Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
NAMA
NIM
: P07120213038
PRODI
karena
ruangan subdural.
3. Klasifikasi
a. Perdarahan akut
Vena robek
Perdarahan
GejalaPerdarahan
yang timbul segera kurang dari 72 jam setelah trauma.
Biasanya
terjadi
Hematoma
intrakranial
pada cedera kepala yang cukup berat yang dapat mengakibatkan perburukan lebih
Hematoma epidural
Hematoma subdural
lanjut pada pasien yang biasanya sudah terganggu kesadaran dan tanda
vitalnya.
b. Perdarahan sub akut
Hematoma
meluas4-21 hari sesudah trauma dan
Biasanya berkembang dalam beberapa
hari sekitar
memperlihatkan tanda-tanda status neurologis
yang memburuk.
TIK
c. Perdarahan kronik
Biasanya gejalanya muncul
setelah 21 hari atau 3 minggu lebih setelah trauma
Perpindahan jaringan otak & herniasi
bahkan bisa lebih dan menimbulkan penurunan kesadaran. Pada gambaran skening
Hipoksia
Metabolisme anaerob
Kesadaran menurun
Hilang control
volunteer
otot
pernapasan
4. Pathway
Trauma
Asidosis respiratorik
Hiperkapnea
Hiperventilasi
Cedera kepala
Fraktur intertulang
Tindakan
pembedahan
Ansietas
5. Manifestasi Klinis
Secara umum, gejala yang nampak pada subdural hematom seperti pada
tingkat yang ringan (sakit kepala) sampai penurunan kesadaran.
Petunjuk dilakukannya pengaliran perdarahan ini adalah:
a.
fail chest, gerakan otot pernafasan tambahan. Kaji adanya suara nafas
tambahan seperti ronchi, wheezing.
3) Circulation
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti: hipotensi, takikardi, takipnea,
hipotermi,pucat, akral dingin, kapilari refill>2 detik, penurunan produksi
urin.
4) Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum.
5) Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka.
b. PENGKAJIAN SKUNDER
1
Pemeriksaan fisik
a
Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyene stokes, biot,
hiperventilasi, ataksik)
Sistem saraf :
Kesadaran GCS.
Fungsi saraf kranial trauma yang mengenai/meluas ke batang otak
akan melibatkan penurunan fungsi saraf kranial.
Fungsi sensori-motor adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguan
diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia, riwayat kejang.
Sistem pencernaan
Bagaimana sensori adanya makanan di mulut, refleks menelan,
kemampuan mengunyah, adanya refleks batuk, mudah tersedak. Jika
pasien sadar tanyakan pola makan?
Waspadai fungsi ADH, aldosteron : retensi natrium dan cairan.
Retensi urine, konstipasi, inkontinensia.
2. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi :
a. Ansietas b.d kurang informasi
b. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
Intra Operasi :
a. Risiko ketidakefektifan kebersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi
jalan napas : mukus berlebih.
b. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak (Cerebral)
c. Risiko kekurangan volume cairan
Post Operasi :
a. ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan gangguan neurologis : trauma
kepala.
b. ketidakefektifan kebersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan
napas : mukus berlebih.
c. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak (Cerebral)
d. Nyeri aku b.d agen cedera fisik
3. Intervensi
No.
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan
Pola
berhubungan
dengan
neurologis : trauma kepala.
Intervensi
(NIC)
Airway Management
Buka jalan nafas menggunakan head tilt chin lift atau
jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
nafas buatan (NPA, OPA, ETT, Ventilator)
Lakukan fisioterpi dada jika perlu
Bersihkan secret dengan suction bila diperlukan
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Kolaborasi pemberian oksigen
Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
Monitor RR dan status oksigenasi
Anjurkan pasien untuk batuk efektif
Berikan nebulizer jika diperlukan
Asma management
nafas NOC :
NIC
gangguan Respiratory status : Ventilation
Oxygen Therapy
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x..
Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
jam diharapkan pola nafas pasien teratur
Pertahankan jalan nafas yang paten
dengan kriteria :
Siapkan peralatan oksigenasi
Irama pernafasan teratur/ tidak sesak
Monitor aliran oksigen
Pernafasan dalam batas normal
Monitor respirasi dan status O2
(dewasa: 16-20x/menit)
Pertahankan posisi pasien
Kedalaman pernafasan normal
Monitor volume aliran oksigen dan jenis canul
Suara perkusi jaringan paru normal
yang digunakan.
(sonor)
Cemas berkurang
Risiko
Ketidakefektifan
Jaringan Otak (Cerebral)
Perfusi NOC :
Tissue Perfusion: Cerebral
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
...x... jam, didapatkan kriteria hasil :
1 Tidak ada tanda peningkatan tekanan
intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)
2 Tidak ada hipertensi ortostatik
3 Tekanan sistole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan
4 Dapat berkomunikasi dengan jelas dan
sesuai kemampuan
5 Menunjukan perhatian, konnsentrasi, dan
orientasi
a
b
c
d
e
f
DAFTAR ISI
Ayu,
IM.
2010. Chapter
II.
USU
Respiratory:
Universitas
Sumatera
Utararepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21258//Chapter%20II.pdf.