Professional Documents
Culture Documents
Food Impaction
Gokhale S et al. Food Impaction after Crown Placements. Journal of Advanced Medical
and Dental Sciences Research |Vol. 2|Issue 4| October-December 2014
Food impaction adalah desakan kuat sisa makanan ke dalam periodonsium. Food
impaction lebih spesifik Ietaknya, yaitu diantara gigi-gigi yang kontak areanya tidak baik
atau bahkan tidak terdapat kontak area. Terbukanya daerah interproksimal menyebabkan
bolus makanan selalu menyelip di daerah tersebut, sehingga menjadikan iritasi mekanis
dan merupakan tempat yang ideal untuk akumulasi plak.
Ekstruksi gigi akan menyebabkan adanya marginal occlusal step antara gigi
yang ekstruksi dan gigi sebelahnya, yang menyebabkan terganggunya kontak
proksimal dan menyebabkan food impaction
4. Class IV : Congenital morphological abnormality
Kelainan morfologi yang menyebabkan terbukanya kontak proksimal
a. Type A : gigi yang mengalami torsi
b. Type B : embrasure yang tertekan diantara leher gigi
c. Type C : facio-lingual tilting
d. Type D : posisi lingual atau bukal dari gigi
5. Class V : Improperly constructed restorations
a. Type A : hilangnya titik kontak dalam restorasi
b. Type B : penempatan titik kontak yang tidak tepat
c. Type C : kontur oklusal yang tidak tepat
Food Retention
Food retention adalah perlekatan makanan di gigi atau sekitarnya. Berbeda dengan
food impaction, food retention ini lebih mudah dibersihkan, sebagai contoh cabe yang terselip
di sekitar gigi yang mudah dibersihkan dengan berkumur atau sikat gigi. Food retention
disebabkan oleh adanya celah untuk retensi seperti kavitas pada karies, ataupun permukaan
gigi yang tidak rata/halus sehingga menyebabkan sisa makanan melekat.