You are on page 1of 15

ANTIMIKROBA

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba
yang merugikan manusia. Antibiotik ialah zat yang di hasilkan oleh suatu
mikroba, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain.
Banyak antibiotik dewasa ini di buat secara semi sintetik atau sintetik
penuh. Namun dalam praktek sehari hari Antimikroba sintetik yang
diturunkan dari produk mikroba ( misalnya Sulfonamid dan kuinolon ) juga
sering di golongkan sebagai antibiotik.
Salah satu upaya untuk melawan mikroba tersebut adalah dengan
menggunakan mikroba lain yang mempunyai sifat antagonis (antimikroba)
sebagai pengganggu atau penghambat metabolisme mikroba lainnya.
Mikroba antagonis yang memiliki kemampuan antimikroba tersebut dapat
menghasilkan

senyawa

antimikroba.

Senyawa

antimikroba

yang

dihasilkan oleh mikroba pada umumnya merupakan metabolit sekunder


yang tidak digunakan untuk proses pertumbuhan.
Oleh karena itu, antimikroba penting untuk dipelajari dan diketahui
oleh farmasis sebagai ilmu dasar dan penambah wawasan untuk
pelajaran selanjutnya.

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

B Maksud Diskusi
Untuk mempelajari dan memahami secara jelas tentang obat
antimikroba, penggolongan obat, serta mekanisme kerja obat
antimikroba.
C Tujuan Diskusi
1 Untuk mengetahui perbedan antara antimikroba dan antibiotik
2 Untuk mengetahui klasifikasi mikroba berdasarkan struktur kimia, aksi
utamanya, spektrum aktivitasnya, tempat kerjanya dan mekanisme
kerjanya.
3 Untuk mengetahui beberapa mekanisme kerja antimikroba serta contoh
obatnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANTIMIKROBA

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk membasmi


mikroba, sedangkan antibiotik adalah obat yang digunakan untuk
membunuh mikroba yang berasal dari mikroba lain.
B. PENGGOLONGAN ANTIMIKROBA (Anonim, 2013)
1. Berdasarkan struktur kimia
Antibiotik -Laktam (penisilin, sefalosporin, dan -laktam

nonklasik)
Turunan amfenikol
Turunan tetrasiklin
Aminoglikosida
Anti makrolida
Antibiotik polipeptida
Linkosamida
Antibiotik polien
Turunan ansamisin
Turunan antrasiklin

2. Berdasarkan aksi utamanya


Bakteriostatik
: Menghambat pertumbuhan mikroba
Bakterisida
: Membunuh mikroba
3. Berdasarkan spektrum aktivitasnya
Luas
: efektif baik terhadap gram positif (+) maupun gram

4.

5.

negatif (-)
Sedang
: efektif baik terhadap gram positif (+)
Sempit
: efektif baik tehadap gram negativ (-)
Berdasarkan tempat kerjanya
Dinding sel
Membran sel
Asam nukleat
Ribosom
Berdasarkan mekanisme kerjanya

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

Menghambat dinding sel


Biosintesis dinding sel

Dinding sel

proses transpeptidase

ikatan silang

Jembatan pentaglisin
+ 2 D alanin - alanin

asetilglukosamin
N-

N-asetilmuramat

Dinding sel

kuat

C. PEMBAGIAN OBAT (FUB : 302)


1) Antibiotika -Laktam
a. Penisilin
b. Sefalosporin
-

Generasi I
Generasi II

MARLINA
150 2011 0303

Generasi III
Generasi IV

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

c. Karbapenem
- Imipenem / cilastatin
d.
e. Monobaktam
- Aztreonam
Mekanisme kerja -laktam :
f.
Menghambat terjadinya

proses

transpeptidase

dengan cara menggantikan gugus D-alanin-D-alanin dan

g.

bereaksi dengan dinding sel dan menjadi rapuh.


Mekanisme kerja Antibiotik penghambat sintesis dinding sel
Antibiotik
Penghambat sintesis dinding sel yaitu Antibiotik laktam

(Penisilin,

Monobaktam),

antibiotik

laktamase.Antibiotik
Antibiotik

Sefalosporin,
lain

-Laktam

menghasilkan

aksi

dan

Karbapenem
penghambat

merupakan

dan
-

bakterisidal.

antimikrobanya

dengan

mencegah proses transpeptidase dan ikatan silang diantara


rantai-rantai polimer peptidoglikan linear yang membentuk
dinding sel, misalnya dengan jembatan pentaglisin. Aksi ini
karena bagian dari strukturnya menyerupai D-alanil-D-alanil
rantai peptida dari dinding sel bakteri sehingga akan
menghasilkan peptidoglikan yang membentuk dinding sel
h.

yang rapuh.
Penisilin mempengaruhi langkah akhir sintesis dinding sel
bakteri

(transpeptidase

atau

ikatan

silang);

sehingga

membran kurang stabil secara osmotik dan Sefalosporin

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

mempunyai

mekaisme

kerja

sama

dengan

penisilin.

Kabapenem dan monobaktam adalah antibiotik -laktam


i.

sintetik.
Antibiotik

lain

yaitu

basitrasin

dan

vankomisin

yang

menghambat sintesis fosfolipid dinding sel bakteri serta


polimerisasi peptidoglikan pada tempat yang lebih dulu
dibandingkan tempat yang dihambat oleh antibiotik -laktam
j.

sehingga mempengaruhi permeailitas dinding sel.


-Laktamase merupakan enzim pelindung mikroba yang

merusak cincin -laktam.


2) Penghambat -laktamase
a. Asam klavulanat
b. Sulbaktam
c. Tazobaktam
k.
-laktamase : enzim
merusak cincin -laktam
3) Antibiotik lain
premeabilitas dinding lain
a. Vankomisin
b. Basitrasin
l.
Sintesis fospolipid
struktur dinding sel yang
paling banyak
4) Penghambat membran sel (FT : 586)
m.
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah
polimiksin,

golongan

polien

serta

berbagai

antimikroba

kemoterapeutik, umpamanya antiseptik surface active agents.


Polimiksin

sebagai

senyawa

amonium-kuartener

dapat

merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada


fosfolipid membran sel mikroba. Polimiksin tidak efektif
terhadap kuman Gram-positif karena jumlah fosfor bakteri ini
rendah. Kuman Gram-negatif yang menjadi resisten terhadap
polimiksin, ternyata jumlah fosfornya menurun. Antibiotik polien

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

bereaksi dengan struktur sterol yang terdapat pada membran


sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif
membran tersebut.
1. Polimiksin
n.

ikatan polien
Bereaksi dengan sterol

fosfolipid
o.

Terganggunya premeabilitas
membran

p.

RUSAK

5) Penghambat metabolisme mikroba


q. a. Sintesis Asam folat
r.
Ptiridin + PABA
Dihidropteroat
s.
aktif)
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
Ptiridin berikatan

Asam
(Asam folat tidak
Asam tetrahidrofolat
(Asam folat aktif)
Purin & Pirimidin
dengan

PABA

yang

merupakan prekursor pembentukan asam folat kemudian


menghasilkan Asam Dihidropteroat sintetase (Asam folat
tidak aktif) kemudian
dihidrofolat

reduktase

menjadi aktif dengan bantuan


yang

Pirimidin. Asam folat digunakan

menghasilkan

purin

dan

untuk replikasi DNA dan

sebagai cadangan makanan.


6) Antagonis folat (FUB : 293)
Penyekat sintesis folat

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

Mafenid
Sulfadiazin perak
Suksinilsulfatiazol
Sulfasetamid

Sulfametoksazol
Sulfasalazin
Sulfisoksazol

Penyekat reduksi folat


Pirimetamin
Trimetropin
Penyekat sintesis dan reduksi folat
Kotrimolsazol
Mekanisme kerja Antibiotik penghambat metabolisme sel
1. Penyekat Sintesis Folat

a. Kompetitif dengan

PABA

folat,

Menjadi impermeabel terhadap asam


banyak

bakteri

harus

tergantung

pada

kemampuanya untuk mensintesis folat dari PABA,


pteridin, dan glutamat. Sebaliknya, manusia tidak dapat
mensintesis asam folat dan folat didapat dari vitamin
alam makanannya. Karena strukturnya mirip PABA,
sulfonamid (penyekat reduksi folat) berkompetensi
dengan substrat untuk sintetase enzim dihidropteroat,
sehingga melindungi sintesis asam folat bakteri dan
pembentukan karbonnyayang membawa kofaktor. Hal
ini menghilangkan kofaktor esensial sel terhadap purin,
pirimidin dan sintesis asam amino.

MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

b. Menghambat Enzim sintesis


Sulfonamid

(penyekat

sintesis

folat)

secara kompetitif menghambat enzim dihidropteroat


sintentase

dan

mencegah

produksi

folat

yang

dibutuhkan untuk sintesis DNA.


2. Penyekat Reduksi Folat
Trimetoprim (penyekat reduksi folat)

adalah suatu penghambat dihidrofolat reduktase bakteri


poten.
Bentuk

folat

aktif

adalah

derivat

tetrahidro yan dibentuk melalui reduksi oleh dihidrofolat


reduktase. Reaksi enzimatik ini dihambat oleh trimetoprim
yang menimbulkan turunnya enzim folat puri, pirimidin dan
sintesisi asam amino.
3. Penyekat Sintesis dan Reduksi Folat

Aktivitas
kotrimoksazol

(Penyekat

Sintesis dan Reduksi Folat) sinergistik disebabkan oleh


inhibisi dua langkah berurutan pada sintesis asam
tetrahidrofolat;
penggabungan
trimetoprm

sulfametoksazol
PABA

mencegah

ke

dalam

reduksi

menghambat
asam

folat;

dehidrofolat

dan

menjadi

tetrahidrofolat.
MARLINA
150 2011 0303

ADNAN AMINULLAH

ANTIMIKROBA

Metabolisme mikroba

Asam folat

Replikasi DNA
Cadangan makanan

Obat penghambat metabolisme mikroba

- Penyekat sintesis folat

- Penyekat reduksi

- Penyekat reduksi dan sintesis folat

Mekanisme kerja
1. Berkompetisi
Sufanamid

+
tidak terbentuk asam folat
Pteridin

Dihidropte
2. Menghambat
enzim dihidropteroat sintesis
roat
3. Reduksi folat
dihidropteroat reduktase
sintesis

7) Penghambat sintesis protein (FUB : 315)


Tetrasiklin
Demeklosiklin
Doksisiklin

Minosiklin
Tetrasiklin

Amioglikosida
Amikasin
Gentamisn
Neomisin

MARLINA
150 2011 0303

Streptomisin
Tobramisin

ADNAN AMINULLAH

Makrolid
Azitromisin
Klaritromisin
Eritromisin
Kloramfenikol
Klindamisin
Biosintesis protein (at a glance : 86)
1. Masuknya tRNA membawa asam amino ke lokasi A
2. Pembaca kode generik
3. Transpeptidase (ikatan silang) : dimana tRNA yang
membawa polipeptida P akan putus berpindah lokasi
A yang membawa asam amino oleh enzim peptidase
4. Translokasi (perpindahan tRNA dari lokasi A ke lokasi

P, dan secara otomatis lokasi A kosong )

Obat (FUB : 315, 318, 321, 323, 325)


1. Tetrasiklin

MK : menghambat masuknya tRNA membawa


ribosom ke lokasi A 30S.
2. Aminoglikosida

MK : menyebabkan kesalahan pembacaan


kode generik = 30S
3. Makrolid

MK : Menghambat translokasi
4. Kloramfenikol

MK : menghambat proses transpeptidase


5. Klindamisin

MK : mengambat translokasi

8) Penghambat Sintesis Asam Nukleat


a. Biosintesis Asam

Nukleat

Purin dan pirimidin berelaksasi menjadi DNA

terelaksasi kemudian menjadi DNA Superkoil dengan bantan


DNA gerase, DNA Superkoil merupakan transkripsi yang untuk
membentuk Asam nukleat.
b.

KFP
ulh
iua
noS
ors
loA
okN
nua
i
n
o
l
o
n

Antibiotik Penghambat Sintesis Asam Nukleat

g
m

t
i

a
u

Fluorokuinolon
Ciprofloksasin
Enoksasin
Lemofloksasin
Norfloksasin

m
k

c.

Ofloksasin
Kuinolon
Asam nalidiksat

Mekanisme Kerja Penghambat Asam Nukleat

Antibiotik fluorokuinolon memasuki sel

dengan cara difusi pasif melalui kanal protein terisi air (porins) pada
membran luar bakteri. Secara intraselular, secara unik obat-obat ini
menghambat replikasi DNA bakteri dengan cara mengganggu kerja
DNA girase (topoisomerase II) selama pertumbuhan dan reproduksi
bakteri.

Asam nalidiksat adalah suatu kuinolon yang

tidak mengalami fluorinasi yang mempunyai mekanisme kerja sama


seperti fluorokuinolon

Rifampisin menghalangi transkripsi RNA pada


banyak

bakteri

dengan

menghambat

polimerase

RNA yang

tergantung DNA superkoil.

Perbedaan Kuinolon dan Fluorokuinolon

Kuinolon merupakan bentuk lama yang tidak


efektif terhadap infeksi sistemik

dan resisten terhadap gram

positif sedangkan Fluorokoinolon merupakan bentuk baru yang

mengalami penambahan gugus Fluoro.

Mekanisme yang bertanggung jawab untuk resistensi mikroba

Mekanisme yang bertanggung jawab untuk resistensi


terhadap obat mikroba adalah sebagai berikut :

1. Menginaktivasi enzim yang merusak obat, misalnya -lakamase


yang

dihasilkan

oleh

banyak

stafilokokus

menginaktivasi

sebagian besar penisilin dan banyak sefalosporin.


2. Mengurangi akumulasi obat. Resistensi tetrasiklin terjadi bila
membran sel bakteri menjadi impermeabel terhadap obat atau
terdapat peningkatan efluks.
3. Perubahan tempat ikatan. Aminoglikosida dan eritromisin terikat
pada ribosom bakteri dan menghambat sintesis protein. Pada
organisme yang resisten, tempat ikatan obat bisa mengalami
modifikasi sehingga tempat ikatan tersebut tidak lagi memiliki
afinitas terhadap obat.
4. Perkembangan jalur metabolik alternatif. Bakteri dapat menjadi
resisten terhadap sulfonamid dan trimetoprim karena obat ini
masing-masing menghasilkan enzim dihidropteroat sintetase dan
dihidrofolat reduktase termodifikasi yang mempunyai sedikit
afinitas terhadap obat atau tidak mempunyai afintas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Farmakologi & Toksikologi III.


UMI : Makassar
Gunawan, Sulistia Gan. 2007.Farmakologi dan Terapi
5.Departemen farmakologi dan terapeutik FKUI.Jakarta

Edisi

Mycek, Merry J dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi


2.Media Medika: Jakarta
Neal, M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi 5.
Erlangga.Jakarta

You might also like