You are on page 1of 6

Diagnosa Keperawatan LANSIA

Aspek fisik atau biologis


Dx 1 : Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak
mampu dalam memasukkan, memasukan, mencerna,mengabsorbsi makanan
karena factor biologi.
NOC I : Status nutrisiSetelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ...
pertemuan pasien diharapkan mampu:
Asupan nutrisi tidak bermasalah
Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah
Energy tidak bermasalah
Berat badan idealNIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder
management
1.Diskusikan dengan pasien untuk membuat target berat badan, jikaberat badan
pasien tidak sesuai dengan usia dan bentuk tubuh
.2.Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiaphari supaya
mencapai dan atau mempertahankan berat badansesuai target.
3.Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien
4.Kembangkan hubungan suportif dengan pasien
5.Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupanmakanan dan
kenaikan atau pemeliharaan berat badan
6.Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan beratbadan dan
untuk menimimalkan berat badan
7.Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yangmendukung
peningkatan berat badan
Dx 2 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalamwaktu lama,
terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi
yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 224 jam
pasiendiharapkan dapat memperbaiki pola tidurnya dengan criteria :
Mengatur jumlah jam tidurnya
Tidur secara rutin
Meningkatkan pola tidur
Meningkatkan kualitas tidur
Tidak ada gangguan tidur NIC : Peningkatan Tidur

1.Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien2.Monitor pola tidur pasien dan jumlah
jam tidurnya3.Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik4.Bantu
pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jamtidurnya5.Sarankan
keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang dannyaman
Dx 3 : Inkontinensia urin fungsional berhubungan denganketerbatasan
neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi
waktu untuk menahan pengosonganbladder dan tidak mampu mengontrol
pengosongan.
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ...
pertemuandiharapkan pasien mampu :
Kontinensia Urin
Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK).
Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.
Mengosongkan bladde dengan lengkap.
Mampu memprediksi pengeluaran urin.NIC : Perawatan Inkontinensia
Urin1.Monitor eliminasi urin2.Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan
BAK.3.Ajarkan latihan blader training4.Modifikasi baju dan lingkungan untuk
memudahkan klien ke toilet.5.Instruksikan pasien untuk mengonsumsi air minum
sebanyak 1500cc/hari.
Dx 4 : Gangguan proses berpikir berhubungan dengan kemunduranatau
kerusakan memori sekunder
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ... pertemuanpasien
diharapkan dapat meningkatkan daya ingat dengan criteria :
Mengingat dengan segera informasi yang tepat
Mengingat inormasi yang baru saja disampaikan
Mengingat informasi yang sudah laluNIC : Latihan Daya Ingat1.Diskusi dengan
pasien dan keluarga beberapa masalah ingatan2.Rangsang ingatan dengan
mengulang pemikiran pasien kemarindengan cepat3.Mengenangkan tentang
pengalaman di masalalu dengan pasien
Dx 5 : Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal
danneuromuscular ditandai dengan : Perubahan gaya berjalan, Gerak lambat,
Gerak menyebabkan tremor, Usaha yang kuat untuk perubahan gerak
NOC : Level Mobilitas ( Mobility Level )Setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama ... x ... pertemuandiharapkan pasien dapat :
Memposisikan penampilan tubuh

Ambulasi : berjalan
Menggerakan otot
Menyambung gerakan/mengkolaborasikan gerakanNIC : Latihan dengan Terapi
Gerakan ( Exercise Therapy Ambulation )
1.Konsultasi kepada pemberi terapi fisik mengenai rencana gerakanyang sesuai
dengan kebutuhan2.Dorong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam
batasyang aman3.Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk
berdiri(mudah goyah/tidak kokoh)
Dx 6 : Kelelahan b.d kondisi fisik kurang ditandai dengan:Peningkatankebutuhan
istirahat, Lelah, Penampilan menurun
NOC Activity ToleranceSetelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ...
pertemuandiharapkan pasien dapat:
Memonitor usaha bernapas dalam respon aktivitas
Melaporkan aktivitas harian
Memonitor ECG dalam batas normal
Memonitor warna kulitNIC Energy Management1.Monitor intake nutrisi untuk
memastikan sumber energi yangadekuat2.Tentukan keterbatasan fisik
pasien3.Tentukan penyebab kelelahan4.Bantu pasien untuk jadwal istirahat
Dx 7 : Risiko jatuh
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... x ... pertemuandiharapkan
tidak terjadi risiko jatuh
Intervensi Keperawatan :
1.Anjurkan klien/lansia untuk menggunakan sepatu jalan yang kuatatau datar
ketika hendak berjalanR/ : bidang datar mempertahankan keseimbangan lansia
dalamberjalanmenurunkan resiko terjatuh.
2.Sediakan lingkungan yang aman bagi pasienR/ : Manipulasi lingkungan sangat
diperlukan terhadap perubahanfisik klien/ lansia sehingga dapat menurunkan
resiko jatuh.
3.Memasang side rail tempat
tidur, memberikan penerangan yangcukup, memindahkan barang-barang
berbahayaR/ : Manipulasi lingkungan sangat diperlukan untuk menghindariresiko
jatuh/cidera pada lansia.
4.Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien dalamberaktivitas.R/ :
Meningkatkan control terhadap lansia.
Dx 8 : Kerusakan Memori b.d gangguan neurologi ditandai dengan :Tidak mampu
mengingat informasi factual, Tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja
terjadi atau masa lampau, Lupa dalammelaporkan atau menunjukkan
pengalaman, Tidak mampu belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi
baru

NOC : Orientasi Kognitif Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ...
pertemuandiharapkan pasien dapat :
Mengenal diri sendiri
Mengenal orang atau hal pentin
Mengenal tempatnya sekarang
Mengenal hari, bulan, dan tahun dengan benar NIC : Pelatihan Memori
( Memory Training )1.Stimulasi memory dengan mengulangi pembicaraan secara
jelas diakhir pertemuan dengan pasien.2.Mengenang pengalaman masa lalu
dengan pasien.3.Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya
kembali4.Monitor perilaku pasien selama terapi
Aspek Psikososial
Dx 9 : Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak adekuat dalamkemampuan
koping, dukungan social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau
hubungan.
NOC I : koping (coping)Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ...
pertemuan pasiensecara konsisten diharapkan mampu:
Mengidentifikasi pola koping efektif
Mengedentifikasi pola koping yang tidak efektif
Melaporkan penurunan stress
Memverbalkan control perasaan
Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan
Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
Menggunakan dukungan social yang tersedia
Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologisNIC I : coping
enhancement1.Dorong aktifitas social dan komunita
2.Dorong pasien untuk mengembangkan hubungan3.Dorong berhubungan
dengan seseorang yang memiliki tujuan danketertarikan yang sama4.Dukung
pasein untuk menguunakan mekanisme pertahanan yangsesuai.5.Kenalkan
pasien kepada seseorang yang mempunyai latar belakangpengalaman yang
sama.
Dx 10 : Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik, peubahankeadaan
sejahtera, perubahan status mental.
NOC I : Lingkungan keluarga : internal ( family environment: interna)Setelah
dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ... pertemuan pasiensecara
konsisten diharapkan mampu:

Berpatisipasi dalam aktifitas bersama


Berpatisipasi dala tradisi keluarga
Menerima kujungan dari teman dan anggota keluarga besar
Memberikan dukungan satu sama lain
Mengekspresikan perasaan dan masalah kepada yang lain.
Mendorong anggota keluarga untuk tidak ketergantungan

.Berpatisipasi dalam rekreasi dan acara aktifitas komunitas


Memecahkan masalahNIC I : Keterlibatan keluarga (Family
involvement)1.Mengidentifikasikan kemampuan anggota keluarga untuk
terlibatdalam perawatan pasien.2.Menentukan sumber fisik, psikososial dan
pendidikan pemberipelayanan kesehatan yang utama
3.Mengidentifkasi deficit perawatan diri pasien4.Menentukan tinggat
ketergantungan pasien terhadap keluarganyayang sesuai dengan umur atau
penyakitnya.
Dx 11 : Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola
interaksi , fungsi peran, lingkungan, status ekonomi ditandai dengan: Ekspresi
yang mendalam dalam perubahan hidup, Mudahtersinggung, Gangguan tidur
NOC Anxiety ControlSetelah dilakukan intervensi keperawatan selama ... x ...
pertemuandiharapkan pasien dapat:
Memonitor intensitas cemas
Melaporkan tidur yang adekuat
Mengontrol respon cemas
Merencanakan strategi koping dalamsituasi stressNIC Anxiety Reduction1.Bantu
pasien untuk menidentifikasi situasi percepatan cemas2.Dampingi pasien untuk
mempromosikan kenyamanan danmengurangi ketakutan3.Identifikasi ketika
perubahan level cemas4.Instuksikan pasien dalam teknik relaksasi
Aspek spiritual
Dx 12 : Distress spiritual b.d peubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau
orang lain, cemas, mengasingkan diri, kesendirian atau pengasingan social,
kurang sosiokultura
NOC I : pengharapan (hope)Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ...
x ... pertemuan pasiensecara luas diharapkan mampu:
Mengekspresikan orientasi masa depan yang positif

Mengekspresikan arti kehidupan


Mengekspresikan rasa optimis
Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol diri sendiri
Mengekspresikan kepercayaan
Mengekspresikan rasa percaya pada diri sendiri dan orang lainNIC I :
penanaman harapan (hope instillation)1.Pengkaji pasian atau keluarga untuk
mengidentifikasi areapengharapan dalam hidup2.Melibatkan pasien secara aktif
dalam perawatan diri3.Mengajarkan keluarga tentang aspek positif
pengharapan4.Memberikan kesempatan pasien atau keluarga terlibat
dalamsupport group.5.Mengembangkan mekanisme paran koping pasie

You might also like