Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dalam
Pengindraan jauh adalah ilmu atau seni cara merekam suatu objek tanpa
kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang, balon udara, satelit,
dan lain-lain. Dalam hal ini yang direkam adalah permukaan bumi untuk berbagai
kepentingan manusia. Sedangkan arti dari citra adalah hasil gambar dari proses
perekaman penginderaan jauh (inderaja) yang umumnya berupa foto.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui arti dan fungsi dari penginderaan jauh.
2. Mahasiswa mengetahui spesifikasi Landsat 8.
3. Mahasiswa mengetahui dan mampu mengoperasikan software ER
Mapper 7.0 yang dapat membantu dalam proses pengolahan data dari
citra penginderaan jauh.
1.3 Manfaat
1. Membantu proses pengolahan data dari hasil pengindraan jauh
2. Membantu proses pengukuran, penelitian dan pengelolaan suatu sumber
daya bumi dengan menggunakan konsep interpretasi foto udara,
fotogeometri, interpretasi citra dari sensor non-fotografi baik secara
visual maupun menggunakan teknik pemrosesan citra digital
II.
TINJAUAN PUSTAKA
3. Menurut Sabins
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan
menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara
gelombang elektromagnetik dengan suatu obyek(Sabins, 1996).
Sabins (1996) dalam Kerle, et al. (2004) menjelaskan bahwa penginderaan
jauh adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang
telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik
dengan sutau objek. Sedangkan menurut Lillesand and Kiefer (1993),
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan
suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
jauh
sangat
tergantung
dari
energi
gelombang
maka citra yang dihasilkan merupakan citra digital.Pada citra digital, kontinuitas
intensitas cahaya dikuantisasi sesuai resolusi alat perekam (Avery, 1970).
Citra satelit (satellite/spaceborn image), dibedakan lebih jauh atas
penggunaan utamanya, yaitu:
Untuk penginderaan planet, exm: citra satelit Ranger (AS), citra satelit
Viking (AS), citra satelit Luna (Rusia) dan citra satelit Venera (Rusia).
Untuk penginderan cuaca, example : citra NOAA (AS) dan citra Meteor
(Rusia)
Untuk penginderaan laut, exm: citra Seasat (AS) dan citra MOS (Jepang)
yang diorbitkan pada tahun 1986.
Citra Penginderaan Jauh merupakan gambaran yang terekam oleh kamera
atau oleh sensor lainnya. Dalam bahasa Inggris, citra adalah image atau imagery,
batasannya adalah :
a. Image adalah gambaran suatu obyek atau suatu perwujudan, umumnya berupa
peta, gambar, atau foto.
b. Imagery adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan
alat penginderaan jauh.
Klasifikasi citra dapat dilakukan secara manual (visual) maupun secara
digital. Klasifikasi secara manual dilakukan dengan bertumpu pada kenampakan
pada citra, seperti misalnya rona atau warna, bentuk, ukuran, tinggi atau
bayangan, tekstur, pola, letak atau situs dan asosiasi dengan obyek lainnya.
Klasifikasi secara digital dapat dilakukan dengan bantuan komputer, dan biasanya
bertumpu pada informasi spektral obyek (yang diwakili oleh nilai pixel citra) pada
beberapa saluran spektral sekaligus. Oleh karena itu, klasifikasi secara digital
sering disebut sebagai klasifikasi multivariat atau klasifikasi multispektral.
desain sensornya, sehingga kelima satelit itu dapat dikelompokkan menjadi dua
generasi : generasi pertama (Landsat 1-3) dan generasi kedua (Landsat 45). Satelit Landsat 1-2 memuat dua macam sensor : RBV (Retrun Beam Vidicon,
dan terdiri atas tiga saluran RBV1, RBV2, dan RBV3 dengan resolusi spasial 79
meter) dan MSS (Multispectral scanner, resolusi spasial 79 meter terdiri atas 4
saluran MSS4, MSS5, MSS6, dan MSS7). Satelit Landsat-3 masih memuat dua
macam sensor tersebut yaitu RBV dan MSS, tetapi sistem sensor RBV diganti
menjadi TM (Thematic Mapper) dan penyusutan jumlah saluran pada RBV
menjadi 1 saluran tunggal beresolusi spasial 40 meter (Spasiatama,2004).
Satelit Landsat 4-5 juga memuat 2 macam sensor pula, dengan
mempertahankan MSSnya dan RBV diganti dengan TM, karena alasan
kapabilitas. Dengan demikian penomoran MSS menjadi MSS1, MSS2, MSS3,
dan MSS4. Sensor TM mempunyai 7 saluran yang mempunyai nomor urut dari 1
sampai 7. Keganjalan dalam sensor TM terdapat pada TM6 yang menggunakan
spektrum inframerah thermal, beresolusi 120 meter, terdapat pada antara saluran
inframerah TM5 dan TM7 yang beresolusi 30 meter. Hal ini dikarenakan oleh
penambahan atau pembuatan sensor TM7 sebelum seluruh TM1 sampai TM6
disahkan oleh pemerintahan Amerika Serikat.
Untuk menghasilkan kontinuitas kanal inframerah termal, pada tahun
2008, program LDCM (Landsat-8) mengalami pengembangan, yaitu Sensor
pencitra TIRS (Thermal Infrared Sensor) ditetapkansebagai pilihan (optional)
pada misi LDCM (Landsat-8) yang dapat menghasilkan kontinuitas data
untuk kanal-kanal
inframerah
termal
yang tidak
dicitrakan
oleh
OLI .
akan
kebutuhan
data
atau informasi
spasial
untuk
OLI
dan
data satelit
(Landsat-8).
Metode
kajian
adalah
dengan
melakukan
studi
yang
2.5 RGB
RGB merupakan singkatan dari Red, Green, Blue, dan apabila ketiga
warna tersebut dikombinasikan, terciptalah warna putih.RGB menyandang
status sebagai additive color, atau bahasa kerennya warna pencahayaan.
Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media elektronik
seperti televisi, monitor komputer, dan juga scanner. Oleh karena itu, warna
yangditampilkan RGB selalu terang dan menyenangkan, karena memang di
setting untuk display monitor, bukan cetak, sehingga lebih leluasa dalam
bermain warna. Tapi bukan berarti RGB bebas masalah lho. Tampilan warna
RGB akan selalu terikat dengan kapasitas/kemampuan grafis computer yang
menyandangnya. Jadi apabila komputer yang kita pakai mempunyai graphic
card yang bagus serta monitor LCD, maka tampilan warna RGBnya akan jauh
lebih bagus dibanding monitor tabung dengan graphic card yang biasa-biasa
saja (Lillesand dan Kiefer, 1990).
RGB adalah sebuah ruang warna yang sifatnya bergantung kepada
perangkat. Perangkat yang berbeda akan mendeteksi atau mereproduksi nilai
RGB secara berbeda. Untuk membentuk warna dengan RGB, tiga cahaya
berwarna balok (satu merah, satu hijau, dan satu biru) harus ditumpangkan
(misalnya dengan emisi dari layar hitam, atau dengan refleksi dari layar
putih).Masing-masing dari tiga balok disebut sebagai komponen warna, dan
masing-masing dapat memiliki intensitas yang berbeda(Dulbahri, 1985).
kita salah atau tidak tepat pada objek yang akan kita hitung maka data luasannya
pun tidak valid. Dalam menghitung luasan ini digunakan icon polygon.
Sedangkan untuk menghitung jarak atau panjang dari suatu objek dengan
menggunakan icon polyline. Penghitungan panjang/jarak ini juga dibutuhkan
ketelitian seperti pada penghitungan luasan.(Spasiatama, 2004).
2.7 Satelit IKONOS
Satelit IKONOS adalah satelit resolusi tinggi yang dioperasikan oleh
GeoEye berasal dari bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial
Remote Sensing System (CRSS) satelit. Pada April 1994 Lockheed diberi salah
satu lisensi dari US Department of Commerce untuk satelit komersial citra
resolusi tinggi. Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan mitra Space Imaging
menerima lisensi dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk mengirimkan
telemetri dari satelit di Bumi delapan-gigahertz band Exploration Satellite
Service. Sebelum memulai, Space Imaging mengubah nama untuk satelit
IKONOS. IKONOS berasal dari bahasa Yunani yang berarti "gambar".
Pada awalnya dua satelit direncanakan untuk operasi. Peluncuran
IKONOS-1 pada tahun 1999 gagal ketika payload hadiah dari Athena roket, gagal
untuk memisahkan dan mencegah satelit mencapai orbit. Lalu, IKONOS-2 yang
semula direncanakan untuk diluncurkan pada 2000, berhasil diluncurkan pada 24
September 1999 dari Space Launch Complex 6 (SLC-6) di Vandenberg Air Force
Base di California. Sensor pencitraan panchromatic dan multispectral. Satelit ini
memiliki kutub, lingkaran, matahari-sinkron 681-km orbit dan keduanya sensor
memiliki petak lebar 11 km. Beratnya adalah 1600 pound (720 kg) (Dulbahri,
1985).
IKONOS adalah satelit milik Space Imaging (USA) yang diluncurkan
bulan September 1999 dan menyediakan data untuk tujuan komersial pada awal
2000. Ikonos adalah satelit dengan resolusi spasial tinggi yang merekam data
multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m (citra berwarna) dan sebuah kanal
pankromatik dengan resolusi 1 m (hitam-putih). Ini berarti IKONOS merupakan
satelit komersial pertama yang dapat membuat image beresolusi tinggi(Lo, C.P,
1986).
Dengan kedetilan/resolusi yg cukup tinggi ini membuat satelit ini akan
menyaingi pembuatan foto udara. bahkan kalau memetakan kota bekasi bisa
dengan skala 1:5000 bahkan 1:2000 untuk desain tata ruang.
Resolusi
Band Width
Spasial
Panchromatic
Band 1
Band 2
Band 3
0.45 0.90m
0.45 0.53m (blue)
0.52 0.61m (green)
0.64 0.72m (red)
1 meter
4 meter
4 meter
4 meter
Band 4
4 meter
ORBIT
Orbit : 98.1 derajat, sun synchronous
Kecepatan pada Orbit : 7.5 km/detik
Kecepatan diatas bumi : 6.8 km/detik
Kecepatan mengelilingi Bumi : 14.7 kali tiap 24 jam
RESOLUSI
Resolusi pada Nadir : 0,82 meter (panchromatic)
3,2 meter (multispectral )
Resolusi 26 Off-Nadir : 1,0 meter (panchromatic)
4,0 meter (multispectral)
Cakupan Citra : 11,3 kilometer pada nadir
13,8 kilometer pada 26 off-nadir
Waktu Melintas Ekuator : Nominal 10:30 AM waktu matahari
Waktu Lintas Ulang : Sekitar 3 hari pada 40 garis lintang
Saluran Citra : Panchromatic, blue, green, red, near IR
Dynamic Range : 11-bit per pixel
KOMUNIKASI
Pelacak dan Kontrol : 8345.968-8346.032 MHz band (downlink)
2025-2110 MHz (uplink).
Pembawa Data Downlink : 8025-8345 MHz
2.8 Geolink
Pengertian Geopositioning adalah menyebutkan secara spesifik posisi dan
cakupan dari sebuah image dalam ruang koordinat geografis. Hal ini bisa berguna
untuk membuat peta yang mencakup suatu area tertentu. Sedangkan geolinking
adalah menghubungkan dua atau lebih window image dalam ruang koordinat
geografik. Hal ini bisa sangat berguna untuk visualisasi dari area geografik
yang sama dengan tipe image yang berbeda atau algorithm pemrosesan
yang berbeda, dan banyak aplikasi lain. Apabila image sudah diregistrasi, maka
image tersebut bisa dihubungkan secara geografik dengan window image lain(Lo,
C.P, 1986).
III.
Waktu
Tempat
3.2 Materi
Materi yang disampaikan pada praktikum pertama penginderaan jarak
jauh yaitu :
3.2.1 Penggabungan citra
3.2.2 Croping citra
3.2.3 Penajaman citra, komposit warna dan teknik interpretasi visual
3.2.4 Reading data value
3.2.4.1
Cell calues profile
3.2.4.2
Cell coordinate
3.2.4.3
Luas dan jarak
3.2.5 Geolink
3.2.5.1
Geolink to Window
3.2.5.2
Geolink to Screen
3.2.5.3
Geolink to Roam
3.3 Metode
3.3.1 Menggabungkan Citra
RIO SITIO_26020214170002
Kemudian save as
Maka akan muncul window save as, kemudian pada save as ketik
GABUNG CITRA_CANDRA RIO SITIO_26020214170002.ers dan
pada files of type dipilih ER Mapper Raster Dataset (.ers). Kemudian klik
ok
Lalu akan muncul window berikut, dan klik defaults sebanyak 2 kali lalu
klik ok
band 8. Cek satu persatu band dengan membuka load data set kemudian
klik volumes lalu pilih data yang akan sesuai band 1 band 8
Kemudian klik save as, maka akan muncul window save, kemudian pada
save as ketik CROPPING_CANDRA RIO SITIO_ 26020214170002
dan pada files of type dipilih ER Mapper Raster Dataset (.ers). Kemudian
klik ok
Maka akan mucul window berikut yang berarti perintah save berhasil
dilakukan.
pada layer.
Kemudian klik
Maka akan muncul windownya, lalu klik salah satu pixel yg ada pada citra
dan hasilnya akan keluar seperti berikut:
Klik polyline
dapat terlihat berapa nilai panjang atau jarak yang tadi kita digitasi.
Lalu klik cut untuk menghilangkan garis dari polyline. Lalu klik refresh
Klik polygon
dapat terlihat berapa nilai luas atau area yang tadi kita digitasi.
3.3.5 Geolink
3.3.5.1 Geolink to Window
buka file berupa citra data satelit IKONOS 2005.ers, Sedangkan untuk
window kedua, klik New
Pada layer satelit 2009 di klik sembarang, lalu klik copy window
untuk mengcopy layer 2009 sehingga akan muncul 4 layer (2005, 2009,
2009, 2009).
Lalu pada masing masing layer, klik kanan quick zoom lalu pilih set
geolink to screen. Lalu bila digeser maka tampilannya akan menjadi :
Kemudian klik kembali dengan cara quick zoom dan pilih set geolink to
none ke semua citra
Lalu geser geser layernya untuk melihat perubahan yang terjadi dari tahun
2005 sampai ke tahun 2009.
4.1.2
Cropping Citra
4.1.3
Penajaman Citra
4.1.5
4.1.6 Geolink
4.1.6.1 Geolink to Window
4.2 Pembahasan
4.2.1
Penggabungan Citra
Pada penggabungan citra, dilakukan dengan menggabungkan
berbagai file citra dari satelit Landsat dengan memilih data yang telah
ditentukan yaitu dari saluran-saluran pada satelit yang disebut juga
dengan band, yaitu: band 1 sampai band 8. Setiap band memiliki
warna, ciri dan karakteristik yang berbeda sehingga harus dilakukan
kombinasi secara teliti untuk mendapat hasil yang memuaskan.
Sehinngga kumpulan dari band band tesebut dapat memadukan sebuah
pixel piexel yang berukuran sangat sepesefik dan pada saat
penggabungan citra tersebut telah dikombinasikan maka akan
didapatkan sebuah peta yang hampir mirip dengan aslinya.
4.2.2
Cropping Citra
Metode cropping citra berguna untuk memotong dan memperbesar
suatu citra sehingga citra yang dihasilkan jelas dan tingkat
kefokusannya tinggi sehingga lebih mudah untuk diamati dan untuk
mengambil informasi dari citra tersebut akan menjadi lebih mudah.
Secara sederhana pada praktikum ini, cropping dapat dilakukan
dengan menggunakan zoom box tool. Dengan cropping kita dapat
melihat data citra yang kita butuhkan dengan spesifik.
Hasil dari cropping adalah potongan dari daerah atau luasan yang
mengalami pembesaran beberapa kali. Dan ketika hasil cropping ini
disimpan, maka, ketika file citra tersebut kembali, yang tertampil
adalah daerah yang telah mengalami cropping.
Efek dari cropping ini adalah daerah yang mengalami zooming
terlihat lebih detail, walaupun dengan gambar yang terlihat pecah
karena mengalami pembesaran pixel. Namun, hal ini tergantung dari
tingkat resolusi spasial yang dimiliiki oleh masing-masing wahana
perekam citra.
4.2.3
citra
dilakukan
dengan
mengeklik
99%
contrast
jelas
dan
tajam
dari
tampilan
citra
sebelum
dikoreksi.Komposit warna dilakukan dengan mengeklik RGB (RedGreen-Blue) untuk mengubah tampilan citra dari grayscale menjadi
berwarna dan terlihat seperti gambaran citra yang sesungguhnya.
Warna yang tertampil pada citra menunjukkan kecenderungan warna
asli dari objek dan fitur yang terekam pada citra. Sehingga dari sinilah
dapat dilakukan interpretasi citra berdasarkan sifat dan karakteristik
dari saluran yang terekam pada citra.
4.2.4
Datase
Easting
Northing
Imperial
Distance
tX
386.71
tY
280.58
260444.62
91521256.61
7:39:54.17
108:49:42.24
383.59
281.80
E
260350.94
N
9152089.01
S
7:39:55.35
E
108:49:39.18
319.43
281.45
E
258426.28
N
9152099.47
S
7:39:54.69
E
108:48:36.41
4.2.5
Luas
daerah
1
2
3
4
5
(km)
9.38
10.77
12.67
9.77
13.97
daerah Luas
daerah Miles
(m)
9379.5
10773.9
12666.0
9771.5
13974.7
Feet
5.83
6.69
7.87
6.07
8.68
30773.6
35348.6
41556.5
32059.7
45850.3
pada
citra.
Bidang
yang
terhubung
atas
titik-titik
tersebut
Area (km2)
35.45
28.64
Area (m2)
35445276
28642339
Acress
8758.7
7
Hect
3544.5
2
4.2.6
67.80
67802592
16754.4
6780.3
Geolink
Geolink berfungsi untuk menggabungkan beberapa layar sehingga
salung berkaitan. Geolink to sreen, dapat dilakukan penggabungan
beberapa jendela menjadi satu layar yang berfungsi sebagai satu peta.
Sedangkan Geolink to window, membuat tiap peta yang dihubungkan
dapat digerakkan secara bersamaann melalui satu jendela citra. Untuk
Geolink to overview roam, hasil yang didapat adalah apabila pointer
pada jendela di-click-drag, maka, titik pusat dari jendela-jendela citra
yang lain akan mengikuti kedudukan dari pointer pada jendela.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mengerti fungsi umum dari ER Mapper yaitu untuk mengolah citra satelit
penginderaan jauh
Hasil data atau citra pada satelit nantinya akan dikirimkan ke stasiun bumi
dengan menggunakan sensor.Pengolahan ER Mapper sendiri sudah banyak
digunakan diperkantoran baik itu bidang pertanian, pemasaran, kelautan,
planologi dan banyak lagi karena ER Mapper ini dapat menghitung jarak
maupun area suatu objek yang besar tanpa harus turun ke lapangan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2011.
http://www.rumahpintar-kembar.com/2011/09/03/perbedaan-
Lillesand dan Kiefer, 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Lo, C.P, 1986. Penginderan Jauh Terapan, UI- Press, Jakarta.
Sabins, Floyd F. 1996. W. Remote Sensing. Principles and Interpretation.Second
Edition. W. H. Freeman an Company, New York.
Sitanggang, Gokmaria. 2010. Kajian Pemanfaatan Satelit Masa Depan: Sistem
Penginderaan Jauh Satelit LDCM (Landsat-8). Berita Dirgantara Vol. 11
no. 2. LAPAN
Spasiatama, Geomedia. 2004. Modul Pelatihan ER Mapper. GoeMedia Sp.
Yogyakarta.
Sutanto, Prof, Dr. 1986. Penginderaan Jauh Jilid 1. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid II, Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Purwadhi, Sri Hardiyanti. 2001. Interpretasi Citra Digital. PT Grasindo, Jakarta.
LAPORAN RESMI
MODUL I : INTERFACE PENGENALAN ER MAPPER 7.0
DAN CITRA LANDSAT 8
Oleh :
Candra Rio Sitio
26020214170002
Oseanografi A
Koordinator Praktikum :
Ir. Petrus Subardjo, MSi
NIP. 195610201987031001
Asisten :
Kepak Mega Sriwijaya
Ganis Tresna Kumala
Rizki Adittio Taohid
Tegar Ramadhan
Rio Redyansyah
Rinto Setyawan
Hana Farah Frida
Riandi Teguh Widiyandono
26020112140028
26020212120005
26020212140021
26020212130039
26020212130061
26020213140036
26020213140045
26020213190089
LEMBAR PENILAIAN
MODUL I : INTERFACE PENGENALAN ER MAPPER 7.0
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
NIM: 26020213170002
Ttd:
KETERANGAN
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Materi dan Metode
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
TOTAL
NILAI
Mengetahui
Koordinator Praktikum
Asisten
Tegar Ramadhan
Rinto Setyawan
260202121300039
26020213140036