Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian perinatal merupakan tolok ukur kemampuan
suatu
negara
kesehatan
dalam
yang
upaya
bermutu
menyelenggarakan
dan
menyeluruh.
pelayanan
Akibat
makin
angka
kematian
perinatal
atau
sekitar
70%
dari
WHO
ini,
menunjukkan
angka
yang
sangat
2011). Di
Asia
angka
kematian
neonatal
yang
target
tahun
2010
menurunkan
angka
kematian
disamping
ibunya
yang
sejahtera.
Apabila
faktor
penyebab
prematur
yang
berkaitan
dengan penelitian ini meliputi umur dam paritas ibu. Umur yang
dianggap beresiko adalah <20 tahun dan >35 tahun. Pada umur
<20 tahun fungsi dari alat reproduksinya belum matang
sehingga mengganggu perkembangan janin. Pada usia >35
tahun terjadi degenerasi fungsi alat reprouksinya sehingga
dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada janin. Umumnya
kejadian BBLR prematur dan kematian perinatal meningkat
seiring dengan meningkatnya paritas ibu, terutama bila paritas
lebih dari 3. Paritas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh
darah. Hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin sehingga
menyebabkan
janin
lahir
dengan
berat
badan
rendah,
(Hidayanti, 2009).
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang berisiko
tinggi terhadap bayi yang dilahirkan yang dapat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan pada bayi dan nantinya berdampak
pada kematian bayi dan masalah kesehatan pada ibu. Oleh
karena
itu,
maka
penulis
terdorong
untuk
memaparkan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tentang kejadian prematur di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Periode JanuariDesember 2010.
2. Tujuan Khusus
a.Diperolehnya informasi kejadian prematur menurut umur
ibu.
4. Manfaat Institusi
Sebagai pedoman atau acuan bagi institusi pendidikan
kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prematuritas
1) Pengertian
Prematuritas adalah bayi dengan masa kehamilan
kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
dengan usia kehamilan atau disebut Neonatus Kurang
10
berat
badan
yang
seharusnya
untuk
usia
(KMK).
Dismatur
dapat
terjadi
dalam
usia,
ras,
Kehamilan
diluar
pernikahan
(2)Penyakit ibu : Hipertensi, penyakit paru-paru,
eklamsia
(3)Komplikasi
hamil
Preeklamsia,
eklamsia,
pendarahan antepartum
(4)Kebiasaan ibu : merokok, peminum alcohol
11
ditambah
dengan
gejala
retardasi
12
dismatur
mekonium,
mudah
menderita
hipoglikemia
sindrom
aspirasi
sintormatik
dan
hiperbilirubinemia.
c. Pada bayi dismatur yang preterm dengan sendirinya
komplikasi bayi prematuritas mungkin juga dapat terjadi.
13
tenang.
: Tangan bayi difleksikan antara ibu jari
dan
antara
c. Arm recoil
kemudian
lengan
dilepas.
Nilailah
diekstensikan dan
derajat kembalinya ke
semula.
d. Pobliteal angle
posisi
terdapat posisi
lutut-dada
setelah itu
dilakuakn
ukurlah
e. Carf Sign
rupa
sehingga
(kneechest
position)
ekstensi
tungkai
bawah,
tersebut
angkat
dan
geserlah
14
siku bayi
dimana
f. Heal to ear
jarak
yang
ekstensi
lutut.
tidak
mencapai
telinga
dan
15
S
umber
: Surasmi A, 2003
16
Kulit
Merah
seperti
agaragar
transpar
an
Merah
muda
licin/
Halus
Daerah
pucat
retakratak
vena
jarang
Seperti
kertas
kulit,
retak
lebih
dalam,ti
dak ada
vena
Seper
ti
retakretak
meng
kerut
Lanuga
Tidak
ada
Banyak
Permuka
an
sedikit
mengelu
pas
dengan/
tanpa
ruam
sedikit
vena
Menipis
Menghilan
g
Lipatan
plantar
Tidak
ada
Tanda
merah
sangat
sedikit
Lipatan
2/3
anterior
Payudara
Hamper
tidak
ada
Daun telinga
Datar
tetap
terlipat
Areola
datar,
tidak
ada
tonjolan
Sedikit
melengk
ung,luna
k,
lambat
membali
k
Kelamin lakilaki
Skrotum
kosong,ti
dak ada
rugae
Hanya
lipatan
anterior
yang
melintan
g
Areola
seperti
titik
tonjolan
1-2 mm
Bentukn
ya lebih
baik,
lunak
dan
mudah
membali
k
Testis
turun,
sedikit
rugae
Umumny
a tidak
ada
Lipatan
di
seluruh
telapak
Kelamin
perempuan
Klitoris
dan
labia
minora
menonjo
l
Labia
mayora
dan
minora
samasama
Areola
lebih jelas
tonjolan
3-4 mm
Areola
penuh
tonjolan
5-6 mm
Bentuk
sempurna
membalik
seketika
Tulang
rawan
tebal,teli
nga
lebih
kaku
Testis di
bawah,
rugaenya
bagus
Testis
bergantu
ng,
rugaeny
a dalam
Labia
mayora
besar dan
labia
minora
kecil
Klitoris
dan
labia
minora
di tutupi
labia
17
menonjo
l
mayora.
fisik
dan
tanda
kematangan
neuromuscular.
26
28 30 32 34
36 38 40 42
50
44
u
Sumber : Surasmi A, dkk, 2003, hal 42
B. Tinjauan Khusus Tentang Bayi Prematur
1. Pengertian
a. Prematuritas adalah bayi dengan masa kehamilan kurang
dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan usia
kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai
Masa Kehamilan (NKB-SMK), (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6).
b. Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang
tidak normal dari segi umur kehamilan, yaitu persalinan
yang terjadi pada umur kandungan kurang dari normal
18
Usher
(1975)
dalam
ilmu
kebidanan
bayi
Bayi
yang
sangat
prematur
minggu
masih
mungkin
dapat
hidup
dengan
Bayi
pada
derajat
prematur
yang
19
c)
Boderline prematur : masa gestasi 3739 minggu. Bayi ini mempunyai sifat-sifat prematur dan
matur biasanya beratnya seperti bayi matur dan dikelola
seperti bayi matur. Akan tetapi sering timbul problematik
seperti
yang
dialami
bayi
matur
misalnya
sindroma
Faktor Janin
1) Cacat bawaan
2) Kehamilan ganda
3) Infeksi dalam rahim
20
c. Faktor Placenta
1)
Placenta previa
2)
Solusio placentas
Sindrom
gangguan
pernafasan
21
b)
c)
d)
e)
Hipotermia,
karena
sumber
panas
tubuh
yang
diperlukan
untuk
pertumbuhan,
22
inkubator,
suhu
inkubator
untuk
bayi
24-27o
C.
Bayi
dalam
incubator
hanya
23
(ASI)
merupakan
makanan
yang
paling
utama
badan
lebih
hiperbillirubinemia.
dari
10%,
hipoglikemia,
dan
24
: 60 ml/kg BB/hari
Hari ke-II
: 80 ml/kg BB/hari
Hari ke-III
Hari ke-IV
Hari ke-V
Hari ke-VI
Contohnya :
Berat lahir
Kebutuhan cairan hari I
Jumlah pemberian
: X gram
: 60 cc
: 12 kali
=.cc
25
Xgram x 60 cc
12
= = X cc / 2 jam
itu,
upaya
preventif
sudah
dilakukan
sejak
aseptic
dan
antiseptic
dapat
mencegah
26
27
degenerasi
fungsi
alat
reprouksinya
sehingga
dapat
syarat
untuk
melangsungkan
kehidupan
(28
28
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak
normal dari segi umur kehamilan, yaitu kurang dari 37 minggu
atau 259 hari. Prematur merupakan masalah besar karena
dengan berat badan janin yang kurang dan belum cukup umur
maka alat-alat vital belum sempurna sehingga mengalami
kesulitan
untuk
tumbuh
dan
berkembang
dengan
baik,
29
Hanifa, 2007, hal 23). Umur ibu merupakan salah satu faktor
risiko untuk melahirkan BBLR. Pada umur <20 tahun fungsi
dari alat reproduksinya belum matang sehingga mengganggu
perkembangan janin. terjadi kompetisi antara ibu dan bayi
dalam memenuhi nutrisi selama masa kehamilan. Pada usia
>35
tahun
terjadi
degenerasi
fungsi
alat
reprouksinya
2. Paritas
Menurut Fortney A. Paritas yang kemungkinan beresiko bila
hamil dan melahirkan adalah paritas 1 dan paritas >3
(Manuaba, 2010, hal. 39). Pada paritas 1 disebabkan rahim
baru pertama kali menerima hasil konsepsi dan keluwesan
otot rahim masih terbatas untuk menyelesaikan pertumbuhan
janin. Sedangkan ibu dengan paritas > 3 disebabkan karena
kehamilan
yang
berulang
sehingga
akan
menyebabkan
paling
aman
ditinjau
dari
sudut
kesehatan,
30
Prematu
r
Paritas Ibu
Keterangan
:
: Variabel yang diteliti
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
Ya
: Prematur apabila
31
2. Umur Ibu
Lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai pada saat
ibu
tahun
Risiko Rendah
3. Paritas
Paritas yang dimaksudkan peneliti adalah banyaknya anak
yang
telah
dilahirkan
oleh
ibu,
dimana
ibu
tersebut
mengalami persalinan
Kriteria Objektif
Risiko Tinggi
Risiko Rendah
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan
deskriptif (penggambaran terhadap suatu keadaan) bermaksud
32
2. Sampel
Sampel adalah
33
E.
diolah
disajikan
secara
dalam
manual
bentuk
menggunakan
table,
distibusi
kalkulator
frekuensi
dengan
F. Analisa Data
Data dapat dianalisa dengan presentase berdasarkan rumus :
P=
f
n
x 100%
dan
34
Keterangan :
f
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
35
Sakit
Ibu
dan
Anak
Siti
Fatimah
Prematur di
Makassar
yang
36
Frekuensi
Persentase
Risiko Tinggi
12
21,8
Risiko Rendah
43
78,2
Jumlah
55
100
Sumber :
Sakit Ibu dan
2010
Secara
berdasarkan
tabel
4,
37
2. Paritas
Tabel 5 : Distribusi
Paritas di
Fatimah Makassar
Kejadian
Prematur
menurut
Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti
Tahun 2010
Paritas
Frekuensi
Persentase
Risiko Tinggi
31
56,3
Risiko Rendah
24
43,7
Jumlah
55
100
38
Total
Risiko
Tinggi
F
%
Risiko
rendah
F
%
16,1
33,3
13
23,6
26
83,9
16
66,7
42
76,4
31
100
24
100
55
100
39
B. Pembahasan
Setelah melakukan penelitian mengenai Gambaran Kejadian
Prematur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar
Tahun 2010 terdapat 336 ibu yang melahirkan BBLR dan
ditemukan Prematur
berdasarkan
variable-variabel
penelitian
sebagai
berikut :
1. Umur Ibu
Menurut Wikmjosastro Hanifa, 2007 mengatakan bahwa
dalam kurun reproduksi sehat dikatakan usia yang aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kejadian Prematur menurut
golongan umur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah
Makassar Tahun 2010 paling banyak terdapat pada umur ibu
20 - 35 tahun yaitu 43 (78,2 %).
Secara reproduktif bahwa wanita dalam usia tersebut
dianggap kecil kemungkinan untuk terjadi komplikasi dalam
kehamilan termasuk lahirnya anak dengan Prematur. Hasil
penelitian ini berbeda dengan teori tersebut apabila umur
dipandang sebagai faktor tunggal namun perlu dipahami
40
menjadi
faktor
penting
dalam
kelahiran
41
penelitian
ini,
sesuai
dengan
teori
yang
dilihat
dari
keterkaitan
antara
umur
dan
paritas
yang
berulang
sehingga
menyebabkan
42
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
43
dan
Anak
Siti
Fatimah
Makassar
Tahun
2010,
maka
Kejadian
prematur
berdasarkan
umur
ibu
saat
78,2%.
Kejadian prematur berdasarkan paritas ibu, dimana
menunjukkan bahwa kejadian prematur tertinggi terjadi pada
ibu yang berisiko tinggi yaitu sebesar 56,3%
B.
Saran
1. Perlu perhatian dari instansi kesehatan maupun Rumah Sakit
untuk
menberikan
penyuluhan
yang
berkesinambungan
tumbuh dan
44
2. Peningkatan
pelayanan
kesehatan
ibu
dan
anak
yang