You are on page 1of 6

Analisis Ragam / Analysis of variance (Anova) dua arah

tanpa interaksi
nasrul setiawan anova 8 comments
Anova dibagi kedalam tiga jenis yaitu Anova satu arah, anova dua arah tanpa interaksi dan
anova dua arah dengan interaksi. Sebelumnya sudah dibahas mengenai anova satu arah, Kali
akan dibahas tentang anova dua arah tanpa interaksi. Sama seperti sebelumnya kali ini juga
akan dibahas lengkap beserta pekerjaann secara manual jadi jangan bosan yaa.hehhehe

Kapan menggunakan Analisis ragam (Anova) dua arah


tanpa interaksi?
Anova digunakan untuk melihat perbandingan rata-rata beberapa kelompok biasanya lebih
dari dua kelompok. Anova dua arah tanpa interaksi digunakan pada kelompok yang
digunakan berasal dari sampel yang sama tiap kelompok. sama disini diartikan berasal dari
kategori yang sama. Jadi, bisa disimpulkan Pertama yang perlu dilihat tujuannya
membandingkan rata-rata kelompok lebih dari dua. Kedua Sampel yang digunakan
merupakan sampel yang sudah dikategorikan per kelompok sama. Untuk jelasnya nanti kita
kasih contoh.

Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis


varians (anova):
1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya menggunakan uji F-Snedecor
2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena
hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam contoh
3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan perancangan
percobaan yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).

Hipotesis dalam Anova (analysis of variance):


Dalam analysis of variance dua arah tanpa interaksi terdapat dua hipotesis yang
digunakan yaitu apakah ada perbedaan rata-rata antar kategori baik kategori berdasarkan
baris maupun kolom. kita cuma pengen tahu itu, tidak spesifik yang mana yang berbeda. Nah
kalau mau tahu kelompok yang benar-benar terdapat perbedaan rata-rata ada uji lanjutan
dilakukan uji lanjutan. kalau tentang itu akan dibahas di lain tempat. Berikut hipotesis dalam
Anova dua arah tanpa interaksi.
Hipotesis anova kolom
H0: *1 = *2 = *3 = ... = *k, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata
hitung dari kategori kolom
H1: *1 *2 *3 ... *k, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung
dari kategori kolom
Hipotesis anova baris
H0: 1* = 2* = 3* = ... = j*, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata
hitung dari kategori baris
H1: 1* 2* 3* ... j*, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori baris

Langkah-langkah melakukan uji hipotesis dengan


ANOVA
1. Kumpulkan sampel dan kelompokkan berdasarkan kategori tertentu.
Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data sesuai dengan
kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut. Hitung pula total dari sampel
dan kuadrat sampel tiap kelompok. Selain itu, tentukan pula hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (H1).

2. Menentukan tipe anova


Untuk menentukan tipe anova. terlebih dahulu bertanya apakah dari hipotesis tersebut
cocok untuk anova? jika tujuannya membandingkan rata-rata tiga kelompok atau
lebih maka boleh pakai Anova. Pertanyaan kedua apakah sampel tiap kelompok
diambil dari sampel yang sudah dikategorikan? jika berasal dari sampel yang sudah
dikategorikan maka menggunakan Anova dua arah/two way. Pertanyaan ketiga
apakah dalam sampel yang dikategorikan tadi terjadi pengulangan atau tidak? jika
tidak terjadi pengulangan maka menggunakan anova dua arah tanpa interaksi.

3. Memeriksa apakah sudah memenuhi asumsi-asumsi sehingga bisa


digunakan anova
o Normalitas,
adalah Menguji apakah data tiap kelompok memiliki distribusi normal. hal ini
bisa dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, shapira wilk.
o Homogenitas
adalah Menguji apakah varians tiap kelompok sama. Dalam menghitung
homogenitas bisa digunakan uji bartlett dan uji levene.
o Saling bebas
Menunjukkan bahwa setiap kelompok tidak saling berhubungan. Biasanya
yang digunakan logika apakah saling bebas atau tidak.
o Aditif (Saling menjumlahkan).
Artinya data yang dianalisis merupakan data interval/rasio

4. Menghitung variabilitas dari seluruh sampel.


Pengukuran total variabilitas atas data dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
berikut rumus dalam Anova:
o Total of sum squares (SSt) jumlah kuadrat total (jkt).
Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan rata-rata
totalnya.

Keterangan:
k = banyaknya kolom
r = Banyaknya baris
xij = data pada kolom ke-i ulangan ke-j
T** = Total (jumlah) seluruh pengamatan
o Sum Square Between column jumlah kuadrat kolom (jkk).
Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya.
Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan antar
kelompok.

Keterangan
T*j = Total (jumlah) ulangan pada kolom ke-j
o Sum Square Between row jumlah kuadrat baris (jkb).
Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya.
Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan antar
kelompok.

Keterangan
Ti* = Total (jumlah) ulangan pada baris ke-i
o Sum Square within(SSw) jumlah kuadrat galat (jkg).
Variansi yang ada dalam masing-masing kelompok. Banyaknya variansi akan
tergantung pada banyaknya kelompok, dan variansi di sini tidak terpengaruh /
tergantung oleh perbedaan perlakuan antar kelompok.
JKG = JKT - JKK-JKB

5. Menghitung derajat kebebasan (degree of freedom).


Derajat kebebasan atau degree of freedom (dilambangkan dengan v, dof, atau db)
dalam ANOVA akan sebanyak variabilitas. Oleh karena itu, ada tiga macam derajat
kebebasan yang akan kita hitung:

Derajat kebebasan untuk JKT


merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat total (JKT) ini akan kita lambangkan
dengan dof JKT.
db JKT = rk - 1

Derajat kebebasan untuk JKK


merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat kolom (JKK) ini akan kita lambangkan
dengan dof JKK.
db JKK = k-1

Derajat kebebasan untuk JKB


merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat baris (JKB) ini akan kita lambangkan
dengan dof JKB.
db JKB = r-1

Derajat kebebasan untuk JKG


Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat galat (JKG) ini akan kita lambangkan
dengan dof JKG
db JKG =(r - 1)(k - 1)
Menghitung variance antar kelompok dan variance dalam kelompok.
Variance dalam ANOVA, baik untuk antar kelompok maupun dalam kelompok sering disebut
dengan kuadrat tengah atau deviasi rata-rata kuadrat (mean squared deviation) dan
dilambangkan dengan MS atau KT. Dengan demikian, maka mean squared deviation masingmasing dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

KTK = JKK / db JKK

KTB = JKB / db JKB

KTG = JKG / db JKG


Menghitung F hitung
Menghitung nilai distribusi F (Fhitung) berdasarkan perbandingan variance antar kelompok
dan variance dalam kelompok.Fhitung didapatkan dengan rumus di bawah ini:


Fhitung (kolom) = KTK/KTG

Fhitung (baris) = KTB/KTG


Menghitung F tabel
Selain itu, F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan nilai derajat kebebasan
(langkah ke-4) menggunakan tabel distribusi-F. Jangan lupa untuk mencantumkan gambar
posisi Fhitung dan Ftabel dalam grafik distribusi-F.
Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :

Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0

Jika Fhitung Ftabel : terima H0


Buat kesimpulan,
sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah perlakuan (treatment)
memiliki efek yang signifikan pada sampel data atau tidak. Jika hasil tidak signifikan, berarti
seluruh rata-rata sampel adalah sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang signifikan,
setidaknya satu dari rata-rata sampel berbeda dari rata-rata sampel yang lain.
Contoh penghitungan Analysis of variance (Anova) dengan tabel.
Berdasarkan langkah-langkah diatas untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel seperti
berikut:

Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat (JK)
(SK)

Derajat Bebas
(db)

Kuadrat Tengah
(KT)

db JKK = k-1

KTK =
JKK / db JKK

db JKK = r-1

KTK =
JKB / db JKB

db JKG=(k-1)
(r-1)

KTG =
JKG / db JKG

F hitung
F hitung =

Kolom (K)

KTK /
KTG
F hitung =

Baris (B)

Galat (G)
Total (T)

JKG = JKT - JKKJKB

db JKT= rk-1

KTB /
KTG

Contoh Kasus Anova dua arah tanpa interaksi:


Terdapat 4 metode diet dan 3 golongan usia peserta program diet Berikut data rata-rata
penurunan berat peserta keempat metode dalam tiga kelompok umur.
Umur

Penurunan Berat Badan (Kg)

Total Baris

Metode 1

Metode 2

Metode 3

Metode 4

< 20 tahun

T1* = 16

20-40

T2* = 17

> 40 tahun

T3* = 17

Total Kolom

T*1 = 14

T*2 = 16

T*3 = 11

T*4 = 9

Total T** = 50

Berdasarkan gambat tersebut terlihat bahwa setiap metode memiliki perlakuan yang sama
sehingga bisa dikatakan ada hubungan dua arah. tapi tidak ada interaksi.
Solusi kasus Anova dua arah tanpa interaksi
1. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis anova kolom
H0: *1 = *2 = *3, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori Metode
H1: *1 *2 *3, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori
Metode
Hipotesis anova baris
H0: 1* = 2* = 3*, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori kelompok umur
H1: 1* 2* 3*, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori
Kelompok umur
2. Identifikasi model.
Pertama. berdasarkan hipotesis yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata lebih dari dua
kelompok maka metode yang mungkin adalah Anova. kedua Sampel yang digunakan tiap
kelompok sudah dikategorikan sehingga tipe anova yang cocok adalah Anova dua arah.
kemudian dari tiap kategori tersebut tidak ada pengulangan sehingga kita menggunakan
anova dua arah tanpa interaksi.
3.
Memeriksa asumsi Anova.
Dalam metode anova yang perlu diperhatikan ada empat seperti pada keterangan diatas.
asumsi normal dan homogenitas antar varians kelompok harus terpenuhi. dalam contoh ini
kita asumsikan asumsi terpenuhi karena kita fokus pada langkah-langkah anova dua arah
tanpa interaksi. kemudian kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok saling bebas. dan
data yang digunakan merupakan data rasio. Setelah asumsi ini terpenuhi maka bisa lanjut ke
perhitungan selanjutnya. kalau tidak ganti metode.

4.
Menghitung F hitung melalui Variabilitas, Derajat bebas dan Kuadrat tengah
o
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = (52+22+72+62+72+32+22+52+42+32+32+32)-(502/12)=244-208.33=35.67
o
Jumlah Kuadrat Baris (JKB)
JKB=(162+172+172)/4-(502/12) =834/4 - 2500/12 =0.17
o
Jumlah Kuadrat Kolom (JKK)
JKK=(142+162+112+92)/3-(502/12) =654/3 - 2500/12 =9.67
o
Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT - JKK - JKB = 35.67-0.17-9.67 =25.83
o
Kuadrat Tengah Baris (KTB)
KTB = JKB / r-1 = 0.17/2 = 0.085
o
Kuadrat Tengah Kolom (KTK)
KTK = JKK / k-1 = 9.67/3 = 3.223
o
Kuadrat Tengah Galat (KTG)
KTG = JKG / (r-1)(k-1) = 25.83/6 =4.305
o
f hitung baris
f hitung =KTB / KTG = 0.085/4.305 =0.01974
o
f hitung kolom
f hitung =KTK / KTG = 3.223/4.305 = 0.7456
5.
Perhitungan Tabel anova
Agar mempermudah perhitungan kita menggunakan tabel berikut:

Sumber
Keragaman (SK)

Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas (db) Kuadrat Tengah (KT) F hitung
(JK)

Kolom (K)

JKK = 9.67

db JKK = 4-1 = 3

KTK =3.223

F hitung =
0.01974

Baris (B)

JKB = 0.17

db JKB = 3-1 =2

KTB =0.085

F hitung =
0.7456

Galat (G)

JKG = 25.83

db JKG= 3.2=6

KTG =4.305

Total (T)

JKT =35.67

db JKT=12 -1 =11

1.Menghitung F tabel
F table Kolom pada = 0.01 db1=3 dan dk2=6 adalah 9.78
F table Baris pada = 0.01 db1=2 dan dk2=6 adalah 10.92
2.Kesimpulan :
Baik untuk kolom dan baris terima H0 Karena F hitung ada di daerah penerimaan (F hitung <
F tabel), sehingga dapat disimpulkan setiap metode dan kelompok umur memberikan ratarata penurunan berat badan yang sama.

You might also like