Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.......................................................................... 1
B. Tujuan penulisan.................................................................................... 2
C. Metode pengumpulan data.................................................................... 2
D. Sistematika penulisan............................................................................. 3
Bab II.TINJAUAN TEORI
A. Definisi................................................................................................... 4
B. Etiologi................................................................................................... 5
C. Manifestasi klinik................................................................................... 5
D. Pemeriksaan penunjang.......................................................................... 6
E. Faktor resiko.......................................................................................... 7
F. Klasifikasi.............................................................................................. 9
G. Penatalaksanaan................................................................................... 13
H. Patofisiologi......................................................................................... 14
I. Pathway............................................................................................... 15
J. Fokus intervensi................................................................................... 16
Bab III. TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian............................................................................................ 20
B. Analisa data......................................................................................... 26
C. Diagnosa keperawatan......................................................................... 26
D. Intervensi keperawatan........................................................................ 27
E. Implementasi........................................................................................ 28
F. Evaluasi................................................................................................ 29
Bab IV. PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 51
B. Saran.................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia
adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan
kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa
urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening,
kulit dan kanker nasofaring. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak diderita wanita.
Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita. Kanker payudara
merupakan penyebab kematian karena kanker tertinggi pada wanita yaitu sekitar 19%. Lima
data terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara pada wanita
menunjukkan angka ke-2 tertinggi
Tujuan dalam pembangunan kesehatan adalah tercapainya hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat terwujudnya kesehatan yang optimal.
Perawatan merupakan salah satu komponen dari pembangunan di bidang kesehatan,
sehingga secara tidak langsung merupakan bagian dari system kesehatan nasional dan banyak
berperan dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan. Sebab keperawatan merupakan
bagian intergral yang tidak dapat di pisahkan dari pelayanan kesehatan secara umum, dalam
memberi asuhan keperawatan yang mempunyai masalah kesehatan.
Kanker payudara adalah yang paling sering diteliti dalam studi tentang kualitas
hidup, studi psikososial terdahulu menekankan bahwa adaptasi terhadap kehilangan payudara
merupakan satu-satunya factor penting bagi seorang wanita, trutama budaya barat.
Karenanya , tidaklah mengejutkan bahwa perhatian penelitian tentang penyesuian diri
seorang wanita terhadap kanker payudara menemukan hasil yang serupa
Meskipun demikian riset yang terus tumbuh menunjukan bahwa perhatian yang
berkaitan dengan ketidakpastian tentang masa depan seseorang, Isu-isu keseharian yang
terjadi ditempat kerja dan hubungan keluarga, serta tuntutan penyakit merupakan faktorfaktor yang lebih penting dalam menyesuaikan diri akibat mengalami kanker, dibanding
kehilangan payudara itu sendiri.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk dapat melaksanakan perawatan pada pasien dengan kanker payudara ( Pre
dan Post operasi ) dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Agar perawat mengetahui dan mengerti tentang perawatan pada kasus Pre dan Post
Operasi kanker payudara
b. Sebagai persyaratan masa orientasi 6 bulan perawat baru di RS. Mardi Rahayu Kudus.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan melalui proses Tanya jawab dengan pasien, keluarga, perawat serta
pihak yang mendukung dan memberikan informasi yang berkaitan dengan pasien.
2. Observasi
Dengan melakukan pengamatan langsung serta ikut aktif dalam kegiatan pelayanan
keperawatan pasien diruangan sehingga dapat mengetahui perubahan dan perkembangan
keadaan pasien.
3. Study Dokumentasi
Penulis menggunakan dan mengumpulkan data dari status pasien dan catatan tindakan
keperawatan serta pengobatan yang dilakukan selama pasien dirawat.
4. Study Literatur
Menggali informasi dari buku buku, diktat, makalah dan media internet
yang behubungan dengan pembuatan laporan ini.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan studi kasus ini, penulis akan menguraikan sistematika penyusunan
mulai dari pendahuluan sampai penutup. Dimana Bab I dengan yang lainya saling
berhubugan.
BAB I : PENDAHULUAN
Yang meliputi latar belakang, Tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisa.
BAB II: TINJAUAN TEORI
Yang meliputi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, penatalaksanaan,
dan pemeriksaan penunjang.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Yang meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
BAB IV : PENUTUP
Yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB.II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan
pertumbuhan selular dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal.
Penyakit selular ini dapat timbul dari jaringan tubuh mana saja, dengan manifestasi yang
mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel. Kanker payudara
adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
(Anonymous.2007.KankerPayudara.http://www.blogdoter.net/2007/03/13/kankerpayudara/.).
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh dan berubah menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. (Harnawati AJ.2008. Askep Kanker
Payudara.http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/askep-kanker-payudara/.29
Desember 2008.).
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,
sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa
terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu selsel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Anonymous.
2007. Kanker Payudara/. 12 Januari 2009. dan Harnawati AJ. 2008. Askep Kanker
Payudara.http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/ askep - kanker-payudara/. 29
Desember 2008.).
Mastektomi adalah pengangkatan payudara. Mastektomi radikal adalah mengangkat
seluruh payudara, beberapa atau semua nodus limfe.
B. Etiologi
Tak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara; sebaliknya serangkaian
faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya
kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukan bahwa perubahan genetic berkaitan
dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetic masih belum
diketahui.perubahan genetic ini termaksud perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan
pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan kanker payudara.
Hormone steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam kanker. Dua
hormone utama-estradiol dan progesterone-mengalami perubahan dalam lingkungan selular,
yang dapat mempengaruhi factor pertumbuhan bagi kanker payudara.
C. Manifestasi klinik
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan
payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak
teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan
mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada
atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan
tampak seperti kulit jeruk.
Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan / massa di payudara, ada rasa sakit
dapat juga tanpa rasa sakit, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah
atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), timbul kelainan kulit berupa
perubahan warna atau tekstur kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peau d'orange) pada
payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
dan luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama.Gejala lainnya yang mungkin
ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara,
kulit di sekitar puting susu bersisik atau ada lekukan pada kulit, puting susu tertarik ke dalam
(retraksi puting susu) atau terasa gatal atau pembengkakan salah satu payudara. Konsistensi
payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5
cm, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar
payudara.Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh. Pada stadium lanjut
bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Setiap kelainan pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum kita buktikan tidak ganas.
D. Pemeriksaan penunjang
1. Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara, dapat mendeteksi kanker yang
tak teraba atau tomur yang terjadi pada tahap awal.
2. Galaktografi: mamogram dengan kontras dilakukan dengan menginjeksikan zat kontras
kedalam aliran duktus.
3. Ultrasound: dapat membantu dalam membedakan antara massa padat dan kista dan pada
wanita yang jaringan payudaranya keras;hasil komplement dari mamografi.
4. Xeroradiografi: menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
5. Termografi: mengidentifikasikan pertubuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplai darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
6. Diafanografi (transimulasi): mengidentifikasi tumor atau massa dengan membedakan
bahwa jaringan mentransmisikan dan menyebarkan sinar. Prosedur masih diteliti dan
dipertimbangkan kurang akurat daripada mamografi.
7. CT-scan dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara, khususnya
massa yang lebih besar, atau tumor kecil, payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan
mamografi. Teknik ini tidak bisa untuk pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
8. Biopsi payudara(jarum atau eksisi): memberikan diagnosa definitive terhadap massa dan
berguna untuk klasifikasi histology pentahapan, dan seleksi terapi yang tepat
9. Asai hormon reseptor: menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi mengandung
reseptor hormon (estrogen dan progesteron). Pada sel malignan, reseptor kompleks
estrogen-plus merangsang pertumbuhan dan pembagian sel. Kurang lebih dua pertiga
semua wanita dengan kanker payudara reseptor estrogennya positif dan cenderung
berespon baik terhadap terapi hormon menyertai terapi primer untuk memperluas periode
bebas penyakit dan kehidupan.
10. Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung sel darah, dan scan tulang: dilakukan untuk
mengkaji adanya metastase.
kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah
nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya metastasis yang jauh.
Tumor primer (T) :
1. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan
2. T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer
3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4. T1 :Tumor <>
a. T1a : Tumor <>
b. T1b :Tumor 0,5 1 cm
c. T1c :Tumor 1 2 cm
5. T2 :Tumor 2 5 cm
6. T3 : Tumor diatas 5 cm
7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit :
a. T4a : Melekat pada dinding dada
b. T4b : Edema kulit, ulkus, peau dorange
c. T4c : T4a dan T4b
d. T4d : Mastitis karsinomatosis
Nodus limfe regional (N) :
1. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
2. N0 : Tidak teraba kelenjar axila
3. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat
4. N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau
melekat pada jaringan sekitarnya
5. N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral
keterlibatan nodus aksilar yang serupa, meskipun tempat metastasisnya berbeda. Karsinoma
duktal biasanya menyebar ke tulang, paru, hepar atau otak, sementara karsinoma lobular
biasanya bermetastasis ke permukaan meningeal atau tempat-tempat tidak lazim lainnya.
Karsinoma medular menenpati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalm
kapsul di dalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat,
sehingga prognosisnya sering kali lebih baik.
Kanker mesinus menenpati sekitar 3% dari kanker payudara. Penghasil lender, juga
tumbuh dengan lambat; sehingga, kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik dari
lainnya.
Kanker duktal-tubular jarang terjadi, menempati hanya sekitar 2% dari kanker.
Karena metastasis aksilaris secara histologi tidak lazim, maka progrosisnya sangat baik.
Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% sampai 2%)
dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat
ini nyeri tekan dan sangat nyeri; payudara secata abnormal keras dan membesar. Kulit diatas
tumor ini merah dan agak hitam. Sering terjadi edema dan retraksi puting susu. Gejala-gejala
ini dengan cepat berkembang memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan
medis lebih cepat di banding pasien wanita lainnya dengan masa kecil pada payudara.
Penyakit dapat menyebar dengan cepat pada bagian tubuh lainnya; preperta kemoterapi
berperan penting dalam pengendalian kemajuan penyakit ini. Radiasi dan pembedahan
biasanya juga digunakan unttuk mengontrol penyebaran.
G. Penatalaksanaan
Pilihan pada pengobatan kanker payudara tergantug pada tipe, ukuran, dan lokasi
pada tumor, juga karakteristik klinis (derajat).terapi dapat termasuk intervensi bedah
dengan/tanpa radiasi, kemoterapi, dan terapi hormone. Penggunaan transplantasi sumsum
tulang masih dalam penelitian.
Tipe pembedahan secara umum dikelompokan ke dalam tiga kategori: mastektomi
radikal, mastektomi total, dan prosedur yang lebih terbatas (contoh segmental,lumpektomi).
Mastektomi total (sederhana) mengangkat, semua jaringan payudara, tetapi semua
atau kebayakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
Mastektomi radikal modifikasi mengangkat seluruh payudara, beberapa atau semua
nodus limfe, dan kadang-kadang otot pektoralis minor. Otot dada mayor masih utuh.
Mastektomi radikal (Halsted) adalah prosedur yang jarang dilakukan yaitu pengangkatan
seluruh payudara, kulit, otot pektoralis mayor dan minor, nodus limfe ketiak, dan kadangkadang nodus limfe mamae internal atau supraklavikular.
Prosedur membatasi (contoh lumpektomi) mungkin dilakukan pada pasien rawat
jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan disekitarnya diangkat. Lumpektomi
dianggap tumor non-metastatik bila kurang dari 5 cm ukurannya yang tidak melibatkan
putting. Prosedur meliputi diagnostik (menentukan tipe sel) dan/atau pengobatan bila
dikombinasikan dengan terapi radiasi.
H. Patofisiologi
Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit tapi banyak, tergantung pada
jaringan payudara yang terkena, ketergantungan estrogennya, dan usia permulaannya.
Penyakit payudara ganas sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas sesudah
masa menopause (postmenopause). Respon dan prognosis penanganannya berbeda dengan
berbagai penyakit berbahaya lainnya.Beberapa tumor yang dikenal sebagai estrogen
dependent mengandung reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe estrogen, dan
pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini tidak manual pada jaringan payudara
normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran tumor Estrogen Receptor Assay
(ERA) pada jaringan lebih tinggi dari kanker-kanker payudara hormone dependent. Kankerkanker ini memberikan respon terhadap hormone treatment (endocrine chemotherapy,
oophorectomy, atau adrenalectomy).
I. Pathway
Perubahan sel-sel
Nyeri
Cemas
Kurang
pengetahuan
Luka operasi
Sakit
Kanker payudara
Proliferasi sel-sel
maligna dalam
payudara
Abnormal
Mastektomie
Radiasi
Hormonal
J. Fokus Intervensi
PRA OPERASI
1. Ansietas / takut berhubungan dengan status kesehatan
Kemungkinan dibuktikan : peningkatan ketegangan, ketakutan, gelisah perasaan tidak
berdaya, penurunan keyakinan diri.
Hasil yang diharapkan : melaporkan takut dan ansietas menurun sampai tingkat dapat
ditangani.
Intervensi
Intervensi :
a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas (skala 0 10)
b. Perhatikan petunjuk verbal dan non verbal
c. Diskusikan sensasi masih adanya payudara normal
d. Bantu pasien menemukan posisi nyaman
e. Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivitas terapeutik
f. Dorong ambulasi dini dan penggunaan teknik relaksasi, bimbingan, imaginasi, sentuhan
terapeutik.
g. Tekan dada saat latihan betuk / nafas dalam
h. Kolaborasi pemberian analgesik
3. Gangguan harga diri berhubungan dengan prosedur bedah yang mengubah gambaran tubuh
Kemungkinan dibuktikan : Perubahan aktual pada struktur tubuh, selalu memikirkan
perubahan dalam terapi kehilangan, tidak mau melihat tubuh,
tidak berpartisipasi dalam terapi.
Hasil yang diharapkan : Menujukkan gerakan ke arah penerimaan diri dalam situasi.
Intervensi :
a. Dorong pertanyaan tentang situasi saat ini dan harapan yang akan datang.
b. Berikan dukungan emosional bila balutan diangkat.
c. Identifikasikan masalah peran sebagai wanita, istri, ibu wanita karir dan sebagainya.
d. Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan misalnya marah, berumusuhan dan
berduka.
e. Diskusikan tanda dan gejala depresi dengan orang terdekat.
f. Berikan penguatan positif untuk peningkatan / perbaikan dan partisipasi perawatan
diri / progam pengobatan.
g. Yakinkan perasaan / masalah pasangan sehubungan dengan aspek seksual dan
memberikan informasi dan dukungan.
M6 = menurut perintah
V5 = orientasi baik
Tanda-tanda : TD : 120 / 80 mmHg
N : 78x / menit
S : 36.5 0C
RR : 20 x/menit
b. Kepala
Mesochepal, rambut ikal, panjang, kulit kepala bersih tidak ada ketombe, rambut
tidak mudah rontok.
c. Mata
Sklera tidak ikhterik, conjungtiva tampak merah (tidak anemis), pupil isokor,
penglihatan baik.
d. Telinga
Ekstremitas
Kekuatan otot S S
SS
4. Data biologis
a. Nutrisi
Klien mengatakan di rumah biasa makan 3 x sehari dengan menu nasi, lauk, sayuran,
dan minum air putih 5 6 gelas sehari.
Saat dikaji, klien makan diit yang disajikan dari RS dan habis 1 porsi, minum air
putih 5 6 gelas sehari.
b. Eliminasi
Klien mengatakan di rumah biasa BAB 1x/hari. Konsistensi lunak warna kuning.
BAK 6 x / hari, warna kuning jernih, tidak ada nyeri, tidak ada pendarahan.
c. Istirahat tidur
Klien mengatakan di rumah biasa tidur 7 jam, mulai dari jam 22.00 05.00 WIB.
Tidur siang 1 jam.
Saat dikaji klien mengatakan lebih banyak tidur 8 9 jam
d. Aktivitas
Klien mengatakan dirumah biasa melakukan perkerjaan ibu rumah tangga sendiri.
Saat dikaji klien mampu melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum maupun
mandi di kamar mandi.
5. Data psikologis
Klien mengatakan cemas akan pengobatan yang akan dijalani karena klien belum
mengerti tentang penyakitnya dan belum tahu tentang tindakan operasi yang akan
dijalani.
6. Data sosiologis
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah suami dan anak.
7. Data spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan taat menjalankan ibadah sholat.
8. Data komunikasi
Klien mampu berkomunikasi dengan jelas kepada pasien yang lain, keluarga serta
perawat.
Saat dikaji tentang persepsi diri dan sakit yang dialaminya, klien mengatakan yakin akan
kesembuhannya.
9. Pemeriksaan Penunjang
Hasil
Satuan
Nilai normal
Hemoglobin
13.6
g/dL
12.0 16.0
Erythrocyte
5.04
juta/uL
4.00 5.00
Haematrocit
41.6
37.0 43.0
Leucocyte
9.34
ribus/uL
N.segmen
60.8
50.0 70.0
Lymphocyte
28.7
20 40
Monocyte
8.4
28
Eosinophil
1.9
14
Basophil
0.2
01
MCV
83
fL
8.2 9.2
MCH
27
pg
27.0 31.0
MCHC
33
g/dL
32.0 -37.0
Thrombocite
36.7
ribu/uL
150 500
RDW
40.5
fL
30.0 45.0
PDW
MPV
10.8
fL
10.0 18.0
9.3
fL
6.5 11.0
30/46
menit
1.00 3.00
A/+
menit
2.00 6.00
5.00 10.00
LED
Golongan Darah/Rh
Waktu pembekuan
6.00
Waktu perdarahan
2.00
B. ANALISA DATA
Nama : Ny. M No Register : 1194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
No Tanggal Jam
DP
I
Data Fokus
Etiologi
Masalah
kurang
pengetahuan
Cemas
christin
sehubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
No
Jam
Dp
04/02/09
j: 14.30
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi
Tgl
Ttd
Keperawatan
Teratasi
Petugas
Petugas
pasien mengetahui
penatalaksana.
tentang penyakitnya
dengan kriteria :
3. Dorong pasien
untuk
- Klien / pasien
mengungkapkan
sudah tidak
masalah atau
bertanya kepada
ketakutan yang
perawat tentang
dihadapi
penyakitnya.
4. Anjurkan klien
- Pasien mengerti
untuk
dan mengetahui
menerangkan
tentang
kembali mengenai
penyakitnya.
penkes yang telah
diberikan.
- Pasien dapat
menerangkan
5. libatkan keluarga
kembali apa yang
telah di jelaskan 6. kaji kekhawatiran
oleh perawat.
tentang penyakit
kanker payudara
E. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tgl
Jam
No
DP
04/02/0
9
Implementasi
j:14.30
2. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan masalah
atau ketakutan yang di
hadapi
3. Melibatkan anggota keluarga
untuk mendengarkan penkes
Respon pasien
Pasien dan
keluarga
mendengarkan
dengan
seksama.
Pasien mau
mengungkapkan
rasa
kekhawatiranny
Tanda
tangan
a pada perawat
Keluarga mau
mendengarkan
dan
berpartisipasi
aktif waktu
diberi penkes.
F. EVALUASI
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tgl Jam
No
DP
04/02/0
9
Evaluasi
Tanda
tangan
j:15.15.
O : Pasien mampu menjelaskan kembali tentang
pengertian, etiologi, tanda dan gejala dengan
bahasa yang sederhana.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
PENGKAJIAN POST OPERASI
Pengkajian dilakukan pada tanggal 06 Februari 2009 jam 14.30 WIB di Ruang Bethesda RS
Mardi Rahayu.
1. Keluhan
Nyeri pada luka operasi
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dilakukan operasi Mastektomy Radikal Dextra, Eksisi luas Mamae Sinistra pada
tanggal 06 februari 2009 jam 10.15
Kesadaran compomentis, pasien mengatakan nyeri pada luka operasi, luka operasi
tertutup kasa dalam keadaan bersih tidak rembes, terpasang drain produksi 400 cc.
KU pasien tampak lemah, pasien bedrest klien bisa miring kanan dan miring kiri.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 06 Februari 2009 jam 14.30 WIB
a. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 E4 : spontan
M6 : menurut perintah
V5 : orientasi baik
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg N : 92 x/ menit
S : 36.80C Rr : 20 x /menit
b. Muka
Ekspresi wajah meringis kesakitan
c. Payudara
payudara sebelah kanan dan kiri sudah tidak ada (sudah diangkat / diambil), terdapat
luka bekas operasi, terpasang drain produksi 400 cc, terbalut kasa dalam keadaan
bersih, tidak rembes.
d. Genetalia
BAK lancar tidak terpasang DC
4. Data biologis
Aktivitas
Klien masih bedrest. Semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat (misalnya :
makan, minum dan mandi).
5. Data neurologis
Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6, nyeri seperti tertusuktusuk dan rasanya panas, nyeri terus-menerus, bertambah nyeri bila digunakan untuk
bergerak.
P : Provokatif : nyeri timbul karena adanya luka bekas operasi, nyeri berkurang bila untuk
tiduran.
Q : Qualitatif : nyeri terus menerus, terasa menusuk-nusuk.
R : Region : nyeri dirasakan pada luka bekas operasi dada sebelah kanan dan kiri.
S : Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
.........
..
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan 0 - 3 : nyeri ringan
4 - 7 : nyeri sedang
8 - 10 : nyeri berat
T : Time : nyeri timbul secara terus-menerus
6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 06 02 2009 ; jam 14.30 wib
Jenis pemeriksaan
Hemoglobin
Operasi
Nama : Ny. M
Hasil
10.3
Satuan
Nilai normal
g/dL
12.0 16.0
7. Lapo
ran
Umur : 42 tahun
No. Register : 194372
Ruang : Bethesda
Nama ahli bedah : Dr. Johan Sp.B
Nama Dokter Anastesi : Dr.Ira
Jenis Anastesi : GA.
Diagnosis Pre Operatif : Tumor Mamae Dextra dan Sinistra
Diagnosis Post Operasi : Tumor ganas Mamae Dextra dan Sinistra
Macam Pembedahan : Besar Khusus,Elektive
Tindakan Operasi : Mastektomy Radikal Dextra
Eksisi Sinistra
Di kirim untuk pemeriksaan PA : ya
Tanggal operasi : 06 februari 2009
Jam mulai : 10.15 WIB
Jam selesai : 12.05 WIB
PERINTAH PASCA OPERASI
1. Awasi vital sign : Suhu, Tensi, Rr, Nadi
2. Bila kesakitan diberi : ketese 2 x 1 amp , tradyl 4 x 50 mg (IV pelan pelan)
3.
8. Therapi
Tanggal
Cara Pemberian
06
Oral
Injeksi
Infus
Drain
07
08
Yekalgin
3x1tab
Yekalgin
3x1tab
Yekalgin
3x1tab
Widecillin
3x1 tab
Widecillin
3x1 tab
Widecillin
3x1 tab
Ketese
2x1amp
Ketese
2x1amp
RL : D5 %
RL20 tts/mnt
1:1
Jam 15.00
15 tts/mnt
Ring
As/NaCl
jam 10.00
infus sudah
boleh dilepas
1:1
24 tts/mnt
10cc
jam 18.00
wb 1 kolf
400cc
B. ANALISA DATA
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Jam 10.30
drain sudah
dapat dilepas
09
Yekalgin 3x1tab
No Tanggal Jam
1
06/02/09
Data fokus
Etiologi
DS : pasien mengatakan
nyeri pada luka operasi
jam 14.30
Masalah
Gangguan
rasa nyaman
nyeri
DO : terdapat luka
bekas operasi, skala 6
ekspresi wajah nampak
menahan sakit (kadang
wajahnya meringis)
Vital sign
T: 110/90mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 370C
2
06-02 -09
DS : Pasien mengatakan
dalam memenuhi
Jam 14.40wib kebutuhan personal
hygiene (mandi, BAK,
BAB) dan kebutuhan
nutrisi di bantu oleh
perawat dan keluarga
Kelemahan fisik
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan ADL
DO : kemampuan
beraktivitas pasien
terbatas, mobilisasi
hanya berada / terbatas
di tempat tidur yaitu
dengan miring
kekanan/kiri,
KU: tampak lemah,
pemenuhan kebutuhan
personal hygiene dan
nutrisi di bantu perawat
dan keluarga
3
06-02 -09
DS : klien mengatakan
nyeri pada luka post
Jam 14.40wib operasi
DO : Terdapat luka
bekas operasi di
payudara kanan dan
kiri, terbalut kasa dalam
keadaan bersih tidak
rembes, terpasang drain.
Terputusnya
kontinuitas jaringan
Potensial
terjadinya
infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan prioritas :
1. Nyeri sehubungan dengan luka post operasi mastektomi
2. Gangguan pemenuhan ADL sehubungan dengan kelemahan fisik
3. Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan terputusnya inkontinuitas jaringan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tanggal
Jam
06/02/09
jam14.3
0
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
nyeri dapat berkurang
sampai hilang dengan
kriteria
Intervensi
keperawatan
1.Kaji Skala Nyeri
2.Perhatikan lokasi,
lama dan
intensitas nyeri
3.observasi vitl sign
- pasien tidak
mengeluh nyeri
pada luka bekas
operasi
4.Ajarkan teknik
relaksasi
- skala 0 3
- ekspresi wajah
rileks
- TTV normal
T : 120/80 mmHg
S : 360C-370C
N :80 - 100x/menit
6.Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian
therapi
Tgl
teratasi
09/02/09
Ttd
petugas
Rr : 16-20x.menit
06/02/09
jam14.4
0
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam
diharapkan
kebutuhan aktivitas
terpenuhi dengan
kriteria :
- ADL tanpa bantuan
- Mobilisasi sudah
tidak di atas
tempat tidur
- Pasien sudah jalanjalan
1. Bantu pasien
dalam memenuhi
kebutuhan
personal hygiene
dan nutrisi
08/02/09
2. Anjurkan pasien
untuk melakukan
aktivitas
semampunya
3. Berikan umpan
balik yang positif
/ pujian untuk
setiap tindakan
yang dilakukan
4. Libatkan keluarga
dalam
pemenuhan
kebutuhan pasien
06/02/09
jam14.4
0
Setelah dilakukan
1. Observasi vital sign
tindakan keperawatan
selama perawatan
2. Kaji tanda-tanda
tidak ditemukan
infeksi
tanda-tanda infeksi
dengan kriteria :
3. Lakukan rawat luka
dengan teknik
- Luka bekas operasi
septik antiseptik
bersih, kering
4. Anjurkan untuk
- TTV dalam batas
menjaga
normal
kebersihan
disekitar luka dan
0
0
S : 36 C-37 C
jaga kebersihan
tubuh
N : 80-10x/menit
Rr : 16-20x.menit
5. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
09/02/09
melakukan
tindakan
6. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
antibotik
E. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tanggal
Jam
No
DP
06/02/09
jam14.30
Implementasi
07/02/09
jam 14.30
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan nafas
panjang (pasien disuruh menghirup udara,
kemudian dihembuskan) secara berulangulang
4. Memberikan injeksi ketese 1amp dan tradyl
1amp
Ttd
08/02/09
jam:14.30
09/02/09
jam 14.30
06/02/09
jam17.30
07/02/09
jam:15.00
2. Membantu pasien dalam BAK
08/02/09
jam:14.30
06/02/09
jam14.30
07/02/09
jam:14.30
jam:14.30
09/02/09
F. EVALUASI
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Paraf
Tanggal
NO
DP
09/02/09
jam : 14.30
EVALUASI
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
08/02/09
jam : 14.30
09/02/09
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
06/02/200
9
DP
1
Catatan perkembangan
S : Klien Mengatakan Nyeri Pada Luka Post
Operasi
O : - Terdapat Luka Post Operasi
- Skala Nyeri 6
- Ekspresi Wajah Nampak Menahan Sakit
(Kadang-Kadang Meringis)
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
I : Jam 14.00 Wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
T : 130/70 Mmhg
S : 362C
N : 80 X /Menit
R : 18 X / Menit
Mengkaji Skala Nyeri
Jam 15.30 wib
Memandikan Klien
Menyambung Infuse Nacl 20 Tetes/Menit
Memperhatikan Lokasi Dan Intensitas
nyeri :
Nyeri Di Daerah Post Operasi Dada
Sebelah Kanan Dan Kiri
TTD
Menyuntik
Tradyl 50 mg (IV)
E : klien mengatakan luka post operasi masih
nyeri
07/09/200
9
Tradyl 50 mg (IV)
Jam 08.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
T : 110/80 mmHg
S : 37C
N : 88 x /menit
R : 20 x /menit
Mengatur posisi tidur yang nyaman bagi
pasien yaitu terlentang.
Mengkaji skala nyeri 6
Mengajarkan klien teknik relaksasi tehnik
panjang
Memberi Obat Oral
Yekalgin 1 tb
Widecillin 1 tb
Jam 09.00 wib
Menyuntik
Ketese 1 amp (IV)
Jam 10.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
S : 37C
N : 84 x /menit
R : 20 x /menit
T : 110/70 mmHg
Melepas infuse
Jam 12.00 wib
Memberi Obat Oral
Yekalgin 1 tb
Widecillin 1 tb
Jam 14.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
S : 371C
N : 84 x /menit
R : 20 x /menit
Mengkaji skala nyeri 6
Jam 15.30 wib
Memandikan klien
Memperhatikan lokasi dan intensitas nyeri
post operasi. Nyeri daerah dada sebelah
kanan dan kiri, nyeri timbul secara terusmenerus.
Jam 16.00 wib
Mengukur Tensi
T : 110/70 mmHg
Jam 18.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
S : 373C
N : 88 x /menit
R : 20 x /menit
Memberi Obat Oral
Yekalgin 1 tab
Widecillin 1 tab
Jam 20.00 wib
Membuang drain 10 cc
E : klien mengatakan luka post operasi
berkurang
08/02/200
9
Memandikan Klien
Jam 08.00 wib
Mengukur Tanda-Tanda Vital
T : 110/70 mmhg
S : 364C
N : 84 X /Menit
R : 20 X / Menit
Memberi Obat Oral
Yekalgin 1 tb
Widecillin 1 tb
Mengkaji skala nyeri
Skala nyeri 4
Mengajarkan klien teknik relaksasi tehnik
panjang
Jam 10.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
S : 36C
N : 80 x /menit
R : 20 x /menit
Mengganti balut luka post operasi
- luka masih basah
- pus (-)
Melepas drain
Jam 12.00 wib
Memberi Obat Oral
Yekalgin 1 tb
Widecillin 1 tb
Jam 14.00 wib
Mengukur Tanda-Tanda Vital
S : 366C
N : 84 x /menit
R : 20 x /menit
Mengkaji skala nyeri
Skala nyeri 4
Jam 15.00 wib
Klien mandi sendiri dikamar mandi dibantu
keluarga
Jam 18.00 wib
Mengukur Tanda-Tanda Vital
S : 36C
N : 84 x /menit
R : 20 x /menit
Memberi Obat Oral
Yekalgin 1 tb
Widecillin 1 tb
E : klien mengatakan nyeri berkurang
09/02/200
9
06/02/09
terbatas
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
I : Jam 04.30 Wib
Memenuhi klien dalam memenuhi
kebutuhan personal hygiene yaitu mandi
Jam 06.30 wib
Membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi yaitu dengan cara
mendekatkan makan dan minum klien.
Melibatkan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi klien
Jam 09.00 Wib
Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas semampunya seperti miring
kanan dan miring kiri
Jam 10.00 wib
Membantu klien berlatih duduk
Jam 11.00 wib
Membantu klien BAK di atas tempat tidur
Jam 12.00 wib
Membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi yaitu dengan
mendekatkan makan dan minum klien
Jam 15.30 wib
Membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan personal hygiene yaitu
memandikan klien
Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas semampunya dan berlatih
duduk
Jam 18.00 wib
Membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi dengan cara
mendekatkan makan dan minum klien
Jam 20.00 wib
Membantu klien BAK di atas tempat tidur.
E : klien mengatakan sudah dapat miring kanan
dan miring kiri
08/02/200
9
R : 20 X / Menit
Jam 15.30 wib
Menganjurkan klien untuk menjaga
kebersihan sekitar luka dan tubuh
Mengkaji tanda-tanda infeksi : kalor, dolor,
rubor, tumor, fungsiolasea
Jam 18.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
T : 110/70 mmhg
S : 373C
N : 84 X /Menit
R : 20 X / Menit
Jam 20.00 wib
Memberi obat oral : yekalgin 1 tab,
widecillin 1 tab
Membuang drain 10 cc
E:08/02/200
9
P : Lanjutkan Intervensi
I : Jam 04.30 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
T : 90/60 mmhg
S : 362C
N : 84 X /Menit
R : 20 X / Menit
Jam 05.00 wib
Menganjurkan klien untuk menjaga
kebersihan sekitar luka dan tubuh
Mengkaji tanda-tanda infeksi : kolor, dolor,
rubor, tumor, fungsiolasea
Jam 08.00 wib
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
T : 110/70 mmhg
S : 364C
N : 80 X /Menit
R : 20 X / Menit
Memberi obat oral : yekalgin 1 tab,
widecillin 1 tab
Jam 10.30 wib
Melepas drain
Melakukan ganti balut
09/02/200
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah memberikan asuhan keperawatan pada Ny. M dari tanggal 04 Februari 2009,
penulis mengambil kesimpulan bahwa kanker payudara adalah sekelompok sel tidak
normal pada payudara yang terus tumbuh dan berubah menjadi ganas yang merupakan
kanker terbanyak di derita wanita. Data terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat
kanker payudara pada wanita menunjukkan angka ke-2 tertinggi. Untuk mengurangi
angka kematian. Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara
menyuluruh terhadap kondisi penderita.
Permasalahan yang muncul pada Ny. M selama penulis memberi asuhan keperawatan
adalah :
1. Cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
2. Nyeri sehubungan dengan luka post operasi mastektomi.
3. Gangguan pemenuhan ADL sehubungan dengan kelemahan fisik.
4. Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan terputusny inkontinuitas jaringan.
B. Saran
Waktu
Kegiatan perawat
Kegiatan pasien
Pembukaan
1 menit
Memberikan salam
Melakukan kontrak
ulang.
Mengkaji ulang
tentang pengetahuan
pasien mengenai Ca
mamae.
Penyampaian
materi
20 menit
Menjelaskan materi
tentang : pengertian,
penyebab, tanda dan
gejala serta
penatalaksanaan.
Memberikan
kesempatan pada
pasien dan keluarga
untuk bertanya.
Menjawab
pertanyaan pasien.
Memberikan
pertanyaan kembali
pada pasien dan
keluarga sebagai
bahan evaluasi.
Penutup
5 menit
Membuat kesimpulan
tentang penyuluhan
yang telah
dilaksanakan.
Menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam.
kasih.
VI. Evaluasi
a. Kognitif
- Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian Ca mamae dengan benar.
- Pasien dan keluarga mampu menyebutkan penyebab Ca mamae dengan benar.
- Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Ca Mamae.
- Pasien dan keluarga mampu menyebutkan penatalaksanaan Ca Mamae
b. Afektif
Pasien dan keluarga tampak mengerti penyuluhan yang diberikan oleh perawat.
VII. Referensi
HarnawatiAJ.2008.AskepKankerPayudara.http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/ask
ep-kanker-payudara/.29 Desember 2008.
Kiri : Jaringan mamae kiri ukuran 9 x 7 x 6 m, mengandung massa tumor diameter 6 cm.
Makroskopis
Frozen section :
Mamae kanan : ganas
Mamae kiri : ganas
Sediaan mamae dextra dan sinistra mengandung masa tumor berdiameter 5 cm dan 6 cm.
gambaran miskroskopik tumor daerah maupun dextra berstruktur serupa : mengandung
kelompok se ganas bentuk pleiomorfix, berinti hiperkromatik, menyebuk ke stroma jaringan
ikat.
Kesan / kesimpulan
Sesuai hasil frozen section : karsinoma duktus invasif (grade III) mamae dextra et sinistra.