You are on page 1of 2

ANALISA DATA

Nama klien

: Tn. S

Ruang Rawaat

: Intensive Care Unit (ICU)

Diagnosa Medik : Post Op Laminectomi Fraktur Servikal 4-5


No
1

Data

Etiologi
Masalah
Kelumpuhan otot Pola nafas tidak
diafragma.
efektif.

Ds :
Do :
- Klien terpasang ETT dengan
ventilator mode BI level dengan
FiO2 50%
- Klien terpasang OPA
- Refleks menelan lemah
- Refleks batuk ada
- SpO2 : 100 %
- Tanda Tanda Vital :
TD : 126/65 mmHg
N : 46 x/menit
RR : 32 x/menit
S : 36,8 C
- Ada sekret sedikit
- Adanya krepitasi
- Adanya pneumothorak dextra
Ds :
Tetra plegi pada
ekstremitas.
Do :
- Tingkat
kesadaran
:
Composmentis
- Kekuatan otot
00
00
- Respon sensorik tidak ada
- Tanda tanda vital :
TD : 126/65 MmHg
N : 46 x/menit
R : 11 x/menit
S : 36, 8 C
Ds :
Tindakan operatif
Do :
- Adanya luka jahitan pada leher
seluas 10x2 cm, luka jahitan
pada punggung 15x2 cm, luka
operasi pada bagian abdomen
kanan dan kiri seluas 6x2 cm.
- Luka berwarna kemerahan
- Tanda tanda vital :
25

Kerusakan
mobilitas fisik.

Kerusakan
integritas kulit

4.

TD :
N :
R :
S :
Ds:
-

126/65 mmHg
46 x/menit
11 x/menit
36,8 C
Ketidakmampuan
untuk menyapih

Disfungsi respon
peyapihan
ventilator

Do:
-

Klien terpasang ETT


dengan ventilator mode bi
level dengan FiO2 50%
BPEEP 8 mbar.
Klien bernapas mengikuti
irama ventilator
Klien tidak bisa bernapas
mandiri
RR : 11 x/menit

Diagnosa keperawatan yang muncul :


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan keumpuhan otot diafragma.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan tetra plegi pada ekstremitas.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan kontinuitas jaringan
kulit.
4. Disfungsi respon penyapihan ventilator berhubungan dengan Ketidakmampuan
untuk menyapih
Prioritas Diagnosa Keperawatan :
1. Disfungsi respon penyapihan ventilator berhubungan dengan Ketidakmampuan
untuk menyapih
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan keumpuhan otot diafragma.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan tetra plegi pada ekstremitas.
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan kontinuitas jaringan
kulit.

26

You might also like