You are on page 1of 3

EVOLUSI

1. Evolusi Alam Semesta


Teori Big Bang dikemukakan oleh ilmuwan Belgia yaitu Abbe Georges Lemaitre pada
tahun 1927. Menurut teori Big Bang, alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat
yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Galaksi yang terdapat di alam akan
memuai dan menjauhi pusat ledakan. Tteori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal
dari ledakan sebuah materi tunggal milyaran tahun yang lalu kemudian secara terus
menerus berkembang sehingga lama kelamaan menjadi dingin seperti sekarang.
Pada tahun 1948, ilmuwan dari Universitas Cambridge yaitu, H. Bondi, T. Gold, dan
F. Hoyle mengemukakan pula sebuah teori terbentuknya alam semesta yang dinamakan
teori Keadaan Tunak. Menurut teori ini alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada
akhirnya. Alam semesta akan selalu tetap, materi yang ada selalu terus menerus datang
berbentuk atom-atom hydrogen dalam angkasa. Atom-atom hidrogen ini akan membentuk
galaksi yang baru untuk menggantikan galaksi yang lama. Kemudian teori evolusi alam
semesta yang lain yaitu teori Osilasi. Teori ini hampir sama dengan teori Keadaan Tunak,
menurut teori ini alam semesta tidak ada awal dan akhirnya serta alam semesta tidak
konstan melainkan berekspansi dimulai dengan adanya dentuman besar (Big Bang).
Namun dari ketiga teori diatas, teori yang saat ini diyakini bukti-buktinya adalah teori Big
Bang (dentuman besar).
2. Evolusi Bintang
Banyak teori yang menjelaskan mengenai kelahiran bintang, namun sampai saat ini
teori yang paling banyak diterima oleh para ahli yaitu proses terbentuknya bintang
diawali dari pemampatan materi antar bintang yang sebagian besar berupa gas hidrogen
(H2). Seperti halnya benda-benda lain yang ada di alam, bintang juga mengalami suatu
siklus. Siklus bintang dimulai saat lahirnya bintang, kemudian bintang memancarkan
energi, selanjutnya bintang tsb mengembang, dan pada suatu saat akan meledak. Ada
bintang yang mengakhiri hidupnya dengan mengembang lalu akhirnya melepaskan
materi-materinya ke angkasa dan akhirnya menjadi Bintang Kerdil Putih, dan ada pula
yang meledak disebut dengan Supernova. materi-materi yang terlepas ke angkasa itu akan
menjadi bahan dasar pembentukan bintang baru.
3. Evolusi Tata Surya

Tata Surya terdiri dari matahari, planet, serta benda-benda langit lainnya seperti
asteroid, satelit, komet, dan meteor. Tata Surya dipercaya terbentuk sejak 4.600 tahun
yang lalu. Beberapa teori yang menjelaskan terbentuknya tata surya antara lain teori
nebulae, teori planetesimal, serta teori pasang surut. Teori nebulae disebut pula dengan
teori kondensasi. Menurut teori nebulae, planet-planet dan matahari berasal dari kabut
pijar yang terpilin dalam jagad raya. Karena perputaran, maka sebagian massa kabut
terlepas dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut
tersebut. Suhu gelang-gelang tersebut lambat laun akan turun, sehingga akan membeku
membentuk gumpalan yang lama-kelamaan akan memadat menjadi planet. Bagian dalam
gelang-gelang tersebut ternyata masih berupa gas pijar dan disebut matahari.
Teori lain yang menjelaskan proses terbentuknya tata surya adalah teori planetesimal.
Menurut teori planetesimal, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang
yang sangat banyak. Pada suatu ketika ada bintang yang berpapasan pada jarak dekat,
sehingga terjadi pasang surut pada permukaan matahari maupun bintang tersebut. Ada
sebagian dari massa matahari yang tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang menjauh,
sebagian dari massa matahari ada yang jatuh ke permukaan matahari dan sebagian yang
lainnya berhamburan ke ruang angkasa. Teori pembentukan tata surya yang hampir sama
dengan teori planetesimal adalah teori pasang surut. Menurut teori ini, setelah bintang
yang berpapasan berlalu, massa matahari yang lepas akan membentuk cerutu yang
menjolok ke arah bintang. Akibat bintang menjauh, maka massa cerutu terlepas dan akan
membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan inilah yang
selanjutnya akan membentuk planet-planet.
4. Evolusi Bumi
Menurut teori yang paling diyakini buktinya, Protobumi pernah mengalami tumbukan
hebat dengan protoplanet lain. Tumbukan hebat ini menyebabkan terlemparnya batuan
sebesar massa Bulan ke angkasa dan membentuk Bulan. Salah satu bukti kuat dari teori
ini yaitu, tidak dijumpainya inti Besi di Bulan, hal ini dikarenakan yang terlempar hanya
bagian kulit Bumi saja. Akibat tumbukan tsb Atmosfer bumi juga hilang, Atmosfer yang
ada saat ini sebagian dihasilkan dari proses-proses Bumi sendiri dan sebagian lainnya
berasal dari Komet maupun Asteroid yang menumbuk bumi. Komet yang komposisi
terbesarnya adalah es air ini diduga merupakan sumber air bagi Bumi.
5. Evolusi Alam dalam Perspektif Al-Quran

Dalam satu-satunya kitab yang diturunkan Allah yang telah bertahan sepenuhnya
utuh, Al Quran, ada pernyataan tentang penciptaan alam semesta dari ketiadaan, di
samping bagaimana kemunculannya sesuai dengan ilmu pengetahuan abad ke-20,
meskipun diungkapkan 14 abad yang lalu. Pertama, penciptaan alam semesta dari
ketiadaan diungkapkan dalam Al Quran sebagai berikut: Dia pencipta langit dan bumi.
Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia
menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Anaam, 6:
101) .
Menurut Al-Quran, alam diciptakan Allah dalam enam masa (Q.S Al-Fushilat 41:912). Dua masa untuk menciptakan langit sejak berbentuk dukhan (campuran debu daan
gas),dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa untuk memberkahi Bumi serta
menentukan makanan bagi penghuninya. Masa pertama dimulai dengan Ledakan Besar
(Big Bang) (Q.S Al-Anbiya 21:30, Langit dan Bumi awalnya bersatu). Ledakan itu
pada hakikatnya adalah pengembangan ruang, dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah
berkuasa meluaskan langit (Q.S Adz-Dzariyat 51:47) Materi yang pertama terbentuk
adalah Hidrogen yang menjadi bahan dasar bintang-bintang.
Masa kedua yaitu pembentukan bintang-bintang yang terus berlangsung, debu-debu
dan gas akan menggumpal. Bila intinya telah cukup panas untuk memantik reaksi Fusi
Nuklir, mulailah bintang bersinar (dalam Al-Quran disebut penyempurnaan langit). Masa
ketiga dan keempat adalah proses penciptaan tata surya. Proses pembentukan matahari
4,5 milyar tahun yang lalu dan mulai memancarkan cahaya dan angin matahari.
Protobumi yang telah terbentuk mengalami rotasi sehingga mennimbulkan fenomena
siang dan malam (Q.S An-Naziat 79:29).
Pada masa keempat terjadi proses pemadatan kulit bumi agar layak dihuni oleh
makhluk hidup. Masa kelima merupakan hadirnya air dan atmosfer bumi akibat dari
tabrakan antara protobumi dengan protoplanet. Kemudian akibat panasnya matahari
menimbulkan fenomena cuaca di Bumi dan lahirnya makhluk bersel tunggal yang hidup
di air dan tumbuh-tumbuhan (Q.S Al-Anbiya 21:30). Masa keenam ini disebut masa
penciptaan alam. Lahirnya tumbuh-tumbuhan tsb menyebabkan atmosfer mulai terisi
dengan Oksigen danproses geologis yang menyebabkan pergeseran lempeng tektonik
terus berlanjut.
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/619/jbptitbpp-gdl-rdickyfard-30928-3-2008ta-2.pdf

You might also like