Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH KASUS 3
PENYAKIT PARKINSON
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem
Neurobehavior 1
Oleh :
Sesi Septiani
220110120023
Dinda Piranti A
220110120047
Santi Mulyasari
220110120119
Risva Antika
220110120131
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
Pemeriksaan Penunjang
1. Analisis cairan serebrospinalis
Pengambilan cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara
Lumbal pungsi, Sisternal Punksi atau Lateral Cervical Punksi. Lumbal
Punksi merupakan prosedure neuro diagnostik yang paling sering
dilakukan, sedangkan sisternal punksi dan lateral hanya dilakukan
oleh orang yang benar-benar ahli. Dilakukan dengan cara menginsersi
jarum berongga ke dalam ruang sub-araknoid diantara lengkung saraf
vertebra lumbal ketiga dan lumbal keempat. Kemungkinan hasil
menunjukkan adanya penurunan kadar dopamin.
2. MRI / CT-scan kepala.
Untuk mengetahui gambaran internal otak. Pada penyakit parkinson
kemungkinan didapatkan gambaran pelebaran ventrikel.
Penatalaksanaan Medis
Dapat dilakukan dengan cara:
1. Antikolinergik
Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna
untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk
mengaluskan pergerakan, mengontrol tremor dan kekakuan.
2. Amantidin (simetrel) yang dapat berguna untuk perawatan
Akinesia, Dyskinesia, Kekakuan, Gemeteran
3. Levodopa, merupakan prekursor dopamin, dikombinasi dengan
karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu
pengurangan L-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak
4. Bromokriptin (parlodel), agonis dopamin yang mengaktifkan
respons dopamin di dalam otak
5. inhibitor ((MAOI) seperti deprenil (Eldepryl) untuk
menghambat pemecahan dopamin sehingga peningkatan jumlah
dopamin tercapai, tidak seperti bentuk terapi lain agens ini
secara nyata memperlambat progresif penyakit..(Fransisca,
2008)
6. Antihistamin mempunyai efek sedaktif dan antikolinergik pusat
ringan, dapat membantu menghilangkan tremor
7. Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus
benar-benar diperhatikan, karena kekakuan otot bisa
menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk menelan
sehingga bisa terjadi kekurangan gizi (malnutrisi) pada
penderita. Makanan berserat akan membantu mengurangi
ganguan pencernaan yang disebabkan kurangnya aktivitas,
cairan dan beberapa obat.
Terapi pembedahan
1. Transplantasi sel dari ganglia basalis atau medula adrenal
(tempat lain pembentukan domain) janin ke otak pasien
penyakit parkinson telah berhasil pada beberapa penilitian.
(Elizabet. 2007)
2. Terapi stimulasi otak dalam
Menempatkan semacam elektroda pada beberapa pusat lesi di
otakyang dihubungkan dengan alat pemacunya yang dipasang
Dibawah kulit dada seperti alat pemacu jantung. Prosedur ini
tidak ada penghancuan lesi diotak, jadi relatif aman. Prosedur
ini termasuk baru sehingga belum ada data mengenai efek
samping.
Terapi Rehabilitasi
Latihan Fisioterapi meliputi latihan frenkle untuk berjalan
dengan menapakkan kaki pada tanda-tanda di lantai, latihan
isometrik untuk otot kuadrisep femoris dan otot ekstensor
panggul agar memudahkan menaiki tangga dan bangkit dari
kursi.
Latihan okupasi yang melakukan pengkajian Aktifitas
fungsional Kehidupan Sehari-hari (AKS), pengkajian
lingkungan di tempat tinggal atau pekerjaan. Dalam
pelaksanaan latihan dipakai bebagai macam strategi, antara lain:
- Strategi kognitif, untuk menarik perhatian penuh atau
konsentrasi bicara jelas dan tidak cepat, mampu
menggunakan tanda-tanda verbal maupun visual dan hanya
melakukan satu tugas kognitif maupun motorik
Penegahan
hasil riset Tianhong Pan, MD, PhD, dari Baylor College of Medicine,
Houston, Amerika Serikat, berbagis tips untuk mencegah penyakit
parkinson :
1) Konsumsi teh hijau, karena kandungan polifenol di dalam teh
hijau terbukti mengurangi senyawa beracun yang dapat
mengganggu fungsi sel-sel saraf di otak.
2) Terapkan pola hidup sehat, dengan konsumsi gizi seimbang
3) Lakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin.
4) Tingkatkan konsumsi sayuran dan buah yang mengandung
antioksidan, seperti brokoli, raspberry, blueberry, kiwi, dan
sayuran serta buah-buahan lainnya.
5) Hindari terpapar senyawa parakuat yang banyak terkandung di
dalam pestisida dan herbisida.
6) Hindari daerah yang banyak terpapar logam berat.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/tips/tips.mencegah.parki
nson/001/005/818/1/1
David A Tomb. 2004. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC
Fransisca B Batticaca. 2008. ASKEP Klien dengan gangguan sistem persyarafan.
Jakarta: Salemba Medika