Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Mata
1. Anestesi topical
Anestika topical dugunakan dalam aspek aspek tertentu dari
pemeriksaan mata lengkap dan pada pengangkatan benda asing dari mata.
Dua obat anestesi topical yang paling sering dipakai adalah propakaian
hidroklorida (oftain, oftektik) dan tetrakain hidroklorida (pontokain).
Anestesi kornea diperoleh dalam waktu 1 menit dan umumnya
bertahan selama 15 menit. Refleks mengedip sementara hilang; karena epitel
kornea tidak dipertahankan untuk tetap basah. Obat ini tidak untuk diberikan
sendiri oleh klien. Dosis ulangan hanya diberikan di bawah pengawasan
medis yang ketat.
2. Antiinfeksi
Antiinfeksi sering dipakai untuk infeksi mata. Konjungtivitis
(peradangan dari membrane tipis yang menutupi bola mata dan lapisan
dalam dari kelopak mata)dan iritasi local pada kulit dan mata adalah efek
samping yang mungkin disebabkan oleh obat antiinfeksi optic topical.
Tanyakan reaksi alergi yang pernah terjadi.
3. Lubrikan
Baik orang sehat maupun sakit mungkin perlu memakai lubrikan mata.
Klien yang sehat yang mengeluh mata kering memakai lubrikan sebagai air
mata buatan; lubrikan juga dipakai untuk membasahi lensa kontak atau mata
buatan. Lubrikan dipakai selama anestesi dan pada gangguan SSP akut atau
menahun yang menyebabkan penderita tidak sadar.
Dosis
Pemakaian dan pertimbangan
D & A: S: 1 2 tts, setiap 4 Seperti di atas
O: b.i.d.-q.i.d.
O:0,5% q.d.-q.i.d
Polimiksin
dan
pencegahan
oftalmia neonatorum
sulfat D & A: 1 2 tts, b.i.d.-q.i.d Untuk infeksi mata eksternal
setiap 4 jam
untuk konjungtivitis
Antijamur
O: 10%
L: 5%
Efektif
Natamisin
opthalamic)
(natacyn
terhadap
fusarium.
21 hari
D & A: L: 0,1%, 1 tts, setiap Jangan dipakai bersama asam
Idoksuridin (IDV)(stoxil)
pendingin.
Jiks
tidak
(vira
1 minggu
minggu hentikan
D & A: O: 3%, in., 5 kali Efektif terhadap virus DNA.
sehari
Dipakai
untuk
keratokonjungtivitis
Tekanan intraocular yang menyebabkan glukoma.
Farmakokinetik
Absorpsi sistemik mungkin terjadi tetapi jarang terjadi pada pemakaian
miotik. Pilokarpin mengikat jaringan mata; waktu paruhnya tidak diketahui.
Metabolisma dan pengeluaran obat ini juga belum diketahui.
Farmakodinamik
Pilokarpin mengakibatkan timbulnys miosis dan mengurangi tekanan
intraocular. Awitan kerja, puncak dan lama kerja bervariasi tergantung pada dosis,
efek yang diinginkan, bentuknya. Awitan kerja pilokarpin yang diberikan untuk
membuat miosis adalah 10 30 menit, puncak kerjanya tidak diketahui, dan lama
kerjanya adalah 4 8 jam. Bila dipakai untuk menurunkan tekanan intraocular,
pilokarpin mata memiliki awitan kerja yang tidak diketahui, waktu puncaknya adalah
75 menit dan lama kerjanya dari 4 14 jam. Dengan sisten terapeutik mata ocusert,
awitan kerja tidak diketahui, puncaknya 1,5 2 jam, dan lama kerjannya 7 hari
Ocusert adalah lempeng tipis yang dapat melepaskan pilokarpin perlahan
lahan. Lempeng ini diganti setiap 7 hari. Klien harus memeriksa adanya lempeng
ocusert pada kantong konjungtiva setiap hari sebelum tidur dan waktu bangun pagi.
Kerja dan efek dari pilokarpin di perlihatkan pada gambar di bawah.
Dosis
hidroklodira
6-8 h
atropin
Mengurangi
sebagai
ketajaman
antidot.
pengelihatan
(isopto-
caprine)
mengemudi.
Untuk
pengobatan
Pilokarpin
20g/jam (pilo-20)
nitrat(ocusert
40g/jam (pilo-40)
pilo-20, pilo-
40)
singkat
1/4 inci
Fisostibmin
salisilat
q.d.-q.i.d.
(isoptosesrine)
Masa kerja D: L:0,125-0,5%, 1 tts, Menimbulkan miosis yang kuat
panjang
Demekarium
A: 0,125%q.i.d. x 3-4
bromida
(humorsol)
Isofluorofat
(floropyl )
maleat
b.i.d.
(timoptic)
R: 1 tts q.d
untuk
samping
pembentukan
mengetahui
selama
terjadinya
awal
humor
efek
pengobatan.
Betaksolol
(betoptic)
Levobunolol
(betagan )
per hari
Kontraindikasi
Kontraindikasi piokarpin adalah terlepasnya retina, melekatnya iris dengan
lensa, dan infeksi mata akut. Hati hati pada klien yang memiliki keadaan berikut:
asma, hipertensi, abrasi kornea, hipertiroid, penyakit pembuluh darah koroner,
obstruksi saluran urinaria, obstruksi saluran gastrointestinal, tukak, parkison dan
bradikardi.
Interaksi obat
Epinefrin mata, timolol, levobunolol, betaxolol, dan penghambat anhidrase
karbonik sistemik memiliki efek tambahan untuk menurunkan tekanan intraocular.
Siklopentolat, alkaloid beladona mata dan antidepresi bereaksi antagonis tehadap efek
terapeutik.
Pemakaian bloker adrenergic beta, seperti betaxolol hidroklorida, levobunolol
hidroklorida, dan timolol maleat, adalah pendekatan terakhit untuk mengobati
glukoma sudut terbuka. Miotik yang sering diresepkan sajikan dalam tabel 2 dan tabel
1 menyajikan kerja efek pilokarpin.
Pilokarpin
Isotop-carpine, ocusert
pilo-20. Pilo-40
Kontraindikasi
Interaksi
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Distribusi ; PP : TD
Eliminasi: TD
Efek terapeutik
Menimbulkan miosis, menurunkan
tekanan intraokular
Efek samping
Dispnea, bronskospasme
10
Obat
Dosis
Pemakaian dan
Asetalzolamid (Diamox)
pertimbangan
Pantau terjadinya
125-250 mg
A: 5-15mg/kg/24 jam
postural.
Pantau elektrolit.
Hindari aktifitas
berbahaya akibat
mengantuk.
Diklorofenamid
(Daranide)
hari.
menimbulkan rasa
R: diberikan bersama
kekacauan mental,
miotik
D: 5-100 mg, b.i.d atau
t.i.d
Mengurangi pembentukan
Metazolamin (Neptazane)
humor
akueus.meningkatkan
kerja amvetamin.
Mengurangi efek salisilat,
litium, dan barbiturat.
Osmotik
Osmotik biasanya dipakai sebelum operasi dan sesudah operasi untuk
mengurangi volume vitreous humor, sehingga mengurangi tekanan intraokular. Obat
ini terutama dipakai untuk mengobati glaukoma sudut tertutup akut karena
kemampuannya untuk mengurangi tekanan intraokular dengan cepat. Obat osmotik
yang sering diresepkan disajikan dalam Tabel dibawah
11
Dosis
Pemakaian dan
Pertimbangan
Karbohidrat; hati-hati
pemakaiannya pada
Isosorbid
penderita diabetes.
Pantau A&K dan
(Ismotic)
elektrolit
Manitol
jam
D: IV : L 15-25%, 1,5-2 g/kg selama 0,5-1
( Osmitrol)
jam
Urea
dan dehidrasi
Pantau A&K; berat
( Ureaphil)
4mL/menit
Jangan campur
12
13
Dosis
D & A: L: 1-2%, 1-2 tts
Diviefrin (propine)
D: L:0,1%, 1 tts q 12 h
pressor.
Mengednalikan tekanan
intraokular pada glaucoma
O: 0,5% & 1%
sudut terbuka.
Sikloplegik paling kuat. Untuk
atropin )
L: 0,5%, 1,2,3%
mata lain.
Midriasis dan sikloplegia untuk
pemeriksaan mata.
Hoamatropin (isopto
menit
D & A: L: 2 & 5%, 1-2 tts,
homatropine)
pengobatan
Siklopentolat (cyclogyl)
mata.
Mula kerjannya lebih cepat dan
14
hidrobromid (isopto-
hyoscine)
L: 0,25%
Tropikamid (mydriacly)
pemeriksaan mata.
Dosis
15
Penambahan hidrokotrison
hari
Tetrasiklin
(akromisin)
Asam asetat
(domeboro otic)
b.i.d.
mempunyai aktivitas
antibacterial. Biaya murah
Internal
Penisilin ( pentids,
Dosis bervariasi
pen-V)
Amoksisilin (amoxil,
Dosis bervariasi
augemntin )
Ampisilin (polycillin)
Sulfonamide
bervariasi
Dosis dan rute
(sulamyd, gantrisin,
bervariasi
dalam
bactrim)
Eritromisin ( E -
mycin)
Sefaklor (ceclor)
bervariasi
Dosis dan rute
penisilin
Obat garis ke tiga untuk otitis
bervariasi
16
4. Serumenolitik
Serumen, diproduksi oleh kelenjar pada pertengahan luar saluran
telinga, biasannya bergerak keluar dengan sendirinnya dan dibesihkan. Tetapi
seruminolitik kadang kadang diperlukan untuk melonggarkan
dan
17
ASKEP
1. Pengkajian
Nama obat
: pilokarpin
Dosis
: 20g/jam (pilo-20)
40g/jam (pilo-40)
Efek samping
2. Diagnosa keperawatan
18
Gangguan
sensori-preseptual
pengelihatan
berhubungan
dengan
Rasional
Kebutuhan individu dan pilihan
intervensi
mata terlibat.
bervariasi
sebab
pasien
staf,
prosedur
terhadap Memberikan peningkatan
orang
diareanya
gejala-gejala disorientasi;
anastesia.
menurunkan bingung.
19
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anestika topical dugunakan dalam aspek aspek tertentu dari pemeriksaan
mata lengkap dan pada pengangkatan benda asing dari mata. Dua obat anestesi
topical yang paling sering dipakai adalah propakaian hidroklorida (oftain, oftektik)
dan tetrakain hidroklorida (pontokain). Kemudian Antiinfeksi sering dipakai untuk
infeksi mata. Konjungtivitis (peradangan dari membrane tipis yang menutupi bola
mata dan lapisan dalam dari kelopak mata)dan iritasi local pada kulit dan mata adalah
efek samping yang mungkin disebabkan oleh obat antiinfeksi optic topical.
Kemudian lubrikan dipakai untuk membasahi lensa kontak atau mata buatan.
Lubrikan dipakai selama anestesi dan pada gangguan SSP akut atau menahun yang
menyebabkan penderita tidak sadar. Lalu miotik dipakai untuk menurunkan tekanan
intraocular, karena ini meningkatkan aliran darah ke retina dan mengurangi kerusakan
retina serta hilangnya pengelihatan. Farmakokinetik yaitu Absorpsi sistemik mungkin
terjadi tetapi jarang terjadi pada pemakaian miotik. Farmakodinamik yaitu Pilokarpin
mengikat jaringan mata; waktu paruhnya tidak diketahui. Metabolisma dan
pengeluaran obat ini juga belum diketahui. Pilokarpin mengakibatkan timbulnys
miosis dan mengurangi tekanan intraocular. Awitan kerja, puncak dan lama kerja
bervariasi tergantung pada dosis, efek yang diinginkan.
Kontraindikasi piokarpin adalah terlepasnya retina, melekatnya iris dengan
lensa, dan infeksi mata akut. Epinefrin mata, timolol, levobunolol, betaxolol, dan
penghambat anhidrase karbonik sistemik memiliki
21
mata dan antidepresi bereaksi antagonis tehadap efek terapeutik. Kemudian efek
samping dan reaksi yang merugikan yaitu
kepala, sakit mata, berkurangnya pengelihatan, sakit alis, dan lebih jarang hiperemia
konjungtiva. Absorpsi sistemik dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran air liur,
diaforesis, diare, kelemahan otot, dan kesukaran bernapas. Efek samping mencakup
letargi, anoreksia, rasa mengantuk, parestesia, depresi, poliuri, muntah, mual,
hipokalemia, dan batu ginjal. Osmotik biasanya dipakai sebelum operasi dan sesudah
operasi untuk mengurangi volume vitreous humor, sehingga mengurangi tekanan
intraokular. Lalu Midriatik mendilatasi pupil , sikloplegik melumpuhkan otot yang
mengatur akomodasi. Keduanya dipakai dalam prosedur diagnostic dan bedah mata.
Antikoligernik menyebabkan dilatasi pupil dan paralisis otot akomodasi dengan
merelaksasikan otot siliaris dan dilator iris dengan menghambat asetilkolin.
Siklopegik dapat menyebabkan takikardi, fotofobia, mulut kering, edema
konjungtivitis, dan dermatitis. Midriatrik Efek samping mencakup sakit kepala, sakit
alis, reaksi alergi, dan memberatnya glaukoma sudut sempit.
Obat-obat untuk telinga meliputi Anti infeksi, Dekongestan antihistamin,
Produk kombinasi, Serumenolitik, dan Irigasi.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun penyusunan kalimatnya. Dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan masukan
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah ilmu bagi
mahasiswa ataupun bagi pembaca.
22
23