Professional Documents
Culture Documents
M DENGAN
DIABETES MELITUS
1. Pengkajian
a) Identitas pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Suku/Bangsa
Ruangan
No. RM
Tgl MRS
Tgl Pengkajian
Diagnosa medis
b) Identitas Penanggung jawab
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status Perkawinan
Pendidikan
Suku/ Bangsa
Alamat
Pekerjaan
Hub.dengan pasien
c) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasein mengeluh Nyeri
: Ny. M
: Perempuan
: 48
: Sudah Menikah
: SMA / SLTA
: Ibu Rumah Tangga
: Glongkon Tebon Temu- Jombang
: Indonesia
: Pav. Dahlia II
:
: 19- Januari- 2016
jam : 17.00
: 20- Januari- 2016
Jam : 10.30
: Diabetes Melitus
: Ny.S
: Perempuan
: 85 tahun
: Sudah menikah
: SMP / SLTP
: Indonesia
: Glongkon Tebon Temu- Jombang
: Petani
: Ibu
mengetahui
menganggapnya hal biasa. Ny. M setiap harinya membersihkan kutu air tersebut
dengan pemotong kuku. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan dirasa
semakin bertambah, luka pada telapak kaki menjadi membenkak dan mengeluarkan
pus . lalu oleh keluarga diperiksakan ke dokter praktek dan hanya diberikan obat oral
berupa antibiotik. Kemudian pada tanggal 19-Januari-2016 Ny. M mengeluh nyeri
yang hebat pada telapak kakinya. Ny. M merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati
[1]
luka tersebut maka pada jam 17.00 oleh keluarganya Ny. M dibawa ke rumah sakit.
kemudian dipasang infus dan dilakukan perawatan luka.
P
: Ulkus diabetes melitues pada puggung kaki kanan
Q
: Nyeri hilang timbul, tetapi lebih sering muncul di jika digunakan untuk
R
S
T
menapak.
: Nyeri terjadi disekitar ulkus, telapak kaki sampai kaki bagian atas.
: Derajat nyeri pasien adalah 8
: Sering terjadi saat menapak, lamanya sekitar 15 menit. Kadang hilang timbul,
nyeri berkurang jika tidak digunakan untuk menapak dan setiap habis ganti
balut.
penyakit diabetus mellitus, sehingga upaya pencegahan yang dilakukan yaitu kurang
maksimal. Dan Ny. M jarang melakukan pengecakan gula darah.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Ny. M mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x / hari , dan habis satu porsi
diantaranya nasi 1 centong , gorengan ( tempe, tahu dll), dan sayur. Ny. M
belum
mengetahui kalau menderita DM, jadi untuk pola makanan tiap hari tidak bisa
mengontrol. Selama sakit klien mengatakan ada gangguan dalam hal nafsu makan,
klien hanya makan makanan yang sudah didiitkan oleh RS dan tidak makan makanan
yang lain.
c. Pola Cairan dan Metabolik
Sebelum sakit dan dirawat di RS klien banyak minum air putih kurang lebih 1500 ml,
tetapi selama sakit klien minumnya bertambah menjadi kira-kira 2000 ml . Klien
tidak biasa minum kopi ataupun teh manis.
d. Pola Istirahat dan Tidur
Klien sudah tidak mengikuti kegiatan kader KB di desanya, setiap hari klien hanya
menjaga kos- kosan dirumahnya sendiri. Klien mengatakan pola tidur tidak tentu,
[2]
setiap kali mengantuk langsung tidur. Begitupun juga dimalam hari, setelah selesai
sholat isya klien biasa tidur . Klien bangun jam 5 pagi.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum masuk RS klien memang tidak bekerja, setiap hari klien hanya menjaga
kos- kosan dirumah. Segala kegiatan rumah dikerjakan oleh Ny. M. Selama klien
dirawat dirumah sakit klien lebih banyak tiduran karena kaki klien lebih sakit jika
digunakan untuk menapak.
f. Pola Eliminasi
Sebelum pasien sakit pasien kencing 6-7 kali per hari, buang air besar 3 x / hari .
Setelah masuk RS frekuensi buang air kecilnya berkurang yaitu 4-5 kali per hari.
Pasien mengatakan 4 hari belum buang air besar.
g. Pola persepsi dan Kognitif
Pasien tidak mengalami gangguan kemampuan sensasi seperti pendengaran,
pengecapan, maupun penghidung. Gangguan sedikit terjadi pada indera peraba yaitu
terjadi di ujung kaki, ujung kaki klien sebelah kiri kurang peka bila terjadi sensori
dari luar. Pasien merasakan nyeri atau cekot-cekot di ulkus kaki kirinya. Seberapa
besar tingkat nyeri pasien dapat di ukur dengan pendekatan PQRST .yaitu :
P : Ulkus diabetes melitues pada puggung kaki kanan
Q : Nyeri hilang timbul, tetapi lebih sering muncul di jika digunakan untuk menapak.
R : Nyeri terjadi disekitar ulkus, telapak kaki sampai kaki bagian atas.
S : Derajat nyeri pasien adalah 8
T : Sering terjadi saat menapak, lamanya sekitar 15 menit. Kadang hilang timbul,
nyeri berkurang jika tidak digunakan untuk menapak dan setiap habis ganti balut.
h. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien adalah seorang ibu dengan 1 orang anak. Suami klien masih hidup
i. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien mengatakan saat ini pasien ingin cepat sembuh dan lukanya cepat mengering
serta tidak menjalar kemana-mana. Dengan kondisi yang sekarang ini klien tidak
putus asa, klien selalu optimis akan hidupnya.
j. Pola Mekanisme Koping
Klien sangat dekat dengan ibunya, Setiap klien mempunyai masalah klien selalu
mendiskusikan dengan ibunya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien maupun keluarga klien beragama islam, mereka selalu menjalankan ibadah
sholat 5 waktu. klien percaya bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT dan
kembali lagi kepadaNYA. Akan tetapi setelah klien sakit, klien tidak pernah
menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
d) Pemeriksaan Fisik
a.) Keadaan Umum
: Cukup
[3]
[4]
Perkusi : pada daerah anterior posterior ( resonansi diatas seluruh permukaan paru,
pekak di intercoste V kanan, intercoste II-V kiri, tympani di intercoste VI kanan).
Auskultasi : suara nafas tambahan (-),Pola napas teratur dengan RR 20 x/mnt
2. Sistem Kardiovaskuler
Wajah
Inspeksi : Konjungtiva : Anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
Leher
Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi : Irama arteri carotis komunis teratur
Dada
Inspeksi : Bentuk dada : Simetris, denyut nadi 80x/ menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada letak anatomi jantung
Auskultasi : Irama jantung reguler (s1 dan s2 tunggal )
3. Sistem persyarafan
Anamnesa : klien tidak ada keluhan pada sistem ini
Pemeriksaan Nervus 1-12 :
Nervus 2 Optikus :
Tajam Penglihatan
: normal
Lapang penglihatan
: normal
Nervus 4 Toklearis
: Normal
Nervus 5 Trigeminus
: Normal
Nervus 6 Abdusen
: Normal
Nervus 7 Facialis
: Normal
[5]
Keseimbangan : Normal
Nervus 9 Glosoparingeal
: Normal
Nervus 10 Vagus
: Normal
Nervus 11 Aksesorius
: Normal
: Normal
Reflek Patela
: kanan (), kiri ()
Reflek Archiles
: kanan (), kiri ()
Tingkat kesadaran (kualitas) : Compos Mentis : sadar sepenuhnya, dapat menjawab
pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
Tingkat kesadaran (kuantitas)
: E (4), V (5), M (6)
4. Sistem Pencernaan
Anamnesa : klien tidak ada gangguan pada sistem ini
Mulut
Inspeksi
Palpasi
Lidah
Inspeksi
:Posisi normal, warna dan bentuk normal, simetris, kebersihan : kot warna
normal, gerakan normalor,
Palpasi
Faring Esofagus
Inspeksi
Palpasi
: pembesaran kelenjar(-)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Kuadran I :
Hepar hepatomegali(-), nyeri tekan(-), shifting dullness(-)
Kuadran II :
Gaster nyeri tekan abdomen(-), distensi abdomen(+)
Lien splenomegali(-)
Kuadran III
:
[6]
5.
Sistem Perkemihan
: tidak ada penumpukan urine pada kandung kemih dan tidak ada nyeri tekan
6. Sistem Integumen
Anamnesa
inspeksi
palpasi
: CRT <2dtk
Kekuatan otot :
a. Kepala
Inspeksi
b. Leher
Inspeksi
: tidak kemerahan
Palpasi
c. Genetalia
: tidak dikaji
d. Ekstremitas bawah
Inspeksi
Palpasi
8. Sistem Reproduksi
Anamnesa
9. Persepsi Sensori
Anamnesa
Mata
Inspeksi
Palpasi
Hidung
Inspeksi
: secret (-)
Palpasi
[8]
2. Analisa Data
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
DEFINING
CHARACTER
ISTICS
Laporan isyarat
Diaforesis
RELATED
FACTORS:
Dilatasi pupil
Gangguan tidur
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
Client
Diagnost
ic
Stateme
nt:
[10]
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
DEFINING
CHARACTER
ISTICS
Eksternal
-
Zat Kimia
Kelembapan
- Hipertermia
Hipotermia
RELATED
FACTORS:
Medikasi
-Lembap
Imobilitasi fisik
- Radiasi
Internal
-
- perubahan pigmentasi
Perubahan turgor
- faktor perkembangan
Penurunan imunologis
Penurunan sirkulasi
Gangguan sensasi
Tonjolan tulang
[11]
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
Client
Diagnost
ic
Related to:
Stateme
nt:
: Ny. M
: Perempuan
: 48
: Sudah Menikah
: SMA / SLTA
: Ibu Rumah Tangga
[12]
Alamat
Suku/Bangsa
Ruangan
No. RM
Tgl MRS
Tgl Pengkajian
Diagnosa medis
f) Identitas Penanggung jawab
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status Perkawinan
Pendidikan
Suku/ Bangsa
Alamat
Pekerjaan
Hub.dengan pasien
g) Riwayat Kesehatan
6. Keluhan Utama
Pasein mengeluh Nyeri
mengetahui
menganggapnya hal biasa. Ny. M setiap harinya membersihkan kutu air tersebut
dengan pemotong kuku. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan dirasa
semakin bertambah, luka pada telapak kaki menjadi membenkak dan mengeluarkan
pus . lalu oleh keluarga diperiksakan ke dokter praktek dan hanya diberikan obat oral
berupa antibiotik. Kemudian pada tanggal 19-Januari-2016 Ny. M mengeluh nyeri
yang hebat pada telapak kakinya. Ny. M merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati
luka tersebut maka pada jam 17.00 oleh keluarganya Ny. M dibawa ke rumah sakit.
kemudian dipasang infus dan dilakukan perawatan luka.
P
: Ulkus diabetes melitues pada puggung kaki kanan
Q
: Nyeri hilang timbul, tetapi lebih sering muncul di jika digunakan untuk
R
S
T
menapak.
: Nyeri terjadi disekitar ulkus, telapak kaki sampai kaki bagian atas.
: Derajat nyeri pasien adalah 8
: Sering terjadi saat menapak, lamanya sekitar 15 menit. Kadang hilang timbul,
nyeri berkurang jika tidak digunakan untuk menapak dan setiap habis ganti
balut.
[13]
penyakit diabetus mellitus, sehingga upaya pencegahan yang dilakukan yaitu kurang
maksimal. Dan Ny. M jarang melakukan pengecakan gula darah.
m. Pola Nutrisi dan Metabolik
Ny. M mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x / hari , dan habis satu porsi
diantaranya nasi 1 centong , gorengan ( tempe, tahu dll), dan sayur. Ny. M
belum
mengetahui kalau menderita DM, jadi untuk pola makanan tiap hari tidak bisa
mengontrol. Selama sakit klien mengatakan ada gangguan dalam hal nafsu makan,
klien hanya makan makanan yang sudah didiitkan oleh RS dan tidak makan makanan
yang lain.
n. Pola Cairan dan Metabolik
Sebelum sakit dan dirawat di RS klien banyak minum air putih kurang lebih 1500 ml,
tetapi selama sakit klien minumnya bertambah menjadi kira-kira 2000 ml . Klien
tidak biasa minum kopi ataupun teh manis.
o. Pola Istirahat dan Tidur
Klien sudah tidak mengikuti kegiatan kader KB di desanya, setiap hari klien hanya
menjaga kos- kosan dirumahnya sendiri. Klien mengatakan pola tidur tidak tentu,
setiap kali mengantuk langsung tidur. Begitupun juga dimalam hari, setelah selesai
sholat isya klien biasa tidur . Klien bangun jam 5 pagi.
p. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum masuk RS klien memang tidak bekerja, setiap hari klien hanya menjaga
kos- kosan dirumah. Segala kegiatan rumah dikerjakan oleh Ny. M. Selama klien
dirawat dirumah sakit klien lebih banyak tiduran karena kaki klien lebih sakit jika
digunakan untuk menapak.
q. Pola Eliminasi
[14]
Sebelum pasien sakit pasien kencing 6-7 kali per hari, buang air besar 3 x / hari .
Setelah masuk RS frekuensi buang air kecilnya berkurang yaitu 4-5 kali per hari.
Pasien mengatakan 4 hari belum buang air besar.
r. Pola persepsi dan Kognitif
Pasien tidak mengalami gangguan kemampuan sensasi seperti pendengaran,
pengecapan, maupun penghidung. Gangguan sedikit terjadi pada indera peraba yaitu
terjadi di ujung kaki, ujung kaki klien sebelah kiri kurang peka bila terjadi sensori
dari luar. Pasien merasakan nyeri atau cekot-cekot di ulkus kaki kirinya. Seberapa
besar tingkat nyeri pasien dapat di ukur dengan pendekatan PQRST .yaitu :
P : Ulkus diabetes melitues pada puggung kaki kanan
Q : Nyeri hilang timbul, tetapi lebih sering muncul di jika digunakan untuk menapak.
R : Nyeri terjadi disekitar ulkus, telapak kaki sampai kaki bagian atas.
S : Derajat nyeri pasien adalah 8
T : Sering terjadi saat menapak, lamanya sekitar 15 menit. Kadang hilang timbul,
nyeri berkurang jika tidak digunakan untuk menapak dan setiap habis ganti balut.
s. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien adalah seorang ibu dengan 1 orang anak. Suami klien masih hidup
t. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien mengatakan saat ini pasien ingin cepat sembuh dan lukanya cepat mengering
serta tidak menjalar kemana-mana. Dengan kondisi yang sekarang ini klien tidak
putus asa, klien selalu optimis akan hidupnya.
u. Pola Mekanisme Koping
Klien sangat dekat dengan ibunya, Setiap klien mempunyai masalah klien selalu
mendiskusikan dengan ibunya.
v. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien maupun keluarga klien beragama islam, mereka selalu menjalankan ibadah
sholat 5 waktu. klien percaya bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT dan
kembali lagi kepadaNYA. Akan tetapi setelah klien sakit, klien tidak pernah
menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
h) Pemeriksaan Fisik
f.) Keadaan Umum
g.) Tingkat Kesadaran
h.) GCS
i.) TTV
: Cukup
: Compos Mentis
: 4-5-6
: TD : 140/90mmHg
S : 36, 2 0C
N : 80 x / Menit
RR : 20 x/menit
[15]
Leher
Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi : Irama arteri carotis komunis teratur
Dada
Inspeksi : Bentuk dada : Simetris, denyut nadi 80x/ menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada letak anatomi jantung
Auskultasi : Irama jantung reguler (s1 dan s2 tunggal )
12. Sistem persyarafan
Anamnesa : klien tidak ada keluhan pada sistem ini
Pemeriksaan Nervus 1-12 :
Nervus 2 Optikus :
Tajam Penglihatan
: normal
Lapang penglihatan
: normal
Nervus 4 Toklearis
: Normal
Nervus 5 Trigeminus
: Normal
Nervus 6 Abdusen
: Normal
Nervus 7 Facialis
: Normal
Nervus 9 Glosoparingeal
: Normal
Nervus 10 Vagus
: Normal
Nervus 11 Aksesorius
: Normal
: Normal
Reflek Patela
Reflek Archiles
[17]
Palpasi
Lidah
Inspeksi
Palpasi
Faring Esofagus
Inspeksi
Palpasi
: pembesaran kelenjar(-)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Kuadran I :
Hepar hepatomegali(-), nyeri tekan(-), shifting dullness(-)
Kuadran II :
Gaster nyeri tekan abdomen(-), distensi abdomen(+)
Lien splenomegali(-)
Kuadran III
[18]
: tidak ada penumpukan urine pada kandung kemih dan tidak ada nyeri tekan
inspeksi
palpasi
: CRT <2dtk
Kekuatan otot :
e. Kepala
Inspeksi
f. Leher
Inspeksi
: tidak kemerahan
Palpasi
g. Genetalia
: tidak dikaji
h. Ekstremitas bawah
Inspeksi
Palpasi
Mata
Inspeksi
Palpasi
Hidung
Inspeksi
: secret (-)
Palpasi
4. Analisa Data
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
[20]
Laporan isyarat
Diaforesis
DEFINING
CHARACTER
ISTICS
RELATED
FACTORS:
Dilatasi pupil
Gangguan tidur
ASSESSMENT
[21]
DIAGNOSIS
Client
Diagnost
ic
Stateme
nt:
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
[22]
DEFINING
CHARACTER
ISTICS
Eksternal
-
Zat Kimia
Kelembapan
- Hipertermia
Hipotermia
RELATED
FACTORS:
Medikasi
-Lembap
Imobilitasi fisik
- Radiasi
Internal
-
- perubahan pigmentasi
Perubahan turgor
- faktor perkembangan
Penurunan imunologis
Penurunan sirkulasi
Gangguan sensasi
- Tonjolan tulang
Subjective data entry
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
Client
Diagnost
ic
Related to:
Stateme
nt:
[23]
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
DEFINING
CHARACTER ISTICS
Kram abdomen
- Nyeri abdomen
Menghindari makan
Kerapuhan kapiler
- Diare
Kurang makana
- Kurang informasi
Kesalahan konsepsi
- Kesalahan informasi
[24]
RELATED
FACTORS:
Steatorea
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
Client
Diagnost
ic
Related to:
Stateme
nt:
[25]
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
Kram abdomen
- Nyeri abdomen
Menghindari makan
Kerapuhan kapiler
- Diare
Kurang makana
- Kurang informasi
DEFINING
CHARACTER ISTICS
-
- Kesalahan informasi
RELATED
FACTORS:
Steatorea
[26]
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
Client
Diagnost
ic
Related to:
Stateme
nt:
NIC
NOC
INTERVENSI
Terapi
aktivitas
AKTIVITAS
OUTCOME
[27]
INDICATOR
Berpatisipa
si dalam
aktivitas
fisik.
Mampu
melakukan
aktivitas
sehari
hari secara
mandiri
[28]