
M. BILAL SR

L
L

2
2

1
2

4
2

1
0

1
1

75
58

M. FAJRI HAFIZ

50

MUHAMMAD RIDHO A. L

58

M. SATRIADI D.

50

MUTMAINNATUN

58

NADA FITSA

75

NANA WAFIQAH
NURUL ILMI

P
P

2
2

1
1

3
1

2
1

1
1

75
50

RANGGA TRIATMAJA

50

SANDI MUHAMAD

50

SANDYKA ARI

50

SHANIA AULIA
SITI ALDILA

P
P

2
2

2
1

2
1

0
1

1
1

58
50

23

4
16.15
32 2

YUSRONI

Nilai Rata-rata
Jumlah Siswa Tuntas (Nilai >75)
Jumlah Siswa Belum Tuntas (Nilai >75)
F
7
P= x 100 = x 100
Prosentasi Ketuntasan Belajar
N
32

92
62
7
25
22%

Kriteria Penilaian yang digunakan adalah :


No Aspek Penilaian
1
Format Font
2
Format Paragraf/Perataan teks
3
Pengaturan Margin (4,3,3,3)
4
Format Gambar
5
Format Header/Footer

Kode Skor
A1
2
A2
2
A3
4
A4
2
A5
2

Dari hasil data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih
sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 32 siswa, hanya 7
siswa yang berhasil mencapai kriteria, 25 siswa belum mencapai kriteria sehingga
prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 22%. Nilai rata-rata yang diperoleh
siswa yaitu 62, jadi masih belum mencapai kriteria yang ditentukan oleh sekolah.
Nilai rata-rata tersebut harus mencapai 75 atau lebih dari 75 jika dapat dikatakan
berhasil atau tuntas. Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya
bimbingan TIK secara klasikal melalui pembelajaran model Problem Based
Learning sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
mengikuti kurikulum yang digunakan sekolah yakni Kurikulum 2013. Pada
24

penerapan kurikulum 2013 di SMAN 1 Pangkalpinang, Bimbingan TIK tidak


terjadwal karena itu peneliti perlu mempersiapkan jadwal pelajaran yang
digunakan untuk penelitian. Pada siklus I ini digunakan 2 jam pelajaran terpisah
yaitu 1 JP Sejarah dihari senin, hal ini karena permasalahan yang diangkat dalam
PTK ini bersumber dari laporan guru sejarah dan 1 JP BK di hari selasa karena
guru BK sedang melaksanakan tugas dinas luar, kemudian menyusun instrumen
penelitian yang terdiri dari rencana bimbingan dan mengembangkan skenario
pembelajaran, menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu memformat
dokumen seperti format paragraf, format gambar, membuat dan menampilkan
header and footer, dan membuat catatan kaki.

Rencana pembimbingan juga

dilengkapi dengan lembar kinerja yang digunakan dalam penerapan pembelajaran


Problem Based Learning dan dikerjakan secara berkelompok oleh siswa.
Penyusunan instrument observasi juga dibuat untuk mengetahui keaktifan
pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran Problem Based Learning.
Penyusunan instrumen yang digunakan yaitu lembar instrumen observasi guru dan
lembar instrumen observasi siswa. Tahap terakhir dalam perencanaan ini yaitu
menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa
dikatakan berhasil apabila nilai siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal
dengan nilai 75.
b. Pelaksanaan Tindakan
Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap melaksanakan
penelitian dengan rencana pelaksanaan bimbingan yang telah disusun. Penelitian
siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 September 2016 pada jam

25

pelajaran.. dan hari Selasa tanggal 27 September 2016 pada jam pelajaran di
kelas XII Mia 2 SMAN 1 Pangkalpinang.
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai guru TIK dan
diamati oleh Ibu Dra. Anis Farida selaku guru sejarah sebagai pengamat I
(observer I) dan Ibu Meryani Puji Lestari,S.Pd. selaku guru Geografi yang
memiliki pengalaman dibidang PTK sebagai pengamat II (observer II) dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disusun dan dibuat. Tindakan
pembelajaran yang dilakukan pada siklus pertama sebanyak 2 kali pertemuan.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
Pada pertemuan pertama, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan awal proses pembelajaran yaitu guru
mengucapkan salam dan mengajak semua siswa berdoa serta melakukan
komunikasi tentang kehadiran siswa..
Pada kegiatan inti, fase pertama adalah orientasi siswa pada masalah, guru
menyampaikan semua tujuan pembelajaran. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam fase ini guru menyampaikan
laporan guru sejarah tentang tugas sejarah mengenai Biografi Pahlawan Daerah
Bangka Belitung tidak sesuai dengan acuan penulisan menggunakan perangkat
lunak pengolah kata yang telah disampaikan guru sejarah seperti penggunaan
format font, batas pengetikan atau pengaturan margin, format paragraf atau

26

perataan teks, dan pengaturan gambar dengan teks. Guru menyampaikan bahwa
bimbingan TIK ini akan dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, dan bila hasil
dari pertemuan kedua hasil pembelajaran dirasakan belum memuaskan maka
bimbingan akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Fase kedua mengorganisasikan siswa untuk belajar, guru meminta siswa
membentuk kelompok tanpa membedakan status sosial dan jenis kelamin. Setelah
kelompok terbentuk, guru membagi permasalahan pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana cara format font (mengubah ukuran, jenis font, cetak tebal, miring,
garis bawah, huruf pangkat atas dan bawah)?
2. Bagaimana melakukan pengaturan margin (batas pengetikan bagian atas,
bawah, kiri dan kanan)?
3. Bagaimana cara format paragraf atau perataan teks (rata kiri, rata kanan, rata
tengah) jarak pengetikan antar baris, dan antar paragraf?
4. Bagaimana cara memasukkan dan format gambar dari dokumen lain, objek
pada Microsoft Word?
5. Bagaimana pembuatan Header, Footer dan Footnote dengan Microsoft Word?
masing-masing kelompok diberikan permasalahan yang berbeda.
Fase ketiga, siswa mencari informasi dan berdiskusi untuk memecahkan
permasalah pada kelompoknya masing-masing.
Fase keempat, selama diskusi guru memantau jalannya diskusi dan
memberi penjelasan terhadap hal-hal yang kurang dipahami kelompok untuk
memecahkan permasalahan yang mereka dapat.
Fase kelima, guru meminta salah satu dari setiap kelompok untuk
mempresentasikan atau memperagakan hasil diskusi kelompok masing-masing.
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
semua presentasi. Lalu guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum
27

diketahui, tetapi tidak ada yang bertanya. Pada akhir akhir kegiatan, guru meminta
siswa untuk membawa komputer jinjing atau laptop masing-masing yang akan
digunakan mengerjakan LKS pada pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan kedua, kegiatan diawali dengan mengucap salam
dan seluruh siswa membalas salam guru dengan semangat. Guru meminta siswa
untuk menyalakan perangkat komputer masing-masing.
Fase pertama dalam kegiatan inti, guru menyampaikan kembali tujuan
pembelajaran yang sama seperti pertemuan berikutnya.
Fase kedua, guru membentuk kelompok sesuai dengan jumlah laptop yang
ada sebanyak 9 kemudian membagikan lembar kerja siswa atau LKS dan teks
dalam bentuk dokumen digital atau file.
Fase ketiga, siswa melakukan copy-paste teks yang terdapat dalam file dan
melakukan pengaturan sesuai dengan acuan yang terdapat dalam LKS secara
bersama-sama.
Fase keempat, guru memantau setiap kelompok dan membantu kesulitan
yang dialami kelompok dalam menyelesaikan LKS.
Fase kelima, guru meminta siswa menampilkan dokumen Microsoft Word
yang telah selesai.
Kegiatan penutup pertemuan ini, guru meminta masing-masing kelompok
untuk mencetak dokumen sesuai dengan acuan pada LKS dan mengumpulkannya
keesokan harinya.
Dari hasil pelaksanaan siklus I penerapan pembelajaran Problem Based
Learning tentang keterampilan menggunakan Microsoft Word di kelas XII Mia 2

28

SMAN 1 Pangkalpinang diperoleh hasil penilaian tes hasil belajar yang telah
dilakukan. Hasil yang didapat siswa mengalami peningkatan dibandingkan
dengan hasil pada pra siklus (terlampir). Berikut ini merupakan penilaian hasil
belajar siswa pada siklus I :

Tabel 4.2
Hasil Penilaian LKS Microsoft Word Secara Berkelompok

Kelompok

L/P

1
2
3
4
5
6
7
8
9

L
L
L
P
P
P
P
P
P

A
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2

Aspek Penilaian/
Skor
A
A2
A3
4
2
4
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
4
2
1
2
2
1
4
2
0
2
2
1
3
2
2
3
2

Kod
e
A1
A2
A3
A4
A5

Aspek Penilaian
Format Font
Format Paragraf/Perataan teks
Pengaturan Margin (4,3,3,3)
Format Gambar
Format Header/Footer

A
5
2
1
2
2
2
0
0
2
2
2

Nilai
12
67
75
75
83
50
67
58
83
92

Sko
r
2
2
4
2
2

Tabel 4.3
Daftar Nama Anggota Kelompok Pembelajaran Problem Based Learning
N

Kelomp
29

Nilai

1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8

ACHMAD HUSEIN SYAHPUTRA


ALDHO JUPITERIONO LIMAN
ANDHIKA RADITYA RAMADHANSYAH
ANISA MELYANA
ANNISA
DITA APRILLIA RAHMANI
EMILDA THUNDER MASOBI
ERIKA DWI PERMATA
GHISFARANTI

6
8
9
4
4
3
9
9
7

67
83
92
83
83
75
92
92
58

HAFIZH MAHARDIKA

67

HAJAR HUJJATUL MUTHMAINNAH

83

HASTI RAHMASARI

92

IMAM SYAHBANI

50

INDAH SUCI RAMADHANI

75

INTAN RETNO PINASTY

75

MELYA SEPTIANI CHANDRA

83

MUHAMMAD AZHARI HENDRAWAN

67

MUHAMMAD BAGASKARA
MUHAMMAD BILAL SELOSTANNU
RIZKI

67

67

MUHAMMAD FAJRI HAFIZ

67

MUHAMMAD RIDHO AIDILSYAH

67

MUHAMMAD SATRIADI DESTIAN


MUTMAINNATUN NAFIS RABI'ATUN
NA'IMAH

67

75

NADA FITSA ALFAZUMI

75

NANA WAFIQAH NURSYAHBANI

75

NURUL ILMI

75

RANGGA TRIATMAJA

50

SANDI MUHAMAD YUSUF

83

30

2
9
3
0
3
1
3
2

SANDYKA ARI KURNIAWAN

50

SHANIA AULIA

58

SITI ALDILA

58

YUSRONI

83
73
18
14
56%

Nilai Rata-rata
Jumlah Siswa Tuntas (Nilai >75)
Jumlah Siswa Belum Tuntas (Nilai >75)
Porsentasi Ketuntasan Belajar

Dari data di atas dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran Problem


Based Learning tentang keterampilan menggunakan Microsoft Word di kelas XII
Mia 2 SMAN 1 Pangkalpinang pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu
73. Dari 32 siswa, sebanyak 14 siswa yang belum tuntas karena nilai yang
diperoleh belum mencapai ketentuan minimal nilai 75. Prosentase ketuntasan
siswa yang diperoleh sebesar 56% meningkat dari hasil penilaian pra siklus,
namun hal ini masih kurang dari ketentuan pembelajaran tuntas 75%.
c. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran, dalam
penelitian ini tahap observasi dilakukan untuk memperoleh data bagaimana
kegiatan belajar mengajar serta kesungguhan dan keaktifan siswa dengan
menggunakan pembelajaran Problem Based Learning. Ibu Dra. Anis Farida dan
Ibu Meryani,S.Pd. sebagai pengamat (observer) telah mengamati serangkaian
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Data pengamatan itu
berupa lembar observasi keterlaksanaan prosedur pembelajaran oleh guru dan
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa pada siklus I.

31

1. Hasil observasi keterlaksanaan prosedur pembelajaran oleh guru pada siklus 1,


diperoleh satu aktivitas guru yang tidak terlaksana yaitu pada kegiatan
pendahuluan fase orientasi aktivitas guru menjelaskan model pembelajaran,
teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan serta manfaat
dari kegiatan pembelajaran. Pada bagian keterangan, observer menuliskan
model pembelajaran tidak disampaikan.
2. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa pada siklus I,
diperoleh satu aktivitas siswa yang tidak terlaksana yaitu siswa mengikuti
penjelasan tentang model pembelajaran yang digunakan.
d. Refleksi
Setelah penelitian siklus I, refleksi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Keterampilan siswa pada penggunaan Microsoft Word mengalami
peningkatan dari pra siklus yaitu dari perolehan ketuntasan belajar 22%
menjadi 56% pada siklus I, namun hal ini masih jauh dari ketuntasan belajar
75%.
2. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada satu aspek yang belum sempurna
yakni guru belum menyampaikan model pembelajaran yang digunakan.
3. Dari hasil pengamatan diketahui siswa tidak memahami model pembelajaran
yang digunakan guru sehingga pada saat pembelajaran siswa kurang aktif
dalam berdiskusi memecahkan masalah yang diterima kelompok masingmasing. Dan selama proses pengumpulan hasil belajar, ada siswa yang
bertanya tentang hasil penilaian kelanjutan tugas yang mereka selesaikan
nantinya akan
Langkah yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu memberikan lembar
materi yang dikemas menjadi menarik untuk memudahkan siswa dalam

32

memahaminya serta memberikan reward kepada siswa yang aktif dalam


mempresentasikan hasil diskusinya agar siswa lebih berkonsentrasi dan lebih aktif
selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu akan dilakukan
penelitian pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Tahap perencanaan
Setelah melakukan analisa dan refleksi pada siklus I, maka disusun siklus
II dengan tahap perencanaan yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilakukan pada siklus II dengan memperhatikan kekurangan yang
terjadi pada siklus I agar siklus II pembelajaran menjadi lebih efektif dengan
menggunakan pembelajaran Problem Based Learning. Rencana pelaksanaan
pembelajaran juga dilengkapi dengan memberikan lembar kinerja kepada siswa
yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Problem Based Learning.
Menyusun soal uji keterampilan dengan indikator kompetensi yang sama pada
siklus sebelumnya sebagai penilaian dari hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran.
Penyusunan instrument observasi juga dibuat untuk mengetahui keaktifan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan pembelajaran Problem Based
Learning. Penyusunan instrument yang digunakan pada siklus II yaitu lembar
observasi keterlaksanaan prosedur pembelajaran oleh guru dan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa pada siklus II.
Tahap akhir dalam perencanaan ini yaitu menetapkan kriteria keberhasilan
pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa
mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan nilai 75.
b. Pelaksanaan Tindakan

33

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap melaksanakan


tindakan perbaikan di kelas sesuai dengan tahap perencanaan yang telah dibuat.
Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari jumat tanggal 24 Oktober 2014 di
kelas XII Mia 2 SMAN 1 Pangkalpinang pada jam pertama jam 08.00-09.10 WIB
dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
bertindak sebagai guru dan berkolaborasi dengan Ibu Dra. Anis Farida selaku guru
Sejarah dan Pembina ekskur KIR dan ibu Meryani, S.Pd. untuk mengamati
aktifitas guru dan aktifitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat dan disusun. Tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II
sebanyak 1 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
adalah melakukan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
dalam kegiatan awal pada proses pembelajaran yaitu guru mengkondisikan kelas,
setelah siswa dapat dikondisikan guru mengucapkan
salam dan mengajak siswa untuk berdoa dan selanjutnya guru melakukan
komunikasi tentang kehadiran siswa, pada saat guru menanyakan
kehadiran
siswa tidak ada siswa yang absen.
Untuk memberikan motivasi kepada siswa guru mengajak siswa
untuk melakukan tepuk kompak. Tujuan tepuk kompak untuk
membangkitkan semangat siswa agarkonsentrasi siswa kembali pada

34

pelajaran matematika. Ketika siswa melakukan tepuk kompak, siswa


merespon dengan semangat.
Untuk mengingatkan kembali materi yang telah disampaikan
sebelumnya guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan. Ketika guru mengajukan pertanyaan tentang
materi
yang telah disampaikan sebelumnyasiswa banyak yang mengacungkan
tangan dan saling berebut untuk menjawabnya.
Langkah selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada materi yang akan dipelajari. Siswa memperhatikan
dan mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Pada kegiatan inti langkah pembelajaran yang dilakukan sebelum
membuka materi, guru menggali pengetahuan awal siswa dengan
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan bilangan ganjil dan
bilangan

DAFTAR PUSTAKA
http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkahmodel-pembelajaran-problem-based-learning.html, June 24, 2015
http://www.duniapelajar.com/2014/07/29/pengertian-keterampilanmenurut-para-ahli/
29/07/2014

Haris Supatno, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru / PLPG 2008


( surabaya : departemen unesa,
2008), 185
35

LAMPIRAN

36

37

38

39

You might also like