Professional Documents
Culture Documents
IMUNISASI
Pokok Bahasa
Campak pada
Anak
Sasasaran
Targe
SOEHADI
PRINJONEGORO SRAGEN
Waktu
: 30 menit
Hari / Tanggal
: Selasa , 23 Februari2016
Tempat
: Ruang Perinatologi
Penyaji
PELAKSANAAN KEGIATAN
No
KEGIATAN
RESPON
WAKTU
KELUARGA
1.
Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
a.
b. Menjelaskan tujuan
Mem
5 menit
balas salam
c. Apersepsi
b.
Mem
perhatikan
c.
Mem
berikan respon
2.
Penyampaian materi
a. Menjelaskan dan
menguraikan a.
materi ttg:
-
Menjelaskan
Memperhatikan
pengertian
Imunisasi
-
Menjelaskan
jadwal
pelaksanaan/
pemberian
Menjelaskan
mengenai
imunisasi BCG
-
Menjelaskan
mengenai
imunisasi Hepatitis B
-
Menjelaskan
imunisasi DPT
penjelasan
dan
demonstrasi
imunisasi
-
25 menit
mengenai
dengan cermat
Menjelaskan
mengenai
imunisasi Polio
-
Menjelaskan
mengenai
b.
imunisasi Campak
b. Memberikan
kesempatan
pada
Menanyakan
pertanyaan
peserta
3.
hal
c.
Memperhatikan
jawaban
penyuluh
Penutup
a. Tanya jawab (Evaluasi)
b. Menyimpulkan hasil materi
c. kontrak waktu selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan (Salam)
METODE
Ceramah dan tanya jawab
MEDIA
Leaflet
SETTING TEMPAT
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN
1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Penutup
5 menit
METODE EVALUASI
Formatif
a.
b.
c.
Sumatif
a. Menjelaskan pengertian Imunisasi
b. Menjelaskan jadwal pelaksanaan/pemberian imunisasi
c. Menjelaskan mengenai imunisasi BCG
d. Menjelaskan mengenai imunisasi Hepatitis B
e. Menjelaskan mengenai imunisasi Polio
f. Menjelaskan mengenai imunisasi DPT
g. Menjelaskan mengenai imunisasi Campak
IMUNISASI
Pengertian Dasar Imunisasi:
Imunisasi adalah :
Upaya pencegahan primer mencakup semua upaya yang bertujuan untuk
menghindari sakit, kejadian yang berakibat sakit, cedera, dan cacat.
Cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
antigen.
Tujuan Imunisasi
a.
b.
c.
Karena penyakit
untuk itu diperlukan pembuatan suatu jenis vaksin dari kuman yang telah dilemahkan
atau dimatikan terlebih dahulu, sehingga tidak membahayakan atau tidak
menimbulkan penyakit. Bahkan sebaliknya kuman penyakit yang sudah dilemahkan
itu merupakan rangsangan bagi tubuh anak untuk membuat zat anti terhadap penyakit
tersebut. Akibat suntikan imunisasi jenis kuman tersebut, reaksi tubuh anak pun
hanya berupa demam ringan yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.
Pada dasarnya vaksin dibuat dari:
Vaksinasi
Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau
toksoid
Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut
untuk merangsang kekebalan tubuh penerima
hati-hati : dapat menimbulkan KIPI
Imunisasi aktif dan Imunisasi Pasif
Ada dua jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berbagai
jenis vaksin yang dikemukakan diatas bila di berikan pada anak merupakan contoh
imunisasi aktif. Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu
rangsangan antigen dari luar tubuh, setelah rangsangan ini, kadar zat anti dalam
tubuh anak akan meningkat. Sehingga anak menjadi imun atau kebal. Pada imunisasi
aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya
rangsangan vaksin dari luar tubuh. Lain halnya dengan imunisasi pasif. Dalam hal ini
imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam
darah meningkat. Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi aktif dan imunisasi
pasif adalah:
a. Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus
meningkat, pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk
membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif
b. Kekebalan yang terdapat dalam imunisasi aktif bertahan lama (bertahun tahun),
sedangkan pada imunsiasi pasif hanya berlangsung beberapa bulan.
Pelaksanaan Imunisasi
Dalam kebijakan melaksanakan imunisasi perlu dipertimbangkan dua hal yaitu:
a. manfaat imunisasi beserta komplikasi atau efek samping yang mungkin timbul
b. akibat buruk dan bahaya penyakit tersebut
Jenis Imunisasi:
A. Vaksin BCG:
Vaksinasi dan jenis vaksin
Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG
(Bacillus Calmette-Guerin) yang masih hidup. Jenis kuman TBC ini telah
dilemahkan.
Penjelasan penyakit
Di Indonesia dan negara yangs sedang berkembang, penyakit TBC
merupakan penyakit rakyat yang mudah menular. Di negara yang sudah
berkembang penyakit ini sudah jarang ditemukan karena dilaksanakannya
imunisasi BCG dengan luas, pengawasan luas terhadap penderita TBC dan
perbaikan keadaan social ekonomi. Seorang anak akan menderita TBC karena
terhisapnya percikan udara yang mengandung kuman TBC yang berasal dari
orang dewasa berpenyakit TBC.
Cara imunisasi
Pemberian imunisasi TBC sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir
sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umun 0-2 bulan. Imunisasi BCG
diberikan satu kali saja. Pada anak yang berumur lebih dari 2 tahun dianjurkan
untuk melakukan uji mantoux sebelum imunisasi BCG, gunanya untuk
mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit TBC.
Reaksi imunisasi
Biasanya setelah suntikan BCG bayi tidak akan mendertita Demam. Bila
ia demam setelah imunisasi BCG umumnya disebabkan oleh keadaan lain, untuk
itu dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter.
Efek samping
Umunya pada imunisasi TBC jarang dijumpai akibat samping. Mungkin
terjadi pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang terbatas dan biasanya
menyembuh sendiri walaupun lambat. Bila suntikan BCG dilakukan di lengan
atas, pembengkakan kelenjar terdapat di ketiak atau leher bagian bawah. Suntikan
di paha dapat menimbulkan pembengkakan di selangkangan. Komplikasi
pembengkakan kelenjar ini biasanya disebabkan karena tehnik penyuntikan yang
kurang tepat yaitu penyuntikan terlalu dalam.
Indikasi kontra
Tidak ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak
yang berpenyakit TBC atau menunjukkan uji mantoux positif.
B. Vaksin Hepatitis B
Vaksinasi dan jenis vaksin
Vaksin terbuat dari bagian virus Hepatitis B yang dinamakan HbsAg yang
dapat menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan penyakit. HbsAg ini
dapat diperoleh dari serum manusia atau dengan cara rekayasa genetika dengan
bantuan sel ragi.
Penjelasan penyakit
Penyakir hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B. cara penularan
hepatitis B dapat melalui mulut, transfusi darah, dan jarum suntik yang
tercemar. Pada bayi cara penularannya adalah dari ibu melalui plasenta semasa
dalam kandungan atau pada saat kelahiran. Kelainan utama pada penyakit ini
disebabkan oleh kerusakan pada hati. Virus hepatitis B yang masuk ke dalam
tubuh akan berkembangbiak di dalam jaringan hati dan kemudian merusaknya.
Gejala yang timbul dapat bervariasi dari tanpa gejala sampai kelainan hati yang
berat atau penyakit yang berjalan menahun (kronis). Biasanya gejala penyakit
hepatitis ialah kekuningan pada mata, rasa lemah, mual, muntah, tidak nafsu
makan dan demam.
Cara imunisasi
Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar
sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan antara suntikan 1 dan 2 dan lima bulan
antara suntikan 2 dan 3
Reaksi imunisasi
Reaksi imunisasi yang terjadi biasanya berupa nyeri pada tempat
suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau
pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain
yang mungkin terjadi ialah demam ringan.
C. Vaksin Poliomielitis
Vaksinasi dan jenis vaksin
Imunisasi diberikan untukmendapatkan kekebalan terhadap penyakit
poliomyelitis. Terdapat 2 jenis vaksin dalam peredaran darah yang masing
masing mengandung virus polio tipe I, II dan II yaitu
1) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II dan III yang sudah
dimatikan (virus salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan.
2) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II dan III yang masih
hidup tetapi telah dilemahkan (vaksin sabin), cara pemberiannya
melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan
Penjelasan penyakit
Poliomielitis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus
polio. Ada 3 jenis virus polio yaitu tipe I, II dan III. Viruspolio akan meruak
bagian anterior (bagian muka) susunan syaraf pusat tulang belakang. Gejala
penyakit ini sangat bervariasi, dari gejala ringan sampai timbul kelumpuhan,
bahkan mungkin sampai kematian. Gejala yang umum dan mudah dikenal
adalah anak mendadak menjadi lumpuh pada salahsatu anggota geraknya,
setelah ia menderita demam selama 2-5 hari. Bila kelumpuhan itu terjadi pada
otot pernafasan, mungkin anak akan meninggal karena sukar bernafas. Penyakit
ini dapat langsung menular dari seorang penderita polio atau dengan melalui
makanan.
Cara imunisasi
Di Indonesia dipakai vaksin sabin yang diberikan melalui mulut.
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari dan
selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian vaksin polio dapat dilakukan
bersamaan dengan BCG, vaksin epatitis B dan DPT.
Reaksi imunisasi
Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terdapat berak barak ringan.
Efek samping
Pada imunisasi polio hampir tidak ada efek samping. Bila ada, mungkin
berupa kelumpuhan anggota gerajs eperti pada penyakit polio sebenarnya.
Indikasi kontra
Pada anak dengan diare berat atau yangs edang sakit parah, imunisasi
polio sebaiknya ditangguhkan. Demikian pula pada anak dengan gangguan
kekebalan tidak diberikan iminisasi polio. Alasan untuk tidakmemberikan
vaksin polio pada keadaan diare berat aialah kemungkinan terjadinya diare
yang lebih parah. Pada anak dengan batuk, pilek, demam, atau diare ringan,
imunisasi polio dapat diberikan seperti biasanya.
Pertusis : pertusis atau penyakit batuk rejan atau lebih dikenal dengan batuk
seratus hari, disebabkan oleh kumam bordetella pertusis. Gejala
yang khas yaitu anak tiba tiba batuk keras secara terus menerus,
sukar berhenti, muka menjadi merah atau kebiruan, keluar air mata
dan kadang kadang sampai muntah, kadang disertai darah.
Cara imunisasi
Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan
dengan selang waktu antara penyuntikan minimal 4 minggu. Imunisasi ulang
pertama dilakukan pada usia 1,5-2 tahun atau kurang lebih satu tahun setelah
suntikan imunisasi dasar ketiga.
Reaksi imunisasi
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan
rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari.
Efek samping
Kadang kadang terdapat akibat efek samping yang lebih berat, seperti
demam tinggi atau kejang, yang biasanya disebabkan oleh unsure pertusisnya.
Bila hanya DT maka tidak akan timbul akibat samping yang demikian
Kontraindikasi
Imunisasi tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak
yang menderita penyakit kejang demam kompleks, anak dengan batuk yang
diduga batuk rejan dalam tahap awal atau pada gangguan kekebalan.
E. Vaksin Campak
Vaksinasi dan jenis vaksin
Vaksin campak mengandung virus campak yang telah dilemahkan.
Penjelasan penyakit
Penyakit campak sangat menular. Kuman penyebabnya ialah sejeni
virus yang termasuk ke dalam golongan paramiksovirus. Gejala yang khas yaitu
timbulnya bercak bercak merah di kulit, 3-5 hari setelah anak menderita
demam, batuk atau pilek. Bercak merah ini semula timbul pada pipi di bawah
telinga, kemudian menjalar ke muka, tubuh dan anggota gerak.
Cara imunisasi
Daftar pustaka