You are on page 1of 3

osteoatrthritis

Osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Kondisi ini
menyebabkan sendi-sendi terasa sakit dan kaku. Pembengkakan juga dapat terjadi pada sendisendi tersebut.Sendi yang paling sering mengalami kerusakan pada kondisi ini meliputi tangan,
lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang
lain juga bisa terserang.
Kerusakan yang terjadi adalah pada tulang rawan (kartilago) diantara sendi. Bahan-bahan
pembentuk tulang rawan seperti kolagen protekglikan tumbuh terlalu banyak karena berat beban
badan dan proses penuaan sehingga akhirnyulang rawan menjadi tipis bahkan retak atau
hancur.ini menyebabkan tulang disekitar tulang rawan bertumbuh dan tidak teratur dan
membentuk osteopit atau bone spur (tonjolan tulang yang bentuknya tajam) bisa disendi lutut,
sendi kaki atau sendi panggul dapat pula timbul pada tulang belakang (veterbrata) dan jari sendi.
Gejala yang dirasakan adalah nyeri kaku sendi sehingga sendi sukar digerakan , kadang timbul
juga pembengkakan dan sendi akan teraba panas
Gejala-gejala Osteoarthritis

Kelenturan sendi yang menurun.

Sendi yang mudah nyeri.

Lemas otot dan massa otot yang berkurang.

Penyebab Penyakit Osteoarthritis


1. Otot
jika otot lemah persendian menjadi lebih tegang dan dapat membuat
tendon sobek, akhirnya menyebabkan osteoarthritis
2. Kartilago
Penyebab penyakit osteoarthritis akibat kecelakaan, usia dan factor
lainya dapat menyebabkan kartilago rusak , antara tulang satu dan
tulang lain menjadi saling bersinggungan dan akhirnya
menyebabkan osteoarthritis

3. Tulang
Penyebab penyakit osteoarthritis akibat perubahan struktur tulang
dapat berpengaruh terhadap bentuk persendian yang memicu
rusaknya kartilago
4. Peradangan
Ketika kartilago digenerasi sel- sel imun berkumpul dan
menghanurkan jaringan yang mati, dan terkadan sel imun
menyerang sel yang masih sehat juga
5. Gen
lebih dari setengah jumlah penderita dilahirkan dengan keadaan
gen pengontrol pembentukan dan pengrusakan kartilago termutasi
sehingga kartilagonya lebih lemah dan degenerasi menjadi lebih
cepat dari seharusnya.

Terapi Farmakologis:
Parasetamol: merupakan pilihan obat yang cukup aman untuk mengobati OA, kecuali
pada mereka yang alergi terhadap obat ini. Obat yang dikenal sebagai tablet penurun panas ini
mempunyai efek mengurangi rasa nyeri sehingga dapat digunakan pada OA. Pasien OA perlu
mendapat anti nyeri selama waktu tertentu sehingga bisa kembali beraktivitas, melakukan latihan
terhadap otot-ototnya supaya otot-ototnya menjadi kuat dan mengurangi beban terhadap
sendinya.

Obat anti inflamasi non steroid: Penggunaan obat-obat ini harus melalui konsultasi
dengan dokter. Efek samping obat-obat golongan ini terutama mengenai lambung, ginjal dan
jantung, karena itu sebelum digunakan harus berkonsultasi dengan dokter. Obat golongan ini
dapat mengurangi radang yang terjadi di sendi dan sekitarnya, sehingga rasa nyeri akan jauh
berkurang.

Obat-obat suplemen: glukosamin, kondrotin, diacerin dan kapsaisin dll, merupakan


suplemen untuk OA yang banyak ditemukan dalam masyarakat. Meskipun relatif aman namun
sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter, bagaimana manfaatnya, sampai kapan boleh
digunakan dan efek apa yang harus diperhatikan.

Suntikan hyaluronat: obat ini diberikan dalam bentuk suntikan langsung ke dalam
rongga sendi, berfungsi sebagai pelumas dan menambah cairan sendi. Penggunaannya harus hatihati dan hanya boleh dilakukan oleh dokter yang ahli dalam menyuntikannya, karena jika tidak
tepat atau kurang steril maka akan berbahaya bagi pasiennya. Ada beberapa macam obat dengan
kekentalan yang berbeda-beda sehingga penyuntikannya ada yang sekali, atau 2 sampai 5 kali
suntik dengan jarak 1x seminggu.

Suntikan kortikosteroid: Obat ini dapat digunakan pada keadaan sendi yang meradang
dan bengkak. Dokter akan menyuntikan obat ini setelah mengeluarkan terlebih dahulu cairan
berlebihan dari sendi yang bengkak, fungsinya sebagai anti radang. Penggunaan obat ini juga
harus hati-hati maksimal 3 kali dalam setahun, karena kalau terlalu sering malah berakibat
kerusakan pada sendi itu sendiri (steroid artropati).

You might also like