You are on page 1of 1

Teknologi Ramah Lingkungan Berbasis E-Lamp sebagai

Solusi Penggunaan Energi Listrik yang Efisien


Ringkasan
Konsumsi listrik di Aceh terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut sejalan
dengan pertumbuhan dan pembangunan yang semakin pesat di Aceh. Konsumsi
energi listrik pada tahun 2014 sebesar 1.973 Giga Watt Hours (GWh) meningkat
menjadi 2.118,99 Giga Watt hours (GWh) pada tahun 2015. Dari data kuesioner
terdapat 38,2% manusia sering lupa untuk mematikan lampu padahal mereka tidak
membutuhkannya. Hal seperti ini membuat pemakaian listrik tidak efisien. Dalam hal
ini kami membuat sebuah alat bernama e-Lamp (Eco Friendly Lamp) dengan
menggunakan sensor suhu tubuh, suara dan sensor gelap terang serta alarm kebakaran
dan baterai. Kami menciptakan lampu ramah lingkungan yang membantu manusia
dari kelupaan mematikan lampu ketika manusia tidak berada di ruangannya. e-Lamp
juga berfungsi sebagai alarm pertanda terjadinya kebakaran. Dengan demikian
penggunaan listrik lebih hemat dan lebih efisien. Metode yang digunakan yaitu
menggunakan sensor Passive Infra Red (PIR), yang digunakan untuk sensor suhu
tubuh maupun sensor panas dan sensor Light Dependent Resistor (LDR), yang
digunakan untuk sensor gelap terang serta cahaya. Adapun kelebihan e-Lamp yaitu
mampu mendeteksi kebakaran dan memberikan peringatan dengan mengunakan
sensor PIR dan sensor LDR, serta ketika listrik padam lampu akan tetap menyala
dengan menggunakan baterai secara otomatis sehingga tidak mengganggu aktifitas
manusia di dalam ruangan. Sedangkan sensor suara digunakan pada malam hari,
ketika manusia ingin tidur dalam keadaan gelap.
Kata kunci : alarm kebakaran, lampu ramah lingkungan, sensor pir, ldr, dan suara.

You might also like