You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA UNTUK DIAGNOSIS KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH


INISIAL KLIEN : .....................................
RUANGAN : .......................................
Tgl

Dx.Keperawatan
Gangguan Konsep
Diri: Harga Diri
Rendah

RM NO : ..............................
Perencanaan

Tujuan

Kriteria Evaluasi

Intervensi

TUM:
Klien Mempunyai
Harga Diri
TUK
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat

2. Klien dapat
mengidentifikasi
aspek positif dan
kemampuan yang

1. Setelah
kali interaksi
1. Bina
hubungan
saling
percaya
dengan
klien menunjukkan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
Eksperisi wajah
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
bersahabat
verbal.
Menunjukkan rasa senang
Perkenalkan diri dengan sopan
Ada kontak mata
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
Mau berjabat tangan
yang disukai klien
Mau menyebutkan nama
Jelaskan tujuan pertemuan
Mau menjawab salam
Jujur dan menepati janji
Klien mau duduk
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
berdampingan dengan
adanya
perawat
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar
Mau mengutarakan
klien
maslah yang dihadapi
Setelah
kali interaksi klien
menunjukkan
Aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

1. Diskusikan dengan klien tentang


Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga dan
lingkungan
Kemampuan yang dimiliki klien
2. Bersama klien buat daftar tentang

dimiliki

3. Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki untuk
dilaksanakan
4. Klien dapat
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuan yang
dimiliki
5. Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
rencana yang
dibuat
6. Klien dapat
memanfaatkan
system pendukung
yang ada

klien
Aspek positif keluarga
Aspek positif lingkungan
klien

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Menyebutkan kemampuan
yang dapat dimiliki
Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Membuat rencana kegiatan

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Melakukan kegiatan sesuai
jadwal yang dibuat
Setelah
kali interaksi klien
dapat :
Memanfaatkan system
pendukung yang ada di
keluarga

Aspek positif yang dimiliki klien,keluarga dan


lingkungan
Kemampuan yang dimiliki klien
3. Beri pujian yang realistis, hindari member
penilaian negative
Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
dilaksanakan
Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya
Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien
Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan.
Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat
klien lakukan.
Anjurkan klien untuk melaksankan kegiatan yang telah
dilakukan
Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah
pulang
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah
Bantu kelarga memberikan dukungan selama klien
dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA UNTUK DIAGNOSIS KEPERAWATAN


ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

INISIAL KLIEN : .....................................


RUANGAN
: .......................................

RM NO : ..............................
Perencanaan

Tgl

Dx.Keperawatan
Isolasi sosial:
Menarik diri

Tujuan
TUM:
Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain sehingga
tidak terjadi
halusinasi.
TUK
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat

2. Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab.

Kriteria Evaluasi

Intervensi

Setelah
kali interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
menunjukkan
prinsip komunikasi terapeutik
Eksperisi wajah
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
bersahabat
verbal.
Menunjukkan rasa senang
Perkenalkan diri dengan sopan
Ada kontak mata
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
Mau berjabat tangan
disukai klien
Mau menyebutkan nama
Jelaskan tujuan pertemuan
Mau menjawab salam
Jujur dan menepati janji
Klien mau duduk
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
berdampingan dengan
adanya
perawat
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
Mau mengutarakan maslah
yang dihadapi
Setelah
kali interaksi
1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri
Klien dapat:
dan tanda-tandanya
Menyebutkan penyebab
Di rumah ibu dengan siapa
menarik diri yang berasal
Siapa yang paling dekat dengan ibu
Diri sendiri
Apa yang membuat ibu dekat dengannya
Orang lain
Dengan siapa ibu tidak dekat
Lingkungan
Apa yang membuat ibu tidak dekat
Apa yang ibu lakukan agar dekat dengan seseorang

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

3. Klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
dengan orang lain
dan kerugian bila
tidak berhubungan
dengan orang lain.

4. Klien dapat
melaksanakan
hubungan secara
bertahap.

2. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan


perasaan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.
3. Beri reinforcemen positif terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
Setelah .... kali interaksi Klien Kaji pengetahuan klien tentang manfat dan keuntungan.
Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
dapat :
persaannya tentang keuntungan berhubungan dengan
Menyebutkan keuntungan
orang lain.
berhubungan dengan orang

Diskusikan
dengan klien tentang manfaat berhubungan
lain, misalnya :
dengan orang lain.
Banyak teman
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
Tidak sendiri
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
Bisa berdiskusi.
berhubungan dengan orang lain.
Kaji pengetahuan klien tentang manfat dan keuntungan.
Menyebutkan kerugian bila Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
tidak berhubungan dengan
persaannya tentang keuntungan berhubungan dengan
orang lain.
orang lain.
Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain.
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain.
Setelah
kali interaksi klien Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang
dapat :
lain.
Mendemonstrasikan
Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang
hubungan social secara
lain melalui tahap:
bertahap antara:
KP
KP
KPP lain
KPP lain
KPP lain dan K lain
KPP lain dan K lain
K-Klg/Klp/Masy
K-Klg/Klp/Masy
Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

5. Klien dapat
mengungkapkan
perasannya
setelah
berhubungan
dengan orang
lain.

Setelah .... kali interaksi klien


dapat mengungkapkan
perasaannya setelah
berhubungan dengan orang
lain untuk:
Diri sendiri.
Orang lain.

6. Klien dapat
memamfaatkan
sistem
pendukung atau
keluarga.

Setelah
kali interaksi
klien Keluarga dapat:
Menjelaskan perasaannya.
Menjelaskan cara merawat
klien menarik diri.
Mendemontrasikan cara
perawtan klien menarik
diri.
Berpartisipasi dalam
perawatan klien menarik
diri.

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan


dengan orang lain.
Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama
klien dalam mengisi waktu.
Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.
Beri reinforcement positif atas keberhasilan klien dalam
kegiatan ruangan.
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain.
Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat
berhubungan dengan orang lain.
Beri reinforcement positif atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaan mamfaat berhubungan dengan
orang lain.
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga:
Salam, perkenalkan diri.
Jelaskan tujuan.
Buat kontrak.
Eksplorasi perasaan klien.
2. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
Perilaku menarik diri.
Penyebab perilaku menarik diri.
Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak
ditanggapi.
Cara keluarga menghadapi klien menarik diri.
3. Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan
kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
4. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal satu kali seminggu.
5. Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA UNTUK DIAGNOSIS KEPERAWATAN


WAHAM
INISIAL KLIEN : ................................
RUANGAN : .......................................

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

RM NO : ..............................

Perencanaan
Tgl

Tujuan

Dx.Keperawatan

Kriteria Evaluasi

intervensi

Setelah
kali interaksi klien
menunjukkan
Eksperisi wajah bersahabat
Menunjukkan rasa senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
Mau mengutarakan maslah
yang dihadapi

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan


prinsip komunikasi terapeutik.
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal.
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
adanya
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
Dorong dan beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya
Dengarkan ungkapan klien dengan empati
Jangan mendukung dan membantah waham klien
Katakan perawat menerima keyakinan klien saya
menerima keyakinan anda diserta ekspresi
menerima.
Katakan perawat tidak mendukung sukar bagi saya
untuk mempercayainya diserta ekspresi ragu tapi
empati.
Tidak membicarakan isi waham.
Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan
terlindungi

TUM :
Kerusakan
komunikasi : waham

Klien dapat
berkomunikasi
dengan baik dan
benar.
TUK :
1. Klien dapat
membina dan
mempertahankan
hubungan saling
percaya.

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Anda berada ditempat yang aman , kami akan


menemani anda.

Gunakan keterbukaan dan kejujuran.

Jangan tinggalkan klien sendirian.


Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas
sehari-hari dan perawatan diri.
2. Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Klien dapat menyebutkan
kemampuan yang
dimilikinya .

3.

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Menyebutkan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.

Klien dapat
mengidentifikasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi.

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Beri pujian pada penampilan dan kemampuan yang


realistis
Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki
pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.
Tanyakan apa yang biasa dilakukan ( kaitkan dengan
aktivitas sehari-hari dan perawatn diri) kemudian
anjurkan untuk melakukan saat ini.
Jika klien selalu berbicara tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebutuhan tidak ada. Perawat perlu
memperlihatkan bahwa klien penting.
Observasi kebutuhan klien sehari-hari
Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi, baik
selama di rumah sakit maupun di rumah.
Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan
timbulnya waham.
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan
klien yang memerlukan waktu dan tenaga (aktivitas
dapat dipilih bersama klien).
Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.

4.

5.

6.

Klien dapat
berhubungan
dengan realitas.

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
berhubungan dengan
realitas baik diri sendiri,
orang lain , waktu tempat:
Menyebutkan waktu
dengan tepat
Mengenal diaman ia berada
Mengenal dirinya , nama
perawat dan klien lain

Klien dapat
menggunakan obat
dengan benar.

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Menyebutkan manfaat obat.
Klien teratur dalam minum
obat.

Klien dapat
memamfaatkan
system pendukung
atau keluarga.

Setelah
kali interaksi,
klien dapat:
Membina hubungan saling
percaya dengan perawat
Keluarga dapat menerima
kehadiran perawat.
Keluarga mau menjawab
pertanyaan perawat.
Keluarga dapat

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas


diri, orang lain tempat dan waktu ) secara bertahap.
Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok orientasi
realitas.
Gunakan teknik focusing bila kondisi tidak relevan lagi
dengan percakapan.
Beri reinforcement positif pada tiap kegaiatan positif
yang dilakukan klien.

Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat,


dosis dan akibat penghentian obat.
Diskusikan perasaan klien setelah minum obat.
Berikan obat dengan prinsip 5 benar.
Bantu klien untuk memastikan bahwa klien mau minum
obat secara teratur.
Beri reinforcement positif atas kerjasama klien dalam
minum obat.
Observasi tanda dan gejala yang terkait dengan efek
samping obat.
Lakukan kunjungan rumah atau saat berkunjung
perkenalkan identitas perawat dalam sebuah interaksi
yang hangat.
Jelaskan maksud dan tujuan interaksi
Jelaskan peran dan tanggung jawab keluarga sehingga
dapat membantu klien mengatasi masalahnya.
Diskusikan dengan keluarga tentang waham, gejala, cra
merawat, lingkungan keluarga, follow up dan obat.

menjelaskan peran dan


tanggung jawabnya.
Mau menjenguk klien
Mau menerima klien
kembali untuk dirawat di
rumah.
Keluarga dapat
menjelaskan tentang:
Gejala waham
Cara merawat klien
waham
Lingkungan keluarga
yang mendukung.
Follow up dan obat.

Beri motivasi keluarga untuk melaksanakannya.


Beri umpan balik positif atas kesanggupan keluarga.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA UNTUK DIAGNOSIS KEPERAWATAN


HALUSINASI
INISIAL KLIEN : .....................................
RUANGAN : .......................................
RM NO : ..............................
Perencanaan
Tgl

Dx Keperawatan
Tujuan

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Kriteria Evaluasi

Intervensi

Gangguan Persepsi
sensori: Halusinasi

TUM :
Klien dapat mengatasi
masalah halusinasi
TUK
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat

1. Setelah
kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
menunjukkan
prinsip komunikasi terapeutik
Ekspresi wajah bersahabat
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
Menunjukkan rasa senang
non verbal
Ada kontak mata
Perkenalkan diri dengan sopan
Mau berjabat tangan
Tanyakan nama klien dan nama panggilan
Mau menyebutkan nama
yang disukai klien
Mau menjawab salam
Jelaskan tujuan pertemuan
Klien mau duduk
Jujur dan menepati janji
berdampingan
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
Mau mengutarakan masalah
adanya
yang dihadapi
Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

2. Klien dapat
mengenali
halusinasinya

Setelah
kali interaksi
1. Mengidentifikasi masalah halusinasi
1. Klien dapat:
Kontak sering dan singkat
Menyebutkan waktu
2. Observasi tingkah laku klien tekait dengan
terjadinya halusinasinya
halusinasinya:
Isi halusinasinya
Bicara dan tertawa tanpa stimulus
Frekuensi timbulnya
Memandang kekanan dan kekiri seolah-olah ada
halusinasi
teman bicara
2. Klien dapat:
3.
Bantu
klien mengenali halusinasinya
Mengungkapkan perasaan
Tanyakan apakah ada suara yang didengar
terhadap halusinasi
Jika ada, tanyakan apa yang dikatakan
4. Diskusikan dengan klien:
Situasi yang menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
siang, malam atau jika sendiri, jengkel atau sedih)
5. Diskusikan dengan klien
Apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih, senang)
Beri kesempatan mengungkapkan perasaannya.

3. Klien dapat
mengontrol
halusinasinya

Setelah
kali interaksi, Klien
dapat:
Menyebutkan tindakan yang
biasa dilakukan untuk
mengendalikan halusinasinya
Menyebutkan cara baru
Memilih cara mengatasi
halusinasi seperti yang telah
didiskusikan dengan klien

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

1. Identifikasi/ diskusikan bersama klien cara:


Tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi
(tidur, marah, menyibukkan diri, dll)
Manfaat cara yang dilakukan klien, Jika
bermanfaat beri pujian
Cara baru untuk mengontrol halusinasi
Bantu klien memilih dan melatih cara mengontrol
halusinasi secara bertahap

4. Klien dapat
memanfaatkan obatobatan dengan baik

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Menyebutkan manfaat obat,
dosis dan efek samping obat
Mendemonstrasikan
penggunaan obat secara benar
Mendapatkan informasi
tentang efek samping obat
Memahami akibat berhenti
minum obat
Menyebutkan prinsip 7 benar
penggunaan obat

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang


dosis, frekuensi dan manfaat obat
Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan
merasakan manfaatnya
Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang
manfaat dan efek samping obat yang dirasakan
Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi
Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip
benar

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
Nama Klien
RM No :

Diagnosa Medis:

Perencanaan
Tgl

Dx Keperawatan
Resiko bunuh diri

Tujuan
TUM :
Klien dapat mengontrol
perilaku bunuh diri
TUK
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat

Kriteria Evaluasi

Setelah
kali interaksi, klien
menunjukkan
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkan rasa senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Klien mau duduk
berdampingan
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Intervensi

Bina hubungan saling percaya dengan


menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
Beri salam dan panggil nama klien
Perkenalkan diri sambil jabat tangan
Tanyakan nama klien dan nama panggilan
yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Beri rasa aman dan sikap empati
Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
Lakukan kontak singkat tapi sering
Jauhkan klien dari benda-benda yang
membahayakan seperti pisau, silet, gunting, tali,
kaca, dll
Temani klien saat keinginan menciderai diri
meningkat

5. Klien dapat
mengekspresikan
perasaannya

Setelah
kali interaksi,
1. Klien dapat
Mengungkapkan
perasaannya secara terbuka
dengan orang lain

6. Klien dapat
meningkatkan harga
diri

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Mengenang dan meninjau
kembali kehidupan secara
positif
mempertimbangkan nilainilai dan arti kehidupan
Mengekspresikan perasaanperasaan yang optimis
tentang yang ada

7. Klien menggunakan
dukungan sosial

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Mengekspresikan perasaan
tentang hubugan yang positif
dengan orang terdekat

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Dengarkan keluhan yang klien rasakan


Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan
keraguan, ketakutan dan keprihatinan
Beri dorongan klien untuk mengungkapkan
harapannya
Beri klien waktu dan kesempatan untuk
menceritakan arti penderitaan ya dialaminya
Beri dorongan pada klien untuk mengekspresikan
perasaannya

Bantu klien untuk memahami bahwa ia dapat


mengatasi aspek-aspek keputusan dan
memisahkan dari aspek harapan
Kaji sumber-sumber internal individu
Bicarakan dengan klien apakah cara yang klien
lakukan dapat menyelesaikan masalah atau tidak
Bantu klien mengidentifikasi sumber-sumber
harapan ( missal hubungan antar sesama,
keyakinan,hak-hak untuk diselesaikan)
Bantu klien mengembangkan tujuan-tujuan realita
jangka panjang dan jangka pendek

Ajarkan klien untuk mengantisipasi pengalaman


yang dia senang melakukan setiap hari (missal:
berjalan, membaca buku, menulis surat, dll)

8. Klien menggunakan
dukungan sosial

Mengekspresikan percaya
diri dengan hasil yang
diinginkan
Mengekspresikan percaya
diri dengan diri dan orang
lain
Menetapkan tujuan-tujuan
yang realistis

Bantu klien untuk mengenali hal-hal yang dicintai


dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain
disamping tentang kegagalan dalam kesehatan
Beri dorongan pada klien untuk berbagi
keprihatinan pada orang lain yang mempunyai
masalah atau penyakit yang sama dan telah
mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi
dengan koping yang efektif

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Sumber tersedia (keluarga,
lingkungan dan masyarakat)
Keyakinan semakin
meningkat

Kaji dan arahkan sumber-sumber eksternal


individu (orang terdekat, tim pelayanan
kesehatan, kelompok pendukung, agama yang
dianutnya)
Kaji system pendukung keyakinan (nilai,
pengalaman masa lalu, aktifitas keagamaan,
kepercayaan agama)

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA UNTUK DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014
Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)


INISIAL KLIEN : ................................
RUANGAN : .......................................
Diagnosa
Keperawatan
Defisit perawatan
diri:
kebersihan diri dan
pakaian/berhias

RM NO : ..............................
Rencana Tindakan Keperawatan
Kriteria Evaluasi
Tindakan Keperawatan

Tujuan
TUM:
Klien dapat
meningkatkan
minat atau
motivasinya dan
mempertahankan
kebersihan diri.
TUK:
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya

2. Klien dapat
mengenal tentang

Setelah
kali interaksi,
klien menunjukkan
Ekspresi wajah yang
bersahabat.
Menunjukkan rasa senang.
Ada kontak mata.
Mau berjabat tangan.
Mau menyebutkan nama.
Mau menjawab salam.
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat.
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
Setelah
kali interaksi,
klien dapat :

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip


komunikasi terapeutik :
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yg klien
sukai
Jelaskan tujuan interaksi
Jujur & menepati janji
Tunjukkan sikap empati & menerima klien apa adanya
Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebuthan dasar
klien

pentingnya
kebersihan diri

3. Klien dapat
menjaga

Menyebutkan pentingnya
kebersihan diri dalam waktu
2 kali pertemuan:
Tanda-tanda bersih
Badan tidak bau
Rambut rapi, bersih dan
tidak bau
Gigi bersih dan tidak bau
mulut
Baju rapi dan tidak bau
Menyebutkan kembali
kebersihan untuk kesehatan
yaitu:
Mencegah penyakit
Memberi perasaan segar dan
nyaman
Mencegah kerusakan gigi
dan menjaga kebersihan
mulut
Klien dapat menjelaskan
cara merawat diri

Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan dengan cara


menjelaskan pengertian bersih dan tanda-tanda bersih.
Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan
diri.
Diskusikan fungsi kebersihan diri untuk kesehatan dengan
menggali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan
dengan kebersihan diri.
Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan
memelihara kebersihan diri.
Beri reinforcment positif setelah klien mengungkapkan arti
kebersihan diri.
Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti:
Mandi 2 kali pagi dan sore
Sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan akan
tidur)
Keramas dan menyisir rambut
Gunting kuku bila panjang

Setelah
kali interaksi,
klien berusaha untuk

Motifasi klien untuk mandi :


Ingatkan caranya, evaluasi hasilnya dan beri umpan balik

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

kebersihan diri

memelihara kebersihan diri


dengan cara:
Mandi pakai sabun dan
disiram dengan air sampai
bersih
Mengganti pakaian bersih
sehari sekali dan merapikan
penampilan

4. Klien dapat
melakukan
kebersihan
perawatan diri
secara mandiri

Setelah
kali interaksi,
klien dapat melakukan
perawatan kebersihan diri
secara rutin tanpa anjuran:
Mandi pagi dan sore
Ganti baju setiap hari
Penampilan bersih dan rapi
Setelah
kali interaksi,
Klien selalu tampak bersih
dan rapi

5. Klien dapat
mempertahankan
kebersihan diri

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Bimbing klien dengan bantuan minimal


Jika hasilnya kurang, kaji hambatan yang ada
Bimbing klien untuk mandi
Ingatkan dan anjurkan untuk mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun
Anjurkan klien untuk meningkatkan cara mandi yang benar
Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari
Anjurkan klien untuk mempertahankan dan meningkatkan
penampilan diri setiap hari
Dorong klien untuk mencuci pakaiannya sendiri
Demonstrasikan cara mencuci pakaian yang benar dengan
sabun dan dibilas
Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan
rambut
Beri kesempatan pada klien untuk melakukan sendiri
Ingatkan potong kuku dan keramas
Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan
fasilitas perawatan diri seperti mandi dan kebersihan kamar
mandi
Bekerja sama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas
kebersihan diri sendiri seperti odol, sikat gigi, sampo, pakaian
ganti, handuk dan sandal

Monitor klien dalam melaksanakan kebersihan diri secara


teratur.
Ingatkan untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti
baju dan pakai sandal
Beri reinforcement positif jika klien berhasil melakukan
kebersihan diri

secara mandiri
6. Klien dapat
dukungan
keluarga dalam
meningkatkan
kebersihan diri

Setelah
kali interaksi,
diharapkan:
Keluarga selalu mengingat
hal-hal yang berhubungan
dengan kebersihan diri
Keluarga menyiapkan sarana
untuk membantu klien
dalam menjaga kebersihan
diri
keluarga membantu dan
membimbing klien dalam
menjaga kebersihan diri

Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya


klien menjaga kebersihan diri
Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah
dilakukan klien selama di RS dalam menjaga kebersihan diri
dan kemajuan yang telah dialami selama di RS
Anjurkan keluarga untuk memutuskan member stimulasi
terhadap kemajuan yang telah dialami di RS
Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap
dalam menjaga kebersihan diri klien
Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga
kebersihan diri
Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien menjaga
kebersihan diri
Diskusikan bersama keluarga mengenai hal-hal yang dilakukan
misalnya:
Mengingatkan klien pada waktu mandi
Sikat gigi, keramas, ganti baju, dll
Membantu klien apabila mengalami hambatan, memberi
pujian atas keberhasilan klien

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Nama Klien

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Diagnosa Medis:

RM No

:
Perencanaan

Tgl

Dx Keperawatan
Resiko perilaku
kekerasan

Tujuan
TUM :
Klien dapat mengontrol
marah
TUK
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat

2. Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab perilaku
kekerasan

Kriteria Evaluasi

Intervensi

2. Setelah
kali interaksi, klien
menunjukkan
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkan rasa senang
Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Klien mau duduk
berdampingan
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan


prinsip komunikasi terapeutik
Beri salam dan panggil nama klien
Perkenalkan diri sambil jabat tangan
Tanyakan nama klien dan nama panggilan
yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Beri rasa aman dan sikap empati
Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
Lakukan kontak singkat tapi sering

Setelah
kali interaksi klien
dapat:
Mengungkapkan perasaannya
Mengungkapkan penyebab
perasaan jengkel/kesal (dari
diri sendiri, dari
lingkungan/orang lain)

Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan


perasaannya
Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab
jengkel/kesal

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

3. Klien dapat
mengidentifikasi
tanda-tanda perilaku
kekerasan

Setelah
kali interaksi, Klien
dapat:
Mengungkapkan perasaan
saat marah/jengkel
Menyebutkan tanda-tanda
marah/jengkel yang
dialami

4. Klien dapat
mengidentifikasi
perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Mengungkapkan perilaku
kekerasan
Bermain peran dengan
perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
Mengetahui cara kekerasan
yang biasa dilakukan dapat
menyelesaikan masalah atau
tidak

5. Klien dapat
mengidentifikasi
akibat dari perilaku
kekerasan

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Menjelaskan akibat dari
perilaku kekerasan yang
dilakukan klien

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami


saat marah/jengkel
Observasi tanda perilaku kekerasan pada klien
Simpulkan bersama klien tanda-tanda
marah/jengkel yang dialami klien

Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku


kekerasan yang biasa dilakukan klien
Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
BBicarakan dengan klien apakah cara yang klien
lakukan dapat menyelesaikan masalah atau tidak

Jelaskan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan


klien
Diskusikan bersama klien akibat lanjut dari
perilaku kekerasan yang dilakukan klien

6. Klien dapat
mengidentifikasi cara
konstruktif dalam
merespon terhadap
kemarahan

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat:
Melakukan cara berespon
terhadap kemarahan secara
konstruktif

7. Klien dapat
mendemonstrasikan
cara mengontrol
marah

Setelah
kali kunjungan,
diharapkan klien dapat
mendemonstrasikan cara
mengontrol marah:
Secara Fisik
Secara Verbal/social
Secara Spiritual
Dengan Obat-obatan

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Diskusikan dengan klien cara mengontrol


marah/perilaku kekerasan dengan:
Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang
kesal/marah, memukul bantal/kasur, olahraga atau
pekerjaan yang memerlukan tenaga
Secara verbal/sosial : katakana bahwa anda
sedang kesal/marah
Secara spiritual : anjurkan klien shalat, berdoa,
ibadah lain, meminta kepada tuhan untuk diberi
kesabaran.
Minum obat :
jelaskan jenis-jenis obat yang digunakan,
manfaat minum obat, kerugian tidak minum
obat,
jelaskan prinsip benar minum obat,
ajarkan minum obat tepat waktu
Jelaskan efek samping obat
Berikan pujian jika klien dapat melakukan cara
mengontrol marah/perilaku kekerasan
Bantu klien memilih cara mengontrol marah yang
tepat untuk klien
Bantu klien mengidentifikasi manfaat dari cara
mengontrol marah yang telah dipilih
Berikan reinforcement positif atas keberhasilan
klien menstimulasi cara tersebut
Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang
telah dipelajari saat marah/kessal

Praktek Manajemen Keperawatan 29 september-24 oktober 2014


Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

You might also like