Professional Documents
Culture Documents
Dx.Keperawatan
Gangguan Konsep
Diri: Harga Diri
Rendah
RM NO : ..............................
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
TUM:
Klien Mempunyai
Harga Diri
TUK
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat
2. Klien dapat
mengidentifikasi
aspek positif dan
kemampuan yang
1. Setelah
kali interaksi
1. Bina
hubungan
saling
percaya
dengan
klien menunjukkan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
Eksperisi wajah
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
bersahabat
verbal.
Menunjukkan rasa senang
Perkenalkan diri dengan sopan
Ada kontak mata
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
Mau berjabat tangan
yang disukai klien
Mau menyebutkan nama
Jelaskan tujuan pertemuan
Mau menjawab salam
Jujur dan menepati janji
Klien mau duduk
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
berdampingan dengan
adanya
perawat
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar
Mau mengutarakan
klien
maslah yang dihadapi
Setelah
kali interaksi klien
menunjukkan
Aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki
dimiliki
3. Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki untuk
dilaksanakan
4. Klien dapat
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuan yang
dimiliki
5. Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
rencana yang
dibuat
6. Klien dapat
memanfaatkan
system pendukung
yang ada
klien
Aspek positif keluarga
Aspek positif lingkungan
klien
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Menyebutkan kemampuan
yang dapat dimiliki
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Membuat rencana kegiatan
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Melakukan kegiatan sesuai
jadwal yang dibuat
Setelah
kali interaksi klien
dapat :
Memanfaatkan system
pendukung yang ada di
keluarga
RM NO : ..............................
Perencanaan
Tgl
Dx.Keperawatan
Isolasi sosial:
Menarik diri
Tujuan
TUM:
Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain sehingga
tidak terjadi
halusinasi.
TUK
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat
2. Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab.
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Setelah
kali interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
menunjukkan
prinsip komunikasi terapeutik
Eksperisi wajah
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
bersahabat
verbal.
Menunjukkan rasa senang
Perkenalkan diri dengan sopan
Ada kontak mata
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
Mau berjabat tangan
disukai klien
Mau menyebutkan nama
Jelaskan tujuan pertemuan
Mau menjawab salam
Jujur dan menepati janji
Klien mau duduk
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
berdampingan dengan
adanya
perawat
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
Mau mengutarakan maslah
yang dihadapi
Setelah
kali interaksi
1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri
Klien dapat:
dan tanda-tandanya
Menyebutkan penyebab
Di rumah ibu dengan siapa
menarik diri yang berasal
Siapa yang paling dekat dengan ibu
Diri sendiri
Apa yang membuat ibu dekat dengannya
Orang lain
Dengan siapa ibu tidak dekat
Lingkungan
Apa yang membuat ibu tidak dekat
Apa yang ibu lakukan agar dekat dengan seseorang
3. Klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
dengan orang lain
dan kerugian bila
tidak berhubungan
dengan orang lain.
4. Klien dapat
melaksanakan
hubungan secara
bertahap.
Diskusikan
dengan klien tentang manfaat berhubungan
lain, misalnya :
dengan orang lain.
Banyak teman
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
Tidak sendiri
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
Bisa berdiskusi.
berhubungan dengan orang lain.
Kaji pengetahuan klien tentang manfat dan keuntungan.
Menyebutkan kerugian bila Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
tidak berhubungan dengan
persaannya tentang keuntungan berhubungan dengan
orang lain.
orang lain.
Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain.
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain.
Setelah
kali interaksi klien Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang
dapat :
lain.
Mendemonstrasikan
Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang
hubungan social secara
lain melalui tahap:
bertahap antara:
KP
KP
KPP lain
KPP lain
KPP lain dan K lain
KPP lain dan K lain
K-Klg/Klp/Masy
K-Klg/Klp/Masy
Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.
5. Klien dapat
mengungkapkan
perasannya
setelah
berhubungan
dengan orang
lain.
6. Klien dapat
memamfaatkan
sistem
pendukung atau
keluarga.
Setelah
kali interaksi
klien Keluarga dapat:
Menjelaskan perasaannya.
Menjelaskan cara merawat
klien menarik diri.
Mendemontrasikan cara
perawtan klien menarik
diri.
Berpartisipasi dalam
perawatan klien menarik
diri.
RM NO : ..............................
Perencanaan
Tgl
Tujuan
Dx.Keperawatan
Kriteria Evaluasi
intervensi
Setelah
kali interaksi klien
menunjukkan
Eksperisi wajah bersahabat
Menunjukkan rasa senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
Mau mengutarakan maslah
yang dihadapi
TUM :
Kerusakan
komunikasi : waham
Klien dapat
berkomunikasi
dengan baik dan
benar.
TUK :
1. Klien dapat
membina dan
mempertahankan
hubungan saling
percaya.
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Klien dapat menyebutkan
kemampuan yang
dimilikinya .
3.
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Menyebutkan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
Klien dapat
mengidentifikasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
4.
5.
6.
Klien dapat
berhubungan
dengan realitas.
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
berhubungan dengan
realitas baik diri sendiri,
orang lain , waktu tempat:
Menyebutkan waktu
dengan tepat
Mengenal diaman ia berada
Mengenal dirinya , nama
perawat dan klien lain
Klien dapat
menggunakan obat
dengan benar.
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Menyebutkan manfaat obat.
Klien teratur dalam minum
obat.
Klien dapat
memamfaatkan
system pendukung
atau keluarga.
Setelah
kali interaksi,
klien dapat:
Membina hubungan saling
percaya dengan perawat
Keluarga dapat menerima
kehadiran perawat.
Keluarga mau menjawab
pertanyaan perawat.
Keluarga dapat
Dx Keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Gangguan Persepsi
sensori: Halusinasi
TUM :
Klien dapat mengatasi
masalah halusinasi
TUK
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat
1. Setelah
kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
menunjukkan
prinsip komunikasi terapeutik
Ekspresi wajah bersahabat
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
Menunjukkan rasa senang
non verbal
Ada kontak mata
Perkenalkan diri dengan sopan
Mau berjabat tangan
Tanyakan nama klien dan nama panggilan
Mau menyebutkan nama
yang disukai klien
Mau menjawab salam
Jelaskan tujuan pertemuan
Klien mau duduk
Jujur dan menepati janji
berdampingan
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
Mau mengutarakan masalah
adanya
yang dihadapi
Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat
mengenali
halusinasinya
Setelah
kali interaksi
1. Mengidentifikasi masalah halusinasi
1. Klien dapat:
Kontak sering dan singkat
Menyebutkan waktu
2. Observasi tingkah laku klien tekait dengan
terjadinya halusinasinya
halusinasinya:
Isi halusinasinya
Bicara dan tertawa tanpa stimulus
Frekuensi timbulnya
Memandang kekanan dan kekiri seolah-olah ada
halusinasi
teman bicara
2. Klien dapat:
3.
Bantu
klien mengenali halusinasinya
Mengungkapkan perasaan
Tanyakan apakah ada suara yang didengar
terhadap halusinasi
Jika ada, tanyakan apa yang dikatakan
4. Diskusikan dengan klien:
Situasi yang menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
siang, malam atau jika sendiri, jengkel atau sedih)
5. Diskusikan dengan klien
Apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih, senang)
Beri kesempatan mengungkapkan perasaannya.
3. Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
Setelah
kali interaksi, Klien
dapat:
Menyebutkan tindakan yang
biasa dilakukan untuk
mengendalikan halusinasinya
Menyebutkan cara baru
Memilih cara mengatasi
halusinasi seperti yang telah
didiskusikan dengan klien
4. Klien dapat
memanfaatkan obatobatan dengan baik
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Menyebutkan manfaat obat,
dosis dan efek samping obat
Mendemonstrasikan
penggunaan obat secara benar
Mendapatkan informasi
tentang efek samping obat
Memahami akibat berhenti
minum obat
Menyebutkan prinsip 7 benar
penggunaan obat
Diagnosa Medis:
Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan
Resiko bunuh diri
Tujuan
TUM :
Klien dapat mengontrol
perilaku bunuh diri
TUK
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat
Kriteria Evaluasi
Setelah
kali interaksi, klien
menunjukkan
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkan rasa senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Klien mau duduk
berdampingan
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi
Intervensi
5. Klien dapat
mengekspresikan
perasaannya
Setelah
kali interaksi,
1. Klien dapat
Mengungkapkan
perasaannya secara terbuka
dengan orang lain
6. Klien dapat
meningkatkan harga
diri
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Mengenang dan meninjau
kembali kehidupan secara
positif
mempertimbangkan nilainilai dan arti kehidupan
Mengekspresikan perasaanperasaan yang optimis
tentang yang ada
7. Klien menggunakan
dukungan sosial
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Mengekspresikan perasaan
tentang hubugan yang positif
dengan orang terdekat
8. Klien menggunakan
dukungan sosial
Mengekspresikan percaya
diri dengan hasil yang
diinginkan
Mengekspresikan percaya
diri dengan diri dan orang
lain
Menetapkan tujuan-tujuan
yang realistis
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Sumber tersedia (keluarga,
lingkungan dan masyarakat)
Keyakinan semakin
meningkat
RM NO : ..............................
Rencana Tindakan Keperawatan
Kriteria Evaluasi
Tindakan Keperawatan
Tujuan
TUM:
Klien dapat
meningkatkan
minat atau
motivasinya dan
mempertahankan
kebersihan diri.
TUK:
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
2. Klien dapat
mengenal tentang
Setelah
kali interaksi,
klien menunjukkan
Ekspresi wajah yang
bersahabat.
Menunjukkan rasa senang.
Ada kontak mata.
Mau berjabat tangan.
Mau menyebutkan nama.
Mau menjawab salam.
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat.
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
Setelah
kali interaksi,
klien dapat :
pentingnya
kebersihan diri
3. Klien dapat
menjaga
Menyebutkan pentingnya
kebersihan diri dalam waktu
2 kali pertemuan:
Tanda-tanda bersih
Badan tidak bau
Rambut rapi, bersih dan
tidak bau
Gigi bersih dan tidak bau
mulut
Baju rapi dan tidak bau
Menyebutkan kembali
kebersihan untuk kesehatan
yaitu:
Mencegah penyakit
Memberi perasaan segar dan
nyaman
Mencegah kerusakan gigi
dan menjaga kebersihan
mulut
Klien dapat menjelaskan
cara merawat diri
Setelah
kali interaksi,
klien berusaha untuk
kebersihan diri
4. Klien dapat
melakukan
kebersihan
perawatan diri
secara mandiri
Setelah
kali interaksi,
klien dapat melakukan
perawatan kebersihan diri
secara rutin tanpa anjuran:
Mandi pagi dan sore
Ganti baju setiap hari
Penampilan bersih dan rapi
Setelah
kali interaksi,
Klien selalu tampak bersih
dan rapi
5. Klien dapat
mempertahankan
kebersihan diri
secara mandiri
6. Klien dapat
dukungan
keluarga dalam
meningkatkan
kebersihan diri
Setelah
kali interaksi,
diharapkan:
Keluarga selalu mengingat
hal-hal yang berhubungan
dengan kebersihan diri
Keluarga menyiapkan sarana
untuk membantu klien
dalam menjaga kebersihan
diri
keluarga membantu dan
membimbing klien dalam
menjaga kebersihan diri
Diagnosa Medis:
RM No
:
Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan
Resiko perilaku
kekerasan
Tujuan
TUM :
Klien dapat mengontrol
marah
TUK
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat
2. Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab perilaku
kekerasan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
2. Setelah
kali interaksi, klien
menunjukkan
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkan rasa senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Klien mau duduk
berdampingan
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Mengungkapkan perasaannya
Mengungkapkan penyebab
perasaan jengkel/kesal (dari
diri sendiri, dari
lingkungan/orang lain)
3. Klien dapat
mengidentifikasi
tanda-tanda perilaku
kekerasan
Setelah
kali interaksi, Klien
dapat:
Mengungkapkan perasaan
saat marah/jengkel
Menyebutkan tanda-tanda
marah/jengkel yang
dialami
4. Klien dapat
mengidentifikasi
perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Mengungkapkan perilaku
kekerasan
Bermain peran dengan
perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
Mengetahui cara kekerasan
yang biasa dilakukan dapat
menyelesaikan masalah atau
tidak
5. Klien dapat
mengidentifikasi
akibat dari perilaku
kekerasan
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Menjelaskan akibat dari
perilaku kekerasan yang
dilakukan klien
6. Klien dapat
mengidentifikasi cara
konstruktif dalam
merespon terhadap
kemarahan
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Melakukan cara berespon
terhadap kemarahan secara
konstruktif
7. Klien dapat
mendemonstrasikan
cara mengontrol
marah
Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat
mendemonstrasikan cara
mengontrol marah:
Secara Fisik
Secara Verbal/social
Secara Spiritual
Dengan Obat-obatan